Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Chapter 25 Mustika Dara : Pelecehan yang Nikmat

Keesokan harinya …

Manda

Pagi ini aku terbangun dengan pikiran yang masih tidak menyangka tentang apa yang terjadi pada diriku tadi malam karena menjadi hari tersialku, bisa-bisanya skandal hubunganku dengan anak tiri mbak isna terbongkar sampai ke akar-akarnya oleh mbak isna yang menangkap basah aku tengah bugil di kamar si randi.

Hingga lamunanku disadarkan oleh sebuah chat Watsupp dari Randi …

“Assalamualaikum kak, udah bangun?” chat singkat Randi

“Wa’alaikumsalam ran, udah ni barusan” jawabku singkat

“Kak, maaf ya tadi malam aku harus bantu umi, jadi gak bisa tuntasin permainan kita, terus kata umi kakak ada panggilan emergency ya di RS?” chat Randi

“Iyaa nda apa-apa ran, jadi kamu gimana kentang begitu?” tanyaku balik sembari menyimpan kekesalan pada mbak isna yang rupanya berbohong ke randi mengatakan bahwa aku ada panggilan di RS padahal aku diusir olehnya

“Yaa biasalah kak, aku ngocok bayangin nyodok kakak dan bayangin remasin toket montokmu kak” chat Randi yang begitu vulgar membuat birahi pagi ku perlahan bangkit

“Hmmmm…. Banyak gak keluarnya ran? Kakak juga belum iniih” tanyaku yang mulai menggodanya

“Lumayan kak, bisa deh itu ngebuat banjir liang memek kakak…. Pengen ngentotin kakak, tapi jangan di rumah deh, was was ada umi soalnya kan” balas Randi

“Iya dek, segan juga kakak kalau misal ketahuan sama umimu bahwa kita ada hubungan dibalik ini” balasku

“Umi tau kok kak, bahwa kita ada hubungan” balas randi yang seketika membuatku penasaran

“Ha? Terus gimana? Umimu bilang apa?”balasku penuh penasaran

“Iyaaa umi gak masalah sih katanya kak, bahkan nih ya kak, umi nanya kita pernah seks apa nda” balas randi yang seketika membuatku tak habis pikir, sevulgar itu mbak isna bertanya pada anak bujangnya

“Ha serius? Terus kamu bilang apa?” balasku lagi

“Kubilang pernah, dan kata umi yasudah kalau memang sudah pernah, aku disuruh jaga kakak baik-baik” balasan randi membuatku tenang seketika

“Oalah gitu yaaa.... iyaa sayang… kita akan sama-sama terus yaaaa” balasku manja

Randi

Pagi ini aku terbangun dengan sangat bugar setelah tadi dini hari sempat kentang karena tak sempat menuntaskan birahiku dengan kak Manda, namun ternyata rezeki nomplok pada dini hari itu aku diperbolehkan untuk menumpahkan nafsu syahwatku kepada umi tiriku yang tak lain adalah senior nya kak Manda. Ketika aku membuka mata, posisiku masih terlentang tak berbusana tepat di samping umiku yang juga tak berbusana, tampak beberapa titik noda kering pejuku dan cairan cinta umi di sekitaran seprai ranjang ini.

Aku segera mengambil hp ku untuk menghubungi kak manda melalui pesan Watsupp, setelah beberapa chat kami berlangsung dan ada menyinggung sesi ngentot kami yang tak tuntas tadi malam, aku merencanakan untuk mengajak kak manda untuk check-in di sebuah hotel murah untuk menuntaskan birahi kami berdua. Saat kami sedang asik ngechat dan isi chatnya mulai vulgar, tak terasa kontolku mulai mengeras ditandai dengan selimut yang kukenakan menegang keatas menutupi kontol kerasku.

“Wah udah bangun anak umi dan kontolnya juga ikutan bangun” ucap umi yang tampak masih mengucek-ucek matanya

“Hehe iya mi, fresh banget aku pagi ini” jawabku berbohong

“Hehe gimana gak fresh, orang kemarin malam sudah dikeluarin keju basinya di umi” canda vulgar umi (re: Keju Basi = Peju)

“Kamu lagi chat siapa nak?” tanya umi

“Eee ini lagi chat kak manda um” jawabku singkat

“Oh bahas apa tu?” tanya umi sembari menggenggam kontolku dari balik selimut

“Hmmm ini kak manda mau ketemuan… sama nanya juga apa umi udah tau hubungan kami… dan uhhmm nanya apa respon umi tentang kami hmmm” jawabku yang mulai sesak akan nafsu ketika umi mulai mengocok kontolku

“Ohhmm bilang aja umi gak masalah, dan bilang bahwa umi minta kamu untuk jagain dia sampai kapanpun karena kalian sudah ngeseks, otomatis kalian tidak boleh bergonta ganti pasangan seks sluuurrp” ucap umi yang mulai menjilat palkonku


“Uhhhm baa…baik umi…. Tapi kalau randiiih gantian gilir kak manda dan juga umi boleeehh yaaah sssh” tanyaku pada umi setelah membalas chat terakhir dari kak Manda

“Uhhmm hmmm boleh sayang… puasin kapanpun umimu ini ketika kamu mau sayang hummm…” ucapan umi terputus-putus karena kini ia mulai menyepong kontolku.

Hana

Hari ini aku ada kuliah pagi sehingga aku sudah bersiap-siap sejak subuh. Aku mengenakan kaos putih bahan rajut, mengenakan sweater rajut berwarna hijau cerah sebagai outer, rok jeans berwarna hijau dan dipadukan dengan jilbab pashmina berwarna coklat. Saat ini aku sudah menunggu angkot langgananku sekitar 30 menit namun tidak ada tanda-tanda kemunculannya, dan waktu sudah menunjukkan jam 7:00 pagi, sementara kelasku akan mulai pada pukul 9:00 pagi. Akhirnya aku memutuskan untuk naik bus trans umum walaupun dari yang aku tau, di jam super sibuk seperti saat ini, bus trans biasanya sangat padat oleh anak sekolah dan karyawan yang akan berangkat. Namun karena tidak ada pilihan mau tidak mau aku harus berdesak-desakan di dalam bus trans ini. Sekitar 10 menit setelah bus berjalan, kurasakan ada dua pasang tangan yang hendak meraba pantat sekalku, ketika kutoleh ke belakang ternyata ada dua anak SMA, yang satu bertubuh tinggi kurus dan yang satu lagi bertubuh tinggi gempal. Mereka berdua tampak berusaha meraba dan meremas pantatku kanan dan kiri bergantian.


Salah satu anak SMA tersebut yang dari lirikanku adalah si gemuk tampak menurunkan resletingnya tanpa membuka celana dalamnya, terlihat kontol mungilnya telah mengeras, perkiraan ku hanya seukuran 10 atau 11 cm. Aku seketika terkikik dalam hati “Huuuh dasar bocah!”. Kurasakan si gemuk mulai menggesekkan kontol mungilnya yang masih tertutup oleh celana dalam ke pantat kiriku, dan perlahan ia menuju belahan pantatku.

“Rasakan lah kasarnya rok berbahan jeansku haha” tertawaku dalam hati

Namun tampaknya si gemuk ini semakin agresif menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga tercipta gesekan harmoni antara kontolnya dan belahan pantatku, sementara si kurus tinggi sudah tak ragu lagi untuk meremas pantat kananku, dan sesekali memegang pinggangku. Berada dalam situasi ini membuat birahi exhibitionist ku perlahan memuncak, sehingga akhirnya kumundurkan tubuhku, sehingga membuat kontol kecil si gemuk menempel dan sedikit masuk ke dalam belahan pantatku, kurasakan ia memegang pinggulku, seolah hendak menyodok memekku. Aku semakin jahil ketika mengetahui si gemuk telah memejamkan matanya, kugerakkan pinggulku naik turun seirama dengan guncangan bus ini yang semakin membuatnya berani untuk menekan kontol mungilnya tersebut lebih dalam ke belahan pantatku.

Namun sesi sensual ini harus berakhir, ketika bus trans yang kutumpangi telah berhenti di halte kampusku, saat aku telah turun dari bus. Kumenoleh ke pada mereka berdua, tampak raut wajah kecewa dari keduanya, terutama si gemuk yang mulai tergesa-gesa kembali menaikkan resleting celana SMA nya.

Setibanya di gedung kampus, aku menerima pesan Watsupp dari ustadz dosen pembimbing akademikku yang beberapa waktu lalu pernah melecehkanku di bus trans dan memuntahkan pejunya ke rok gamis kak Dara, beliau bernama Pak Riki. Isi pesan dari beliau adalah memintaku untuk menemuinya di ruang bimbingan untuk membahas administrasi perihal pengurusan beasiswa yang aku ajukan. Aku akhirnya menyanggupi permintaan beliau dan menemuinya di ruang bimbingan.

“Ya… silahkan masuk nak Hana” ucap Pak Riki mempersilahkanku masuk

“Jadi apakah ada dokumen saya yang kurang lengkap pak?” tanyaku

“Dokumen kamu semua sudah lengkap, namun saya terima kabar bahwa katanya kamu sering terlambat ya datang ke perkuliahan, kenapa kalau boleh tau? Sembari menjawab, sila diseruput dulu teh hangatnya” tanya Pak Riki sembari memberikan secangkir teh hangat untukku

“Oh iya terima kasih pak, jadi penyebab utama saya sering terlambat tiba di kampus adalah terutama ketika ada perkuliahan pagi pak, karena saya harus menunggu angkot yang trayeknya melewati halte kampus kita, rencana uang beasiswa ini mau saya gunakan untuk membeli sepeda motor agar saya tidak terlambat lagi jika ada perkuliahan pagi” paparku sembari menyeruput teh hangat

“Hmm begitu ya ternyata, karena saya lihat nilai mu selama semester ini sangat bagus hanya minus di absensi. Baiklah, kalau begitu coba saya ajukan, semoga kamu berhak menerima beasiswa tersebut” ucap pak Riki

Sekitar 15 menit kami berbincang tentang perkuliahan dan teh yang diseduh oleh Pak Riki juga sudah kuminum semua, aku bermaksud untuk pamit ke kelas. Namun kurasakan ada gejolak birahi yang begitu besar dari dalam diriku bahkan membuat memekku terasa mulai lembab.

“Apa karena pelecehan oleh dua anak SMA tadi ya? Tapi kok delay banget ya efeknya??” tanyaku dalam hati diikuti kakiku yang mulai gelisah bergerak karena kurasakan itilku sangat gatal

“Pak, saya izin kembali ke kelas dulu ya, karena perkuliahan akan dimulai 30 menit lagi” ucapku dan langsung berdiri lalu berjalan keluar

“Oh iya nak Hana, semangat ya kuliahnya!” ucap Pak Riki singkat dan tampak ia tersenyum penuh arti

Aku yang sudah sange hingga ke ubun-ubun, akhirnya memutuskan untuk menuju toilet terlebih dahulu, namun sialnya semua toilet umum wanita sudah penuh, lalu aku melihat tak jauh dari ruang bimbingan ada satu toilet yang bertuliskan “Toilet Khusus Dosen! Mahasiswa dilarang menggunakan!”

Karena aku sudah mulai pusing dengan birahi ini dan harus segera aku tuntaskan, akhirnya aku mengabaikan tulisan larangan tersebut, aku masuk dan segera mengunci pintu kamar mandi 1 slot tersebut.

Aku bergegas menyingkapkan rok jeans berwarna hijauku, menanggalkan cd berwarna krem yang kukenakan, dan langsung kugesek itilku


“Oghhh ssshhh hhhmm pengen ngentooott” desahku walaupun tak berteriak

“Kak roby ohhh jilat memekku kaaak…. Aku pengen ngentotin kakaaaak sssshh” desahanku semakin liar membayangkan aku lagi di entotin oleh kak roby di kampus

Kocokan jariku yang sebelumnya hanya bermain di sekitar itil, kini dua jariku sudah keluar masuk di dalam liang memekku, seolah mengorek dinding memekku yang seketika membuatku merem melek dan tak butuh waktu lama, aku akhirnya mencapai puncak orgasmeku yang sangat dahsyat

“Aoggghh oggghh kaaaak….aku keluar kaaakkk….” Desah panjangku diikuti 5 semburan cairan cintaku dalam bentuk squirt seketika membasahi celana dalamku yang sedari tadi tergeletak di lantai toilet, ketika semua cairan cintaku sudah menyemprot, aku seketika terduduk di toilet

“Huaaahh haaaah haaahhh anjir! Basah cd ku… shit lah!” batinku dengan nafas masih terengah-engah kesal melihat cd kremku basah kuyup akibat cairan squirtku

Ketika kusadari bahwa perkuliahan akan dimulai 5 menit lagi, akupun bergegas merapihkan rok jeansku, membungkus cd basahku ke dalam tas. Namun ketika kubuka pintu toilet ini, aku berpapasan dengan pak Riki

“Eh Pak, maaf saya numpang toiletnya tadi, saya kebelet” ucapku sembari berlalu meninggalkannya

“Oh iya nak hana, nda apa-apa” ucap Pak Riki yang kulihat ia masuk ke dalam toilet tersebut

“Jangan-jangan pak riki denger lagi tadi aku mendesah? Shit lah! Hana! Jangan sange lagi cok!” batinku mengumpat pada diri sendiri ketika khayalanku membayangkan pak riki mendengar desahanku ketika bermasturbasi di toilet dosen tadi

Kini hari sudah sore dan perkuliahan telah usai, aku kembali ke halte kampus dan syukurnya angkot langgananku sudah ngetem disana mencari penumpang, akupun segera naik angkot tersebut dan duduk sembari menghela nafas. Tak berapa lama, angkot ini pun akhirnya jalan menuju salah satu terminal besar yang berposisi tak jauh dari kos-kosanku, sehingga aku memutuskan untuk turun di terminal ini saja.

Setelah membayar ongkos, aku berjalan menuju keluar terminal melalui salah satu pintu keluar terminal yang mengarah ke perumahan tempat kosku berada, pintu keluar ini memang selalu sepi karena hanya masyarakat perumahan saja yang biasanya melalui akses keluar ini.

Aku dikejutkan oleh dekapan yang sangat erat dari belakang dan kepalaku ditutup oleh semacam kain, oleh dua orang pria tak dikenal yang tak sempat kulihat wajahnya, aku berusaha meronta-ronta namun usahaku sia-sia, salah satu pria tersebut menggendong tubuhku menuju ke suatu tempat

Ketika ia berhenti, ia lalu mendudukkanku di sebuah kursi, dan pria satunya menarik kedua tanganku dan mengikatkan kedua tanganku di belakang kursi.

Ketika penutup kepalaku dibuka, betapa terkejutnya aku ternyata dua pria tak dikenal ini adalah dua anak SMA tadi pagi yang kubuat kentang setelah aktifitas pelecehan yang mereka lakukan terhadapku

“Siapa kalian?! Mau apa kalian?!” bentakku pada mereka berdua

“Idih sok galak kakak ini bre! Tadi pagi syahdu banget gesek-gesekin kontol lu kan?!” ucap cabul si kurus tinggi ke si gemuk


“Iya bre… palingan kakak ini ayam kampus bre… lu tadi pas gendong doi kerasa gak kalau dia itu gak pake cd?” tanya si gemuk

“Gak kerasa sih, kok lu tau dia gak pake cd?” tanya si kurus

“Nih ada cd basah di dalam tasnya bre.. hummm wangi memeknya bre” ucap si gemuk sembari mengambil dan mengendus cd basahku

“Heh! Kurang ajar kalian ya! Mau ngerampok ya kalian?! Jangan pegang-pegang barang pribadiku!” bentakku pada mereka berdua

“Iyaa bre, letak aja dah itu barangnya, kita main cepat aja daripada digrebek warga” ucap si kurus

Lalu mereka berdua mendekatiku dan mulai membuka resleting celana SMA mereka masing-masing berikut dengan cd yang mereka kenakan

Kini terpampang di hadapanku kontol mungil si gemuk yang benar taksiranku hanya seukuran 10cm namun dengan diameter yang lumayan gemuk dan kepala yang lumayan tebal sementara kontol si kurus lumayan panjang sekitar 15cm dengan diameter yang jauh lebih kecil dari si gemuk.

“Mau ngapain kalian?!! Lepasin aku!!” ucapku sembari meronta-ronta agar ikatanku terlepas

“Percuma lu gerak-gerakin tubuhlu! temen gua ini sering kemping, jago dia tali menali. Btw bre, lu liat gak itu guncangan toket kakak ini syahdu bener, montok banget tuh pasti” ucap si kurus sembari meraba toket kananku yang masih tertutup sweater hijau dan kaos putih

“Iyaa bre… gede bener nih… enak kali ya kalau di kenyot” ucap si gemuk yang juga mulai meraba toket kiriku

“Woi! Lepasin woi! Toloooong!! Tolooooongg!! To…ookhhh” teriakan minta tolongku seketika terhenti karena mulutku disumpal oleh kontol si gemuk

“Diam lu lonte! Daripada teriak mending sepongin gua, gua tau dari tadi mata lu gak bisa lepas dari mandangin kontol besar gua” ucap si gemuk percaya diri

“Udaaah lah kita buka paksa aja ini bajunya, gua gak sabaran mau kenyot toketnya!” ucap si kurus yang menarik paksa kaos putihku keatas sehingga menimbulkan robek sedikit di samping, dan dengan kasar ia melepaskan bra coklatku

“Anjirrrr! Gede banget ya bre! Toket idaman nih… body ramping, toket brutal! Jangan diam aja lonte! Hisap emut kontol gua!” ucap si gemuk kagum melihat toket montokku dan ia menarik maju mundur kepalaku agar aktifitas persepongan kontolnya terjadi


“Iya jangan diam aja lu lonte! Nih kocokin kontol gua juga! Jangan nyepong punya si gendut aja!” bentak si kurus seraya menarik tangan kananku dari ikatan untuk menggenggam dan mengocok kontol kerasnya

“Uhmmm ohmmm hoook hoook ohook” suara lenguhanku sesekali hampir batuk karena palkon si gemuk menyeruak masuk hingga ke ujung tenggorokanku. Situasi pemerkosaan seperti ini memicu fantasi terpendamku sehingga perlahan membuat birahiku mulai kembali naik. Aku lalu mulai mengemut keras kontol si gemuk

“Anjir! anjir! diemut sama doi bre! Enaaak cooook! Ahhh ahhh gatahan gua! Fuck lonte!” desah panjang si gemuk diikuti semburan peju miliknya seketika memenuhi mulutku, rasanya yang pahit membuatku seketika memuntahkan semua peju si gemuk dan sebagian mengenai rok jeans hijauku

“Hoeeek hoeeek cuih!” aku berusaha mengeluarkan semua peju si gemuk dari mulutku

“Lemah lu gendut! Baru dihisap bentar aja udah keluar! Kak, gantian kontol perkasa gua yang lu hisap!” ucap si kurus sembari mengarahkan kontol miliknya ke mulutku dengan kondisiku yang masih terengah-engah

Menerima remasan kasar pada toketku oleh si kurus, membuatku semakin bernafsu dan mulai mengeluarkan semua skill menyepongku pada kontol si kurus

“Anjing! Memang seenak ini cok disepong rupanyaaa!! The best experience in life! Akkhhh” desah si kurus ketika melihatku dengan sangat aktif menyedot hingga kedua pipitku mengempot, kepalaku bergerak maju mundur dengan cepat untuk memberikan sensasi ngentot pada kontol si kurus

“Gila! Kok gua gak digituin tadi anjir!” protes si gendut

“Karena kontol lu pendek lah bre! Kontol gua dong panjang hahahaha aakhhh kak!” racau si kurus sembari memegang kepalaku yang masih tertutup jilbab pashmina coklat

“Keluarin dimana ini ya bre?! Saran dong! Gua udah mau keluar juga nih! Fuck!!” desah si kurus meminta saran sama si gendut

“Di muka bre! Nodain dulu muka lonte jilbab ini dengan peju perjaka lu!” pekik si gendut


“Ogghh okee bre… lepasin seponganmu lonte! Akhhh akhhh” desah si kurus sembari melepaskan seponganku

“Crooot crooot crooott” ada sekitar 5 semburan peju si kurus mendarat di wajahku membasahi pipi, jidat, bibirku dan juga jilbab coklatku.

“Perjaka toh?! Pantesan lemah!” batinku tertawa setelah menikmati momen pemerkosaan ini yang ternyata diperanin oleh pemerkosa amatiran.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd