Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Bimabet
Chapter 17 Mustika Dara : Patah Hati Anak Sulung

Dara

(FLASHBACK DARA)

Hari ini hasil ujian PTN ku diterbitkan, aku yang tengah mempersiapkan barang bawaanku dikagetkan oleh kehadiran abi di pintu kamarku.

“Assalamualaikum permisi nak” sapa abi

“Wa’alaikumsalam abi, ya ada apa abi?” tanyaku

“Abi mau ngomong sesuatu denganmu dan randi, di ruang tengah, boleh nak?” tanya abi yang seketika serius

“Oh iya boleh bi” ucapku seraya merapihkan bawaanku ke dalam tas dan aku menuju ke ruang tengah

Betapa terkejutnya aku melihat disana sudah ada mbak isna juga ada abi disampingnya dan randi di depan mereka.

“Mbak…”sapaku berusaha tetap tenang dan ramah

“Iya dara, apa kabar?” tanya mbak isna

“Kabar baik, alhamdulillah mbak” jawabku seperlunya

“Silahkan duduk nak” abi mempersilahkanku untuk duduk di samping randi

“Dara, randi… abi ingin mengungkapkan sebuah rahasia yang selama ini abi simpan dari kalian” ucap abi yang membuatku penasaran dengan perkataan beliau berikutnya

“Abi akan segera menikahi mbak isna secara resmi dalam waktu dekat” jelas abi yang membuatku dan randi terkejut bersamaan

“Ma…maksud abi gimana?!” ucapku dengan nada terkejut

“I..iya nak, abi tau pasti kalian terkejut dengan fakta ini. Tapi harus dilakukan nak” jelas abi

“Maksud harus itu gimana bi? Apa yang terjadi bi?!” tanyaku mencecar abi

“Iyaaa, jadi gini, mbak isna saat ini tengah mengandung anak abi” penjelasan abi barusan sesak dadaku

“Apaaa???!!! Astaghfirullah Abi!!!! Abi berzinah dibelakang umi selama ini?!!!” pekikku tak percaya

“Tidak dara…tidak… kami tidak berzinah… abi dan mbak isna sudah menikah, tapi menikah siri dan tanpa sepengetahuan kalian, maafkan abi nak” jelas abi

“Sejak kapan abi??!!” tanyaku yang dipenuhi emosi

“Sejak 6 bulan sepeninggal umimu dara, abi memutuskan untuk menikahi siri mbak isna ini, dan sekarang abi bertekad untuk mengesahkan hubungan kami secara negara dengan menikah yang sesuai aturan negara” jawab abi

“Ya Allah!! Jangan bilang abi udah punya hubungan dengan mbak isna ini sebelum kalian menikah siri?! Ngaku kalian!!!” kulemparkan pertanyaan menjurus

“Tidak nak, kami hanya rekan kerja di RS dan abi melihat mbak isna ini sangat telaten orangnya dalam merawat pasien terutama ketika merawat umimu, hal itu yang membuat abi jatuh cinta padanya” jelas abi sembari menggenggam tangan mbak isna

“Halah!! Emangnya aku bisa mudah percaya sama abi? Jangan-jangan abi sudah bersekongkol dengan mbak isna supaya umi Mati???!!” aku mengamuk seperti kesetanan, berdiri lalu menunjuk abi dan mbak isna

Kulihat abi bangkit dan Plak!! Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku

“Jangan kurang ajar ya kamu dara! Dasar anak yang tidak di inginkan!!!” bentak abi

Aku yang terkejut dengan amukan abi hanya bisa tersungkur dan bertanya-tanya

“Maksud abi?!! Anak yang tak diinginkan?!!” tanyaku sembari berteriak

“Iya… kamu itu bukan anak abi!! Kamu itu anak mantan suami umi mu yang bercerai karena ketahuan selingkuh, umi kamu pun juga sama!!” jelas abi

Mataku mulai berkaca-kaca mendengar fakta yang selama ini tak kuketahui

“Umi sama apanya?!! Sama dengan apa?!!!” pekikku sembari berusaha berdiri

“Umimu itu pelacur syar’i dara!!! Bentukan aja cadaran, tapi sudah banyak pria yang pernah menidurinya!!!” bentak abi

Aku secara spontan hendak menampar abi hanya saja tanganku ditahan oleh randi

“Lepasin tangan kakak! Abimu ini gak ada harga dirinya memfitnah umi kita!!” pekikku sembari berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman tangan randi

“Semua yang abi katakan itu fakta kak” ucap randi singkat

“Maksud kamu??!! Mana ada fakta seperti itu?!!” tanyaku yang mulai ingin tahu dengan fakta yang lagi dibahas

“Aku dan abi pernah menangkap basah umi check in dengan bos nya di sebuah hotel di kota seberang kak, saat itu aku melihat abi sangat terpukul begitu juga aku” jelas randi

“Ga… gak mungkin randi.. pasti itu bukan umi kita randi” ucapku terbata-bata yang sudah tak tahan lagi menahan tangis

“Ini fotonya kak” ucap randi seraya mengarahkan hp miliknya yang menunjukkan beberapa foto umi bersama seorang pria paruh baya di sebuah lobby hotel

“Astaghfirullah! Ya Allah umiiii….” Ucapku lemas dan meneteskan air mata

“Nah! Sudah kamu lihat umi mu yang bejat itu dara? Sekarang abi bawakan umi baru mu yang lebih berpendidikan dan lebih tau tata krama” ucap abi

“Tak sudi” jawabku singkat

“Ha?!” bentak abi

“Tak sudi aku kalau mbak isna ini jadi umi baru ku!!! Lebih baik aku pergi keluar dari rumah ini!!” ucapku sembari beranjak pergi menuju kamarku

“Pergi dara! Silahkan pergi sejauh yang kau mampu! Abi tak akan menahanmu!” ucap abi yang semakin membuatku kesal

Aku lalu menuju kamarku hendak mengemas barang-barangku, tapi hatiku yang udah terlalu sakit membuatku menangis tumpah ruah di ranjang kamarku, hingga tak terasa akhirnya aku tertidur.

“Tok tok” kudengar ketukan pintu kamar

“Assalamualaikum kaaak” kudengar randi memanggilku

“Wa’alaikumsalam, yaa randi?” jawabku singkat

“Boleh aku masuk kak?” tanya randi

“Hmmm yaa” ucapku malas

“Apakah kakak serius ingin keluar dari rumah ini?” tanya randi

“Iya serius aku dek, aku masih tidak menyangka abi bahkan umi seperti itu, begitu juga dengan diriku, yang faktanya bukan anak abi. Bingung, sedih, tapi aku harus kuat” ucapku sembari menahan tangis

“Iyaa kak, aku paham perasaan kakak. Ini kak hana juga belum tau kan ya? Gimana kalau dia tau” ucap randi

“Sebaiknya kamu beritahu dia perihal abi ingin menikah lagi saja, jangan yang kita perdebatkan tadi apalagi tentang umi, ini cukup kita saja yang tau” jelasku

Randi pun mengeluarkan hp nya untuk mengirimkan chat ke Hana. Sementara aku melanjutkan membereskan pakaianku.

“Kak, tumben kak hana pegang hp, dia mau VC katanya, gimana?” tanya randi

“Yaudah angkat aja, mungkin lagi studi di luar” ucapku

Lalu randi pun mengangkat VC Hana.

“Assalamualaikum randi!!! Kangen kakaknya ini” sapa hana penuh antusias

“Wa’alaikumsalam” ucap kami serentak

“Hooo ada kak Dara juga, sehat kak?” tanya hana dengan wajah yang tersenyum dibalik cadar hitamnya

“Alhamdulillah sehat dek. Ada yang mau kami beritahukan padamu dek” ucapku

“Beritahu apa kak? Eh btw, sebelum kakak dan randi yang ngomong, aku mau kasih tau bahwa aku lulus masuk kampus pendidikan islam jurusan S1 Hukum kak, kakak gimana tes PTN nya?” jelas dan tanya Hana penuh suka cita

“Eee hari ini kayaknya pengumumannya dek, btw selamat ya untuk kelulusanmu di kampus favorit itu, kakak turut bangga padamu dek” ucapku sembari tersenyum palsu

“Iyaaa alhamdulillah kak, semoga kakak lulus juga ya. Btw, apa yang ingin kakak dan randi kasih tau ke aku?” tanya Hana

“Jadi gini kak Hana, hari ini abi mengumpulkan kami di ruang keluarga, dan mengatakan beliau ingin menikah lagi” jelas randi tanpa ragu

“Ha?! Abi mau nikah lagi?! Dengan siapa dek?” ucap Hana terkejut namun penuh senyuman bahagia mendengar abi hendak menikah lagi

“Dengan asisten perawatnya di RS, mbak isna” jawabku singkat

“Ha?!! Mbak isna yang pernah ngerawat umi kita?” tanya Hana

“Iya Hana” ucapku

“Alhamdulillah kak dek, kalau dengan mbak isna InsyaAllah semuanya sudah cocok dan insyaAllah abi langgeng pernikahannya” ucap hana yang seketika membuat kami terdiam

“Loh kok kamu nda ada sedih-sedihnya?” tanyaku heran

“Ngapain sedih kak? Toh abi juga masih muda, pasti butuh pendamping hidupnya apalagi kita semakin dewasa dan akan meninggalkan ayah pada waktunya nanti” papar Hana penuh percaya diri

“Eee iya bener sih dek, tapi… “ ucapku dipotong oleh Hana

“Sudah, tenang kakak dan adek ya… Aku yakin mbak isna memang pilihan terbaik abi dan aku tahu mbak isna sangat perhatian pada abi dan pada kita semua” jelas Hana penuh lemah lembut

“Iyaaa sih hana, tapi kakak masih tidak bisa menerima kondisi ini, maka dari itu kakak ingin pergi dari rumah ini” ucapku

“Ya Allah kak! Kakak mau kemana?!! Kakak bakal tinggal dimana?! Jangan dong kak” ucap Hana panik

“Gatau kemana, yang pasti kayaknya kakak kubur aja impian kakak untuk kuliah dan mencari kerja saja, kamu dan randi saja nanti yang studinya bener-bener ya, kakak insyaAllah bantu danain kalau misal abi malah meninggalkan kalian” paparku yang seketika membuat kami bertiga meneteskan air mata

-Akhir Flashback Dara-
 
suwun updetnya
Makasih apdetnya
Makasih apdetnya @Radicks
Thanks updatenya hu
Terimakasih banyak untuk update an cerita nya,,
Makasih buat updatenya suhu @Radicks
Sami-sami semua suhu
Akhir nya ada ilustrasi
Ilustrasi alur cerita atau ilustrasi gambar mba?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd