Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Chapter 19 Mustika Dara : Sebuah Momen Kakak Adik

Hana

-Masa Kini-

“Jadi kita mau jalan-jalan kemana kak?” tanyaku pada kak dara ketika kami berada di dalam taksi online

“Kamu maunya kemana dek?” tanya kak dara

“Aku sih ngikut kakak aja, kan kakak yang traktir hehe” ucapku

Akhirnya kami menuju ke sebuah salah satu mall besar di kotaku

Ketika tengah berkeliling di mall tersebut, aku mendengar seperti ada yang memanggil namaku, ketika aku menoleh betapa terkejutnya aku ternyata kak roby yang memanggilku

“Hana… apa kabar dek?” tanya kak roby

“A…alhamdulillah baik kak” jawabku ragu karena kaget dan juga senang, karena sudah begitu lama tak berjumpa, walaupun perpisahan kami dulu tak menyenangkan

“Eh kak, kenalin ini kakak sulungku, Kak Dara” ucapku mencairkan suasana

“Oh iyaaa, salam kenal ya kakaknya Hana” ucap kak roby hanya saja kak dara menolak bersalaman, kak dara hanya merapatkan kedua telapak tangannya

“Kalian mau kemana nih?” tanya kak roby

“Ah ini, kak dara ngajakin aku jalan-jalan karena beliau lagi cuti hari ini” paparku

“Wah seru ya, btw karena udah lama ga jumpa, aku pengen ngobrol-ngobrol dong denganmu dan kakakmu, aku traktir ya?” tanya kak roby

“Ah nda usah repot-repot mas” ucap kak dara segan

“Serius?! Ayo lah kak, kapan lagi di traktir hehe” ucapku riang gembira

“Yowes yowes ayo mau makan dimana?” tanya kak dara

Akhirnya kami memutuskan untuk makan di salah satu resto yang ada di foodcourt mall.

Dalam obrolan, kuketahui bahwa ketika pindah ke kota seberang, kak roby mengambil jurusan teknik mesin di sebuah SMK dan karena kecerdasannya ia dapat menyelesaikan studinya cepat dengan mengikuti kelas akselerasi.

Dan kini ia sudah bekerja sambil berkuliah di salah satu PTN di kota kami.

Dara


Ditengah-tengah perjalanan kami di mall, aku dan Hana ditemui oleh teman lama hana yang mengajak kami berdua makan dan ditraktir olehnya. Cerita punya cerita ternyata teman Hana ini juga bekerja di perusahaan yang sama denganku. Dia menjabat sebagai supervisor production, di usianya yang tergolong muda sudah punya karir yang jelas, seketika aku kagum padanya.

“Kakak operator di lantai berapa?” tanya teman lama Hana ini yang terakhir kuketahui bernama Roby

“Aku di lantai 2 rob, kamu supervisor lantai berapa?” tanyaku

“Oh, berarti supervisornya mas Andri ya? Aku di lantai 3 kak” tanya Roby

“Iya Pak Andri, oh lantai 3 ya. Keren ya kamu udah bisa jadi supervisor di usia yang terbilang muda ini” ucapku kagum

“Ah kakak bisa aja, jadi malu hehe” ucap Roby tersipu malu

Kami lalu melanjutkan obrolan kami sambil memakan makanan kami yang sudah dihidangkan. Ketika sudah selesai,

“Jadi habis ini mau kemana kak, hana?” tanya Roby

“Oh, kami udah mau pulang mas roby” jawabku

“Iya kak roby, soalnya aku mau belajar juga untuk ujian lusa” celetuk hana

“Oh okaay, mau kuantar kah?” tanya Roby

“Ah nda usah repot-repot, lagian kami jalan-jalan kok, kalau diantar kamu malah jadinya antar-antar hehe” aku berusaha melempar jokes ku yang disambut tawa Roby dan Hana

“Hahaha iyaa kak roby, kami mau naik bus umum saja nanti” sahut hana

“Oh baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya ya, senang bisa bertemu kalian” ucap Roby lalu kamipun berpisah

Hana


Aku dan Kak Dara akhirnya keluar dari Mall dan menuju halte bus umum yang berada di seberang mall, di sore hari dan di hari kerja seperti ini, bus umum selalu penuh penumpang, dan di halte saat ini lumayan rapat calon penumpang yang hendak naik bus. Ditengah-tengah menunggu, aku merasakan seperti ada yang menarik-narik atau menggesekkan sesuatu di gamis bagian belakangku

Saat aku menoleh, ada bapak-bapak paruh baya yang posisinya sangat dekat denganku, ia tampak masa bodoh dan sibuk memghisap rokoknya. Aku lalu mengajak kak dara untuk menyingkir sedikit ke area yang agak luas.

Ketika bus tiba, kami dengan sedikit berebutan masuk ke dalam bus tersebut, dan beberapa kali kurasakan seperti ada yang meraba bokongku. Saat bus sudah berjalan, kembali kurasakan seperti ada yang ingin meraba bokongku, saat aku menoleh ke belakang lagi ternyata bapak yang tadi.

Kondisi bus yang sangat padat tidak memungkinkanku untuk bergeser, jadi mau tidak mau aku harus bertahan di posisi ini dengan sembari melakukan gerakan memutar agar rabaan bapak tersebut bisa lepas dari bokongku.

Rabaan tersebut sudah tak terasa, kini kurasakan benda yang cukup keras menggesek belahan bokongku, seperti henda dimasukkan ke dalam jepitan pantatku, saat aku melirik sedikit ke bawah bagian belakang, betapa terkejutnya aku melihat bapak tadi sudah mengeluarkan kontolnya yang sudah tegak mengacung, lalu kontolnya ia gesek-gesekkan di belahan pantatku.

Seketika jiwa exhib ku yang sudah lama terpendam, bangkit kembali. Aku arahkan tanganku seolah ingin menjauhkan kontol sang bapak dan kuletakkan salah satu tanganku di belakang belahan pantatku, bukannya mundur, sang bapak malah meletakkan kontolnya ditelapak tanganku, aku yang sudah mulai terangsang dengan kondisi ini, segera menggenggam kontol si bapak dan ia berdehem karena kaget.

Aku lalu mengocok perlahan kontol sang bapak lalu menaikkan tempo kocokanku perlahan agar tak diketahui oleh penumpang lain. Sang bapak hanya bisa menahan lenguhannya.

“Hmmm ekhem” si bapak berdehem lebih rutin

Ada sekitar 10 menit kukocok kontolnya, sang bapak tiba-tiba menarik mundur tubuhnya dan aku seketika kecewa karena sang bapak sepertinya sudah harus turun dari bus ini. Dan benar saja, kulihat ia sudah berada di luar bus dan tersenyum padaku, dengan wajahnya yang mulai jelas terlihat, ternyata ia adalah salah satu ustadz dosen di kampusku.

“Anjir ustadz mesum!” ucapku dalam hati

Ketika sudah tiba di halte tujuan kami, kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju kos ku yang tak jauh dari halte.

Setibanya di kamar kosku,

“Haaah lelahnyaaa… aduh cairan apa ini?!” ucap kak dara panik

Aku bergegas menghampiri kak dara dan melihat ke rok gamis bagian dekat bokongnya, ternyata ustadz dosenku tadi crot ke rok gamis yang kak dara kenakan.

Kulihat kak dara mencolek cairan peju tersebut dan mengendusnya,

“Bau pandan, emang tadi ada yang makan pandan ya di bus?” tanya kak dara

“Gatau kak, padat banget soalnya di dalam bus tadi” jawabku singkat yang ternyata kak dara tidak tau bahwa itu adalah aroma peju.

Setelah bersih-bersih, kak dara pamit pulang menggunakan sepeda motornya yang sedari tadi di titip di dalam kamar kosku.

Setelah kak dara pulang, aku ingin merapihkan meja belajarku, kulihat posisi vibratorku berada tak di tempat biasanya.

“Jangan-jangan kak dara tau lagi bahwa aku punya dan main vibrator?!!” pekikku dalam hati yang seketika panik
 
Mantapp suhuu..
Masih menanti kak dara dan hana di gangbang kekekee
Keknya bakal asik kalau hana dijebak dosen kampusnya, terus si dosen juga dapat kak dara xixii
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd