Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Thanks for the update, bro.
Ijin nongkrong disini suhuu
Baguss nihh
Mangstab apdetnya lanjoooooot
Lanjutkan suhu... 🔥🔥🔥🔥
begh, mantap huu
Siap suhu semua, nantikan chapter chapter selanjutnya
suwun updetnya
Sami sami suhu
Gurih nih cerita
Sudah tes kriuknya? :popcorn:
 
Chapter 6 Mustika Dara : Hukuman untuk Sang Pendosa

Hana
Sejak kejadian exhib ku terhadap randi, adrenalinku semakin menggila pada diriku. Aku berencana ngewe dengan deri di sofa penuh dosa rumahku ini ketika abi dan umi berada di rumah, biasanya abi dan umi jika di rumah mereka selalu di kamarnya di lantai 2, karena kantor abi berada di satu ruangan yang sama dengan kamar mereka.

Hari ini adalah sesi terakhir “Belajar persiapan kelulusan” kami, sebelum minggu depan kami akan tryout UN. Lagi-lagi deri tidak tahu dengan ide gilaku, dia hanya taunya di rumah ini ada aku, dirinya dan kak dara yang sibuk di halaman belakang rumah.

Tengah belajar, kusosor bibirku mencium deri yang tentu disambut hangat oleh deri

“Ih tumben kamu nyosor ay?” tanya deri

“Mas, aku pengen ngewe inih” ucapku

“Ih seriusan? Di toilet atau di kamar kamu aja gimana?” tanya deri

“Ga ah, aku mau disini aja” ucapku kekeuh

“Ada kak dara loh, kalau ketangkap sama dia, bisa habis kita” jelas deri

“Kagaaak, kak dara itu betah dia di halaman belakang nulis cerpen” ucapku berbohong yang pada kenyataannya kak dara tidak ada di rumah, hanya ada abi dan umi.

Langsung kusosor lagi mencium bibir deri dan mendapat balasan lagi, dengan terburu-buru aku membuka resleting celana deri dan mengeluarkan kontol gemuknya itu yang tampak masih lemas

Kulepaskan ciumanku dan dengan sangat lincah kulumat dan emut kontol deri hingga mengeras, aku segera berdiri sembari menurunkan celana garis-garisku berikut cd ku kelantai, lalu memposisikan diri diatas deri sebelum akhirnya menurunkan pantatku sehingga kontol deri langsung menancap di memekku

“uhh sayang, buru-buru banget sih” keluh deri

Tak kuhiraukan dan aku langsung menggenjot deri

“Iyaaah mass, aku udah sange berat kangen di ewe kamu” ucapku setengah berbisik

Deri meraba toketku dari luar kemeja longgar putihku, dan hendak membukanya seketika kutahan.

“Shhh jangan dibuka mas, dari luar aja yaah remesnyaaa uhh” larangku

Deri mengiyakan dan meremas kedua toketku dari luar bajuku

Aku mempercepat genjotan memekku, hingga terdengar suara benturan paha bawahku dan paha atas deri seperti “plok plok plok”

“ahhh mass ohhh enak banget ohh” desahku

“Heh! Kalian ngapain?!” pekik suara wanita dari atas lantai 2 yang ternyata umi ku

Aku tak menyangka umi akan mendengar dan mengetahui aktifitas exhib ku ini

Aku dan deri seketika terdiam, dengan posisi aku masih dipangkuan deri dan kontol deri masih menancap di memekku

Kulihat umiku berlari ke bawah menuju sofa ku, di ikuti abi yang juga berteriak “Deri sialan, kau apakan anak kami?!!!” dan lari kearah kami juga

Aku dan deri seketika panik, aku bangkit dari tubuh deri dan hendak kabur ke kamar, tapi umi sudah keburu memegang tangaku dan dengan sekali tarikan, aku berada di hadapan umi, 2 tamparan mendarat di pipi kiri dan kananku, aku seketika tersungkur di lantai dengan masih tak bercelana

Sementara deri kulihat digebukin abi hingga babak belur dengan resleting celana masih terbuka dan kontolnya sudah melemas. “Apa yang kalian lakukan ini Hana Deri?! Berzina kalian di rumah ini?!!!” bentak umi

Aku lekas mengambil celanaku dan menutup bagian bawahku, kami berdua digiring duduk di sofa oleh abi dan umi. Mereka memarahi kami dengan segala cacian dan amukan. Deri yang sudah babak belur diusir oleh abi, sementara aku dicecar amarah oleh umi.

“Abi dan Umi akan membahas kelanjutan ini setelah kelulusan kamu, selama persiapan kelulusan, kamu tidak boleh kemana-mana dan harus selalu dijemput abi!! Paham kamu?!!” bentak umi

“Iyaaa umi, maafin hana” hanya itu yang bisa kuucapkan.

Beberapa hari setelah upacara kelulusan, aku yang sudah lama tak berjumpa deri hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Setibanya di rumah,

“Hana, sini duduk di sofa” perintah abi

“Abi dan umi sudah putuskan untuk memasukkan kamu ke pesantren yang berada di kampung umimu, untuk memperbaiki akhlak dan kepribadian menyimpangmu nak” jelas abi

Aku tak sanggup berkata-kata dan hanya bisa menangis menerima hukuman dari abi dan umi ku.

Chapter ini adalah akhir dari flashback masa kelam hana.
 
Kalau udah nafsu.....
Beuh.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd