Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Chapter 28 Mustika Dara : Perlahan Mulai Terbuka

Hana

Pagi ini aku terbangun dengan kepala yang sangat pusing dan kusadari bahwa aku terbangun di atas ranjang kamar tidurku, setelah tadi malam aku menyaksikan dua adegan erotis yang diperankan oleh orang tua dan adik kandungku, sehingga membuat diriku terjerat nafsu sesaat dan menuntaskannya dengan bermasturbasi hingga mencapai puncak orgasme ternikmatku yang seketika membuatku rubuh ke lantai dan disadari oleh adik dan umiku.

Ketika aku mulai membuka kedua mataku dan mengambil posisi duduk menyandar pada kepala ranjang, aku melihat bahwa pintu kamar ini tak tertutup, dan tampak umi isna melintas dari ruang tamu yang lalu menuju kamarku sembari membawakan segelas air putih.

“Sudah bangun nak? Pusing ya kepalanya?” tanya umi isna sembari duduk di tepi ranjangku lalu memberiku segelas air putih hangat

“Hmm iya um, kok aku udah di kasur aja ya? Aku pingsan ya tadi malam?” tanyaku yang berusaha mengingat-ingat dengan apa yang terjadi tadi malam

“Iya tadi malam kamu pingsan nak ketika umi menghampirimu, maka dari itu umi minta randi untuk menggendongmu ke ranjang kamarmu ini. Pagi ini gimana kondisimu?” tanya umi

“Alhamdulillah sudah mendingan um, makasih untuk air minumnya. Tapi jujur hana gak nyangka dengan apa yang hana lihat tadi malam” ucapku

“Hummm iya pasti hal itu mengejutkan bagimu nak, maafin umi dan adikmu ya karena sudah mengecewakanmu dengan skandal tersebut” ucap umi tertunduk lesu

“Jujur aku masih tidak bisa menerima, tapi untuk kali ini kumaafkan umi, karena menurutku mungkin umi memang perlu kehangatan sosok pria, dan randi yang mengambil tanggung jawab tersebut selama abi sibuk di luar sana” ucapku berusaha menguatkan umi

“Iyaaa benar nak, huhuhu.... kamu memahami umimu bangeeet... makasih ya sayang” ucap umi tersedu-sedu mendengar penjelasanku yang kemudian beliau memelukku dengan sangat erat

“Ya sama-sama umi, umi yang sabar ya, karena di luar abi bukannya bekerja, tapi mengerjai wanita lain hmmm” batinku sembari mengelus kepala dan punggung umi

Roby

Pagi ini aku terbangun dengan mata yang sayup-sayup menatap langit-langit kamar apartemenku membayangkan tak terasa sudah cukup lama aku tak bertemu dengan Dara setelah terakhir kurenggut keperawanannya, namun lamunanku seketika buyar saat …

“Dah bangun mas? Ngelamunin apa tuh? Dalam banget tatapannya” ucap Nita yang terbaring di samping kiriku dengan masih tanpa busana

“Hummm bukan apa-apa, hanya aku tak menyangka bisa mengarungi lautan birahi bersama kalian tadi malam” ucapku kepada Nita

“Hoaaaammm…. Loh udah pada bangun? Pak masih nyeri loh, kirain ngentot seenak itu tapi sakit banget yaaa” sahut Dinda yang tampak masih terlungkup di samping kananku

“Masa’ sih sakit? Toh kemarin kamu mendesah-desah ketika disodok oleh pak roby” pungkas Nita disambut tertawaan kami berdua

“Dih nyebelin! Ya itu kan kemarin karena kalian ngebuat aku mabok, jadi ya ke awang-awang dan enak bae, ini sekarang aku setelah sadar dari mabokku, perih banget pepek ku kak nit” ucap Dinda yang mengelus-elus memek sempitnya yang tampak membengkak bibir terluarnya akibat kusodok dengan kasar tadi malam.

“Ting nung! Ting nung!” terdengar bel apartemenku berbunyi

“Sudah-sudah jangan berantem… tuh ada bel, tolong dibukain dong pintunya, siapa yang mau bantu saya? Dinda?” perintahku

“Aaaah aku gak bisa gerak pak, masih sakit pepekku pak” keluh manja Dinda

“Huuu dasar anak manja! Aku aja deh mas” ucap Nita yang tampak seketika nyelonong hendak membuka pintu dengan tanpa busana yang seketika membuat pantat sekalnya dan toket berukuran 34B miliknya berayun dengan indah

“Nit! Pake baju dulu kali! Atau pakai handuk kimono itu deh” ucapku panik

“Ups iya lupa! Haha…. Yaaa sebentaaaarr!” ucap nita dan kemudian berteriak ke arah pintu

“Mas… ini ada security apart nya mas” pekik Nita

“Mau ngapain?” tanyaku yang bergegas mencari handuk kimono milikku yang lain

Namun perlu waktu lama untuk mencarinya

“Sebentar ya mas! Dengan mbak nita dulu ya!” pekikku

“Oghh hmm i…iyaaa paaakboss!!!” pekik sang security

Ketika aku sudah menemukan handuk kimono yang kuperlukan, segera aku mengenakan kimono tersebut dan berjalan menuju ke pintu depan

Setibanya aku di pintu,

“Ya ada apa ya mas?” tanyaku

Tampak nita mundur sembari mengelap bibirnya dengan leheran handuk kimono yang ia kenakan

“Oh ini pak, ada surat atas nama pak roby yang sudah menumpuk di pos utama kami, jadi berhubung pak roby tak kunjung sempat mengambilnya di pos kami, maka saya berinisiatif mengantarkan surat-surat ini langsung ke unit bapak” papar sang security sembari menyerahkan beberapa surat dan dokumen

“Ohh iyaa terima kasih banyak yaaa mas” ucapku pada sang security

“Sama-sama pakbos! Saya izin pamit patroli lagi ya pak, bu” ucap sang security sembari mengedipkan salah satu matanya ke nita dan seketika aku menoleh ke nita yang tampak mengangguk dan tersenyum padanya

Ketika kututup pintu aku bermaksud menanyakan apa maksud kedipan mata barusan

“Ngapain itu mas security nya kedipin mata ke kamu? Karena kamu pakai handuk kimono polosan ini ya?” tanyaku

Nita tak menjawab pertanyaanku, ia hanya membuka mulutnya dan tampak ada banyak cairan putih di dalam mulutnya yang sudah bercampur dengan ludah.

“Kamu sepongin security tadi?!!!” pekikku tak percaya

Nita mengangguk sembari tersenyum lalu ia menuju kamar mandi untuk memuntahkan semua peju sang security di wastafel

“Haaah… haaah… manis banget peju ni security… pengen telan sih tapi kebanyakan.. takut kesedak” ucap Nita yang seketika membuatku menggelengkan kepala dan tersenyum melihat kelakuannya yang begitu binal tak pandang orang.

Dara

“Aaaahhh owwwwhh ssshh pak teruuusss paaak terusss masukiiin”

Aku seketika terbangun dengan kedua mata melotot tak percaya dengan mimpi yang kualami barusan, mimpi yang menggambarkan aku tengah disetubuhi oleh Pak Roby ketika kejadian beberapa waktu lalu tersebut, hanya saja dalam mimpi tersebut terasa aku sangat menikmati hujaman kontol pak roby sehingga membuatku merem melek beberapa kali, dengan kondisi yang sudah terbangun ini, aku seketika menarik gamis tidurku, dan meraba vaginaku, terasa celana dalam yang kukenakan sangat lembab oleh cairan vaginaku, vaginaku terasa berkedut dan gatal. Aku membuka celana dalamku lalu perlahan menggaruk bibir vaginaku yang seketika membuat rasa gatal pada area tersebut berubah menjadi rasa nikmat, garukan jariku semakin dalam hingga jari tengahku masuk ke dalam liang vaginaku.

“Uhmmm ssshh” lenguhku saat kurasakan desiran kenikmatan mengalir dari vagina menuju otakku

Aku mulai menyingkapkan gamis tidurku hingga keatas dan mulai meremas kecil toketku, dan permainan kedua tanganku ini menciptakan rasa nikmat tiada tara hingga berakhir aku menggelinjang hebat sembari menyemprotkan cairan dari dalam vaginaku yang seketika membasahi ranjangku.

Aku seketika tersadar akan apa yang kuperbuat dan beristighfar berkali-kali hingga aku menangis sejadi-jadinya.

“Aku kotor! Aku sudah ternodai! Aku bukan dara yang suci lagi! Aku kenapa sih! Kok malah ketagihan beginian ya Allah?!! Huhuhu” pekikku dalam hati lalu kemudian menangis.

Tak terasa karena tangisku tadi membuatku kembali tertidur, saat aku kembali terbangun dengan mata sembabku, aku segera mengambil hp ku dan seketika tersenyum saat membaca pesan Watsupp dari adik perempuanku, Hana. Ia mengatakan bahwa ia sudah berada di rumah dan tampak dalam sebuah foto ia tengah menggendong adik bungsu kami yaitu Naura yang begitu menggemaskan.

“Assalamualaikum kak dara .. ayo ke rumah abi kak.. gendong dedek gemes ini” kira-kira seperti itulah caption foto hana

“Wa’alaikumsalam hana… MasyaAllah lucu dan gemesnyaaa adik kita ya na, InsyaAllah kalau ada waktu nanti kakak kesana ya” balasku

Ketika aku telah mengakhiri pesan Watsupp dengan Hana tersebut, aku segera mandi wajib dan merapihkan kamarku.

Sesaat setelah aku bebersih kamar, aku mendengar pertengkaran dari kamar sebelah yang kuketahui adalah kamar Syafira temanku di kantor namun kami berbeda lantai, tepatnya ia bekerja di lantai 1.

“Kamu tega banget dengan aku mas! Kamu selingkuh dibelakang aku!” pekik Syafira ke kekasihnya yang bernama mas satria

“Ma…maaf sayang, aku gak bermaksud begitu, dia hanya teman kuliahku sayaang” ucap mas satria panik

“Halah! Omongan buaya mana ada yang bisa dipercaya! Sekarang pergi kamu dari kamarku mas! Pergi sana kepelukan Haura your love itu!” bentak Syafira yang lalu kemudian terdengar suara pintu kamarnya terbuka

“I…iyaaa aku pamit yaaa… maaf aku sudah membuatmu kecewa” ucap mas satria yang tampak mulai menyalakan sepeda motornya yang terparkir tepat di depan kamar syafira

Aku yang memang hendak keluar untuk menjemur baju seketika berpapasan dengan syafira yang tampak menangis tersedu-sedu menempel di kusen pintu dengan rambut yang acak dan juga bermata sembab

“Eh mbak dara… maaf mbak, aku sudah bikin ribut pagi-pagi” ucap Syafira yang terkejut dengan kehadiranku segera mennyeka air matanya

“Ah iya nda apa-apa mbak, lagi ada masalah ya? Perlu teman cerita?” ucapku sembari menawarkan bantuan curhat kepada syafira

“Aaaah makasih mbak dara, kalau mbak nda sibuk nanti ke kamarku aja ya” ucap syafira sembari tersenyum

Ketika semua baju sudah kujemur, aku berjalan menuju kamar syafira yang masih terbuka lebar pintunya

“Assalamualaikum … boleh aku masuk?” tanyaku pada syafira yang terduduk lemas menyandar di tembok kamarnya

“Wa’alaikumsalam … silahkan masuk mbak” ucap syafira

Kemudian kami saling bercerita, dari cerita syafira kuketahui bahwa mas satria yang tengah berkuliah, ketahuan ada ‘main belakang’ dengan teman kampusnya yang bernama Haura, ketika aku menanyakan lebih lanjut tentang temuan syafira, apakah ada bukti autentiknya, karena aku berasumsi mungkin syafira hanya cemburu buta karena mas satria sibuk berkuliah. Lalu seketika aku terbelalak ketika melihat sederet foto yang memperlihatkan mas satria dengan tanpa busana tengah berpelukan dengan perempuan bernama haura tersebut. Lalu kemudian ada 3 foto terakhir yang memperlihatkan seorang gadis yang tertidur tanpa mengenakan celana dan di sekitar perutnya ada cairan berwarna putih kental membasahi baju dan juga perutnya yang seketika aku bertanya,

“Itu foto siapa mbak? Ada lagi kah?” tanyaku

“Ada… ini yang buatku makin sakit sebenarnya mbaaak… ada perempuan lain selain si haura itu yang dipermainkan mas satria, ini foto wajah perempuan itu” ucap syafira sembari menggeser ke dua foto lainnya yang mengungkap wajah sang perempuan tak bercelana

Seketika jantungku berhenti berdetak ketika melihat dua foto tersebut ternyata wanita tak bercelana itu adalah Hana, adik kandungku.

“Astaghfirullah Hana! Kamu diapain?!!!” batinku berteriak dan terperangah tak percaya.

Kemudian aku meminta foto yang menunjukkan sosok Hana tersebut dan 1 foto mas satria dengan selingkuhannya yang bernama haura. Syafira sempat bertanya tentang maksud dan tujuanku, aku beralasan bahwa mungkin aku mengenal sang perempuan tak bercelana itu dan hendak menasehatinya, akhirnya syafira mengirimkan foto-foto tersebut ke Watsuppku.
 
Wah kayaknya banyak plot twist yg jadi ciri khas om @Radicks nih hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd