Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Chapter 16 Mustika Dara : Sebuah Perjalanan Dinas

Beberapa bulan setelah hari pertama aliyah bekerja

Aliyah

Pagi ini seperti biasa aku berangkat ke kantor dengan gamis lengkap dengan cadar menutupi wajahku. Setibanya di kantor aku bergegas menuju toilet untuk membuka cadarku. Setelah aku merapihkan pakaianku, aku langsung menuju meja kerjaku.

Disana kulihat sudah ada pak marno dan wiwi yang memang meja kerjanya tepat disampingku.

“Pagi pak marno! Pagi wiwi!” sapaku ramah

“Pagi aliyah” sahut wiwi

“Oh iya, pagi mbak aliyah” sahut pak marno

“Kebetulan banget nih mbaknya udah dateng, jadi gini mbak, kita akan ada perjalanan dinas keluar kota untuk menemui klien kita yang butuh jasa perlindungan hukum, jadi saya perlu ditemankan oleh asisten saya, berhubung mbak wiwi berhalangan karena harus menjaga ibunya yang sakit, apakah mbak aliyah bersedia menemankan saya bertugas?” papar pak marno dan menanyakan kesediaanku.

“Di…dinas luar kota ya pak, di masa pandemi begini?” tanyaku ragu

“Iya mbak, saya sudah dapat izin dari satgas covid setempat, kita hanya tinggal berangkat saja, jika mbak bersedia, besok kita akan berangkatnya” papar pak marno

“Oh, coba saya tanyakan dengan suami saya dulu ya” ucapku

Aku bergegas pamit dengan wiwi dan pak marno dan lekas menelepon suamiku, lagi-lagi permintaan izinku ditolak mentah-mentah oleh suamiku.

Aku akhirnya memutar otak gimana caranya supaya suamiku mengizinkanku untuk ku pergi dinas luar kota, karena menurut rekan-rekan kerjaku, jika terpilih untuk ikut perjalanan dinas luar kota akan dapat bonusan lumayan banyak dari gaji pokokku.

Akhirnya aku beralibi bilang ke suamiku ingin pulang ke rumah orang tua ku, dan herannya langsung di iyakan oleh suamiku tanpa perdebatan.

Keesokan harinya, aku pamit ke anak-anak dan suamiku untuk berangkat ke kampung yang padahal ke kota tujuan dinas luar kotaku.

Setibanya di hotel tempat kami akan menginap, aku dibuat emosi dengan pernyataan staf hotel yang mengatakan bahwa hanya tersedia 1 kamar saja yang dapat ditempati padahal dalam dinas ini ada aku dan pak marno yang berbeda jenis kelamin.

“Maaf pak dan bu, karena situasi pandemi memaksa kami meminimalisir operasional sehingga untuk saat ini hanya 1 kamar twin bed yang tersedia” jelas staf hotel

“Ta…tapi kami ini pria dan wanita yang juga bukan pasangan suami istri loh mas?!!” amukku

“Kita cari hotel lain saja ayo pak” ucapku kesal

“Maaf sebelumnya pak bu, hotel lain di kota ini justru sudah menutup total operasional mereka selama pandemi ini karena ditutup paksa oleh aparat setempat akibat dari mereka yang tidak mematuhi aturan satgas, kalaupun ada hotel lain itu jauh dari kota ini bu” jelas staf hotel yang seketika membuatku terdiam

“Hmmm, jauh yaaa. Kalau twin bed nya dibuat lumayan berjarak saja gimana aliyah? Bisa kan seperti itu mas?” tanya pak marno kepada aku dan staf hotel

“Bisa pak, nanti bisa kami susun” jawab lugas staf hotel

“Eeee ya udah deh, mau gimana lagi” jawabku pasrah

Kami akhirnya masuk ke kamar bernomor 305 di hotel ini yang ternyata berukuran cukup luas, dan sesuai janji staf hotelnya, jarak kedua twin bed sudah ditata dan cukup tidak berdekatan.

Suasana canggung tak terelakkan menghampiri kami berdua,

“Mbak, silahkan istirahat dulu ya, saya ingin bersih-bersih dahulu” ucap pak marno memecah kecanggungan

“Eh i..iya pak” ucapku yang mulai merapihkan barang bawaanku

10 menit pak marno selesai bersih-bersih keluar dengan celana setengah tiang tanpa cd dan kaos oblong

“Sudah pak? Gantian saya yang bersih-bersih” ucapku bergegas mengambil baju ganti yang ternyata aku tak membawa baju ganti yang ‘layak’ untuk kukenakan didepan pak marno karena ekspektasiku adalah aku akan menginap di kamar sendirian jadi baju ganti yang kubawa hanya daster berbahan satin dingin tanpa pelengkap hijab.

Akhirnya kuputuskan untuk kembali mengenakan gamis ku kembali setelah bersih-bersih,


“Loh kok nda ganti baju mbak?” tanya pak marno

“Hmmm iya pak, ada sih baju ganti tapi nanti aja deh” ucapku malu-malu

Ketika mulai semakin malam, pak marno bertanya padaku hendak membuatkanku teh hangat

“Mbak, mau teh hangat kah? Biar saya buatin” tanya pak marno menanyakan kesediaanku

“Boleh pak, buat yang manis ya” ucapku seraya tersenyum

Setelah pak marno membuat teh hangat lalu ia menyeduhkannya untukku, kami bercerita panjang lebar hingga tak ada lagi kecanggungan diantara kami.

Kurasakan tubuhku mulai hangat setelah menyeruput habis teh buatan pak marno dan kami pun telah menyelesaikan obrolan kami

“Pak, saya pamit ke tempat tidur duluan yaa” pamitku

“Oh i…iya ya mbak silahkan” ucap pak marno

Tak berapa lama kurasakan rasa gatal yang teramat gatal pada liang memekku dan tubuhku semakin hangat, segera saja kutarik selimut ranjangku untuk menutupi seluruh tubuhku, kulihat pak marno masih asyik menonton video toktok di hp nya.

Gejolak birahi yang entah darimana datangnya membuat memekku menjadi sangat gatal dan banjir, tanpa sadar aku mulai menarik gamis bagian bawahku hingga keperut lalu menurunkan cd yang kukenakan dengan sangat hati-hati di dalam selimut agar tak diketahui oleh pak marno.

Aku yang memang sudah lama tak dijamah oleh suamiku lebih sering menjamah diriku sendiri terutama ketika suamiku sedang berdinas malam. “Tapi saat ini apakah aku memang harus menjamah diriku sendiri??” batinku berkecamuk

Godaan gairah syahwat yang sudah tak terbendung membuatku tak bisa lagi berfikir jernih, aku mulai menggesek itilku dengan jemariku. “Uhh hmm sssh” lenguhku yang berusaha kutahan agar tak terdengar oleh pak marno.

Settt… betapa terkejutnya aku ketika selimut ysng sedari tadi menutupi diriku yang tengah asyik syahdu memacu birahi seketika dibuka oleh pak marno yang membuatku terpekik terperanjat

“Aih! Ngapain pak?!” pekikku

Kulihat pak marno melongo tak berkedip memperhatikan bagian bawah tubuhku, samar-samar kulihat ada sesuatu yang mengacung dari balik celana pak marno

“Eee mba… mba ngapain?” tanya pak marno terbata-bata dengan masih tak berkedip

“Eee ini pak, ahhh malu sayaaa” ucapku berusaha menarik kembali selimutku namun ditahan oleh pak marno

“Mba sange ya?” tanya pak marno tanpa sensor sedikitpun

“Ahhh lepasin selimut saya pak” ucapku seraya berusaha menurunkan gamis bagian bawahku dan segera beranjao pergi dari tempat tidur

Kusadari bahwa pak marno hendak mengejarku

“Mba… mbak mau kemana? Mari bapak bantu tuntaskan” ucapnya seraya menarik tanganku

Aku berusaha melepaskan diri darinya, samar-samar kuluhat celana setengah tiang yang sedari tadi ia kenakan telah terlepas dan kontol gemuk berurat miliknya telah mebgacung keras

“Akh! Bapak mau ngapain?! Lepasin saya pak!!” pekikku

Pak marno dengan kasar menarikku ke meja rias, ia lalu membungkukkan tubuhku sehingga kini kedua tanganku bertumpu di pinggiran meja rias

Herannya, aku sama sekali tidak menolak diperlakukan kasar seperti ini oleh orang yang bukan suami sahku

Pak marno dengan tergesa-gesa menyingkapkan kembali gamis bawah ku dan jemarinya mulai bermain disekitar itilku

“Auhh sssh paaak, jangan apa-apain sayaaah” lenguhku tertahan

“Tanggung sayang, udah becek begini” ucap pak marno yang sudah diselimuti nafsu syahwat sibuk mengeluar masukkan jemari kasarnya di dalam liang memekku

“Auuuhh ooohhh geli memek sayaaaa paaak” desahku akhirnya keluar tanpa sengaja

“Huuu dasar lonte akhwat, tadi nolak, sekarang keenakan, nih rasakan!” ucap pak marno seraya mengelus-elus palkon kontolnya yang telah tegang sedari tadi

“Pak… nodai saya cepetan pak, saya gatahan” racauku semakin tak karuan dan berusaha menggapai kontol pak marno tapi tanganku ditepis oleh beliau

“Mau ngapain kamu?! Ga akan saya lepaskan!” bentak pak marno disertai hentakan pinggulnya yang membuat kontolnya kini bersarang di liang kenikmatanku

“Ahhh hangatnya liang memek lonte akhwat syar’i” racau pak marno sembari memegang pinggulku dan mulai menyodokkan kontolnya dengan tempo rendah

Tak berselang beberapa menit,

“Tok tok tok” kami dikejutkan oleh suara ketukan pintu

“Cepat kamu intip siapa yang ada di luar” perintah pak marno

“Uhh yaa lepasin saya dulu pak” ucapku berusaha melepaskan kontol pak marno tapi ia menahan pinggulku

“Gausah lepasin, mari saya tuntun kamu jalan menungging menuju pintu” ucap pak marno menarik kedua tanganku sehingga badanku kini tegak dan menempel di dada bidangnya yang dipenuhi keringat

Kami berjalan dengan posisi kontol miliknya masih menancap di memekku dan menyodok liang memekku seirama dengan langkah kami

Setibanya di pintu, aku berusaha untuk mengintip dari pin hole pintu kamar dan ternyata yang mengetuk adalah staf resepsionis tadi

“Ya ada apa massss?” tanyaku

“Oh ini bu, tadi bapak pesan tambahan selimut” ucap sang staf hotel

“Buka pintunya aliyah! Ambil selimutnya” perintah pak marno

“Ta…tapi pak, kita lagi kondisi begini” bantahku

“Ga apa-apa, kamu kan masih bergamis lengkap hijab” ucap pak marno yang mulai memposisikan diri dan pinggulku untuk berada di balik pintu

Akupun membuka pintu kamar, dan hanya kepala dan badan bagian atasku yang menampakkan diri ke staf hotel

“Oh iya ini bu selimutnya, kalau ada hal lain jangan sungkan untuk menghubungi kami” ucap sang staf sembari menyerahkan selimut permintaan pak marno

“Hmmm sshh iya mas terima kasih” ucapku, namun saat aku hendak mengambil penyerahan selimut dari sang staf, pak marno mempercepat genjotan kontolnya sehingga aku kehilangan keseimbangan dan pintu kamar terbuka lebar.

Terpampang jelas posisiku setengah membungkuk sedang digenjot oleh pak marno dan disaksikan langsung oleh sang staf hotel yang hanya bisa terpelongo.

“Ah! Ma…maaf pak bu, saya tidak bermaksud” ucap sang staf hotel yang tampak gugup

“Ahhh ahhh pak, ntar dulu” ucapku yang digenjot keras oleh pak marno

“Mas minat sama lonte akhwat ini?” tanya pak marno tiba-tiba yang membuatku langsung menoleh menatapnya sinis

“Kalau mas mau, cepat buka celana mas, biar dia sepongin mas nya” perintah pak marno

Sang staf hotel yang terakhir kuketahui bernama Toni, dengan tergesa-gesa membuka celana kerjanya berikut cd putih yang ia kenakan, sehingga kini kontol toni yang sudah setengah mengacung berada dihadapanku. Kontol toni yang kecil nan pendek membuatku geli dan tertawa dalam hati.

“Heh aliyah! Jangan diliatin aja! Sepong itu kontol masnya” perintah pak marno sembari dengan kasar memaksa maju tubuhku yang masih menungging ini

“Gamau pak! Aku gak mau menodai diriku lagi, ini cukup bapak dan cukup saat ini aja!!” bentakku

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di punggungku, yang membuatku berteriak dan membuka mulut

“Akh!” keluhku

“Cepetan masukin kontolmu toni!” perintah pak marno diikuti mas toni yang berusaha mengarahkan palkonnya untuk masuk ke mulutku

“Hmmm ummm” desahku saat sodokan kontol pak marno semakin liar dan mulutku sudah tersumpal oleh kontol mas toni.


“Pegang kepalanya yang ditutupi kerudung dusta itu toni!” Perintah pak marno yang lagi-lagi diikuti oleh mas toni yang memegang kepalaku dan menggerak-gerakkan kepalaku agar kontolnya merasakan sensasi menggesek didalam mulutku

“Hokk ohok ohok” aku berpura-pura tersedak kontol mas toni agar ia semakin bergairah dan segera crot

Dan benar saja, kurasakan palkon mas toni sudah berkedut-kedut, dititik inilah baru kumainkan keahlian menyepongku dengan menyedot palkon mas toni dengan sangat keras

“Ahhh ahhh bu aliyah, saya gak tahan” desah mas toni diikuti semburan pejunya yang mengisi kerongkonganku dan semuanya kutelan tak tersisa

“Ahhh haaaah nikmat banget pak” ucap mas toni terengah-engah

“Cepet amat keluarnya mas, enak kan disepongin lonte akhwat? Hehe kamu harus cobain ini memeknya, lebih lezat” ucap pak marno sembari menarik tubuhku untuk tegak lalu ia mengarahkanku menuju ranjang

Pak marno mendorong tubuhku ke ranjang, dan diikuti oleh beliau yang terlentang, pak marno menyuruhku untuk mengambil posisi WOT

“A…apa maksud bapak?! Saya tak sudi dientot orang lain lagi!!” bentakku

Dan betapa terkejutnya aku merasakan cengkraman tangan seseorang yang ternyata mas toni yang sudah berada dibelakang tubuhku, ia dengan cepat mengangkat tubuhku dan memposisikanku jongkok diatas pak marno

Sekali hentakan, kontol pak marno kembali bersarang di dalam memekku

“Auhh!!!” desahku

“Ga harus memek kok pak, saya belakang aja” ucap mas toni yang ternyata kontol kecilnya sudah kembali mengeras, kurasakan kontol mas toni menggesek belahan pantatku dan menuju ke lubang anusku

“Mas, tolong jangan nodai saya mas” ucapku memelas

“Nikmatin saja ya bu, lagian kontol saya kecil, gasakit kok” ucap mas toni yang langsung menghentakkan pinggulnya dan kini kontol mungil mas toni sudah bersarang di dalam liang anusku

“Ohh nyeriii” lenguhku

Kini masing-masing kontol sudah mendapat lubangnya masing-masing.

10 menit berlalu aku digenjot depan dan belakang sepetti ini, memicu gelombang kenikmatan duniawi yang tak terkira nikmatnya

“Ahhh pak mas ohhhh gakuat akuuuuhh” desahku diikuti semburan cairan cintaku membasahi kontol besar pak marno

“Ahhh iyaaah bu, saya juga keluar lagi iniiiih” ucap mas toni yang rupanya juga ejakulasi dan kurasakan ada sekitar 3 semburan peju mas toni yang memenuhi liang anusku

“Enak toh mas? Sekarang awas dulu, saya mau missionary mbak ini” perintah pak marno supaya mas toni menyingkir dan dengan sekali putaran, kini posisi kami sudah berubah aku di bawah dan pak marno diatas

“Nikmat banget kamu mbak, saya nih belum keluar-keluar, pokoknya saya harus keluarin di dalam ya” ucap pak marno yang seketika membuat mataku terbelalak

“Eh eh pak sssh jangan didalam dong” ucapku panik namun aku sudah tak berdaya untuk mengelak melepaskan diri dari cengkraman tangan pak marno pada pinggulku

Kurasakan sodokan demi sodokan kontol perkasa pak marno meningkat temponya hingga akhirnya

“Akkkh mbaaaak, saya sampai….!!” Desah pak marno diikuti hentakan keras kontolnya pada memekku

“Crooot crooot crooot” ada sekitar 4 semburan peju pak marno membanjiri liang memekku

“Aih pak! Banyak banget ohhh” desahku ketika merasakan semburan peju yang begitu banyak dan hangat

“Luar biasa perkasa bapak ini” komen mas toni di pojokan


Ini menjadi awal perselingkuhan pak marno dan aliyah dan menjadi akhir Flashback Aliyah
 
suwun updetnya
Thanks for the update, bro
Terimakasih banyak untuk update an cerita nya, juragan
Mangstab apdetnya lanjoooooot
Makasih buat updatenya suhu @Radicks
makasih suhu updatenya.. mwehehehe
lancrooottkan hu
Sami-sami suhu semua mari kita lancrotkan aliyah biar jadi bukkake :Peace:
Pasang turet
Bidik tepat sasaran suhu
kan bener, dinakalin aliyahnya
Sudah nakal sejak dulu kan hu :bisik:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd