Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Setelah kejadian malam di mana perawan dan analku diambil oleh om yang memberikan kenikmatan duniawi ini, aku menjadi merasa lebih liar dan mudah terangsang. Setiap malam aku diwajibkan ngewe dengan omku, dengan dijanjikan diberikan ekstasi lebih banyak tentunya. Ketergantunganku akanpil surga ini membuat aku menuruti saja perintah omku. Terlebih lagi setelah kejadian ngewe pertama dengan omku, dia berubah menjadi orang yang lebih kasar dan temprament. Ketika aku disuruh untuk melakukan suatu hal tetapi aku tidak mau, omku akan langsung menampar, memukul, menendang, dan mencekek semua bagian tubuhku. Entah karena memang sudah sange atau ketergantungan dengan obat, aku malah menikmati setiap perlakukan kasar yang dilakukan omku.

Sampai suatu saat ketika aku sedang merokok di sofa ruang atas, aku mendengar Pak Kosim yang sedang mandi dikamar mandinya meneriaki namaku. Aku kaget karena kukira dia memanggilku, tetapi setelah aku dekatkan telingaku ke pintu kamar mandinya, aku tersadar dia sedang coli dengan membayangkan tubuhku. Aku hanya tersenyum sendiri dan lanjut merokok tanda sangat senang ada seseorang yang berani menjadikan tubuh semokku ini menjadi bahan colinya. Malam harinya ketika nongkrong bersama omku di balkon kamarnya, aku bercerita tentang kejadian Pak Kosim yang sedang coli sambil menyebutkan dan membayangkan diriku.

Omku hanya tertawa dan berkata “yaa lo bantuin lah sana”. Aku merespon “yakali om naya bantuin supir sendiri, gamau ah” langsung satu tamparan mendarat di pipi kananku, akupun terkejut. Sembari tersenyum jahat, omku berkata “bininya dia di kampung, kasian dia gak bisa ngapa ngapain”. Aku hanya bisa mengiyakan suruhan dari omku tersebut. Tanpa membuang banyak waktu, kami berdua langsung pindah tempat nongkrong ke sofa belakang dan omku memanggil Pak Kosim seperti biasa. Tidak lupa dia memberikan 1 butir ekstasi kepadaku agar aku tunduk dengan suruhannya.

Awal nongkrong seperti biasa hanya bercerita dengan ditemani rokok dan anggur merah. Pada saat itu aku menggunakan tanktop bewarna putih braless dan celana pendek, dimana yang sekarang aku mudah sange membuat puttingku menonjol dengan jelas di tanktop. Tiba tiba omku menciumku dengan ganas juga menggrepe bagian teteku dengan kasar. Sekilas aku melihat ke arah Pak Kosim, dia menelan ludahnya tanda bahwa dia ingin merasakan tubuhnya juga. Disela ciumanku bersama omkku, dia membisikkan “Sekarang lo coliin dan sepong Pak Kosim. Kalo gak mau gaakan gue kasih ekstasi lagi.” Aku yang sudah sangat ketergantungan dengan pil surga itu langsung menurutinya dan berjalan menuju Pak Kosim, langsung aku duduk berlutut di lantai dan didepanku persis Pak Kosim duduk di sofa dengan muka tegang dan penasaran atas apa yang akan kulakukan selanjutnya. Sebelum melakukan suruhan omku, aku dengan sengaja menggodanya dengan caramengikat rambutku dengan karet rambut sehingga teteku sangat jelas terjiplak di tanktopku, aku juga menatapnya dengan tatapan menggoda.

Setelah itu aku melihat ke arah selangkangannya, terdapat sebuah tonjolan dari balik celananya. Saat itu Pak Kosim hanya menggunakan kaos oblong tipis dengan celana boxer pendek. Dengan perlahan aku mulai menurunkan celana boxer Pak Kosim dan langsung muncul kontolnya yang sudah sangat menegang. Ukuran kontolnya masih lebih kecil dari omku, mungkin hanya sepanjang 13 cm, tetapi warna hitam dari kontolnnya membuat aku menelan ludah dan menerka “Apa yaa rasanya dientot kontol hitam ini?” Tak lama kemudian, aku mulai memegang kontol Pak Kosim dan mengocoknya dengan perlahan. “Ahh enak terus non” itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut supirku dan membuatku semakin terangsang serta mempercepat kocokanku. 3 menit setelahnya dan kontolnya belum crot juga, aku mulai mendekatkan mulutku untuk menyepongnya.

Aku mulai dengan hisapan lembut, lalu kocokan cepat melalui mulutku. “Glokk glookk glokk” itu adalah suara yang terdengar ketika aku mencoba memasukan semua kontolnya ke dalam mulutku. “Ahh enak banget mulut non, bapak udah lama gak diginiin sama istri bapaak aahh teruss noon” kata pak kosim sembari memegang kepalaku untuk memasukkan kontolnya lebih dalam ke mulutku. Sesekali aku juga menjilati dan meghisap bijinya untuk menambah kenikmatan supirku ini. Aku juga sesekali menoleh kebelakang melihat omku yang sedang tersenyum jahat melihatku sambil menghisap rokok atau meminum alkohol. Selang 25 menit setelah aku melakukan blowjob pada supirku, akhirnya kontolnya memuntahkan pejunya di dalam mulutku, aku pun langsung menelannya dan membersihkan kontolnya dari pejunya sendiri. Dan mulai saat itu, beberapa kali aku hanya memberikan servis coli dan sepong kepada supirku, Pak Kosim.

Orang kedua yang merasakan merasakan nikmatnya jepitan memek dan analku bukan lah Pak Kosim, melainkan bandar narkoba (atau yang selanjutnya akan aku singkat dengan sebutan ‘bd’) tempat omku mendapatkan pil pil surga. Aku bersama omku memang sering bertemu bd untuk melalukan transaksi gelap, tetapi biasanya kita hanya bertemu di tempat umum dan ramai dekat rumahku. Tentunya dengan pakaian eksibku sepeti croptop, tanktop, dan tubetop (kemben) braless dan celana pendek kesukaanku. Sampai akhirnya aku dan omku dibawa ke tempat bd untuk melakukan transaksi. Aku jelaskan sedikit tempatnya, ini adalah rumah kontrakan yang kamarnya disewakan ke orang lain. Selain kamar bd, terdapat 5 kamar yang terisi oleh orang lain. Ada keluarga, pasutri baru menikah, seorang mahasiswa, seorang satpam, dan 2 orang kuli yang menempati 1 kamar.

Suatu ketika, aku dan omku datang kerumah bd untuk membeli barang kebutuhan kita. Tetapi bd mengatakan harganya saat ini sedang naik, dan duit kami berdua tidak mencukupi untuk membeli barang itu. “Lo butuh banget kan ekstasi, mending lo ngewe aja sama bd buat dapet barangnya” seketika bisik omku. Karena aku sudah tunduk dengan omku, aku pun mengiyakan perintahnya. Mulai dari kissing, grepe, coli, dan sepong sudah aku lakukan untuk memuaskan bd agar aku mendapatkan barang kebutuhanku. Tiba tiba bd menghentikanku dan keluar kamar untuk memanggil 3 temannya, yaitu 2 orang kuli dan satpam untuk menontonku dientot oleh si bd. Mulai dengan posisi WOT dimana aku menduduki kontol bd sambil naik turun menggenjotnya. Disekitar kita juga terdapat 3 orang itu yang sedang mengocok kontolnya masing masing. Untuk keempat orang ini, ukuran kontolnya hampir sama dengan Pak Kosim dan lebih kecil dari ukuran kontol omku.

Setelah lelah ketiga orang itu mengocok kontolnya sendiri, akupun menjadi sasaran mereka untuk memuaskan diri. Posisi sama yaitu WOT dengan kontol bd ada di dalam memekku, dan ketiga kontol lainnya secara bergantian ada di kedua tangan dan juga mulutku. Sensasi ini sangat seru karena untuk pertama kalinya aku memuaskan lebih dari satu orang di waktu bersamaan. Selang 20 menit, “Cobain aja pantatnya, udah bisa juga kok dia” seketika omku berbicara seperti itu. Bd langsung bangkit dan langsung memposisikan diriku untuk di doggy style. “Gila beneran enak analnya, pinter juga lo nyari lonte cantik, semok, dan binal kayak gini” ucap bd kepada omku sesaat setelah dia memasukkan kontolnya ke analku. “ahh yaa masukin lebih dalam, gue mau anal gue dimasukkin lebih dalam” seruku ketika genjotan demi genjotan kontol bd memuaskan analku. Dalam posisi di anal ini, ketiga orang lainnya hanya mengocok kontolnya dan menonton aksiku dengan bd. Beberapa tamparan juga terjadi di pantatku yang membuat sensasi getaran nikmat pada analku.

Selang 30 menit melakukan anal, akhirnya kontol bd crot juga di mukaku, disusul oleh ketiga orang tersebut juga mengeluarkan pejunya masing masing di mukaku. Beberapa tetes peju ada yang masuk ke dalam mulutku dan aku telan. Setelah berpakaian, bd memberikan hanya 3 butir ekstasi kepadaku dan aku protes “Kok Cuma 3, gue mau minta 5 butir.” Aku juga mengadu ke omku karena hanya mendapatkan 3 butir, dan omku hanya berkata “Yaa terserah lo lah gimana caranya biar dapet 5.” “Kalo mau bonus, lo sepongin anjing gue. Tiap satu anjing dapet satu butir hahaha” tiba tiba seru bd dengan nada bercanda. Dikamar itu memang terdapat 2 anjing milik bd, yang satu anjing kampung dan satu lagi berjenis pitbull, aku tahu bahwa bd hanya bercanda menyuruhku menyepong anjingnya, tetapi omku malah menyeriusi ucapannya dan berkata “beneran? Yaudah sana sepongin tuh anjingnya” dengan tunduk akupun mengiyakan.

Om dan bd pun masing masing memegang 1 anjing untuk didirikan dan terlihat kontolnya mulai sedikit keluar. Jujur saja aku gatau gimana caranya menyepong kontol anjing. Yang pertama aku lakukan hanya memegang kontolnya kedua anjing itu dan perlahan mengocoknya. Hanya sebentar mengocoknya, sudah mulai terlihat jelas kontol kedua anjing tersebut. Bentuknya agak pendek tetapi gemuk berwarna pink, dipangkal sebelum biji berbentuk bulat. Setelah itu aku mulai mememasukkan salah satu kontol anjing itu kedalam mulutku, sembari salah satu tangan mengocok kontol anjing lainnya. Bau anjing yang teramat langsung merebak ke dalam hidungku dan membuatku tidak nyaman. “hahaha gila nih cewe, gak cuma manusia, ama anjingpun mau dia” bd ku mulai tertawa melihatku sedang menyepong anjingnya. “iya emang, selain manusia dia bisa jadi lonte hewan juga” kata kata merendahkan dari omku yang membuatku semakin terangsang dan mempercepat tempo kocokkan dan seponganku pada kedua anjing tersebut.

Hal itu terus aku lakukan selama 15 menit, bergantian menyepong kontol anjing, menjilati juga bijinya, serta juga satu tanganku mengocok kontol anjing lainnya. Posisi dilihat oleh 5 laki laki dewasa membuat aku merasa sangat rendah pada saat itu dan bisa dijadikan alat pemuas nafsu hewan. Tetapi karena kebutuhanku akan ekstasi, aku pun menikmatinya kerendahanku saat itu dengan malah membuat memekku basah dan menimbulkan pertanyaan di benakku “Kalo aku dientot anjing dan crot dalem, rasanya gimana yaa pasti enaak”. Hanya pikiran liar itu yang terus muncul di pikiranku untuk mengesampingkan rasa maluku di depan 5 orang ini karena menjadi alat pemuas nafsu hewan. Hal ini juga didukung dengan anjing anjing tersebut yang awalnya hanya diam saja, sekarang mulai menggoyangkan badannya tanda mereka juga melihatku sebagai pemuas nafsu mereka.

Tak lama berselang, salah satu anjing memuncratkan pejunya di dalam mulutku, karena rasanya tidak enak, aku langsung memuntahkan peju tersebut ke lantai. “woy telan! Jangan dilepeh!” bentak omku saat dia melihat aku memuntahkan peju tersebut. “iya kalo lo gak nelen gabakal gue kasih bonus hahaha” timpal bd dengan nada mengejek dan merendahkanku serta disusul tertawa mereka berlima. Alhasil ketika aku menyepong anjing kedua sampai dia keluar, aku menelan semua pejunya ke dalam mulutku dan bahkan terus menghisapnya sampai tubuh anjing itu bergetar. Setelah itu aku membersihkan mulutku dari sisa anjing dan manusia yang saat itu memuntahkan pejunya di muka dan mulutku. Sesudah mendapatkan 2 butir bonus ekstasi dari bd, aku dan omku pulang kerumah.

Sejak saat itu ketika tidak ada duit, aku wajib ngentot dengan bd agar mendapatkan barang kesukaanku. Aku juga rajin memberikan bj dan coli kepada ketiga temannya yang menontonku malam itu. Aku juga belajar banyak teknik melakukan bj dari bd. Seperti, buat cowo disepongin tuh gaenak sebenernya kalo dikocokin cuma naik turun, tapi harus pelan pelan agak muter, itu juga sama kalo nyepong cuma naik turun keluar masuk, jd harus agak muter kepalanya motionnya. Teruskalo deepthroat gaboleh kena gigi, diujung keluarin lidah biar pas mentok, bijinya bisa kejilat, terus paling sensitif tuh dibawah kepala jadi kalo ngocokin harus antara ngemutin bijinya, atau nyapu bawah palkon pake lidah. Untuk anjing, sampai saat ini aku trauma dan tidak mau lagi menjadi pemuas nafsu hewan.

Setelah kejadian itu aku masih tetap melakukan aktivitas ngewe dengan omku dan bd, melakukan sepong dan coliin ketiga teman bd serta Pak Kosim. Sampai suatu waktu, aku disuruh oleh omku memakai tubetop (kemben) setoket dan hotpants, dia bilang akan mengajak aku dugem saat itu. Ingat kan sebelumnya bahwa omku mempunya kontrakan dan karena dia terlilit hutang maka dia meninggalkan kontraknnya. Pada malam itu aku dibawa oleh omku ke kontrakan lamanya dan meninggalkanku sendirian disana. “Lo tunggu sini bentar, nanti ada yang jemput, cuma nemenin karaoke sama dugem aja kok” instruksi omku sembari memberiku modal 2 butir ekstasi untuk aku konsumsi saat pesta malam itu.

Tak lama aku menunggu, mungkin hanya sekitar 2-3 menit, datanglah 3 orang menggunakan mobil yang di mana aku tau bahwa ketiga orang ini adalah Debt Collector (atau yang selanjutnya akan disingkat dc) yang suka menagih hutang omku. Aku juga baru sadar diperjalanan menuju karaoke ternyata aku dipinjamkan oleh omku ke dc untuk mengurangi hutang omku kepada mereka. Sesampainya kita di tempat karaoke, mereka langsung memesan sebuah room dengan kapasitas 6-8 orang dan kita hanya berempat, jadi masih ada space yang cukup luas. Tak lupa juga mereka memesan beberapa minuman alkohol untuk menemani menyanyi malam itu. Sebelum mulai bernyanyi pun, aku izin ke toilet untuk mengkonsumsi 1 butir ekstasi yang diberikan omku. Serta kembali untuk menikmati kenikmatan malam ini.

Dari awal pun, tangan mereka bertiga secara begantian mulai bandel menjamah tubuhku. Aku yang sudah sange dengan perasaaan happy dorongan ekstasi, hanya menikmatinya permainan mereka di tubuhku dengan sesekali mendesah juga. Grepe, coli, dan colmek adalah hal yang dilakukanku bersama ketiga dc di rumah karaoke ini. Selang 2 jam, kamipun pergi meninggalkan karaoke ini untuk menuju ketempat selanjutnya, yaitu dugem. Sesemapainya disana, ketiga dc itu langsung membook sebuah meja dan memesan banyak sekali minuman. Tetapi, untuk malam ini aku memutuskan tidak minum karena menurutku ekstasi sudah cukup untuk membuat happy.

Semakin malam dj semakin memainkan lagu yang sangat powerfull dan enak tentunya untuk joget. Mata yang mulai siwer, tubuh yang mulai geremetan, dan perasaan happy berkat ekstasi membuat tubuhku secara auto ingin merasakan joget di dancefloor. Lekas aku bangun dan pergi dari meja untuk ke toilet dan mengkonsumsi ekstasi terakhir yang diberikan omku sebelum aku pergi. Sekembalinya dari toilet, aku tidak ke meja melainkan ke dancefloor untuk berjoget bersama dengan pengunjung lainnya. Beberapa dari dc tersebut juga bergantian ke dancefloor untuk menjogetinku dengan liar dan ganas. Bergesekkannya pantatku dengan kontol mereka yang kita berdua masih memakai celana, membuat suasana malam ini semakin panas.

Selain itu, beberapa kali dari tangan dc tersebut juga menggrepe dan masuk ke dalam tubetopku untuk memainkan teteku. Suara desahanku juga keluar dan tertutpi oleh music dj yang sangat keras. Aku juga merasakan bagian memekku sangat basah dan gatal, meminta untuk dimasukkin oleh sebuah kontol. Bahkan ada beberapa moment aku dijogetin oleh beberapa pengunjung yang tidak aku kenal. Mereka menggesek pantatku, memukulnya, meremasnya, serta juga tidak lupa teteku juga diperlakukan sama oleh para orang asing ini. Hal ini menambahkan rasa sange pada diriku sendiri. Tidak lama kemudian, aku ditarik oleh salah satu dc dan keluar dari club itu. Kita langsung tancap gas dengan mobil ke suatu tempat yang bahkan aku tidak tau akan dimana kemana. Di mobil, hal wajib bagiku untuk coliin mereka dan menyepong mereka secara bergantian.

Sampai lah kita di suatu tempat yang ternyata kontrakan omku, dan mereka memegang kunci kontrakan omku. Setelah masuk, tanpa babibu ketiga dc itu langsung menerjangku, ada yang mencium bibirku, menghisap teteku, dan bermain dengan memekku. Sebelumnya bersama bd, aku hanya disuruh memuaskan lebih dari 1 orang lelaki, tetapi saat ini, aku dipuaskan oleh ketiga lelaki. Rasanya sangaat nikmaat sehingga desahan seperti “aaahh iyaa” “terusss enak bangeeet” “makan tete guee aaaah” berulang kali keluar dari mulutku. Seketika mereka berhenti, dan ketika aku tersadar, aku sangat terkejut dengan kondisi mereka sudah melepaskan celana mereka masing masing.

Bukan, aku bukan terkejut karena didepanku ada 3 orang lelaki telanjang, tetapi yang membuat aku terkejut adalah ukuran kontol mereka yang lebih besar dari milik omku. Mungkin panjangnya berkisar 20 – 22 cm, melihat itu aku menelan ludah dan sangat ingin rasanya untuk dientot dengan ketiga kontol besar itu. Setelah akhirnya kita berempat bertelanjang bulat, aku langsung berlutut untuk menyepong 3 kontol raksasa ini secara bergantian. Aku tidak peduli dengan tempo pelan, karena sudah sange, aku hanya menyepong dan mengocok kontol mereka selama 5 menit secara bergantian dan tempo cepat. “Ahh gila si bangsat itu dapet aja dia lonte enak ini” “iya pinter dia nyari lonte buat bayar utangnya” kata kata itulah yang muncul dari mulur ketiga dc yang sedang aku servis ini. Aku sangat merasa direndahkan karena hanya dijadikan objek penebus hutang oleh omku, tetapi itu semua malah membuat aku semakin sange.

Setelah urusan kontol dan mulut sudah selesai, mereka menarikku ke kamar omku dulu yang dimana masih ada kasur lantai yang sudah agak kusam. Seorang dc merebahkan diri diatas kasur itu dan aku memasukkan kontolnya ke memekku dari atas sehingga menjadi posisi WOT. “Ahh gila gede banget kontolnya, gue udah sering ngewe masih susah aja masuk nih kontol” ucapku ketika mencoba memasukkan kontol besar itu ke memekku. Butuh tenaga dan waktu ekstra dan akhir “blesss” masuk semua kontolnya ke dalam memekku sembari aku berkata “ohhhhh fuck kontolnya gede banget enaaaak”. Aku memulai dengan tempo pelan lalu ke sedang sembari kedua dc lainnya berdiri di sampingku untuk bergantian aku sepong dan coliin mereka.

“Eh katanya dia juga bisa di anal nih” seru salah satu dc yang sedang menikmati kocokkan tanganku. Dia langsung mencabut kontolnya dari tanganku, dan berpindah ke belakang untuk meludahi analku agar sedikit basah. Dengan susah payah, dc yang mencoba menganalku memasukkan kontol besarnya, aku pun melepas kontol dari mulutku dan berkata “ahh pelan pelan kontol kalian gede semua, gue juga belom pernah di double”. Tak lama kontol dia terasa sudah masuk ke dalam analku “ahhhh fuck sakiiiitt. Tapi ini enak banget, genjot gue lebih kenceng pliss” pintaku kepada mereka semua. “Hahahaha enak banget ini lonte, ngejepit banget analnyaaa” “iya nih memeknya makin kerasa karena kemasukkan kontol lo di boolnya hahaha” itu lah perkataan kedua dc yang sedang mengsandwichku pada saat itu.

Permainan kita malam itu kurang lebih selama 3 jam, sudah habis dibolak balik tubuhku, bergantian kontol mereka masuk ke dalam memek, anal, dan mulutku. terhitung sudah 5 kali aku orgasme berkat ketiga kontol besar itu. Sampai mereka akhirnya mengeluarkan semua pejunya di toket dan mukaku, yang ada beberapa semburan mengenai rambutku. Setelah puas serta kembali memakai pakaian, mereka bertiga pergi meninggalkanku sendiri di depan kontrakan, sampai 5 menit kemudian omku datang untuk menjemputku. Setelah malam itu, aku sering menjadi objek pemuas nafsu ketiga dc itu, dari awalnya untuk mengurangi hutang omku sampai hanya bisa untuk mengurangi bunga hutangnya saja.
 
Terakhir diubah:
Kurang lebih selama 2 tahun aku melakukan hal itu, nongkrong sama om dan supir ku, ngewe sama om ku, ngewe sama bd dan juga coliin juga sepong temen temennya, serta digangbang oleh ketiga dc tersebut. Sampai pada suatu hari, aku sedang bersekolah secara tiba tiba menerima telpon dari mamaku. Beliau mengabari jika omku meninggal terkena serangan jantung. Aku shock dan gapercaya atas berita yang disampaikan mamaku pada saat itu, tidak lama kemudian Pak Kosim, supirku, datang untuk menjeputku. Di mobil perjalanan pulang, aku hanya terdiam dengan pikiran dan tatapan kosong. Tidak percaya atas kabar mengejutkan ini, bahwa omku, mentorku, partnerku, serta sahabatku sudah pergi untuk selamanya.

Sesampainya di rumah, masih dengan tatapan kosong, aku melihat jasad omku terbujur kaku. Sangat ramai orang dirumah, bahkan mantan istrinya dan anak anaknya juga hadir diantara keramaian tersebut. Anehnya aku tidak menangis, hanya terdiam, dengan kosong. Seketika aku pergi keatas, ke kamarku, aku menyendiri ditengah ramainya orang di bawah untuk melayat omku. Langsung aku ganti baju, pergi melalui tangga garasi dan pergi ke toko kosmetik untuk membeli riklona dan Xanax, lalu pergi ke toko jamu untuk membeli intisari. Sesampainya dirumah, aku pergi ke kamarku untuk mengkonsumsi obat yang aku beli dan juga meminum habis intisari langsung dari botolnya.

Setelah habis semua mengkonsumsi barang yang aku beli, aku pergi ke kamar supirku. Di dalam kamarnya, aku langsung menciumnya, membuka celananya lalu menyepong kontolnya, sampai pada akhirnya aku memasukkan kontol sopirku ke dalam memekku dan menggenjotnya. Semua itu aku lakukan dengan tatapan dan pikiran sangat kosong. Tak berselang lama supirku mengeluarkan pejunya di mukaku, setelah itu aku kembali menyepong kontolnya sampai kembali tegang dan meminta menganalku. Tak begitu lama juga akhirnya supirku keluar dimukaku kembali. Dengan muka penuh peju supirku, akhirnya aku mulai menangis, bercerita ke supirku bahwa aku sangat sedih om meninggal secara tiba tiba. Selama semalaman aku dikamar supirku, tidak ngewe dan tidak tidur, hanya mencoba menerima berita mengejutkan ini.
Aku mengingat bahwa pagi tadi sebelum berangkat sekolah semua masih normal, seperti hari biasanya. aku masih mengulum kontol omku dan dia mengeluarkan susu kental amisnya dimukaku. Kata kata terakhir yang aku ingat dari dia pagi itu “udah gamesti gue suruh lagi kan lo gapake bra”. Yaa, hari itu aku bersekolah hanya menggunakan seragam untuk atasan serta cd dan rok untuk bawahan. Semenjak meninggalnya omku, kehidupanku seperti kehilangan arah, dan aku merasa lebih liar dan binal tanpa ada arahan dari siapapun.
 
Terakhir diubah:
Waduh.....jd gavl tega baca kisah lu sist...*** nyangka om lu sampai sejauh kek gitu.....bener2 pengaruh narkoba bisa melakukan ....sesuatu yg di luar nalar ...kalo ngewe sama om n sopir mngkin msh make sense ...tp....iisshh..speechless gw ei
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd