Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BARA CINTA DI UJUNG SENJA

Terima kasih banyak om TS untuk update cerita-nya yg senantiasa lancar mengalir, semoga rezeki-nya juga di berikan kelancaran selancar update-update an ceritanya....

Tapi anyway by the way busway, itu Mb Yuna Kebal juga yah - di bombardir Faldo dan Suaminya tp ga hamil juga.....
 
DIEZ


COLD WAR



“Tika minta ditelp balik ama lu, Bang…” ucap Maya

Faldo diam…

“kalo masih sakit hati sih jangan….” Sambungnya lagi…

Faldo melirik sejenak….

“past is past, Nona….” Jelasnya

“uhuy…. “ledek Maya

Mobil Faldo masuk ke parkiran komplek kontrakan Faldo…. Parkir dan kemudian Maya turn duluan

“keren yah….rapih dan kayak asrama tapi modern” komennya

Faldo mulai sedikit deg-degan, karena bagaimanapun dia ingin menjaga perasaan Yuna….

Sabtu jika pada libur biasanya orang-orang pada jalan keluar, celakanya di blok A1 pada ngumpul beberapa ibu-ibu karena Bu Marni yang di A2 baru lahiran. Melihat Maya yang turun dan jalan dengan Faldo, Bu suryo langsung mengomentari…

“Siapa nih Mas Ganteng? Pacarnya yah…..??”

Maya tersenyum…. Sambil memakai masker lalu dia mendekati mereka dan menyapa…

“sore Ibu-ibu semua…”

“wih, ayune pacarnya…..”

“bukan Bu……dia ini….’

“weits….. tadi dimobil sayang2 ama gue yah…disini ngga mau ngaku…” potong Maya sambil mendongakkan kepalanya ke faldo…. Faldo dibuat mati kutu oleh gaya Maya….

Ibu-ibu ketawa berderai semua mendengar dan melihat tingkah dia berdua…

“ sering-sering kesini lho cah ayu….” Ucap Bu Suryo lagi…

“namanya siapa Bu” tanya Maya sambil menggoyang tangannya di depan bayi…

“aldebaran. Mbak…” jawab Bu Marni

“waduh…kalo cewe Andien dong…?”

“iya Mbak….”

Mereka tertawa lagi…

“mari ibu2…” ujar Maya… Faldo juga menganggukan kepala ke mereka…

Cocok banget mereka, yang satu gtanteng yang satu cantik…komentar ibu-ibu disitu….

Faldo lalu berjalan di depan duluan, dan dia melihat pintu rumah Yuna terbuka sedikit, dan motornya sedang parkir di depannya, artinya lengkap ada semua…..Faldo bingung…

Faldo mebuka pintu rumahnya, diikuti Maya dari belakang….

“rapih juga rumah lu….” Sambil senyum senyum sendiri dan memandang sekeliling….”kayaknya cewe yang beresin nih…..”

“ngga lah….gue yang beresin”

Sambil membuka ponsel, dia melihat ada 8 wa yang belum dibaca dari pengirim yang sama, dan terakhir dibawah yang terbaru

CANTIK JUGA YA

Belum sempat dia mengetik menjelaskan, Maya langsung bilang…

“gue lihat kamar lu yah….khan perlu laporan ke Mama….”

Tanpa aba-aba lagi langsung dia buka kamar Faldo yang belakang

“rapih juga, kirain ada cewe disimpan” sambil ngakak lumayan kencang sambil jalan ke pintu depan

Faldo geleng-geleng kepala

Tidak lama terdengar suara pintu rumah depan dibanting, mesti tidak begitu keras…. Faldo kaget dibuatnya, karena tidak biasanya Yuna menutup pintu demikian.

“itu siapa? Cewe gue lihat masuk tiba-tiba banting pintu…”

Dalam hati Faldo, mati dah ini bakal panjang urusannya….

“hmmmmm kayaknya bini orang pun cemburu dan marah ama gue nih….” Senyum penuh arti Maya….”pantas lu berat gue kesini, Bang….”

“ngga lah… gue takut aja kalo ….”

“ibu-ibu marah? Tetangga komentar?”

Faldo benar-benar tidak berkutik

“buktinya mereka senang gue datang, yang didepan lu doang yang marah kayaknya….”

“sembarang aja ih bicaranya”

“lah itu banting pintu” sambil tertawa….

Faldo hanya diam saja, dalam hatinya kenapa juga Yuna harus over reactive dengan Maya, toh dia pernah cerita tentang Rizal dan keluarganya, cuma memang gaya Maya yang sedikit provokatif dan suka bercanda kelewatan ini membuat orang salah paham…..sementara Maya sepertinya senang bisa mengerjai Faldo

“playboy mati gaya sama bini orang yah….” Gelak Maya

“hush…..”

Setelah sekitar setengah jam ditempat Faldo, Maya kembali dengan gaya provokatifnya, dia teriak dari depan

“sayang, yuk pulang…. “

Mampus Faldo lagi

Sambil tertawa tawa Maya jalan kedepan menuju parkiran, dia puas banget mengerjai faldo hari ini, dari nodong minta ditraktir hingga kerumahnya…..

“jangan kapok yah ketemu gue” asli dia senang sekali sepertinya

Faldo hanya diam… dia memang tidak bisa marah dengan Maya….

“pasti lu mengutuk hari ini kenapa komen status gue…”

Maya tergelak puas…..

Mobil jalan keluar dari kompleks Faldo dan kemudian meluncur ke jalanan

“Bang…..” Maya dengan suara yang sedikit berbeda

“Tadi tika wa lagi, nanya kok lu belum kontak dia”

Faldo diam aja

“apapun itu, sebaiknya lu jangan kontak dia lagi yah….demi kebaikan lu dan juga dia….” Ujar Maya kali ini dengan manis….

“siap Bu Komandan’

“jangan siap aja di depan gue, ntar kelayapan di medsos cari dia….”

“ngga lah….istri orang….”

“bener yah….. awas juga tuh istri orang depan rumah lu sikat…”

Faldo mendelik ke Maya…..



Setiba Faldo kembali ke rumahnya, dia tahu jika Yuna sedikit marah kepadanya. Namun WA Faldo tetap dengan santun dibalas Yuna.

Sudah diantarin?

Sudah

Alhamdulillah, Mas istirahat pasti kelelahan jalan seharian.

Faldo memaklumi meski tidak ada nada marah di bahasa WA Yuna, tapi dalam hatinya pasti marah, dan dia tahu dibalik WA yang tetap dipaksakan ramah, ada emosi yang terlihat disana. Mungkin mereka tidak terikat secara hubungan cinta normal sepeerti orang pacaran, tapi hubungan emosional yang terjalin selama ini membuat mereka jadi saling terikat dan mengikat.



Besok paginya saat Faldo bertanya masalah sarapan, Yuna menjawab bahwa dia berpikir Faldo akan makan diluar, makanya dia hanya menyiapkan sarapan dengan Anton saja. Bagi Faldo, ini marah tapi secara halus diisyaratkan oleh Yuna.

Bahkan hampai Faldo berangkat ke Surabaya, kata-kata Yuna tetap manis meski pendek-pendek, termasuk saat Faldo pamit lewat WA, sepotong kata-kata dari Yuna, hati-hati di jalan.

Begitu juga selama beberapa hari awal, tidak ada wa mesra dari Yuna, biasanya sudah bertaburan wa mesranya mulai dari nanya sudah sholat, makan sama apa, kadang ngajak video call pagi-pagi…. Meski sedikit cuek dengan hal tersebut, tapi ada rasa kehilangan juga di diri Faldo, bagaimanapun Yuna sudah mengisi hari-harinya selama ini, dan gara-gara kedatangan Maya ke rumahnya membuat sitausi agak memanas dengan api cemburu.

Tapi tidak sampai seminggu akhirnya suasana hati Yuna sudah mulai melunak lagi, dan mulai memaafkan Faldo, kata-kata di wad an telp juga sudah melumer perlahan….meski Faldo bingung apa salahnya dia.

Faldo sempat meminta maaf karena sudah mengajak Maya tanpa bicara dengan Yuna terlebih dahulu, tapi dengan manis Yuna bilang bahwa itu hak Faldo, dan dia tidak punya hak untuk melarang

“maaf Yang, jika kemarin itu ngajak Maya tanpa bilang Ayang dulu”

“ kayaknya ngga perlu ijin aku, Mas…. Siapa sih aku ini?” jawabnya dengan lembut

“iya tapi aku tetap ngga enak hati…”

“ngga apa2 Mas…”

“ayang ngga cumburu khan?”

“apa aku punya hak untuk cemburu?”

“hmmmmm ngga juga…tapi gimana yah….”

“ngga apa2 Mas, aku bisa diketawain orang sekampung jika harus cemburu, dengan siapapun itu Mas dekat, atau jalan”

Faldo terdiam lama…..

“aku sayang, mungkin juga sudah jatuh hati sama Mas…. Saat Mas ngga ada kangen berat aku…. Saat mas hilang lama, aku juga kepikiran lho… tapi kan aku sadar diri, apa iya aku harus cemburu sedangkan aku bukan diposisi yang harusnya mencemburui?” ujar Yuna dengan suara yang sedikit bergetar….

“Kalian berdua ngga ada hubungan darah, jadi bisa saja Ayang yang suka dia, atau dia suka ayang”

“apapun itu, aku minta maaf Yang…” tutup Faldo…

Faldo memang membenarkan bahwa tidak ada hubungan darah diantara mereka, tapi rasanya sulit bagi dirinya untuk menyukai Maya lebih dari adik atau teman, karena hubungan mereka dari jaman masih kecil hingga sekarang rasanya saling tahu kartu masing-masing dan saling kenal pacar dan kelakuan masing-masing, rasanya kok gimana rasanya jika sampai lewat dari garis itu.

Hubungan orangtuanya juga sangat baik, sudah seperti saudara…. Rasanya lucu jika harus diubah dengan embel-embel lain.

Tapi…..

Maya memang dari dulu agak jutek dan tomboy, tadinya dia akan dikirm untuk masuk Akpol, tapi malah memilih hukum. Selama kuliah pun Maya selalu tampil tomboy dan judesnya tidak hilang. Tapi saat terakhir dia bertemu dengan Maya, mulai dari rumah dan pertemuan terakhir, sosok tomboy itu sudah nyaris hilang, meski sikapnya yang suka nyerocos dan becanda kelewatan masih suka muncul.

Tubuhnya semakin indah dan wajahnya yang dari dulu jarang tersentuh make up, membuat dia memiliki nilai dan penampilan berbeda. Rambutnya yang dulu dipotong pendek ala cowok, kini dibiarkan panjang, dan kulitnya mulai dirawat sehingga semakin mulus, sampai dia pangling bsaat melihat Maya…..

Ah sudahlah…. Faldo menepis semua angan-angan aneh…. Dia tidak mau terjebak dengan hayalan yang aneh hanya karena masih gagalnya mendapatkan wanita baru, atau belum move on nya dari Tika, dan kecil kemungkinan bisa bersama Yuna.

Sementara dipagi hari di saat Ibu-ibu sedang mengerubungi tukang sayur langganan, ada Ibu yang bicara seakan meyindir ke Yuna, yang memang ada bersama memilih sayur

“Gile cantik banget yah pacarnya Mas Faldo, cucok banget mereka”

“iya, ramah dan baik hati juga yah….’

Yuna segera membayar sayurnya dan dengan sedikit melengos ditambah senyum dikulum penuh arti lalu pergi dari Mang sayur tersebut, dalam hatinya kalian juga kalau didekatin Faldo pasti ngga akan nolak kok, dia lewat aja pada cari perhatian semua, pikirnya sinis.

Pulang dari swingnya selama dua minggu di offshore, dia kembali ke rumah, dan kembali bergumul dengan kekasihnya Yuna, kegilaan dalam bercinta membuat mereka selalu mengurung diri di rumah, dari pagi hingga sore memerka secara terjadwal melakukan hubungan cinta mereka.​

Faldo selalu dibuat ketagihan dengan hangatnya tubuh dan jepitan nakal nya Yuna. Semua model gaya yang diminta atau diinginkan, mereka coba satu persatu,selama dua onleave dari fasilitas offshorenya, demikian terus hingga Faldo kembali ke offshore lagi setelah dua minggu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd