Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BARA CINTA DI UJUNG SENJA

Bimabet
CUATRO


WELCOME BACK

2 tahun berlalu…..


“ini yang paling besar, Mas….” Ujar pria penjaga kompleks kontrakan kepada seorang pria yang datang melihat kontrakan.

Kompleks kecil ini terdiri dari 18 kontrakan petakan modern, dan blok yang ditunjukan barusan tepat diujung, ada 2 rumah type pavilion kecil tapi saling menempel bangunan yang sama, didepannya ada 3 bangunan yg lebih kecil, sisanya di blok depan yang dekat halaman parkir.

Ada jalan kecil selebar 3 meter didepan rumah, sampingnya tembok, di depannya ada 3 rumah yang berdempetan. Tipenya seperti kontrakan petakan, tapi modern ala rumah kecil Jepang yang berhimpitan. Yang ditunjukan barusan ialah tipe yang paling besar, ada 2 kamar, dapur, ruang cuci, ruang tamu, dan halaman samping yang tembus ke ruang cuci di sisi tembok.

“ini berapa?”

“ini 2 juta sebulannya, jika yang didepan ini 1,2 dan yang kecil di depan itu 1 jutaaan” jawab penjaganya.

“saya ambil yang ini deh….” Ucap tamunya” saya langsung bayar untuk 6 bulan”

“Oke siap” senyum si penjaganya,” boleh saya minta KTPnya mas?’ pinta penjanganya” buat data kami dan ke RT”

Pria itu mengeluarkan KTP, dan penjaganya mengambil ponsel dan memotret KTP tersebut…

Rifaldo Dewangga, nama yang tertulis di KTP tersebut.

“mas nanti sendiri atau dengan keluarga?”

“saya sendiri Pak”

“oh oke, nanti saya kasih kuncinya yah, nomor token listrik sekalian” Ujar penjanganya

“jika butuh apa-apa, nanti wa saya saja”

“baik Mas”

Faldo akhirnya kembali dari UEA setelah dua tahun disana, dia bahkan tidak pernah sekalipun balik dari sana selama kontraknya dia berjalan. Dan baru minggu lalu dia tiba di Jakarta, lalu pulang ke Makasar, sebelum kembali lagi ke Jakarta.

Dia akan memulai karirnya lagi di Jakarta, tepatnya sebagai Assisten Production Supervisor di ExxonMobil Indonesia di Tuban. Sistem kerja 2 minggu on dan 2 minggu off, membuat dia memilih kawasan dekat Serpong ini sebagai lokasi tinggal sementara, karena rumah yang diambilnya di kawasan Serpong masih dalam tahap pembangunan dan akan selesai kira-kira 6-12 bulan lagi. Jadi selain untuk menenangkan diri, juga dekat dengan kompleks rumah barunya. Sistem kompleks disini juga disukai oleh Faldo, dia malas tinggal di apartemen, karena di Dubai selama 2 tahun dia tinggalmnya di Apartemen.

Mobilnya juga bisa diparkir di lahan parkir depan dan dipantau oleh satpam. Dia pun suka dengan ademnya tempatnya ini. Faldo bergegas jalan, minta diri kepada penjaganya, sekaligus minta rekening untuk ditransfernya biaya sewa selama 6 bulan kedepan.



STARTING NEW PLACE

Faldo menata sendiri tempat tinggalnya, karena hanya sendiri dan sementara, dia memilih tidak membeli banyak barang, hanya tempat tidur berupa kasur 2 buah karena ada 2 kamar, kulkas, mesin cuci, sofa kecil, meja makan kecil, dan barang-barang lain untuk hari-harinya, ditambah lagi dengan dia hanya tinggal 2 minggu karena 2 minggu berikut dia harus ke Tuban, jadi benar-benar minimalis seperti jaman dia kost dulu

Faldo miris mengingat masa-masa kost di Jakarta. Sepintas dia jadi ingat dengan Tika saat dia masih ngekost dulu.

Rasa Getir itu masih suka mucul jika ingat kenangan pahit itu.

Faldo sempat mendapat foto dari Maya saat Tika menikah, lengkap dengan pakaian adat Minang. Meski sakit tapi dia memilih untuk tetap tegar menghadapinya semua beban berat ini.

Past is past

Faldo puas melihat rumahnya sudah tertata rapih, semua berjalan normal dan lancar, nyaris tidak ada halangan. Dia juga memilih tinggal di rumah daripada jalan keluar, janjinya bertemu dengan Rizal juga belum sempat dia wujudkan.

Dia memilih beres-beres, mempelajari tentang kerjaan dia yang baru, main game dan malas-malasan dirumah. Sore keluar sebentar dan membeli keperluan untuk 2 minggunya dia. Motornya dia ditaruh di depan teras, jemuran diletakan di sampingnya yang ada lorong masuk hingga ke dapur belakang. Hanya unitnya dia yang memiliki 2 akses, unit yang lain hanya satu pintu saja.

Dia sempat bertanya ke Mas Parjo yang jaga kompleks ini, siapa tetangganya. Yang tepat disampingnya pasangan sepuh pensiuan dosen, Pak Suryo dan istrinya yang masih mengajar freelance di beberapa perguruan tinggi di wilayah Tangerang.

Tetangga yang tepat di depannya dia namanya Pak Anton, bekerja sebagai driver di sebuah perusahaan ekspedisi, berusia sekitar 30an menjelang 40. Istrinya bernama Yuna, berusia di awal 30 tahun, lebih banyak dirumah saja dan sering berjualan online.

Disampingnya Pak Anthon, ialah pak Teja dan istrinya, namun jarang ditempati karena keduanya bekerja di Jakarta, sehingga lebih sering ke rumah orangtua mereka, tinggal disini lebih hnay untuk menyimpan barang mereka. Disampingnya lagi namanya Pak Yoga dan istri dan anaknya 2 orang, dinas di rumah sakit berdua.

Sepulang dari belanja di supermarket terdekat, dia bertemu dengan pasangan di depan rumahnya, Pak Anthon dan Mbak Yuna. Faldo coba menyapa, namun pasangan itu hanya tersenyum kecil dan langsung berlalu, padahal Faldo ingin memperkenalkan diri.

Besok pagi dia terbangun, sikat gigi, cuci muka, menyalakan laptop…. Memutar lagu-lagu kesayangannya, lalu buat kopi dan duduk di sofa tamunya. Selintas dia lihat tetangganya, Mbak Yuna sedang menyapu dari dalam rumah, dan menyapu bagian teras.

Sepintas tingginya sekitar 160 cm, berwajah manis ala wanita jawa, mengenakan daster longgar, rambutnya digelung keatas. Ingin Faldo menyapa, tapi tiba-tiba suaminya keluar dari rumahnya, sepertinya hendak kerja. Yuna menyalami suaminya, dan Anthon sempat melirik ke rumah Faldo, sebelum jalan tanpa senyum sama sekali.

Faldo sempat mengangguk dan senyum ke arah Yuna, dibalas dengan anggukan dan segera masuk ke dalam rumah menyusul bunyi pintu dikunci dari dalam. Faldo hanya tersenyum, lalu menengguk kopinya, berdiri ambil handuk dan bersiap mandi.



HARI PERTAMA DI OFFSHORE

Hari senin merupakan hari pergantian batch di lokasi Floating Production Storage di Tuban. Sebenarnya lokasi pengeborannya letaknya di Cepu, namun dialirkan untuk dipasok ke tanker VLCC (Very Large Crude Carrier) yang ada di lepas pantai Tuban. Di Floating storage inilah nanti Faldo bertugas.

Dari Surabaya, naik mobil kurang lebih 3 jam, lalu disambung naik boat ke Fasilitasnya kurang lebih 1 jam, jadi total perjalanan dari Jkarta yang berangkat subuh, maka siang hari selepas Zuhur baru mereka tiba di fasilitas dan bergantian dengan batch yang pulang.

2 minggu awal merupakan swing atau putaran perdana bagi Faldo, untungnya sebelum bergabung dia sudah mempelajari maket serta bagian penting dari production department di fasilitas ini, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk dia beradaptasi.

Usia yang muda dan sudah menjadi assisten Supervisor, membuat banyak technician yang dibawah Faldo memang bertanya tanya, apalagi mereka sudah berdinas lama. Tapi mental Faldo sudah teruji selama kerja dengan berbagai model bangsa yang menjengkelkan hingga yang ramah selama dia berdinas di Adnoc,

Dan tidak terasa 2 minggu berlalu, waktu dia pulang pun tiba…..

Jam 22.00 Senin malam dia akhirnya tiba di rumahnya. Begitu buka pintu, dia langsung membuka semua pintu belakang dan jendela sejenak, agar udara keluar. Lalu mulai beres-beres dan mengepel sendiri, dan hal seperti ini sudah biasa dia lakukan di Dubai sebelumnya. Bahkan saat dia kost dulupun demikian.

Buka ponsel, balas wa Ibunya dan adiknya Pratiwi, lalu masuk kamar mandi untuk mandi… dan kemudian mengecek ponsel, email, wa group lalu membalas apa yang perlu dia balas, termasuk permintaan Operation Manager untuk dia datang melapor hari Rabu atau Selasa ke kantor pusat.

Di mejanya, dia lihat ada titipan kue dari tantenya di Bandung, barusan Mas Parjo yang meletakannya, karena tantenya datang saat dia sedang di bandung. Kue nastar buatan Tantenya memang sangat disukai oleh Faldo….

Dia lalu keluar sebentar memeriksa motornya, lalu menyiram kembang yang ditinggal selama 2 minggu. Samar-samar dia mendengar suara Pak Anthon sedang marah-marah, sepertinya sedang bertengkar dengan istrinya.

Faldo memilih masuk rumah lagi dan enggan mendengar perdebatan yang tidak penting baginya. Inilah enaknya belum menikah, bathin Faldo.

Dia lalu mengecek wa nya, ada wa yang masuk

Abang, kapan mau ketemu Rani lagi?

Anjrit, inilah ngga enaknya hidup sendiri ucapnya dia dalam hati.

Rani ini adalah free lancer model, yang bisa di book out dengan tarif yang lumayan tinggi. Faldo sengaja menggunakan dia untuk menyelesaikan urusan urat bawah dalam keadaan darurat. Dengan ritme kerjaan dia yang seperti ini, tidak ada waktu baginya untuk cari pacar atau pasangan. Hal yang sama juga saat dia di Dubai dulu. Dia memilih terbang ke Eropa, atau Turki hanya untuk menyelesaikan hal-hal seperti ini. Aman dan tidak beresiko, sepanjang melakukannya dengan system safe sex.

Tidak lama kemudian diapun terlelap……

Pagi bangun, seperti biasa rutinitasnya, membersihkan rumah, nelpon Ibunya dan buat kopi sendiri, masak nasi untuknya, masukin baju kotor ke mesin cuci, untuk setrika barulah dia kirim ke laundry depan.

Buka kulkas, yang dilihat semua makanan jadi, tidak ada sayur atau buah.

Dia lalu wa ke Mas Parjo bertanya dimana tukang sayur.

Ini lagi depan Mas, depan kompleks kita setiap jam 8 tukang sayur muncul.

Faldo mencuci muka, menyikat gigi, memakai kaos dan celana pendek lalu jalan kedepan gerbang, sekalian bawa kunci mobil karena ingin memanaskan mobilnya. Dia masuk ke parkiran mobil, menyalahkan mobil lalu mendekati tukang sayur yang sedang dikerubuti ibu-ibu.

“eh ada cah ganteng….” Sapa Bu Suryo, istrinya Pak suryo yang tinggal pas disamping paviliunnya itu. Dosen Tata Negara kalau seama dengan suaminya.

Faldo mengangguk hormat, juga ke ibu-ibu yang melihatnya disitu.

“ini lho yang namanya mas Faldo, yang di blok B1 yang pojokan samping saya” tanpa diminta Bu suryo meperkenalkan diri. Faldo kembali menggangukan kepalanya ke Ibu-ibu disitu.

“ baru balik?” tanya Bu suryo.

“Iya Bu”

“walah….pasti kerjaannya keren di perusahaan minyak….”

“biasa aja Bu…” Faldo merendah

“eh kemarin ada tantenya lho datang antar titipan, karena ngga ada jadi Ibu ajak ngobrol aja, kasihan jauh dari Bandung” cerocos Bu Suryo.

“oh iya…terima kasih banyak Bu…sudah ada diantar Mas Parjo tadi….”

“oalah….yo wess mau belanja apa anak bujang?”

Hahahahha….Faldo lalu memilih milih sayur dan buah, serta bumbu-bumbu.

“bisa masak?”

“bisa Bu.”

Saling bersahutan ibu-ibu meledek disamping tukang sayur….

“makanya cepat nikah….***nteng ganteng kerjaan bagus malah masih bujang…..apa mau ibu cariiin?” goda Bu Suryo lagi…..

Faldo tertawa…”ngga usah Bu…makasih…”

Tidak lama muncul juga Yuna yang akan membeli sayuran, Faldo menggangguk ramah ke Yuna, dan dibalas juga dengan anggukan yang oleh wanita itu. Dia memakai kaos polos dengan celana pendek, tidak berdaster seperti biasnya.

“ayo Mbak Yuna….” Cerocos Bu Suryo….

Yuna memilih milih, sedangkan Faldo sudah selesai dan akan membayar.

“aduh uangnya gede lagi…” ujar Mang sayurnya…

“lho, uangku juga gede nih….” Ujar Bu Suryo….

“saya tukar dulu kedepan deh…” kata mamang sayur….

“yey…lama lagi dong”” protes ibu-ibu….

Faldo lalu berinisiatif….

“mang, berapa belanjaan saya?”

“54 ribu mas…”

“ya sudah Bu Suryo berapa?”

“ 68 ribu Mas” jawabnya lagi….

“Nih, saya bayar sekalian sama Bu Suryo….” Ucap Faldo…

“lho mas….aku ditraktir nih ceritanya? Traktiran tetangga baru….??” Senang hati Bu Suryo.

“iya Bu….” Sanyum Faldo….

“lho kok Cuma Bu Suryo yang ditraktir…” protes ibu-ibu yang lain…

“ahhahahha…baik, saya traktir semua” ucap Faldo

Hore….pada senang ibu-ibu ditraktir sama cowo ganteng….

“aggap aja traktir baso yah….” Sahut Ibu yang satu lagi…

Faldo mengeluarkan dompetnya, memberi uang sebesar 400 ribu rupiah…”berapa Mas….”

“sek sek…tak hidung dulu” jawab Mang sayur……

“aku ngga usah Mas” kata Yuna..

“ngga apa2 mbak….” Jawab Faldo…

“yeh, kamu piye tuh Yun…. Ngga apa ditraktir ini….” Ujarr Bu Suryo

“iya Mbak Yuna….ngapain gengsi sih…” ledek ibu2 yang lain…

Akhirnya Yuna mau dan segera memberi belanjannya untuk dihitung….

“365 ribu total” kata si Mang sayur.

Faldo menyodorkan uang sebesar 400 ribu….

“sisanya kasih ke satpam yah Pak…” ujar Faldo….

“oke siap Boss…”

Faldo lalu pamit ke ibu-ibu disitu, Bu Suryo dan ibu juga berterima kasih dan tertawa senang, uang belanja pagi ini aman karena ada tetangga baru, ganteng pula. Faldo bergegas ke mobilnya, mematikan mesin mobilnya, lalu naik lagi ke atas ke pavilionnya.

“bu, ngga apa-apa kita ditarktir dia?” tanya Bu Noni yang tinggal di blok a3.

“ngga apa2 toh…” ujar Bu Suryo…..

“ dia gajinya gede…. “ sambil senyum…..

“kok ibu tau dia?” cecar Yuna

“tantenya dia datang pas dia lagi ditempat kerja, mampir ngobrol lama di tempat saya” ujar Bu Suryo

“ dia kerja di persusahaan minyak, Exxon Mobil. Kerjanya 2 minggu dilaut, 2 minggu dirumah. Tapi bukan pelaut yo…. Baru pulang dari Dubai. Bapaknya baru pensiun dari Wakapolda, ibunya pengusaha kaya. Tuh…. Cari mantu yg kayak gitu…***nteng, pintar, kaya….” Cerocos Bu Suryo….”mobilnya aja Fortuner”

“Kok orang kaya tapi ngontrak disini?” keponya ibu-ibu ini yah….

“hahahaha….dia lagi bangun rumah di De Gardens, yang dekat sekolah Harapan Muda itu, makanya dia ngontrak disini semntara…” terang Bu Suryo lagi

“kalo jadi selingkuhan mau ngga dia?” bisik Bu Noni lagi…disambut gelak tawa ala gibahan Ibu-ibu…

“hahahah…seleranya dia tinggi mana mau sama ibu2 kayak kalian….??” Ledek Bu Suryo….

Pecah tertawa semua ibu-ibu disitu termasuk mamang sayurnya….. seger pagi2 mereka…ketemu brondong ganteng, dapat traktiran meski hanya belanja sayuran…..


Saat Faldo akan jalan ke kantor, dia sempat berpapasan dengan Yuna yang lagi jemur pakainan di depan rumahnya. Panas pagi dan memang untuk yang bagian depan mereka tidak ada space di belakang untuk jemuran, makanya semua dijemur didepan.

Faldo menganggukan kepala…

“ Mari Mbak…” pamitnya dengan sopan…..

“mari Mas….” Jawabnya

“Berangkat lagi?” ramah dan renyah suaranya kali ini

“Ngga Mbak, laporan ke kantor saja” sahut Faldo….

Faldo berlalu dan menstarter fortuner putih miliknya, dan berjalan keluar menuju kantor pusat…..
Narasi dan deskripsinya detail banget. Seperti penulis² besar yang melakukan riset Dan survey sebelum menulis. Keren banget, ditunggu lanjutannya mas bro @Elkintong
 
Bimabet
Suhu suhu sekalian, cerita ini akan hamba update nanti sore.....

Mohon sabar menunggu, karena ketika nya masih dalam tahap editing....

Salam hormat selalu


Elkintong
Sange and Crot
Wadidawww...
TS yang sangad memanjakan para readernya
Hanupis pokokna mah! :ampun:



#SalamKaumJelantah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd