Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Bb M — Baby Maker (Ribak Sude Story)

Berikut ini adalah rekaman yang dilakukan ajo Mansur secara diam-diam dengan meletakkan handycam di sudut ruangan kamar Resort-nya. Dari bias cahaya yang berpendar dari dinding kayu bangunan, sekitar pagi hari karena mereka tidak muncul saat sarapan. Siapa saja mereka? Ajo Mansur, Ratih, Mila dan Suli.
Ratih

Mila

Suli


Ajo Mansur mendudukkan ketiga istri cantiknya itu di sisi panjang ranjang kamar. Ketiganya terlihat bingung apa yang sedang direncanakan suami mereka. Aku tidak bisa mendengar apa yang dikatakan ajo Mansur tanpa menaikkan volume suara handycam ini ato memakai ear-phone. Jadi aku mengembara jauh ke dalam hutan untuk bisa bebas menonton rekaman yang baru saja diberikan ajo Mansur padaku dengan cara diam-diam juga. Ini bentuk terima kasihnya padaku. Katanya ini masih DP.

"Ada apa, abi? Abi mau membicarakan apa? Adek baru aja selesai ibadah..." kata Ratih bingung.

"Iya, bi... Apa gak nunggu nanti aja, ya... Adek juga mau baca kitab suci dulu..." Suli menimpali. Keduanya lalu sambil senyum-senyum memperhatikan Mila yang sedang mengeringkan kembali rambutnya yang belum kering sempurna dengan handuk. Suli berbisik pada saudara keduanya itu dan keduanya cekikikan tertawa. Di antara ketiganya hanya Mila yang tidak memakai hijab sedang Ratih dan Suli pakai tetapi hanya yang ringkas saja.

"Dengerin dulu, kak Ratih... Suli... Ada yang mau diminta abi pada kita..." kata Mila sepertinya sudah sedikit banyak tau apa yang akan terjadi.

"Jadi begini bidadari-bidadari abi yang cantik-cantik..." ajo Mansur mulai angkat suara. Ia berdiri tepat di depan ketiganya yang duduk berjejer di atas ranjang kamar Resort. Ajo Mansur memakai kaos singlet dan sarung. Ketiganya mendengarkan dengan seksama. "Maaf sebelumnya kalau nantinya permintaan abi ini kurang berkenan di hati kalian... Abi juga mau minta maaf baru beberapa hari ini bisa menjalankan tugas abi sebagai suami untuk memberikan nafkah batin... Sudah lebih sebulan abi mendapat musibah ini... Kalian bertiga tau musibah apa... Sekarang abi sudah sembuh... Pertama Suli di Bukit Tinggi waktu itu... Kedua Ratih di danau Maninjau... Lalu tadi malam Mila di pulau Cubadak ini... Abi sangat senang sekali sudah bisa sembuh dan bisa menjalankan kewajiban abi ini..."

"Nah... Berikutnya ini... Kalian semua tau abi ini sudah tidak muda lagi... Abi sudah cukup berumur... Sudah tidak banyak waktu lagi... Abi juga harus buru-buru punya keturunan dari kalian... Sekarang ini kan kalian bertiga tinggal sendiri-sendiri di rumah yang sudah abi siapkan... Abi mengerti kalau perempuan itu pada dasarnya tidak suka berpoligami... Jauh di lubuk hati kalian pasti ada rasa sakit melihat suami kalian ini sedang menggilir istrinya yang lain... Abi tidak bisa tutup mata akan hal itu... Tapi kita berempat sudah berikrar untuk bersama dan kalian iklash mempunyai madu bahkan lebih dari satu... Itu sangat abi syukuri... Ini berkah buat abi..."

"Selama liburan kita empat hari ini... abi menilai kalian bertiga sudah semakin akrab... Jauh lebih akrab dari sebelumnya... Itu mungkin juga karena kalian bertiga bersaudara sepupu jadi sudah mengenal dari dahulu... bahkan sejak kecil..." ajo Mansur menjeda pembicaraannya untuk beberapa saat untuk menilai wajah dan ekspresi ketiga istrinya. Mereka perempuan yang cerdas, pastinya mereka bisa menangkap maksud arah tujuan pembicaraan suami mereka. "Abi ingin kalian bertiga... setidaknya mencoba bersama-sama... Hidup bersama-sama maksud abi... Kita tinggal satu atap berempat... Abi tau... Abi tau itu tidak akan mudah... Itu tidak mudah... Akan ada banyak benturan nantinya... Akan ada banyak masalah nantinya... Tapi sebagai ukhti yang taat pada Tuhan-nya... bukankah harus taat juga pada suaminya... Ini keinginan abi yang utama..."

Ketiga perempuan itu terdiam dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Ajo Mansur membiarkan mereka berpikir dahulu sampai mereka mendapatkan ketetapan hati. Maksud ajo Mansur adalah akan sangat memakan banyak waktu dan energi untuk membagi waktu harus berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya sementara umur dan tenaga ajo Mansur sudah tidak full lagi seperti lelaki muda. Setidaknya ketiga istrinya ada pada satu atap dan ia hanya perlu berpindah kamar saja. Disamping menghemat waktu juga menghemat tenaga. Apalagi dari segi agama, ketiganya pasti paham kalau ridho-nya suami pasti ridho-Nya juga. Berbakti pada suami tentunya yang paling utama bagi mereka. "Bagaimana... bidadari-bidadari cantik abi?"

Ratih sepertinya bersiap memberi tanggapannya sebagai istri tertua. Ia memegangi leher membersihkan jalan suaranya dengan berdehem. "Ratih sebenarnya paham masalah ini, bi... Suami kami bertiga... abi memang tidak lagi muda... Pastinya banyak kekurangan akibat uzur ini... Kami juga bersabar pada ujian yang sudah kita jalani selama perkawinan kita yang masih seumur jagung ini... Intinya Ratih setuju saja... apapun yang abi inginkan... Ratih nurut-nurut aja apa yang abi mau..." ia memberi gestur tangan memberi kesempatan penyampaian pendapat pada Mila yang ada di sampingya yang sudah berhenti mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Dengan rambut yang masih lembab akibat mandi basah pertempuran semalam, Mila hening sejenak lalu menarik nafas. "Sama seperti kak Ratih tadi... Mila juga setuju... Memang awalnya Mila sih yang minta supaya punya rumah sendiri... Ngurus rumah sendiri... Repot repot sendiri... Tapi sepi, bi... Kak Ratih... Suli... Sepi ya rumahnya?... Kalo abi pergi kerja... tinggal kita aja sendirian di rumah... Cuma bingung abis gak ada yang bisa dikerjakan... Sebaiknya kita memang tinggal bersama aja... Kita bisa ngobrol dan mengurus abi bersama... Abi juga gak capek-capek pindah sana-sini... Mila sih setuju..." Mila ternyata juga setuju dengan ide suaminya. Tinggal Suli yang terakhir.

"Sip... Suli juga setuju..." Perempuan itu mengacungkan jempolnya ke depan. "Suli bisa belajar dari kakak-kakak cantik yang pinter dan sholehah ini..." ia memeluk lengan Mila dan menempelkan pipinya pada rambut lembabnya. "Suli kan yang paling imut... Adek yang paling bungsu... Abisan di rumah memang bosan... Sunyi gak ada siapa-siapa kalo abi kerja... Apalagi kalo abi lagi giliran di rumah yang lain... malam-malam suka serem..." Suli lebih ekspresif mengungkapkan pendapatnya. Intinya semua setuju. Ketiganya berpelukan dengan Mila berada di tengah digencet saudari-saudarinya sesama istri ajo Mansur. Terharu melihatnya.

"Bagus..." ajo Mansur menggosok-gosok kedua telapak tangannya seperti merencanakan sesuatu yang nakal. "Sekarang pada intinya... Sebagai permulaan... kalian harus tau kalau kita tinggal bersama... abi maunya kita melakukan 'ini' juga bersama-sama..." ia melorotkan sarung yang dipakainya. Sarung itu bertumpuk di kakinya dan juga dibukanya kaos singlet itu hingga ia telanjang bulat di depan ketiga istrinya. Ketiga perempuan itu terkesiap kaget melihat aksi sang suami yang mengejutkan. Dari sudut pandang kamera yang ada di belakang ajo Mansur, aku tidak bisa melihat jelas keadaan Mansur junior-nya, tapi tadi malam kejantanannya sudah menegang sempurna seperti biasa. Aku bisa membayangkan kalo Mansur junior juga sedang ngatjeng sengatjeng-ngatjeng-nya karena potensi menggagahi ketiga istrinya sekaligus dalam sekali kesempatan.

"Abi... maksudnya... maksudnya abi mau kita main ramai-ramai?" tebak Suli yang lebih tanggap. Mungkin ia sudah pernah dengar istilah threesome saat bergaul dengan teman-teman kuliahnya yang beragam. Ini ia malah akan mengalami foursome! Ratih dan Mila hanya bisa menutup mulutnya tanda kaget. Membuka baju hingga telanjang bulat di depan suami saja baru akhir-akhir ini bisa mereka lakukan, ini sudah harus melakukannya di depan perempuan lain. Seharusnya lebih mudah, yaa? Aku gak paham cara pikir semua orang, sih. Apalagi perempuan model ukhti-ukhti begini. Pastinya akan banyak pertimbangan. Ratih aja waktu itu masih menyiapkan selembar sarung untuk menutupi beberapa bagian tubuhnya agar tidak telanjang bulat bahkan di depan suaminya.

"Ya... Coba dulu... Kalian kan sama-sama perempuan... Gak masalah, kan? Apalagi kalian bidadari-bidadari abi yang cantik... Kalau kalian bisa membuka baju di depan satu sama lain... abi pikir nantinya kalian akan lebih mudah bergaulnya... Cobain, deh..." kata ajo antusias malah cenderung gak sabar. Ia maju dan mendekati ketiga istrinya. Mata ketiganya nanar menatap ke bawah. Pastinya pada anggukan Mansur junior yang mengacung tegang di bawah perut suami mereka. Ajo Mansur mengelus rambut Mila dan kepala Ratih lalu Suli. Tangannya berusaha melepas hijab yang dikenakan Suli. Suli pasrah hijabnya dilepas ajo Mansur bahkan membantunya. Pria itu juga mengupas hijab yang dikenakan Ratih. Kalau hanya ada ajo Mansur, melepas hijab dan menampakkan rambutnya tentu hal yang wajar saja. Tapi bugil? Berempat?

Ajo Mansur tidak terlalu buru-buru ternyata. Ia masih sabar dan mencumbu bibir Ratih. Keduanya berciuman. Ajo Mansur berlutut di depannya. Perempuan itu tentunya malu-malu melakukan cumbuan semacam itu di depan Mila dan Suli, dua madunya. Ajo Mansur yang lebih banyak memimpin percumbuan itu. Tangannya juga gak segan meremas payudara Ratih yang masih terbungkus di balik pakaiannya. Ratih gelisah karenanya. Mila dan Suli dengan mulut menganga menyaksikan kedua insan itu bercumbu mulut di depan mata. Sesuatu yang wajar kalo ia/mereka lakukan bersama suami, tetapi melihat suami melakukannya dengan perempuan lain, walopun itu istrinya juga, kesannya akan jadi berbeda.

Remas-remas payudara Ratih semakin intens ajo Mansur lakukan. Ratih makin jatuh dalam kenikmatan dan menikmati cumbuan yahud suaminya yang sangat berpengalaman. Tangannya yang lain mulai menelusup masuk dari bawah rok gamis panjang yang dikenakan istri pertamanya itu dan menjamah kaki perempuan itu langsung. Rasa nyaman segera mengalir di tubuhnya kala pria itu mengelus-elus merayap naik hingga aku sebagai penonton bisa melihat kulit putih kakinya yang kain pakaiannya tersingkap. Aku jadi kangen kaki itu. Halus dan mulus. Sabar ajo Mansur berusaha terus hingga tak terasa ia bisa melepas gamis panjang itu dari tubuh istri pertamanya itu. Dibungkamnya mulut yang akan protes itu dengan menciuminya terus. Ratih duduk di ranjang itu hanya memakai bra hitam dan celana dalam saja. Mila dan Suli terperangah melihat tubuh indah Ratih yang sudah terbuka sedemikian rupa. Apa mereka sedang menilai bentuk payudaranya yang jauh lebih besar dari milik keduanya? Di antara ketiganya, memang payudara Ratih yang lumayan montok.

Terengah-engah nafas Ratih memandangi mata ajo Mansur kala ciuman mulut mereka terpisah. Naga-naganya Ratih mencari gamis miliknya untuk digunakan menutupi tubuhnya dari mata dua perempuan lain yang ada di ruangan itu. Gamis itu entah kemana disingkirkan ajo Mansur. Kemungkinan besar disembunyikannya ke bawah kolong ranjang dimana aku pernah ngumpet di sana. Diusap-usapnya paha Ratih agar santai aja. Ajo Mansur bermaksud beralih ke Mila. "Sekarang Mila, yaa?"

Mila terkesiap kaget karena ajo Mansur langsung menelusupkan tangannya masuk ke rok gamis yang dipakainya. Ajo Mansur meremas-remas betisnya. Rasanya pasti nyaman sekali menyentuh betis itu. Aku yang sudah pernah menikmatinya otomatis teringat kembali. Remasanku pada Aseng junior makin keras. Dari tadi ternyata tanganku sudah berkelana masuk ke dalam celana boxer-ku. Ini terlalu panas. Fucking hot, man!

Ajo Mansur lalu memajukan mulutnya dan mulai mencumbu mulut Mila. Perempuan itu langsung membuka mulutnya dan meremas rambut pendek cepak suaminya. Tak mendapat apapun, ia memainkan telinga ajo Mansur. Dari gerakan di balik kain bahan gamis Mila, tangan ajo Mansur mencapai payudara mancung perempuan langsing itu. Sembari bercumbu, tangan pria itu sudah bermain-main dengan payudara istri keduanya dengan lincah. Gerakan liar di balik gamis bagian dada itu kutebak adalah meremas dan memilin puting mungil di pucuk payudara mancungnya. Aku semakin gencar merancap Aseng junior. Ini jadi kutukan tersendiri bagiku. Aku sudah membuat ajo Mansur hanya bisa merancap penisnya ketika kugagahi ketiga istrinya. Sekarang ia membalasku sedemikian rupa. Begini ternyata rasanya menjadi penonton itu. Bagi ajo Mansur waktu itu pasti rasanya lebih sakit berkali-kali lipat karena ia tidak mendapat satu segel perawanpun dari tiga hak miliknya.

Mudah bagi ajo Mansur meloloskan gamis yang dipakai Mila dan aku sekilas bisa melihat puting mungil payudara mancung itu sebelum dimasukkan kembali oleh pemiliknya ke balik bra. Mila juga bernafas terengah-engah akibat percumbuan barusan. Dua perempuan cantik istri bertubuh langsing ajo Mansur itu duduk berdampingan di atas ranjang, hanya memakai pakaian dalam. Seksi sekali pemandangannya. Suli yang tersisa di ruangan itu. "Suli berikutnya..." cetus ajo Mansur hanya perlu menggerakkan badannya sedikit, mengarah pada istri ketiganya.

Suli memakai baju piyama lengan panjang longgar dan celana panjang senada satu stel berwarna kuning. Ajo Mansur langsung masuk ke antara kedua kakinya, memeluk perutnya dan melancarkan cumbuan mulut ke mulut lagi. Suli agak menunduk karena ajo Mansur sengaja rendah agar dadanya bisa berhimpitan dengan payudara mungil Suli yang masih tertutup pakaian. Tangan ajo Mansur menelusup ke belakang, mengusap-usap punggung mulus istri ketiganya ini. Pastinya akan ke tahap berikutnya, melepas kait bra yang dikenakan perempuan itu. Halus dan cekatan gerakan ajo Mansur mempreteli bra yang dikenakan istrinya sembari ia terus mencumbu mulutnya. Bahkan tak ada protes berarti saat piyama itu lolos dari lehernya. Payudara mungilnya terbuka begitu saja karena branya ikut lepas bersama piyama tadi. Ajo Mansur sampai harus membungkuk, mencumbu mulut Suli dan menarik simultan celana panjang longgar itu dari kakinya. Bergabung dengan pakaian lain di bawah ranjang. Aku bisa membayar berapapun untuk ada di sana saat ini juga. Bergelut dengan pakaian-pakaian di kolong ranjang itu. Membaui aroma tubuh yang tersisa di kain lembutnya. Ahh... Aseng junior semakin meradang tegang. Ajooo... Ini balasanmu? Terotak kali ini, jooo.

Ratih, Mila dan Suli liat-liatan dengan kikuk keadaan tubuh mereka yang hanya tinggal memakai pakaian dalam saja. Terutama Suli yang tak memakai bra lagi. Ia menutupi payudaranya dengan menyilangkan tangan di depan dada. Ajo Mansur malah naik ke ranjang dari sebelah Ratih dan memposisikan dirinya duduk di belakangnya. Dipeluknya erat perempuan yang bila di luar rumah bercadar itu pada bagian perutnya yang rata. Diciuminya rambut tebal panjang hitam dengan mesra. Tangannya mengelus-elus kulit halus perutnya, seolah mengelus janin yang mungkin sudah ada di sana. Kalo memang ada, itu pasti milikku. Ratih merintih dan mengerang mendapatkan full body contact dari ajo Mansur. Punggungnya bersentuhan langsung dengan dada suaminya. Apalagi lidah ajo Mansur melata liar dan basah di telinganya, menjilat-jilat leher jenjangnya, menyedot-nyedot kulit lehernya, memberikan tanda merah. Hal yang tak pernah kulakukan pada perempuan manapun. Itu satu-satunya yang tidak mau kupelajari dari ajo Mansur dulu.

Memberi tanda cupang pada ukhti berhijab lebar lumayan aman harusnya karena mereka selalu bisa menyembunyikan bekas cupangan itu dengan penutup aurat itu. Memberi rangsangan gencar begitu, tangan ajo Mansur bekerja giat juga melepas bra yang dipakai Ratih hingga payudaranya yang lumayan ukurannya dibanding dua madunya itu melompat keluar. Ajo Mansur gemas meremas-remas kelenjar susu dan lemak di dada istrinya sambil terus mencumbu leher dan telinganya. Ratih mengerang-ngerang juga menggeliat geli karena putingnya dipilin dan dicubit nakal berulang kali. Mila dan Suli gelisah menonton semua peristiwa itu. Duduk resah di tempatnya. Suli kedapatan oleh ekor mataku sedang meremas sendiri payudara mungilnya. Aku makin gencar mengocok Aseng junior-ku. Hanya bisa menonton hasil rekaman mesum ini.

Rangsangan pol kini sedang dirasakan Ratih. Mulut dan lidah ajo Mansur mengecup dan menjilat lehernya. Sedang tangan kirinya memainkan payudaranya. Tangan kanannya menyusup masuk ke dalam celana dalam perempuan itu, memainkan belahan vagina dan kacang itilnya. Tubuh Ratih menggelinjang-gelinjang liar akibat rangsangan di tiga titik sensitif sekaligus. Tubuhnya meliuk-liuk liar terhalang tubuh suaminya di belakang. Tangan Ratih sendiri menekuk ke belakang. Ajo Mansur mengarahkan perempuan itu untuk menyentuh Mansur junior suaminya. Dari tonjolan di depan celana dalam Ratih, jari ajo Mansur sepertinya sedang menusuk masuk dan mengorek-ngorek liang kawin istrinya, membuat perempuan alim yang bugil itu menggelinjang keenakan. Paling bentar-bentar lagi meledak.

"Yaaah..." erang Ratih. Tubuhnya bergetar. Pinggulnya berguncang maju mundur gemetar. Ajo Mansur mencengkram vagina yang masih tertutup celana dalam itu dengan jari terbenam. Diciuminya bibir istrinya yang tak mampu membalas karena lemas. Lembut pria itu merebahkan istri pertamanya berbaring di ranjang sementara ia beralih ke Mila, istri kedua.

"Biihh... Ahh..." erang Mila begitu ajo Mansur memeluk dan merapatkan tubuhnya hingga keduanya bersatu dalam satu kehangatan. Tubuh perempuan berpayudara mancung itu bergidik geli karena lidah ajo Mansur menyeruak masuk menggelitik telinganya lalu mengecup batang lehernya yang jenjang. Pria itu sampai harus menyibak rambut panjang lebat istrinya untuk bisa menjangkau belakang leher mulusnya. Mengerang lagi kala cup bra-nya hanya disingkap ke atas hingga payudara mancungnya mencuat langsung dipermainkan ajo Mansur. Pucuk puting payudara mancung itu berkali-kali dicubit dan ditarik dengan gemas lalu massa lemak yang ada di bagian bawah itu diremas-remas gemas juga membuat Mila semakin menggelinjang kegelian. Suli yang belum mendapat bagian hanya bisa menatap nanar semua perbuatan suaminya pada Mila. Ia meremas-remas pelan kedua payudara mungilnya sambil menggigit bibir pengen segera merasakannya juga. Harusnya ajo Mansur ngajak aku-la... Aku bisa mengisi kekosongan. *Ngarep.

Tanda merah cupang sudah ngecap di seputar leher jenjang Mila hingga bahu. Putingnya terus dipilin dan dicubiti berulang-ulang hingga tangan ajo Mansur merayap meraba perut dan ngelongsor masuk ke celah celana dalamnya. Bergidik Mila membiarkan tangan lancang itu menemukan gundukan kemaluannya yang masih terlindung sepotong kain remeh itu. Tubuhnya sontak melengkung ketika jari-jari pria berlabel suaminya itu menemukan harta karun tersembunyi di lepitan belahan vaginanya. Gerakan cepat di permukaan kain celana dalam mengindikasikan jari ajo Mansur mengobel cepat kacang itil Mila hingga pemiliknya blingsatan liar tak tau norma lagi. Tangannya meraih ke belakang untuk menemukan Mansur junior suaminya yang sedari tadi digesek-gesekkan ke punggungnya.

Gak cukup satu tangan, ajo Mansur menggenapkan kedua tangannya mengerjai vagina istri keduanya ini. Mila menjerit lirih kala kacang itilnya dikobel dan liang kawinnya dicoblos sekaligus. Berayun-ayun tubuh wanita itu hendak lepas menjauhi rasa nikmat itu tapi tak kuasa karena tertahan dua lengan ajo Mansur pada pinggulnya. Kedua kakinya menjepit tangan-tangan suaminya yang berkarya di kemaluannya. Getar-getar tubuhnya menandakan serbuan rasa nikmat itu bakalan melanda tak lama lagi. "A-biiihhh... Uh... uhh... uhh..." Mila merebahkan kepalanya di bahu suaminya ketika kedut-kedut kenikmatan itu menguasai sekujur tubuhnya. Tersentak walau tak menghentak. Saat pudar kenikmatan itu, ajo Mansur masih mengelus-elus sebentar kemaluan istri keduanya itu dan bersiap menuju yang ketiga. Yang sudah menunggu sabar giliran.

Mila juga dibaringkan bersama Ratih di sampingnya. Sang istri pertama itu sudah dari tadi menikmati pemandangan saat Mila dikerjai suaminya. Ia berbaring menyamping saat itu semua terjadi. Ia menyambut Mila yang dibaringkan perlahan di sampingnya. Dibelainya rambut yang menutupi wajahnya ke tepi. Mila masih ngos-ngosan akibat kenikmatannya barusan. Ajo Mansur sudah berpindah, beralih kepada Suli yang langsung menyambutnya dengan mendekapkan tangan suaminya itu ke perutnya. Diberikannya sebelah telinganya yang dieksposnya sendiri untuk dirangsang. "Ahh... Enaak, bi... Umm... Uhh..." erangnya lalu mengarahkan tangan yang memeluk perutnya untuk menyentuh payudara mungilnya. Ajo Mansur mengabulkannya. Tangan terlatih saudara sepupuku itu telaten memerah payudara mungil yang harusnya tak lama lagi akan berkembang. Putingnya yang mengeras menonjol menjadi sasaran pilinan, membuat Suli semakin mengerang keenakan.

Erangan binal Suli, menarik perhatian Ratih dan Mila yang berbaring barengan. Keduanya mencari tau apa yang terjadi pada Suli. Apa yang sedang dilakukan ajo Mansur pada saudari, istri termuda itu. Kedua tangan ajo Mansur memilin-milin puting payudara mungil itu dengan jempol dan telunjuk, menjepitnya erat dan cubit-putar dilakukannya. Keduanya menyempatkan berciuman juga saat tangan ajo Mansur terus berkarya. Pantat Suli bergerak-gerak berputar menggesek Mansur junior yang tergencet oleh pantatnya. Pria setengah abad itu kelabakan mendapat gocekan maut istri ketiganya itu mendesakkan kemaluannya. Pastinya ia mau menggenapkan ketiga istrinya mendapat orgasme hanya lewat sentuhan tangannya saja. Tangannya lalu menelusup masuk dan menemukan vagina Suli di balik celana dalamnya. Mengobel kacang itilnya dengan cepat. Jari tangan yang lain mengutik-utik liang kawinnya juga. Suli blingsatan seperti juga aku yang mengocok Aseng junior cepat-cepat.

"Aahh..." Suli dan aku bersamaan mendapat orgasme itu. Tubuhnya bergetar-getar beberapa kali berkat permainan tangan suaminya yang mengobel kemaluannya. Tubuhnya lemas bersandar pasrah di dada ajo Mansur. Aseng junior-ku pun udah muntah-muntah. Ngecrot sembarangan di rerumputan dan semak liar di hutan kecil di kaki bukit pulau Cubadak ini. Aku ngumpet di rimbunan hutan di belakang pulau yang tidak pernah diakses pengunjung. Cairan kentalku bakal dinikmati sama mahluk kecil-kecil penghuni hutan paling. Aku hanya menyesapi rasa enak sekaligus kentang dari ngocok barusan liat film yang sudah masuk kategori bokep ini. Udah lama aku gak onani kek gini. Tapi apa daya, ajo Mansur hanya memperbolehkanku memiliki rekaman ini. Kimak-la, jo... Masih panjang permainan ajo Mansur aku dah nembak sekali.

Saat aku sibuk membersihkan Aseng junior yang baru muntah, ajo Mansur yang sudah membaringkan Suli yang lemas ke ranjang mendekat ke arah kamera, ia mengatakan sesuatu. "Jilpek..." bisiknya lirih. Kimak! Dia mau ngejilati vagina ketiga istrinya. Jilpek= jilat pepek.

Ajo Mansur balik ke ranjang dan mendekati ketiga istrinya. "Adek-adek semua diam aja dan nikmati, yaa..." katanya lalu bersimpuh di depan kaki Ratih. Dilepasnya celana dalam yang masih bercokol menutupi kemaluan istri pertamanya itu. Ratih kurang sigap mengelak dan muka ajo Mansur langsung terbenam di antara selangkangannya. Ratih menggeliat kegelian. Mila dan Suli melihat kejadian itu dengan menutup mulut. Ini bukan kali pertama mereka mendapat servis oral dari suami mereka tetapi dilihat orang lain tentu sensasinya akan berbeda. Ajo Mansur memegangi paha Ratih agar terbuka lebih lebar kala mulut dan lidahnya bermain dengan lincah di vagina perempuan bercadar itu. Tubuhnya melengkung meliuk kanan kiri merasakan nikmat. Suara berdecap-decap sedotan mulut ajo Mansur sampai ke telingaku yang semakin panas. Aku kembali merancap Aseng junior-ku sendiri gak tahan.

"Oohh... biii... Udahh, biii... Geliii, bii...OOhhsss.... Uhhh..." racau perempuan itu sembari meremas-remas rambut tipis cepak di kepala suaminya. Dan tak lama Ratih lemas, pastinya orgasme lagi. Teknik dahsyat oral ajo Mansur yang kupelajari karena ia banyak memberiku pelajaran berharga soal dunia perlendiran. Ditinggalkannya selangkangan istri pertamanya dan beralih ke tengah; istri kedua.

Walau enggan dan juga malu, ia berhasil menangkap kaki Mila dan melucuti celana dalam itu. Mukanya lalu tenggelam di selangkangan Mila dan suara berdecit-decit bising tertangkap microphone handicam yang kupegang ini. Sahut menyahut dengan erangan dan keluhan Mila. Tangannya liar menangkap apapun. Di kanan ia meremas lengan Ratih sedang di kiri tangannya nemplok di payudara mungil Suli. Suli yang diremas-remas payudaranya berusaha menghindar apalagi tangan ajo Mansur ternyata juga gerayangan hendak melepas celana dalam istri ketiganya itu. Ratih berbaring menyamping menghadap Mila dan memperhatikan dengan takjub ekspresi yang ditampakkan saudari madunya itu. Ia tampak ingin sekali menjamah payudara mancung yang bergoyang liar di dada Mila. Ajo Mansur berhasil melepas celana dalam Suli dan jari tengahnya menusuk.

Mila dan Suli mengerang bersamaan dari mulut dan jari suami mereka. Jari ajo Mansur juga berperan serta menusuk masuk ke liang kawin Mila sementara lidahnya memainkan kacang itilnya. Dua istri langsung dikerjai ajo Mansur. Mila terlebih dahulu yang menggelepar orgasme dan langsung ditinggalkan karena pria itu beralih meng-oral Suli. Suli menggelinjang liar mendapat serangan lidah dan jari sekaligus. Aku gak heran kalau nantinya ajo Mansur bisa memuaskan ketiga istrinya. Tekniknya ini yang masih sulit kulakukan karena aku paling banyak hanya melakukan threesome. Ajo Mansur tidak kesulitan foursome sendirian dengan jantan.

Suli akhirnya orgasme juga dan ketiga istrinya itu masig-masing sudah mendapatkan puncak kenikmatan itu secara adil dan merata menurut perhitungan logis. Kalo soal perasaan itu tidak bisa diukur. Adil menurut manusia masihlah masalah angka dan materi. Masing-masing dua kali berarti adil dan merata. Ketiganya mengangkang di tepian ranjang itu. Aku jadi teringat masing-masing kenikmatan yang sudah kudapatkan dari ketiganya saat kubobol keperawanan mereka, ejakulasi dua kali di dalam vagina mereka. Pengalaman yang luar biasa menggagahi tiga binor ukhti cantik di depan suami mereka sendiri. Aku tau diri, aku tidak akan mendapat kesempatan lagi untuk mencicipi tubuh mereka karena ajo sudah sembuh dari gangguannya. Cukup satu malam berkesan itu dan dua ronde kuhabiskan pada tiap dari mereka.

Ajo Mansur mengatur Mila dan Suli mengapit Ratih yang berbaring serong di atas ranjang. Kaki Ratih terbuka lebar dengan kikuk karena diapit dua saudari madunya. Ajo Mansur menyuruh kedua istrinya yang belum dicoblos itu untuk merangsang Ratih di bagian payudaranya yang cukup besar dibanding mereka. Suli yang lebih antusias karena ia dapat memegang payudara yang lebih besar daripada miliknya. Mila malu-malu dan meremas sembarangan. Ajo Mansur sengaja membuat posisi Ratih sedemikian rupa agar angle tangkapan lensa handicam yang statis tersembunyi dapat menangkap semua momen penetrasi nantinya dengan lengkap. Ia mengatakan sesuatu sebelum ia menusuk masuk. "Abi masuk, dek Ratih..." diucapkan lumayan kuat supaya terdengar sampe microphone handycam. Kimak!

Aku gak tau dimana ia menyimpan remote pengatur zoom handycam tapi terjadi pembesaran gambar dan terjadi zoom hingga aku bisa melihat detil prosesi Mansur junior-nya memasuki vagina sempit Ratih. Perempuan bercadar itu lagi-lagi menggelinjang sakit campur enak kemaluannya dicoblos benda tumpul panjang lagi. Erangannya membangkitkan memoriku lagi saat kuperawani saat itu. Aku makin kencang mengocok Aseng junior yang udah bangun lagi. "Enak, deek?" tanyanya menggoyang pelan-pelan. Mata Mila dan Suli tak lepas memperhatikan kemaluan suami mereka yang menusuk masuk membelah kemaluan Ratih yang plontos tak berambut. Pastinya mereka sudah tak sabar juga untuk mendapat giliran. Andai ini live, apa aku masih bisa waras dan gak mendobrak masuk ke kamar itu?

Ratih tak mampu menjawab. Hanya uh uh uh ahh aja yang keluar dari mulut berbibir tipisnya. Payudara lumayan montoknya tak lagi diremas Mila dan Suli karena mereka sibuk menonton dan menyentuh diri mereka sendiri. Ajo Mansur yang mengarahkan keduanya untuk melakukan hal yang sebenarnya agak memalukan di kalangan ukhti ini. Tetapi rangsangan visual yang terjadi begitu dahsyat. Sekali tak mengapa menjadi binal bahkan pelacur di depan suami sendiri. Menyenangkan suami itu pahala besar sekali. Mila meremas-remas payudara mancungnya. Suli memilin puting payudara mungilnya dan menggelitik kacang itilnya. Ajo Mansur bisa fokus menggenjot Ratih dan sesekali memerah payudara montok itu. Ratih mengerang dan mendesah tak jelas. Yang jelas ia merasakan nikmat itu dari suaminya, bukan lagi dariku.

Ajo Mansur mengalihkan perhatiannya dengan meminta berciuman bergantian dari Mila dan Suli sementara ia terus menggenjot istri pertamanya itu dengan kecepatan sedang kombinasi andalanku, 2-1. Dua kali genjotan pendek dan satu sodokan dalam. Berganti-ganti Mila dan Suli bercumbu mulut dengannya. Kedua istri ajo Mansur itu semakin binal dalam memuaskan suami mereka. Aku hanya bermimpi dapat merasakan kenikmatan begitu. Hanya bisa menonton rekamannya saja sudah sedemikian konak otakku. Ia juga memainkan payudara kedua istrinya itu dengan mulut dan tangan. Bergelombang sodoran payudara dari Mila dan Suli minta dijamah. Sepertinya ajo Mansur gak lama lagi akan mencapai batasnya. Gerakan 2-1-nya berubah satu sodokan dalam saja dengan tempo cepat. Dari sela-sela kaki ajo Mansur terlihat kecipak persatuan kelamin mereka menghasilkan cairan kental di pantat Ratih. Aku makin cepat mengocok Aseng junior...

Sepupu tertuaku itu lalu menghentakkan penisnya dan ngecrot puas-puas di vagina istri pertamanya itu. Ia bahkan mengerang kuat merayakan kesembuhannya itu. Ia sudah bisa ngaceng dan ngecrot dengan bebas di istri-istrinya. Sepertinya saat ajo Mansur ejakulasi itu, Ratih juga mendapat orgasmenya juga bersamaan. Lengkap sudah kebahagiaannya. Dariku ia puas. Dan dari suaminya ia lebih puas lagi. Semoga istrimu segera hamil, jo. Kalo perlu ketiga-tiganya sekaligus!

Kuturunkan tempo membelai Aseng junior yang berdenyut-denyut minta jatah. Seperti punya nyawa sendiri, Aseng junior mengangguk-angguk ke arah layar handycam itu. Ke arah mulut liang kawin Ratih yang berlumuran sperma kental ajo Mansur yang pertama selama lebih sebulan ini. Ia sudah mencabut Mansur junior-nya dari liang kawin Ratih dan menepuk-nepuk ujung kemaluannya itu pada kelamin istri pertamanya itu. Mila dan Suli menatap nanar bergantian pada wajah suami mereka, penisnya dan kemaluan Ratih. Ratih yang masih merasakan kepuasan itu berbaring mengangkang dengan vagina bernoda sperma. Nafasnya masih ngos-ngosan. Layar rekaman zoom-out.

Belum puas ajo Mansur, ia menarik tangan Mila untuk menyentuh Mansur junior-nya yang masih berlumuran sisa sperma. Batang kemaluannya hanya mengendur sedikit saja dan perlu rangsangan untuk greng kembali. Ditariknya Mila dan Suli untuk menjauhi Ratih yang menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tangan Mila diarahkan, masih dipegangi untuk mengocok Mansur junior-nya sementara ia mencumbu bibir Suli. Mila sepertinya tidak keberatan lagi memegang dan mengocok penis suaminya karena selagi ia melakukan itu, digosok-gosokkannya payudara mancungnya itu pada lengan ajo Mansur. Para istri ajo Mansur semakin pintar dan binal. Bikin ngiri aja nih ajo Mansur.

Merasa kalo Mansur junior-nya sudah cukup keras untuk melakukan penetrasi lagi, dibimbingnya Mila untuk rebah di ranjang di samping Ratih yang mulai sadar akan sekelilingnya. Suli diarahkan untuk berada di samping Mila, duduk manis menunggu. Mila dengan vagina berhiaskan jembut lebat pada bagian atasnya saja itu mengangkang lebar, menyambut suaminya yang akan memberinya kepuasan malam ini. Ajo Mansur menggesek-gesekkan Mansur junior ke belahan merekah vagina istri keduanya itu sambil merayu-rayunya dengan pujian. Mila berjengit menahan nafas kala Mansur junior membelah masuk menembus vaginanya yang kutau sangat nikmat. Legit menggigit. Nikmati, jo sepuas-puasnya. Istri-istrimu ini sungguh nikmat.

Ajo Mansur merebahkan tubuhnya untuk mencumbu mulut Mila selagi kusaksikan penisnya memompa keluar masuk dengan sodokan stabil 2-1. Kembali ia men-zoom lensa handycam agar aku bisa menyaksikan semua prosesi ini. Aku semakin menggila mengocok Aseng junior-ku karena aku tau persis rasa di dalam liang kawin itu. Nikmat gak ketulungan. Membayangkan itu semua, penisku merasa geli bakalan ngecrot. Kuhentikan kocokan, hanya mencekiknya geram karena hanya ini cara pelampiasan yang kubisa sekaligus tetap menonton hingga tuntas. Ajo Mansur lalu beralih mencucup payudara mancung itu. Ditarik-tariknya pentil mungil itu dengan gemas dan terus menyodok stabil.

Sekarang ia menegakkan tubuhnya dan mengajak Suli yang duduk menunggu bercumbu mulut. Ia bahkan menarik tangan Ratih untuk duduk juga mengapit Suli yang tengah digenjot mengerang-mendesah seksi. Selagi ia beradu mulut dengan Suli, tangannya tak diam menggerayangi dada montok Ratih. Sekaligus ia sedang memuaskan ketiga istrinya sekaligus. Dan suksesnya ajo Mansur membuat ketiga istrinya ini luwes berbaur dalam panasnya hubungan seks beramai-ramai ini tanpa banyak kesulitan. Ia berhasil memerangkap ketiganya menjadi sangat menikmati foursome ini dan menyukai sensasinya sekaligus. Padahal normalnya hal ini adalah hal tabu dan memalukan. Tetapi entah itu pesona ajo Mansur ato juga kepiawaiannya dalam bernegosiasi. Bahkan ketiga istrinya kini takluk dan jatuh dalam permainannya.

Ditegakkannya tubuh Mila duduk berpangku di kaki ajo Mansur dengan menahan punggungnya. Sepupuku itu mengarahkan kedua istrinya yang lain untuk coba menyentuh Mila, payudara mancungnya yang menggemaskan. Suli tidak keberatan, lain halnya dengan Ratih yang gugup dan harus dibantu suaminya. Remas-remas sehingga Mila semakin mengerang keenakan mendapat sentuhan tangan dari tiga orang sekaligus. Ia yang sedang dalam keadaan 'tinggi' begitu membalas menyentuh kedua madunya itu juga. Payudara Ratih dan Suli mendapat serangan balasan dari Mila yang sedang disodok pelan-pelan berposisi dipangku. Ketiga perempuan cantik langsing biasa berhijab itu mengerang bersamaan. Ternyata ada sebab lainnya, jari ajo Mansur juga bercokol di dalam kemaluan keduanya juga, mengorek-ngorek cepat.

"Ahhh aahh... ahhh... ahhhh... uuhhh... uuhh... aauuhh... iiaahh.... yaah... mmm... mmmss..." sangat gaduh sekali rekaman yang kudengar kali ini dari suara ketiga perempuan itu. Terkadang ada juga suara erangan ajo Mansur yang mati-matian menahan agar tak buru-buru ejakulasi karena rangsangan yang sungguh luar biasa ini. Ini sangat luar biasa. Gak pernah aku se-konak ini karena nonton persetubuhan. Kalah bokep Amerika ato Jepang yang bombastis sekalipun. Aku ngecrot jadinya membayangkan yang enggak-enggak. Berharap aku ada di tempat dan waktu itu. Semprotan spermaku menyembur kuat dan mendarat di tanah berumput lagi. Kukocok-kocok pelan karena rasa enaknya masih ada. Tapi mataku tak lepas dari layar pivot handycam ini.

Perkembangan baru adalah Suli dan Mila berciuman karena ajo Mansur mengalihkan ciuman pada Ratih. Ini sungguh-sungguh hot dan gila. Kedua ukhti bersaudara sepupu dan madu itu berciuman dengan ganasnya. Keduanya mempraktekkan apa yang sudah diajarkan ajo Mansur kepada satu sama lain. Pria itu sungguh beruntung dan saat ini ia sedang menikmati ketiga pasang payudara di depannya dengan rakus. Berganti-ganti dan acak ia mengenyot puting mungil dari ketiga istrinya itu silih berganti. Sepertinya ia sudah ejakulasi di dalam vagina sempit Mila karena terlihat getaran-getaran di pantatnya yang memompa pelan. Benar saja, ada tetesan cairan kental putih meleleh dari sela pertemuan bersatunya kelaminnya dan Mila.

"Adeeek... Dinda-dindaku... Alangkah bahagianya suami kalian ini kalau kalian mau memanjakan kalapiah suami kalian ini setelah keluar... Rasanya akan sangat nikmat sekali..." katanya sambil memegangi Mansur junior-nya yang lunglai tetapi kendor, berselemak sperma kental. Kimak! Ajo Mansur mau ngajarin ketiga istrinya untuk bersama-sama nyepong penisnya yang baru ngecrot. Digoyang-goyangkannya penisnya itu. Ratih, Mila dan Suli berpandang-pandangan gak terlalu paham. Tanpa sepengatahuan Ratih dan Suli, Mila sudah pernah melakukan ini tadi malam. "Dinda Milaa... Coba tunjukkan..."

Mila yang sudah pernah mencoba meng-oral Mansur junior tertunduk malu karena dibeberkan di depan dua madunya. Suli terperangah karena ia yang merasa paling moderat sekalipun belum mencoba nyepong Mansur junior suaminya. Ratih malah membujuk Mila untuk menunjukkannya pada mereka semua. Ratih keknya mulai penasaran dengan apapun yang berhubungan dengan seks dan ingin tau potensinya. "Dinda Milaa... Ratih sama Suli pengen tau, loh... Abi... pengen sekali..." rayu ajo Mansur. Mansur junior-nya sendiri sudah tegang membayangkan akan disepong istrinya. Ia membersihkan permukaan batang Mansur junior yang berlumur sisa spermanya dengan sprei ranjang.

Didesak oleh suaminya juga oleh kedua saudari madunya itu, Mila menunduk dan mengarahkan wajahnya pada penis ajo Mansur yang mengacung keras menunjuk langit-langit. Awalnya ia hanya mengocok-ngocok pelan dengan genggaman longgar. Pasti aroma sperma yang menguar dari batang penis itu identik yang keluar dari liang kawinnya yang becek oleh cairan kental yang sama. Perlahan semakin cepat kocokan tangannya dan genggaman bertambah erat. Ia melirik ke atas pada ajo Mansur dan mulai menjulurkan lidahnya. Ah... Pasti rasanya enak sekali tersentuh lidah itu. Aku mulai tanpa sadar menyentuh Aseng junior yang kembali menggeliat terangsang. Ujung lidahnya mencicipi kepala Mansur junior yang merah kebiruan tegang. Melata bermain di lubang mungil di ujungnya. Ajo Mansur menengadah keenakan. Suli dan Ratih menunduk bersamaan, bergabung, ingin tau lebih jauh. Antusias. Ini hebat sekali. Tiga istri itu semakin binal saja.

Mila semakin bangga berhasil membuat suaminya senang yang ditandai dengan mengerang-ngerang keenakan. Ajo Mansur mengelus-elus rambut tebal panjangnya dan memuji-muji kepiawaiannya. Mila semakin berani dan mengemut kepala penis itu lalu menyedotnya. Bertambah blingsatan ajo Mansur mengerang keenakan. Ratih dan Suli terpana seperti ingin mencoba juga tapi ragu. "Dinda Ratihh... Suliii... Cobalah... Enak, kok... Abi tadi sudah melakukan ini pada kalian tadi, kaaan? Gantian..." kata ajo Mansur.

Ratih dan Suli yang berada di depan Mansur junior ragu-ragu tetapi terus di desak. Mila menggoda mereka dengan menyodorkan penis itu ke arah mereka. Ajo Mansur makin pasrah menikmati sepongan istrinya hingga ia berbaring dikerubuti tiga istrinya. Laksana tuas persneling Mila memutar daging panjang keras itu pada dua saudari madunya. Ratih mencoba mengendusnya tetapi aromanya tentu sudah bercampur dengan liur Mila. Dan diberanikannya dirinya untuk menjulurkan seujung lidahnya. Suli datang menyerobot dan langsung mengemut kepala Mansur junior. Bibir dan lidah keduanya bersentuhan. Lemes aku ngeliat itu semua. Ini sudah keterlaluan untukku. Gak mungkin kan gara ngeliat disepong gitu aja aku harus ngecrot untuk ketiga kalinya. Tapi Aseng junior-ku menjerit mencari tempat pelampiasan. Yang terdekat cuma ada tanganku sendiri. Kalo aku ke kamar dan menggasak istriku, itu artinya aku harus menghentikan tontonan yang sangat mengasikkan ini. Aku gak rela berhenti. Dilema!

Suli kini mencoba memasukkan Mansur junior ke dalam mulut mungil berbibir tipisnya. Ratih dan Mila menjilat-jilat berebutan permukaan batang kemaluan ajo Mansur dengan rakus. Mila melebarkan bukaan kaki ajo Mansur dan membelai dua bola peler keriput itu. Merinding tubuh ajo Mansur mendapat berbagai rangsangan sekaligus. Mulut basah dan hangat mengemut kepala Mansur junior-nya, dua lidah menjalar di batang penisnya dan dua pelernya dibelai mesra. Satu mukjizat kalo ajo Mansur gak ngecrot sekarang. "Dindaaa... Oohh... Deekk... Lamak bana..." (Enak kali) erang pria yang sangat beruntung itu. Ia bangkit dan duduk sambil melebarkan kakinya seluas mungkin. Payudara Ratih yang bergantung pertama kali dijamahnya. Lalu pinggul Suli ditariknya. Diremas-remasnya pantat berpinggul lebar Suli sebagai pelampiasan rasa nikmat yang menyerang Mansur junior-nya.

Tak perlu waktu lama, diposisikannya tubuh Suli menindih tubuhnya hingga kemaluan berbulu lebat dicukur pendek itu ada tepat di depan hidungnya. "Uoohh... Biihh... Ahhsss..." erang Suli mendapati vaginanya dioral kembali oleh suaminya di posisi terkenal bernama 69 ini. Suli tak sanggup mengulum kepala Mansur junior suaminya lagi dan digantikan Ratih yang coba-coba. Ajo Mansur melebarkan belahan pantat Suli dan menyusupkan lidahnya menyapu kemaluan becek Suli hingga perempuan muda itu menggeliat keenakan. Suli mengerang-ngerang enak sambil duduk tegak, menduduki muka ajo Mansur dan menggesek-gesekkan vaginanya dengan binal. Ia menggunakan muka suaminya sebagai alat pemuas diri dan hasrat membaranya. Ajo Mansur tak keberatan dengan itu dan memeluk pinggulnya erat. Lidahnya lancar menggasak.

Mila merangsek maju dan berciuman dengan Suli yang kemaluannya sedang dinikmati suami mereka. Membiarkan Ratih bermain-main sendiri dengan mainan barunya, Mansur junior yang basah kuyup oleh liurnya. Ia semakin berani dan mencoba menelannya lebih dalam. Tangannya meremas payudara mengkalnya sendiri dan bola peler suaminya. Ini sangat hardcore. Hanya di film bokep hardcore aku bisa menemukan adegan serumit ini. Ajo Mansur sangat beruntung bisa mendapat anugrah tiga perempuan yang bisa menerima seksualitas di tengah ketatnya dogma yang mereka yakini. Dan ini didapatkannya dengan cara dramatis lagi dengan mengorbankan aku yang kentang abissss. Kentang aku, mak! Gak cukup cuma ngocok terus ngecrot! Aku harus menancapkan Aseng junior ke salah satu dari mereka! Aaarrrhhh!

Suli bergidik gemetar, sepertinya ia mendapat orgasme dan tubuhnya disambut Mila dengan senang hati. Diarahkan menelungkup di kasur. Ajo Mansur menarik penisnya yang masih digelomoh Ratih. Tak rela, istri pertama itu melepas mainannya pergi. Ajo Mansur ternyata sudah akan menggunakan Mansur junior-nya untuk mencoblos Suli yang belum mendapat giliran digenjot dan diencrotin. Ratih menyusul dan memepetkan tubuhnya di samping tubuh ajo Mansur. Payudaranya digesek-gesekkan pada lengan suaminya yang sedang mengarahkan kepala kemaluannya pada bukaan vagina Suli menungging di depan keduanya. Mila mengikuti Suli yang menunduk dan menenangkannya yang baru saja orgasme. "Yyaahhh... Biihh..." erang Suli yang dicoblos dari belakang oleh ajo Mansur.

Ajo Mansur sepertinya sedang mengejar kenikmatannya sendiri karena ia dari tadi sudah cukup lama bermain-main dan disodoknya Suli, istri ketiganya itu dengan cepat. Ia dan Suli mengerang parau bersamaan senada dengan sodokan cepat ajo Mansur yang memegangi pinggul lebar perempuan itu. Ratih yang sedang memepetkan payudara mengkalnya tidak diperdulikannya. Mila juga tak lagi berciuman dengan Suli karena lawannya sedang mengerang keenakan menikmati liang kawinnya sedang digasak suami mereka. Mila hanya bisa memandangi wajah cantik madunya itu menganga lebar, turut merasakan apa yang sudah ia dapatkan sebelumnya.

"Ahh-aahh... Ahhh... uhh..." ajo Mansur menyentakkan kuat Mansur junior-nya dalam-dalam, menghentak terhadap belahan pantat Suli. Spermanya pasti menyembur dalam dan mengisi rahim istri ketiganya itu. Tubuh Suli juga berkejat-kejat menerima semburan itu. Ajo Mansur memeluk punggung Suli setelah mencabut Mansur junior lalu menggulingkannya hingga berbaring menyamping. Ratih dan Mila menyusul tubuh keduanya, ikut berbaring bersama-sama. Ajo Mansur bergantian mencium kening ketiga istrinya itu masih dengan nafas ngos-ngosan. Tubuh ketiganya dari tadi sudah bermandikan peluh. Peluh olahraga pagi. Pastinya mereka berempat sangat puas. Kenangan di Resort pulau Cubadak ini pasti akan menjadi awal mula petualangan indah mereka.

Aku langsung lari tunggang langgang menuju kediaman sementaraku di pulau ini. Tujuanku hanya satu; istriku! Terkaget-kaget dia yang kuseret dari tepi pantai kala menjaga kedua anak kami yang bermain air. Kubawa ia ke dalam kamar dan kugasak kek kesurupan. Disela-sela genjotanku ia tentu aja nanya ada apa. Kok semangat kali? Abis liat bule berjemur, ya? Kujawab aja iya, abis perkara. Yang penting aku bisa ngecrot puas-puas. Kugasak istriku tiga kali pagi menjelang siang itu.
 
Terakhir diubah:
lanjutkan menulisnya, master. tetap semangat ampe tamat. tp tunggu dulu, apa iya istrinya aseng ga dijatah wikwik selama liburan? parah nian ko orang, seng.
lanjut kok ini...
Sudah selesai deh nyicip2 istri ajo mansurnya... udh tegang sekarang seeeeng :D, klo ad yg liat dikira ajo mansur pgn dijilat si aseng tuh :lol:
untung itu tengah malam jd gak ada yg liat
Udah bisa tegang kalapiah nya seng
Job mu udah habis haha
di update kali ini Aseng cuma jadi penonton... awokawokk
Jangan habis dulu dong ceritanya... Ngapain di habis....kan pingin tau terusan nya:
  1. Hasil karya2 Aseng pas wanita2 yg dihamili melahirkan.. (Aida, Yuli, Pipit, Iva, Dani dan kak Sandra) terus masih minta di exe.. lagi pas suami2nya lagi enga Ada
  2. Istri2 ajo Mansur; Ratih, Mila dan Suli. Yg serunya akhirnya terbongkar/ketahuan bukannya kesel/marah sama ajo Mansur. mereka malah minta di exe lagi sama si Aseng..
  3. Istri2 ajo Mansur...akhir punya anak2.. minta exe..lagi sama bang Aseng my men..👍🏽
  4. Kisah kak Sandra dan Dani..makin Hipersex aja... Dengan tombol darurat nya.✌
  5. Pastinya ada pertarungan yg lebih seru. Yang melibatkan lagi three Musketeers: Aseng, Give it up untuk Iyon dan Kojek. Yeeeay!😡
  6. Semoga enga ketahuan sama bininya si Aseng🙄
Mantabb 😜👍🍿🥤☕
yg nomer 6 yg paling penting. Jangan ketahuan...
jangan tamatkan dulu petualangan Aseng junior tu suhu... Aseng junior Ayeeei !! :semangat:
belom. masih panjang kok...
Mantab...
Acung jempol, bisa bikin cerita yg begitu detail, hingga bikin larut dalam cerita, seolah2 ada di dalamnya...

Ditunggu update selanjutnya
sudah diupdate
"Aku Sutan Mandalo Nasrul Chaniago membasmimu."

Jiah... Pakai potongan kalimat ini!

Cerita :mantap: sayangnya saya baru sadar kalau ada update
jangan terlambat lagi kali ini
misi dari ajo mansur selesai tinggal tunggu hasilnya hamil apa ngk hehehehehe
nantikan terus
sepertinya masih jauh dari kata tamat, sang guru bilang "masih banyak musuh yg lebih kuat dari lelo" mungkin lelo prolog dari duel manggala si aseng
benar. di atas langit masih ada langit
Edaaaan... Apdetannya bener-bener mantaaab!

Serasa nonton film.

Ditunggu ekse selanjutnya.
lanjutkan suhu.. keren ceritanya 👍👍
Menanti bang aseng tempur kembali
sikat seng
"segera dilanjut pada waktunya. Jumat."
Lho kok Jumat Mbah...bukannya Rabu ya :ngacir: :ngacir:
hahahaha
Belum update sutan
Pengen terus lanjut
Masih hari kamis...
Hufffffff nunggu update jumat serasa msh sebulan aja
iss... segitunya
up setia menanti cerita fenomenal
patroli... kali aja tsnya khilap....
Kamano agaknyo sutang aseng ko
Bagi semuanya di atas, sudah update hari ini ya...
Mntap bg aseng... Salam dro siantar
Salam juga Siantar Man... hehehe
 
Bang macan mana ini bang macan.. 😝
Ah, sebentar lagi update :D
masih sabar menunggu aseng2 junior lahir
Selamat pagi...salam Semproters..
Update.. bentar lagi neh.. menghitung mundur jam2an... Hehe ✌😜👍

sudah di update ya...
Thanx upnya suhu @RyuzakiKen ... :beer:
makasih hu @Manfrust99. selalu hadir dimari.
Mantap apdetnya suhu
Wuih, ajo Mansur balas dendam.
Sadis banget.
Baca dulu ahhh... Baru komen..😜
Mantap suhu
gasak terus seng
Wuiiihh... lamak bana padusi2 ko ... tarimo kasih apdetnyo suhu uda @RyuzakiKen.... tamboh lagi
Wah ajo mansur mantap
Komen dulu baru baca...

Makasih update nya sob @RyuzakiKen
Mampus lu senk ..... tp pembalasan yg menyakitkan kepala hahahaha.
Menang banyak bini asenk pagi pagi hahaha
Ane doakan ente sehat selalu rezeki x lancar dan menggunung .....
Slmt beraktifitas
makasih semua atas atensinya. mau lanjut aktifitas RL trus lanjut ngetik kalo ada waktu luang. Makasih sekali lagi.
Kalian pembaca yang baik, teman-teman.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd