awak cuma ambil dipermukaannya aja. FYI si Aseng ini agamanya Islam juga seperti kebanyakan warga Sumatera Barat umumnya, cuma dia ngakunya cuma Islam KTP aja di saat cerita ini on going (seperti kebanyakan muslim sekarang—no offense). Pun pesan yang sering disampaikannya ke para binor pasiennya dan orang2 di sekitarnya, jangan mau percaya pada para mahluk ghaib ini. Pesan ini berdasarkan atas pengalamannya yang sudah lama berkecimpung di dunia klenik ini karena 'mereka' itu sangat penuh dengan namanya tipu daya. Jatuhnya malah ke Musyrik (klo di Islam), menduakan Tuhan. Dosa yang tak terampunkan.
Dia sangat benci sekali pada kejahatan para dukun-dukun dan profesi sejenisnya yang kerap menebar teror walo dia juga mengambil keuntungan dari sana (kenikmatan pastinya). Sebisa mungkin ia akan menghajar kalo perlu menghabisi mereka.
Sepertinya ini sudah jadi kode etik bagi Trio Ribak Sude untuk menghajar semua kejahatan berkedok supranatural ini.
Mengenai Menggala, saya memang sengaja membuat konsep cerita ini ada perjanjian yang dibuat dengan mahluk ghaib ini; Menggala Suba. Aseng dan teman-temannya tak seorangpun yang menjadi Menggala Suba. Ini artinya mereka tidak menjalin kerja sama dengan mahluk ghaib manapun. Makanya Aseng menolak Panglima Burung untuk menjadi mahluk Menggala-nya walo masih membiarkannya menumpang untuk sementara di dalam tubuhnya.
Ada cerita di masa lalu yang membuat mereka bertiga sangat anti untuk menjadi Menggala Suba ini tapi itu untuk cerita nanti. Ini aja masih panjang kali...
Sekian penjelasan saya. Terima kasih.
Kenapa sih harus mbawa ke agama?..Maaf baru baca, abang suhu.
Dunia mistis selalu menarik untk dibahas. Cuma kalau di islam, membicarakannya butuh ilmu yg cukup. Salah menafsirkan, bisa jatuh ke ranah aqidah.
Lanjutkan, suhu
Hahaha,,anda terlalu serius bung!!Maaf baru baca, abang suhu.
Dunia mistis selalu menarik untk dibahas. Cuma kalau di islam, membicarakannya butuh ilmu yg cukup. Salah menafsirkan, bisa jatuh ke ranah aqidah.
Lanjutkan, suhu
Salut.. om TS... Saya mendukung apa yang disampaikan %..awak cuma ambil dipermukaannya aja. FYI si Aseng ini agamanya Islam juga seperti kebanyakan warga Sumatera Barat umumnya, cuma dia ngakunya cuma Islam KTP aja di saat cerita ini on going (seperti kebanyakan muslim sekarang—no offense). Pun pesan yang sering disampaikannya ke para binor pasiennya dan orang2 di sekitarnya, jangan mau percaya pada para mahluk ghaib ini. Pesan ini berdasarkan atas pengalamannya yang sudah lama berkecimpung di dunia klenik ini karena 'mereka' itu sangat penuh dengan namanya tipu daya. Jatuhnya malah ke Musyrik (klo di Islam), menduakan Tuhan. Dosa yang tak terampunkan.
Dia sangat benci sekali pada kejahatan para dukun-dukun dan profesi sejenisnya yang kerap menebar teror walo dia juga mengambil keuntungan dari sana (kenikmatan pastinya). Sebisa mungkin ia akan menghajar kalo perlu menghabisi mereka.
Sepertinya ini sudah jadi kode etik bagi Trio Ribak Sude untuk menghajar semua kejahatan berkedok supranatural ini.
Mengenai Menggala, saya memang sengaja membuat konsep cerita ini ada perjanjian yang dibuat dengan mahluk ghaib ini; Menggala Suba. Aseng dan teman-temannya tak seorangpun yang menjadi Menggala Suba. Ini artinya mereka tidak menjalin kerja sama dengan mahluk ghaib manapun. Makanya Aseng menolak Panglima Burung untuk menjadi mahluk Menggala-nya walo masih membiarkannya menumpang untuk sementara di dalam tubuhnya.
Ada cerita di masa lalu yang membuat mereka bertiga sangat anti untuk menjadi Menggala Suba ini tapi itu untuk cerita nanti. Ini aja masih panjang kali...
Sekian penjelasan saya. Terima kasih.
he he he... gak gitu nambalnya... masih pake junior juga sih. Tapi itu nanti... nanti dulu. Eh nanti sop iler jadinya-ah.Bang @RyuzakiKen, tidak ada ide membuat Panglima Burung ke Karina kan? Supaya bisa menambal lobangnya. Tapi kalau kelakuannya jadi seperti Miranda sih jangan
Ini hanya ide yang lewat belaka. Saya yakin author memikirkan yang terbaik untuk jalan cerita & pembacanya
siap hu di tunggu hari jumathe he he... gak gitu nambalnya... masih pake junior juga sih. Tapi itu nanti... nanti dulu. Eh nanti sop iler jadinya-ah.
Nantikan aja di hari Jumat. Hari pertama Ramadhan itu ya...
glugur by pass. Ring Road Gagak Hitam itu juga by pass. cmiwBang setauku mandala bypass yng ada
ni anak Medan daerah mana ya seng.. hahaha jgn nampak kali anak Tembungny.. hahaha taunya mandala by pass..glugur by pass. Ring Road Gagak Hitam itu juga by pass. cmiw
Maksudnya yang Mandalo Rajo ya? klo di Indonesia-kan jadi Mandala Raja, raja segala Mandala.
makasih, maksudnya sudah di noted.Maaf kl saya telah membuat tidak nyaman para reader dg komentar saya. Komentar saya tentang agama, tidak bermaksud menyatakan bahwa penyampaian TS itu salah, justru saya mengapresiasi maksud TS yg ingin disampaikan dari cerita ini. Banyak hal positif yg tlh TS sampaikan dari cerita ini. Saya hanya sekedar teringat dg bbrpa obrolan tentang mistis yg cenderung salah kaprah, berbeda dg trid ini.
Maaf atas ketidaknyamanan yg terjadi. Silahkan report saya kalau sekiranya memang mengganggu