Dengan lemas ia menunduk lagi. "Baik, baginda..." lalu berbalik dan menuju pintu beranjak keluar dan memanggil peri Aruna yang kumaksudkan tadi. Tak lama peri ketua kelompok penghibur dengan banyak bakat kesenian itu masuk kamar dengan extravaganza-nya, baik berkat kostum dan pembawaan dirinya. Tak lupa postur tubuhnya yang bohay abis dengan sex-appeal yang kuat.
"Ada yang bisa hamba hibur, baginda raja?" tanyanya dengan riang.
"Saptadasa bisa fela..."