Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA BELAKA

Keesokan hari nya..


"Pah bangun pah" ucap nada


"Mm hoaaam iya mah" jawabku, apakah nada sudah tidak marah.


"Maafin aku ya pah, kamu jadi tidur di depan tv" ucap nada sambil ikut rebahan di samping dan memelukku.


"Iya mah aku juga minta maaf" jawabku lalu ku cium bibirnya yg tepat di sampingku.


Slrrprp ccplakhs sslrpp cplaak..


"Tumben mah mau hehe"


"Nyenengin suami" jawab nya malu malu.


Lalu nada bangkit, dia sudah mengenakan leging dan tanktopnya untuk senam yoga, aktifitas seperti hari hari biasa nya. Akupun ikut bangun untuk sekedar minum kopi yg sudah di buatkan istriku, seperti biasa aku ngopi di teras rumah, istriku senam yoga di ruang tamu, 1 jam ku habiskan untuk minum kop, banyak tetangga yg lalu lalang jalan santai, banyak dari mereka yg sekedar menyapa ku.


Jam 13:00 aku sedang nonton tv bersama istri dan anakku tiba tiba..


"Dasar cewe murahan" komen nada melihat film di tv yg cewe nya menggoda suami orang.


"Ko marah? Kan cuma film" timpalku.


"Ya lagian genit gitu ngga mendidik" dalam hati ku kaya gitu juga emak emak suka nontonin tuuh film.


"Kamu cobain kaya gitu hehe" balasku.


"Kumat deh"


"Sekali sekali mah nyenengin suami itu loh" rayu ku iseng


"Serius nih ngga nyesel?" Jawabnya.


"Kalo sesuai mauku ya ngga akan nyesel" ucapku cuek


"Tapi cuma sekali dan ini terakhir kalinya yah, janji?" Jawabnya, aku terkaget tidak di sangka sangka, otakku mendadak loading.


"Heyy Pah ko malah bengong" ucap nada mengagetkan proses loading yg ada di otakku.


"Ah iya janji" jawabku reflek.


"Hihihi ko kaya orang bloon gitu sih pah"


"Apaan sih" jawabku.


"Jadi??" Ucap nada tak membiarkan otakku berfikir.


"Jadi.. jadi beneran mau ni?" Jawabku yg masih shock.


"Yaudah ga jadi deh hihi"


"Ga lucu!" Jawabku ketus melihat nada cekikikan.


"Hehe iya maap sayangku, aku ngikut maumu gimana, tapi kamu juga Harus terima resiko dan konsekuensinya apapun yg terjadi saat itu" ucap nya .


"Contohnya?" Tiba tiba obrolan menjadi serius.


"Ya misal nanti saat kejadian itu aku di apa apain terus dengan tanda kutip aku nyaman dan melakukan hal yg lebih, apa kamu siap Nerima nya?" Ucap nada sambil memainkan tangan merespon ucapan yg terlontar di bibirnya.


"Siap mah karna ini untuk terakhir kali nya" jawabku yakin.


"Yaudah atur aja, aku mau ngelonin Ali dulu udah waktunya tidur siang, oiya jangan lupa nanti kerja bakti pah" ucapnya sambil berlalu menggendong Ali Ke kamar.


Aku diam saja melihat istriku berlalu ke kamar, aku mantapkan hatiku untuk merealisasikan fantasiku, membayangkan saja sudah membuat kontolku tegang.

Kenapa tiba tiba nada seperti itu, Apakah ini ada hubungannya dengan mang Darno, aku harus cari tau.

Tiba tiba aku melihat hp istriku tergeletak di bawah meja tv, aku teringat mang Darno lalu ku buka hp nya dan ternyata tidak ada pesan apa apa, pesan yg kemarin pun sudah di delete.



Sore hari, kerja bakti tidak ada yg spesial, sewajarnya saja bapak bapak melakukan kegiatan bersih bersih komplek, saat istirahat di bawah pohon besar kami ngobrol membahas politik yg sedang ruwet. Ketika sudah selesai aku menuju ke rumahku lalu tiba tiba hp ku berbunyi KRINGGG KRINGGG..


*Hallo kenapa nan?*

*Oh yaudah rumah gw aja kalo gitu, gw abis kerja bakti*

*Iyaa ketemu di rumah gw aja, lagi males keluar, bokek gw nraktir elu terus*

*Okee gw tunggu*


Ternyata Nando anak buahku di perusahaan yg aku tempati saat ini. Dia mau diskusi terkait penagihan di lapangan, dia sudah beberapa taun bekerja sebagai penagihan angsuran, otomatis publik speaking dan gaya bicaranya sudah terbentuk, aku lebih dekat dengan Nando dibanding 3 anak buahku yg lain bukan karna pilih kasih atau gimana, walaupun baru beberapa bulan kami kenal tapi sudah sangat akrab. Ini pertama kalinya Nando berkunjung ke rumah ku. Dia asli orang Manado tapi besar di Jakarta dengan umur 21 taun, mukanya memang Chinese dengan perawakan yg putih

Seperti cina pada umumnya. Tinggi masih di bawahku, cuma agak gemuk keliatannya sih lemak doang isi nya. Tapi untuk masalah pekerjaan dia nomer 1 terbaik menurutku.


Sudah jam 7 malam, aku baru selesai mandi, ku lihat di ranjang nada sedang ngelonin Ali, dengan daster bercorak bunga yg memang ukuran nya lebar, tapi tetap saja yg namanya tonjolan tetap terlihat,,


"Mah nanti Nando anak buah aku mau kesini, bikinin kopi yah" ucapku lalu ku cium kening Ali.


"Iya ni ali juga dah tidur". Jawab nada lalu aku keluar kamar.


Jam 8 malam tiba tiba

*Tok tok tok


"Iya bentar, masuk nan, sorry ya masih ngontrak gw" jawabku yg langsung menyuruh nya masuk.


"Sama aja lah bos, saya juga masih numpang di orangtua" jawabnya sambil duduk di kursi ruang tamu dekat pintu, lalu aku ikut duduk berhadapan dengan nya.


"Mau ngopi teh apa susu?" tanyaku.


"Bebas bos jadi ngerepotin gini ya hehe"


"Biasanya juga elu ngerepotin" canda ku, ini salah satu aku dekat dengan dia karna dia menjaga sopan santun nya.

Lalu aku teriak memanggil nada yg masih di kamar,,


"Maaahh bikinin kopi dong 2 ini ada tamu" teriaku dari ruang tamu, tak lama nada keluar sambil mengikat rambutnya ke belakang, otomatis kedua tangan di angkat ke belakang kepalanya dan membuat tonjolan nya semakin tercetak jelas,,

"Bentar pah" jawabnya sambil berlalu ke dapur.


Shit, what the fu*k

Terbesit dalam pikiranku untuk merealisasikan fantasiku, apapun itu resikonya pikir nanti, malam ini harus aku realisasikan,,

Aku punya ide, lalu ku kirimkan pesan ke hp istriku.

*Mah ikutin permainan ku yah..


Tak lama nada keluar membawa nampan berisi 2 cangkir kopi dan sepiring tempe mendoan, wah harum sekali istriku, pasti nando mencium harum nya juga.


"Kenalin mah ini Nando temen kerja di kantor" ucapku memperkenalkan Nando pada nada.


"Oh nada" nada menyalami Nando.


"Eh iya mba saya Nando temen kerja nya si bos" jawab Nando sambil membalas jabatan tangan istriku.


Nada pun kembali ke dapur tapi tidak terlihat masuk ke kamar lagi, sepertinya dia di depan tv. Sudah lah masih sore mungkin belum ngantuk.


Lalu aku berbincang bincang dengan Nando masalah pekerjaan hingga tak terasa sudah jam 21:30. Disaat sedang ngobrol kesana kemari, otakku malah sedang menyusun rencana.

Lalu ku tinggalkan Nando ke dalam melihat istriku, ternyata dia masih nonton tv. Aku mendekatinya.


"Ko belum tidur mah"


"Belum ngantuk,emang masih lama temenmu itu?" Tanya nada.


"Ya gatau, mamah temenin ga sopan masa istrinya di dalem mulu" ucapku.


"Males ah, ngapain dengerin orang ngobrol"


"Itu tamu loh mah, ayo ah bentaran" ucapku memaksa nada menemaniku.


"Tapi gini aja ya gausah ganti baju?"


"Iya gitu aja bh nya tapi pake, ini nonjol" ucapku seraya menyubit pentil nya dari luar daster.


"Gamau bonus buat temenmu hihi" jawab nya.


Lalu aku beranjak menemani Nando lagi, nada mengikuti di belakangku lalu duduk di sebelahku. Setelahnya kami mengobrol lagi hingga perutku merasa lapar.


"Mah ada makanan apa di dapur?" ucapku ke nada di depan Nando yg sedang bermain game moba.


"Ga ada apa apa pah abis, emang kamu laper?" Jawab nada .


"Iya nih, apa mau beli di luar aja?" Tanyaku ke nada.


"Aku ga berani ah udah malem"


"Nan lu laper ga?" Tanyaku ke Nando yg masih main game moba.


"Hehe gausah repot repot bos" jawabnya cengengesan.


"Lu beliin Sono mau ga beli 3 bungkus nasi goreng" ucapku ke Nando.


"Tanggung bos ini lagi seru" jawabnya.


"Kampret lu"ucapku ke Nando yg hanya di balas dengan cengengesan.


"Yaudah mah aku beli nasi goreng dulu" ujarku ke nada sambil memberi kode dengan mengedipkan mataku.


"Iya pah" jawab nada seolah paham maksudku.


Ah sudahlah ini pasti aku yg akan keluar beli makan. Oke lah sesuai rencana. Aku bakal pesen online ke tukang nasi goreng, lalu aku tetap stay di depan rumah mengawasi mereka.

Aku juga mengirim pesan ke hp istriku yg di balas ok oleh nada.

Deg deg an juga ternyata. Mengingat ini terakhir kalinya aku mantapkan hatiku. Lalu aku keluar dan menelfon tukang nasi goreng untuk memesan 3 bungkus. Setelah itu aku aku ngintip dipojokan depan kaca rumahku yg tertutup jendela bercorak bunga dan berwarna gelap, karna Nando membelakangi nya jadi dia tidak akan tahu kalo aku sedang mengintip, sepertinya nada juga tidak mengetahui keberadaan ku, di tambah lampu depan rumahku juga mati. Karna tadi aku cuma mengirim pesan ke nada *lanjutkan* dan di blasa *ok*. Sehingga tempat ku mengintip saat ini sangat strategis suara nya juga terdengar jelas kecuali kalo ada orang lewat mungkin disangka aku maling. Tapi bodoamat toh sudah malam jarang ada orang lewat di komplek ini.


Setelah beberapa menit aku tinggal mereka seolah canggung karna dari awalpun aku di sana mereka tidak ngobrol sama sekali. Ternyata nada yg memulai obrolan. Kulihat Nando sudah meletakan hp nya.


Nada : di minum kopinya mas.

Nando : eh iya mba, emm anak nya udah tidur ya mba?

Nada : Ali udah tidur daritadi mas..

Nando : ohh nama nya Ali ya.. umur berapa sekarang mba?

Nada : baru 2 tahun jalan mas,,

Nando : masih imut imut nya ya hehe..

Nada : ya begitulah.

Nando : ngomong ngomong umur 2 taun masih minum susu ya mba?

Nada : masih mas susu bubuk khusus bayi.

Nando : em maksudnya ASI mba, bukannya udah ngga minum ASI ya?

Nada : Oowh udah ngga dong, masa udah gede masih minum asi hihi..


Rasa Cemburu, emosi, nafsu menjadi hanya mendengar obrolan susu, apalagi lebih dari sekedar itu. ARRGHH sabar.. tapi kontolku sudah berdiri, ini baru beberapa menit aku tinggal apakah ada kejadian lebih nantinya.

Kulihat mata Nando menatap wajah dan dada nada secara bergantian, sepertinya nada tidak menyadari itu, nada menyilangkan kedua kakinya dan menyandarkan badannya ke sandaran kursi, aku yg disini saja bisa melihat jelas pentil nya tercetak. Aku yakin Nando pasti melihatnya, ku lihat lagi Nando menelan ludah nya, se grogi itu kah dia, seperti orang yg salah tingkah.


Nando : si bos jauh ya mba beli makan nya?

Nada : ngga ko itu di depan komplek

Nando : ko lama ya hehe..

Nada : ah baru juga keluar


Ku kirim pesan ke nada *gitu doang? Kurang hot*.

Kulihat nada membuka hp nya lalu membalas pesanku *kamu ngintip dimana?* Lalu ku balas lagi *ada deh, udah gitu doang?* Yg langsung di balas oleh nada *oke kalo nantangin, jangan nyesel* .

Buseeet jawaban yg membuatku panas dingin. Kulihat kedalam nada kembali mengikat rambutnya otomatis kedua tangan di angkat dan badannya terlihat condong ke depan, berlama lama di posisi itu. WAHH gila pemandangan yg membuatku ingin Coli tapi aku tahan karna aku sedang menunggu nasi goreng.


Nada : emang mas Nando umur berapa?

Nando : 21 tahun mba

Nada : tak kira sudah menikah hihi..

Nando : Wah ngejek mba ini, kalo nikah emang belum tapi kalo kawin mh udah haha..

Nada : Huu dasar, awas aja suamiku di ajakin aneh aneh

Nando : Yg ada saya yg di ajarin aneh aneh sama si bos mba hehe..


Tiba tiba nada ngomong dengan suara yg pelan Hingga aku tak bisa mendengar nya. Lalu kulihat nada menyodorkan hp nya ke Nando seketika Nando pun mengetikan sesuatu di hpnya nada lalu di berikan nya lagi hp itu ke nada. Sedang apa mereka yah, pikirku.

Lalu tukang nasi goreng menelfonku bahwa akan otw kerumahku untuk antar nasi gorengnya. Aku pun bergegas ke jalan. Begitu sudah di bayar aku langsung masuk ke dalam rumah, posisi nya masih seperti tadi tidak ada yg berubah, cuma aku kepikiran ngapain nada menyodorkan hp nya.


Kami bertiga pun makan, nada cuma makan sedikit sisanya aku habiskan. Dia memang lagi proses diet katanya gak pede sama paha nya yg gempal.




Gas tipis tipis sambil nunggu kopi 😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd