Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Berawal Dari Meluluhkan Asdos Super Judes

SYIFA

(Cerita di bawah blm masuk ke arah "itu" cuma pelengkap buat cerita kedepannya)

Latar belakang shifa yang gw dapet dari cerita amel, sedikit latar belakang keluarganya
(Shifa adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ayahnya bekerja serabutan apapun di garap untuk menghidupi keluarga, setiap hari ayahnya pergi subuh dan pulang malam tak jarang saat pulang ga membawa apa2, ibu nya bekerja sebagai buruh cuci di rumah2 tetangga)

Shifa gadis yang berubah menjadi pendiam dan acuh di sekolahnya

Saat kelas 11 shifa mendapat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa di universitas favorit di bandung sengan syarat dia harus mendapat nilai minimum 8 di semua mata pelajaran dan juga tryout beasiswa nya nanti, shifa sangat antusias dan ambisius mendapatkan beasiswa itu karena dia sadar bukan dari keluarga berkecukupan sehingga ketika mendapat kesempatan itu dia berusaha semaksimal mungkin supaya beasiswa nya goal, saking ambisiusnya membuat shifa semakin pendiam saat di sekolah maupun di lingkungan rumahnya karena setiap harinya dia hanya belajar dan belajar sampe lupa bagaimana caranya bergaul dan hangout dengan teman2 nya, di tambah kedua orang tuanya (terutama ibunya) yang berharap shifa menjadi tumpuan yang di banggakan dan menaikan derajat keluarganya ketika bisa kuliah di sana,
Karena ambisiusnya, ga jarang teman2nya mencibir karena perubahan sikapnya walaupun ada beberapa temannya yang mengerti, saat nilai uts keluar tidak sesuai yang di harapkan shifa, masih ada beberapa nilai pelajaran yang kurang, shifa putus asa dan selalu menyalahkan diri sendiri, sampai di rumah shifa langsung masuk ke kamar berniat mengurung diri (maksud mengurung disini tanpa mengunci diri) hanya menangis dan menangis yang terdengar oleh ibunya, membuat ibu dan adiknya bingung ga tau harus bujuk apa agar shifa mau keluar, lalu ketika ibu nya sedang berpikir, datanglah roni teman sekelas shifa (yang sudah menaruh hati sejak kelas 10 tapi cinta nya bertepuk sebelah tangan)
"Asalamualaikum bu"
I.S : "Waalaikumsalam, siapa ya?"
"Saya roni bu, teman sekelas shifa"
I.S : "ohh ada apa ya nak?"
"Saya denger dari temen nya shifa, katanya shifa lagi sedih ya bu?"
I.S : "iya nak gara2 nilai uts nya"
"Boleh saya ketemu shifa?"
I.S : "bentar ya nak ibu coba bujuk"
Lalu ibu nya ke kamar memberitahu shifa
"Suruh pulang aja bu aku ga mau ketemu siapa2" jawab shifa sambil sesenggukan
I.S : "nak roni, shifa nya ga mau ketemu siapa2"
"Ohh baik bu kalo gitu saya titip ini buat shifa (beberapa buku pelajaran dari berbagai sumber) mudah2an bisa bantu shifa"
I.S : "alhamdulilah makasih ya nak"
"Iya bu sama2 kalo gtu saya pamit, asalamualaikum"
I.S : "waalaikumsalam"
Lalu ibu nya menemui shifa dan menyerahkan buku dari roni
"Mbak, ini roni ngasih kamu buku katanya supaya kamu bisa belajar" shifa hanya diam sambil terus menangis sampe2 shifa ketiduran, malam hari ibunya membangunkan shifa untuk sholat isya (orangtua nya sudah menanamkan shifa dan adiknya untuk tidak meninggalkan sholat)
"Mbak, bangun waktu nya sholat isya"
"Iya bu" shifa bangun dengan mata nya yang merah, lalu shifa mengambil wudhu dan sholat, selesai sholat saat membereskan sajadah dia melihat tumpukan buku yang di kasih oleh roni saat di buka tersemat selembar kertas yang inti isinya 'tetap semangat jangan sungkan kalo mau tanya2 ke aku 08xxxxxxxxxx' setelahnya shifa langsung sms ke roni
"Makasih buat buku nya"
Dengan cepat roni membalas sms shifa
"Iya shif sama2, kamu udah baikan?" Shifa tidak membalas sms roni karena shifa ga mau memberi angin ke roni, shifa mulai mempelajari buku demi buku yang di beri roni, singkat cerita hari senin saat jam istirahat shifa yang sedang kebingungan mengerjakan soal di perpus di hampiri oleh roni
"Hai shif lagi ngerjain apa?" Shifa terus memegang dahinya dan tidak menghiraukan roni, lalu roni merenggut kertas dari shifa dan melihat soal tersebut
"Apaan sih lw ron ganggu aja"
"Ohh soal ini? Gampang shif" sambil roni mengambil pulpen dan mulai menulis rumus
"Nihh rumusnya tinggal lw masukin terus di perkecil hasilnya" sambil menyerahkan kembali, lalu shifa coba memasukan soal ke rumus itu dan benar saja shifa mendapatkan jawaban dari soal tsb
"Makasih" jawab shifa singkat dan dingin
"Sama2 kan aku udah bilang jangan sungkan kalo butuh apa2" shifa tidak menjawab roni, ga lama kemudian bel masuk berbunyi, shifa langsung membereskan buku dan menuju ke kelas di ikuti oleh roni, ketika shifa tau roni berjalan di sisi nya shifa semakin mempercepat langkahnya begitu juga roni yang ga mau kalah langkah lalu shifa menuju bangku barisannya berpisah dengan roni yang duduk di ujung sebrang
"Cieee lw abis berduaan sama roni ya shif?" Tanya ani (sahabat shifa yang menjadi jembatan hubungan shifa dan roni)
"Engga ihh"
"Alah bohong tadi gw liat lw lagi berduaan di perpus"
"Dia nyamperin gw sok2an ngajarin gw, bukannya berduaan"
"Lw kenapa sih jutek gtu sama roni? Padahal dia baik loh"
"Ssst dah ah diem jangan bahas itu"
Saat pulang sekolah roni menghampiri shifa menawarkan pulang bareng
"Engga makasih"
"Ayo shif aku cuma mau anter kamu aja kq" shifa tidak menghiraukan ajakan roni dan meninggalkan roni, lalu shifa berjalan pulang dan di ikuti roni yang menuntun motornya sampai di rumahnya, melihat roni yang begitu perhatian, mulai tumbuh sesuatu di hati shifa terhadap roni saat shifa menutup pintu, shifa melirik roni sebentar yang sedang memastikan bahwa shifa sampai dengan selamat di rumahnya lalu shifa bergegas ke kamar, saat di kamar, shifa senyum2 sendiri membayangkan roni saat di perpus dan pulang tadi dan tiba2 shifa kaget saat ibunya yang sudah memperhatikannya dari tadi
"Ibu kq masuk ga ketok2 dulu sih?"
I.S : "pintunya ga kamu tutup gmana ibu mau ketok mbak?"
Shifa malu dan ga bisa mengelak lagi
I.S : "kamu kenapa mbak? Kq senyum2 sendiri?"
"Siapa yang senyum2, ibu salah liat x"
I.S : "ayo jujur sama ibu, ibu ga pernah ngajarin kamu bohong loh" sambil ibu mencolek hidungnya
"Iihh beneran ga ada apa2 bu"
I.S : "kamu pasti lagi jatuh cinta ya?"
"Ihh ibu ngaco, udah ahh aku mau ganti baju"
I.S : "iya2 ibu keluar"
Setelah ibu nya keluar shifa kembali senyum2 sambil bertanya 'apa benar dia sedang jatuh cinta' lalu shifa tersadar dan kembali teringat tujuan utama nya lalu membuang jauh2 rasa itu (lagi pula shifa belum pernah pacaran dan ga tau apa itu pacaran) lalu shifa kembali ke rutinitasnya belajar dan belajar hingga malam hari
Skipp
Keesokan paginya shifa yang sudah siap berangkat menuju sekolah terkaget saat roni sudah menunggunya di depan rumah
"Pagi shif, bareng yuk?"
"Engga ron makasih"
"Ayolah masa kamu nolak lagi?"
"Engga ron maaf ya"
"Yaudah aku titip motor ya biar aku temenin kamu jalan"
"Ehh ron ga usah mending lw duluan aja" roni ga bergeming dan tetap menyimpan motor di rumah shifa lalu menemaninya jalan kaki, selama di jalan shifa hanya diam sambil tertunduk malu
"Jangan nunduk terus nanti kamu...." belum selesai roni berbicara tiba2 klakson motor membuat shifa kaget dan spontan melompat ke arah roni, mereka sempat berpandangan sebentar sebelum shifa melepas genggaman roni
"Sorry" sahut shifa singkat
"Tuh kan baru di bilangin, kamu kenapa sih kq diem terus?"
"Gpp gw cuma belum pernah temenan sama cowo"
"Astaga aku kira kenapa, emang kenapa kamu ga mau temenan sama cowo?"
"Hmm gpp kq gw cuma mau fokus belajar aja" ga lama kemudian mereka sampai di sekolah
"Yaudah shif aku ke kantin dulu ya" shifa hanya mengangguk, lalu ani merangkul shifa dari belakang
"Cieee kemaren blajar bareng sekarang berangkat bareng"
"Apaan sih lw ni, dia maksa gw berangkat bareng"
"Iya2 serah lw dah shif"
Hari demi hari perasaan shifa terhadap lawan jenis (roni) mulai terbuka di tambah perhatian dan pembelaan yang shifa dapatkan dari roni lalu tiba saat dimana perasaan shifa mulai terbuka seutuhnya saat shifa 1 kelompok tugas dengan roni, yang memaksa shifa pasti akan terus bersama dengan roni dalam waktu yang lumayan lama, hari pertama mengerjakan tugas bareng, roni dan shifa keliling kota untuk mengumpulkan data dari berbagai narasumber setelah beberapa data di dapat roni dan shifa mulai mengerjakan tugas tersebut, karena terbawa suasana kini shifa tak lagi canggung berkomunikasi dengan roni, shifa mulai membalas, menjawab dan merespon semua yang roni
lakukan saat mengerjakan tugas, setelah mengerjakan tugas roni mengantar shifa pulang
"Yaudah shif aku pulang ya"
"Ehh ron, makasih ya udah nganter gw"
"Iya shif santai aja, besok aku jemput ya"
"Mmm iya ron"
"Yaudah sampe ketemu besok"
Malam harinya setelah shifa selesai belajar shifa kembali melamun membayangkan saat seharian dengan roni,
(Karena ga asik nyeritain tentang shifa, gw ubah selanjutnya sebagai shifa)
keesokan paginya roni sudah standby di depan, setelah pamit dengan ibu, gw langsung menemui roni
"Pagi shif"
"Pagi ron, udah daritadi?"
"Barusan aja kq, oiya pulang sekolah kita jadi lanjut cari narasumber kan?"
"Jadi dong ron, biar cepet beres"
"Oke deh yuk brangkat"
"Ayo"
"Lah kamu naik lah masa berdiri aja"
"Oiya sorry hehehe"
Sampai di sekolah gw dan roni bareng ke kelas dan lagi2 ani meledek gw karena bareng dengan roni
"Cieeeee shifa, lw mau alesan apalagi hayo?"
"Apa sih ni, pagi2 udah gosip aja" jawab gw sedikit gugup
"Roman2nya bakal ada yang jadian nih awwww sakit tau shif" ani meringis saat gw cubit lengannya
"Sukur makanya jangan ngeledekin gw terus"
Pulang sekolah gw dan roni langsung pergi untuk menemui narasumber selanjutnya
"Shif sekarang kamu yang catet aku yang nanya ya"
"Iya ron, gw catet intinya aja ya"
"Iya yang penting dapet inti nya"
Saat roni mulai wawancara ga henti2nya gw perhatiin dia sampe2 gw harus di senggol ketika melewatkan jawaban dari narasumber
"Sorry ron"
"Gpp shif, fokus ya"
"Oke"
Singkat cerita setelah wawancara gw pun lega karena bisa langsung pulang istirahat
"Oiya shif kita mampir makan dlu mau?"
Jujur gw lelah banget tapi ga tau kenapa gw ga bisa nolak roni
"Hmm boleh ron"
Lalu kami menuju kedai bakso yang cukup terkenal di kota gw, roni memesan bakso dan minum lalu menghampiri duduk di depan gw, sambil makan roni mengajak gw ngobrol
"Shif makasih ya kamu udah mau aku ajak makan"
"Santai lah ron, btw sorry ya tadi gw sempet ngeblank"
"Kenapa bisa ngeblank shif?"
"Mmm itu gw laper" alasan gw
"Ohh hahahaha pantes, lain x kamu bilang aja kalo mau makan dlu jangan di tahan2"
"Iya ron"
"Makasih juga ya lw ga jutek lagi ke gw"
"Hah? Emang gw jutek ya?"
"Mmmm iya hehehe, tapi kamu jangan marah ya"
"Sorry dehh soalnya gw emang ga biasa gaul sama cowo, di tambah akhir2 ini gw terlalu semangat ngejar nilai buat dapetin beasiswa"
"Ohh gpp shif aku bakal bantu kamu biar dapet beasiswa itupun kalo kamu ga keberatan hehehe"
"Thanks ya ron, tapi lw ga ada maksud apa2 kan?"
"Maksud kamu shif?"
"Mmmm sorry ron soalnya gw denger kalo lw sakit hati gara2 gw cuek sama perasaan lw"
"Astaga aku emang udah suka sama kamu dari kelas 10, tapi aku ga sejahat itu karena di cuekin sama kamu"
"Lw serius ron? Ga ada maksud apa2" tanya gw
"Iya shif aku brani sumpah, tapi btw kenapa kamu ga mau buka hati buat cowo?"
"Mmmmm gw ga pernah pacaran ron dan ga pernah terpikir juga"
"Kenapa shif?"
"Ya karena gw cuma mau fokus kejar cita2 gw"
"Ohh gtu, aku doain supaya cita2 kamu terwujud ya shif"
"Aminn thanks ron" setelah makan roni mengantar gw pulang, tiba2 roni rem mendadak saat anak kecil menyebrang dengan asal, gw yang belum siap spontan memeluk pinggang roni dengan erat sambil kepala gw menyandar di pundak roni
"Sorry shif tadi ada anak kecil nyebrang tiba2"
"Iya ron gpp, pelan2 aja ron"
"Iya shif"
Sampai di rumah gw liat ibu sedang menyapu di teras sambil tersenyum ke arah kami
"Ron lw mau mampir?"
"Mmmm emangnya boleh shif?"
"Ya boleh lah masa gw larang"
Lalu roni turun dan mengikuti gw
"Asalamualaikum bu" salam gw
"Waalaikumsalam baru pulang mbak?"
"Iya bu abis ngerjain tugas"
"Asalamualaikum bu" roni mengucapkan salam
"Waalaikumsalam nak roni, ayo duduk dulu"
"Iya bu makasih"
"Mbak, bikinin minum ya"
"Iya bu ini aku mau ke dapur"
Lalu gw buatkan roni minum,
"Ini minumnya Ron, gw ganti baju dulu ya"
"Iya shif" lalu gw meninggalkan roni dan ibu untuk ganti baju, sampai di kamar gw langsung buka jilbab, baju dan celana sekolah, dan gw ambil gamis yang biasa gw pake di rumah dan ga tau kenapa tiba2 gw merapihkan rambut gw sambil berkaca padahal nanti gw akan mengenakan jilbab
ketika tersadar gw langsung keluar menemui roni
"Syifa nya udah keluar, ibu kedalem dulu ya nak"
"Iya bu silakan"
"Oiya shif kapan kita mulai ketik tugasnya?"
"Mmm terserah lw ron"
"Yaudah besok kita mulai kerjain ya"
"Iya lebih cepet lebih baik"
Gw dan roni ngobrol sampai jam 3 sore lalu roni pamit pulang
"Udah sore nih aku pulang ya shif"
"Oke ron, makasih ya buat traktiran bakso nya hehehe"
"Iya shif sama2, besok aku jemput lagi gpp?"
"Iy gpp ron asal lw ga keberatan aja"
"Yaudah sampe ketemu besok ya, asalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Singkat cerita, Hari demi hari roni semakin menunjukkan perhatiannya ke gw saat gw butuh tambahan uang untuk membeli laptop, roni dengan sukarela meminjamkan uang tabungannya ke gw dan tentunya gw tolak tawaran roni, sebagai gantinya roni membantu mencarikan gw tempat kerja yang bisa partime dan ga terlalu sibuk,
Beberapa hari kemudian roni sms gw mengabari kalo dia udah dapet tempat kerja partime gw di counter milik teman arisan nyokapnya
Setelah dapet ijin kerja dari bonyok gw dan roni Menuju ke counter tersebut dan menemui bu ratih janda pemilik counter tersebut
"Asalamualaikum Tante"
"Waalaikumsalam eh ron" sambil roni cium tangan bu ratih
"Ini tan temen roni yang mau kerja"
"Asalamualaikum tante"
"Waalaikumsalam, siapa namanya?"
"Syifa tan" jawab gw singkat
"Iya jadi syifa kapan mulai kerja?"
"Secepatnya tante hehehe"
"Yaudah besok jam 6 sore kamu kesini ya"
"Iya tante, ngomong2 tutupnya sampe jam brp ya tan?"
"Jam 10an itu paling telat syif"
"Ohh jam 10 ya tan?" Gw bingung harus ambil atau engga karena takut kemaleman
"Kamu pikir2 dlu syif, tante kedalem dulu lagi masak air"
"Iya tan"

"Kenapa syif? Takut pulangnya kemaleman?" Tanya roni, gw hanya mengangguk mengiyakan
"Masalah itu gampang nanti aku yang anter kamu"
"Jangan ahh ron masa gw repotin lw terus"
"Aku ga ngerasa di repotin kq syif, katanya mau ngejar cita2"
"Mmmmm yaudah deh, tapi kalo lw ga bisa ga usah maksain ya ron"
"Sesibuk2 nya aku, bakal tetep jemput kamu kq, aku yang bawa kamu kesini jadi aku harus tanggung jawab"
"Gw jadi ga enak sama lw ron"
"Tuhh kan mulai lagi deh"
"Iya2 sorry, makasih ya ron lw udah baik banget sama gw" ga lama kemudian tante ratih keluar menanyakan keputusan gw
"Iya tante saya mau kerja disini"
"Yaudah jadi besok kamu mulai ya shif"
"Iya tante"
"Kalo gtu kami pamit ya tan"
"Iya hati2 pulangnya"
Sebelum mengantar gw, roni kembali ngajak gw makan
"Kita makan dulu ya shif, aku tau kamu pasti laper"
"Iya hehehehe" jawab gw malu2
"Oiya kerjaan kamu jangan sampe ganggu sekolah kamu ya syif"
"Iya ron tenang aja itu mah hehehe"

Skipp

Sampai di rumah karena besok hari minggu gw menghabiskan malam bersama nyokap dan adik gw menonton tv sambil menunggu bokap
"Oiya mbak gmana udah dapet tempat kerja?"
"Udah bu, mbak dapet kerja di counter temen mamahnya roni"
"Yaudah ibu cuma pesen jangan sampe sekolah kamu ke ganggu ya mbak"
"Iya bu"
"Ibu minta maaf ga bisa penuhin kebutuhan kamu mbak" sahut ibu sambil berkaca2
"Gpp bu, aku ngerti kq, yang penting ibu dukung aku aja aku udah seneng"

Skippp

Beberapa bulan kemudian hasil dari partime di tambah tabungan gw, sudah cukup untuk membeli laptop second lalu gw minta tolong roni mengantar gw ke pusat elektronik
"Emang udah ke kumpul syif?"
"udah ron cukuplah buat beli yang second"
"Lw mau kan anter gw? Soalnya lw kan lebih tau spek laptop drpd gw"
"Pasti lah syif tenang aja aku pasti anter kamu"
Singkat cerita gw udah beli laptop second yang kondisinya lumayan bagus untuk ukuran bekas
"Thanks ya ron, selama ini lw udah bantu gw"
"Kan aku bilang ga usah sungkan syif"
"Iya tapi tetep aja aku ga enak kalo ga bilang makasih"
"Iya2 sama2 syif"
1 minggu kemudian tiba2 sikap roni berubah, dia seperti cuekin gw di tambah ani yang juga cuek ke gw, awalnya gw biasa aja karena gw pikir cuma perasaan gw, hingga keesokan harinya puncak dmana gw yakin kalo ani seperti ada masalah sama gw
"Ni gw pinjem catatan lw dong, gw ga nyatet tadi"
"Gw juga ga nyatet!" Jawab ani dengan ketus
"Ya santai aja ngomongnya ga usah nyolot"
"Kenapa?! Masalah buat lw?!"


Segini dulu Lanjut besok.....
 
SYIFA

(Cerita di bawah blm masuk ke arah "itu" cuma pelengkap buat cerita kedepannya)

Latar belakang shifa yang gw dapet dari cerita amel, sedikit latar belakang keluarganya
(Shifa adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ayahnya bekerja serabutan apapun di garap untuk menghidupi keluarga, setiap hari ayahnya pergi subuh dan pulang malam tak jarang saat pulang ga membawa apa2, ibu nya bekerja sebagai buruh cuci di rumah2 tetangga)

Shifa gadis yang berubah menjadi pendiam dan acuh di sekolahnya

Saat kelas 11 shifa mendapat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa di universitas favorit di bandung sengan syarat dia harus mendapat nilai minimum 8 di semua mata pelajaran dan juga tryout beasiswa nya nanti, shifa sangat antusias dan ambisius mendapatkan beasiswa itu karena dia sadar bukan dari keluarga berkecukupan sehingga ketika mendapat kesempatan itu dia berusaha semaksimal mungkin supaya beasiswa nya goal, saking ambisiusnya membuat shifa semakin pendiam saat di sekolah maupun di lingkungan rumahnya karena setiap harinya dia hanya belajar dan belajar sampe lupa bagaimana caranya bergaul dan hangout dengan teman2 nya, di tambah kedua orang tuanya (terutama ibunya) yang berharap shifa menjadi tumpuan yang di banggakan dan menaikan derajat keluarganya ketika bisa kuliah di sana,
Karena ambisiusnya, ga jarang teman2nya mencibir karena perubahan sikapnya walaupun ada beberapa temannya yang mengerti, saat nilai uts keluar tidak sesuai yang di harapkan shifa, masih ada beberapa nilai pelajaran yang kurang, shifa putus asa dan selalu menyalahkan diri sendiri, sampai di rumah shifa langsung masuk ke kamar berniat mengurung diri (maksud mengurung disini tanpa mengunci diri) hanya menangis dan menangis yang terdengar oleh ibunya, membuat ibu dan adiknya bingung ga tau harus bujuk apa agar shifa mau keluar, lalu ketika ibu nya sedang berpikir, datanglah roni teman sekelas shifa (yang sudah menaruh hati sejak kelas 10 tapi cinta nya bertepuk sebelah tangan)
"Asalamualaikum bu"
I.S : "Waalaikumsalam, siapa ya?"
"Saya roni bu, teman sekelas shifa"
I.S : "ohh ada apa ya nak?"
"Saya denger dari temen nya shifa, katanya shifa lagi sedih ya bu?"
I.S : "iya nak gara2 nilai uts nya"
"Boleh saya ketemu shifa?"
I.S : "bentar ya nak ibu coba bujuk"
Lalu ibu nya ke kamar memberitahu shifa
"Suruh pulang aja bu aku ga mau ketemu siapa2" jawab shifa sambil sesenggukan
I.S : "nak roni, shifa nya ga mau ketemu siapa2"
"Ohh baik bu kalo gitu saya titip ini buat shifa (beberapa buku pelajaran dari berbagai sumber) mudah2an bisa bantu shifa"
I.S : "alhamdulilah makasih ya nak"
"Iya bu sama2 kalo gtu saya pamit, asalamualaikum"
I.S : "waalaikumsalam"
Lalu ibu nya menemui shifa dan menyerahkan buku dari roni
"Mbak, ini roni ngasih kamu buku katanya supaya kamu bisa belajar" shifa hanya diam sambil terus menangis sampe2 shifa ketiduran, malam hari ibunya membangunkan shifa untuk sholat isya (orangtua nya sudah menanamkan shifa dan adiknya untuk tidak meninggalkan sholat)
"Mbak, bangun waktu nya sholat isya"
"Iya bu" shifa bangun dengan mata nya yang merah, lalu shifa mengambil wudhu dan sholat, selesai sholat saat membereskan sajadah dia melihat tumpukan buku yang di kasih oleh roni saat di buka tersemat selembar kertas yang inti isinya 'tetap semangat jangan sungkan kalo mau tanya2 ke aku 08xxxxxxxxxx' setelahnya shifa langsung sms ke roni
"Makasih buat buku nya"
Dengan cepat roni membalas sms shifa
"Iya shif sama2, kamu udah baikan?" Shifa tidak membalas sms roni karena shifa ga mau memberi angin ke roni, shifa mulai mempelajari buku demi buku yang di beri roni, singkat cerita hari senin saat jam istirahat shifa yang sedang kebingungan mengerjakan soal di perpus di hampiri oleh roni
"Hai shif lagi ngerjain apa?" Shifa terus memegang dahinya dan tidak menghiraukan roni, lalu roni merenggut kertas dari shifa dan melihat soal tersebut
"Apaan sih lw ron ganggu aja"
"Ohh soal ini? Gampang shif" sambil roni mengambil pulpen dan mulai menulis rumus
"Nihh rumusnya tinggal lw masukin terus di perkecil hasilnya" sambil menyerahkan kembali, lalu shifa coba memasukan soal ke rumus itu dan benar saja shifa mendapatkan jawaban dari soal tsb
"Makasih" jawab shifa singkat dan dingin
"Sama2 kan aku udah bilang jangan sungkan kalo butuh apa2" shifa tidak menjawab roni, ga lama kemudian bel masuk berbunyi, shifa langsung membereskan buku dan menuju ke kelas di ikuti oleh roni, ketika shifa tau roni berjalan di sisi nya shifa semakin mempercepat langkahnya begitu juga roni yang ga mau kalah langkah lalu shifa menuju bangku barisannya berpisah dengan roni yang duduk di ujung sebrang
"Cieee lw abis berduaan sama roni ya shif?" Tanya ani (sahabat shifa yang menjadi jembatan hubungan shifa dan roni)
"Engga ihh"
"Alah bohong tadi gw liat lw lagi berduaan di perpus"
"Dia nyamperin gw sok2an ngajarin gw, bukannya berduaan"
"Lw kenapa sih jutek gtu sama roni? Padahal dia baik loh"
"Ssst dah ah diem jangan bahas itu"
Saat pulang sekolah roni menghampiri shifa menawarkan pulang bareng
"Engga makasih"
"Ayo shif aku cuma mau anter kamu aja kq" shifa tidak menghiraukan ajakan roni dan meninggalkan roni, lalu shifa berjalan pulang dan di ikuti roni yang menuntun motornya sampai di rumahnya, melihat roni yang begitu perhatian, mulai tumbuh sesuatu di hati shifa terhadap roni saat shifa menutup pintu, shifa melirik roni sebentar yang sedang memastikan bahwa shifa sampai dengan selamat di rumahnya lalu shifa bergegas ke kamar, saat di kamar, shifa senyum2 sendiri membayangkan roni saat di perpus dan pulang tadi dan tiba2 shifa kaget saat ibunya yang sudah memperhatikannya dari tadi
"Ibu kq masuk ga ketok2 dulu sih?"
I.S : "pintunya ga kamu tutup gmana ibu mau ketok mbak?"
Shifa malu dan ga bisa mengelak lagi
I.S : "kamu kenapa mbak? Kq senyum2 sendiri?"
"Siapa yang senyum2, ibu salah liat x"
I.S : "ayo jujur sama ibu, ibu ga pernah ngajarin kamu bohong loh" sambil ibu mencolek hidungnya
"Iihh beneran ga ada apa2 bu"
I.S : "kamu pasti lagi jatuh cinta ya?"
"Ihh ibu ngaco, udah ahh aku mau ganti baju"
I.S : "iya2 ibu keluar"
Setelah ibu nya keluar shifa kembali senyum2 sambil bertanya 'apa benar dia sedang jatuh cinta' lalu shifa tersadar dan kembali teringat tujuan utama nya lalu membuang jauh2 rasa itu (lagi pula shifa belum pernah pacaran dan ga tau apa itu pacaran) lalu shifa kembali ke rutinitasnya belajar dan belajar hingga malam hari
Skipp
Keesokan paginya shifa yang sudah siap berangkat menuju sekolah terkaget saat roni sudah menunggunya di depan rumah
"Pagi shif, bareng yuk?"
"Engga ron makasih"
"Ayolah masa kamu nolak lagi?"
"Engga ron maaf ya"
"Yaudah aku titip motor ya biar aku temenin kamu jalan"
"Ehh ron ga usah mending lw duluan aja" roni ga bergeming dan tetap menyimpan motor di rumah shifa lalu menemaninya jalan kaki, selama di jalan shifa hanya diam sambil tertunduk malu
"Jangan nunduk terus nanti kamu...." belum selesai roni berbicara tiba2 klakson motor membuat shifa kaget dan spontan melompat ke arah roni, mereka sempat berpandangan sebentar sebelum shifa melepas genggaman roni
"Sorry" sahut shifa singkat
"Tuh kan baru di bilangin, kamu kenapa sih kq diem terus?"
"Gpp gw cuma belum pernah temenan sama cowo"
"Astaga aku kira kenapa, emang kenapa kamu ga mau temenan sama cowo?"
"Hmm gpp kq gw cuma mau fokus belajar aja" ga lama kemudian mereka sampai di sekolah
"Yaudah shif aku ke kantin dulu ya" shifa hanya mengangguk, lalu ani merangkul shifa dari belakang
"Cieee kemaren blajar bareng sekarang berangkat bareng"
"Apaan sih lw ni, dia maksa gw berangkat bareng"
"Iya2 serah lw dah shif"
Hari demi hari perasaan shifa terhadap lawan jenis (roni) mulai terbuka di tambah perhatian dan pembelaan yang shifa dapatkan dari roni lalu tiba saat dimana perasaan shifa mulai terbuka seutuhnya saat shifa 1 kelompok tugas dengan roni, yang memaksa shifa pasti akan terus bersama dengan roni dalam waktu yang lumayan lama, hari pertama mengerjakan tugas bareng, roni dan shifa keliling kota untuk mengumpulkan data dari berbagai narasumber setelah beberapa data di dapat roni dan shifa mulai mengerjakan tugas tersebut, karena terbawa suasana kini shifa tak lagi canggung berkomunikasi dengan roni, shifa mulai membalas, menjawab dan merespon semua yang roni
lakukan saat mengerjakan tugas, setelah mengerjakan tugas roni mengantar shifa pulang
"Yaudah shif aku pulang ya"
"Ehh ron, makasih ya udah nganter gw"
"Iya shif santai aja, besok aku jemput ya"
"Mmm iya ron"
"Yaudah sampe ketemu besok"
Malam harinya setelah shifa selesai belajar shifa kembali melamun membayangkan saat seharian dengan roni,
(Karena ga asik nyeritain tentang shifa, gw ubah selanjutnya sebagai shifa)
keesokan paginya roni sudah standby di depan, setelah pamit dengan ibu, gw langsung menemui roni
"Pagi shif"
"Pagi ron, udah daritadi?"
"Barusan aja kq, oiya pulang sekolah kita jadi lanjut cari narasumber kan?"
"Jadi dong ron, biar cepet beres"
"Oke deh yuk brangkat"
"Ayo"
"Lah kamu naik lah masa berdiri aja"
"Oiya sorry hehehe"
Sampai di sekolah gw dan roni bareng ke kelas dan lagi2 ani meledek gw karena bareng dengan roni
"Cieeeee shifa, lw mau alesan apalagi hayo?"
"Apa sih ni, pagi2 udah gosip aja" jawab gw sedikit gugup
"Roman2nya bakal ada yang jadian nih awwww sakit tau shif" ani meringis saat gw cubit lengannya
"Sukur makanya jangan ngeledekin gw terus"
Pulang sekolah gw dan roni langsung pergi untuk menemui narasumber selanjutnya
"Shif sekarang kamu yang catet aku yang nanya ya"
"Iya ron, gw catet intinya aja ya"
"Iya yang penting dapet inti nya"
Saat roni mulai wawancara ga henti2nya gw perhatiin dia sampe2 gw harus di senggol ketika melewatkan jawaban dari narasumber
"Sorry ron"
"Gpp shif, fokus ya"
"Oke"
Singkat cerita setelah wawancara gw pun lega karena bisa langsung pulang istirahat
"Oiya shif kita mampir makan dlu mau?"
Jujur gw lelah banget tapi ga tau kenapa gw ga bisa nolak roni
"Hmm boleh ron"
Lalu kami menuju kedai bakso yang cukup terkenal di kota gw, roni memesan bakso dan minum lalu menghampiri duduk di depan gw, sambil makan roni mengajak gw ngobrol
"Shif makasih ya kamu udah mau aku ajak makan"
"Santai lah ron, btw sorry ya tadi gw sempet ngeblank"
"Kenapa bisa ngeblank shif?"
"Mmm itu gw laper" alasan gw
"Ohh hahahaha pantes, lain x kamu bilang aja kalo mau makan dlu jangan di tahan2"
"Iya ron"
"Makasih juga ya lw ga jutek lagi ke gw"
"Hah? Emang gw jutek ya?"
"Mmmm iya hehehe, tapi kamu jangan marah ya"
"Sorry dehh soalnya gw emang ga biasa gaul sama cowo, di tambah akhir2 ini gw terlalu semangat ngejar nilai buat dapetin beasiswa"
"Ohh gpp shif aku bakal bantu kamu biar dapet beasiswa itupun kalo kamu ga keberatan hehehe"
"Thanks ya ron, tapi lw ga ada maksud apa2 kan?"
"Maksud kamu shif?"
"Mmmm sorry ron soalnya gw denger kalo lw sakit hati gara2 gw cuek sama perasaan lw"
"Astaga aku emang udah suka sama kamu dari kelas 10, tapi aku ga sejahat itu karena di cuekin sama kamu"
"Lw serius ron? Ga ada maksud apa2" tanya gw
"Iya shif aku brani sumpah, tapi btw kenapa kamu ga mau buka hati buat cowo?"
"Mmmmm gw ga pernah pacaran ron dan ga pernah terpikir juga"
"Kenapa shif?"
"Ya karena gw cuma mau fokus kejar cita2 gw"
"Ohh gtu, aku doain supaya cita2 kamu terwujud ya shif"
"Aminn thanks ron" setelah makan roni mengantar gw pulang, tiba2 roni rem mendadak saat anak kecil menyebrang dengan asal, gw yang belum siap spontan memeluk pinggang roni dengan erat sambil kepala gw menyandar di pundak roni
"Sorry shif tadi ada anak kecil nyebrang tiba2"
"Iya ron gpp, pelan2 aja ron"
"Iya shif"
Sampai di rumah gw liat ibu sedang menyapu di teras sambil tersenyum ke arah kami
"Ron lw mau mampir?"
"Mmmm emangnya boleh shif?"
"Ya boleh lah masa gw larang"
Lalu roni turun dan mengikuti gw
"Asalamualaikum bu" salam gw
"Waalaikumsalam baru pulang mbak?"
"Iya bu abis ngerjain tugas"
"Asalamualaikum bu" roni mengucapkan salam
"Waalaikumsalam nak roni, ayo duduk dulu"
"Iya bu makasih"
"Mbak, bikinin minum ya"
"Iya bu ini aku mau ke dapur"
Lalu gw buatkan roni minum,
"Ini minumnya Ron, gw ganti baju dulu ya"
"Iya shif" lalu gw meninggalkan roni dan ibu untuk ganti baju, sampai di kamar gw langsung buka jilbab, baju dan celana sekolah, dan gw ambil gamis yang biasa gw pake di rumah dan ga tau kenapa tiba2 gw merapihkan rambut gw sambil berkaca padahal nanti gw akan mengenakan jilbab
ketika tersadar gw langsung keluar menemui roni
"Syifa nya udah keluar, ibu kedalem dulu ya nak"
"Iya bu silakan"
"Oiya shif kapan kita mulai ketik tugasnya?"
"Mmm terserah lw ron"
"Yaudah besok kita mulai kerjain ya"
"Iya lebih cepet lebih baik"
Gw dan roni ngobrol sampai jam 3 sore lalu roni pamit pulang
"Udah sore nih aku pulang ya shif"
"Oke ron, makasih ya buat traktiran bakso nya hehehe"
"Iya shif sama2, besok aku jemput lagi gpp?"
"Iy gpp ron asal lw ga keberatan aja"
"Yaudah sampe ketemu besok ya, asalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Singkat cerita, Hari demi hari roni semakin menunjukkan perhatiannya ke gw saat gw butuh tambahan uang untuk membeli laptop, roni dengan sukarela meminjamkan uang tabungannya ke gw dan tentunya gw tolak tawaran roni, sebagai gantinya roni membantu mencarikan gw tempat kerja yang bisa partime dan ga terlalu sibuk,
Beberapa hari kemudian roni sms gw mengabari kalo dia udah dapet tempat kerja partime gw di counter milik teman arisan nyokapnya
Setelah dapet ijin kerja dari bonyok gw dan roni Menuju ke counter tersebut dan menemui bu ratih janda pemilik counter tersebut
"Asalamualaikum Tante"
"Waalaikumsalam eh ron" sambil roni cium tangan bu ratih
"Ini tan temen roni yang mau kerja"
"Asalamualaikum tante"
"Waalaikumsalam, siapa namanya?"
"Syifa tan" jawab gw singkat
"Iya jadi syifa kapan mulai kerja?"
"Secepatnya tante hehehe"
"Yaudah besok jam 6 sore kamu kesini ya"
"Iya tante, ngomong2 tutupnya sampe jam brp ya tan?"
"Jam 10an itu paling telat syif"
"Ohh jam 10 ya tan?" Gw bingung harus ambil atau engga karena takut kemaleman
"Kamu pikir2 dlu syif, tante kedalem dulu lagi masak air"
"Iya tan"

"Kenapa syif? Takut pulangnya kemaleman?" Tanya roni, gw hanya mengangguk mengiyakan
"Masalah itu gampang nanti aku yang anter kamu"
"Jangan ahh ron masa gw repotin lw terus"
"Aku ga ngerasa di repotin kq syif, katanya mau ngejar cita2"
"Mmmmm yaudah deh, tapi kalo lw ga bisa ga usah maksain ya ron"
"Sesibuk2 nya aku, bakal tetep jemput kamu kq, aku yang bawa kamu kesini jadi aku harus tanggung jawab"
"Gw jadi ga enak sama lw ron"
"Tuhh kan mulai lagi deh"
"Iya2 sorry, makasih ya ron lw udah baik banget sama gw" ga lama kemudian tante ratih keluar menanyakan keputusan gw
"Iya tante saya mau kerja disini"
"Yaudah jadi besok kamu mulai ya shif"
"Iya tante"
"Kalo gtu kami pamit ya tan"
"Iya hati2 pulangnya"
Sebelum mengantar gw, roni kembali ngajak gw makan
"Kita makan dulu ya shif, aku tau kamu pasti laper"
"Iya hehehehe" jawab gw malu2
"Oiya kerjaan kamu jangan sampe ganggu sekolah kamu ya syif"
"Iya ron tenang aja itu mah hehehe"

Skipp

Sampai di rumah karena besok hari minggu gw menghabiskan malam bersama nyokap dan adik gw menonton tv sambil menunggu bokap
"Oiya mbak gmana udah dapet tempat kerja?"
"Udah bu, mbak dapet kerja di counter temen mamahnya roni"
"Yaudah ibu cuma pesen jangan sampe sekolah kamu ke ganggu ya mbak"
"Iya bu"
"Ibu minta maaf ga bisa penuhin kebutuhan kamu mbak" sahut ibu sambil berkaca2
"Gpp bu, aku ngerti kq, yang penting ibu dukung aku aja aku udah seneng"

Skippp

Beberapa bulan kemudian hasil dari partime di tambah tabungan gw, sudah cukup untuk membeli laptop second lalu gw minta tolong roni mengantar gw ke pusat elektronik
"Emang udah ke kumpul syif?"
"udah ron cukuplah buat beli yang second"
"Lw mau kan anter gw? Soalnya lw kan lebih tau spek laptop drpd gw"
"Pasti lah syif tenang aja aku pasti anter kamu"
Singkat cerita gw udah beli laptop second yang kondisinya lumayan bagus untuk ukuran bekas
"Thanks ya ron, selama ini lw udah bantu gw"
"Kan aku bilang ga usah sungkan syif"
"Iya tapi tetep aja aku ga enak kalo ga bilang makasih"
"Iya2 sama2 syif"
1 minggu kemudian tiba2 sikap roni berubah, dia seperti cuekin gw di tambah ani yang juga cuek ke gw, awalnya gw biasa aja karena gw pikir cuma perasaan gw, hingga keesokan harinya puncak dmana gw yakin kalo ani seperti ada masalah sama gw
"Ni gw pinjem catatan lw dong, gw ga nyatet tadi"
"Gw juga ga nyatet!" Jawab ani dengan ketus
"Ya santai aja ngomongnya ga usah nyolot"
"Kenapa?! Masalah buat lw?!"


Segini dulu Lanjut besok.....
Pelaan² crooot
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd