Fandi fandi dan fandi,
Racun apa yg kau berikan padaku,
Setiap detik gesekan kenikmatan ini seperti tak ingin ku hentikan, pelukku kuat agar tak kau lepaskan, kedua kakiku pun menahanmu dan seakan ingin kau tancapkan lebih dalam hingga menyentuh rahimku,
Kini ku mulai tunggangi kuda putihku, bak anak kecil dengan mainan baru, begitu senang dan bahagia mendapatkan konti dan aku yg memimpin, dengan goyangan maju mundur dan sedikit naik turun, aku nikmati ekspresi wajah fandi yang merem melek keenakan, kurasakan kontinya berdenyut, makin ku perhalus goyangan dan dia makin terpejam menikmati, mata kami beradu, seolah dia tau kodeku, tangannya menggapai susuku yang menggantung indah di depan matanya, diremas remas. Sepertinya dia sudah tidak kuat dan membalikkan posisi, dihujamkan rudalnya vaginaku, ditusuk tusuk dalam tempo cepat dan crot crot crot crot, aku rasakan cairan hangat dan kedutan kontinya. Aku sangat menikmati ekspresi puasanya, walaupun aku tak sampai.
Aku kekamar mandi dan bersih bersih dan mandi. Tiba tiba fandi masuk dan memelukku dari belakang, mencium leher dan telingaku, gairahku bangkit lagi, makin ganas dan liar dia jilat seluruh leher belakangku, lidahnya yang hangat bercampur dengan air hangat dari shower, kontinya pun sudah berdiri tegak di pantatku. Dengan sedikit nungging, di tancapkan kontinya lagi. "Ugh, sakit fand". Di kurangi temponya dan dia membalikku, mengangkat satu kakiku dan kembali di hujam kontinya, aku bersandar di tembok kamar mandi dengan satu tanganku terkapar keatas dan satu tangaku menjambak rambut fandi, sambil naik turunkan kontinya, fandi mencium leher, telinga, ketiak dan payudaraku secara bergantian di bawah hangatnya air shower. Aku memejamkan mata, konsentrasi mencoba mendapatkan puncaku, semakin kencang temponya dan, tercabut di crotkan sprema diantara perutku dan perutnya, masih dalam posisi menggesekkan badannya. Aku masih belum sampai, dan vaginaku rasanya perih ketika pipis akibat doggy style tadi. Memang aku sangat tidak menyukai doggy.
Akhirnya kami mandi bareng, dan tidur dibawah selimut tanpa baju...
See you on page 20