laskarcoly
Semprot Lover
- Daftar
- 11 Dec 2015
- Post
- 290
- Like diterima
- 499
Lah ko kepotong. Sory suhu suhu. Ane kira ga kepotong yaudah ane lanjut.
.......
Saat dia melihat ku, terkesima ia menatap ku. Hanya terdiam dan ternganga mulutnya. Tak berkedip matanya memandangi tubuh ku, mulai dari unjung rambut sampai ujung kaki.
Aku terus mendekatinya, yang ku takutkan ia akan lari melihat ku. Mungkin saja di pikirnya aku adalah hantu atau orang gila yang kesasar.
“Aku wulan….kamu?”
“A…a..ar..ari, kamu siapa?”
Sedikit gugup dia rupanya, atau sedikit takut melihat ku.
“Aku sedang melihat-lihat kebun, terus mendengar suara desahan. Karena penasaran, aku mencari suara itu dan ternyata…. kamu sedang onani”
“Terus kenapa kamu ga pakai pakaian?”
Aku hanya tersenyum, dan terus mendekatinya.
“Ini kan yang kamu mau, dari pada onani kan lebih baik yang nyata”
“Maksudnya?”
Saat jarak tubuh ku dan remaja itu sudah semakin dekat, ku dekat kan payudara ku ke muka remaja itu.
“Kok bengong, ayo di hisap?”
Remaja itu terpana melihat payudara ku yang kenyal dan besar. Aku tahu dia masih ragu untuk melakukannya. Lalu kudekat kan bibirku untuk mencumbunya dan dia hanya terdiam sesaat, lalu membalas lumatan ku. Saat semua itu berlangsung, suamiku asik mengintip di balik semak belukar.
Dia terus melumat bibirku dengan nafas yang memburu. Kemudian leher dan telingaku. Oh rasanya ada yang mengalir keluar dari vagina ku. Cairan bening yang menandakan aku begitu terangsang di buat nya.
Lalu remaja itu membaringkan tubuhku di sebuat pohon yang miring ke arah sungai. Di kecupnya puting payudara ku, sambil sesekali di mainkan lidahnya dan digigit mesra. Terasa semakin basah vaginaku dibuatnya.
Saat itulah kurasakan ada sesuatu yang masuk kedalam liang seggama ku. Ternyata jari tengah remaja itu mencari-cari area sensitif dalam liang senggama ku. Kutuntun tangan nya agar aku mendapatkan kenikmatan yang lebih.
Sambil mencumbuku, dia terus bergerilya dengan gencarnya.
“Mmmhhh…oh….oh…..oh….”
Tak terasa aku mulai mendesah di buatnya, terasa ngilu dan geli vagina ku saat itu. Tetapi permainan nya sungguh berbeda dari suamiku, ia hanya menggerakkan ujung jarinya diantara G-Spot ke arah atas dinding vagina ku. Selama ini suamiku hanya memasukan jari dengan gerakan maju mundur. Sungguh luar biasa kenikmatan yang ku dapat dari remaja ini, sampai akhirnya…
“Ouwh…hhhh….aaahhh…..hhmmmmhhh….”
Akhirnya aku mencapai klimaks sambil kudekap erat-erat tubuh remaja itu.
“Kenapa mba?”
Akhirnya pemuda itu memanggilku dengan sebutan tersebut.
“hhaa…hha..hha…aku klimaks Ri…..”
Dengan nafas yang masih ngos-ngosan dan masih terasa kenikmatannya aku berusaha bangun. Lalu kubuka celana remaja tersebut dan ku keluarkan penisnya. Tanpa berlama-lama ku masukan penis yang besar tersebut ke mulutku. Ku main kan lidah ku di pinggir kepala penisnya yang laksana helm perang tersebut. Ia menyeringai kegelian, dan menyuruhku untuk bangkit.
Lalu ia membuka semua pakaiannya, dan meletakkannya di rerumputan. Lalu merebahkan tubuhku di atasnya dan….Blesshh…masuk semua penisnya kedalam vagina ku.
“Oooowhhh…….mmhhh…”
Lalu sambil menindih tubuhku dia terus menggoyang pantat nya melancarkan serangan kedalam liang senggama ku. Terasa seluruh dinding vaginaku berdenyut setiap kali ia melakukannya. Belum lagi area G-spot ku yang selalu bersentuhan dengan kepala penisnya yang besar. Ku remas rambutnya dengan kuat, semakin kuat dan cepat pula ia melancarkan serangannya.
“Ohh…oh…owhhh….”
“Hhhh…hhh….hhhh…”
Hanya desahan-desahan itu yang terdengar. Lalu aku memintanya untuk berbaring. Dan aku pun berada dia atasnya sekarang. Mulai lah aku bergoyang laksana penyanyi dangdut dengan goyang ngebornya. Terasa sensasi itu semakin menjadi-jadi dan semakin lama aku semakin cepat melakukan nya.
“OOhh..oh…oh….oh….hmmmm….oh….”
“Oh…mba….ooohhhh…”
Remaja itu ingin mencegah gerakan ku, namun aku tak perduli dan terus menggoyang nya hinggg akhirnya
“Crrrooottt….crooottt…crrroottt…”
“Oooohhhhmmmm…..hhhhhhhh”
Terdengar desahan panjang kami yang bersamaan, sambil meremas payudaraku, ku lepaskan kenikmatan itu dengan sebuah rasa yang tidak dapat aku
.......
Saat dia melihat ku, terkesima ia menatap ku. Hanya terdiam dan ternganga mulutnya. Tak berkedip matanya memandangi tubuh ku, mulai dari unjung rambut sampai ujung kaki.
Aku terus mendekatinya, yang ku takutkan ia akan lari melihat ku. Mungkin saja di pikirnya aku adalah hantu atau orang gila yang kesasar.
“Aku wulan….kamu?”
“A…a..ar..ari, kamu siapa?”
Sedikit gugup dia rupanya, atau sedikit takut melihat ku.
“Aku sedang melihat-lihat kebun, terus mendengar suara desahan. Karena penasaran, aku mencari suara itu dan ternyata…. kamu sedang onani”
“Terus kenapa kamu ga pakai pakaian?”
Aku hanya tersenyum, dan terus mendekatinya.
“Ini kan yang kamu mau, dari pada onani kan lebih baik yang nyata”
“Maksudnya?”
Saat jarak tubuh ku dan remaja itu sudah semakin dekat, ku dekat kan payudara ku ke muka remaja itu.
“Kok bengong, ayo di hisap?”
Remaja itu terpana melihat payudara ku yang kenyal dan besar. Aku tahu dia masih ragu untuk melakukannya. Lalu kudekat kan bibirku untuk mencumbunya dan dia hanya terdiam sesaat, lalu membalas lumatan ku. Saat semua itu berlangsung, suamiku asik mengintip di balik semak belukar.
Dia terus melumat bibirku dengan nafas yang memburu. Kemudian leher dan telingaku. Oh rasanya ada yang mengalir keluar dari vagina ku. Cairan bening yang menandakan aku begitu terangsang di buat nya.
Lalu remaja itu membaringkan tubuhku di sebuat pohon yang miring ke arah sungai. Di kecupnya puting payudara ku, sambil sesekali di mainkan lidahnya dan digigit mesra. Terasa semakin basah vaginaku dibuatnya.
Saat itulah kurasakan ada sesuatu yang masuk kedalam liang seggama ku. Ternyata jari tengah remaja itu mencari-cari area sensitif dalam liang senggama ku. Kutuntun tangan nya agar aku mendapatkan kenikmatan yang lebih.
Sambil mencumbuku, dia terus bergerilya dengan gencarnya.
“Mmmhhh…oh….oh…..oh….”
Tak terasa aku mulai mendesah di buatnya, terasa ngilu dan geli vagina ku saat itu. Tetapi permainan nya sungguh berbeda dari suamiku, ia hanya menggerakkan ujung jarinya diantara G-Spot ke arah atas dinding vagina ku. Selama ini suamiku hanya memasukan jari dengan gerakan maju mundur. Sungguh luar biasa kenikmatan yang ku dapat dari remaja ini, sampai akhirnya…
“Ouwh…hhhh….aaahhh…..hhmmmmhhh….”
Akhirnya aku mencapai klimaks sambil kudekap erat-erat tubuh remaja itu.
“Kenapa mba?”
Akhirnya pemuda itu memanggilku dengan sebutan tersebut.
“hhaa…hha..hha…aku klimaks Ri…..”
Dengan nafas yang masih ngos-ngosan dan masih terasa kenikmatannya aku berusaha bangun. Lalu kubuka celana remaja tersebut dan ku keluarkan penisnya. Tanpa berlama-lama ku masukan penis yang besar tersebut ke mulutku. Ku main kan lidah ku di pinggir kepala penisnya yang laksana helm perang tersebut. Ia menyeringai kegelian, dan menyuruhku untuk bangkit.
Lalu ia membuka semua pakaiannya, dan meletakkannya di rerumputan. Lalu merebahkan tubuhku di atasnya dan….Blesshh…masuk semua penisnya kedalam vagina ku.
“Oooowhhh…….mmhhh…”
Lalu sambil menindih tubuhku dia terus menggoyang pantat nya melancarkan serangan kedalam liang senggama ku. Terasa seluruh dinding vaginaku berdenyut setiap kali ia melakukannya. Belum lagi area G-spot ku yang selalu bersentuhan dengan kepala penisnya yang besar. Ku remas rambutnya dengan kuat, semakin kuat dan cepat pula ia melancarkan serangannya.
“Ohh…oh…owhhh….”
“Hhhh…hhh….hhhh…”
Hanya desahan-desahan itu yang terdengar. Lalu aku memintanya untuk berbaring. Dan aku pun berada dia atasnya sekarang. Mulai lah aku bergoyang laksana penyanyi dangdut dengan goyang ngebornya. Terasa sensasi itu semakin menjadi-jadi dan semakin lama aku semakin cepat melakukan nya.
“OOhh..oh…oh….oh….hmmmm….oh….”
“Oh…mba….ooohhhh…”
Remaja itu ingin mencegah gerakan ku, namun aku tak perduli dan terus menggoyang nya hinggg akhirnya
“Crrrooottt….crooottt…crrroottt…”
“Oooohhhhmmmm…..hhhhhhhh”
Terdengar desahan panjang kami yang bersamaan, sambil meremas payudaraku, ku lepaskan kenikmatan itu dengan sebuah rasa yang tidak dapat aku