Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bersetubuh dengan Ibu Kandung [Tamat]

Bimabet
Sejak kejadian pemerkosaan itu, ibuku tak mau jauh dariku dan ibu jadi membenci semua lelaki karena perasaan shock yang diderita ibu ketika diperkosa itu. Kabar menjadi korban pemerkosaan itu sampai terdengar oleh saudara-saudaraku dari pihak ibu juga ayah, selama seminggu itu warung kami didatangi saudara dari jauh maupun dekat hanya sekedar melongok dan memberi semangat.

Musibah yang menimpa ibuku membuatku sadar bahwa pemerkosaan itu ternyata ada sebuah hikmah yang dapat dipetik. Sekarang ibuku sedang mengandung anakku, orang akan menyangka termasuk saudaraku bahwa ibuku hamil gara-gara korban pemerkosaan. Memang kejadian ini membuatku marah, karena satu-satunya kehormatan yang ibu miliki, orang lain pun ikut merasakannya juga. Tapi ini lebih baik daripada aku dan ibuku diusir warga bahkan bisa saja berakhir dipenjara.

Setiap malam aku selalu tidur bareng dengan ibu, tapi baik aku atau ibu tak ada yang mau memulai untuk melakukan persetubuhan lagi. Aku berpikir jika aku menyetubuhi ibuku dalam keadaan shock! Sama saja aku tak memperdulikan keadaan psikis ibuku. Tapi aku pun sesungguhnya penasaran, apa yang membuat ibu tak berani memulai untuk ngajak duluan bersetubuh denganku?




Beberapa bulan berlalu perut ibuku sudah menampakkan perubahan, perutnya sedikit buncit dan tubuh ibu terlihat semakin menggairahkan.

Hamilnya ibuku yang menjanda tanpa seorang suami tentunya membuat geger seisi warga kampung disini, tapi mereka semua mengerti bahwa ibuku korban pemerkosaan. Seandainya orang tahu ibuku dihamili anaknya sendiri, tentu aku akan diusir dari daerah ini karena akan membawa sial.

Yang aku pikirkan ternyata selama ini meleset, tidak semua orang menerima kebudayaan sesat yang mau menerima dengan sadar hubungan sedarah dibiarkan begitu saja. Kalaupun diusir dari kampung, aku dan ibuku pasti kena pidana gara-gara kasus seperti ini.

Sudah hampir 3 bulan kehamilan ibuku, aku tak lagi menyetubuhinya lagi. Selain ingin memulihkan trauma ibuku, aku ingin ketika menyetubuhinya dalam keadaan mental ibuku kembali seperti sedia kala dan dalam keadaan sehat, karena sejak diperkosa itu ibuku kadang sering sakit panas. Aku tak mau memaksakan kehendakku menyetubuhi ibuku dalam keadaan seperti itu.

Kini sudah 3 bulan berlalu, akhirnya ibuku kembali sehat lahir batin. Aku sangat senang sekali melihat ibuku seperti dulu lagi yang ceria dan tubuhnya semakin montok saja. Tetangga pun sering berkunjung ke warungku lagi, ngobrol dengan ibuku bercanda dan tertawa.

Ibu selma, "Bu Aminah yang sabar yaa... Kayaknya ketika ibu diperkosa ibu Aminah sedang subur... "

Ibuku, "iyaa Bu sepertinya begitu... Meskipun begitu saya akan tetap menjaga kandungan ini sampai melahirkan... Karena walaupun tak ber ayah... Anakku Arga akan bertanggung jawab mengurus ibunya juga anak yang dikandung ini..."

Ibu selma, "saya senang sekali ibu Aminah tidak melakukan ****** karena hamil diluar nikah... Karena itu sangat dilarang agama... Selain itu resikonya sangat tinggi... Maaf ya Bu Aminah ngomong saya ceplas-ceplos...?"

Ibuku, "gpp Bu selma,.. saya malah bersyukur ibu selma juga ibu-ibu yang lain selalu datang kesini menghibur kami... Ibu selma tak perlu khawatir... Justru saya sangat senang akan kehamilan ini... Selama ada anakku Arga saya merasa ada yang melindungi."

Mendengar kata-kata ibuku, ibu selma dan yang lainnya terlihat bingung dengan jawaban ibuku. Saya dapat membaca apa yang sedang dipikirkan oleh mereka kepada ibuku. Kenapa ibuku malah senang dirinya hamil? Sudah tentu senang, karena didalam rahimnya ibuku sedang tumbuh anakku. Aku dan ibuku hanya tersenyum melihat tingkah mereka yang kebingungan, tapi mereka semua tak begitu memikirkan tentang siapa sebenarnya anak yang sedang dikandung oleh ibuku, yang jelas itu rahasia kami berdua saja yang tahu.

Setelah puas mengobrol akhirnya mereka semua bubar pergi ke warungnya masing-masing, kami disini akur-akur saja tak merasa saling menyaingi dalam berjualan. Malah antara warung yang satu dengan yang lainnya saling berkunjung bergiliran hanya sekedar untuk saling silaturahim dan mempererat tali persaudaraan.

Aku dan ibu sangat bahagia tinggal disini meskipun serba kekurangan, apalagi sekarang ibuku sedang mengandung anak pertama kami. Kebahagiaan ini tak bisa digambarkan dengan sebuah kata, karena kata tak bisa mewakili rasa senang dihati kami yang sedang kami rasakan saat ini.

Suhu udara terasa dingin, angin berhembus kencang diiringi hujan gerimis. Aku tak menyadari bahwa cuaca sedang mendung dari tadi ketika masih ada ibu-ibu ngobrol. Karena sedang tak ada pembeli aku rebahan dipaha ibuku yang besar, sambil menghadap ibuku aku cium perutnya.

"Bu..??"

"Iyaa sayang..."

"Arga sangat senang sekali sudah menghamili ibu... Didalam rahim ibu ada anakku... Anak pertama kita..."

"Iyaa ibu juga sangat senang sayang... Ibu bersyukur sudah dihamili kamu, karena ibu sangat mencintai kamu sayang..." Kata ibuku sambil mengelus kepalaku.

"Bu, jangan marah yaa...?"

"Iyaa sayang... Ada apa?"

"Ibu harus janji dulu jangan marah Bu..?!"

"Ibu janji takkan marah.... "

"Mmmm... Ketika ibu diperkosa oleh 7 orang itu aku lihat ibu orgasme... Apa ibu menyukainya disetubuhi oleh banyak lelaki waktu itu? Apakah ibu masih terbayang ingin melakukannya dengan lelaki lain selain Arga bu? Arga takut kehilangan ibu... Arga takut ibu malah ketagihan di entot lelaki lain sehingga menjadi fantasi bagi ibu, uneg-uneg ini membuat Arga selalu kepikiran hal itu .." tiba-tiba ibuku meneteskan air mata sampai mengenai pipiku, lalu ditamparnya pipiku tidak terlalu keras seperti menepuk nyamuk saja.

"Tega kamu berkata seperti itu sama ibu Arga.... Iyaa waktu itu ibu memang orgasme... Memang benar ibu menyukainya... Tapi harga diri ibu lebih sakit dari kenikmatan yang ibu dapatkan sayang..."

"Maafkan Arga Bu... Arga hanya takut bayang-bayang itu mempengaruhi ibu... Arga takut ibu tergoda lelaki lain disaat Arga tak ada didekat ibu" Aku dekatkan wajahku menempel dengan perutnya.

"Sayang jangan kamu samakan nafsu dengan cinta, ketika seorang pelacur menyerahkan tubuhnya bukan berarti dia cinta sama kamu, bisa saja hatinya sedang menangis karena tubuhnya dinikmati oleh orang yang tidak dicintainya. Tapi jika seorang wanita mencintaimu dengan tulus, ibu yakin ketika dia merenggangkan pahanya... dia akan melebarkannya selebar-lebarnya untuk lelaki yang dicintainya dan tentunya dia akan menghadirkan perasaan dihatinya bersamanya... Seperti cinta ibu sama kamu sayang... Percayalah kamu satu-satunya lelaki yang ibu cintai.." ibuku masih mengusap kepalaku dengan tangannya yang lembut.

"Bu, apa ibu memaafkan Arga? Saking takutnya Arga kehilangan ibu... Arga sampai berkata seperti itu sama ibu... Maafkan Arga Bu..."

"Gpp sayang... Ibu senang kamu berkata seperti itu... Karena ibu pernah bilang sama kamu untuk saling terbuka jangan ada yang ditutup-tutupi... Coba kalau tadi kamu tak mengatakan itu... Pasti kamu akan terus memendam kecurigaan pada ibu yang sebenarnya tak pernah ibu bayangkan selama ini.."

Sambil tiduran dipahanya, aku iseng-iseng menyentuh pubis vagina ibuku yang terasa lebih padat bahkan sampai mengenai celah memeknya.

"Ihh.. argaaa kamu mah nyolokin memek ibu ihh... Nanti ada yang lihat lho..."

"Maaf Bu... Memek ibu udah baikan kan sekarang?"

"Kamu kok baru nanya sekarang sihh...! Udah sebulan yang lalu ibu udah merasa baikan... Kamunya aja gak peka..." Kata ibuku sambil cemberut.

"Arga kangen memek ibu... Di ijinin gak bu Arga ngelongok anak Arga?"

"Hahaha! Arga... Sayang... Kamu itu bikin ibu gemes ihh..! Kamu kayak ke siapa aja... Kamu minta kapanpun akan ibu berikan kok sayang... ibu juga sebenarnya rindu sama kontol kamu... Tapi ibu malu... Takut kamu merasa jijik sama ibu karena sudah dinodai lelaki lain... Tiap kali ibu mandi sengaja pintunya gak ditutup tapi kamu gak masuk malah ngintip pun tidak... Tiap kali ibu pake handuk sengaja ibu tinggikan handuknya agar memek ibu kelihatan sama kamu tapi kamu ya diam aja akhirnya ibu pun jadi sedih.."

"Ibu jangan berpikiran seperti itu Bu... Arga sama sekali tak menganggap ibu jijik... Namanya juga musibah Bu kita tak tahu itu akan terjadi... waktu ibu pake handuk itu sebenarnya Arga sange banget lho Bu? Ingin rasanya Arga jilatin memek ibu. Jadi, boleh gak Bu... Arga menyetubuhi ibu lagi seperti dulu...?"

"Boleh sayang... Tapi jangan sekarang masih sore... Ihh jangan nyiumin memek ibu Arga... Nanti dilihat orang...!" Kata ibuku, bukannya menjauh malah mengelus kepalaku.

"Arga kangeeenn banget sama ibu, kangen hangatnya tubuh ibu... Rasa juga baunya memek ibu... Maafkan Arga Bu... Sebenarnya tak sopan Arga bilang itu sama ibu... Ibu tetaplah orang yang dulu melahirkanku... Arga tetap menghormati ibu... Hanya saja kontol Arga ini terus menggeliat ingin masuk kedalam memek ibu... Ibu gak tega kan kalau kontol Arga tersiksa begini...??" Kataku sambil membaui memek ibu dari luar dasternya, tangan ibu masih mengusap-usap kepalaku karena rasa sayangnya sebagai ibu. Aku tak khawatir akan ada orang ke warung ini, karena hujan semakin lebat dan berkabut.

"Sayang, kasih ibu cinta ibu sama kamu jangan disamakan dengan cintanya seorang gadis kepada pacarnya. Ibu yang melahirkan kamu dalam susah payah, merawatmu dengan penuh kasih, cinta ibu sama kamu begitu besarnya... Jika saja pernikahan sedarah legal dibumi ini... Ibu rela mengandung anakmu sebanyak mungkin." Kata-kata ibu membuatku yakin bahwa ibuku takkan mungkin membiarkan harga dirinya diambil lelaki lain. Aku yang awalnya takut ibuku ketagihan ingin di gangbang atau membiarkan dirinya disetubuhi lelaki lain di belakangku, ternyata itu hanya pikiranku saja yang terlalu khawatir memek ibuku dinikmati lelaki lain.

Suhu udara semakin dingin, angin berhembus kencang sampai menghempaskan ranting dan dedaunan. Dalam keadaan seperti itu aku pandangi wajah ibuku yang cantik itu begitu mengundang birahiku.

"Kenapa sayang? Kok liatin wajah ibu sihh? Ibu malu diliatin kamu terus ihh..." Kata ibuku mencubit pipiku.

"Bu, Arga udah gak kuat nih... Ngentot yuk bu?... Tuhh lihat kontol Arga udah ngaceng begini lho Bu..?!" Sambil ku perlihatkan kontolku kepada ibuku.

Melihat kontolku yang ngaceng itu mata ibuku terbelalak! Rona wajahnya langsung memerah dan menelan ludahnya. Secara reflek digenggamnya kontolku oleh tangan ibu sambil meremasnya.

"Sayang... Kontol kamu langsung buat ibu merangsang... Yuk ahh..!! Ibu juga kayaknya gak bisa nahan birahi didalam diri ibu... Tutup aja warungnya yaa sayang..? Ibu mau pipis dulu nihh.."

"Asiiikkk!!! Beneran Bu kita mau ngentot?"

"Iyaa... Serius ini! Ibu juga udah gak kuat..."

"Baik Bu... Arga tutup dulu yaa warungnya..??"

"Iyaa tutup aja... Nanti kalau lagi enak-enaknya datang pembeli kan bisa nanggung sayang.."

"Wahh! Ibu pinter banget..." Sambil aku cubit gemas pubisnya yang padat itu ugh!! Buseet ini memek ibuku tebal banget!

Melihat kelakuan mesumku yang nyubit memeknya itu, ibuku membalas mencubitiku, "ayooo...!?!" Kata ibuku sambil tersenyum manis lalu menggigit bibir bawahnya dengan genit.

"Iyaa Bu..! Siap dilaksanakan....!!" Aku langsung bangkit membereskan dagangan lalu menutupnya. Sedangkan ibuku pergi ke kamar mandi untuk biang air kecil dan aku langsung menuju kamar bersiap-siap menghajar memek ibuku.

Kreeettttt...!!! Pintu kamar dibuka, pintu yang terbuat dari empat buah papan yang direkatkan menjadi sebuah pintu itu pun dibuka oleh ibuku. Ibuku datang sambil melemparkan senyuman kepadaku, disertai mimik wajahnya yang begitu cantik sampai aku benar-benar tidak salah memilih wanita yang sangat istimewa.

Ibuku duduk aku pun duduk ditengah kasur, didepanku kini ada seorang wanita ibu kandungku sendiri yang sedang hamil tiga bulanan. Dia adalah satu-satunya wanita yang aku cintai dan sangat aku sayangi, dari dirinyalah sumber dari segala macam kenikmatan ada pada dirinya. Tak ada satupun dari dirinya sesuatu yang tidak membuatku bergairah, nafsuku selalu terpancing untuk menyetubuhinya.

Dengan posisi kami duduk aku belai pipinya yang chubby sambil tersenyum kepada ibuku, tangannya memegang tanganku agar berlama-lama memegang pipinya, matanya terpejam dengan mengusap-usap pipinya ditelapak tanganku. Ahhh....!! Ibuku mendesah lalu berkata, "dari telapak tanganmu ... Ibu merasakan kasih sayangmu mengalir ke pipi ibu... Ahhh... Sungguh memek ibu langsung terasa geli ingin digesek-gesek kontolmu sayang..."

"Ohh... Ibu... Kamu begitu menggoda... Aku merasa senang dari ibu aku akan memiliki keturunan... Bu.. bahagiakan ibu aku setubuhi sampai hamil begini Bu?"

"Karena cinta lah yang membuat ibu rela mengandung anak darimu sayang... Kamu sumber kebahagiaan ibu... Kamulah yang membuat tujuan hidup ibu menjadi sangat berarti..." Kata ibuku sambil menciumi tanganku.

Aku usap rambut kepalanya sambil aku rapikan rambutnya yang terurai panjang itu kebelakang telinganya. Ibu menatapku dengan tatapan yang penuh perasaan cinta, seakan perasaan dihatinya terpancarkan dari tatapannya itu sampai menembus relung hatiku. Rasanya begitu hangat dan terasa lapang dadaku ini melihat ibuku yang penuh daya tarik dari tubuhnya itu.

Ku dekati ibuku lebih dekat lagi, lalu kedua tanganku mulai menyentuh dan meremas payudaranya yang montok berisi itu dari luar dasternya. Ohh.. rasanya begitu padat, kenyal, dan terasa hangat ditelapak tanganku.


Ku tatap wajah ibuku yang putih itu mulai terlihat memerah, pancaran aura kasih sayangnya seakan menerpa wajahku sampai aku terpesona melihatnya, "Bu, dilepas yaa dasternya?" Kataku kepada ibu. Lalu ibu tersenyum dengan senyuman yang membangkitkan gairah seksualku. "Iyaa sayang... Bantu ibu melepaskannya..." Kata ibu kepadaku sambil aku bantu melepaskan pengaitnya dan menurunkan resleting dasternya.

Kini terlepaslah kain yang menutupi tubuh ibu, tubuh yang putih bersih, montok berisi juga lembut ketika ku sentuh. Aku sampai menelan ludah melihat pemandangan yang begitu menakjubkan ini. Karena saking nafsunya aku lepas kaosku lalu aku berdiri didepan ibu untuk melepaskan celana panjangku, sebelum aku lepaskan, tiba-tiba ibu bangkit setengah jongkok membantuku melepaskan celana yang aku pakai. Karena saking dekatnya dengan selangkanganku, ketika tangan ibu menurunkan celanaku beserta celana dalamku, kontolku terlepas dari sarangnya dan berdiri tegak hingga mengenai dagu ibuku. Melihat kontolku yang tegang itu, mata ibuku terbelalak! Tangan ibu dengan sigap menggenggam kontolku dengan kedua tangannya, lalu diciuminya seluruh batang kontolku bahkan sampai digesek-geseknya ke pipinya.

"Ohh... Kontolmu yang sangat ibu rindukan sayang... Mmmuuuaaahhh... Ohhh... Aromanya... Rasanya.... Ibu suka sekali sayang..." Ibuku menciumi, menghirup kontolku seperti menciumi seorang bayi mungil yang menggemaskan.

Aku kini sudah bugil didepan ibu, setelah aku lepaskan celanaku yang sudah dimata kaki dengan kedua kakiku, karena ibuku terhipnotis oleh kontolku sehingga ibu lupa melepaskan celana yang aku pakai.

Ibu masih tak mau melepaskan genggamannya, dia malah langsung mengulum kontolku seperti orang yang kehausan dikasih es lilin, Crokkk...Crookkk...Crroookkk...!! Begitulah suara yang aku tangkap dengan Indera pendengaranku.

Ketika ibuku memaju mundurkan kepalanya ughh! Rasanya sungguh nikmat sekali, perasaan nyaman, lembut, hangat juga hisapan mulutnya hampir membuat lututku tak sanggup menahan kenikmatan hisapan mulut ibu.

Aku usap-usap kepalanya sebagai tanda rasa kasih sayangku kepadanya, ibuku semakin menampakkan kebinalannya dengan menyedot dan menelan ludahnya bersamaan dengan rasa kontolku dimulutnya. Sambil di kulumnya kontolku, aku membungkuk melepaskan pengait bhnya sehingga Brolll!!! Payudara ibu yang besar itu menggelayut terlepas dari kekangannya.

Melihat payudara ibuku yang begitu besar seperti batok kelapa yang utuh itu, membuatku semakin membara birahi ini. Aku coba pegang kepala ibuku dengan kedua tanganku lalu aku hentakkan kontolku sampai ujungnya mengenai pangkal tenggorokannya ughh!! Aku melenguh merasakan kenikmatan dari mulut ibuku. Setelah itu aku lepaskan kembali kepala ibu tapi ibu masih terus menghisap kontolku sampai terasa ngilu kontolku ini. Jika aku biarkan ibuku terus menyedot kontolku, bisa-bisa game over ini.

"Sudah bu... Arga ingin menikmati tubuh ibu... Arga kangen ingin meluk ibu sambil memasukkan kontol ini kedalam memek ibu yaa sayang..." Kataku sambil mencabut perlahan kontolku sampai kulihat belepotan oleh air liurnya.

"Iyaa sayang... Ibu sampai lupa kalau ibu juga ingin sekali disetubuhi kamu sayang... Maaf yaa?? Ibu keenakan menikmati penis kamu... Mungkin ini efek bawaan bayi yang dikandung ibu... " Kata ibu melepaskan kulumannya lalu menjilati bibirnya sendiri dengan memutar lidahnya.

"Gpp kok Bu... Nanti diterusin lagi... Kalau keterusan bisa-bisa muncrat di mulut ibu..." Kataku sambil jongkok, dengan posisi seperti itu aku pegang kedua pundaknya, lalu kamipun berciuman dengan ibuku sampai kontolku beberapa kali menunjuk-nunjuk lobang memek ibu yang masih terbungkus cd-nya.

Posisi ibuku yang sedang sama-sama jongkok itu tentunya membuat memeknya yang tembem itu menganga, sambil kami berciuman, tanganku meraba memek ibu dibalik cd-nya. Memang yang aku lihat itu benar adanya, memek ibuku kurasakan terbelah lebar sehingga ketika aku tekan, jari tengahku sampai terjepit terperosok dilobang memeknya bersamaan dengan kain cd-nya.

Aku yang sudah diburu nafsu, langsung mengajak ibuku untuk terlentang dengan isyarat tubuhku mendorong tubuh ibu. Kini ibuku terbaring diranjang dalam keadaan hampir bugil. Payudaranya yang besar sampai bergoyang keatas kebawah karena perobahan posisi ibuku yang mendadak dari jongkok sampai terlentang.

Kedua kaki ibuku masih terbuka lebar menekuk seperti seekor katak yang sedang menempel dikaca, ughh!! Terkejut melihat memek ibuku yang terbentuk indah dibalik cd-nya, ibuku sampai tersenyum melihat ekspresiku melihat memeknya. Ibuku sendiri pun merasa bangga bahwa memeknya sangat dikagumi olehku. Beberapa kali ku menelan ludah, akhirnya aku lepas cd yang membungkus memek ibuku, tentunya ibu membantuku dengan mengangkatkan pantatnya sehingga memudahkan aku melepaskan cd-nya itu.


Dadaku sampai sesak melihat lembah kenikmatan ibuku menampakkan lobang surgawinya yang berkedut-kedut, sehingga mengundang kontolku ini seakan menarikku untuk segera memasukannya. Tapi aku ingin memuaskan mulutku dulu, ku lumat memek ibu dengan jilatan lidahku yang menari-nari dibelahan memeknya "uugghh!!... Aaahhh... Eeemmmhhhh... Aaahhh....!!!" Ibuku meliuk-liuk menggelinjang kegelian karena daerah sensitifnya ku eksplorasi sampai bagian yang terdalam. Rasanya masih tetap sama terasa asin dan gurih, baunya yang mengundang birahi semakin ku tekan wajahku sampai hidungku pun menempel erat dengan kulit memeknya. Ugh!! Aku sampai geleng-geleng kepala saking ku terpesonanya melihat, membaui, merasakan kenikmatan yang bersumber dari memek ibuku ini.

Sungguh aku sudah tak tahan lagi menahan godaan jepitan kenikmatan memek ibu yang terus mengap-mengap seakan membujuk kontolku untuk segera mampir kedalam memeknya. Tanpa menunggu lama aku dekatkan ujung kontolku menempel di pintu gerbang kenikmatan dari segala kenikmatan itu. Ibu mengangguk untuk segera memasukkannya sambil kedua tangannya mengangkat kearahku, agar ketika aku sudah memasukkannya untuk segera memeluknya, menindihnya.
 
Tidak terlalu susah untuk memasukannya, dengan tekanan yang kuat! Aku hentakkan kontolku kedalam memek ibuku Bbllleeessskkkk!!! Uuuggggghhhhh...!!! Perasaan geli, hangat, licin kurasakan dibatang kontolku. Aku diam sejenak sambil kurasakan kontolku menggeliat didalam, lalu aku langsung menuju tubuh ibuku untuk menindihnya. Ibu yang sudah menantikanku segera memelukku dengan penuh kasih sayang seorang ibu disertai birahi yang membara.

Memang kontolku tak terlalu sulit menembus pertahanan dari otot memek ibu yang menghalangi lobangnya, tapi sungguh didalamnya kontolku serasa diremas-remasnya oleh lipatan-lipatan daging lembut yang seakan mengunyah kontolku didalam memeknya itu.

Permukaan memek ibu menengadah keatas karena ibuku melebarkan kedua kakinya lalu menekuknya, hingga lutut ibu hampir sampai mengenai kedua samping perutnya. Aku memandangi ibuku dan ibu pun memandangiku, perasaan cinta dan birahi seakan mengalir melalui alat kelamin kami berdua. Lalu kedua bibir bertemu kembali dan aku langsung berciuman dengan ibuku, melumat bibirnya dan saling bertukar ludah. Karena hawa nafsu yang bergejolak, aku dan ibu tak merasa jijik sedikitpun untuk saling bertukar ludah itu, malah kami sangat senang kedua kelamin menyatu, kedua tubuh merapat dan mulutku melekat dengan dirinya.

Dalam keadaan seperti ini aku langsung menaik turunkan pantatku, sehingga kontolku mulai menggesek memeknya. Rasanya benar-benar membuat aku seperti melayang-layang karena selain geli dan hangat, hawa incest ini semakin menambah kenikmatan yang berlipat ganda.

Genjotan demi genjotan terus ku berikan kepada ibuku, sesekali aku tekan sedalam-dalamnya lalu aku genjot kembali. Uugghh... Aaaahhhh.... Argaa... Enak sayang... Aaahhhh... Terusss entot ibu anakku sayang... Ooohhh... Eeemmmhhh...!!!" Ketika ibuku meracau tak karuan itu aku menciumnya kembali, sehingga yang keluar hanyalah suara 'Emmmhhhh...' saja.

Setelah melumat bibir ibu aku membungkukkan tubuhku, kini aku mengunyah, menyedot payudaranya juga putingnya sambil tetap aku maju mundurkan pantatku ke tubuh ibuku. Payudara ibu yang besar, memek ibu yang tembem juga pantatnya yang bahenol melengkapi pesona tubuh ibuku yang gembrot.


Tubuh kami berdua sampai mengeluarkan keringat, bahkan dari kepalaku terus berjatuhan titik-titik peluh keringatku menetes mengenai wajah ibu.

Ketika sedang asik menggenjot itu tiba-tiba ibuku mulai menegang, jepitan memeknya semakin kuat. Ibu pun mulai mengeluarkan sebuah kata keramat dari mukutnya, "sayang... Ibu mau kellluuaarrr... Aaaahhhhh.... Aaaaahhh... Eeemmmmhhh...!!" Crut.. Crruutt.. Crruutt..!! Ku rasakan memeknya berdenyut kencang mengunyah kontolku oleh lipatan-lipatan daging yang terasa bergerinyal memijit lembut kontolku, disertai keluarnya cairan orgasme ibu yang kurasakan semakin membuat becek lobang memeknya.

Aku diamkan kontolku didalam membiarkan ibuku merasakan orgasmenya, setelah mengatur nafasnya dan orgasmenya sudah mereda, ibu tersenyum kepadaku.

"Sungguh sayang... Ibu tak pernah merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa ini... Makasih yaa sayang... Ibu bahagia sekali.."

"Iyaa Bu sama-sama... Oiya Bu, boleh Arga ngentot lobang anus ibu?"

"Boleh sayang... Ibu ijinkan... Tapi, itu sisa orang lain... Emang kamu mau?" Masih kontolku didalam memeknya dan ibu merasa malu bahwa lobang anusnya pernah digangbang waktu itu.

"Jangan membahas itu lagi Bu.. ibu sekarang istriku meskipun bukan resmi.. Arga sangat mencintai ibu dan tak mempermasalahkan tentang itu. Jadi Bu, boleh Arga ngentot pantat ibu?"

Ibuku mengangguk, "boleh kok sayang.."

Mungkin sudah 15 menitan aku menggenjot lobang memeknya, kini aku mencabut kontolku PLOP! Kontolku terlepas dari jepitan mulut memek ibu yang ku lihat sampai basah kuyup diselimuti oleh cairan orgasmenya ibuku.


Ibu kini menungging dengan melebarkan kedua kakinya, memek dan lobang anusnya terlihat jelas dimataku. Ku lihat tetesan lendir ibu berjatuhan ke kasur lalu aku lap dengan kain cd-nya agar tidak terlalu becek.

Aku ludahi belahan pantat ibuku sehingga ludahku mengalir kebawah mengenai lobang anusnya, tak perlu aku ludahi kontolku lagi, karena sudah basah mengkilap oleh lendir ibuku. Kontolku dengan lobang anus ibu bertemu, aku mulai menekan kontolku sehingga masuk kepalanya, dalam hal ini aku bukan sedang memperkosa ibuku lalu memberikan kesakitan kepadanya, tapi aku dan ibu saling memberikan kenikmatan dan kenyamanan antara kami berdua, jadi aku dengan hati-hati menekan kontolku yang sekarang sudah setengahnya masuk kedalam lubang anusnya ibu. Perlahan-lahan kontolku terus menggeliat seperti belut yang licin memaksa ingin masuk, sedangkan lobang anus ibu meronta-ronta seperti mulut ikan menahan laju kontolku, karena mungkin kaget ada benda asing yang ingin masuk kedalam, tapi berkat usahaku dan ridho ibu akhirnya amblas sudah kontolku ini menembus lobang anus ibu sampai hanya tersisa pangkalnya saja. Perutku merapat dengan pantat ibu yang seperti pantat kuda Nil menjepit pusakaku didalam dirinya.

Ohh... Aku diamkan sejenak merasakan cengkeraman otot anus yang seakan melekat erat meremas kontolku didalamnya, aku pasrah, aku terdiam, karena begitu nikmatnya lobang anus ibuku ini.

Ketika aku membenamkan kontolku didalam, ibuku menoleh dan berkata dengan mengernyitkan dahi, "Akhirnya ibu bisa merasakan penismu didalam anus ibu sayang... Ibu sungguh bahagia sekali.."

"Gimana Bu? Apa ibu kesakitan? Kalau sakit Arga cabut lagi.."

"Jangan sayang..!! Memang agak sakit... Tapi ibu sungguh sangat menyukainya... Entot terus ibu sayang... Aaahhhh..."

"Baiklah kalau ibu suka... Arga mulai genjot yaa?"

"Iyaa sayang... Uuuggghhh... Aaaahhhh...!!" Ibu melenguh ketika dengan perlahan kontolku aku tarik dan dengan kecepatan tinggi aku hentak-hentakkan pantatku mendorong kontolku mengoyak lobang anusnya. Anus ibu sungguh sangat luar biasa sensasi rasanya begitu menjepit, padahal sudah dijebol 7 lelaki tua bergiliran.

Plok! Plok! Plok! Suara merdu persetubuhan antara aku dan ibuku terus berlanjut sampai memerah pantat ibuku aku tepuk-tepuk karena saking gemesnya.

Berkali-kali aku terus menggenjotnya sampai akhirnya ibuku mendapatkan kembali orgasmenya, "oohh... Argaa sayang... Ibu mau kellluarrrr sayanggg...!!".

"Kita bareng ya Bu... Arga juga mau kelluaarr..."

Aku langsung mencabut kontolku dari lobang anus beralih ke lobang memeknya ibuku Bleessssskkk...!!! Ibuku melenguh akupun mengerang karena kontolku kembali ke tempat yang sebenarnya untuk melepaskan spermaku didalam memeknya.

Plok! Plok! Plok! Pantat ibu dan perutku beradu kencang sampai menimbulkan suara-suara indah yang menggema menghiasi seisi kamar. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi, pertahananku hampir jebol diterjang air bah sperma yang terbendung selama hampir 3 bulan tak aku keluarkan. Aku pegang kuat-kuat pinggul ibuku yang lebar agar tidak terdorong lalu aku dorong sekeras-kerasnya sampai menghujam ketempat yang terdalam dilorong memeknya.
"Aaaaahhhhh..... Ouuuggghhh.... Argaaaa ibuu kelluarrr... AaaaaAaaahhhh...!!" Ibuku ambruk dalam keadaan masih nungging, dia bertumpu pada kedua tangannya yang ditekuk menyentuh kasur.

Aku pun menghujamkan sedalam-dalamnya kontolku sampai rapat pantatnya dengan perutku, disertai semburan demi semburan spermaku menyemprot dinding memek ibu Crrooottt.... Crrrooootttt... Ccrrroooooottt...!!! Uuuggghhhh... Uugggghhhh...!!! Aku sampai merem melek melepaskan jutaan sel spermaku didalam memeknya.

Setelah puas aku cabut kembali kontolku ini dari lobang memek ibu diiringi lelehan sperma kental dari lobang memeknya. Ibuku kini terlentang kembali lalu aku pun memposisikan diri rebahan disampingnya, dalam keadaan posisi miring aku dan ibu saling berpelukan karena suhu saat ini begitu dingin. Aku baru sadar kenapa ibuku sangat tahan mandi tengah malam?

"Bu, kadang hampir setiap malam ibu selalu mandi apa tidak kedinginan Bu? Aku aja gak kuat walau hanya sekedar cuci muka.." kataku kepada ibu.

"Itu berarti kamu gak merhatikan ibu sewaktu mandi sayang... Sebelum mandi ibu selalu bawa termos yang berisikan air panas... Memang airnya tak jadi hangat... Tapi setidaknya airnya tak terlalu dingin sayang..."

"Ohh.. pantesan... Ibu.. ibuuu.. Arga sayang banget sama ibu" kucium ibuku.

"Ibu juga sayang... Kalaulah hubungan tabu ini tidak akan dihujat warga.. ibu tak jadi masalah hamil berapa pun dari benih kamu sayang..."

"Iyaa Bu... Arga juga berpikir demikian... Ternyata musibah yang menimpa kita ada hikmahnya juga... Tapi Bu.. ibu harus jujur. Apakah ibu gak ketagihan kan disetubuhi lelaki lain selain Arga putra ibu?"

"Ihh... Kamu mah ngebahas itu lagi... Ya nggak lah sayang... Jangan bahas itu lagi akh ibu gak suka... " Ibuku cemberut sambil menatapku.

"Iyaa sayangku cintaku.. maafin aku yaa sayang..." Kataku membujuk ibu.

"Iiiihhhhhh.... Dassarrr gak percayaan...!" Ibuku meremas kontolku sampai berdiri kembali gara-gara ibu.

Aku balas perbuatan ibu dengan mencium bibirnya lama sekali "Mmmmuuuuaaahhh!!!"
Sikapku yang romantis membuat ibuku tersenyum dan tertawa kecil, masing-masing merasa gemas dan saling berpelukan, berpandangan dan tidur bersama.


*******

Aku dan ibu semakin akrab bermanja-manja seperti pengantin baru, bahkan didepan para ibu-ibu yang mampir ke warung pun mereka merasa bersyukur ibuku memiliki seorang anak laki-laki yang mau merawat dan menjaga ibuku yang sedang hamil.

Bagi mereka ibuku hamil gara-gara diperkosa. Padahal jauh sebelum tragedi itu terjadi, ibuku sudah positif hamil mengandung anakku dirahimnya.

Setiap malam dalam keadaan ibuku hamil selalu aku setubuhi dirinya berkali-kali, sampai beberapa bulan terlewati, kandungan ibu sudah saatnya memasuki masa-masa genting. Hingga pada suatu malam ibuku mengeluh merasakan kesakitan seperti mau melahirkan, untungnya seminggu sebelum lahiran aku sudah memberi tahu dukun beranak yang kebetulan dekat tak jauh dari warungku agar siap-siap.

Dukun beranak itu akhirnya datang bersama ibu-ibu tetangga setelah aku telpon, bahkan ibu selma pun datang melongok ibuku yang mau melahirkan. Aku disuruh menunggu diluar sementara ibu-ibu berada didalam, perasaan takut, was-was, deg-degan menyelimuti diriku. Ini pertama kalinya aku merasakan ketakutan, takut ibuku dan bayiku kenapa-kenapa.

Tidak berapa lama terdengar suara tangisan seorang bayi dari dalam kamar ibu, aku pun disuruh masuk untuk melihat bayinya. Ketika aku masuk semua mata tertuju kepadaku, lalu dukun beranak itu berkata kepadaku yang berdiri disampingnya, "selamat yaa dek Arga, ibumu sudah melahirkan anak laki-laki. Dilihat-lihat mirip banget lho sama kamu... " Aku kaget mendengar kata-kata dukun beranak ini. Tapi aku pun senang bahwa aku sekarang sudah menjadi ayah bagi anakku.

Kisah hidupku ini biarlah menjadi rahasia bagi aku dan ibuku, kelak rahasia ini pastilah akan terbongkar juga skandal antara ibu dan anak kandung.


TAMAT
 
terima kasih buat dobel updetnya suhu @Mr_Boy

sangat disayangkan cerita yang menarik ini diakhiri begitu cepat, namun kehidupan RL lebih diutamakan, semoga suhu @Mr_Boy tetap fit dan selalu bahagia sehingga nantinya bisa menyajikan cerita-cerita baru yang lainnya yang tak kalah menarik.

tetap semangat dan sehat selalu :beer:
 
Makasih dah mau namatin ceritanya. Semoga saja nanti kapan2 ada kelanjutannya, sampe skandal hubungan mereka terbongkar.

Sukses selalu ya om ts.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd