Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Binalisasi via Pijat

Wah, udah rame aja nih! Thanks supportnya suhu-suhu semua. Cerita ini fiksi atau realisasi? Hmmm, bisa dibilang berdasarkan kisah nyata namun ada bumbu penyedap yang ditambahkan. Ok, langsung saja kita lanjutkan ke bagian selanjutnya.

Sorenya setelah sex hebat tadi siang. Hans pun mengajak aku pijat karena dia sendiri pun lelah.

H: Sayang, aku juga pengen pijet beneran nih
V: Gantian dong pijat ++ tapi aku terapisnya
H: Kamu kan badannya kecil babe, mana kuat mijetin aku, aku mau pijet di luar aja, kamu mau lagi ya
V: kan tadi aku udah, udah enak kok dipijet kamu
H: ya gapapa kan lg
V: yaudah ayo

Pergilah kami dari rumahnya menuju area di jakarta selatan. Saat dia membelokkan mobilnya, kita berhenti dalam sebuah hotel

V: pijetnya di hotel?
H: iya tadi aku udah booking, aku sekalian booking room jadi kita bisa nginep malam ini

Mendengarnya pun aku sangat senang, aku bakal dientot Hans semalaman. Setelah kami check-in di bagian reception, kami naik ke atas ke kamar. Kamarnya cukup besar, dan sudah siap dengan kasur pijat yang ada di tengah kamar.

“ting tung!”

K: Permisi
H: iya masuk, mas Kevin ya?

Dipersilahkannya terapis pijat untuk masuk. Dia mendengarkan larangan aku supaya dia tidak dipijat oleh wanita lain, jadi dia memang memanggil terapis laki-laki. Setelah 1,5 jam dipijat, dia sudah merasa bugar.

H: Sayang, gantian tuh kamu dipijat sama masnya
V: Hah? beneran?
H: Iya, gapapa kan mas?
K: Iya bisa kok saya
V: Aku nanyanya ke kamu bukan ke masnya ih!

Aku menarik Hans agak menjauh dan bertanya padanya.

V: Ini aku boleh dipijat dia? Kamu nggak cemburu kalo dia liat badan aku?
H: Dia kan terapis sayang, pasti udah biasa nggak sih?
V: Hmmm iya sih, ini.. kamu pesen plus plus ya?
H: Kamu maunya gitu? Ya boleh aja kalo kamu mau
V: Nggak ah! Risih aku
H: Yaudah pijet biasa aja?
V: Iya kalo gitu gapapa
K: Silahkan dibuka mbak bajunya, nanti saya selimuti

Jantungku berdebar, aku akan membuka baju didepan laki-laki selain Hans. Kubuka baju dan celanaku, lalu aku tiduran di atas kasur pijat itu.

K: Maaf bu, bra-nya boleh dibuka juga? Supaya saya bisa pijat punggung ibu
V: Oh iya mas, boleh

Ucapku sambil terbata-bata karena gugup. Hans pun tertawa di sofa. Dia menyalakan TV. Selang beberapa lama setelah dia memijat kakiku, dia mulai naik ke pahaku. Aku pun bisa merasakan bahwa vaginaku mulai basah, tapi kuatur nafasku dan berusaha untuk tidak menunjukan itu kepada terapis, maupun kepada Hans. Tangan terapisnya pintar sekali memijatku, enak rasanya. Tangannya pun mulai nakal dan berani menggesek vaginaku. Apa daya, aku pun terlanjur horny. Kepalang tanggung, aku membiarkan dia melakukan itu. Setelah naik dari paha ke pantat, dia memijat punggungku. Punggungku adalah area yang sangat sensitif untukku, ketika dia memijat bagian samping, dengan sengaja dia menyentuh toketku. Rasa geli yang kurasakan membuatku turned on. Sesekali dia mengenai putingku, dan aku tahu bahwa dia sengaja. Lalu, aku mengirimkan chat ke Hans.

V: Sayang, horny
H: Mau sama si masnya?
V: Kamu gimana?
H: Lah kan aku seneng itu emang fetish aku
V: Tapi aku ngerasa salah tau, kayak selingkuh
H: Selingkuh kok depan pacarnya, kamu mau atau nggak?
V: Dia udah ngenain tangannya ke toket aku sih
H: Vagina kamu juga?
V: Iya tadi dia gesekin, memek aku udh basah banget
H: wah, udah jadi memek ngomongnya, udh horny ya?
V: Banget
H: Kalo kamu mau sama dia, gih
V: Boleh?
H: Boleh
V: I love u
H: Love u too

Kubiarkan dia mengerjai toketku sambil memainkan pantatku. Saat tiba waktunya untuk balik badan, tak kututupi lagi toketku. Aku memperhatikan Kevin melihat kearah toket dan vaginaku terus. Setelah dia naik ke bagian pundak, dia sengaja menggesekan tangannya ke toket aku

V: Mas ih!
K: Maaf mbak

Aku pura-pura jual mahal, padahal aku tau tadi ketika jarinya mengenai vaginaku, sudah basah. Ketika dia memijat tanganku, tanganku terarah ke selangkangannya. Tidak beberapa lama aku kembali chat Hans

V: Ada condom?
H: Ada

Hans mengantarkan condom itu dan memberinya ke tanganku. Aku yakin Kevin juga melihat itu. Selang beberapa waktu, aku memegang kontol Kevin dari luar celananya, ku gesek dengan tanganku. Tangan Kevin pun menggerayangi toket dan memekku dengan bebas. Jarinya menggesek clitorisku dan membuatku terbang.

V: Mmmhhhh
H: Enak mbak? Kurang kenceng nggak?
V: Iya kencengin lagi boleh

Ditekan lagi jarinya ke clitorisku, dijilatinya putingku dan toketku. Aku menarik kepalanya dan bercumbu dengannya. Kulahap lidahnya yang menyeruak masuk ke mulutku, dan bergantian aku menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Aku buka celananya dan aku pun takjub dengan ukurannya. Lebih panjang dari Hans, tapi Hans lebih besar diameternya. Aku lahap kontol panjang itu dan kukocok. Kevin pun memasukkan jarinya ke vaginaku. Ditekannya G-spotku sampai membuatku ingin squirt

V: aaahhh mas

Aku keluar dibuatnya. Squirt lagi untuk kedua kalinya di hari ini. Permainan tangan Kevin sungguh membuatku nikmat. Setelah mengambil nafas, aku memberikan condom kepadanya. Mengerti maksudku, dia memasang condom itu dan naik ke kasur. Dimasukkannya perlahan, dan ketika semua kepalanya sudah masuk, bles! Digenjotnya memekku dengan kontolnya. Semua hal ini disaksikan oleh Hans, aku melihatnya sedang tiduran di sofa sambil mengocok sendiri kontolnya sambil merekam kejadian ini.

Dicumbunya bibirku, diremasnya toketku, digenjotnya memekku oleh Kevin, terapis pijat yang baru aku kenal sore ini. Membuatku merasa sangat binal, dan aku menyukai itu.

V: Sayang, siniiii
H: Kenapa sayang

Aku tarik kepala Hans untuk mencumbuku, sambil Kevin terus mengentotiku, lalu ku berbisik

V: Kering sayang
H: Mau lepas condom?

Aku mengangguk dan Hans kembali ke sofa tanda memperbolehkan, lalu aku berganti posisi, Kevin dibawah, tapi sebelum aku memasukan kontolnya kembali, aku bertanya

V: Mas aku lepas aja ya
K: Yakin mbak?
V: Iya mas
K: Okay

Kulepaskan condom itu dan memasukan kontolnya ke dalam memekku, lalu aku menggoyangkan pinggulku, keatas dan berputar, enak sekali rasanya. Aku mengatur tempo yang paling enak untukku, aku membuat Kevin keenakan juga terlihat dari raut wajahnya. Tidak lama kemudian, aku orgasme lagi. Karena lemas, aku kembali tiduran. Saat terlentang ini, Kevin kembali mengangkangkan kakiku dan menjilati memekku, dia jilat terus sampai aku keenakan kembali dan selesai mengambil nafas. Dia jejalkan kembali kontolnya ke memekku, dan menghentakkannya dengan keras. Aku sangat menikmati genjotannya.

V: Mas, aku mau keluar mas, kencengin dong
K: Saya takut saya keluar juga mbak
V: Nggak papa mas bareng, kencengin ya

Kevin terus menggenjot aku dengan tempo yang kian cepat, aku menarik mukanya dan mencumbu bibirnya. Aku seakan diambil alih oleh birahi yang membuat dia tak ingin lepas dari memekku. Aku menginginkan sperma itu di dalam memekku.

V: Aaaahhhhhh massssss
H: Bu, saya, mau, keluarrr
V: Terusin, jangan lepassss ahhhh

Crot crot crot! Kurasakan semburan sperma yang begitu deras dalam memekku, sambil aku mencumbu bibirnya dan mengarahkan tangannya untuk memegang toketku. Hans datang ke arahku dan bertanya

H: Keluarin dalem babe?
K: Maaf pak, tadi saya ditahan
V: Iya babe, biar enak
H: Dasar lonteeee
V: Hehe makasih ya sayang, enak banget hadiah kamu hari ini


bersambung…
 
Wah cerita baru. Asoy uga neh. :genit:
Beruntung si mas kevinnya. haha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd