Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Binalnya Istriku Dewi.

Part 11





POV SUAMI

Saat itu saya benar-benar marah, saya sempat tidak bisa tidur, sampai akhirnya rasa lelah membuat saya tertidur.

Besok seperti biasa saya bersiap untuk bekerja, tapi adaa yang berbeda dari biasanya, saya bersikap cuek sama istri saya. Selesai sarapan tanpa banyak kata saya berangkat setelah mengantar Intan terlebih dahulu ke sekolah.

Jam 8 saya sudah ada di kantor, sebenarnya saya sangat ingin ngobrol dengan Ida, tapi mulai hari ini sampai 4 hari ke depan saya akan sangat sibuk harus mendamping consultan Mill.

Selain harus menyiapkan data yang dibutuhkan oleh mereka saya pun harus menemani mereka selama di sini.

Hari itu jadwal saya betul-betul padat, saya tidak bisa berinteraksi banyak dengan Ida.

Ida sempat menyampaikan pesan suaminya yang menanyakan kembali permintaannya tempo hari, saya belum dapat menjawabnya.

Jam setengah 7 saya sudah sampai di rumah, hanya terlihat anak-anka saya saja sedang menonton tv, saat saya bertanya ke Bu Heti di mana istri saya, katanya istri saya lebih banyak mengurung diri di kamar, katanya kurang sehat.

Saya lihat istri saya sedang tiduran, saya pura-pura tidak memerdulikannya, kami masih saling diam, selesai mandi dan makan saya pun pergi tidur disebelah istri saya, kami masih saling diam, karena capek saya pun langsung tertidur, kejadian ini berulang sampai beberapa hari berikutnya.

Di kantor pun sama, saya masih cukup sibuk untuk melayani permintaan-permintaan data dari consultan.

Sampai akhirnya hari Sabtu saya punya waktu sedikit longgar. Saat itu sudah hampir jam sebelas, saya pun memanggil Ida ke ruangan saya, Ida sempat mengira ada lagi laporan yang harus di kirim ke consultan.

Saya:” Bukan itu say (saat ini kalo sedang berdua tak ada orang lain saya dan Ida saling memanggil say, kadang sesekali aku keceplosan memanggil Ida dengan sebutan tersebut di depan team ku yang lain, tapi mereka cuek saja, mungkin berpikir tidak ada apa-apa), urusan saya sama consultan sudah beres, sekrang mereka di urus mill manager”

Ida:” kirain ada tugas lagi say”

Saya menatap Ida, dia tampil anggun, dengan baju panjang hitam sampai lutut dan celana kulot warna putih dan jilbab warna kuning.

Saya:” Saya mau cerita tentang istri saya” saya pun menceritakan apa yang terjadi antara saya dan istri.

Ida mendengarkan dengan serius.

Saya:” Begitu say, menurut kamu bagaimana?

Sambil menarik napas panjang Ida menjawab pertanyaanku:

Ida:” Kalau menurut aku sich kamu gak perlu menghukum istri kamu, apalagi istri kamu kan disodomi secara paksa, dan itu juga karena atas ijin kam juga say dia melacurkan diri, kalau menurut aku dengan kam diamin dia, itu sudah hukuman buat dia, aku yakin dia sangat tersiksa dan sedih”

Saya:” Oh gitu ya, aku juga berpikir begitu say, aku juga sebenarnya gak tega tapi ya lumayan kesal juga”

Ida:” Kamu juga kan berperan besar membiarkan dan membuat istri kam jadi binal, dan kamu juga sebenarnya suka akan hal itu, bukan begitu?

Aku menganggukan kepala tanda setuju atas ucapan Ida.

Ida:” Sekarang keputusan ada di kamu say, mau kamu terusin kehidupan seperti ini atau kamu mau berhenti dan hidup normal, yang pasti suami aku nanyain terus ke aku apa kata suami bu Dewi, dia bilang kamu sudah menikmati istrinya 2 kali masa dia tidak dapat apa-apa”.

Saya:” Jadi kamu bilang ke suami kalau aku datang lagi waktu itu?

Ida:” Ia, aku juga bilang kalau kamu gagahin aku di ranjangnya, tempat kami tidur”

Saya:” Saya belum ada bilang sama istri, ya karena kami bertengkar itu”

Ida:” Sekarang kamu mau bagaimana say? Kalau kam mauhidup normal kamu juga harus mengakhiri semuanya termasuk hubungan kita, kalau kamu mau hidup normal ya aku pun akan hidup normal seperti biasa lagi”

Saya terdiam dan berpikir sejenak.

Saya:” Ya semua memang ada resikonya say, sepertinya aku tidak bisa meninggalkan kehidupan baru aku ini yang telah membuat aku lebih bergairah”

Ida:” Kalau begitu say, kalian harus saling percaya, semuanya cuma sebatas seks tapi kalian tetap saling mencintai, aku pun sama dengan suamiku saat mau melakukan hal yang seperti kamu lakukan, aku dan suami sudah saling berkomitmen”

Saya:” Ia say, aku merasa bersalah sama Dewi, padahal aku juga yang buat dia begitu, ngomong-ngomong apa yang membuat kamu mau melakukan seperti yang kami lakukan”

Ida:” Semua gara-gara video itu say, sejak melihat video itu suami aku jadi ingin agar aku menjadi binal seperti istri kamu, dan suami aku ingin melihat juga istrinya digauli di depan dia, ya seperti kamu dan istri waktu di video main bertiga”

Saya:” Hem kalau begitu bagaimana kalo kita swing saja say, kita maen berempat, aku, Dewi, kamu dan suami kamu”

Ida:” Sepertinya suami aku bakalan seneng say”

Saya:” Ok, saya akan bilang ke istri kalau sudah deal kita tinggal tentukan kapan dan di mana hehe...”

Ida:” Sayang atur saja”

Saya:” Gimana kalau sore ini saya ke rumah kamu lagi say”

Ida:” Hem, kamu pulang saja say, urus dulu rumah tangga kamu, kasihan istri kamu, lagian suami aku pulang siang, mulai nanti malam dia shift malam”

Saya:” Oh benar juga say, aku juga rindu kebersamaan dengan istriku”

Saya pun segera pulang dengan penuh semangat.



POV WIFE



Sudah beberapa hari suamiku mendiamkan aku, ngomong hanya seperlunya, hati aku sungguh terluka, padahal tidak sepenuhnya aku bersalah, dia ikut andil juga.

Apalagi jika aku sepenuhnya jujur kurasa dia bisa lebih murka, aku pun tak menyangka suamiku Dendi akan mendiamkan aku.

Rasanya aku ingin curhat tapi pada siapa, karena nantinya orang tempat aku curhat akan mengetahui keburukanku.

Asep beberapa kali menghubungiku, tapi tak aku perdulikan selain aku takut oleh suami aku juga tak bisa mengatakan yang terjadi padanya. Semakin banyak tahu Asep atau orang lain tentang rumah tangga kami tentu tidak baik bagi kami berdua.

Jadi aku pendam semua sendiri termasuk dari Bu Heti yang terlihat curiga akan adanya masalah dalam rumah tangga kami.

Setelah kebanyakan diam di rumah, aku bosan juga, kebetulan hari ini hari Sabtu.

Intan menagih janjiku untuk membelikan baju baru untuknya, ya mungkin in saat yang tepat aku keluar rumah.

Sekitar jam 11 saya pun pergi dari rumah, saya sengaja pergi berdua Intan saja, takutnya suami pulang tidak ada orang di rumah.

Saya sengaja tidak pergi ke mall, khawatir ketemu lagi dengan pak Bob. Saya pergi ke sebuah butik untuk membeli baju buat Intan dan buat saya sendiri itung-itung menghilangkan suntuk. Pulang belanja saya sempat keliling-keliling membawa Intan jalan-jalan. Dia sempat merengek tidak mau cepat-cepat pulang.

Jam 2 saya baru sampai rumah, saya lihat mobil suami sudah terparkir di pekarangan rumah.

Ada rasa khawatir suami saya akan marah mengetahui saya pergi. Bisa saja dia curiga macam-macam.

Saya pun segera masuk ke dalam rumah. Saya lihat suami saya sedang tiduran di depan TV dengan Revan.

Saya lihat suami saya tersenyum terhadap saya, saya pikir tumben, saya pikir dia akan tambah cemberut.

Suami:” Dari mana saja kamu mah? Papah sudah pulang dari jam 1 tadi”. Suara suami saya lembut tidak seperti sedang marah.

Saya:” heh, abis antar Intan beli baju Pah, terus keliling-keliling karena Intan tidak mau cepat pulang”

Intan segera menghampiri Ayahnya dan memperlihatkan baju baru yang di belinya, dia nampak senang.

Suami:” Ya sudah, sana mamah istirahat, pasti capek, eh kalian sudah makan?

Saya:” udah Pah, tadi beli maka di jalan, mamah duduk di sini saja” Sambil memelih duduk di sofa.

Suami:” Sini duduk dekat sini mah, sambil menepuk tempat di sebelahnya.

Hati aku mulai lega tapi deg-degan juga sepertinya suami aku tidak marah lagi.

Tiba-tiba ponselku berbunyi dan ada sms masuk. Aku segera membukanya dan sangat terkejut, ternyata dari Pak Bob.

Pak Bob:” Dew, kamu masih mau aku booking lagi, tapi kamu bawa baby sister kamu ya, aku mau ngewe kamu berdua sekaligus” kenapa ada sms Pak Bob di saat begini, saat suami aku terlihat mulai baik padakku. Aku segera menghapusnya dan duduk di dekat suami.

Suami:” Sms dari siapa mah? Asep ya? Benar-benar suamiku tampak ramah.

Saya:” Bukan Pah, dari operator (aku berbohong), semenjak Papah mamarah sama mamah, mamah gak pernah hiraukan Asep, biar sms atau telpon”

Suami saya mulai mengelus-elus paha saya, saat itu saya mengenakan celana jeans.

Suami:” Mah, maafin papah ya, papah egois, kayak papah yang bener sendiri aza, papah dah merenung papah salah udah diemin mamah, mamah mau kan maafin papah?

Saya:” Mamah yang salah Pah, mamah pantes di diemin”
Suami mulai bangun lalu tanggannya memeluk pinggang aku dari samping.

Suami:” Papah yang salah mah, mestinya papah tetap pada komitmen awal kita semua Cuma sekedar seks, tapi rasa sayang kita tetap Cuma sama pasangan mah”

Saya:” Ia pah, mulai sekarang mamah terserah papah, apa kita hidup normal lagi seperti biasa?

Suami:” Papah lebih suka mamah yang sekarang”

Saya:” Maksudnya yang sekarang gimana pah?

Suami mulai meremas susu saya dan menciumi pipi saya.

Suami:” Papah suka mamah yang sekarang yang binal, bikin papah lebih bergairah”

Saya:” Tapi nanti papah marah lagi?

Suami:” Gak bakalan mah, asal kalau mamah mau nakal tetap ijin papah, dan papah juga boleh nakal di luar sana?

Saya:” Papah ijin mah gak?

Suami:” Bilang juga dong”

Saya:” Terserah papah, tapi mamah masih takut papah marah-marah lagi”

Suami:” itu kan karena mamah tak ijin Papah maen kasih anus mamah?

Saya:” Siapa yang kasih pah, kan udah bilang dipaksa?

Suami:” Ia, papah kesal sebenarnya kenapa bukan papah dulu yang perawanin anus mamah malah pak bob”

Saya:” Maafin mamah ya pah”

Suami:” Sudah Papah maafin mah, papah juga minta maaf?

Saya:” Ia mamah maafin, tapi beneran papah udah maafin mamah?

Suami:” Ia mah, kalau mamah mau jadi pelacur lagi juga boleh tapi harus ijin papah dan papah lihat dulu orangnya oke tidak, terus kalau bisa ada rekamannya dan jangan keseringan”

Saya:” Hah, papah mau jebak mamah nich?

Suami:” Beneran mah, mamah makin binal makin bikin papah bergairah?

Saya:” Mamah takut papah marah lagi”

Suami:” Janji mah, yang penting cinta mamah buat papah, mamah jangan sampai jatuh cinta lagi sama Asep atau yang lain”

Saya:” Ia Pah, kalau papah bilang gitu mamah oke saja”

Karena saya masih merasa agak lelah dan gerah saya minta ijin untuk mandi.

Sorenya kami membawa anak-anak jalan-jalan ke daerah Dago sambil mencari jagung bakar sekaligus menghilangkan rasa penat.

Hampir jam 8 malam kami baru sampai di rumah.

Anak-anak malah sudah tertidur di dalam mobil karena kelelahan.

Bu Heti pun tampak kelelahan segera masuk ke kamar, saya dan suami pun segera masuk ke kamar kami.

Suami:” Mandi bareng yuk mah”

Saya:” Ayo Pah, sdh lama kita tidak mandi bareng”

Segera saya mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi bareng suamiku.

Sayapun segera melepas jilbab yang saya kenakan dan menaruhnya di bak cucian, sala lihat suami saya malah sudah telanjang bulat. Saya pun segera melepas baju yang saya kenakan.

Saya:” Pah, lepasin donk ini kait kutang mamah” sambil menunjuk ke punggung saya.

Dendi segera melepas kait kutang saya yang ada dibelakang, setelah terlepas suami saya segera melepas kutang saya dan melemparnya ke bak cucian.

Saya:” Ah, enak pak” Suami saya langsung memeluk saya, tangannya memilin-milin puting susu saya.

Saya pun segera melepas rok dan celana dalam yang saya kenakan dan melemparnya juga ke bak cucian.

Suami saya mulai menjilati kuping saya dari belakang dan terus ke leher.

Saya:”akh, geli pah” sambil tangan saya mulai mengocok kontol suami yang mulai menegang.

Saya:” Pah, mamah isep kontol papah ya, hampir seminggu mamah gak isep kontol hehe”.

Suami:” ia mah, papah juga kangen dengan isepan mamah”

Saya segera jongkok di hadapan suami saya, saya mengocok-ngocok pelan kontol suami, dan mulai menjilat di mulai dari buah zakarnya naik ke atas dan akhirnya aku masukan kontol suami ku ke mulutku. Hampir lima menitan kontol suami aku sudah semakin keras saja.

Suami:” Akh, stop dulu mah, gantian” suami mengangkat saya agar berdiri dan mengarahkan saya agar duduk di atas bak mandi.

Saya langsung mengerti, saya segera mengangkang dan kepala suami segera terbenam diselangkangan saya.

Saya:” Ah, masukan lidahnya pah, oh enak” Lidah suami menerobos mulut memek saya, sungguh nikmat setelah beberapa hari saya harus puasa seks.

Saya:” Aw, kena pah, oh enak”

Suami:” Apanya yang kena mah”

Saya:” Itilnya pah, kena lidah papah, oh mamah gak tahan” Saya pun mengejang, cukup cepat saya mencapai orgasme yang pertama. Memek saya terasa sangat basah.

Suami:” Nungging mah, papah mau tusuk mamah dari belakang”.

Saya segera menungging dengan kedua tangan berpegangan ke atas bak mandi.

Suami saya segera memegang pinggul saya, sambil mengarahkan kontolnya ke memek saya.

Bless dan masuklah kontolnya, segera suami menggenjot saya.

Saya:” akh, enak pah, memek mamah gatel banget, sudah 5 hari gak dimasuki kontol”

Suami:” Ia mah, memek mah masih jepit, biar sudah dimasuki kontol gede pak Bob”

Suami terus menggenjot saya, tangannya sekarang sudah di susu saya sambil meremas susu saya, asi sayapun beberapa kali memancar ada yang masuk ke dalam bak mandi ada yang mengenai dinding bak mandi.

Saya:” Oh pah, genjot yang kenceng, jangan diremas terus nenen mamah pah, sayang asinya”.

Suami saya tiba-tiba menarik kontolnya keluar dan mengarahkan ke anus saya.

Saya:” Papah mau coba bool mamah?

Suami:” Ia dong, biarpun ni bool udah gak perawan, papah mau cobain juga” sambil meludahi kontolnya dan lubang anus saya.

Perlahan kontol suami saya masuk ke dalam anus saya, sedikit susah pada awalnya, tapi akhirnya semua kontol suami mampu masuk semua ke anus saya.

Tidak seperti saat pertama bool saya di masuki kontol, kali ini tidak terlalu tersa sakit, makin lama suami saya menggenjot anus saya makin terasa nikmat.

Saya:” Oh enak pah, kontol papah pas, beda sama kontol pak bob, sakit sekali waktu masuk bool mamah”.

Suami tak menjawab tapi terus menggenjot anus saya, maikn lama makin cepat, sepertinya dia mau keluar juga.

Saya:” Pah, mau keluar ya, koq rasanya panas”

Suami:” Ia mah, anus mamah menjepit sekali”

Saya:” Buang di memek saja ya pah, memek mamah pengen disiram peju” Aku berharap suami aku membuang pejunya di memek saya, terakhir peju pak bob yang bersarang di sana, dan saat itu aku sedang subur, aku ingin agar peju suamiku juga mengisi memekku.

Suami:” Ia mah, papah pindahin ini” Sambil memindahkan kontolnya ke memek aku.

Segera dia menggenjot aku dengan sangat kuat.

Saya:” Oh, tahan ya pah, kita barengan, mamah juga mau dapet lagi”

Suami semakin kuat mengentot saya dari belakang.

Saya:” Akh, papah mamah keluar” saya mengejang, kaki saya hampir tak kuat menopang badan saya kalau tidak suami menahannnya.

Suami saya pun tak lama mengejang dan membenamkan kontolnya dalam-dalam.

Suami:” Papah keluar mah” Croot, croot begitu banyaknya peju suamiku di dalam memek aku, terasa panas, ya wajar sudah 5 hari tidak dia keluarkan.

Saya sampai terduduk dan terengah-engah, suami pun ikut duduk dan memeluk saya dari belakang.

Kurang dari 5 menit, saya pun berdiri dan meminta suami saya berdiri. Kami segera mandi di bawah siraman shower kami saling menyabuni sambil cekikikan seperti anak kecil.

Suami:Wah bulu memeknya kamu rapihkan ya mah, masih lebat nich, tapi sdh cukup rapi”

Sambil Dendi menyabuni memek aku.

Saya:” Ia pah, mamah rapikan waktu mamah dibooking Pak Bob, kan malu kalau berantakan bulu memek mamah, oh, enak pah” Sambil mendesah ketika jari-jari suami dicolokon ke memek saya.

Suami:” Wah, mamah curang, karena dibooking Pak Bob dirapikan bulunya, kalau sama Papah di biarin berantakan” Sambil 2 jarinya mencolok-colok memek saya.

Saya:” Akh, hemp, kan papah lebih suka kalau baok memek aku lebat gak karuan, malah papah kan suka horny kalau liat baok mamah keluar sebagian dari sisi cangcut”.

Sambil menarik jarinya yang basah dan menunjukannya tepat ke wajahku.

Suami:” Ia sich Papah koq lebih suka kalau liat bulu memek mamah pada keluar dari cangcut, nich sudah basah lagi , cairannya banyak dan lengket di jari papah”

Saya:”Kalau aku cukur semua baok aku gimana ya Pah, memek aku gundul jadinya”

Suami:” Papah lebih suka yang sekarang mah” sambil memegang kontolnya dan satu tangannya mengangkan sebelah kaki saya.

Saya:” Papah mau ewe mamah lagi?

Suami:” Ia mah, lama gak ngentot sama kamu” Sambil mengarahkan kontolnya, dan bless kontol suamiku tertelan sudah dalam memek aku.

Saya:”akh, pah, enak oh”.

Suami saya mulai menggerakan pantatnya maju mundur dan mengentot saya sambil berdiri dan berhadapan, kepalanya sudah terbenam di tetek saya.

Saya:” oh, isep pah, asi mamah masih banyak ini”

Suami:” Mah, nungging lagi aza, gak nyaman posisi ini” sambil menarik lepas kontolnya.

Saya:” Lanjut di kasur saja pah, kita selesaikan mandinya” Sambil kembali mengguyurkan air dari shower ke kepala, rasanya sungguh segar.

Suami:” Ya udah kalau gitu” sambil ikut mandi kembali, tanggan tak berhenti mereas-remas susu saya dan mengobok-ngobok memek saya.

Sepuluh menitan kami selesai, saya mengambil handuk dan mengelap tubuh saya dan suami.

Suami saya segera keluar kamar mandi dengan telanjang bulat sedang saya memakai handuk dan keluar kamar mandi menyusul suami.

Saya lihat suami saya sedang memegang hp nya.

Saya segera menuju meja rias sambil mengambil sisir dan menyisir rambut saya.

Suami:” Mah, ada panggilan tak terjawab dari Pak Fadli tadi” Sambil menoleh ke arah suami saya dengan antusias saya bilang ke suami saya:

Saya:” Ditelpon balik saja pah”

Suami saya malah mengambil laptopnya.

Saya:” Mau ngapain pah, koq malah ambil laptopnya, bukannya telpon mantan bos kamu, tanya kabarnya kek”.

Suami:” Mamah kangen sama pak Fadli ya”.

Saya:” Ikh, dibilangin baik-baik malah nuduh mamah kangen, gimana si papah ini”

Suami:” Papah mau ajak pak Fadli video call pakai Sky*e, biar kita kasih dia tontonan”sambil tersenyum sama saya.

Saya:” hem, memang mau papah kasih tontonan apa sich” saya pura-pura tak mengerti.

Suami:” Kita ngentot live mah, biar ditonton pak Fadli, hehe”

Saya:” Ih apaan sich pah, boleh dech”

Suami:” jiah mamah, kirain gak mau” sambil tersenyum saya menjawab:

Saya:” Memang si Om Padli belum tidur?

Suami:” Ini ,mau papah telpon dulu” saya lihat suami menyalakan laptopnya, dan terus keluar ruangan menelepon Pak Fadli dan kembali lagi dengan senyum-senyum.

Saya:” Koq, telponnya pakai keluar kamar segala, mamah jadi curiga ini”.

Suami saya pun menjawab:

Suami:” Gak ada apa-apa koq, Pak Fadli belum tidur mah” saya lihat suami naik ke ranjang dan kembali ke laptopnya.

Suami:” Ini mah sudah terhubung, sambil mengarakan layar laptop ke arah saya. Saya lihat muka pak Fadli sudah ada di layar bersama dengan istrinya mbak Diah yang tampak anggun dengan hijabnya.

Saya reflek berteriak ke suami saya.

Saya:” Apaan si papah, mamah Cuma handukan gini, sanaini layarnya” saya sedikit gak enak terutama ke mbak Diah.

Suami saya dengan bandelnya tetap mengarakan layar lapotop dan kamera tambahan yang ada di atasnya ke arah saya.

Fadli:” gpp bu Dewi, saya dapat tontonan gratis” Saya dengan sedikit kesal sama suami dan memelototi Dendi suami saya.

Saya:” Malu dong pah, sama mbak Diah, sambil mengeser kursi sedikit menghindari kamera, tapi suami malah ikut pula menggeser kamera laptop.

Suami:” Koq malunya sama mbak Diah, kalau sama Pak Fadli gak malu mah” Bilang suami saya, saya lihat mbak Diah malah tertawa di samping suaminya.

Saya:” Apaan nich papah, maaf ya mbak”

Diah:” Santai saja Wi, biar suami saya ngaceng lagi kalau liat kamu begini,hihi” sambil tertawa renyah.

Saya yakin muka saya pasti memerah.

Fadli:” Ia bu Dewi, saya sama Diah ini habis ngentot tadi, masih kurang kayaknya ni Diah”

Diah:” ih papah, apaan sich, tapi benar juga”

Tampaknya mereka santai saja, sepertinya Diah sudah tahu semua yang pernah terjadi antara suaminya dengan saya dan suami saya.

Diah:” Tenang saja, suami aku dah bilang semua, awalnya aku kaget, tapi terus terang senang sich, kehidupan seks kami jadi bergairah lagi lho, padahal dulu aku pernah selingkuh, hihi”

Fadli:” Ia, mamah jahat sama Papah, tapi syukur mudah-mudah selingkuhan mamah lama di prodeo”.

Diah:” Papah masih dendam nich, kan mamah sdh kembali lagi”.

Saya pun sudah rileks, dan sekarang sengaja menghadap ke arah kamera dengan sedikit mengangkang, saya yakin mereka dapat melihat paha saya yang terbuka, bahkan mungkin memek saya.

Suami:” bagus mah, ayo lebih ngangkang lagi”
Saya:” Hemp, apaan papah ini” Sambil merapatkan kembali kaki saya.

Fadli dan Diah tampak tersenyum.

Saya:” Eh mbak gimana kabarnya, mbak di kalimantan mana sich?

Diah:” Alhamdulillah baik, Di kalimantan Tengah Wi, kamu dan suami mau ikut ke sini, nanti kerja bareng lagi suami kamu sama suami aku”

Saya:” Oh, orang tua aku yang gak mau aku pergi jauh-jauh mbak, kabar anak-anak gimana mbak?

Diah:” Semua baek Wi, kalau anak-anak kamu gimana? Belum ada rencana nambah lagi?

Saya:” Alhamdulillah baek semua mbak, gak tau mbak, suami aku buang di dalem terus sich, mungkin jadi nanti, hehe” kata saya vulgar.

Diah:” Hantam terus Den, jangan dikasih kendor”

Suami:” Siap Mbak, ini lagi digenjot terus”

Fadli:” Wah saya jadi pengen ke Bandung lagi”

Saya:” Cuti dong om, main-main ke sini”

Suami:” Ia, kita main bareng berempat”

Saya:” Ih, papah apaan sich”

Suami:” Memang apa mah, main tenis bareng gitu maksudnya” sambil ketawa.

Fadli:” Haha, tunggu 3 bulan saya baru bisa cuti, nanti kalau cuti saya pasti ke sana, katanya Pak Dendi pengen nyobain Diah istri saya”

Diah langsung mencubit suaminya, tampak tersipu malu.

Suami:” Hehe, siap Pak saya tunggu”

Saya:” Papah semangat banget ya.....

Saya:”Pah, sanain kameranya, mamah mau pakai baju dulu” Tiba-tiba dipotong oleh Diah.

Diah:” Biar di kamera aja Wi, tadi kan aku bilang biar suami aku sange lagi, hehe”

Suami:” Ia mah, anggep saja tidak ada kamera”. Suami saya menyemangati.

Saya:” Apaan nich Papah, mamah mau pakai baju di kamerain dan jadi tontonan” kata saya tapi tak menolak di kamera, saya segera bangun dan mengambil baju dari lemari.

Suami saya kembali mengarahkan kameranya mengikuti pergerakan saya.

Diah: Suami saya mau request ni Wi, bisik-bisik sama aku ini”

Suami:” Request apa mbak?

Saya:” Pakai request segala, memang mau request apa om” Sambil kepala saya arahkan ke kamera.

Pak Fadli Cuma senyum-senyum saja, malah Diah yang menjawab.

Diah:” Pakai Baju tidur yang tipis Wi, biar Beha sama celana dalem kamu kelihatan dan lebih hot”

Saya berpikir sejenak, dan mengambil beberapa helai baju tidur dan menunjukan ke kamera.

Saya:” Yang mana yang bagus ya Mbak, ini yang warna Pink, putih atau kuning?

Diah:’ Yang putih saja Wi, bagus tuch, lambang kesucian hehe...”

Saya:” Tapi yang mau makai sudah tidak suci mbak, sudah ternoda, hahaha”

Diah:” Sama koq kayak aku, hehe, cangcutnya katanya yang warna merah Wi kalau ada, kutangnya juga, biar kelihatan jelas dipadukan sama putih”

Saya:” Yang ini ya” sambil menunjukan sepasang pakain dalam warna merah, yang memang aku beli satu set ke arah kamera. Kali ini Pak Fsadli yang menjawab:

Fadli:” Ia wi, siip itu” Sementara suami saya sibuk mengarahkan kamera ke saya, dia saya lihat Cuma mengenakan sarung saja.

Saya:’ Ya sudah pakai yang merah ini om, Dewi pakai cangcut dulu ya” Sambil mengankat sebelah kaki saya dan memasukan celana dalem warna merah, segera saya mengenakannya, sengaja saya lama-lamain, dan handuknya saya gulung ke perut.

Saya lihat tangan pak Fadli bergerak ke bawah seperti mungkin mau ngocok.

Istrinya mbak Diah melihat ke arah suaminya sambil tersenyum.

Suami:” Lepas saja sudah handuknya mah.

Saya pun melepaskan handuk saya dan melemparnya ke kursi di depan meja rias.

Saya pun segera mengenakan bra saya.

Saya:” Pah, kaitkan nich kutang mamah”

Suami saya mendekati saya dan segera mengaikan kaitan bra saya.

Fadli:” Wah, kamu cantik sekali Wi, Cuma pakai kutang dan cangcut aza”

Diah:” Hemp kayak yang belum perna liat aza si Dewi Cuma pakai kutang dan cangcut doang papah ini, cantik mana sama mamah Pah?

Fadli:” hehe, dua-duanya cantik dech”

Saya:” Bukan Cuma liat saya pakai cangcut dan kutang doang mbak, liat saya telanjang aza sudah, hehe”

Fadli dan Diah istrinya pun pun terawa.

Saya segera menggunakan baju tidur saya, benar saja karena sangat tipis, cd dan bra saya dapat terlihat dengan jelas.

Diah:” Ayo Dendi, katanya kamu mau live ngentotin Dewi sambil kita tontonin”

Saya:” Apaan inch Papah” suami saya Cuma ketawa saja.

Diah:” Biar kita berdua yang di sini sange juga Wi, ayo dong Dendi, perkosa saja Dewi”

Saya Segera naik ke ranjang, suami saya mengatur posisi laptop dan kamera mencari angle yang pas.

Segera dia naik ke ranjang menyusul saya.

Suami:” Ayo mah, kita jadi bintang bokep.

Saya:” Hehe, kalau mamah jadi bintang bokep kira-kira perlu ganti nama gak ya pah”

Suami:” Hemp ganti sama apa ya” Suami mendorong saya dan menindih badan saya.

Suami:” Posisis begini saja mah, biar mereka bisa lihat” sambil mulai menciumi saya, kami pun saling berciuman.

Saya:” Terserah papah dech” saya lihat ke layar laptop ternyata Pak Fadli dan Diah sudah berpindah ke ranjang. Mereka juga sedang bergumul seperti kami.

Saya:” Liat tuch pah, mereka mau ngentot juga”

Suami:’”hehe, ia mah, ayo papah tadi kentang di kamar mandi, kita lanjutkan lagi”

Baju tidur saya sudah terlepas dari pundak, dada saya sudah terbuka, suamiku mengangkat kedua cup bra saya dan mulai menjilati puting susu saya sambil mendekatkan posisi laptop ke dekat kami.

Di layar laptop tampak kepala suami saya yang sedang menjilati puting susu saya yang sudah mengeluarkan asi kembali. Tampak di layar pak Fadli dan Diah sudah duduk kembali sambil memperhatikan tingkag suami saya.

Saya:” Uh...pah, liat mbak Diah dan om Fadli liatin kamu yang lagi nyusu, gak malu apa udah besar masih nyusu”

Suami saya tak memperdulikan ocehan saya malah mencupangi susu saya.

Diah:” Rakusnya Dendi nyusu wi, sedot Den habiskan asi istrimu”

Saya melihat ke layar dan berkata:

Saya:” Ia mbak, mana nenen aku dicupangin ini”

Diah:” Dendi, waktu suami aku ngentotin istrimu, dia cupangin istrimu juga gak? Diah bertanya kepada suamiku.

Suami:” Ia mbak, suami mbak rakus, banyak banget nyupang susu istri saya” Dan terus menghisap kembali susu saya dan kadang meremas-remas dengan tangannya.

Pak Fadli hanya diam saja, tapi saya tahu dia sangat terangsang.

Saya:” Ia mbak, suami mbak banyak banget cupangin nenen aku”

Saya lihat suami saya mula bergerak ke bawah dengan mulai menjilati puser aku.

Saya:” Udah puas nenennya pah? Suami saya tak menjawab hanya melihat ke arah saya.

Waktu saya melihat ke kamera, Pak Fadli juga sedang menghisap susu istrinya, yang terlihat hanya susu istrinya dan kepala Pak Fadli, tampaknya mereka juga menempatkan kamera laptop lebih dekat lagi.

Saya berbisik ke suami saya:

Saya:” Pah, liat tuch, Om Fadli lagi menghisap susu istrinya, besarkan tetek mbak Diah?

Saya lihat suami saya sangat antusias melihat nenen Diah.

Suami:” Ia mah, gede banget, lebih gede dari punya mu, kira2 ukuran berapa ya Bh nya?

Saya:” Papah tanya saja sendiri”

Suami:” Mamah saja dech, papah gak enak sama Pak Fadli”.

Saya:” Jiah Papah, gitu aza merasa gak enak, mbak Diah suami saya pengen tahu ukuran kutang mbak berapa?

Tiba-tiba muncul wajah Diah yang masih mengenakan hijab.

Diah:” Kenapa suamimu gak nanya sendiri? Ukuran kutang aku 40 D”

Saya:” Tuch pah, 40 D, gede banget kan susunya mbak Diah” dengan suara keras.

Suami:” Ia Pah, putingnya item banget ya, sayang gak ada asinya” Mbak Diah memang tidak lagi menyusui anaknya yang no 3, padahal masih dua setengah tahunan tapi memberi susu formula, mungkin takut kendor.

Saya:” Pah, geli, jangan di puser aza, jilatin memek mamah”

Suami saya tak menjawab tapi menarik lepas daster saya ke bawah. Segera juga menarik celana Dalam saya.

Suami:” bentar mah, papah geser posisi laptop” Sambil mendekatkan posisi laptop ke samping selangkangan saya, mungkin tidak begitu jelas, tapi saya yakin pak Fadli dan mbak Diah dapat melihat suami saya yang sudah menaroh kepalanya diselangkangan saya.

Segera suami saya menjilati memek saya.

Saya:” Ah masuk pah”

Tiba-tiba mbak Diah bertanya:

Diah:” Apanya yang masuk Dewi”

Saya:” Lidah suami aku mbak, lidahnya masuk ke memek aku, ih pah, jilat itilku juga” perintahku pada suami aku.

Saya:” Mbak lagi ngapain, mana om Fadli?

Saya bertanya sama mbak Diah, karena di layar hanya tampak kepala Mbak Diah.

Diah:” Ini Wi, suami aku lagi aku kocokin kontolnya. Saya lihat di layar bergeser dan tampak tangan Mbak Diah yang sedang mengocok kontol Fadli yang sudah sangat tegang sekali.

Kontol warna hitam yang agak bengkok yang pernah memasuki memekku.

Memekku menjadi semakin basah, selain keenakan dijilatin oleh Suamiku juga karena terangsang melihat kontol bengkok pak Fadli.

Saya:” Terus Papah, fokus hisap itil mamah, mamah sebentar lagi mau dapet” Aku merasa semakin geli dan enak.

Saya pun mengejang, cairan memek saya mucrat dan taampak mulut suami saya sangat basah, daia nampak tersenyum.

Saya:” Ah, enak banget pah”

Saya Lihat di layar laptop kepala Mbak Diah yang sedang menjilati kontol suaminya.

Saya:” Papah pasti mau ya, diisep kontolnya sama mbak Diah?

Suami:” Mau banget mah”

Saya:” Jangan sambil ngacay gitu dong, sini sementara mamah dulu yang jilatin kontol Papah”

Suami:” Siapa yang ngacay, ini cairan memek kamu” Aku tak menjawab hanya tersenyum.

Suamku segera berbaring disampingku. Saya segera duduk diantara paha suami dan mulai menjilati kontol suami saya.

Suami:” Mah deketin layarnya” Saya pun menarik laptop agar lebih dekat dengan posisi saya yang lagi menjilati kontol suami saya.

Saya jilat mulai dari buah Zakarnya, ke batangnya dan saya sedot lubang kontol suami saya.

Diah:” Panjangnya kontol suami kamu Wi, biar gedenya hampir sama sama suami aku”

Saya:” Ada yang lebih gede dan panjang lho mbak?

Diah:” Kontol siapa Wi?

Saya keceplosan, suami saya menatap ke saya, tapi kemudian tersenyum.

Saya:” Namanya Om Bob, kontolnya gak Cuma gede mbak, panjang lagi dan keras”

Tiba-tiba terdengar suari Pak Fadli:

Fadli:” Pak Dendi memang Dewi udah ngentot sama siapa lagi selain saya?

Saya:” Ya itu si Bob tadi Pak”

Saya hanya tersenyum.

Fadli:” Wah, beruntung tuch si Bob”

Suami:” Ia Pak, si Bob itu dulu pernah melamar istri saya sebelum kita nikah”

Fadli:” Hah, yang bener, berarti dia gak dapat nikahi istri kamu tapi tetap bisa dapetin memeknya, haha”

Saya yang menjadi bahan pembicaraan menjadi sediit jengah.

Saya:” Sudah ah, koq ngomongin aku”

Sekarang giliran Mbak Diah yang bertanya:

Diah:” Wah, hebat kamu Wi, berarti sudah berapa kontol tuch yang berhasil menjebol memek kamu”

Saya:” Udah 4 kontol mbak Diah”

Diah dan Pak Fadli sepertinya sama-sama terkejutnya.

Diah:” Wah, binal banget ya kamu, kalah saya, saya baru merasakan dua kontol berbeda”

Saya:” Bentar lagi tiga mbak, sama kontol suami saya”

Saya lihat pak di layar laptop wajah mbak Diah belepotan sperma.

Saya:’ pejuh Om Fadli muncrat ya mbak”

Diah:” Ia Wi, ni sampe belepotan di wajahku, dia bilang dia terangsang mendengar kamu sudah dipake 4 orang berbeda”

Saya lihat kontol suami saya pun sudah sangat keras.

Saya:” Mbak, aku ngentot dulu ya”,Sambil segera mengangkangi kontol Dendi tanpa menunggu jawaban dari Mbak Diah.

Blesss, masih terasa nikmat, kontol suami saya segera membelah memek saya dan saya pun segera menaik turunkan pantat saya.

Saya:” Uh, ah nikmat pah”

Suami:” Ia mah, sambil tangannya meremas-remas susu saya yang sedikit kempes karena asinya sudah banyak sekali keluar.

Saya lihat di layar laptop Pak Fadli dan Diah sedang duduk dan menonton dari Sofa. Kontol om Fadli menggantung dengan lemas, sementara tangannya sedang mengocok-ngocok memek mbak diah yang tampak sudah tak lagi mengenakan celana, hanya hijab yang menempel di kepalanya.

Saya:” Ukh Pah, Papah sayang liat tuch memek mbak Diah lagi diobok-obok, gak banyak kayaknya bulunya”

Suami:” Pak Fadli, zoom dong memeknya istrimu, aku pengen liat.

Diah:” Jangan pah, biar Dendi nanti makin penasaran”

Saya liat pak Fadli di layar posisi berubah, sepertinya Pak Fadli mendekatkan layar laptop ke memek istrinya.

Sekarang nampak jelas memek istrinya di layar laptop.

Saya:” Liat tuch memek yang kamu inginkan Pah”

Saya lihat suami saya melihat ke memek mbak Diah yang tak terlalu berbulu lebat.

Tangan pak Fadli membuka belahan memek mbak Diah, tampak warna pink kemerahan.

Diah:” Ih malu pah”

Fadli:” Biar mah, biar Dendi makin pengen ngentotin memek kamu”

Saya:” Mbak, suami saya sampai ngacay melihat memek kamu”

Suami:” Enak saja, gak ngacay juga kali”

Saya:” Aw, pelan Pah” Suami saya semakin kuat menggenjot saya dari bawah.

Ranjang sampai berderit.

Tampak pemandangan di layar laptop yang menunjukan memek mbak Diah telah membuat suami saya semakin sange, sehingga dia semakin kuat menggenjot saya dari bawah.

Saya:” Oh pah, nikamt, kontol Papah rasanya makin keras dan besar” Saya merasa kontol suami saya mulai sedikit berkedut.

Saya inisiatif goyang dan putar semakin keras.

Saya:” Barengan Pah, mamah mau dapet”

Suami tak menjawab tapi mencengkram pinggang saya dan menaik turunkan pantat saya.

Sekilas saya lihat Kontol om Fadli sudah mengeras lagi, tampak dia memposisikan kontolnya di depan memek istrinya yang mengangkang di atas sofa.

Saya:’ Mamah keluar Pah” saya mengejang dan menelungkup di atas dada suami saya.

Suami saya segera mencium saya.

Suami:”Papah bentar lagi mah” sambil ngos-ngosan.

Saya:’ Liat Pah, Mbak Diah mulai di Ewe om Fadli”

Suami melihat ke layar laptop dan tiba-tiba mencengkram pantat saya dengan kuat dan menekan kontolnya dalam-dalam ke memek saya.

Saya merasa memek saya penuh dan panas dengan peju suami saya.

Suami:” Papah keluar mah”

Saya:” Ia pah, masih banyak aza pejuh kamu, hangat sayang” kami segera berciuman dengan panasnya.

Tiba-tiba terdengar suara Pak Fadli:

Fadli:” Bu Dewi, Pak Dendi sudah muncratkan?

Suami saya yang menjawab:

Suami:” Sudah Pak Fadli, memang kenapa? Tanya suami saya. Sementara Pak Fadli masih menggenjot mbak Diah Istrinya.

Fadli:” Pak, bisa istri bapak di close up memeknya “

Saya mengerti kemauan Pak Fadli, segera saya bangkit dan mengarahkan posisi kamera agarmengclose up memek saya, tentu saja di layar pak Fadli sekarang terlihat jelas memek saya yang sedikit terbuka dengan peju suami yang meleleh keluar.

Saya:” Nich om memek saya, belepotan peju mas Dendi”

Saya lihat Pak Fadli melihat ke arah laptop, kemudian menggenjot kembali istrinya semakin kencang. Tak lama Pak Fadli ambruk di atas tubuh istrinya.

Saya:” Pah, gak bilang ke Pak Fadli, liat memek istrinya yang belepotan pejuh”

Suami:” Pak Fadli, boleh sekrang giliran saya yang minta, close up memek istri bapak ke kamera”

Pak Fadli terlihat bangun, istrinya masih mengangkang, kemudian mereka terlihat berbincang.

Tak lama kemudian di layar nampak close up memek mbak Diah yang juga belepotan peju.

Diah:” Nich pak Dendi, memek saya yang belepotan peju suami”

Saya:” Sudah ya om, saya mau cuci memek saya dulu” Sambil saya bangkit menuju kamar mandi.

Tak lama saya pun kembali dan saya lihat suami saya sudah menutup laptopnya.

Saya:” Udahan Pah?

Suami:” Sudah mah, pak Fadli bilang sudah gak sabar pengen nyicipin memek mamah lagi”.

Sambil jarinya menunjuk ke arah memek saya.

Saya:” Paling papah yang gak sabar mau cobain memeknya istri pak Fadli?

Suami saya senyum cengengesan.

Saya:” Sudah sana, papah cuci kontolnya, jorok ih”

Suami saya dengan enggan bangun dan pergi ke kamar mandi.

Saya segera mengenakan cangcut dan kutang saya lagi, tanpa memakai baju tidur saya segera masuk ke dalam Bed cover.

Tak lama suami saya kembali, dia segera mengambil celana dalamnya dan mengikuti saya masuk ke bed cover.

Saya:” Papah yakin Cuma sempakkan doang, gak takut masuk angin”

Suami:” naikin volume ac nya saja mah ke 20-an”

Saya pun segera mengambil remote ac dan menyetel ke angka 20 derajat.

Suami:” mamah Cuma pake kancut dan kutang doang?

Saya:” Ia Pah, kan mamah sudah biasa begini tidur Cuma pakai cangcut sama kutang doang, kecuali papah, kan jarang-jarang tidur Cuma sempakan doang.

Suami:” Sekali-kali mah, males pakai baju”

Saya:” Gimana menurut Papah Mbak Diah, setelah liat dia bugil tadi?

Suami:”montok banget ya mah, tapi terlihat agar besar, mungkin karena keturunan arab”

Saya:” papah gak sabar ya pengen ngentotin dia?

Suami:” Ia mah, gak sabar banget pengen ngerasain memeknya istri si Fadli”

Saya:” Hehe, terus apa kata mereka waktu mamah ke kamar mandi tadi”

Suami:”Waktu mamah ke kamar mandi si Diah ke kamar mandi juga katanya mau cuci memeknya”

Saya:” Kalau si Pak Fadli?

Suami:” Dia bilang gak sabar pengen cuti, pengen nikmatin memek mamah lagi katanya, tersu dia pamit ke kamar mandi juga dan matiin video call”.

Saya:”Hehe, ketagihan dia”

Suami:” Soalnya mamah binal banget, koq bisa sich mamah jadi binal banget, dulunya alim?

Saya:” Semua gara-gara papah juga”

Suami:” Hehe, tidur yuk mah udah malem”

Saya:” Bentar Pah....”

Suami:” Ada apa mah?

Saya:” Tadi Pak Bob ada sms”

Suami:” Hemp, dia mau booking mamah lagi?

Saya:” Ia Pah, tapi bukan cuma mau booking mamah, tapi bu Heti juga”

Suami:” Hah, koq jadi ngelibatin bu heti juga?

Saya:” Tau pah, dia kan mata keranjang kayak papah, semua diembat asal bening sedikit mau dech ngentotin”

Suami:” Tapi apa bu heti mau”

Saya:” Harusnya mau saja Pah, sama papah mau, harusnya sama pak Bob juga mau, apalagi bakal dikasih duit banyak, bisa buat anak dan biayain suaminya”

Suami:” memang pak Bob mau bayar berapa buat memek kalian?

Saya:” Mamah belum nanya memek mamah sama bu Diah bakla dibayar berapa sekarang, soalnya tadi takut gak boleh sama Papah”

Suami:” Papah koq jadi punya ide”

Saya:” Ide apa pah?

Suami:” Kita manfaatin Pak Bob mah, dia kan orang kaya, pasti punya villa di puncak, jadi dalam pikiran Papah gimana kalau kita adakan pesta seks yang biayain si Pak Bob, gimana mah?

Saya:” Bisa sich, tapi kira-kira Pak Bob mau nggak ya, terus yang ikut pesta seks siapa saja pah?

Suami:” Ya itu tugas mamah buat pak Bob mau, kita harus pintar manfaatin dia, bukan dia saja yang manfaatin hangatnya memek mamah buat angetin kontol dia”

Saya:” Hemp, papah koq gitu, ia mamah akan rayu Pak Bob sampai mau”

Suami:” Bagus, jadi Papah ijinin mamah dengan syarat mamah harus berhasil rayu Pak Bob, kalau pesertanya kita undang Ida dan suaminya, terus kita sama bu Heti juga, kalau bisa Pak Fadli kalau memungkinkan dan suruh Pak Bob bawa tambahan cewek-cewek cantik minimal 2 lah buat tambahan”

Saya:” cewek-cewek nakal maksud papah, bukan istri pak Bob?

Suami:” Kalau dia mau bawa istrinya boleh saja tapi yang masih muda, kalau nggak ya cewek bayaran alias pelacur”

Saya:” Kalau istri Pak Bob misalnya gak bisa ya sudah gak usah ditambah pelacur dech pah?

Suami:” memang kalau nambah perek kenapa?

Saya:” Takut penyakitan Pah”

Suami:” Suruh pak Bob pilih-pilih pasti dia tau aza, lagian mamah juga pelacurkan, masa lupa?

Saya langsung cemberut.

Saya:” Papah koq gitu, mamah kan biar pelacur beda, baru sekali aza melacurkan diri juga, hehe”

Suami:” Tapi sudah 4 kontol kan yang masuk?

Saya:” Hehe, ia mamah bakal rayu si Pak Bob, mamah jamin pasti mau dia kalau acara begituan”

Suami:” Ya udah deal ya, nanti kalau sudah ok kita tentukan kapan waktunya”

Saya:” Siip Pah, ya udah kita bobo”

Suami pun mencium bibir saya, kami pun tertidur lelap sekali, lega rasanya sudah bisa akur kembali dengan orang yang disayangi.
 
PART 12





Senin pagi, hari itu hujan cukup deras. Saya sudah bangun untuk menyipkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anak.

Sementara bu Heti bertugas memandikan anak-anak saya. Setelah semua siap saya pu makan pagi bersama suami dan anak-anak.

Suami:” Kapan rencana kamu kontak pak Bob mah”

Saya:” Rencananya hari ini Pah, mamah mau call dia, janjian dulu, gpp kan”

Suami: Ok, jangan lupa planning kita ya?

Saya:” Ia tentu saja Pah”

Suami saya pun berangkat ke kantor. Sementara Intan tidak mau berangkat sekolah karena hujan, padahalkan di antar suami saya ke sekolah pakai mobil.

Tapi saya dan suami tidak memaksa intan.

Masih ada satu urusan yang harus diselesaikan, yaitu melobi Bu heti agar mau aku ajak untuk menemani Pak Bob ditempat tidur.

Setelah membereskan meja makan aku segera mengajak anak-anak nonton tv. Aku berteriak memanggil Bu Heti. Tak lama dia pun muncul.

Bu heti:” Ia Bu, ada apa?

Saya:” Duduk bu, sudah saya bilang panggil neng saja, saya kan lebih muda dari Bu heti”

Bu heti:’ Ia neng, maaf kebiasaan dan agak gak enak kalau manggil neng”

Saya:” Sudah, gak usah merasa tidak enak, biasa saja” Bu heti tak menjawab Cuma mengangguk saja.

Saya:” Ada yang mau saya sampaikan bu”

Bu heti:” Saya juga sebenarnya ada yang mau saya sampaikan neng”

Saya:” Ya sudah ibu dulu dech, ada apa”

Bu heti:” Saya mau ijin pulang, 3 hari saja, minggu depan, mau nengok anak-anak sama suami”

Saya:” Ya boleh saja, tapi minggu depan ya” Bu Heti taampak senang.

Saya melanjutkan omongan saya:

Saya:” Bu, gimana ya ngomongnya hehe, saya to the point saja dech, Bu Heti kan sudah melayani suami saya di ranjang juga dan dapat tambahan dari saya” saya diam sejenak dan dipotong oleh Bu heti:

Bu Heti:” Maksudnya gimana?Bu heti terlihat sedikit bingung.

Saya:” beberapa hari yang lalu saya pernah pergi sendiri kan, terus pulang kelelahan, Bu Heti ingat?

Bu Heti:” Ia ingat neng”

Saya:” Sebelum saya lanjutkan saya mau tanya satu pertanyaan”

Bu heti tampak antusias.

Bu Heti:”Apa itu neng?

Saya:” Bu Heti mau tambahan uang lagi gak, yang lebih gede dari sekarang”

BU Heti:” Mau pastinya”

Saya:” Tunggu sebentar ya Bu, saya mau telpon seseorang” Bu heti menganggukan kepala.

Saya segera pergi keluar ruangan untuk menelepon Pak Bob.

Saya segera memencet no HP Pak Bob, sempat lama tak diangkat, akhirnya saay telpon sekali lagi dan diangkat.

Pak Bob:” Hai, Dewi gimana kapan kamu dan baby sister kamu mau menemaniku?

Belum sempat aku ngomong Pak Bob sudah bertanya begitu.

Saya:” ini saya hubungi Om Bob mau menindak lanjuti soal itu, pak Bob berani bayar berapa?

Pak Bob:” 50 Juta untuk memek kalian berdua, bagaimana?

Saya berpikir sejena, lumayan nich.

Saya:” lebihin Om”

Pak Bob:” Saya beliin kalian berdua baju-baju baru kalian bebas pilih, kita ketemuan sekarang di mall tempat kita ketemu dulu, bagaimana? Kebetulan aku belum booking tempat, jadi baju-baju itu tambahannya”.

Saya:” Ok, nanti saya info kalau jadi”

Pak Bob:” Saya tidak sabar pengen jilatin memek kalian berduaa, segera kabari saya”

Saya:” Ia om” saya pun menutup sambungan telpon.

Saya segera menemui Bu heti lagi. Tampak anak saya Revan malah sudah tertidur ,mungkin karena hujan yang sangat deras membuat dia ngantuk.

Saya:” Bu Heti bisa dapat 25 juta hanya untuk hari ini saja dan hanya untuk satu tugas”

Bu Heti:” masa neng, wah anak-anak saya pasti senang saya bisa pulang bawa uang banyak, tugasnya apa neng koq besar sekali uangnya”

Saya: “Bu heti harus melayani seseorang, sama seperti Bu heti melayani suami saya”

Bu heti langsung mengerti maksud saya, dia tampak terkejut.

Bu Heti:” Jadi saya harus menyerakan badan saya lagi”

Saya:” jadi saya lanjutin cerita saya tadi, saya waktu itu habis pergi ke suatu tempat, habis melayani seseorang”

Bu Heti mungkin paham dengan perkataan saya.

Bu Heti:” maksud neng melayani bagaimana?

Saya:” Saya habis menemani seseorang di hotel”

Bu heti bengong, meski saya yakin dia sudah paham betul maksud omongan saya.

Bu Heti:” lebih jelasnya gimana neng?

Saya:” Saya habis menemani seseorang di tempat tidur. Jadi lebih jelasnya saya waktu itu habis pulang ngewe di hotel dengan seseorang”

Bu Heti meski dari tadi pasti sudah paham omongan saya tetapsaja terperanjat.

Bu Heti:”Jadi neng ini.... maaf bondon?

Saya:” ia, saya bondon, pelacur, selain ibu rumah tangga sekarang saya seorang pelacur bu, tapi itu adalah tamu pertama saya”

Bu Heti sekali lagi bengong.

Saya pun melanjutkan:

Saya:” Bu heti ingat gak seorang bapak-bapak yang kita ketemu di mall itu?

Bu heti mengangguk tanda mengingatnya.

Saya:” Nah, sekarang dia minta saya menemaninya lagi tapi minta saya juga membawa baby sister yang ketemu dengan dia di mall, yaitu bu heti, jadi dia tidak hanya tertarik sama sayatapi juga bu heti, jadi bagaimana Bu?

Bu Heti bukan menjawab pertanyaanku malah balik bertanya:

Bu Heti:” Apa pak Dendi tau ibu jadi pelacur?

Saya:” Ia dia tahu, tapi saya mau melakukannya tidak sembarangan, Cuma karena uangnya besar dan ada sesuatu yang panjang kalau harus diceritakan ke ibu (mengenai Pak Bob yang pernah melamar saya).

Bu Heti:” bagaiamana ya?

Saya:” Apa bedanya melayani suami saya, ayo saya tadi sdh menelepon orangnya tanda kita deal, lumayan bu, dan pikirkan kenikmatannya, kontolnya lebih gede dan panjang dari punya suamiku. Ibu pasti Puas”

Bu heti sempat berpikir, akhirnya menganguk juga.

Aku sudah berhasil menjerumuskan bu Heti ke duniaku.

Aku pun memberi tahu bahwa kita mau ketemuan di mall kemaren dimana kita bertemu.

Bu heti menyakan bagaimana mengenai anak-anak, saya menjawab akan saya titipkan dengan orang tua saya.

Segera saya bersiap-siap saya bilang ke Intan kalau saya ada urusan, Bu heti juga, saya antar anak-anak ke rumah orang tua saya.

Sampai di sana saya berbohong ke orang tua saya bahwa saya ada urusan penting, harus ke Sumedang tempat Bu Heti. Memang saya gelap mata sampai melakukan itu.

Setelahnya saya sms suami saya bahwa saya akan menemui Pak Bob. Suami saya Cuma bilang ok dan jangan lupa mengenai tugas saya soal planning dia.

Saya pun segera menelepon pak Bob untuk janjian di mall.

Saya pun egera menemui dia yang sudah menunggu di sebuah coffee shop di dalam mall tempat saya minum berdua dengannya waktu itu.

Saya lihat dia Cuma sendirian, tidak nampak bodyguarnya.

Dia menyambut saya dan mencium pipi kanan kiri saya, begitu juga ke Bu heti, saya yakin pelayan yang ada di situ pasti heran, saat itu masih sepi, pak Bob adalah pengunjung satu-satunya di coffe shop tersebut.

Saat itu saya mengenakan Hijab pink dengan baju panjang kemeja lengan panjang warna putih, garis-garis tipis wana abu-abu. Bawahannya memakai celana panjang kain warna biru muda, tidak terlalu tipis tapi ketat dan ngepress banget. Pinggul saya tercetak jelas begitu juga cetakan celana dalam saya.

Sedang Bu Heti menggunakan baju kaos wana pink yang pernah saya belikan, hijabnya warna pink dan rok panjang warna putih yang cukup lebar.

Pak Bob menatap kami berdua lalu menawarkan minum.

Saya pun segera memesan minum untuk saya dan Bu Heti.

Pak Bob:” Wah kalian memang cantik-cantik meski sudah punya anak”

Saya:” Om bob bisa saja”

Pak Bob:” Bagaiman bu Heti? Apa kabar?

Bu Heti:” Baik Pak”

Pak Bob:” jangan Panggil Pak, samain sama Dewi saja, Om”

Bu heti:” Ia om”

Pak Bob:” kita belanja-belanja dulu ya, saya mau pesan hotel dulu, tapi mungkin gak sebagus yang kemaren, kita cari yang dekat sini saja, karena ini dadakan”.

Saya:” Sip om, yang penting kan ada kasurnya, hehe”

Pak Bob:” Sudah pasti harus, gak enak kalau gak ada kasurnya, haha”

Sekitar 10 menitan kita segera meninggalkan Cofffe Shop.

Pak Bob:” Saya antar kalian beli baju dulu sesuai janji saya, pilih saja apa yang kalian suka dan sebanyak mungkin pasti saya bayarin”

Saya berbisik ke bu Heti:

Saya:” Ayo kita borong, kita manfaatkan kesempatan ini, nanti beli yang mahal-mahal”

Kami pun masuk ke sebuah toko baju muslimah, saya pun sengaja membeli baju yang bagus dan mahal-mahal.

Setelah selesai belanja kami bertiga keluar dari butik.

Pak Bob: “Mau kemana lagi kita?

Saya:”Sudah mungkin, Bu Heti ada yg mau dibeli lagi? Saya bertanya sama Bu Heti.

Bu Heti hanya menggelengkan kepalanya.

Pak Bob:”Kalau begitu kalian ikut saya, ada yg mau saya belikan buat kalian”. Sambil berjalan mendahului kami.

Kami segera mengikuti kemana Pak Bob pergi.

Pak Bob berhenti disebuah toko pakaian dalam.

Pak Bob:”Saya mau belikan cangcut dan kutang baru buat kalian, ayo masuk”.

Ternyata dia mau belikan kami pakaian dalam.

Pak Bob: Saya ingin kalian pakai buat nanti. Sambil tersenyum menyeringai.

Saya: Bagus-bagus Om, Om mau pilihan cangcut ya buat saya” Kata saya sambil memilih-milih celana dalam mulai dari yang bahan sutra sampai yg biasa.

Si Mbak penjaga toko menjelaskan jenis-jenis pakaian dalam yang ada di toko tersebut.

Saya lihat Bu Heti juga sedang sibuk memilih-milih mana yg kira-kira sesuai kesukaannya.

Pak Bob:”Ada kancut yang ada bolongan ditengahnya? Dia bertanya sama si penjaga yg terlihat masih muda, memakai hijab tapi bajunya seragam lengan pendek, yg kemudian aku tahu namanya Heni.

Heni:” Ada om Bob, sebentar saya ambil” Ternyata si Heni ini kenal dengan Pak Bob.

Saya:”Om kenal sama dia?

Pak Bob:”Ya, saya sdh biasa mengantar cewek-cewek yang saya bawa beli cangcut atau kutang di sini, penjaga di sini sdh tau saya semua”.

Saya:” Jangan-jangan cewek yg jaga di sini sdh ada yg kena sama om Bob ya?

Pak Bob: “ Maksud kamu kena gimana?

Saya:” maksud saya, kena kontol om, hehe”.

Pak Bob:” Oh, sdh lah, tu yang tadi itu namanya Si Hani, udh pernah gua ewe”. Kata Pak Bob bikin saya sedikit terkejut.

Sementara Bu Heti lebih banyak diam.

Tak lama si Hani datang membawa beberapa helai celana dalam.

Hani menyodorkan celana dalam tersebut ke saya.

Hani:”Ini mbak, mbak silahkan dipilih-pilih, bagus-bagus”

Saya melihat-lihat celana dalam tersebut, modelnya macem-macem, ada yg bolongnya pas di bagian depan, cukup lebar, ada juga yg bolongnya kecil di bagian bawahnya.

Warnanya pun macem-macem.

Saya:” Saya harus pilih cangcut yg mana om?

Pak Bob:”Saya suka semua, kamu ambil semua buat berdua dengan Heti” Sambil mata Pak Bob bergerak melirik ke Bu Heti.

Saya pun memilih 5 dan 5 lagi saya berikan ke Bu Heti.

Saya:” Bu ini cangcut buat ibu, pakai nanti ya”

Pak Bob:” Kalian ganti di sini ya”

Pak Bob ternyata meminta kami mengganti celana dalam langsung di sini.

Saya:” Ok Om, tapi saya mau pilih-pilih model yg lain dulu”

Saya pun jalan kembali dan setelah cocok mengambil beberapa potong celana dalam dan bh yg cocok dan bagus, begitu juga Bu Heti kumisnya melakukan hal yg sama.

Pak Bob:” Ayo ke ruang ganti, Gan, antar kami”

Hani mengajak kami menuju sebuah ruangan yg hanya ditutup gorden yg biasa untuk mencoba pakaian yg dibeli.

Saya:”Om Bob ikut? Melihat Pak Bob yg juga mengikuti kami.

Pak Bob:” Pastikan aman Han”

Hani:” Aman om, gak ada orang lain” Di dekat tempat ganti hanya ada seorang kasir perempuan yg nampak sdh berumur, namun sepertinya sdh biasa melihat Pak Bob, jadi dia cuek-cuek Saja.

Hani:” Gantian mbaknya, ayo Om masuk” Hani meminta saya masuk bergantian dengan Bu Heti.

Saya pun masuk ke dalam ruang ganti di ikuti Pak Bob.

Suami saya sendiri tidak pernah ikut masuk kalau saya mencoba pakaian baru, ini mau ganti celana dalam dan pak Bob hadir di sini juga.

Saya:” Pakai cangcut yg mana ya om? Sambil memberikan semua cangcut yang sudah saya pilih.

Pak Bob:”saya mau yang ini” Sambil memberikan sehelai celana dalam

Berwarna merah marun yg ada bolongan pas di belahan memek meski tidak terlalu besar. Saya pun segera mengambilnya.

Saya pun segera menurunkan celana luar saya, berikutnya celana dalam warna pink yg saya pakai dari rumah saya lepas juga dan saya berikan ke Pak Bob.

Pak Bob segera mengambil celana dalam saya tersebut dan sempat menciuminya.

Saya pun tersenyum.

Saya:” Gimana Om? Ada bau memek saya nempel di cangcut?

Pak Bob:” wes, sedap hahahaha”

Saya segera memakai CD merah yg ada belahan di tengahnya tersebut.

Setelah semua selesai saya segera keluar dari ruangan yg cukup sempit tersebut.

Kemufian Bu Heti diminta Pak Bob masuk.

Pak Bob sempat menepuk pantat Bu Heti saat dia masuk, yg tentu saja membuat Bu Heti memekik sedikit kaget kebetulan terlihat beberapa pengunjung baru yg berdatangan ikut menyaksikan kejadian tersebut.

Cukup lama saya menunggu Bu Heti dan Pak Bob keluar. Hampir membuat saya bosan.

Sekitar 30 menitan tampak Pak Bob keluar duluan diikuti Bu Heti. Saya perhatikan jilbab Bu Heti sedikit kusut, dari sela bibirnya tampak sesuatu berwana putih yang sudah sedikit mengering, saya sudah bisa menebak apa yang terjadi.

Pak Bob:” Sayang, kamu bawa mobil sendiri” Pak Bob bertanya kepada saya.

Saya:” Ia Om saya bawa mobil sendiri”

Pak Bob:”Kalau begitu kalian ikuti saja mobil saya, kita berangkat ke Hotel”

Saya:” Ok Om”

Segera Pak Bob membayar belanjaan kami. Kami mengikutinya hingga akhirnya dia menuju mobil Pajero milik, saya lihat Cuma ada sopir di dalamnya, tidak tampak bodyguard Pak Bob.

Saya dan Bu Heti segera naik ke mobil dan mengikuti ke mana mobil Pak bob melaju.

Di dalam mobil saya berbincang dengan Bu Heti.

Saya:” Bu koq tadi lama sekali? Apa yang dilakukan Pak Bob ke Bu Heti?

Bu Heti sedikit menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaan saya.

Bu Heti:” Di dalam Saya disuruh mengganti cangcut neng, sama cangcut yang ada lubang ditengahnya, lubangnya pas di belahan memek”

Saya:” Kalau itu saya pun sama Bu, Pak Bob meminta saya mengganti cangcut yang saya pakai, sama dengan yang diminta ke ibu, cangcut yang ada lubang di tengahnya, tapi koq ibu lama sekali?

Bu Heti:” Jadi neng, setelah saya mengganti cangcut saya Pak Bob meminta saya menghisap kontolnya”

Saya:” Oh pantesan, ada sedikit bekas putih di bibir kamu Bu” Sambil telunjuk saya menunjuk ke bibir Bu Heti.

Bu Heti sedikit kaget, dan melihat ke atas kaca spion, dan kemudian mengelapnya dengan tisu.

Saya:” Jadi tadi di isep terus keluar di mulut kamu Bu?

Bu Heti:” Ia, tapi tak cuma minta diisep, paling saya isep Cuma 5 menittan, terus dia minta saya nungging, dan rok saya diangkatnya, cangcut saya tidak dilepas Cuma dipinggirkan, dia masukan kontolnya ke memek saya”

Saya:” Oh, jadi tadi Bu Heti sempat dientot Pak Bob?

Bu Heti:” ia neng, saya dientot hampir 30 menitan, terus dia keluarkan pejunya di mulut saya”

Saya:” Dia berarti sudah betul-betul gak sabar buat gagahin kamu Bu” Saya lihat mobil Pak Bob berbelok di sebuah Hotel.

Saya segera membelokan mobil saya mengikuti dari arah belakang.

Kami pun segera mengikuti Pak Bob menuju ke sebuah kamar, kamar jenis suite family Room yang cukup besar, tersedia dua buah bed berukuran besar ada sofanya juga, walau ruangan ini tidak sebesar ruangan ketika pertama kali saya dibooking Pak Bob.

Saya segera sms suami mengabari bahwa saya dan Bu Heti sudah bersama Pak Bob.

Segera suami saya membalas sms saya dan meminta saya untuk tidak lupa dengan rencana yang sudah kita susun.

Saya segera duduk dengan Bu Heti di atas sofa, sementara saya lihat Pak Bob masuk ke dalam kamar mandi.

Bu Heti:” Neng, saya koq jadi deg-degan”

Saya:” Saya juga pertama dulu begitu bu, tapi seharusnya ibu sdh bisa juga, toh di mall tadi ibu sudah disetubuhi sama Pak Bob”

Bu Heti sejenak terdia , mungkin benar juga pikirnya, kenapa mesti deg-degan, toh dia sudah disetubihi Pak Bob waktu belanja tadi.

Bu Heti:” Ia juga, tapi gak tau dech, tetap dag-dig-dug neng”

Saya:” Santai saja” Saya lihat Pak Bob duduk dihadapan kami.

Pak Bob menepuk sofa di samping kirin dan kanan meminta kami berdua duduk disampingnya.

Segera kami berdua berdiri dan duduk disamping kiri dan kanannya.

Pak Bob:” Gak sangka saya bakal diapit dua pelacur berjilbab” Pak Bob melecehkan kami berdua.

Tangannya mulai menggerayangi paha kami.

Tiba-tiba dia menarik kepala saya, dan mencium bibir saya, kami saling berciuman dan lidah kami saling bertautan.

Saya:” oh, emmmph, cuap,slrup” lidah saya mengihsap lidah pak Bob, lidah kami saling membelit.

Tanggan Pak Bob mengerayangi susu saya dan meremas-remasnya dan luar baju saya.

Pak Bob meminta Bu Heti untuk memberinya blow job.

Pak Bob segera melepas piyamanya dan telanjang bulat diantara dua perempuan berhijab.

Bu Heti segera berjongkok di antara 2 kaki pak Bob dan mulai menjilati kontol Pak bob.

Pak Bob sudah membukan baju saya dan menjatuhkannya di lantai, dia menuruhkan cup bh saya dan mulai menjilati puting susu saya.

Slrup...slrupp...

Saya:” Akh om, enak banget” Asi saya mulai mengalir dan dihisap makin kuat oleh pak Bob.

Pak Bob menaikan kain hijab saya dan mulai menjilati leher saya sampai ke telinga dan memberi beberapa cupangan di leher saya.

Saya:” oh Om, geli”

Sementara Bu heti semakin bersemangat menjilati dan menghisap kontol Pak Bob.

Kadang-kadang di hisapnya tepat di mulut kontol pak Bob sampai Pak Bob kegelian.

Saya:” Gimana Bu, gede banget kan kontol Om Bob”

Bu Heti:” ia neng, kirain kontol suami eneng sudah sangat gede ternyata kontol Om Bob lebih gede lagi juga lebih panjang”

Pak Bob tampak bangga dipuji oleh Bu heti.

Kadang kepala Bu heti ditekannya kuat-kuat supaya bisa semaksimal mungkin memasukan kontolnya ke mulut Bu Heti.

Ada beberapa kali Bu Heti sempat tersedak.

Pak Bob mengajak kami untuk pindah ke atas ranjang.

Pak Bob segera tiduran terlentang di atas kasur, Bu Heti berada diantara dua kaki Pak Bob dan kembali menjilati kontolnya.

Pak Bob:” Dewi sayang, kamu duduk di muka saya”
Saya mengerti kemauan Pak Bob yang ingin menjilati memek saya, saya segera melepas celana panjang saya tanpa melepas cangcut saya dan segera berjongkok di depan wajah pak Bob.

Pak bob segera membenamkan wajahnya dan mulai menjilati memek saya melalui lubang di cangcut saya yang tepat di belahan memek saya.

Slrup..slrup...

Saya:” Akh Om, lidah om masuk memek aku”

Pak Bob semakin bersemangat saja, tangannya meremas-remas gemas pantat aku.

Pak Bob:” Dewi, lepas cangcut kamu, biar saya leluasa jilatin memek kamu”

Saya segera melepas cd saya dan melemparnya ke kasur sebelah.

Saya:” Akh, Om masukan yang dalam lidah Om” Lidah pak Bob semakin dalam masuk ke memek saya.

Saya:” Akh, Om masukan yang dalem, jilatin itil aku juga Om” memek saya semakin basah, bulu memek saya tampak mengkilap.

Saya:” Om suka pesta seks gak?

Pak Bob:” Saya sering pesta seks dengan beberapa wanita, ya paling banyak 3 perempun, kalau kebanyakan gua bisa klengger”

Saya:” hehe, kalau dengan banyak wanita, tapi cowoknya juga banyak Om”

Pak Bob:” Saya belum pernah”

Saya:” Tapi om mau gak, kalau misalkan pesta seks dengan banyak cewek tapi cowoknya bukan om saja”

Pak Bob meminta Bu Heti berhenti sejenak, mungkin kegelian.

Pak Bob:” maksudnya gimana? Saya kadang-kadang membayar beberapa cewek untuk ngentot dengan saya sekaligus”

Saya:” Gimana Om, kalau Om ngadain pesta seks orgy gitu pesertanya banyak, kan om punya villa”

Pak Bob:” Hemp, apa istimewanya?

Saya:” Ada tentu istimewanya, kalau Om mau saya bisa aturkan dengan suami saya”

Pak Bob:” maksudnya gimana? Dan suami kamu bisa ikut mengaturnya?

Saya:” Jadi gini Om, kita adain pesta seks, misalnya di villa Om dengan banyak cewek dan cowok, yang istimewa semua ceweknya adalah ibu rumah tangga bukan pelacur seperti yang sering om pakai”

Pak Bob mulai menanggapi serius, sekarang di duduk di pinggir ranjang, dann meminta Bu heti bangun duduk di sampingnya.

Pak Bob:” Wah kalau itu saya tertarik, saya paling suka kalau bisa nidurin bini orang, sensasinya lebih luar biasa”

Saya pun tersenyum dan berjongkok di antara paha Pak Bob dan mulai mengihsap kontol Pak Bob.

Pak Bob:” Heti, kamu lepas baju kamu semua, sisain jilbab kamu saja”

Bu heti menuruti permintaan Pak Bob.

Pak Bob:” Ayo ngangkang di muka saya, saya mau jilatin memek kamu”

Bu heti segera mengangkang dan berdiri di ranjang dengan selangkangan tepat di depan muka Pak Bob.

Pak Bob segera membenamkan wajahnya di selangkangan Bu heti.

Bu Heti:” Auh, oh...”

Bu heti mendesah saat lidah Pak bob mulaui masuk ke memeknya dan menjilati memeknya.

Saya:” Jadi om mau kalau kita ngadain pesta seks?

Pak Bob:” Boleh, pesertanya siapa saja?

Saya:” Saya, Bu Heti, suami saya dan sekertaris suami saya dengan suami dia dan mantan bos suami saya dengan istrinya”

Pak Bob:” kamu dan suami pernah ngadain pesta seks?

Saya:”Belum pernah om, tapi saya pernah main dengan mantan bos suami saya juga suami saya sekaligus”

Pak Bob berhenti menjilati memek Bu Heti.

Dia nampak sedikit terkejut.

Pak Bob:” Kamu pernah main selain dengan suami dan saya?

Saya menganggukan kepala.

Pak Bob:” tunggu, jangan-jangan suami kamu tahu kalau kamu saya booking?

Saya:” Ia, dia juga ijinnin saya jadi pelacur Om Bob”

Pak Bob tampak semakin kaget.

Pak Bob:” saya gak nyangka ternyata suami kamu tahu kamu jadi pelacur malah memberi ijin”

Saya:” Kemaren sich dia sempaat marah waktu tau om perawanin bool saya”

Pak Bob:” terus selanjutnya bagaimana?

Saya:” Waktu itu saya tidak bicara jujur sepenuhnya sama suami, saya bilang om paksa saya”

Pak Bob:” Kamu benar-benar nakal”

Saya:” Dia ijinin saya dibooking Om Bob dengan syarat saya harus merayu Pak Bob agar mau ngadain pesta seks di villa Om ”

Pak Bob manggut-manggut.

Saya:” Gimana bisa”

Pak Bob:” haha, tentu saja, kalau yang enak begini mana saya bisa nolak”

Saya:” Suami saya juga minta om bawa cewek tambahan buat ramekan acaranya.

Pak Bob:” Siip bisa diatur, kalian atur saja kapannya nanti info ke saya”

Sementara bu heti jugas nampak bengong, karena saya memang belum memberi tahunya pasal pesta seks ini.

Pak Bob kemudian meminta saya untuk mengangkang dan memionta Bu heti untuk menjilati puting susu dia. Bu Heti pun mulai menjilati perut sampai ke dada Pak bob, bu heti semakin lihai tehnik bercintanya semenjak dia mulai melayani Dendi Suami saya.

Pak Bob sudah mengarahkan kontolnya tepat di depan memek saya.

Pak Bob:” Sekarang kamu telpon suami kamu, kabarin kalau saya sudah deal mengenai pesta seks yang kalian rencanankan, eh jangan telpon video call saja”

Saya:” Apa tidak nanti saja kalau kita sudah selesai ngentot Om”

Pak Bob:” Justru itu saya mau sekarang, supaya suami kamu melihat bagaimana kamu saya gagahi” Saya mengangguk dan mulai menelepon ke suami saya, mudah-mudahan dia tidak sedang meeting, cukup lama sampai akhirnya di angkat. Di layar tampak kepala suami saya.

Saya:” Hallo Pah”

Suami:” Ia mah, ada apah? Suara suami saya sedikit berat, saya sengaja mengarahkan kamera hp ke muka saya supaya suami tidak melihat apa yang sedang terjadi sekarang, sementara Pak Bob belum juga memasukan kontolnya hanya mengesek-gesekan di bibir kemaluan saya.

Saya:” Mamah mau ngabarin kalau, emph, oh” suara saya terhenti karena tiba-tiba Pak Bob mendorong kontolnya hingga masuk semua di memek saya.

Suami:” Ada apa Mah? Yang jelas”

Saya:” mamah mau ngasih tahu eh, bentar Pah, kontol Om Bob masuk di memek mamah”

Suami:” Heh, jadi mamah sekarang lagi dientot Pak Bob”

Saya:” Pelan-pelan Om, oh, akh ia Pah, ini mamah lagi dientot sama Om Bob” Pak Bob mengentot saya dengan frekuensi goyangan yang sangat cepat

Suami:” jadi mamah telpon Papah Cuma mau bilang itu?

Saya:” Emp, bukan Pah, tapi mamah mau ngasih tau Om Bob sudah deal, tinggal papah atur saja kapannya, ia kan Om Bob”Sambil mengarahkan kamera hp ke muka Pak Bob.

Tampak Pak Bob sedang ngos-ngosan.

Pak Bob:” Ia, siapa nama suami kamu? Kamu atur saja, tempat dan biaya lainnya biar saya yang tanggung”

Saya arahkan ponsel agak menjauh sehingga suami saya dapat melihat Pak Bob yang sedang naik menggenjot saya.

Saya:” Gimana Pah keliatan”

Suami:” Apanya?

Saya:” papah nich pake pura-pura, ini mamah yang lagi digagahin om Bob keliatan gak?

Suami:” Oh, kurang jelas mah”

Saya mengarahkan ponsel ke selangkangan saya, saya yakin sekarang cukup jelas kontol Pak Bob yang sedang keluar masuk di memek saya.

Saya:” Itu lihat kontol Om Bob lagi keluar masuk memek mamah Pah, kalau mau jelas nanti kita di villa”

Suami:” Ia Mah” Suara suami saya sedikit agak berat

Saya:” Papah lagi ngapain?

Suami saya tampak menarahkan posisi ponsel ke bawah, saya sangat terkejutg, tampak seorang perempuan sedang menjilati kontol suami saya. Saya yakin betul itu bukan Ida.

Dalam hati siapa lagi ini yang diembat suamiku. Timbul sedikit rasa cemburu dan hati sedikit panas. Akhirnya saya panasin saja suami saya.

Saya:” Oh Pah, kontol om Bob gede banget, lebih gede dari kontol Papah, oh yess om terus percepat” Sambil kamera saya arahkan ke muka saya yang masih mengenakan hijab, saya yakin suami dapat melihat wajah saya yang lagi sange.

Suami:” Oh...mamah semakin nakal ya, lagi melacur video call sama Papah” Tampak suami saya malah makin terangsang jadinya.

Saya:” Papah nanti harus liat langsung bagaimana perkasanya Om Bob gagahin mamah”

Tiba-tiba Pak Bob mencabut kontolnya dan menyuruh Bu heti untuk terlentang.

Bu Heti segera terlentang, saya sekarang mengarahkan kamera ke arah Pak Bob dan Bu heti.

Saya:” Tuch liat Pah, istri Papah yang lain juga mau dientot sama Pak Bob”

Saya lihat Pak Bob memegang kedua betis Bu heti dan mulai memasukan kontolnya ke memek Bu Heti.

Saya arahkan kamera ke selangkangan mereka.

Saya:” Lihat Pah, memek Bu heti sudah dimasukin kontol Om Bob”

Bu Heti:” Ah, oh empph”

Saya:” Gimana Bu Enak kontol Pak Bob?

Bu Heti:” Ia neng, besar banget kontol om Bob, memek saya sampe perih”

Saya:” Tuch kan Pah, bu Heti saja sampai kesakitan memeknya di masukin kontol Om Bob”

Saya lihat wajah suami saya semakin memerah, napasnya ngos-ngosan.

Saya:”Kontol Papah sudah masuk belum ke cewek tadi?

Suami:” Sudah mah”

Saya:” Siapa dia Pah, mamah baru liat pertama kali orangnya”

Suami saya tidak menjawab Cuma kelihatan mukanya yang sedikti bergoyang maju mundur.

Pak Bob terlihat melambaikan tangannya meminta saya mematikan video call kami.

Saya segera menutupnya.

Pak Bob:” Dewi sayang, kamu jilatin anus aku ya”

Saya sedikit terkejut, tapi segera rebahan dan menjilati pantat pak Bob yang sedang mengentot Bu Heti.

Pak Bob:” Kalian berdua nungging, saya mau entot kamu bergantian”

Saya dan Bu heti segera menungging.

Bu heti:” Saya lemes neng, saya udah keluar dua kali”

Saya:” Masa Bu Enak dong,hehe, aw, pelan om, kontol om itu gede” saya kaget karena Pak Bob tiba-tiba memasukan kontolnya.

Pak Bob segera menggenjot saya, tangannya sambil meremas-remas dan kadang menepuk pantat saya.

Plok plok plok plok plok plok plokkkk..
Saya:”Uhh enakk uhhhh ohh ohhh ohhh.ohhh Shhh gede banget Om Bob !! Uhh uhh enaakkkk.." Tangan Pak Bob beralih meremas susu saya.
Plok plok plok plok plok plok plok plokk..
Saya:”Enaaaaakkkk anjjiinggggggggg ahh ahhh ahhhhhh ahhhhh..” Saya pun orgasme
Plokk plokk plokk plokkk plokkkk plokkkk
Mengetahui saya yang sudah orgasme, Pak Bob segera memindahkan kontolnya ke memek Bu Heti.
Bu Heti:”OHHH SHHH OHHH HOHHHH SHHH" sambil melihat ke belakang ke arah Pak Bob.

Plok plok plok plok plok

Plok plok plok plok plokk

OKHHHH.. Gusti..

Plok plok plok plok plok plokkkk
OKHHHH GUSTII... SHHH..

PLOK PLOK PLOK PLOK PLOKKK..
OKHHHH... Bu Heti mulai kehilangan kendali tanpa sadar ia berucap "Okhh Kontol Om Bob luar biasa”


AKKHHHHH..."

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plokk..

AAA!!!!!!! SHHHHHHH
PLOK.PLOK PLOK.PLOK PLOK PLOK
Uhhhhhhh..

Bu Heti:"Enak banget enak enak enak ahhh enak ahhhh” plok plok plok plok, bu Heti langsung menelungkup tanda sudah orgasme dan kelelahan.

Dalam hati saya luar biasa si Pak Bob pasti dia pakai obat kuat.

Tiba-tiba Pak Bob menindih saya dan bless, kontolnya melesat ke dalam memek saya yang sudah sangat basah.

Saya:” Akh, ukkhh, ayo om ewe lagi Dewi, bikin dewi orgasme lagi” Pak Bob semakin cepat menggenjot saya. Dia mencium bibr saya, saya segera menerima bibirnya kami saling berciuman dan lidah kami saling melilit. Saya tahu sebentar lagi Pak Bob bakal orgasme.

Saya:” Uh,oh ohoh, enak banget di ewe kontol gede, ayo Om kita keluarin bareng”

Plok,plokplokplok pangkal paha kami saling beradu.

Pak Bob:” Gua gak tahan akh hosss”

Saya:” Aw, barengan om”

Croor...croot berkali kali kontol Pak Bob berkedut-kedut memuntahkan isinya di dalam memek saya.

Pak Bob:” Bunting kamu pelacur oh...” Sambil menekan kontolnya dalem-dalam.

Saya:” Ah, saya keluar” cairan saya pun menyemprot begitu peju pak Bob menembak di memek saya.

Pak Bob segera berguling di samping saya sambil ngos-ngosan.

Saya:” Stamina Om Bob kuat banget ya, padahal sudah tua bangka,hehe”

Pak Bob:” Kurang ajar kamu berani sebut saya tua bangka, saya bikin kamu gempor nanti haha”

Saya:” Siapa takut” Pak Bob tiba-tiba mengihsap susu saya. Hanya sedikit asi yang keluar.

Pak Bob:” Susumu kempes sayang”

Saya:” ia om, om remas-remas terus dari tadi jadi asinya banyak terbuang, saya harus makan dulu biar terisi lagi” sambil mengusap-usap kepala Pak Bob yang masih mengeyot puting susu saya.

Saya lihat bu Heti terkapar kelelahan di samping Pak Bob.

Pak Bob sambil melepas kenyotan mulutnya di susu saya:” Kita istirahat dulu , saya juga capek”

Saya:” Om Pakai obat kuat ya”

Pak Bob:” Enak saja, saya memang kuat dari sononya” saya tidak percaya, saya yakin dia tidak mau mengaku.

Saya:” Hemmp, biasanya aki-aki kayak om, aling dua kali goyang udah muncrat”

Pak Bob:” Jangan samakan saya dengan yang lain, ngomong-ngomong siapa yang sama suami kamu tadi? Sekertarisnya?

Saya:” Bukan om, saya juga gak tahu”

Pak Bob:” Wah, saya gak nyangka, ternyata kamu dapat suami yang gak lebih baik dari saya, haha”

Saya:” Enak aja, yang penting saya cinta sama dia, om sich sudah tua, mungkin kalau masih muda pasti saya juga tetap gak mau om nikahin, haha, Bu heti tidur ya”

Pak Bob:” Haha, ia kayaknya sudah tidur, kamu harus banyak ajarin dia, biar lebih binal lagi, haha”

Kami pun akhirnya tertidur.

Mungkin sekitar satu jam saya tertidur, saya lihat di ranjang tinggal saya seorang.

Saya segera bangun, saya lepas hijab saya dan menuju kamar mandi, baru mau saya buka, pintu kamar mandi terbuka dan bu Heti keluar dari kamar mandi, wajahnya sedikit pucat.

Saya:” Bu Heti sudah mandi”

Bu heti:” Ia neng, saya rapi-rapi duluan ya, saya juga disuruh bangunin neng, eh ternyata neng sdh bangun”

Saya:” memang kenapa Bu?

Bu Heti:” neng di tunggu pak Bob di kamar mandi, dia belum keluar lagi, tadi dia habis ngentotin saya, malahan dia paksa saya masukin di bool saya, sampai sakit neng”

Sambil menahan tawa.

Saya:” hemp, saya juga pernah ngalamin bu, ya sudah ibu siap-siap, saya maul layanin Pak Bob dulu”

Saya segera masuk ke kamar mandi”

Tampak Pak Bob sedang rebahan di bathub dengan air hangat. Segera dia bangun, kontolnya mengacung keras.

Saya:” Upps, om itu kanjut sudah ngacung aja kayak tiang listrik” sambil menutup bibir saya pura-pura kaget.

Pak Bob:” Saya belum puas dengan baby sister kamu, sekarang kamu harus puaskan saya” Sambil merangkul saya, sebelah tangannya meremas-remas pantat saya.

Saya disuruh menungging sambil berpegangan ke westafel yang di depannya ada kaca cukup besar.

Saya pun segera menungging. Pak Bob sudah meletakan kontolnya di depan anus saya.

Dan bless.... kontol Pak Bob masuk ke anus saya tanpa pelicin, rasanya sesak tapi tidak terlalu sakit seperti pertama dulu.

Dengan memegang pinggul saya, pak bob mulai menggenjot kontolnya dari belakang.

Saya:” Akh,ouhuhu, gede banget om, sesak bool aku”

Pak Bob semakin bersemangat ploook,plllokk pangkal pahanya membentur pantat saya.

Saya:” oh, yess, nikmat anjing, aw, ewe bool aku om”

Pak Bob:” Bool kamu masih saja sempit, rasakan nich kontol gua” Plokplokplok

Saya:” Hmmmm shhhh hmmmm ohhh mmm” semakin cepat pak Bob menggenjot Pantat saya.

Plok plok plok plok plok plok plokkkk..
Saya:”Uhh enakk uhhhh ohh ohhh ohhh.ohhh Shhh !! Uhh uhh enaakkkk Om.."

Plok plok plok plok plok plok plok plokk..
Saya:”Enaaaaakkkk Bob anjjiinggggggggg ahh ahhh ahhhhhh ahhhhh..”

Pak Bob tidak marah saya katain begitu.

Plokk plokk plokk plokkk plokkkk plokkkk

"Teruss ... Teruss.. Terusss setan" dan saya pun mengejang, saya tidak menyangka akan orgasme ketika bool saya diewe pak Bob.

Lutut saya terasa gemetaran. Pak Bob membirkan saya terduduk.

Pak Bob kemudian menuntun saya untuk naik ke atas bathub.

Pak Bob segera rebahan.

Pak Bob:” kamu naik di atas saya”

Saya segera mengerti dan mengangkangi Pak Bob. Saya pegang kontolnya dan saya arahkan ke memek saya. Bless...

Saya:” Aw,uhuhu nikmat om, gede banget” saya pun segera naik turun di atas kontol pak Bob.

Sementara pak bob mengimbangi dari bawah. Kami pun ngentot di dalam bathub yang berisi air hangat.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di pikiran saya.

Saya:” Om boleh tidak saya telpon suami saya sambil saya dientot om”

Pak Bob:” Boleh, biar dia tahu bagaimana saya puasin kamu, biar saya kosongkan bak nya”

Saya segera turun dan keluar kamar mandi untuk mengambil HP.

Saya lihat Bu heti sudah rapi dan duduk di sofa sambil menonton tv.

Dia sempat melihat saya, tapi saya segera kembali ke dalam kamar mandi.

Saya lihat bak sudah kosong, saya segera naik kembali dan kembali mengangkangi paha Pak Bob.
Sekrang Pak Bob yang mengarahkan kontolnya ke memek saya. Sata saya turunkan pantat saya, bless kembali kontol pak bob tenggelam ditelan memek saya.

Saya segera menelepon suami saya, saya hendak memanas-manasi dia, saya pun merasa sedikit panas melihat suami saya sdh dapat gebetan baru lagi.

Saya sengaja melakukan panggilan biasa saja bukan video call seperti sebelumnya karena tidak efektif juga dan malah sedikit menyusahkan.

Kali ini cepat sekali suami saya mengangkat panggilan saya.

Suami:”Hallo Assalamuallaikum Mah”

Saya:” ia Pah, papah lagi di mana? Suara saya pasti terdengar berat.

Suami:” Di kantor ini mah”

Saya:” gak lagi meeting empp Pah” sementara pak bob menggenjot saya dari bawah dengan semakin cepat.

Suami:” Sendiri di ruangan mah, kamu masih ngentot ya, suara kamu berat”

Saya:” Ia Pah, ini di kamar mandi kontol om Bob lagi mengaduk-aduk memek mamah, penuh banget pah”

Plok plok plok, saya yakin suami saya dapat mendengar suaranya dengan cukup jelas.

Suami:” Hemp, belum selesai dari tadi mah?

Saya:” Sudahlah Pah, tadi sempat tidur dulu, sekarang mamah diewe lagi sama Om Bob, tadi malah mamah dibool lagi sama Om Bob Pah”

Suami:” bentar Mah, Papah ke kamar mandi dulu”

Saya:” Oh, om entot yang kenceng, aku mau keluar lagi” Pak Bob semakin mempercepat entotannya.

Saya:” Pah, papah sudah di kamar mandi, papah pasti lagi kocok kontol ya?

Suami:” ia mah, eh,emph”

Saya:” Pah siapa sich cewek yang papah entot tadi”

Suami:” Ada dech, nanti papah ceritain, oh”

Pak Bob tiba-tiba berhenti dan meminta saya turun, padahal saya hampir saja orgasme.

Saya:” Ah, om kenapa?

Pak Bob:” Kamu isep kontol saya, saya gak mau buru-buru keluar, saya masih mau nikmatin ngewe kamu lebih lebih lama” Tampaknya pak Bob tadi juga hampir keluar.

Saya segera berjongkok lagi dan mulai memasukan kontol pak bob ke mulut saya.

Suami:” Ada apa mah?

Sambil mengeluarkan kontol Pak bob dari mulut saya, saya pun menjawab pertanyaan suami saya.

Saya:” Ini Pah, Om Bob minta berhenti dulu, minta diisep sekarang, ya udah mamah isep saja kontolnya, gede banget Pah”

Tak terdengar komentar suami saya, palingan dia lagi asyik ngocok.

Saya ludahin kontol Pak Bob dan kembali saya masukan ke mulut saya.

Sluuruuup slruuuup slruuup saya lakuakn berulang kali.

Pak Bob:” Kamu nungging wi, saya mau ewe kamu dari belakang”

Saya segera menungging dan berpegangan di ujung bathub. Bless kontol Pak Bob kembali masuk ke memek saya.

Saya:” Aw, ohoho enak, Pah kontol om bob masuk lagi ke memek mamah”

Tak terdengar lagi komentar suami saya.

Plookkk ploook ploook Pak bob menggenjot saya dengan sangat kuat...

Saya:” Akh, akh, akh Pah tolong enak banget, tolong mamah digagahin pak Bob”

Pak Bob:” Hey, siapa nama suami mu sayang” Pak Bob menanyakan nama suami saya.

Saya:” oh, Dendi om, Nana Dendi Supriatna, biasa dipanggil Dendi”

Pak Bob:” Dendi, kamu boleh nikahin Dewi, tapi saya tetap bisa dapetin memeknya, saya bakal pejuhin memek istrimu” Pak Bob mengejek suami saya. Dia semakin kuat mengentot memek saya.

Saya:” Akh Pah, tolong memek mamah mau dicrootin ini Pah”

Suami:” Akh, papah keluar, gila kamu pelacur binal mah” terdengar suami saya mengumpat sepertinya di keluar.

Tak lama Pak bob pun mengejang, sambil menarik pinggul saya supaya rapat dengan pantatnya.

Plook ploook plokkk

Pak Bob:” Akh saya keluar” Sambil menekan kontolnya dalam-dalam.

Crooot crottt crooot beberapa kali tembakan pejuhnya muncrat dimemek saya, dan seketika saya pun ikut orgasme pula.

Saya:” Pah, ini pak bob nakal buang pejuhnya di memek mamah, entar kalau hamil bagaimana?

Suami:” hemp, mamah gak ada kapok-kapoknya ya, biar nanti malam papah tambahin memek mamah dengan pejuh papah” dan klik suami saya menutup telpon saya.

Saya dan Pak Bob terengah-engah. Saya sudah telungkup sementara Pak bob memeluk saya dari belakang.

Saya:” om cabut kontolnya, saya mau pipis” saya merasakan dorongan untuk kencing.

Pak Bob tidak segera mencabut kontolnya malah menggoyangkan kontolnya yang memang masih sedikit menegang.

Saya:” Akh, om lepas dong kontolnya malah digoyangin gini”

Pak Bob:” kalau kamu mau pipis, pipis saja”

Saya:” tapi ini tersumbat, gak nyaman hehe”

Pak Bob pun bangun dan terlepaslah kontolnya.

Saya segera turun dari bak mandi.

Plok plok pak Bob menapar pantat saya.

Saya:” Aw, omo ini tau orang kebelet”

Segera saya jongkok menghadap pak Bob.

Dan weeesh saya pun kencing di depan Pak Bob.

Pak Bob:” kamu betul-betul nakal Dewi, saya gak nyangka juga kamu jadi begini haha”

Saya:” Cukup dengan Om Bob saja saya jadi pelacur, tidak dengan yang lain Om”

Pak Bob:” masa?

Saya:” Takut ah, entar kena penyakit”

Pak Bob:” memang kamu tahu saya tidak penyakitan”

Saya:” Emang om penyakitan”

Pak Bob:” Kalau saya penyakitan mudah sange saja”

Saya:” haha, om bisa saja saya juga sama penyakitnya mudah sange”

Pak Bob:” Ayo kita mandi”

Kami pun segera mandi, saya tidak enak sama Bu heti yang pasti sudah menunggu.

Pak Bob kembali mengajak saya ngobrol, sambil tangannya menyabuni tetek saya.

Pak Bob:” Sayang, nanti kamu mau gak digangbang kalau kita pesta seks di puncak nanti”

Saya:” Pelan om remasnya, nanti saya sange lagi” Sambil tangannya menyabuni kontol om bob yang sudah layu tapi masih nampak besar.

Saya:” Saya tanya suami om boleh apa nggak kalau saya digangbang”

Pak Bob:” Saya mau semua perempuan yang ikut nanti harus kena gangbang, haha, namanya juga pesta seks bukan swinger”

Saya:” Sudah ah, jangan ngomongin itu dulu om, pokonnya nanti om Pasti Puas ada dua cewek montok, Mbak Diah yang keturunan arab dia istri bekas bos suami saya dan Si Ida sudah muda montok banget om, saya saja suka ngiri dan cemburu sama suami saya dia ngebet banget sama si Ida”

Pak Bob:” Saya jadi gak sabar ini”

Saya pun segera menyelesaikan mandi tidak ada lagi acara ngentot walau sempat kontol pak Bob sedikit menegang.

Setelah Pak Bob mentransfer bayaran ke rekening saya, saya dan bu heti segera meninggalkan hotel tempat kami dibooking pak Bob.


BERSAMBUNG...






NB: AGAK PANJANG

Mohon maaf ceritanya jadi melebar kemana-mana tidak pada track yang seharusnya. Makanya jadi agak lama saya lanjutinnya, sengaja sich saya bikin begini biar tidak terlalu cepat tamat.

Jadi sorry kalau tidak sesuai ekspektasi .

Mohon kritik dan sarannya serta ide-idenya kalau mengikuti cerita sebenarnya malah akan segera tamat. Mungkin ada ide agar bisa lebih saya kembangkan lagi ceritanya dan tidak bikin bosan.

Kalau sudah pada bosan akan segera saya TAMATKAN.
 
Mau dapet pertamax, pertalite, yang penting update .

Thanks suhu .. Nice update

Smangaadh :beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Saran aja @mupeng26 ...dipikirin endingnya...toh kalo cuma seks ya paling muter muter di situ aja....yang susah gimana mau menamatkan cerita .... Mending tamat daripada ntar ngegantung (abis ide / bosan)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd