Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [ Birahi Aya ] 36 Cup FF

Kontol udah Nyut-nyut...

Eeehhh, to be Kontinyut...

Asyeemmm...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Izin nyimak hu.. Cerita bagus spt ini wajib ditunggu'in.
 
Terakhir diubah:
Aya calon mama binal nih!!! Lanjut ya suhuuu
 
Bimabet
"Mmmmmsshhhh, mmmsshhhh", desahku juga

Terasa banget susu montok dan besarnya menekan ke dadaku, entah sengaja atau tidak mama Aya mengesek2kan toket nya, aku dibuat panas dingin dengan kejadian ini. Tidak kalah tanganku yang asalnya di pinggang sekarang merambah ke pantat semok nya, pertama2 aku elus2 lalu karena aku sekarang sudah dilanda birahi, tanganku kini meremas2 bongkahan pantat mama dan dengan refleks pula aku menekan pantat nya ke arah kontolku sehingga kontolku kini menekan memek nya walaupun kami masih memakai pakaian lengkap.

"Mmmmsshhh, aacchhh, ooohhhh", desahnya

"muuuaacchhh, mmsshhhhhh"

Sadar dengan situasi yang mulai memanas, dengan segera mama Aya melepaskan diri dari pelukanku dan berkata

"Aryaa, apa yang kita lakukan ini, naakk", sergahnya

"Ini tidak boleh, naak"

"Kita sudah terlalu jaauuhh", sambungnya

Kontolku yang sudang ngaceng karena dihentikan secara tiba2 maka kini kontolku mulai mengendur dan akupun sadar dan mencoba untuk merayu mama Aya

"Ayolah, maa. Kontolku udah ngaceng nich. Kita tuntaskan sekarang, kita ngentot aja yaa", rayuku

"Arya, bicara apa kamu, hah", hardik mama

"Teganya kamu ngomong seperti itu ke mama mu"

"Kamu pikir mama ini siapa ?, pelacur" , bentak mama ku

"Aku ini milik papa mu seutuhnya, tau"

"jangan kurang ajar, yaaa", mama memarahiku

"Maaf, maa. Arya minta maaf. Arya Khilaf, ma", kataku sembari menunduk

"Maaf, maa. Arya udah lancang kepada mama. Arya sudah dibutakan oleh nafsu, maaf", sambungku

Suasana pun hening sejenak, aku tak berani melihat mama, aku menunduk. Dari sudut mataku terlihat mama mengatur nafasnya. Entahlah, apakah untuk meredakan marah atau meredakan birahinya. Aku hanya diam. Setelah beberapa saat, mama memulai pembicaraan

"Nak, mama tau kamu sudah dewasa. untuk usia mu sekarang ini nafsu mu sedang tinggi2nya", kata mama

"mama paham itu. Tapi tidak semestinya nafsu mu itu disalurkan kepada mama. itu dosa nak", sambungnya

"Memang mama akui, mama yang mulai duluan dengan mencium bibir mu. Mama kira tidak akan seperti ini akhirnya. Aku ini mama mu, nak", mama menjelaskan

"iya, tapi bukan mama kandungku khan", potongku

"Nak, biarpun mama bukan mama kandung mu tapi kasih sayang mama sama seperti mengasihi dan menyayangi anak kandung sendiri", jelas mama Aya

"tapi kan, mama belum merasakan seperti apa memiliki anak kandung sendiri", potongku lagi

"Arya sayang, naluri seorang ibu itu tidak akan pernah meleset. Naluri seorang ibu yang menyayangi secara tulus itu selalu benar. Papa dan mama sangat menyayangimu seperti papa dan mama memiliki anak kandung sendiri", kata mama Aya menjelaskan

Aku hanya diam mendengar penjelasan itu. Sedikitpun mama Aya tidak marah perihal aku menyinggung jika beliau tidak memiliki anak. Aku semakin malu terhadap mama ku ini. Kini suasana sudah mereda, marahnya mama Aya sudah sirna ini ditandai ketika aku melihat matanya, dia tersenyum.

"Ma, boleh arya bicara ?", tanyaku

"Silahkan, nak", jawabnya

"Jujur yaa, Ma. Dimata arya mama adalah seorang wanita cantik dan seksi, semua bagian tubuh mama selalu memancarkan birahi. Arya nafsu sama mama", kataku

Mendengar hal itu, mimik muka mama Aya sedikit berubah heran namun pada akhirnya tersenyum.

"Kenapa, nak ?, kenapa mesti ke mama ?. Lihatlah sama kamu mama sudah tua, tidak semestinya kamu nafsu sama mama. Kamu bisa mendapatkan jauh lebih muda, jauh lebih montok, dan jauh lebih bahenol dibandingkan mama", kata mama

"umur mama udah 39th sedangkan kamu masih muda. Apa yang kamu harapkan dari mama ?", kata mamaku lagi

"Lagian mama kan udah menjadi milik papa mu", sambungnya

"Kalo mama boleh tau, apa sich yang membuat kamu nafsu sama mama ?", tanya nya, seakan2 menyelidiki

"ituu, toket mama yang ranum itu, Arya gemes banget ma, pengen rasanya meremas2 trus mengulum pentilnya. Dan yang tak kalah menantang yah, ma, itu pantat bahenolnya mama. Oh sepertinya enak banget tuch kalo kontol arya di gesek2in ke belahan pantat mama itu", kataku bersemangat

Pertanyaan dari mama itu mewakili fantasiku selama ini kepada mama Aya.

"Tau ga, Ma. Selama ini mama menjadi objek masturbasiku kalo aku sedang tinggi2nya", kataku jujur

"Acch kamu ini, ternyata anak mama nakal yaa. Mama sendiri dijadikan objek untuk onani", timpal mamaku

"Ma, boleh ga, arya melakukan apa yang menjadi keinginan arya itu ?", tanyaku memancing mama

"Nak, begini yaa, bila kita sudah melakukan pemanasan atau kasarnya petting, itu nanti akan menjurus ke persetubuhan, itu sudah pasti, nak", katanya

"Dan mama ga mau itu terjadi, karena mama tidak mau mengkhianati papa mu", sambungnya

"Arya janji dech, enggak bakalan seperti itu. Arya berusaha mengontrol nafsu arya", kataku

"Kasarnya Arya enggak bakalan ngentotin memek mama. Memek mama seutuhnya milik papa. Arya hanya pengen toket dan pantat semoknya mama aza", kataku berusaha merajuk

"Arya janji Ma, suuueerrr dech. Yaaa, maaa. Arya pengen banget nicchh, Plleeaaseee", rengekku

"Kamu, iniii. Enggak nak. Itu tidak boleh. Titik", katanya seraya meninggalkanku

Setelah kejadian dan diskusi itu, mama tidak ada perubahan apa2, tetap romantis sama papa, sayang kepadaku dan masih ekspresif. Baik itu saat memeluk ku, mengajak papa ngentot ataupun sesekali mengecup bibirku. Waktupun terus berlalu, suatu saat ketika berpapasan dengan mama, aku sempatkan untuk meremas pantatnya dan aku ingin mengetahui reaksi dari mama seperti apa. Dan itu di luar dugaanku

"Sayaaang, tangan nya mulai nakal yaa", katanya dengan manja

"Lagi kepengen, yaa ?", tanya mama sambil berlalu

Mendapat lampu abu2, aku berinisiatif untuk melanjutkannya, toh sebelumnya juga mama hanya marah seperti itu tidak lebih. Dan beruntungnya aku, pada saat itu papa sedang ada urusan ke luar kota selama seminggu. Segera aku menyusul mama Aya yang hendak ke kamar tidur lalu aku peluk mama Aya dari belakang sambil aku tempatkan kontolku di belahan pantatnya sedangkan tanganku langsung menuju ke 36 cup FF nya. Mendapat perlakuan seperti itu mama kaget tapi tidak berusaha untuk menolaknya. Aku semakin berani, toketnya aku remas dengan gemas, kontolku aku tekan dan aku gesek2kan. Mama Aya hanya mendesah

"Accchhh, sayaaang. mau ngapain siiicchh, ooohhh, nakaalll yaaaa, aaacchhh", desahnya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd