sakadaek
Semprot Lover
- Daftar
- 6 Jan 2014
- Post
- 256
- Like diterima
- 1.643
Andi adalah namaku, aku telah menikah dengan seorang gadis yang mempunyai latar belakang keluarga yang sangat disiplin, saking disiplinnya bisa dikatakan otoriter. Kedisiplinan itu di tanamkan oleh ayah dari gadis itu yang sekarang telah menjadi istriku. Anis, berkulit putih bersih, tidak semok namun sangat proporsional tubuhnya, 34 C, itulah istriku. Masa lalu istriku, menurutku sangat kelam, ketika kami berpacaran dulu, Anis sering bercerita tentang masa kecil nya, dia sering di sakiti oleh ayahnya sendiri, baik itu dipukul, dikucilkan bahkan sempat dia tidak boleh masuk rumah dan tidur di luar. Setelah Anis dilahirkan, ibunya langsung meninggal karena pendarahan yang hebat sehingga Anis kecil diasuh dan dibesarkan oleh ayahnya sendiri tanpa didampingi oleh seorang ibu. Maka dari itu Anis selalu memimpikan kasih sayang seorang ibu. Itulah mimpi terbesar dalam hidupnya.
Namun sekarang Anislah yang telah menjadi seorang ibu untuk kedua anak kami. Dulu ketika ayahnya berbuat kasar kepadanya, Anis hanya bisa diam dan menangis setelah itu mengurung diri dikamarnya. Semua itu dilalui sampai usia 7 tahun, baru setelah itu, ayahnya Anis menikah lagi dengan seorang janda muda yang di tinggal oleh suaminya karena suaminya selingkuh. Harapan dan mimpi besar Anis pun segera tercapai, Anis kini mempunyai seorang ibu meskipun bukan ibu kandung, Asmi namanya. Hari demi hari, bulan demi bulan di lalui oleh Anis dengan suka cita, kini Anis seperti mempunyai pelindung jikalau ayahnya sedang marah besar dan Anis mempunyai tempat untuk bercerita2 ala anak kecil.
Namun mimpi itu hanya sebentar, kini tabiat Asmi,ibunya setali 3 uang dengan ayah Anis. Yang lebih parah ketika di depan ayahnya Anis, ibu Asmi bermuka manis kepada Anis tetapi di belakang Ayah Anis, ibu Asmi ibarat ibu tiri yang kejam bagi anis. Perlakuan ibu Asmi terhadap Anis sama seperti ayahnya, suka memukul, berkata kasar, sering mencaci maki anis dengan kata2 yang amat keji bahkan pernah anis tidak diberi makan selama sehari oleh ibu asmi. Semua perlakuan semena2 ibu asmi terhadap anis, selalu ditutupi dengan rapat oleh anis sehingga ayahnya sendiri tidak tahu menahu. Ini disebabkan oleh ancaman ibu asmi terhadap anis, jika menceritakan maka anis akan di usir dari rumah. Perlakuan ibu Asmi terhadap anis berlangsung lama sampai Anis kuliahpun ketidak adilan ibu asmi terhadap Anis masih terus berlangsung. Hal itu membuat Anis sangat teramat sakit hati dan menaruh dendam kepada ibu tirinya itu. Sampai akhirnya ketika kami memutuskan untuk berpacaran, aku sering main ke rumah Anis dan selalu bertemu dengan ibu Asmi.
Dilihat dari perawakan nya, ibu asmi memang menpunyai kelebihan dalam hal bentuk tubuh di bandingkan Anis. Tubuh ibu Asmi sungguh sangat seksi dengan toket yang menurut perkiraanku sekitar 36 E, berkulit putih bersih, pantat yang bahenol dan bibir yang sensual. Apabila aku main ke rumah Anis, sering aku curi2 pandang ke arah ibu tirinya itu, mungkin karena sudah terbiasa, gaya berpakaian ibu asmi jika di rumah menurutku sangatlah berani, dengan hanya menggunakan tanktop tanpa bh dan celana legging ketat membuat belahan toket dan bulatan pantat nya tercetak dengan sempurna.
Seperti ketika menghidangkan kopi untukku, ibu asmi saat itu hanya menggunakan kaos model v neck sehingga bila ibu asmi menunduk, kedua toketnya pasti akan terlihat olehku ataupun ketika menemaniku bercerita, ibu asmi saat itu hanya menggunakan rok terusan sebatas paha dan seperti yang disengaja, ibu asmi menyilangkan kakinya sehingga paha putih mulusnya terlihat dengan jelas. Melihat pemandangan yang indah itu, aku hanya bisa menelan ludah.
Namun sekarang Anislah yang telah menjadi seorang ibu untuk kedua anak kami. Dulu ketika ayahnya berbuat kasar kepadanya, Anis hanya bisa diam dan menangis setelah itu mengurung diri dikamarnya. Semua itu dilalui sampai usia 7 tahun, baru setelah itu, ayahnya Anis menikah lagi dengan seorang janda muda yang di tinggal oleh suaminya karena suaminya selingkuh. Harapan dan mimpi besar Anis pun segera tercapai, Anis kini mempunyai seorang ibu meskipun bukan ibu kandung, Asmi namanya. Hari demi hari, bulan demi bulan di lalui oleh Anis dengan suka cita, kini Anis seperti mempunyai pelindung jikalau ayahnya sedang marah besar dan Anis mempunyai tempat untuk bercerita2 ala anak kecil.
Namun mimpi itu hanya sebentar, kini tabiat Asmi,ibunya setali 3 uang dengan ayah Anis. Yang lebih parah ketika di depan ayahnya Anis, ibu Asmi bermuka manis kepada Anis tetapi di belakang Ayah Anis, ibu Asmi ibarat ibu tiri yang kejam bagi anis. Perlakuan ibu Asmi terhadap Anis sama seperti ayahnya, suka memukul, berkata kasar, sering mencaci maki anis dengan kata2 yang amat keji bahkan pernah anis tidak diberi makan selama sehari oleh ibu asmi. Semua perlakuan semena2 ibu asmi terhadap anis, selalu ditutupi dengan rapat oleh anis sehingga ayahnya sendiri tidak tahu menahu. Ini disebabkan oleh ancaman ibu asmi terhadap anis, jika menceritakan maka anis akan di usir dari rumah. Perlakuan ibu Asmi terhadap anis berlangsung lama sampai Anis kuliahpun ketidak adilan ibu asmi terhadap Anis masih terus berlangsung. Hal itu membuat Anis sangat teramat sakit hati dan menaruh dendam kepada ibu tirinya itu. Sampai akhirnya ketika kami memutuskan untuk berpacaran, aku sering main ke rumah Anis dan selalu bertemu dengan ibu Asmi.
Dilihat dari perawakan nya, ibu asmi memang menpunyai kelebihan dalam hal bentuk tubuh di bandingkan Anis. Tubuh ibu Asmi sungguh sangat seksi dengan toket yang menurut perkiraanku sekitar 36 E, berkulit putih bersih, pantat yang bahenol dan bibir yang sensual. Apabila aku main ke rumah Anis, sering aku curi2 pandang ke arah ibu tirinya itu, mungkin karena sudah terbiasa, gaya berpakaian ibu asmi jika di rumah menurutku sangatlah berani, dengan hanya menggunakan tanktop tanpa bh dan celana legging ketat membuat belahan toket dan bulatan pantat nya tercetak dengan sempurna.
Seperti ketika menghidangkan kopi untukku, ibu asmi saat itu hanya menggunakan kaos model v neck sehingga bila ibu asmi menunduk, kedua toketnya pasti akan terlihat olehku ataupun ketika menemaniku bercerita, ibu asmi saat itu hanya menggunakan rok terusan sebatas paha dan seperti yang disengaja, ibu asmi menyilangkan kakinya sehingga paha putih mulusnya terlihat dengan jelas. Melihat pemandangan yang indah itu, aku hanya bisa menelan ludah.