Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Budak Sex Betina Binal

Episode 3
Budak Betina Ketagihan Ngentot Bool
Point of View : Julia

Hari-hariku setelah pengalaman ngentot sebagai budak betina Tuan Rama menjadi berubah.
Sekarang aku tidak tinggal di rumah orang tua, namun ngekost didekat apartemen Tuan Rama, sehingga aku leluasa ngentot dengan dia.
Hampir setiap hari aku menjadi pelampiasan nafsu cabul Tuan Rama dimanapun dan kapanpun, tidak hanya di apartemennya, aku pun melayaninya di ruang kerja bahkan toilet kampus.
Semakin lama aku semakin ketagihan ngentot dengan Tuan Rama. Tidak hanya kontolnya besar namun perlakuan kasar dan merendahkan membuat gairahku memuncak. Aku selalu menunggu panggilan Tuan Rama untuk melayaninya.

*****************​

Hari ini adalah satu minggu sejak aku dinobatkan menjadi budak ngentot Tuan Rama. Seperti biasa perpustakaan sepi, hanya beberapa mahasiswa yang ada di dalamnya.
Tiba-tiba Tuan Rama mengirimkan WA,
“Ke Toilet cowo gedung belakang lantai 2 sekarang !!!”

Akupun menitipkan pos sirkulasi perpustakaan kepada mahasiswi jaga bernama Aristi dan bergegas menuju toilet tersebut. FYI, toilet ini sudah lama tidak dibersihkan karena gedung belakang merupakan gudang dan jarang ada yang mengunjungi.

3 menit kemudian ku berada di depan pintu toilet yang dimaksud Tuan Rama.
Aku buka pintu toilet tersebut. Terlihat Tuan Rama berdiri sudah bertelanjang bulat tersenyum dingin.
“kesini lu lonte anjing”, perintahnya
“baik, Tuan” jawabku
“berlutut disini, cepetan!!”, perintahnya sambil menunjuk tempat disamping urinoir
Aku turuti perintahnya, terhirup aroma pesing yang menjijikan karena nampaknya toilet dan urinoir tidak pernah dibersihkan.
Setelah aku jongkok, tiba-tiba dijambak rambutku kemudian ditampar-tampar pipiku dan meludahi wajahku.
“Cuuiiihh… anjing lama banget lu datang, tolol… gw dah ga sabar pengen ngentot, ******…”, umpatnya
“maafkan saya Tuan” jawabku, sambil sedikit menangis.
kulihat kontolnya yang besar tegang beurat dengan jembut yang lebat.
“buka mulut lu, anjing”, perintahnya
Ku buka mulut… kemudian Tuan Rama kencing di mulut dan wajahku
Air kencing yang hangat dan pesing memenuhi mulut dan membasahi wajahku..
“minum kencing gwe, lonte”, perintahnya sambil tersenyum dan menamparku kembali
Tiba-tiba Tuan Rama memasukan kontolnya yang sedang kencing ke dalam mulutku hingga tenggorokanku dan menggenjotnya dengan cepat seperti sedang ngewe dimulut.
Kucoba telan semua air kencingnya, sehingga kadang tersedak dan ingin muntah.
“anjing.. kontol lu bau”, umpatku
Plakk… ditampar lagi pipiku..
“Lu ngomong apa, bangsat”, balasnya
Setelah itu aku mulai menikmati kontol Tuan Rama. Ku sepong dengan nafsu kontolnya. ku jilat, ku kulum dari batang hingga biji kontol berbulu.
“tuan… kontolnya enak banget…. Ga sabar pengen ngentot.. ngewe…”, kataku
“dasar pelacur… mulut lu emang pantas buat buang pejuh sama kencing sama tai… lebih kotor dari WC”, katanya
“terima kasih tuan.. saya anggap itu pujian”, jawabku sambil tersenyum


Selanjutnya, Tuan Rama menjenggut rambutku hingga aku berdiri, kemudian dengan paksa dan kasar Tuan Rama membuka baju dan rok yang ku kenakan. Selanjutnya merobek BH dan celana dalamku, sehingga penampilanku compang camping.
Pada posisi berdiri kami saling berciuman dengan sangat bernafsu, saling memainkan lidah dan air ludah, kutelan ludah Tuan Rama dengan agresif. Diapun mulai menjelajahi tubuhku, meremas dan mengisap susu. Kemudian mecubit, memplintir puting susu dan menariknya keatas.
"aahhhh... sakit tuan... jangan plintir terlalu keras", pintaku..

setelah puas memainkan susuku, dia menjelajah semakin ke bawah tubuh menjilati memek sambil dikocok pake dua jarinya hingga basah terkencing-kencing.
"julia... kencingin gwe sekarang", perintahnya
"sluuurrr...", kencingku mengalir deras, langsung diminum telan oleh tuan rama dengan terburu
"enak banget kencing lu... seger....", racau Tuan Rama
"terus jilat memek julia tuan... colok memek julia... enak... ehhhhmmmm... ahhhh", akupun merasakan kenikmatan

selanjutnya, Tuan Rama melanjutkan permainan.
“sekarang lu bungkuk mengadap urinoir”, perintahnya
Aku ikuti perintahnya, membungkuk kehadapan uronoir, walau bau pesing kecing. Tapi aku tahu Tuan Rama bakal diewe.
“ewe aku sekarang.. tuan..”, pintaku
kurasakan jarinya mencolok lubang memekku. kemudian dia memasukan kontolnya ke dalam memek dan terus menggenjot memekku dengan kontolnya yang gede.
“aahhhh.. enak tuan… terus genjot yang kenceng”, pintaku
Plok… Plok…Plok.. suara genjotan kontol di memek yang basah..
“ahhh… nikmat kontolnya, Tuan… terusin ngewenya.. cepatin genjotannya…”, pintaku, sambil terkencing-kencing orgasme klimaks berkali-kali.

Setiap aku squirt, Tuan Rama pasti mencabut kontol dan meminum untuk menikmati cairan squirtku.
“anjing keenakan lu ya… hahaha.. ”, teriak Tuan Rama.
Tiba-tiba jari tengah tangan kiri Tuan Rama menusuk lubang bool. Awalnya terasa sakit, namun semakin lama semakin terasa berbeda. Ku coba menikmatinya
“aahhh…. Sakit bool Julia, Tuan… terusin genjot memek aja… ”, pintaku
“berisik… nanti lu bakal dientot bool.. kontol gwe masih pengen memek lu dulu”, katanya sambil terus ngewe memek.
Tuan Rama tahu kalo boolku belum cukup untuk bisa dimasuki kontolnya. Lalu dia meludahi lubang boolku dan memasukan tiga jari sekaligus, sambil terus ngewe memek.
“rasain lonte… hari ini gwe ajarin lu jadi lonte cabul, kotor, binal”, katanya
“Tuan… sakit sekali, hentikan… ”, pintaku, sambil menjerit kesakitan
Tuan Rama mencabut jari-jarinya dari bool, lalu membaui dan menjilati noda tai dengan nafsu
“anjing.. tai lu bau.. bikin gwe makin nafsu pengen ngentot bool lu”, katanya
Setelah puas menggenjot memek, dia mencabut kontolnya dan coba masuk ke lubang bool.
“lebarin pantatnya biar gwe bisa ngewe bool” perintahnya
Akupun melebarkan kedua pantat dengan tangan, namun karena belum terbiasa dan ukuran kontol Tuan Rama yang besar sehingga sulit masuk.
Tuan Rama mulai kesal, lalu diambilnya sebilah rotan di dalam tasnya dan memukulnya ke pantatku berkali-kali.
“anjing, berengsek… lonte sialan.. kenapa ga bisa masuk”, kesal Tuan Rama.
“maaf Tuan.. saya harus bagaimana?”, ibaku
“sekarang lu jilatin urinoir itu.. cepetan”, perintahnya, sambil mendorong kepalaku ke urinoir..
“julurin lidah lu.. jilatin sampe bersih.. dasar lonte ”, perintahnya
“jijik bau banget… Tuan”, keluhku
“bodo amat.. lakuin perintah gwe”, teriaknya..
Kujilati urinoir itu dengan rasa jijik dan mual, walaupun semakin lama kurasakan sensasi yang aneh. Bau pesing, rasa asin, sepet, memuat gairan cabulku memuncak. Ternyata tidak terlalu buruk menurutku.
Aku mulai nikmati pelecehan ini. Otak cabulku semakin menjadi-jadi, terlebih Tuan Rama juga menjilati boolku agar mudah diewe..
“Ssslllurrp…. bool lu enak banget, Julia.. mulai sekarang, kalo lu beol jangan cebok, biar gwe yang bersihin… itu perintah gwe, ngerti ??!!”, perintahnya, sambil terus menjilat dan mencoba memasukan lidahnya ke lubang bool
“baik Tuan, mulai hari ini Julia tidak akan cebok… nikmat banget jilatannya tuan”, jawabku
Rama terus menjilati lubang bool, sambil mencoba memasukan lidahnya ke dalam bool. Aku pun semakin merasa nikmat menjilat urinoir yang penuh noda kencing, bau dan kotor.

Setelah puas dengan bool, ia mengambil tas dan mengeluarkan beberapa mainan sex, sebuah dildo kontol, penjepit putting susu dan bola-bola yang terangkai tali dengan ujung cincin yang kemudian kutahu itu adalah anal beads.
Kemudian Tuan Rama memasangkan penjepit puting di susuku. Selanjutnya dia menjambak rambutku dan menariknya, akupun merangkak seperti anjing menuju bilik WC jongkok. Pemandangan yang tidak kalah menjijikan ada didalam bilik tersebut. WC jongkok yang penuh noda, bercak tai dan kencing yang tidak pernah dibersihkan.
“sekarang lu nungging menghadap WC jongkok”, perintahnya
“jijik banget Tuanku… saya ga tahan baunya”, aku memelas
“lakuin perintah gwe, lonte..”, teriaknya sambil memaksa kepalaku menghadap lubang toilet dan kemudian menginjak belakang kepalaku berkali-kali.
“hoooeekkkk… anjing bau… jijik… cuuihhh”, aku menahan mual karena bau WC yang busuk
Dalam keadaan nungging, kemudian Tuan Rama memasukan bola anal beads mulai dari ukuran kecil hingga paling besar. Awalnya tidak kurasakan sakit ketika dimasukan bola yang paling kecil, namun semakin besar semakin kurasakan kesakitan. Dipaksanya bola paling besar masuk ke boolku.
“nikmati bola-bola ini, julia”, katanya
“pelan-pelan Tuan”, pintaku
Tidak lama kemudian, dildo kontol dimasukan ke memekku yang sudah mekar, basah oleh cairan memek dan squirt.
“Jleb….”, langsung masuk ke memek
Digenjotnya dildo tersebut mulai dengan kecepatan lambat hingga semakin kencang.
Sungguh sensasi yang luar biasa aku rasakan. Bau tai toilet dicampur dengan rasa sakit yang kurasakan berubah menjadi nikmat yang tidak pernah kubayangkan seperti melayang tak sadar diri.. akupun squirt berkali-kali karena rasa nikmatnya. Terlebih dengan bola-bola didalam bool, membuat aku ingin beol. Perasaan Mual dan jijik bercampur dengan nikmat ngecrot memek dan mules ingin beol.
“Tuan… nikmat banget, aku ngecrot berkali-kali… sekarang Julia pengen beol”, pintaku
“jangan beol sebelum gwe perintah.. sekarang lu tiduran terlentang…” jawabnya
Dalam keadaan aku tegeletak di lantai toilet yang kotor, kemudian Tuan Rama mencium, melumat bibirku kemudian menjilati, wajah dan tubuhku. Tangan Tuan Rama menjelajah susu dan memainkan memek dengan dildonya hingga bergelinjangan tubuh ini.
“akhirnya gwe bisa ngewe sesuai imaginasi gwe.. anjing, badan lu bau banget lonte kotor, bikin gwe sange banget dah.. ” racau Tuan Rama
“ahhh….enak banget tuan… Julia pengen banget ngewe kontol gede lagi… kocok yang kenceng memeknya”, akupun ikut meracau karena keenakan.
“sabar lonte,, ngangkang yang lebar.. gwe mau jilat memek bau lu ampe puas”, katanya sambil mencabut dildo
“cepetan Tuan, jilat ma isep memek sama itilnya”, pintaku
Tuan Rama dengan kasar menjilat, menisap dan menggigit memek Julia..
“aaahhh enak banget.. Tuan..” desahku
Dimasukannya dua jari Tuan Rama ke memekku… kemudian dikocok-kocok memek hingga muncrat cairan memek dan kencing yang langsung dihisap oleh Tuan Rama.
“Tuan.. Julia pengen kontol” pintaku
Masih dalam posisi terlentang kontol Tuan Rama dimasukan ke mulutku, posisi dia diatas sambil menjilati memek. Aku langsung sepong sedot batang kontol dan bijinya sampai puas.
Sungguh kontol yang nikmat.. besar, bau, panjang dan berurat..
Ketika sedang kunikamti kontolnya, Tuan Rama jongkok diatas wajahku.
“hei lonte tai.. jilat lubang bool gwe, kocok kontol pake tangan lu”, perintahnya
“Baik Tuan”, Aku menuruti perintahnya.
Lubang bool Tuan Rama sepertinya tidak pernah dibersihkan setelah berak, karena aroma bau tercium kuat sekali dan terlihat noda kuning tai di sekeliling bool. sehingga aku mual ingin muntah, tapi ku tahan.
Aku tetap mencoba menikmati bool Tuan Tama
“ahhhh… enak banget jilatan lu lonte.. jilat yang dalem pake ujung lidah lu… masukin lidah lu ke bool gwe”, perintahnya
“bau banget anjing… ga tahan Tuan”, jawabku
“pokonya ikutin perintah gwe”, katanya
Tiba-tiba ketika sedang dijilati boolnya, Tuan Rama kentut dengan bunyi sangat keras dan aroma yang busuk.
“Duuuuuutttt…. Broootttt… Broooott.. Pssst”
“hahaha, isep ketut gwe anjing”, kata Tuan Rama
“Hooeeekk…. Bangsat… Busuk banget, gak tahan baunya..”,teriakku…
Tuan Rama berdiri dan menginjak kepalaku
“lu sekarang nungging menghadap WC lagi… beolin bolanya, gwe pengen ngewe bool”, perintahnya sambil menjambak rambut
Aku segera nungging, karena sakit perut dan mules sudah tidak tertahan. sepertinya bola-bola anal mulai terdorong oleh tai diperut. Aku coba ngeden sekuat tenaga sambil melebarkan pantat dengan tangan, namun karena bolanya cukup besar, sehingga sulit untuk mengeluarkannya..
“cepetan anjing keluarin… gwe ga tahan pengen ngentot”, racaunya
“eekkkhhhh…… susah banget tuan.. kegedean bolanya.. ”, aku terus coba ngeden..
hingga akhirnya keluar dengan dorongan yang keras, seperti beol tai gede yang keras, “Crooot…”
Setelah bola terbesar keluar, maka bola-bola yang lain dengan mudah keluar satu per satu.
Setelah semua bola anal keluar, secara cepat Tuan Rama memasukan kontolnya kedalam lubang boolku sebelum tainya keluar. kemudian dengan cepat dan brutal dia menggenjot bool hingga badanku terdorong dan wajahku terperosok masuk ke lubang WC.
Tanpa ampun Tuan Rama terus menggenjot saling dorong dengan tai di ususku. Aku pun rasakan sensasi menjijikan mules beol sekaligus kenikmatan dientot bool, apalagi pantatku terus menerus ditampar berkali-kali.
Kemudian Tuan Rama menjambak rambut dan menyuruhku menjilati toilet jongkok itu, sambil terus genjot bool..
“jilat WCnya.. sampai bersih tai-tainya.. hahahaha”, Tuan Rama tertawa gembira..
“Hoooeekkk…. Anjing jorok banget … aku memang lonte binal kotormu Tuan hahaha”, akupun mulai menikmati puas dengan pelecehan ini
“Plok..plokk… anjing.. enak banget bool lu… masih perawan… tai lu juga masih anget, babi..”, racau Tuan Rama
Dia lalu mengambil bola-bola anal yang sudah terkena taiku, kemudian menjilatinya..
“enak banget bolanya rasa tai lu pait, anjing.. aromanya bau… . nikmat… hooekkk”, Tuan Rama merasakan bola itu sambil nahan muntah..
“Tuan… aku pengen beol… keluarin dulu tainya Tuan…”, pintaku
“bodo amat… gwe genjot terus”, jawabnya
Sedikit demi sedikit.. taiku keluar sambil terus diewe kontol Tuan Rama.. Tai yang sudah lembek tidak lagi padat karena ditumbuk kontol didalam bool, tapi masih hangat, belum pernah aku meresakan beol seenak ini.
“Croot… crooooot… “, suara genjotan bool
“ahhhh… anjiiiiing… enak banget… terus genjot bool…”, teriakku
Kemudian Tuan Rama melumuri kontolnya dan pantatku dengan taiku… hangat dan bau… jorok dan cabul.. makin tidak terkendali permainan entot kita..
Selanjutnya, Tuan rama mencabut kontolnya. aku pun membalikan badanku, bersender di tembok, selangkanganku ngangkang didepan Tuan Rama, sambil terus beol hingga habis taiku..
Tuan Rama melumuri kontol, badan dan wajahnya..
Diambilnya taiku di lantai toilet dilumurinya ke memek, susu dan wajahku… sungguh sangat menjijikan, cabul dan jorok kami sore itu..
Kuambil dildo, kumasukan ke bool dan mengocoknya sendiri.. “plok… plok.. plok”
Tuan Rama mengarahkan kontolnya kemulutku, lalu langsung kulumat dan kusepong kontolnya yang penuh tai, rasa tai yang pahit dan menjijikan. kunikmati dengan menahan rasa mual dan jijik, hingga lama kelamaan ku mulai terbiasa.
“dasar lonte babi… ”, hinanya
Lalu dia berubah posisi membelakangi wajahku, dicabut kontol dari mulutku.
kemudian dengan sedikit nungging, dia kentut kembali “brooorrtttt… ppprrttt…. Brooot..”, kucium aromanya.
“buka mulutmu… cepetan ”, perintahnya
Kubuka lebar-lebar….
“crott… croot… brooot…”, suara tai beol lembek hangat keluar dari bool Tuan Rama menembak tepat di mulut dan wajahku.. “slurrrpp.. prttt”..
“ahhhhhh……jijik… jangan Tuan”,Aku bergelinjangan menahan bau busuk, dan jijik.. sambil teriakku…
“gausah teriak anjing… kita nikmati bersama…”, Tuan Rama langsung mencium, mencumbu bibirku dan akupun tergeletak di lantai menikmati ciuman menjijikan ini.
Sungguh sensasi yang luar biasa. Nafsu dan libido kami memuncak.
Tuan Rama mengangkat pantatku, mengeluarkan dildo di bool.. dan ngewe boolku lagi. Dia menggenjotnya dengan penuh nafsu, hingga pangkal kontol penuh diboolku.
Aku dan Tuan Rama menikmati permainan bool ini.
Kami pun saling menjilati wajah dan tubuh yang terlumuri tai kami berdua.
“Julia… lu memang budak ngentot terbaik… gwe seneng banget hari ini.. lu akan gwe pelihara seterusnya.. ”, pujinya sambil terus ngewe sambil tersenyum
“makasih Tuan Rama… aku akan selalu jadi budakmu.. lecehkan aku sehinamu Tuan.. aku bahagia”, jawabku
hingga akhirnya Tuan Rama klimaks dan ejakulasi didalam boolku.
“ahhhh ahhhhh… gwe keluar… di bool lu, anjing”, Tuan rama mengeluarkan pejuh membanjiri boolku.
“terus.. tuan… kerasa hangat… anjing.. banyak banget pejuhnya, mmmhhhh.. ”,racauku.
Setelah puas menembakan pejuhnya, akupun berjongkok mencoba ngeden mengeluarkan pejuh di bool,
“ehhhgggghhhh…. Ehhhhgggghhh… ppprrpppptttt… ppprrpppttt… anjir, banyak banget pejuhnya… ”, aku ngeden sekuat tenaga
lalu menjilatinya dilantai hingga habis pejuh tuan rama bercampur tai yang berceceran dilantai toilet.
“Slurrrrrppppp… enak penjuhmu tuan… hhmmmmm… sluuurrpppp”, akupun sibuk menjilati
Tubuhku dan Tuan Rama penuh kotoran dan tai. Lalu Tuan Rama mengajak mandi bareng di kamar mandi sebelah toilet. Saling membersihkan sambil tetap bercinta dan ngentot hingga puas hingga beberapa ronde mengulangi ngentot memek dan bool.
----------------------------------------------------------
setelah selesai mandi dan berpakaian, Tuan Rama memberikan perintah
“Julia… mulai sekarang kamu saya larang pakai celana dalam dan bra… sebagai gantinya.. pasang penjepit putting dan vibrator di memek dan anal plug di bool.. saja juga memberimu tas ini, berisi banyak mainan yang bisa kamu coba”, perintahnya sambil menyerahkan sebuah tas yang berisi mainan sex..
“terima kasih Tuan… julia akan selalu menjadi budak Tuan Rama.. senang mendapat hadiah ini..”, aku menerima dengan bahagia.. bahkan aku langsung pasangkan satu anal plug di bool..
“Satu lagi… cari dan rekrut satu budak ngentot baru… karena saya tidak puas hanya dengan kamu saja“, perintahnya
“cari yang bisa menjadi partnermu… cuci otaknya sehingga cabul seperti kamu, ngerti!!”, tambahnya
“baik Tuan Rama… saya kenal sahabatku kuliah dulu… Farida namanya… Tuan Rama bisa pasang rekrutasi pustakawan baru, agar dia bisa bekerja disini”, kataku..
“bagus, rekrut dia… ”, katanya
“baik Tuan dengan senang hati”, jawabku
Lalu aku bergegas ke ruang perpuskataan.. tanpa cangcut dan Bra.. hanya kemeja putih, dan rok panjang saja.. ku dekap tas Tuan Rama didepan agar susuku tidak menerawang.
Aku tidak sabar pulang ke kosan.. ingin coba semua sex toys pemerian Tuan sampai puas.
Sekaligus menyusun strategi menjadikan farida… Budak ngentot baru Tuan Rama.
---------------------------- Bersambung ------------------------------------------
 
Episode 3
Budak Betina Ketagihan Ngentot Bool
Point of View : Julia

Hari-hariku setelah pengalaman ngentot sebagai budak betina Tuan Rama menjadi berubah.
Sekarang aku tidak tinggal di rumah orang tua, namun ngekost didekat apartemen Tuan Rama, sehingga aku leluasa ngentot dengan dia.
Hampir setiap hari aku menjadi pelampiasan nafsu cabul Tuan Rama dimanapun dan kapanpun, tidak hanya di apartemennya, aku pun melayaninya di ruang kerja bahkan toilet kampus.
Semakin lama aku semakin ketagihan ngentot dengan Tuan Rama. Tidak hanya kontolnya besar namun perlakuan kasar dan merendahkan membuat gairahku memuncak. Aku selalu menunggu panggilan Tuan Rama untuk melayaninya.

*****************​

Hari ini adalah satu minggu sejak aku dinobatkan menjadi budak ngentot Tuan Rama. Seperti biasa perpustakaan sepi, hanya beberapa mahasiswa yang ada di dalamnya.
Tiba-tiba Tuan Rama mengirimkan WA,
“Ke Toilet cowo gedung belakang lantai 2 sekarang !!!”

Akupun menitipkan pos sirkulasi perpustakaan kepada mahasiswi jaga bernama Aristi dan bergegas menuju toilet tersebut. FYI, toilet ini sudah lama tidak dibersihkan karena gedung belakang merupakan gudang dan jarang ada yang mengunjungi.

3 menit kemudian ku berada di depan pintu toilet yang dimaksud Tuan Rama.
Aku buka pintu toilet tersebut. Terlihat Tuan Rama berdiri sudah bertelanjang bulat tersenyum dingin.
“kesini lu lonte anjing”, perintahnya
“baik, Tuan” jawabku
“berlutut disini, cepetan!!”, perintahnya sambil menunjuk tempat disamping urinoir
Aku turuti perintahnya, terhirup aroma pesing yang menjijikan karena nampaknya toilet dan urinoir tidak pernah dibersihkan.
Setelah aku jongkok, tiba-tiba dijambak rambutku kemudian ditampar-tampar pipiku dan meludahi wajahku.
“Cuuiiihh… anjing lama banget lu datang, tolol… gw dah ga sabar pengen ngentot, ******…”, umpatnya
“maafkan saya Tuan” jawabku, sambil sedikit menangis.
kulihat kontolnya yang besar tegang beurat dengan jembut yang lebat.
“buka mulut lu, anjing”, perintahnya
Ku buka mulut… kemudian Tuan Rama kencing di mulut dan wajahku
Air kencing yang hangat dan pesing memenuhi mulut dan membasahi wajahku..
“minum kencing gwe, lonte”, perintahnya sambil tersenyum dan menamparku kembali
Tiba-tiba Tuan Rama memasukan kontolnya yang sedang kencing ke dalam mulutku hingga tenggorokanku dan menggenjotnya dengan cepat seperti sedang ngewe dimulut.
Kucoba telan semua air kencingnya, sehingga kadang tersedak dan ingin muntah.
“anjing.. kontol lu bau”, umpatku
Plakk… ditampar lagi pipiku..
“Lu ngomong apa, bangsat”, balasnya
Setelah itu aku mulai menikmati kontol Tuan Rama. Ku sepong dengan nafsu kontolnya. ku jilat, ku kulum dari batang hingga biji kontol berbulu.
“tuan… kontolnya enak banget…. Ga sabar pengen ngentot.. ngewe…”, kataku
“dasar pelacur… mulut lu emang pantas buat buang pejuh sama kencing sama tai… lebih kotor dari WC”, katanya
“terima kasih tuan.. saya anggap itu pujian”, jawabku sambil tersenyum


Selanjutnya, Tuan Rama menjenggut rambutku hingga aku berdiri, kemudian dengan paksa dan kasar Tuan Rama membuka baju dan rok yang ku kenakan. Selanjutnya merobek BH dan celana dalamku, sehingga penampilanku compang camping.
Pada posisi berdiri kami saling berciuman dengan sangat bernafsu, saling memainkan lidah dan air ludah, kutelan ludah Tuan Rama dengan agresif. Diapun mulai menjelajahi tubuhku, meremas dan mengisap susu. Kemudian mecubit, memplintir puting susu dan menariknya keatas.
"aahhhh... sakit tuan... jangan plintir terlalu keras", pintaku..

setelah puas memainkan susuku, dia menjelajah semakin ke bawah tubuh menjilati memek sambil dikocok pake dua jarinya hingga basah terkencing-kencing.
"julia... kencingin gwe sekarang", perintahnya
"sluuurrr...", kencingku mengalir deras, langsung diminum telan oleh tuan rama dengan terburu
"enak banget kencing lu... seger....", racau Tuan Rama
"terus jilat memek julia tuan... colok memek julia... enak... ehhhhmmmm... ahhhh", akupun merasakan kenikmatan

selanjutnya, Tuan Rama melanjutkan permainan.
“sekarang lu bungkuk mengadap urinoir”, perintahnya
Aku ikuti perintahnya, membungkuk kehadapan uronoir, walau bau pesing kecing. Tapi aku tahu Tuan Rama bakal diewe.
“ewe aku sekarang.. tuan..”, pintaku
kurasakan jarinya mencolok lubang memekku. kemudian dia memasukan kontolnya ke dalam memek dan terus menggenjot memekku dengan kontolnya yang gede.
“aahhhh.. enak tuan… terus genjot yang kenceng”, pintaku
Plok… Plok…Plok.. suara genjotan kontol di memek yang basah..
“ahhh… nikmat kontolnya, Tuan… terusin ngewenya.. cepatin genjotannya…”, pintaku, sambil terkencing-kencing orgasme klimaks berkali-kali.

Setiap aku squirt, Tuan Rama pasti mencabut kontol dan meminum untuk menikmati cairan squirtku.
“anjing keenakan lu ya… hahaha.. ”, teriak Tuan Rama.
Tiba-tiba jari tengah tangan kiri Tuan Rama menusuk lubang bool. Awalnya terasa sakit, namun semakin lama semakin terasa berbeda. Ku coba menikmatinya
“aahhh…. Sakit bool Julia, Tuan… terusin genjot memek aja… ”, pintaku
“berisik… nanti lu bakal dientot bool.. kontol gwe masih pengen memek lu dulu”, katanya sambil terus ngewe memek.
Tuan Rama tahu kalo boolku belum cukup untuk bisa dimasuki kontolnya. Lalu dia meludahi lubang boolku dan memasukan tiga jari sekaligus, sambil terus ngewe memek.
“rasain lonte… hari ini gwe ajarin lu jadi lonte cabul, kotor, binal”, katanya
“Tuan… sakit sekali, hentikan… ”, pintaku, sambil menjerit kesakitan
Tuan Rama mencabut jari-jarinya dari bool, lalu membaui dan menjilati noda tai dengan nafsu
“anjing.. tai lu bau.. bikin gwe makin nafsu pengen ngentot bool lu”, katanya
Setelah puas menggenjot memek, dia mencabut kontolnya dan coba masuk ke lubang bool.
“lebarin pantatnya biar gwe bisa ngewe bool” perintahnya
Akupun melebarkan kedua pantat dengan tangan, namun karena belum terbiasa dan ukuran kontol Tuan Rama yang besar sehingga sulit masuk.
Tuan Rama mulai kesal, lalu diambilnya sebilah rotan di dalam tasnya dan memukulnya ke pantatku berkali-kali.
“anjing, berengsek… lonte sialan.. kenapa ga bisa masuk”, kesal Tuan Rama.
“maaf Tuan.. saya harus bagaimana?”, ibaku
“sekarang lu jilatin urinoir itu.. cepetan”, perintahnya, sambil mendorong kepalaku ke urinoir..
“julurin lidah lu.. jilatin sampe bersih.. dasar lonte ”, perintahnya
“jijik bau banget… Tuan”, keluhku
“bodo amat.. lakuin perintah gwe”, teriaknya..
Kujilati urinoir itu dengan rasa jijik dan mual, walaupun semakin lama kurasakan sensasi yang aneh. Bau pesing, rasa asin, sepet, memuat gairan cabulku memuncak. Ternyata tidak terlalu buruk menurutku.
Aku mulai nikmati pelecehan ini. Otak cabulku semakin menjadi-jadi, terlebih Tuan Rama juga menjilati boolku agar mudah diewe..
“Ssslllurrp…. bool lu enak banget, Julia.. mulai sekarang, kalo lu beol jangan cebok, biar gwe yang bersihin… itu perintah gwe, ngerti ??!!”, perintahnya, sambil terus menjilat dan mencoba memasukan lidahnya ke lubang bool
“baik Tuan, mulai hari ini Julia tidak akan cebok… nikmat banget jilatannya tuan”, jawabku
Rama terus menjilati lubang bool, sambil mencoba memasukan lidahnya ke dalam bool. Aku pun semakin merasa nikmat menjilat urinoir yang penuh noda kencing, bau dan kotor.

Setelah puas dengan bool, ia mengambil tas dan mengeluarkan beberapa mainan sex, sebuah dildo kontol, penjepit putting susu dan bola-bola yang terangkai tali dengan ujung cincin yang kemudian kutahu itu adalah anal beads.
Kemudian Tuan Rama memasangkan penjepit puting di susuku. Selanjutnya dia menjambak rambutku dan menariknya, akupun merangkak seperti anjing menuju bilik WC jongkok. Pemandangan yang tidak kalah menjijikan ada didalam bilik tersebut. WC jongkok yang penuh noda, bercak tai dan kencing yang tidak pernah dibersihkan.
“sekarang lu nungging menghadap WC jongkok”, perintahnya
“jijik banget Tuanku… saya ga tahan baunya”, aku memelas
“lakuin perintah gwe, lonte..”, teriaknya sambil memaksa kepalaku menghadap lubang toilet dan kemudian menginjak belakang kepalaku berkali-kali.
“hoooeekkkk… anjing bau… jijik… cuuihhh”, aku menahan mual karena bau WC yang busuk
Dalam keadaan nungging, kemudian Tuan Rama memasukan bola anal beads mulai dari ukuran kecil hingga paling besar. Awalnya tidak kurasakan sakit ketika dimasukan bola yang paling kecil, namun semakin besar semakin kurasakan kesakitan. Dipaksanya bola paling besar masuk ke boolku.
“nikmati bola-bola ini, julia”, katanya
“pelan-pelan Tuan”, pintaku
Tidak lama kemudian, dildo kontol dimasukan ke memekku yang sudah mekar, basah oleh cairan memek dan squirt.
“Jleb….”, langsung masuk ke memek
Digenjotnya dildo tersebut mulai dengan kecepatan lambat hingga semakin kencang.
Sungguh sensasi yang luar biasa aku rasakan. Bau tai toilet dicampur dengan rasa sakit yang kurasakan berubah menjadi nikmat yang tidak pernah kubayangkan seperti melayang tak sadar diri.. akupun squirt berkali-kali karena rasa nikmatnya. Terlebih dengan bola-bola didalam bool, membuat aku ingin beol. Perasaan Mual dan jijik bercampur dengan nikmat ngecrot memek dan mules ingin beol.
“Tuan… nikmat banget, aku ngecrot berkali-kali… sekarang Julia pengen beol”, pintaku
“jangan beol sebelum gwe perintah.. sekarang lu tiduran terlentang…” jawabnya
Dalam keadaan aku tegeletak di lantai toilet yang kotor, kemudian Tuan Rama mencium, melumat bibirku kemudian menjilati, wajah dan tubuhku. Tangan Tuan Rama menjelajah susu dan memainkan memek dengan dildonya hingga bergelinjangan tubuh ini.
“akhirnya gwe bisa ngewe sesuai imaginasi gwe.. anjing, badan lu bau banget lonte kotor, bikin gwe sange banget dah.. ” racau Tuan Rama
“ahhh….enak banget tuan… Julia pengen banget ngewe kontol gede lagi… kocok yang kenceng memeknya”, akupun ikut meracau karena keenakan.
“sabar lonte,, ngangkang yang lebar.. gwe mau jilat memek bau lu ampe puas”, katanya sambil mencabut dildo
“cepetan Tuan, jilat ma isep memek sama itilnya”, pintaku
Tuan Rama dengan kasar menjilat, menisap dan menggigit memek Julia..
“aaahhh enak banget.. Tuan..” desahku
Dimasukannya dua jari Tuan Rama ke memekku… kemudian dikocok-kocok memek hingga muncrat cairan memek dan kencing yang langsung dihisap oleh Tuan Rama.
“Tuan.. Julia pengen kontol” pintaku
Masih dalam posisi terlentang kontol Tuan Rama dimasukan ke mulutku, posisi dia diatas sambil menjilati memek. Aku langsung sepong sedot batang kontol dan bijinya sampai puas.
Sungguh kontol yang nikmat.. besar, bau, panjang dan berurat..
Ketika sedang kunikamti kontolnya, Tuan Rama jongkok diatas wajahku.
“hei lonte tai.. jilat lubang bool gwe, kocok kontol pake tangan lu”, perintahnya
“Baik Tuan”, Aku menuruti perintahnya.
Lubang bool Tuan Rama sepertinya tidak pernah dibersihkan setelah berak, karena aroma bau tercium kuat sekali dan terlihat noda kuning tai di sekeliling bool. sehingga aku mual ingin muntah, tapi ku tahan.
Aku tetap mencoba menikmati bool Tuan Tama
“ahhhh… enak banget jilatan lu lonte.. jilat yang dalem pake ujung lidah lu… masukin lidah lu ke bool gwe”, perintahnya
“bau banget anjing… ga tahan Tuan”, jawabku
“pokonya ikutin perintah gwe”, katanya
Tiba-tiba ketika sedang dijilati boolnya, Tuan Rama kentut dengan bunyi sangat keras dan aroma yang busuk.
“Duuuuuutttt…. Broootttt… Broooott.. Pssst”
“hahaha, isep ketut gwe anjing”, kata Tuan Rama
“Hooeeekk…. Bangsat… Busuk banget, gak tahan baunya..”,teriakku…
Tuan Rama berdiri dan menginjak kepalaku
“lu sekarang nungging menghadap WC lagi… beolin bolanya, gwe pengen ngewe bool”, perintahnya sambil menjambak rambut
Aku segera nungging, karena sakit perut dan mules sudah tidak tertahan. sepertinya bola-bola anal mulai terdorong oleh tai diperut. Aku coba ngeden sekuat tenaga sambil melebarkan pantat dengan tangan, namun karena bolanya cukup besar, sehingga sulit untuk mengeluarkannya..
“cepetan anjing keluarin… gwe ga tahan pengen ngentot”, racaunya
“eekkkhhhh…… susah banget tuan.. kegedean bolanya.. ”, aku terus coba ngeden..
hingga akhirnya keluar dengan dorongan yang keras, seperti beol tai gede yang keras, “Crooot…”
Setelah bola terbesar keluar, maka bola-bola yang lain dengan mudah keluar satu per satu.
Setelah semua bola anal keluar, secara cepat Tuan Rama memasukan kontolnya kedalam lubang boolku sebelum tainya keluar. kemudian dengan cepat dan brutal dia menggenjot bool hingga badanku terdorong dan wajahku terperosok masuk ke lubang WC.
Tanpa ampun Tuan Rama terus menggenjot saling dorong dengan tai di ususku. Aku pun rasakan sensasi menjijikan mules beol sekaligus kenikmatan dientot bool, apalagi pantatku terus menerus ditampar berkali-kali.
Kemudian Tuan Rama menjambak rambut dan menyuruhku menjilati toilet jongkok itu, sambil terus genjot bool..
“jilat WCnya.. sampai bersih tai-tainya.. hahahaha”, Tuan Rama tertawa gembira..
“Hoooeekkk…. Anjing jorok banget … aku memang lonte binal kotormu Tuan hahaha”, akupun mulai menikmati puas dengan pelecehan ini
“Plok..plokk… anjing.. enak banget bool lu… masih perawan… tai lu juga masih anget, babi..”, racau Tuan Rama
Dia lalu mengambil bola-bola anal yang sudah terkena taiku, kemudian menjilatinya..
“enak banget bolanya rasa tai lu pait, anjing.. aromanya bau… . nikmat… hooekkk”, Tuan Rama merasakan bola itu sambil nahan muntah..
“Tuan… aku pengen beol… keluarin dulu tainya Tuan…”, pintaku
“bodo amat… gwe genjot terus”, jawabnya
Sedikit demi sedikit.. taiku keluar sambil terus diewe kontol Tuan Rama.. Tai yang sudah lembek tidak lagi padat karena ditumbuk kontol didalam bool, tapi masih hangat, belum pernah aku meresakan beol seenak ini.
“Croot… crooooot… “, suara genjotan bool
“ahhhh… anjiiiiing… enak banget… terus genjot bool…”, teriakku
Kemudian Tuan Rama melumuri kontolnya dan pantatku dengan taiku… hangat dan bau… jorok dan cabul.. makin tidak terkendali permainan entot kita..
Selanjutnya, Tuan rama mencabut kontolnya. aku pun membalikan badanku, bersender di tembok, selangkanganku ngangkang didepan Tuan Rama, sambil terus beol hingga habis taiku..
Tuan Rama melumuri kontol, badan dan wajahnya..
Diambilnya taiku di lantai toilet dilumurinya ke memek, susu dan wajahku… sungguh sangat menjijikan, cabul dan jorok kami sore itu..
Kuambil dildo, kumasukan ke bool dan mengocoknya sendiri.. “plok… plok.. plok”
Tuan Rama mengarahkan kontolnya kemulutku, lalu langsung kulumat dan kusepong kontolnya yang penuh tai, rasa tai yang pahit dan menjijikan. kunikmati dengan menahan rasa mual dan jijik, hingga lama kelamaan ku mulai terbiasa.
“dasar lonte babi… ”, hinanya
Lalu dia berubah posisi membelakangi wajahku, dicabut kontol dari mulutku.
kemudian dengan sedikit nungging, dia kentut kembali “brooorrtttt… ppprrttt…. Brooot..”, kucium aromanya.
“buka mulutmu… cepetan ”, perintahnya
Kubuka lebar-lebar….
“crott… croot… brooot…”, suara tai beol lembek hangat keluar dari bool Tuan Rama menembak tepat di mulut dan wajahku.. “slurrrpp.. prttt”..
“ahhhhhh……jijik… jangan Tuan”,Aku bergelinjangan menahan bau busuk, dan jijik.. sambil teriakku…
“gausah teriak anjing… kita nikmati bersama…”, Tuan Rama langsung mencium, mencumbu bibirku dan akupun tergeletak di lantai menikmati ciuman menjijikan ini.
Sungguh sensasi yang luar biasa. Nafsu dan libido kami memuncak.
Tuan Rama mengangkat pantatku, mengeluarkan dildo di bool.. dan ngewe boolku lagi. Dia menggenjotnya dengan penuh nafsu, hingga pangkal kontol penuh diboolku.
Aku dan Tuan Rama menikmati permainan bool ini.
Kami pun saling menjilati wajah dan tubuh yang terlumuri tai kami berdua.
“Julia… lu memang budak ngentot terbaik… gwe seneng banget hari ini.. lu akan gwe pelihara seterusnya.. ”, pujinya sambil terus ngewe sambil tersenyum
“makasih Tuan Rama… aku akan selalu jadi budakmu.. lecehkan aku sehinamu Tuan.. aku bahagia”, jawabku
hingga akhirnya Tuan Rama klimaks dan ejakulasi didalam boolku.
“ahhhh ahhhhh… gwe keluar… di bool lu, anjing”, Tuan rama mengeluarkan pejuh membanjiri boolku.
“terus.. tuan… kerasa hangat… anjing.. banyak banget pejuhnya, mmmhhhh.. ”,racauku.
Setelah puas menembakan pejuhnya, akupun berjongkok mencoba ngeden mengeluarkan pejuh di bool,
“ehhhgggghhhh…. Ehhhhgggghhh… ppprrpppptttt… ppprrpppttt… anjir, banyak banget pejuhnya… ”, aku ngeden sekuat tenaga
lalu menjilatinya dilantai hingga habis pejuh tuan rama bercampur tai yang berceceran dilantai toilet.
“Slurrrrrppppp… enak penjuhmu tuan… hhmmmmm… sluuurrpppp”, akupun sibuk menjilati
Tubuhku dan Tuan Rama penuh kotoran dan tai. Lalu Tuan Rama mengajak mandi bareng di kamar mandi sebelah toilet. Saling membersihkan sambil tetap bercinta dan ngentot hingga puas hingga beberapa ronde mengulangi ngentot memek dan bool.
----------------------------------------------------------
setelah selesai mandi dan berpakaian, Tuan Rama memberikan perintah
“Julia… mulai sekarang kamu saya larang pakai celana dalam dan bra… sebagai gantinya.. pasang penjepit putting dan vibrator di memek dan anal plug di bool.. saja juga memberimu tas ini, berisi banyak mainan yang bisa kamu coba”, perintahnya sambil menyerahkan sebuah tas yang berisi mainan sex..
“terima kasih Tuan… julia akan selalu menjadi budak Tuan Rama.. senang mendapat hadiah ini..”, aku menerima dengan bahagia.. bahkan aku langsung pasangkan satu anal plug di bool..
“Satu lagi… cari dan rekrut satu budak ngentot baru… karena saya tidak puas hanya dengan kamu saja“, perintahnya
“cari yang bisa menjadi partnermu… cuci otaknya sehingga cabul seperti kamu, ngerti!!”, tambahnya
“baik Tuan Rama… saya kenal sahabatku kuliah dulu… Farida namanya… Tuan Rama bisa pasang rekrutasi pustakawan baru, agar dia bisa bekerja disini”, kataku..
“bagus, rekrut dia… ”, katanya
“baik Tuan dengan senang hati”, jawabku
Lalu aku bergegas ke ruang perpuskataan.. tanpa cangcut dan Bra.. hanya kemeja putih, dan rok panjang saja.. ku dekap tas Tuan Rama didepan agar susuku tidak menerawang.
Aku tidak sabar pulang ke kosan.. ingin coba semua sex toys pemerian Tuan sampai puas.
Sekaligus menyusun strategi menjadikan farida… Budak ngentot baru Tuan Rama.
---------------------------- Bersambung ------------------------------------------
mantap mantap
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd