Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Sekedar berpendapat, di dalam budaya jawa, orang muda atau orang rendah hati selalu merendah, jadi tidak mungkin mengatakan asmo kulo, tapi nami kulo atau nami dalem, karena klo pake asmo seakan akan meninggikan diri sendiri
Betul sekaki Ki @Depaster.
Itu falsafah Jawa Bru untuk sapaan diri sendiri di asorkan, seperti saya mau makan kalau dalam bahasa pergaulan kula Bade maen bukan Kula Bade dahar, maen dan dahar itu artinya sama makan tapi dalam artian yang berbeda kata dahar lebih halus dari kata maen.
Sekedar mengingatkan tata bahasa Jawa beda dengan tata bahasa Indonesia.
Lanjut hu
Dua jempol untuk suhu @wayangkulit.
 
Bude Sri Seperti nya Punya Peran Penting di Desa Bersama Ki Ageng.


Selly Bisa Mengacau kan Desa nii. Melihat Dia Baru Putus Dari Guntur. Dan Tipikal Gadis Kota. Bitchy
 
Makasih updated ya hu tapi penasaran sibocah itu Sekarang gimana yah bagaimana keturunan ya Truz bidadari ya siapa... Apa si bude?🤔
 
Bimabet
Btw, silahkan di update ya ts

Masih lama updatenya. Tunggu saja, saya sudah berikan Warning ini cerita rawan macet, karena saya sibuk di real life. :)
Saya beda dengan suhu-suhu yang lain, tiap hari bisa Update. Di Rapuh dulu saja, Ki Dalang nggak update 1 bulan lebih, bahkan sampai digembok. Maaf, kalau di cerita ini juga mengecewakan nantinya, kalau-kalau di tengah jalan saya ada kerjaan yang mengharuskan jarang online. :ampun: :ampun: :ampun:

Btw lagi, mulustrasinya kurang semok n montok tuh, masih cungkring😁

Saya termasuk penulis yang tidak suka pake mulustrasi. Mungkin penulis lain yang lebih baik daripada saya lebih bisa melakukannya, tapi Ki Dalang tidak bisa seperti itu. Ki Dalang bukan penulis yang suka diperintah oleh orang lain, yang memerintah Ki Dalang adalah isi kepala Ki Dalang sendiri. Barangkali agan memang orangnya butuh ilustrasi untuk bisa mendalami cerita, kalau saya bukan orang seperti itu, lebih ingin mendalami kata-kata agar bisa berimajinasi sendiri, sebab saya tidak bisa memaksakan imajinasi setiap orang. Imajinasi seseorang terhadap karya tulis itu berbeda-beda, tergantung bagaimana para pembaca memahaminya.

Contohnya begini, taruhlah saya baca salah satu trit di cerita para suhu, kemudian ada ilustrasinya. Jujur apa yang saya bayangkan dari membaca rusak kalau dipaksakan menuruti ilustrasi yang ada. Namun, ya itu terserah pengarangnya sendiri sih. Saya tidak bisa memaksa pengarang tersebut, sebagaimana saya juga tak mau dipaksa untuk memenuhi keingin para pembaca.

:)

Terima kasih masukannya. :ampun: :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd