Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Budhe Nur

AroelsDK

Suka Semprot
Daftar
19 Jul 2023
Post
2
Like diterima
23
Bimabet
Cerita ini hanya fiksi, karangan pribadi. Cerita ini terinspirasi dari sebuah video yang tersebar di sebuah platform yang kini tengah banyak dibicaran. Burung biru. Enjoy

***



Namaku dika, aku adalah anak paling tua dari tiga bersaudara. Kedua adikku adalah perempuan yang mana mereka kini masih SMP dan SD. Sedangkan aku sudah lulus SMA dan bekerja sebagai seles sebuah roti ternama. Kedua orang tuaku juga memiliki banyak saudara, bapak tiga saudara dan ibuku lima bersaudara.



Yang akan aku ceritakan adalah kakak dari ibuku atau yang sering kupanggil budhe atau bibi. Namanya budhe nur, memeiliki perawakan yang semok ya bisa dibilang gemuk tapi tidak yang terlalu gendut atau masih bisa dibilang langsing dalam kegemukannya. Atau curvy mungkin. Entah lah aku tak begitu bisa mendeskrisipsikannya. Kalian banyaingin saja bacol kalian yang lumayan gemuk.



Budhe nur bekerja serabutan bisa dibilang. Karena ketidak jelasan pada pekerjaanya. Kadang memijat, kadang membuat susu kedelai, atau membantu memasak dan lain sebagainya. Ia lakuakan itu untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga. Di usia yang tidak muda lagi, mungkin 45 atau hampir 50 aku tak tau pasti ia harus banting tulang untuk bertahan hidup dengan sumianya yang kini mengidap penyakit strok.



Sejak kurang lebih lima tahun yang lalu, kedua anak mereka minggat dari rumah, dan entah dimana mereka sekarang. Ditambah sakit jantung yang diderita, dan masih di PHK secara sepihak dari perusahaannya. Membuat pakde kosim terkena penyakit strok.



Budhe nur yang tak tau harus berbuat apa pun menjual apa saja yang sekarang mereka miliki untuk biaya perawatan dan obat serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adik-adiknya pun ikut membantu meringankan beban budhe nur.



Setelah keluar dari rumah sakit, budhe nur tinggal disebuah gubuk. Kenapa sebuah gubuk karena tempat tinggal mereka kini tak layak untuk disebut rumah. Banyak pondasi yang sudah hancur dan ditambal seadanya, bahkan awalnya akan dihancurkan oleh warga namun budhe nur membeli rumah itu karena menurutnya itu masih layak huni. Ya karena atapnya masih bagus dan cukup bagus bagian depan sedangkan bagian belakang lumayan hancur akibat kecelakaan sebuah truk.



Rumah itu kami perbaiki, keluarga ibu dan bapak ku membantu seadanya, ya paling tidak mereka tak bingung harus tinggal dimana. Mereka sebenarnya perah ditawari untuk tinggal bersama dengan salah satu adiknya, namun karena gensi atau apa mereka lebih baik hidup dirumah yang hampir hancur dari pada menumpang.



Untuk kebutuhan makan, kadang ibuku memberikan sayur dan lauk cukup untuk budhe nur dan pakde kosim. Kadang aku atau ibuku bergantian menjenguk dan merawat kedua orang tua itu. Kenapa bisa begitu karena rumah ku cukup dekat dengan rumah tinggal mereka, beda RT tapi jarak rumah kami tak sampai lima ratus meter.



***

Kejadian ini bermula saat aku sedang mengantarkan sayur dan lauk untuk budhe nur dan pakde kosim. Saat aku memasuki rumah mereka, tak ku dengar suara mereka, apa mereka pergi?? lalu aku telusuri rumah budhe ku itu. Sepertinya mereka di belakang tempat kamar mandi, saat aku dengar suara lirih dari sana.



Saat aku datangi, ada sebuah suara “ Ayo to bune, aku udah sange, aku dan lama gak ngentot bune”

“ Eh pakne itu gimana toh, bapak itu lagi sakit jangan minta macam-macam”

“ Ayo to bunee, huaaa huaaa” seperti pakde kosim menangis tak diberi jatah oleh istrinya itu.

“ Ya udah, kalo sudah keluar, sudah lho ya?” kata budhe nur dengan nada yang lembut.

“ Iya bune” jawab singkat sang suami.



Aku yang penasaran pun mencari celah untuk melihat mereka, aku pun pergi ke dapur dimana dapur berada di samping kamar mandi dan disana ada celah yang bisa untuk mengintip. (biasanya tempat itu untuk mengintip budhe nur saat tengah sibuk memasak dan pakde kosim sedang mandi atau buang air).



Saat aku di dapur, aku bisa melihat tubuh montok budhe nur yang tengah diapangku oleh pakde kosim dan menggerakkan pantatnya depan belakang. Aku yang melihat itu pun ikut sange dan ingin coli namun seketika aku mempunyai ide lain yaitu merekam aktivitas mereka saja. Untuk bahan koleksi hahaha.



Aktivitas hubungan seksual itu tak berlangsung lama karena kurang dari lima menit sudah melanjutkan mandi mereka lalu handukan dan ke luar dari kamar mandi. Setelah semua terekam dengan sangat jelas, aku lalu kembali ke depan rumah agar tak dicurigai.



Aku pun mengetuk kembali pintu rumah budhe nur, tok tok tok salam, budhe ini dika budhe.

“Masuk aja, dik” budhe nur membalas dari dalam. Saat aku masuk, badan budhe nur masih terlilit handuk yang entah kenapa membuatnya terlihat seksi apalagi ia habis mandi.



“Eh budhe, maaf budhe ganggu, gak tau kalo lagi mandi” aku diam sebentar, “jadi enak nih” lanjutku dengan suara kecil.

“Iya gak apa dik, justru budhe yang gak enak sama kamu sama mama kamu. Tiap hari bawaain sayur sama lauk. Itu kalo mau budhe buatin susu kedelai. Diminum dik”

“Waduh budhe, maaf nih bukannya gak mau tapi dika udah telat kayaknya. Duluan ya budhe” kata lalu salim dan berpamitan lalu pergi.



Perintipan itu pun tak selesai sampai disitu saja, bahkan beberapa kali aku mengintip selalu aku dokumentasikan, tentunya untuk pribadi. Yang terbaru, aku mengintip budhe nur setelah mandi lalu mengerjakan ibadah. Yang membuatku wow adalah tubuh semoknya itu hanya dilapisi kain tipis penutup untuk melakukan ibadah. Tanpa daleman sama sekali.



Aku pun membayangkan ngentot dengan budhe nur yang masih menggunakan kain tipis itu setelah ia melaksanakan ibadah. Wah betapa nakal dan durhakanya jika itu terjadi.



Dan itu terjadi.



Sekita dua minggu setelah aku melihat tubuh bugil budhe nur, aku selalu terbayar untuk ngentot dengan budheku itu. Malam demi malam hariku diisi dengan melihat video mengintip budhe ku itu. Dan saat itu aku bertekad untuk ngentot dengan budhe ku apapun yang terjadi.



Sore itu ku lihat pakde kosim sedang tidur atau rebahan di depan rumah, saat kusapa ia seperti tak melihatku. Lalu akupun masuk dan mendapati budhe nur memasuki suatu kamar dengan lilitan handuk. Aku pun mencari posisi yang pas disekitar kamar itu yang biasa ku jadikan tempat ngintip.



Dugaanku benar budhe nur habis mandi dan ia akan melakukan ibadah. Tak lupa dari tadi sudah kunyalakan hp dan kurekam semua aktivitas budhe nur di dalam kamar itu. Saat ia tengah berdoa, kumatikan hp ku dan keluar dari persembunyian.



“Tok tok tok budhe ini dika budhe”

“Eh kamu sudah di dalam dik??”

“Iya budhe, kirain tadi budhe gak ada, ya dika msuk aja”



Budhe nur pun membuka pintu kamarnya, “Ada dik, kok tumben sore-sore ke rumah budhe?”

“Gak apa budhe, cuman mau ketemu sama budhe aja” sambil ku beri dia senyum terbaikku.

“sama ini budhe, mau ngasih ini” lanjutku sambil kurogoh saku celana ku dan ku keluarkan uang dua ratus ribu. “Buat budhe”

“Eh banyak banget, buat apa dika. Budhe gak mau ngutang loh. Ini budhe kembalikan aja” sambil menyerahkan uang itu kembali kepada ku.

“Enggak buat budhe aja” sambil kudorong tangan budhe nur.

“Enggak dika, budhe takut”

“Gimana kalo uang itu buat budhe atas jasa memuaskan dika?” tanyaku sambil kutatap meta budhe nur penuh nafsu.

“Maksud kamu apa dika? Bude gak paham”

“Maksud dika ini budhe” kataku dan kuremas toket budhe nur yang sedari tadi sedikit bergoyang naik turun.

“Kur,.hmmm” sebelum budhe nur berteriak, ia sudah kubekap dan kudorong hingga pojok ruangan dan jatuh dan tanganku masih meremas toket budhe nur yang masih kenyal walau sudah dimakan jaman.



Kukeluarkan hp ku dan kuperlihatkan video yang baru saja kurekam. Mata budhe nur langsung melotot melihat apa yang ada di hp ku.

“Kalo budhe gak mau nurut sama dika, maka video ini akan dika sebar ke seluruh bapak-bapak RT sini untuk memperkosa budhe karena budhe butuh kepuasan. Gimana?” tanyaku sambil meremas toket serta memilin puting yang sudang mengeras itu.



Air mata budhe nur terjatuh, ia menangis dalam diam. “Budhe ini sudah tua dika, cari wanita yang lebh muda saja. Huu huu”

“Bagaimana kalau setelah saya merasakan memek budhe sampai aku crot sekali. Setelah itu tidak lagi?” tawarku. Budhe nur melirik ku. “Nanti aku tambah uangnya. Bagaiamana budhe?” tawarku lagi.

“Tapi pakdhe mu ada di depan, budhe takut”

“ Ya jangan keras keras. Bagaimana?” bujuku lagi, dan kini budhe nur menganggukkan kepalanya.



Aku pun langsung mencium bibir budhe nur, dan ia pun membalasnya. Kedua tanganku asik dengan kedua toket budhe nur. Masih kenyal walau sudah berumur. “Langsung masukin kontol kamu dik” kata budhe nur, mungkin ia ingin mengakhiri kegiatan ini secepatnya.



Aku pun berdiri dan langsung menanggalkan celanaku, dan betapa terkejutnya budhe nur saat melihat kontolku. “Dika, itu kontol kamu?” tanya budhe nur dengan mata yang tak pernah lepas dari kontolku. “Iya budhe, udah ngaceng dari tadi”

“Gedhe banget dik” kata budhe nur yang tangannya menggapai kontolku yang tengah tegak menantang itu. Budhe nur mengelus kontolku lalu mengocoknya perlahan.

“Budhe, jilatin dong,. sepongin juga” suruh ku sambil ku elus kepala budhe nur yang masih menggunakan kain tipis untuk ibadah.



Tanpa banyak bertanya, budhe nur pun langsung menjilati selur batang kontolku dan memasukkan kepala kontolku di mulutnya. Uhhkk nikmatnya. Ternyata pengalaman yang berkata.

“Enak banget mulut budhe., uhkk jadi pengen tiap hari gini. Masukin lagi budhe” kataku sambil mendorong kepala budhe nur untuk memasukkan kontolku lebih dalam ke mulutnya. Namun belum ada setengahnya ia sudah menarik kepalanya dan tangannya mendorong pahaku. Dan kejadian itu berulang beberapa kali.



Ku angkat budhe nur, aku melepaskan kain tipis itu dari tubuhnya. “Budhe masih seksi” kataku, lalu menciumnya dantak lupa mermas toketnya yang kenyal lembut walau agak kendur itu. Puas dengan toketnya, tanganku merubah sasaran. Kini sasaranya adalah memeknya.



“Eh udah basah aja. Udah gak tahan ya? Sabar” kataku lalu aku jongkok, meregangkan paha budhe nur lalu menjilati memek budhe nur yang ternyata baunya cukup wangi atau tidak ada bau yang tidak sedap. Sepertinya ia tetap merawat memeknya walau tak terpakai. Mungkin.



“Udaaah,,.. dika, budhe mohon masukin kontol gede mu itu,., Aaakkkhhh” kata budhe nur yang tangannya meremas rambutku dan menekan kepalaku untuk lebih dalam ke memeknya. Dasar wanita munafik, katanya ingin cepat dimasukkan tapi tangannya menahan kepalaku.



Tak lama, budhe nur pun orgasme pertamanya. “Dika, budhe keluaaaarrr.,. uuuuuhh” ser ser ser. Air kewanitaanya membasahi mukaku dan beberapa masuk ke mulutku.

Ku tarik tubuh budhe nur untuk rebahan di alas ia beribadah tadi. Kubukan lebar paha budhe nur. Terlihat jembut yang tipis, sepertinya beberapa hari yang lalu habis dicukur. “Jangan dilihat dika, langsung masukin aja, budhe malu” kata budhe nur sambil tangannya menutupi mukanya.

“Gak usah malu, memek budhe masih bagus kok. Dika masukin ya”

“Pelan-pelan sayang. Kontol kamu gede banget, budhe udah gak pernah dimasukin”



Aku pun mengesek-gesek memek budhe nur perlahan, setelah cukup licin, kumasukkan perlahan kontolku. “Uuuhh dika kontol kamu gede banget” kata budhe nur meracau saat baru kepala kontolku saja masuk.



Perlahan aku masukkan lagi, saat muka budhe nur seperti menahan sakit, kutarik sedikit dan saat sudah lega kumasukkan lagi lebih dalam. Itu kulakukan hingga seluruh batang kontolku masuk seluruhnya. Sungguh nikmat memek budhe nur, selain hangat, memeknya seolah mencekram dan memijat kontolku di dalam sana.



“Budhe,.,. memeknya enak banget,. uuuhhh,. kalo gini dika mau ngentotin budhe tiap hari”

“kontol kamu juga enak dikaaaa,.,.jangan digerakin dulu ya sayang,. memek budhe penuh banget”



Aku yang ingin memacu lebih pun hanya bisa mencium bibir dan meremas toket budhe nur. Ini terlalu cepat jika hanya sekali saja kami melakukan ini.



Sekitar lima menit kemudian kumaju mundurkan kontolku pada memeknya, uuhh betapa enaknya memek budhe ku ini. Akan ku entot budhe nur tiap hari hahaha.



“GImana budhe? Enak gak kontol dika?” tanyaku sambil kugenjot memeknya.

“Enaka banget,.,. gede banget kontolmu dika uuuuhh”

“Kalo diak entot tiap hari budhe mau kan?” tanyaku lagi sambil kugenjot dengan ritme yang kebih cepat dikit.

“hah,.,haahh,. gak,. gak.., maaauuuuuu” jawab budhe nur dengan nada yang cukup keras.

“Heh bodoh (PLAK), suami kamu didepan, emang kamu mau kita ketahuan ngentot gini” kataku dan tadi kutampar toketnya. Budhe nur pun hanya diam sambil menggelengkan kepalanya.



Kutarik pentil budhe nur, “Tahan,. jangan teriak,.,, ingat tahan” genjotanku pada memeknya pun semakin keras. Budhe nur hanya bisa menggigit bibirnya agar ridak teriak. Dan tak lama kemudian budhe nur orgasme kedua kalinya yang kini ia juga squirt. Yang mana membuat alas ibadah budhe nur basah.



Budhe nur kecapekan setelah orgasme keduanya. Aku pun mengambil hp ku dan ku foto tubuh budhe nur yang terlihat lelah itu. Budhe nur sepertinya ingin mencegahku untuk tak memfotonya tapi sepertinya tidak bisa dilakukan karena kelelahan.



Kutaruh hp ku agak jauh dari tempat kami bersetubuh. Hp itu sudah dalam posisi merekam. Dan saat aku menaruh hp ku, aku melihat sebuah serbet. Dan saat itu juga aku memikirkan sesuatu.



“Budhe, aku udah mau keluar. Sekarang budhe nungging” kataku dan budhe nur pun langsung menuritku tanpa banyak bertanya, mungkin sudah pasrah atau sudah menikmati persetubuhan ini. Uuhh pantat budhe nur terlihat semok saat ia menungging, membuatku tak tahan untuk meremasnya.



“Dika, masukin kontolnya,. budhe udah capek”

Aku pun mengikuti permintaanya.



Bless, plok plok plok

Enak sayang kontolmu, genjot terus memek budhe sayang

Uuuhhhh keras lagi dika uuuuhh

Plok plok plok plok



Karena aku ingin menggenjotnya lebih keras, dan takut budhe nur teriak. Lalu ku paksa budhe nur untuk menggigit serbet yang kutemukan tadi. Awalnya budhe nur menolak namu saat kuremas toketnya dengan keras dan ku ancam akan menyebarkan video bugil budhe nur, ia pun menuruti perintahku.



Ku ikat serbet itu di kepala budhe nur, kini budhe nur tak bisa berteriak dengan kencang tapi masih bisa bersuara. Kutarik serbet itu lalu kugenjt dengan kencang dan keras memek budhe nur. Beh sensasinya jadi lebih enak lagi.



PLOK PLOK PLOK aaaahhhkkk

PLOK PLOK PLOK aaaahhhkkk

PLOK PLOK PLOK aaaahhhkkk

PLOK PLOK PLOK aaaahhhkkk



“Budhe aku mau keluar, aku kelaurin di dalam ya budhe. Uuuh punya memek kok enak banget sih budhe.,. uuuhhhh aaaaahhhh” aku pun orgasme di dalam memek budhe nur.



kulepas serbet di mulut budhe nur, serbet itu basah oleh liur budhe nur. Budhe nur yang kelehan pun akhirnya tertidur dalam keadaan telanjang. Ku ambil hp ku, ku arahkan kamera ke tubuh budhe nur yang tertidur. “Terimaksih budhe, kamu akan menjadi lonte ku hahaha” lalu kumatikan rekamannya.



Kemudian memakai baju dan celanaku kembali. Uang yang tadi kuberikan ada di dekat tubuh budhe nur yang tertidur, kutambahkan jadi lima ratus. Mungkin saat pakde kosim melihat istri nya tidur dengan telanjang bulat. Dia akan berfikir kalau dia habis melonte dan entah lah selanjutnya bagaimana aku tak memikir kannya.. aku pun pergi.​
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd