Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Campus Desperado (maybe repost) 1

ujanterus

Adik Semprot
UG-FR+
Daftar
9 Dec 2011
Post
112
Like diterima
15
Lokasi
BUGS™
Bimabet
Campus Desperado 1 (Revision)
Mei 2, 2008 oleh shusaku
Ando hanya seseorang berusia 21 tahun, seorang yang bisa dibilang tersisih dalam masyarakat sekitar, dan lagi pandangan sinis mahasiswa lain di kampusnya, karena dia memang berbeda,..Revando Arturian, nama lengkapnya, seorang Mahasiswa dari keluarga kelas 3, yang mungkin sebenarnya tak cukup pantas untuk berkuliah di tempah mewah nan elit seperti ini, bukan karena dia tak akan mampu membayar biaya kuiliahnya namun, sayang kalau dia harus menderita karena merasa kecil dibanding teman-temannya,.
Dia hanya seorang mahasiswa perantauan, yang terasa asing di bulan-bulan awal pengembaraannya, belajar dan mulai menyadari kejamnya ibu kota, terasing diantara julangan-julangan bangunan tinggi, simbol kekayaan, Ando bagaikan sebuah gubuk diantara gedung-gedung pencakar langit itu,..
Dia terasing dalam lingkungan masyarakat yang mendewakan Materi, Mata-mata Rasialis yang seolah mengatakan,
” KAMU BERBEDA ” , Salah Ando ?? Tidak juga, Ando hanyalah korban,.
Ayahnya seorang pejabat kelas kelurahan di daerah asalanya,Daerah Timur Indonesia, Seorang petani ladang yang cukup disegani di derahnya, ya apalagi dengan jabatan “LURAHNYA” jelas membuat penderitaan Ando makin menjadi,..
Perawakan Andio tinggi besar, dia punya sebuah motor keluaran 1972, itu cukup untuk membuatnya terpandang diantara kawan-kawan sekolahnya, apalagi tubuhnya tinggi besar yang membuat cewek-cewek di daerahnya cukup mengidolakan dirinya, Untuk Daerahnya bisa dibilang Ando adalah seorang yang cukup dipandang, palagi dia memang kuat yang membuatnya seolah “Penjaga Desa” yang kadang lebih banyak berulah daripada Polisi
Siapa yang tidak segan pada dirinya di daerah asal-nya, namun di sini, di ibu kota ini, Dia hanya seorang bahan ejekan, tak adalagi kesombongan Zaman SMA, ataupun kesombongan diantara kawan-kawannya, tatapan mereka seolah mengatakan, Kamu itu hanya seorang Pembantu disini,..
Ingin rasanya dia pulang kembali ke daerah asalanya, dia tak sanggup beradaptasi, hanya seseorang yang gagal dalam seleksi lingkungan, namun Harga Diri Orang Tua kadang menyiksa anak, ya berulang kali Ando merengek namun ayahnya lebih bangga dan telah terlalu banyak berkoar dengan Mengatakan, Anaknya “LULUSAN UNIVERSITAS TERKENAL” Jelas kegagalan Ando tak bisa ditoleransi,..
Ando sering mengeluh, terus mengeluh, ya dia taklah hidup layak di jakarta, uang jajan dari orang tuanya hanyalah 1juta rupiah, termasuk uang kost, besar untuk ukuran anak-anak di daerahnya, namun apa cukup untuk tinggal di Jakarta ini, dengan begitu banyak godaan di sekeliling-nya, temannya yang termiskin saja mendapatkan 2,5juta, apalagi golongan elit de B’BOYS yang Borjuis dan cukup dipandang di kampus ini, uang jajan sebulannya mungkin uang jajan mereka sehari,..
Belum lagi pelajaran, dia sangat tertinggal, di tak mampu mencerna pelajaran yang diberikan oleh para dosen, sudah 4 tahun dia berkuliah, namun pelajarannya sebanding dengan anak yang baru 1 tahun kuliah di kampus ini, bisa dibilang dia terancam DO, meski masih ada harapan untuknya untuk LULUS,. Itu makin menyiksanya,.
Kostnya hanya sebuah bangunan Tua, yang sudah jarang penghuninya, dari 10 kamar tersedia hanya 3 orang yang tinggal disitu dan bukan mahasiswa, hanya pekerja-pekerja dari daerah saja yang tinggal disitu, terpaksa, hanya ini kost yang masih sebanding dengan Budget bulanan-nya, kamar kecil yang sumpek dengan sebuah Hexos yang sudah tua, dan sering tak berfungsi, kamar mandi kotor dan hanya satu-satunya di rumah kost ini, kadang dia berhayal untuk tinggal di daerah TownHouse kampus itu, tempat para anak-anak elit kampus tinggal, mimpi hanya mimpi, perbedaan membuatnya makin tersiksa,..
Dia ingin, ingin seperti mereka, keputus-asaan bercampur dengan kemarahan
#####
Malam Itu Ando makan malam seperti biasa, di sebuah warung yang sudah menjadi langganan-nya, berbeda dengan kawan-kawan kampusnya yang makan di cafe-cafe sepanjang jalan besar komplek kampus mereka,..
Sebenarnya dia malu, malu seandainya ketahuan makan di tempat yang diperuntukan untuk para Kuli itu, namun dia hanya bisa makan di tempat itu, terlebih terkadang dia bisa berhutang di warung tegal itu,.. Dia berjalan, sambil mengendap-endap menghindari jalan besar, takut ketahuan orang-orang yang mengenalnya,..
Namun dari belakang terdengar bunyi sepeda motor besar, Ando menunduk takut itu kawannya, dan berjalan sedikit lebih cepat masih dengan wajah yang ditekuk ke bawah,..
Namun Motor itu malah berhenti di depannya, Seorang Pria, dengan Cewek di sadel belakang diatas motor CBR 500cc menegurnya,.
” DO, Kemana aja lu kemaren ?? ” Tegur pria itu,Edison namanya, Anggota de B’BOYS, mungkin dia yang paling baik diantara anggota kelompok itu, sementara dibelakangnya ada Jessica, Pacar Edison yang teramat sangat cantik, namun sedikit sombong,..
” EH Si Boss, sorry, boss lagi males aja, lagi kurang enak badan ” Jawab Ando
” Dasar lu, Ya udah Tugas gimana ?? Gue udah beres sich lu yang ketik ya, kamis kan musti kumpul n presentasi ” Edison berkata, sementara wajah Jessica seolah enggan berlama-lama di tempat itu,
” Ya Ok bos, nanti di ambil dech di tempat Boss..” Kata Ando, jarang dia mendapat kebaikan seperti itu, ada orang yang mau satu kelompok dengan dia dan mengajaknya, dia terbiasa melakukan segalanya sendiri,.
” Yawda, nanti lu ambil aja diatas jam 10 ya,.. ” , Wajah Jess makin tidak enak dilihat, Memang Jess cenderung selektif memilih teman-temannya ataupun teman Pacarnya itu, terlihat wajar bagaimanapun juga dia putri salah satu orang terkaya di negeri ini,
Edison tahu perasaan Pacarnya itu, sehingga memilih untuk cepat-cepat beranjak dari tempat itu,.
” Ok dech, Ya-udah gue cabut dulu “
” Yawda Bos, ati-ati ya, nanti saya ambil di rumah bos ” Jawab Ando
Ando sebenarnya iri dengan kehidupan Edison dan kawan-kawannya, namun dia tak berdaya, untuknya kehidupan Edison itu sempurna, Tampan, Kaya dan juga jago Olahraga, tak aneh bila cewe-cewe matre di kampus banyak yang mengejarnya, apalagi dia tinggi hampir 180cm, lebih tinggi dari Ando yang hanya 170cm, membuat Ando terkadang minder untuk bergaul dengan Edison, namun dia tak mau menghianati kebaikan hati kawannya itu..
Ando ingin berubah, berubah seperti mereka, dan dia tahu, dia punya cara…
#####
Sebuah Ponsel berdering di sebuah Kamar yang didominasi warna-warna sejuk, dengan sebuah lampu meja yang bersinar remang,..
Seorang Gadis cantik berjalan perlahan mengambil ponsel 3G keluaran terbaru yang tergeletak di atas ranjang empuknya, gadis itu melihat nama yang muncul di layar HPnya,..
Wajahnya berubah malas, dia tampak enggan menggangkat telepon itu, namun lagi-lagi ponselnya berdering,..dengan berat hati dia mengangkat telepon itu,..
” Halo… ” Katanya dengan nada malas
” La, lu musti ‘MAEN’ hari ini, gue butuh Duit banget, gua udah dapet bookingan buat lu…” Kata seorang lelaki di ujung telepon sana..
” Gue, Ga bisa Die, Gue lagi dapet,…” Gadis yang dipanggil La itu menolak, wajahnya tampak kesal sekali, air mata sedikit menetes di wajahnya yang canti, dia merasa terhina, dan dianggak seperti barang yang bisa dijula kapan saja,..
” Bohooong aja Lu !!!, Lu kan 2 minggu yang lalu bilang dapet..Gua Butuh duit,..Lu bisa Kasih hah !!!?? Ga kan..Gua ga mau Tahu, Lu dateng Ke Hotel *****, kamar 504, Gua udah Dapet DP-nya !!! ” Pria itu membentaknya, dan tak mau mengerti tentang keadaan gadis itu,..
Ya Gadis itu memang berbohong, Namanya ELLA, seorang Mahasiswi pendatang dari Palembang yang bisa dibilang salah satu yang tercantik di kampus ini,. Namun dia kini jatuh dalam perangkap seorang bajingan Liar bernama ADHIE yang menjebak dan menjualnya ke hidung-hidung belang..
Tapi makin lama, makin keterlaluan saja kelakuannya yang kian menjadi, makin menggap gadis itu barang jualan yang bisa diperintahkannya seenaknya, Ella?? bisa dibilang dia tak menginginkan uang itu, namun dia terpaksa, terpaksa dengan keadaan hingga haruis melayani para bos-bos tua yang bisa dibilang sulit untuk sekedar berereksi namun memberikan uang dengan jumlah yang besar untuk bisa menikmati tubuh mulus dan kecantikan gadis itu,..
Oh ya, mungkin ada yang tak mengenal gadis itu, namanya Ella ( read : Aku mahasiswi ) , mahasiswi tingkat 2, yang gemar akan dunia gemerlap hingga menghancurkan dirinya sendiri, hingga terpaksa menjadi menjadi seorang pelacur High-Class, dan semua karena jebakan seorang lelaki bernama Adhie
Ella menjatuhkan dirinya ke atas kasur, baru saja jarum jam melewati pukul 7, sedangkan panggilan ini berlaku diatas jam 10, selera makannya pudar, ingin rasanya dia menangis meluapkan kekesalannya, namun apa yang bisa dia lakukan, dia memejamkan matanya, lelah rasanya menghadapi semuanya ini, namun apa daya dai sudah jatuh ke palung yang dalam, yang bisa dilakukannya hanya berusah menikmati, hingga tak merasa ini sebuah siksaan..
#####
Pukul 10.15
Ella sudah mengganti pakaian, t-shirt pink tanpa lengan, dengan rok jeans ketat yang membuat paha mulusnya terlihat dengan jelas, para Pria normal jelas akan mendesir dan berhayal menikmati tubuh indah itu,..
Ella mengambil kunci Jazz merahnya, siap untuk menjalani ‘profesi’ lainnya ini, pakaian ini sebenarnya biasa untuk para clubber seperti dirinya, namun dia tahu bukan untuk ketempat seperti itu dia mengenakan pakaian ini, hanya untuk menjadi seorang pelacur..
Dia pun meluncurkan Jazz merahnya itu ke tempat yang dijanjikan, perlahan dia menyisir gelapnya jalan tol ibu kota di malam hari,..hanya 60km perjam, rasanya dia ingin jalan tol ini tak memiliki akhir hingga ia tak harus menjadi seorang pelacur, namun iya tak berdaya, tak lama iya pun sampai ke Hotel mewah yang dijanjikan,. perlahan dia turun dari mobilnya setelah memarkir mobilnya, perlahan berjalan menuju Loby hotel,.
Ella menelpon Adhie, memberitahu kalau dia sudah sampai, sebelum dia menekan tombol atas di lift hotel, menuju lantai 5, kamar no.4 tempat pertempuran selanjutnya dilakukan,..
Tak lama Lift itu berhenti, dia berjalan perlahan menuju kamar no.4 yang tak jauh dari lift lantai itu, perlahan dia mengetuk kamar itu, tak lama seorang Pria tua Buncit membuka pintu kamar itu,.
Ella menatap wajah tua, kakek-kakek buncit itu, wajah lelaki itu tersenyum menatap dan mengagumi kecantikan Ella,..
” Ella ??? ” Tanya-nya
” Iya Om ” Jawab Ella sambil menjulur tangannya, dengan senyuman manis yang dipaksakan olehnya..
Lelaki tua itu membalas jabatan tangannya, Lama sekali dia menjabat tangan Ella, tampak-nya dia begitu menikmati halusnya tangan Ella…
Ella pun tak mungkin menarik tangannya, Tak sopan untuk “Tamunya” itu
” Ayo. ayo masuk, Sudah makan, Sayang ???” Tanya-nya
” Sudah koq, Om ” Ella menjawabnya sopan, sambil berjalan masuk ke kamar, menutup pintu kamar itu,. Sebenarnya ia risih dengan panggilan sayang itu, namun apa yang ia bisa lakukan,..
” Mau Langsung Aja ?? “, Tanya Kakek itu tak sabaran, terlebih dia hanya mengenakan jubah mandi saja,..
Ella pun balas mengganguk, dia tak punya pilihan dan hanya ini yang bisa iya lakukan untuk membuat semua ini cepat selesai, Kakek itu langsung mendorong Ella ke atas kasur empuk itu, lampu kamar itu sudah remang seolah sudah siap menjadi saksi pertempuran ini,..
Dengan penuh Nafsu Kakek itu menciumi wajah Ella, menjilati wajah cantiknya, ditambah lagi tangannya yang membelai rambut Ella sambil terus meluncur turun kebagian Dadanya,..
Dada gadis itu pun mulai menjadi kebejatan seorang lelaki yang bahkan lebih tua yang mungkin seumuran kakek-nya itu, tangannya terus meremas dada Ella yang tak seberapa besar namun sekal itu,..
Sesekali kakek itu pun menjilati Leher Ella, Ella hanya bisa mendesis saat lehernya diserang demikian rupa ia tak berdaya untuk menolak namun perlahan birahinya mulai naik juga,
Ya, meskipun Ella Tahu, hanya ini yang bisa dilakukan oleh lelaki yang seusia mereka, kemampuan Penetrasi mereka Payah, namun soal ForePlay seperti ini mereka Jagonya, Tubuh Ella mulai mengelinjang menikmati bagaimana Kakek itu merangsangnya,..
” Buka ya?? ” Tanya kakek itu, sambil mengangkat kausnya
Ella pun hanya menganguk, sambil balas melepaskan tali jubah mandi kakek itu yang diikatkan tepat di depan pinggangnya,.Bra hitam Ella menjadi santapan mata nakal Kakek tua itu, sementara Ella harus menikmati tubuh buncit dengan kulit yang sudah tak lagi kencang..
Dengan tak sabaran, Kakek itu melepas kait branya, sambil menciumi dadanya yang putih mulus itu, Ella mengangkat Punggungnya perlahan memberikan kemudahan si Kakek untuk bisa melepas kait branya itu,. Apalagi Lidah si Kakek yang sibuk berseluncur di dadanya itu mulai membuat Ella terangsang,..
Tak berapa lama lepaslah kait Bra itu, Si Kakek pun tak menunggu tempo lagi untuk meneruskan jelajahnya ke kedua puting susu Ella Menghisapnya penuh dengan nafsu, yang membuat pemiliknya tak kuasa untuk tak mendesah,..
” Uhhh, omm… ehmm ” Ella mendesah saat si kakek itu mulai menyusu di kedua payudaranya, sementara mulutnya menghisap payudara kirinya, tangannya sibuk meremas payudara Ella yang satunya,..
Si Kakek itu tampak begitu bernafsu menyusu, sambil menghisapi buah dada Ella, sesekali mengigit putingnya perlahan memberikan stimulasi-stimulasi kenikmatan yang membuat darah muda Ella mendesir nikmat,..
Bibir mungilnya mendesah nikmat menikmati kenikmatan yang diberikan oleh kakek itu, iya tak berbohong kalau birahinya mulai bangun, sementara remasan-remasan perlahan sambil meremas pucuk bukit kembarnya makin membuat Ella belingsatan,..
Kemaluan Kakek itu tampak sudah menegang, mengantung diantara selangkangannya, cukup keras untuk orang seusianya, meski tak panjang dan besar, Ella berhenti sejenak menatap penis yang sudah ditumbuhi uban itu, perlahan tangannya bergerak mulai mengocok penis itu perlahan, dengan gerakan teratur naik turun membuat pemiliknya menceracau keenakan..
” Oooh, enak La, uhhh ” Desah Kakek itu,..
Perlahan Ella melanjutkan Servicenya dengan mulai menjilati penis itu, sesekali menjilati ujung penisnya yang tak disunat sambil masih mengocoknya perlahan, lidahnya menyelusur memberikan kenikmaatan dengan menari di batang penis itu, ataupun sesekali menjilati buah zakarnya,….
Kakek itu makin tenggelam dalam birahinya…
Ella masih terus mengocok penis itu, sesekali dia mengulum penis itu, menyedotnya sesekali, tanpa Deep Throat, masih terlalu menjijikan untuk Ella bila sampai melakukan hal itu,..
Tak lama Penis itu mulai berkedut-kedut, ditambahkannya frekuensi kocokannya berharap penis itu cepat meledak dan habis perkara,. Perlahan penis itu makin bergeletar dalam gengaman tangan tangan halus Ella, sebelum akhirnya meledak dan menumpahkan Spermanya dalam jumlah besar,..
” Oughhh, gila La, Enak banget ughhh ” Kakek itu menceracau, sementara penisnya mulai menembakan spermanya
Ella pun menghentikan kocokannya, ia bergegas mengambil tissue, membersihkan penis itu dari sperma yang tumpah hingga ke perut Kakek itu,.
Baru Ella membersihkan penis itu dengan Tissue-nya, Om itu langsung menyergapnya menindih Ella,..
“Awas ya Om bales kamu hehehe” tawanya sambil menyeringai dengan senyum mesumnya,..
Kakek itu mulai mencumbui Ella, memainkan puting-nya, Sementara Tangannya mulai menjelejahi bagian bawah tubuh Ella, menyela diantara Rok Ella dan menariknya Celana dalam hitamnya itu,
Vagina Ella yang mulai basah akibat rangsangan Kakek itu, yang masih sibuk menjilati dan menghisapi buah dadanya, mulai mengerakan Tangannya merangsang kemaluan Ella itu,.
Tangan itu menyentuh bibir Vagina Ella, membuat Ella mendesir namun tak lama jemari tua itu mulai mengurut Clitoris-nya,
” mMmmph ” Ella pun mendesah sesekali, dirangsang demikian rupa,..Desahan Ella membuat Kakek itu kian bernafsu dan makin liar menstimulasi vagina Ella,..
” Ahhhh, Om… ” Makin lama makin cepat juga tangan itu menstimulasi vagina Ella, terlebih perlahan jemari itu mendesak masuk, Ella pun makin dikuasai birahinya, matanya merem melek, menikmati tangan tua bangka itu merangsangnya, jemari itu keluar masuk dalam vaginanya, menimbulkan bunyi berkecipak akibat gesekan jemarinya dengan vagina Ella yang mulai basah,..
Makin lama, makin cepat juga jemari itu keluar masuk dalam vagina Ella, Tubuhnya mulai bergetar diperlakukan demikian, mau tak mau dengan frekuensi yang maikn meningkat ditambah rangsangan lain yang di terima tubuh mudanya, ia tak bisa mengelak, ketika sebuah organsme kecil menerpanya,..
” Oughh, … ” Tubuh mudanya mengegang, sementara Kakek itu menghentikan kocokannya,..
” Hehehe, Puas sayang ” tanya Kakek itu, senyumnya penuh dengan nuansa kemenangan,,
Ella pun mengganguk perlahan, sambil menerima sodoran wine dari Kakek tua itu,..
Ella melepas Rok Mininya sebelum melompat ke Arah Kakek tua itu, sambil memeluknya, Ella mencium bibir tebal kakek itu, sementara Kakek itu segera menarik tubuh Ella mendekapnya lebih kuat , Kakek itubalas mencium Ella sambil perlahan menidurkan tubuh Ella diatas ranjang sambil meremas-remas payudara Ella,.
Perlahan Kakek itu menindih Ella, mengangkat kaki kiri-nya, memberikan kemudahan untuknya bisa menusukan penisnya ke Vagina Ella
Perlahan terasa penis sudah tegang itu menekan bibir vagina Ella, Ella mengigit bibir bawahnya sementara perlahan penis itu meluncur masuk dalam vagina-nya,. Meski sempat tertahan oleh sempitnya liang vagina Ella, Kakek itu tak berputus asa, menarik penisnya keluar hingga hanya tersisa kepala kemaluannya, sebelum mulai menekannya lagi masuk dalam vagina Ella,..
“Gila, sempit banget,..” Tampak Kakek itu sedikit kesulitan memasukan penis tuanya dalam Vagina Ella, Sodokan demi sodokan membuat Ella mendesah nikmat, sementara penis dalam kemaluannya mulai mendesak makin dalam,..
” Hmmm ” Ella mendesah saat penis itu mendesak dalam vaginanya,perlahan otot-otot vagina Ella mulai berdenyut berusaha membiasakan diri dengan benda yang masuk dalam kemaluannya itu,..
Kakek tua itu pun menikmati sekali bagaimana pijitan otot-otot vagina Ella mulai memijit kemaluannya, dia mendesir menikmati hangatnya vagina itu, sebelum dia mencium Ella sambil menarik maju mundur penisnya menyetubuhi Ella,..
” Ugghhh, awww,.. omm..” Desah Ella, menikmati bagaimana Pria Tua itu menyetubuhinya,.. Ia pun ikut menggoyang pinggulnya menambah kenikmatan dengan harapan secepatnya mengakhiri semua ini,..,
Makin lama Kakek itu makin cepat memompakan penisnya dalam Vagina Ella, mambuat Ella sendiri pun tak percaya ternyata Kakek ini masih mampu berbuat sejauh ini,..Desahan mereka saling bersahutan mengisi kamar Hotel itu,..
Tumbuhkan pinggulnya dengan bokong Ella memberikan Gadis itu sensasi nikmat yang berbeda, apalagi menambah sensasi yang dirasakan Kakek itu, meremas payudara Ella, menstimulasinya sambil terus menyuguhkan Ella bibir tebalnya, beserta lidahnya menginginkan Ella membalas ciumannya dengan Mesra
Pilinan-pilinan membuat Ella makin melayang, belum pernah dadanya mendapatkan kenikmatan seperti ini, tangan tua itu meremas-remas dengan sisa-sisa tenaga yang tersisa,,..
Nafas tua itu mulai memburu, perlahan Kakek itu berbisik,
Ella pun bergerak, berpindah posisi, dia memberikan Kakek itu service lebih dalam posisi WOT, perlahan pinggulnya bergerak, sementara wajah Kakek tua itu begitu menikmati, bagaimana Gadis muda secantik Ella, sedang memberikannya kenikmatan yang luar biasa,..
Ella tahu, masih panjang untuknya memperoleh kebebasan, namun dia hanya berharap agar Tamunya kelak, bukanlah orang dari kalangan Kampus,..Itu saja sudah cukup, sementara dia menarik tangan Tua itu, untuk kembali meremas-remas payudaranya,..
#####
” Wah Gue Susah donk, kalo lu telat gini…” Terdengar kasak-kusuk seseorang diantara sudut kampus megah itu…
” Ya, gua pasti bayar Sore Do,.. Gua dah dapet duitnya…” Lelaki itu ternyata Adhie,
” Ok, liat aja besok, Inget aja utang-lu 20 juta ok!!!” Ancam lelaki itu sambil meninggalkan Adhie sendirian, wajahnya tampak kesal, namun tak bisa melakukan apapun selain mengancam Adhie untuk segera membayar hutangnya itu,..
Sosok lelaki itu perlahan menuju Lift kampus, menekan tombol naik, sebelum seseorang menepuk tubuh orang itu dari belakang,..
” Do, Dah beres Tugas ?? Baru mau telepon lu gue.. ” Kata Suara itu yang ternyata Edison,..
” Tenang aja Bos, udah selesai ..” Jawab lelaki itu yang ternyata Ando sambil tersenyum,..
” Lee, gimana Tugas dah selesai belum ?? ” Suara seorang gadis yang memanggil dari belakang,. Gadis itu berjalan perlahan mendekat, dengan setelan kaus putih dan celana jeans ketatnya,..
” Eh Ella, udah nich si Itam yang bikin he he ” Edison menjawab panggilan itu, gadis itu ternyata Ella, dengan senyuman ramah yang mampu membuat orang yang melihatnya ikut tersenyum,..
Ando tertegun melihat kecantikan Ella, Gadis Cantik, putih, langsing, yang wow kadang Ando sering menghayalkan gadis cantik itu menemaninya, menciumnya, memeluknya, Ando hanya bisa diam tak berbicara..
” Wow, sukur dech, makasih ya, eh siapa nama lu ” Ella tersenyum,..
” Ando,.. ” Jawab Ando singkat,..
” Ando, makasih ya do,.. he he “
Perlahan mereka memasuki ruang kelas di lantai 5, sepanjang perjalanan Edison dan Ella terlihat begitu akrab berbincang, Ando hanya dapat diam, meski sesekali mereka mengajak berbicara, namun ia terlalu tegang untuk menjawab guyonan-guyonan mereka, dan hanya bisa membalas dengan jawaban-jawaban singkat,..
Tak seberapa lama, sesuai dengan perjanjian minggu lalu, giliran kelompok Edison, Ella, Ando dan satu lagi kawan Edison, Jacksen yang juga Anggota de B’BOYS, Presentasi berjalan lancar, meski Ando nyaris tak menjawab satu pun pertanyaan yang diajukan,..
Pikiran Ando melayang ke tempat lain, pikirannya melayang hutang Adhie yang mendesak untuk dilunasi ingin rasanya kuliah ini segera selesai dan segera menemui Adhie, menagih hutang Adhie yang sebesar 20 juta itu,..
#####
Setelah kelompok terakhir maju, Kuliah pun selesai,. Ando berjalan cepat keluar kelas sambil menghubungi Ando dari ponsel kunonya,..
” Oi, Do mau kemana lu ?? Ikut makan Gak??” Tanya Edison yang memanggil tepat di depan pintu kelas,..
“Aduh gak, dech,…” Jawab Ando, Dia tahu sekalipun dia ikut aku hanya akan menjadi kambing tuli, menyaksikan teman-temannya bercanda, sementara dia hanya bisa ikut tertawa kecil tanpa mengerti apa yang mereka tertawakan, dan itu menyiksa, meski dia tahu kalau dia ikut akan memberikannya waktu lebih untuk menatap wajah cantik Ella..
Ando berjalan cepat menuju WC di lantai satu, Adhie menunggu disana, wajahnya masih tampak kusut,..
” Sory Do, Gue baru ada 15 juta, kurang 5 juta Do,…”
” Wah Gua ga mau tahu, lu musti bayar, lah !!!” Ancam Ando.Adhie tampak kesal, merasa dipermainkan demikian rupa oleh Ando..
” Ok, Ok, gue dah transfer 15 juta tadi, ini buktinya,..Gue minta waktu..” Adhie bersabar,. Dia tahu dia yang salah, dan takut bila Ando sampai menagih kerumah,..
” Gua juga butuh Dhie,..Gue bukannya ngerjain loe, bukan maksa loe, toh kalo lu menang juga gue bakal bayar kan,., lagi gue kan musti bayar Player lain Dhie, gue baru, butuh kepercayaan Player lain,..”
” Ya gue juga tahu Do, gue baru ada 15 juta, kalau lu mau gue bisa bayar pake cara lain” tawar Adhie, Ando sedikit penasaran juga dengan penawaran Adhie, namun ia tak mau tertipu oleh Adhie,.
” Pake apa lu mau bayar?? HP ??, “
” Bukan Do, lu tau Ella ?? Anggella anak angkatan bawah ?? Yang biasa mangkal sama b’boys “
Ando langsung tertegun mendengar tawaran Adhie, meski dia butuh info lebih jelas lagi tentang tawaran Adhie ini,.
” Maksud lu ?? ” Tanya Ando
” Dia Ayam Kampus, dan gue bisa aturin buat lu ” Adhie menawarkan barang dagangan-nya “
Ando Berfikir, otaknya mulai bekerja, dia memang hanay butuh 5 juta untuk membayar player yang lain, sisanya uang dia sendiri, dan bisa ‘mengenal’ Ella lebih jauh adalah kesempatan yang teramat sangka untuk Ando, dia pun enggan untuk menyia-nyiakan kesempatan ini,..
” Ini, fotonya Do, kalau lu gak tahu, gimana ?? ” Adhie memberikan ponselnya,..
Ando makin tertegun melihat layar ponsel itu, ternyata Ella yang sama dengan Ella yang Ando kenal, dan dia tak ingin menyiakan kesempatan ini,..
” Ok, gue terima cara ini,.. “
” Nah gitu donk Boss, kan sama-sama enak ” Adhie menepuk punggung Ando,..
” Gue Atur sekarang Boss ” Adhie memencet tombol Handphonenya, tepat di depat Ando, yang menunggu dengan penuh harapan, sambil bermimpi menikmati tubuh gadis cantik itu,.
 
Campus Desperado 2: Card All Accsses
"Aduh Gawat, dah malem gini, gue ketiduran lagi,..Mudah-mudahan penjaga perpus belom pada pulang" Pikir AndoDengan Sepeda Motor Pinjaman dari Eason dipacunya dengan cepat, Ya dia sengaja tidak foto Copy dikampus karena lebih mahal dibanding tempat langganannya,..Bagaimanapun untuk buku setebal itu bias membedakan sampai 5-7 ribu, dan itu cukup berarti buatnya..
"32000 ribu", Kata pelayan Foto Copy itu,..
Setelah membayarnya Ando segera kembali, sudah jam 8, gawat ini, pikirnya, memang biasa masih ada penjaga perpustakaan yang lembur menjelang UAS begini karena masih banyak Mahasiswa yang belajar di perpus karena mahalnya buku pedoman Perkuliahan, Dan Kampus masih cukup baik memperbolehkan Mahasiswanya memakai Fasilitas Kampus,..
Dipencetnya Lantai 10 lift Kampus itu, tak lama sampailah Ando di Muka Perpustakaan, Lantai itu sudah Sepi, namun sebuah cahaya terpancar dari sela tangga,
"Ternyata masih ada Orang di perpustakaan ini.." Pikir Ando
Dia pun naik ke lantai atas perpustakaan lewat tangga luar karena Pintu perpustakaan itu terkunci,..Terdengar suara orang berbicara,..dan bunyi desahan yang membuat Minat Ando untuk mengintip timbul..
Pemandangan yang tak terduga dilihatnya,..Karen cewe yang tadi ditabraknya itu sedang memompa Pak Samsul dalam posisi Woman On Top, Payudaranya terpental kesana kemari sementara Pak sedang memaksa Karen Menyepong Penisnya...
Penis Ando ngaceng berat, Buku Perpustakaan yang tebal itu diletakannya saja dimeja, diantara Rak-rak buku itu, dia terus menikmati Pemandangan ini,..Andai saja dia memiliki HandPhone kamera pasti sudah diabadikannya,..
Menikmati wajah Karen yang menangis, namun guratan Wajahnnya yang tampak menikmati perlakuan mereka, membuatnya bertambah Horny,..Tanpa Sadar dia sudah memelorotkan Celannya, dan bermasturbasi seolah dialah yang sedang menikmati Tubuh Molek Model itu..
Penisnya yang hitam seperti kulitnya dikocoknya sendiri, sementara matanya tak pernah lepas menerawang menguliti tiap lekuk Tubuh Karen,..Tubuhnya yang berkeringat menambah keindahan Tubuhnya,.. Payudara nya yang memerah, mungkin karena kekasaran mereka sesuai dengan Selera Ando,..
Namun sayang dia tak dapat mencapai puncak kenikmatannya, Sebelum dia sempat mencapainya, kedua pegawai perpustakaan itu sudah selesai menikmati Tubuh molek itu, segera dikenakannya kembali celana-nya,. Dan segera Turun
meninggalkan Tubuh Molek Karen yang tergolek diatas lantai,..Ingin
rasanya dia menghampiri Tubuh itu dan ikut menikmatinnya namun dia belum punya keberanian untuk itu,..Ando segera menuruni Tangga itu dan kembali ke pintu utama Perpustakaan itu, Kedua penjaga perpustakaan itu tampak kaget melihat Ando, namun mereka berusaha menenangkan diri mereka, dan bertanya pada Ando,..
"Ngapain kamu kesini??" Tanya Pak Samsul,..
"Maaf Pak saya mau kembalikan Buku.." Jawab Ando,..
"Ya Sudah, Kartunya mana" Kata Bapak itu kasar..
Ando pun menyerahkan Kartunya,..Ingin rasanya dia naik keatas, namun dia belum punya keberanian untuk itu,..
"Udah Sana Pulang,.." Kata Pegawai perpustakaan itu,..
Ando pun bergegas meninggalkan Perpustakaan itu, Penisnya masih ngaceng berat sementara dia harus meninggalkan Perpustakaan itu dengan nafsu tertahan, Timbul keingginanya untuk melihat tubuh Karen Lagi,
Dia pun naik ke atas, Karen tampak termenung berjongkok di sela-sela meja Baca, dia tak berusaha menutupi tubuhnya yang polos, mungkin dia tak menyangka akan ada seseorang yang mengintip-nya, Payudaranya yang besar, belum lagi Belahan Vaginanya, membuta nafas Ando makin memburu, namun dia tak berani lama-lama menikmatinya,..Mungkin dia berpikir suatu saat akan dapat menikmati tubuh molek itu, tapi entah Kapan,..
Ando pun menembalikan Motornya ke Eason,
"Lama amat lu, ampir gua batal makan nich,..hehehe" Canda Eason, yang membangunkan dari lamunan Tubuh Karen, sementara itu timbul penyesalan dalam dirinya, tidak memanfaatkan apa yang dilihatnya, untuk mengancam pegawai perpustakaan itu, dan ikut menyetubuhi Karen,..
"Ah sory bro, Gue tadi lama di Perpustakaan, lagi pada Sholat bro,.."
"Hahaha, iya gapapa, gue juga Cuma bcanda,..,Yawda Cabut dulu gue,.." Jawab Eason Sambil naik ke Atas Jok Motornya dan berlalu, sementara Ando berjalan menuju Kostnya di Gang-gang sempit kampusnya,..
Terkadang terpikir dalam benaknya, betapa melarat hidupnya, namun seseorang yang menjadikannya seorang Bandar Bola seolah menjadi penyelamat baginya, yang akan segera membebaskannya dari kemelaratan ini
"Do, gue lagi mau cabut nich, lu mau ikut ga??" Tanya Edwin teman Ando, Ya Ando hanya memiliki segelintir teman dan rata-rata berasal dari keluarga yang tak jauh dari dirinya, Kaum pekerja yang ingin mengubah nasib dengan Kuliah di Kampus itu, teman-temannya pun banyak yang berasal dari warga sekitar,bukan mahasiswa Universitas itu..
"Mau kemana lu??" Sahut Ando..
"Gw mau balik Cengkareng dulu sekalian ma temen gue dah janjian Di Terminal..Ikut ga??"
"Ga Deh, gw da kelas jam F nanti.."
"Ok Dech, gw cabut ya.." kata Edwin sekalian berpamit dengan teman-temannya yang lain,..
Mereka pu kembali asik dengan kegiatan mereka sendiri, main kartu di pojokan kampus, seolah tak perduli dengan pandangan Jijik Mahasiswa yang lain..
"Ayo donk sayang.." Kata Frans di dalam Mobil CRV-nya..
"Ga ah, Apa-apaan sich.Kalau ketahuan gimana??." jawab sang Gadis..
Cewek itu Steffany ya anda mungkin tahu dengan kelakuan Frans...Dipelataran Parkir yang sepi, tak satu pun ada Mobil disamping mobilnya, dia berusaha meminta service dari Pacarnya yang cantik itu,..
"Ayolah,.. coba kamu pikir, sepi gini loh, ga kan da yang tahu" Rayunya
"Ga ah, ga mau, "
"Ayo donk!!!" Bentak Frans..
"Coba lu piker mana ada Cowok yang mau ma cewe ga perawan Kaya lu,..Dah bagus gue masih mau nerima lu, setelah lu jujur kenapa selama ini lu ga mau ma gue,.." Lanjutnya..
Ya Stef memang berhasil meyakinkan Frans, Tak mungkin dia mengakui pemerkosaan yang dialaminya, dia hanya bercerita kalau dia pernah melakukan hubungan sex dengan mantan pacarnya,..
Bukan sebuah pemerkosaan yang memalukan,..
Stef pun terpana mendengar ancaman kekasihnya, dia tak percaya orang yang dicintainya sanggup mengancamnya seperti itu,.. Rasa sayangnya yang besar pada Frans membuatnya sanggup melakukan apapun yang diingini kekasihnya..Dengan terpaksa dia pun menyanggupi permintaan kekasihnya itu,..
Frans pun berpindah ke Jok belakang, dipelorotkannya celana itu, Penisnya sudah mengacung berat, dengan terpaksa, Steffany pun berpindah ke Jok belakang dan memenuhi permintaan kekasihnya..
Dengan tangan kanan-nya dia mulai mengocok penis Cowoknya,..Frans pun mulai menikmati permainan tangan stef, sesekali dia merayu Pacarnya untuk mau mengulum Penisnya namun ditolak oleh kekasihnya itu,...
Semakin lama Frans makin memaksa Stef untuk melakukan Oral sex, Di dorongnya Kepala kekasihnya itu ke Penisnnya,..Dengan Terpaksa Sef pun mulai memasukan Penis itu dalam mulutnya, perlahan penis itu dikulumnnya, sementara jemari Frans mulai menari di bagian dada Stef,..
Jemarinya menyelip di sela-sela payudara Stef, tangannya Mulai memainkan putting Stef yang mungil, sesekali dia meremasnya halus sampai membuat Stef mendesah di sela-sela hisapannya..
Tak cukup sampai disitu, jemarinya berpindah dan mulai membuka kancing celana Stef, Stef yang mulai bernafsu hanya membiarkan keinginan pacarnya, itu, bahkan dia membantu Frans untuk memelorotkan celana sampai sebatas lutut..
Jemari Frans menyelip diantara belahan Vagina Stef, Vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu dibelainya dnga lembut sebelum masuk lebih jauh, buat urusan yang satu ini dia mank jagonya,..
Ketika Jemari itu menyentuh Clitorisnya, Stef pun mulai mendesah, cairan Cintanya sedikit mulai membasahi Vaginanya Yang memudahkan Frans Mempercepat belaiannya..
Stef semakin memburu hisapannya, Jemari Frans yang terus menjamahi vaginanya membuat dia melupakan dimana mereka bermain,..
Mereka sama sekali tidak menyadari sepasang bola mata yang menatap aksi mereka dari belakang Mobil, ya itu adalah Ando yang terpancing rasa ingin tahunya ketika melintas dan menyaksikan mobil yang mulai bergoyang..
Ando tak pernah terpikir, Steffany seorang Dewi Baginya melakukan hal seperti ini, masih terbayang dalam benaknya, ketika masa Ospek dimana berapa banyak senior menekannya, hanya Stef yang mau memperdulikannya, dia membantu-nya dalam mengerjakan Tugas Ospek karena Kost mereka yang berdekatan,.. Dia sudah seperti seorang Bidadari bagi Ando,..
Namun Bidadari itu kini ternoda dimatanya, Ketika Stef mulai menaiki Frans, matanya terbelalak ketika lelaki Sombong yang selalu memandang dirinya mulai mengenjot pujaannya itu,..Hatinya hancur melihatnya,..Memang dia sering berfantasi dengan para wanita di Kampus ini, namun dia selalu berharap sentuhan Bidadari itu akan menjamahnya dengan kasih dan cinta..
Saat wajahnya makin dekat dengan kaca belakang mobil Frans, menyaksikan Stef yng makin cepat naik turun menyertubuhi Frans, Tiba-tiba Frans membalikan Tubuh Stef, sekelika Frans melihat sesosok orang yang bergegas meninggalkan mobilnya,..
Ingin dikejarnya orang itu, namun dengan setengah tubuh yang bugil jelas tidak mungkin dilakukannya..Namun dia tak mau membuat Stef panic, dia pun menghentikan permainan mereka dan bergegas meninggalkan Gedung kampus itu..
"Gila ampir aja gue ketahuan pikir" Ando
untungnya dia sempat sembunyi saat mobil Frans melintas..
Ando pun bergegas keluar dari, kampus mungkin lebih baik dia berkumpul dengan teman-temannya,..
Di Warung Kopi di sudut gang itu sudah menjadi tempat langganan mereka,..Ya dimana lagi tempat yang memperbolehkan mereka hutang makan dan minum selain di warung Bpak tua itu,..
Disana sudah berkumpul teman-temannya, ada Edwin, Sandy, dan Restu..Mereka pun asik mengobrol selama beberapa jam sampai akhirnya mereka sepakat untuk pulang,..
Ketika yang lain sudah pulang, Edwin yang kebetulan sejalan dengan Ando, memperlihatkan sesuatu pada Ando yang membuatnya terperanjat..
Sebuah Kartu mahasiswa Kampus itu, namun Foto dan namanya saja sudah membuatnya Kaget, darimana temanya ini mendapatkannya??
"Ni Punya si Steffany?? Darimana lu dapet??" Tanya Ando..
"hahaha, gue sangaja kasih tau lu, ni cewe yang Lu demen dari dulu,."
"Iya gue tahu, lu dapet dari mana" Tanya Ando lagi, tak sabar
"Lu pasti kaget, tadi gue ketemu temen gue, siapa yang nyangka si Stef pernah Dientotin di Bus.." kata Edwin..
Bagaikan tersambar petir, mendengar perkataan temannya itu, ingin rasanya menyangkal namun rasanya sulit untuk tak mempercayainya,..Ando pun sampai di depan kostnya, dengan setengah memohon dimintanya Kartu Mahasiswa itu, setelah sedikit memaksa akhirnya diapun dapat menyimpannya,..
Dikamar dia pun merenung, dilihatnya kembali Foto di kartu itu, sesosok wajah alim tak berdosa, rambutnya pun masih hitam sebahu, berbeda dengan sekarang yang panjang kecoklatan..
Ingin di singkirkannya perkataan Edwin, dari benaknya namun bukan itu yang didapatnya dari pikirannya, namun malah dia mulai mereka-reka kejadian yang dialami gadis itu..Dalam benaknya muncul sebuah tekad untuk menguasai Gadis itu..
Beberapa hari kemudian...
"Jadi bagaimana kartu perpustakaan saya pak??" Tanya Karen
Pak Bambang si pimpinan Perpustakaan itu duduk santai diatas kursi sedangkan perutnya yang buncit, membuat seolah-olah kemejanya tak mampu menyembunyikan lagi perutnya
"Ya saya tahu, tapi memng sulit untuk membuat sekarang, sudah telat karena datanya sudah dibawa ke pusat untuk Login Skripsi kamu"
"Ya koq ga bertanggung jawab banget sich pak, masa saya harus begadang lagi di perpustakaan" jawab Karen,..
"Ya kenapa gak, Toh saya juga mau seperti anak-anak buah saya" ucapnya sambil tertawa
Berbeda dengan Karen yang begitu Shok mendengarnya, tubuh sintalnya yang terpaku, Tubuhnya yang terbalut, Kaus tanpa lengan dan celana Jeans Hitam itu langsung bergetar mendengarnya..
Bajingan Samsul dan Dahlan ternyata membuka lebar-lebar kejadian itu,..Dia tak tahu lagi harus berbuat apa,..Perpustakaan itu sudah sepi karena memang sudah masuk jam Tutup, belum lagi besaok hari libur, sehingga sudah tak ada lagi Mahasiswa disana..
Karen pun sengaja mengadakan pertemuan jam segini untuk menghindari bertemu Dahlan dan Samsul, namun semua itu seolah menjadi boomerang baginya..
Ando yang sedang asik bersama teman-temannya di pelataran parkir Gedung, meski terlihat mengikuti pembicaraan teman-temannya namun pikiran jauh mengawang-awang,..Dalam benaknya wajah Steffany seolah berdiri dihadapannya,..
Tiba-tiba kerumunan itu tersentak mendengar teriakan seorang gadis,..
"Lu Mank sial Frans!!!"
Ando pun mendekat mencari sumber suara itu, setengah bersembunyi dia melihat kearah suara itu, di lorong Parkir terlihat 3 sosok Perempuan, seorang adalah Steffany, satu wanita cantik dan tinggi itu tak dikenalnya, sedangkan seorang wanita lagi itu Jessica, Pacar Eason,..
Ya pasti lelaki itu adalah Frans, ando tak mengerti, namun tampak mereka sedang berkelahi, sayang mereka tidak berteriak seperti tadi, sehingga Ando hanya bisa mereka-reka pembicaraan mereka dari kejauhan..
Sampai akhirnya Stef yang kehilangan kesabaran manampar Frans, namun dicegah Oleh Jessica, Jess pun menarik sahabatnya itu menjauh meninggalkan mereka, sambil menangis Stef meninggalkan Frans dan wanita itu, sedangkan frans sambil tertawa memeluk wanita itu dan masuk ke Mobilnya,..
Kesal sekali Ando melihatnya namun dia sungguh tak bisa berbuat apapun, dia pun kembali kepada teman-temanya, hanya untuk mengambil tas, ya dia sudah kehilangan selera untuk ngobrol-ngobrol bersama teman-temannya,..
Dia pun memutuskan pulang, namun saat sampai di Lift tak sengaja dia bertemu dengan Stef dan Jessica,..Ingin rasanya menegur namun mulutnya sangat sulit untuk terbuka, dia hanya bisa menatap ke sudut kosong Lift itu, dilihatnya Stef yang masih menangis sesegukan dalam pelukan Jessica,..
Saat dia berpaling, Stef melihatnya dan menyapanya, senang sekali rasanya wanita ini masih mengingat namanya,..dengan tangan Stef menghapus matanya dan berusaha tersenyum..
"Kenapa??" Tanya Ando pura-pura tak tahu..
"Ah gapapa," Jawab Stef namun suaranya masih bergetar karena habis menangis..
"Gapapa koq nangis??"
"Ga koq, gmana kuliahnya??" Mengalihkan pembicaraan
"Ya gitu dech.."
"Masih Kost tempat lama??"
"Masih mau dimana lagi, yang murah disitu hehehe"
Sayang pembicaraan mereka tak dapat belangsung lama, Lift itu sudah sampai kelantai bawah,..Mereka pun berpisah setelah berpamit, ya lebih tepatnya Jessica yang tampak kurang menyukai Ando menarik Stef..
Namun pertemuan itu amat berbekas bagi Ando,..Sampai ia teringat, ya ampun dia lupa mengembalikan buku perpustakaan, masih jam 5 lebih pikirnya segera dia bergegas ke gedung perpustakaan, tak lama dia pun sampai, sayang perpustakaan itu sepi sekali, pintunya memang terbuka namun terlihat sangat lengang, Ando pun melangkah masuk kea rah ruangan pimpinan Perpustakaan..
Semakin dekat mulai terdengar suara..Terdengar seperti orang yang sedang bercumbu,..Diambilnya sebuah bangku dan mencoba mengintip lewat sela-sela fentilasi diatas pintu..
Ya Tuhan Kejadian beberapa minggu yang lalu seolah terulang kembali, Jantung Ando berdetak kencang menyaksikan Karen yang sedang bercumbu dengan pak Bambang, Tubuhnya yang inda itu terdesak dalam pelukan pak Bambang dan terkulai diatas meja kerjanya yang mulai berantakan karena Karen yang masih berusaha menghindar..
Ando mulai berpikir keras apakah dia akan kembali kehilangan begitu saja Momen ini, selain dia terus berfantasi dengan Tubuh Karen yang sexy, dia pun ingin membalas perlakuan Karen yang selalu merendahkannya,
Ando tahu kesempatan ini tak akan terulang lagi, dia pun turun mengambil nafas dalam-dalam, lalu mengetok pintu itu,Pak Bambang yang berada di dalam tentu terkaget-kaget mendengarnya..
Sambil menyuruh Karen Bersembunyi, dia pun membereskan bajunya,..dan bergegas membuka pintu, dia takut bila sampai yang datang adalah atasannya,..dia pun bergegas membuka pintu setelah Karen menyembunyikan dirinya dibawah meja..
"Selamat malam Pak" kata Ando ketika pintu itu terbuka,..
"Mau apa kamu," bentak pak Bambang kesal..
"Mau kembalikan buku pak.." Jawab Ando santai..
"Nanti kan bisa!!!" Bentak pak Bambang lagi
"Ya tapi ada yang lain yang ga bisa ditunda" Jawab Ando sambil memberanikan diri melangkah masuk
Pak Bambang langsung kalang kabut berusaha menghentikan Ando yang melangkah masuk dan duduk di sofa ruangan itu,..Ando terus berpikir apa lagi yang harus dilakukannya..
"Kurang ajar sekali kamu!!!"
"Ga usah teriak-teriak dech pak," ancam Ando..
"Saya tahu apa yang bapak lakukan!!"
Keringat Pak Bambang langsung bercucuran, begitu juga dengan Karen yang mendengarnya dari bawah meja..
"Tahu apa kamu!!!" Kata pak Bambang seolah tak mengerti..
"Ya tahu ini", sambil mengangkat Tas berwarna Pink kepunyaan Karen yang tergeletak di lantai..
"Oh Tuhan, aku lupa," Pikir Karen mencari Tasnya..
Pak Bambang pun segera menutup pintu kantornya dan duduk disamping Ando dan menyuruh Karen keluar..
"Ya, ya kamu mau apa untuk menutupi semua ini??" Tawar pak Bambang..
Ando pun hanya tertawa, sambil menatap Tajam ke arah Karen, Karen pun balas menatap seolah mengingat siapa Pria ini, akhirnya dia sadar, kalau Pria ini adalah prang yang disangkanya Kuli ketika menabraknya didepan pintu perpustakaan..
Postur Ando memang lebih mirip dengan pekerja kasar, tubuh hitam berotot, pendek dan rambut ikal yang dipotong pendek..
"Gimana kalau kita Share.." Jawab Ando santai..
Pak Bambang tentu tak terlalu keberatan namun bagi Karen itu seolah membuatnya seperti seorang pelacur,..
Karen pun segera membantah,..
"Apa-apaan luh!!" Hardiknya kasar.
Namun Pak Bambang segera menarik Karn kasar, Pekerjaanya jelas lebih berharga dibanding gadis cantik ini pikirnya..
Karen yang terjatuh segera diangkat oleh Ando, Ando yang terburu nafsu segera mengangkat tubuh montok itu, dia pun mulai mencium Karen, sedangkan Karen masih berusaha melepaskan diri,..Pak Bambang pun mulai ikut dan memainkan Tubuh Karen dari belakang,
Tangan Pak Bambang mulai bermain di Payudara Karen yang sudah tak tertutp bra lagi, branya sudah terlanjur terlepas tadi dan tak sempat dikenakannya lagi,..Karen mulai berhenti meronta ketika Pak Bambang mulai memijit Putingnya,..Pak Bambang pun asik menjamahi payudaranya...Sedangkan Ando mulai beranjak ke daerah bawah Karen..
Dengan terburu nafsu, di bukanya kancing celana Jeans Karen dan segera dipelorotkannya..Celan dalam Karen yang berwarna hijau itu dapat disaksikan mereka berdua, Belahannya Vaginanya pun masih terlihat indah, seolah belum pernah bersetubuh, pemandangan itu membuat mereka ngaceng berat, terutam pak Dahlan yang langsung membuka pakaian dan celananya, penisnya pun cukup besar tak kalah dengan kedua anak buahnya yang membuat Karen langsung bergidik melihatnya..
"Wow..." Kira-kira begitulah kekaguman Ando melihat Tubuh karen ketika dia membuka pakaian Karen, Payudaranya yang montok ditampah pentiknya yang kecil berwarna Pink,.. Sementara Pak Bambang yang sudah tak sabar segera mendorong tubuh Karen ke Sofa.. Dan membuka celana Dalam Karen, Sedangkan Karen hanya dapat termenung, mungkuin kalah tenaga atau mungkin dia teringat kenikmatan pemerkosaanya dulu??
Pak Dahlan tampak bernafsu sekali ketika dengan lahapnya dia menjilati dan menghisap Vagina Karen yang membuat Karen kelojotan menahan Nikmat Lidah pak Dahlan yang menyapunya dengan cepat, sesekali mengihisap Clitorisnya yang membuat Karen semakin melayang dibuatnya..
Belum lagi Ando, yang begitu asik menghisap Payudaranya, sedangkan Tangannya pun begitu kasar mencengkram setiap jengkal payudaranya tak luput dari tangan dan lidah Ando,..
Sedangkan Karen hanya bisa pasrah menerima semua ini, dibenaknya serangan birahi mulai menguasai dirinya namus memang masih bisa ditahannya..
Sapuan lidah pak Bambang mulai masuk disela-sela Vagina, Jemarinya membantu Pak Dahlan masuk makin dalam ya semakin lama Karen semakin tak dapat membendung nafsunya, Belum lagi Lidah Ando yang Tebal dan Besar ikut menari di Leher dan Telingannya..Membuat dia makin tak sanggup menutupi birahinnya..
Sementara Pak berusaha memasukan jemari Gempalnya dalam Vagina Karen membuat pinggul Karen mulai bergerak tak menentu ketika Jemari itu mulai masuk dalam Vaginanya sedikit-sedikit, ya Vaginannya yang mulai basah sedikit banyak membatu Jemari itu masuk dalam lubang kewanitaannya..
Sesaat setelah jemari Pak Bambang masuk ke dalam Vaginanya...
Dia pun segera memacu jemarinya dalam Vagina Karen, makin lama makin cepat,..yang membuat Karen makin bernafsu..Jemari pak samsul meluncur deras, sampai akhirnya seluruh Tubuh Karen mengelinjang, Lidah dan permainan Kasar Ando si daerah atas tubuhnya membantu Karen makin cepat mencapai Organsmenya..
Setelah berusaha menahannya beberapa saat, akhirnya pertahananya bobol juga, bagaikan sebuah Dam yang Bocor, Cairan cinta Karen seolah tak berhenti keluar dari vaginanya..Tubuhnya terus bergetar untuk beberapa saat, sampai tubuhnya melunglai di sofa itu,.
Pak Bambang tampak senyum saat melihat hasil karyanya itu, walau dia sudah cukup berumur,namun masih sanggup membuat gadis muda ini kenikmatan, tidak seperti istrinya yang sudah memasuki masa menopause itu..
Kini Senjata Pak Bambang sudah bersiap measuk ke dalam vagina Karen yang masih terengah-engah kelelahan, Diangakatnya saja paha Karen sampai ke bahunya, semtara Perut Buncitnya sedikit menghalangi Penetrasinya..Ando masih asik saja menikmati Tubuh mulus Karen, mungkin baginya lebih baik memberi kesempatan ke yang lebih tua..
Penis pak Bambang pun sudah siap di mulut Vagina Karen, ditatapnya lagi wajah cantik Karen yang tampak pasrah menerima perlakuan mereka, perlahan penis itu punmasuk dalam Vaginanya, Sakit sekali dapat terlihat dari wajah Karen yang kesakitan ketika centi demi centi penis itu masuk dalam Vaginanya
"Wow, kontol si Dahlan ma Samsul kecil ya ampe sempit gini??" Kata Pak Bambang, menikmati penisnya yang terjepit keras,Denyut otot dalam vagina Karen menambah kenikmatannya..
Setelah penis itu amblas seutuhnya pak Bambang punmulia memompa Karen,perlahan namun makin cepat, Karen pun mulai kelijotan menerima penis yang keluar masuk dalam Vaginanya cepat,..
Pak Bambang terus memompa Karen sampai Karen mulai kehilangan harga dirinya, diraihnya selangkangan Ando dan mulai dibukanya, meski masih tertutupi celana jeans yang tebal, Penis Ando sudah tercetak tebal dari luar celananya, besar sekali, sampai akhirnya penis itu keluar dari sarangnya dan sebuah penis hitam yang besar dan kencang yang membuat mata Karen terbelalak melihat Ukurannya..
Penis itu sangat besar yang membuat Penis pak Bambang seperti milik anak kecil, namun penis itu membuat Karen ketakuktan, bagaiman bila penis sebesar itumenyetubuhinya, tak dapat dibayangkan olehnya bila penis itu masuk dalam Vaginany, dan merobek tubuhnya..
Ando pun meminta Karen mengocok penisnya, Karen pun segera menyangupinya, disbanding penis itu masuk dalan Vaginanya..Dikocoknya penis itu, sementara pak bambang semakin cepat memompa vagina Karen yang mulai basah..
Ando pun memaksa Karen untuk menghisap penisnya, ya dengan sedikit paksaan Ando pun menyelipkan penisnya dalam mulut Karen yang hangat,..Model itu terpaksa memasukan penis Ando dalam mulutnya, Rambutnya yang indah di Jengut ando sampai akhirnya ia membuka mulutnya dan menghisap penis itu,..
Panjang penis itu saja sudah membuat Karen kewalahan, belum lagi diameternya yang membuat tangan Karen tak bisa mencengkramnya utuh, tangannya mencocok penis Karen sementara sesekali lidahnya menari di kepala Penis Ando dan sesekali menghisap buah zakarnya..
Sementara pak Bambang yang masih sibuk menyetubuhi Karen, makin membenamkan penisnya dalam dalam yangmembuat Karen mendesah keras Tak karuan, tusukan-tusukan keras bervariasi dengan tusukan lembut yang cepat membuat Karen makin terbuai, tumpukan kenikmatan yang diraskannya makin membuatnya segera Berorgansme untuk kedua kalinya..
Penis Pak Bambang tiba-tiba mengeras, ya dengan usianya seperti ini, bisa bersetubuh saja sudah bagus, kerasnya jepitan vagina Karen membuatnya tak sanggup bertahan lama, Menyadari Pak Bambang akan segera meledak, Karen langsung berekasi melepaskan penis Pak Bambang, namun pak Bambang mencengkramnya kuat yang membuat tak bisa melepaskan diri, sejenak kemudian Penis pak Bambang meledak dalam Vaginanya..Serangan seketika itu membuat Karen mencapai puncaknya..
Sementara Karen yang masih kelelahan setelah Organsme tidak membuat Ando berhenti, justru dengan Kasar dia memompa penisnya dalam mulut Karen, dalam-dalam sampai Karen terbatuk tertahan karena penis Ando saja harus membuta bibir mungilnya membuka selebar-lebarnya,..
Dengan kasar Ando terus memacu penisnya, sampai membuat Karen kelabakan, bahkan sulit bernafas,..sampai akhirnya Karen bisa melepaskan penis itu dari mulutnya..
"Sudah-sudah,,gue cape..." Mohon Karen, sambil berusaha berdiri, namun pak Bambang yang sudah duduk segera menjatuhkan tubuh Karen lagi ke pangkuannya, penisnya yang setengah berdiri itu, tampak kotor oleh cairan sperma, dipaksanya Karen utuk membersihkan penisnya itu,..
"Ayo bersehin !!!" bentaknya..Sambil menamparkan penis kotornya ke pipi Karen, terpakasa Karena cekikan di lehernya membuat Karen segera menmbersihkan penis itu,..
Namun Ando yang sudah kesetanan mengangkat salah satu paha Karen, penisnya pun diacungkan ke mulut vagina Karen yang membuatnya kaget, ketika penis itu mulai menyentuh mulut vaginanya..
"Ya Tuhan, bagaimana ini," piker Karen, ketika Penis Ando mulai masuk dalam vaginanya..Penis itu begitu perkasa menjelajah masuk meski sedikit tertahn oleh sempitnya Vagina Karen,..
Dengan beberapa sodokan keras yang membuat Karen memekik kesakitan, penis itu akhirnya dapat masuk, tidak seutuhnya memang, karena sudah menyentuh mulut rahim Karen, dengan bernafsu mulai mengerjai Karen..
Sementar vagina Karen yang berusaha melebar sebisanya, wajah Karen tampak kesakitan yang membuat matanya mulai memerah menahan sakit, setiap sodokan Ando penuh dengan nafsu dendam yang membuat setiap tusukannya itu bertenaga, dan membuat pantat Karen terangkat...
Tubuh Ando yang berotot tampak serasi dengan tubuh Karen yang montok, payudara Karen terlempar kesana kemari sedangkan Panis Ando meluncur cepat dalam vagina Karen, namun melihat wajah mereka bagaikan seorang putrid yang didetubuhi oleh perompak,..
Pak Bambang yang menyaksikan permainan keduanya, tampak kagum seolah menyaksikan video porno, yang tanpa sadar membuat penis kembali naik,..
Diraihnya wajah Karen yang mendesah setengah menjerit itu, dengan paksa dimasukan penisnya itu dalam mulut Karen, Karen pun berusaha melampiaskan rasa sakitnya dengan menghisap penis pak Bambang, dihisapnya penis pak Bambang,..Hisapannya Karen sangat bernafsu sampai membuat pak Bambang mendengus kenikmatan, belum lagi jemari tangan Karen yang mengelitiki buah zakarnya..
Selama beberapa menit Ando terus mengerjai Ando seperti itu, ya belum tampak tanda-tanda kelelahan pada wajahnya, justru nafsu nya yang makin menggelora, sementara wajah Karen yang kelelahan di tengah desahannya yang seolah tak pernah berhenti..
Karen sudah berorgansme ke 4 kalinya, sebuah organsme kecil,yang membuatnya bertambah lelah, sementara Ando yang seolah tak mau mengerti memompanya, bahkan bertambah cepat dan kuat,
Penis pak Bambang kembali mengencang, ditahanya kepala Karen yang berusaha mengeluarkan penisnya dalam mulutnya..sampai penis itu menembakan spermanya dalam mulut Karen..
"Isep jangan Dimuntahin.." Karen pun tak piker panjang menelan sperma itu, tak ada yang dapat diakukannya sementara penis Ando terus mengocok tubuhnya..
Setelah penis Pak Bambang yang terkulai itu keluar dari mulut Karen, Ando pun segera mengangkat Karen ditahannya tbuh Karen dan mengendongnya dari belakang, Sementara Penis Ando teru memacu Tubuh Lemah Karen,pak Bambang yang kelelahan hanya bisa menonton pertunjukan liveshow itu,..
Organsme terus menyerang tubuh Karen, matanya mulai berkunang menghadapi ini semua, sampai akhirnya Ando melepas penisnya dan menjatuhkan Tubuh Karen, Ando mengocok penisnya sendiri sampai akhirnya Karen terpaksa menyantap sperma dari penis Ando,..
Spermanya sangat banyak sampai Karen kesulitan mencerna Sperma itu, tanpa disuruh Karen segera membersihkan Sperma Ando sampai bersih, setelah itu dia beranjak duduk di sofa kelelahan..
Kedua orang itu tampak kelelahan berbeda dengan Ando, memang penisnya sempat terkulai namun taklama kemudian Penis itu sudah mengacung kembali, yang membuat Karen bergidik melihatnya, di mengerti ini sama dengan pemerkosaan ini belum selesai sampai ini..
Karen pun berusaha menghindar, namun Pak Bambang malah menahan Tubuh Karen..Seolah mengerti dia justru membantu merengangkan Tubuh Karen, Karen hanya bisa menangis sambil memohon..
"Tolong jangan, gue cape ampun.." mohonnya setengah menangis..Sementar itu, penis Ando sudah mencapai pinggulnya..
"Diem aja Lu!!" kata Ando..
Sementara Karen menangis,..Penis itu sudah sampai mulut vaginanya..
Dengan jemarinya Ando memoles vagina Karen, Karen pun menutup matanya ketika Ando bersiap memasukinya untuk kedua kalinya..namun Penis itu tak pernah menancap dalam vaginannya namun Penis itu justru mulai memasuki Anusnya yang membuat Karen berteriak kencang..
Dengan Kasar dan tanpa rasa perduli sedikitpun penis itu mulai mengacak-acak anusnya..Sedikit demi sedikit penis itu masuk dalam Anusnya yang membuat air mata Karen meleleh diwajahnya yang cantik..
Setelah berusaha dengan sekuat tenaga akhirnya penis Ando dapat tertancap dalam Anus Karen, ya segenang darah mengalir disela-sela anusnya, Bahkan dia belum pernah merasakan Anal sex sebelumnya, keltika harus mengalaminya, dia tak pernah menduga harus penis sebesar ini yang memerawani anusnya..
Ando pun segera memompa penisnya dalam anus Karen, terus seolah tak mengenal lelah, sementara Pak Bambang hanya bisa tersenyum menikmati wajah cantik Karen yang meringis kesakitan, sementara itu Karen tak pernah berhenti meringis kesakitan..
Karen benar-benar tak bisa menikmati persetubuhan ini, bahkan selama ini dia mengangap anal-sex sebagai sesuatu yang menjijikan, kini dia harus belajar menikmatinya sementara itu Karen terus menangis Ando makin makin memacunya dengan cepat..
20 menit berlalu, sampai akhirnya Ando menumpahkan semua spermanya dalam Anus Ando, dilepasnya penis Ando dari Anus Karen, tak lama sperma Ando ikut keluar bersama darah segar dari anus Karen..
Tanpa mereka sadari, tenyata Karen sudah kehilangan kesadarannya,. Ando dan pak Bambang pun membersihkan tubuh berkeringat mereka dan meninggalkan tubuh bugil Karen tergeletak di ruang kerja pak Bambang..
Seminggu berlalu sejak Ando memperkosa Karen bersama Pak Bambang, bahkan belakangan Ando tak pernah lagi melihat wajah cantik Karen di Kampus,..
"Do jangan lupa lu ikut aja, nonton gue ya, pertandingan lawan Univ ******, jangan lupa lu, tar gue jemput dech.." Kata Eason,..
"Tapi ga enak ma temen-temen lu, pa lagi cewe lu.." jawab Ando
"Dah Cuek aja Ok.." kata Eason sambil beranjak meninggalkan Ando bersama pacarnya, dan Vic temannya..
Ando pun memutuskan kembali ke kostnya, dia masih bangga dengan motor yang baru dimilkinya,.dipacunya motor itu kembali kekostnya, sementara dia masih merasa kesepian dalam lamunannya..
Ando masih termenung di Kostnya sore itu, kini dia sudah memiliki sebuah motor kredit memang Dario hasil judinya,..Dia menatap wajah cantik Steffany di Kartu mahasiswa itu, Lamunannya terhenti ketika dia mendengar seseorang mengetuk pintunya...
 
Campus Desperado 3: Love and Lust

Ando pun beranjak dari tempat tidurnya, dia pun segera menyelipkan kartu mahasiswi Steff di kantungnya, tak lama kembali terdengar bunyi ketukan Pintu,..
Ando pun bergegas membuka pintu kamar-nya, sesosok Bidadari pun muncul dari balik pintu,.Steffany sang Gadis yang diidam-idamkan dalam mimpinya berdiri dihadapannya..Wajahnya tampak sedih walaupun dia berusaha untuk tersenyum menatap wajah Ando...
Ando pun terdiam seolah tak percaya, memang dahulu bukan hal yang aneh bagi Steffany dan beberapa teman yang lainnya untuk berkunjung ke tempat Ando, tya itu cerita 3 tahun yang lalu, bagi mereka yang bisa mengimbangi tuntutan ekonomi Jakarta akan menikmati Surga dunia, namun bagi mereka yang tersisih seperti Ando, hanya akan dipandang sebelah mata..
Lamunan Ando buyar ketika Steffany bertanya dengan suaranya yang lembut penuh kehangatan,..
"Eh gw boleh masuk ga??" tanya Steffany, lembut..
Ando pun menganguk sambil berpindah tempat memberi ruang untuk Steff masuk,..
Kamar itu cukup gelap, kumuh walau Ando berusaha menatanya dengan baik, hanya sebuah kasur tanpa alas sebagai tempat duduk, sebuah televisi kecil, dan sebuah kipas angin di sudut ruangan mengisi kamar kecil itu,. Ando pun bergegas membawakan Steff kursi yang diambilnya dari luar kamar..
"Duduk Stef" Kata Ando sambil menyerahkan kursi itu, sementara dirinya duduk di atas lantai,..
"Thanx Do..." Jawab Steff
"Tumben kesini, ada apa??"
"Ga iseng aja gw lagi nunggu Jess nich, gw mau cabut bareng dia.."
"Oh, mank tumben ga jalan ma cowo lu??"
"Ohh, ga itu, hmmmm, dah ga usah dibahas dech, hehehe" Steff tampak binggung menjawab pertanyaan Ando, jelas dia menyembunyikan sesuatu..
Ando pun cukup mengerti dengan jawaban Steff dan enggan menanyakan lebih jauh, sementara mata Steff tertuju pada tayangan infotainment, mata Ando menatap Steff dalam, tanpa di sadari oleh Gadis itu,..Wajahnya cantik dengan dada yang tak terlalu besar dibalut dengan Kaus tipis yang menampakan Bhnya yangberwarna hitam, gambar Betty Boop di tengah kaus itu, tak dapat menyembunyikan keindahan tubuh Steff, Celanan Jeans ketat tanggung yang dikenakan menampakan pahanya yang jenjang dengan pantat yang berisi, namun Wajahnya yang seolah lugu tak berdosa merupakan aset utama Steffany...
Mereka pun berbincang ringan ingin rasanya Ando menikmati tubuh Steff sekarang, apalagi tempat kost itu memang sepi karena banyak kamar yang kosong,..Ando pun mendekati tubuh Steff yang sedang duduk di Kursi lipat itu,.. Jantungnya berdegup keras seolah ingin keluar dari rusuknya..
Wajah cantik Steff, dengan bola matanya yang indah menatap layar televisi, namun sekali lihatpun kita akan tahu bahwa Pikiran Stef sedang berlayar entah kemana..
Ando pun memberanikan diri membelai rambut Steff, diluar dugaannya Steff sama sekali tidak memberikan tanda-tanda kepada Ando untuk menghentikan Perbuatanya, Steff hanya berbalik menatap Ando, ditatapnya Lelaki hitam itu dalam, Wajahnya tidak menampakan wajah jijik sebagimana yang ditampakan gadis-gadis lain pada Ando..
Wajah Steff tak dapat lagi menyembunyikan kesedihan yang menekannya..
Ando pun mengurungkan niat untuk sekadar ingin menikmati tubuh Steff seperti Laki-laki lain, dia menyadari diatas Nafsu masih terdapat hal lain yang lebih penting,..CINTA
"Kalo kamu punya masalah cerita aja, gw mau denger koq" Kata Ando
Steff pun mengangguk, dia pun meminta Ando menutup pintu kamarnya, Ando pun menutup pintu kamarnya, dan kembali ke kursi Steff,..
Steff yang sudah tak kuasa menahan air matanya, menumpahkan segala masalahnya, Kelakuan Pacarnya, si Pecundang Frans, namun tentu tanpa cerita Sex yang menyuguhi kisah cinta mereka,..
Ando pun seolah dapat merasakan kekesalan di hati Steffany, Ando pun menatap Steffany, dia tahu Bidadri ini terluka, namun apa daya seorang manusia seperti dia untuk membantu Bidadarinya, memang secara Ekonomi keadaanya sudah membaik, namun jelas tak mampu menandingi kekayaan dedengkot Frans,..
Tak pernah terpikir dalam benaknya, ketika Steff memeluk Ando erat sambil menumpahkan Air matanya di dada Ando,..Air mata itu tertumpah mebasahi dada Ando, sementara Ando hanya dapat mengusap rambut Steff lembut, dia hanya berharap perhatiannya dapat memberikan Arti lebih di mata Steff.. Namun bila tidak pun dia tulus melakukan itu semua...Hanya Cintanya yang melebihi semua yang dimiliki oleh Frans,..
Hanyut dalam Suasana, Belaian Ando yang lembut membuat Stef terlarut, Steff menatap wajah Ando, mentup matanya seolah meminta Ando untuk menciumnya, Ando tampak ragu, namun dia pun meyakinkan dirinya, dan mendekatkan bibir tebaknya pada bibir Steff yang mungil,..
Ketika bibir mereka bersentuhan, Lidah Ando mulai berusaha masuk pada mulut Steff, entah apa yang dipikirkan Steff ketika dia membuka mulutnya seolah memberikan keleluasaan pada Ando untuk mencumbunya..
Mereka pun asik bercumbu selama beberapa menit, ketika jemari Steff mulai menari didada Ando yang kekar, Tiba-tiba Ponsel Steff berdering...
Suara Jessica terdengar dari seberang sana,..
"Lu dimana sich??Gw dah di mobil nich.."
"Ya bentar gw cabut dech..." jawab Steff singkat sambil mematikan Ponselnya...
Steff pun menghapus Air matanya sambil berdiri,..
"Sory Do,.." Kata Steff Singkat,
Sementara Ando hanya dapat menatap Bidadarinya seolah tak mengerti kesalahan Bidadarinya, bahkan menyalahkan dirnya yang lancang melanggar Kodrat mereka..
Setelah membereskan makeup dan membersihkan airmatanya,.. Steffany pun pergi meninggalkan Ando yang hanya merenung menyesali nasibnya, yang terlahir tanpa mampu memiliki Bidadari itu...
_________________________________________________________________________________
"Do. dah cabut lu ikut gw !!!" Sapa Eason, sambil membangunkan lamunan Ando di Hall kampus mereka,..
Dibelakangnya tampak Vic sahabatnya yang masih da campuran bule Jerman + kekasih mereka berdua si kembar Jessica dan Mellissa, Jessica tampak anggun dengan pakaian One Piece-nya, serta Mellissa yang mungkin pantas disebut dengan "Kesempurnaan Seorang Bidadari",..Ya 2 gadis itu memang kembar, namun tidak terlalu mirip, Mellissa lebih tinggi dari Jessica, dan berwajah sedikit lebih cantik, namun yang membuat Orang lebih respek pada dirinya adalah dia yang tak pernah memilih dalam bergaul, namun memang keduanya memiliki kesamaan yaitu galak,.Sudah berulang kali Eason menceritakan keganasan kekasihnya, walupun sekadar bercanda..
"Duh gw ga enak,.." Jawab Ando, dia tahu Jessica kurang menyukai dirinya..
"Udah cuek aja,..mau ikut gw??" Tawar Eason, yang membuat Jessica tampak terkejut..
Ando pun merasa tak enajk pada temannya ini, dia pun mengagguk setuju pada temannya itu, namun dia ergi sendiri karena tak mungkin dia pergi dengan orang-orang itu, karena tak enak dengan Eason,..
Keempat orang itu, pun berjalan menuju Lift, sementara Ando pergi ke belakang kampus tempat Parkir Motor,..Belum lama dia memacu kendaraanya, sebuah S2000 dan Mazda RX-8 Kuning melintas didepannya, Eason yang mengendarai RX-8 itu, milik kekasihnya, memberi kode pada Ando untuk mengikutinya..
Tak lama mereka pun sampai di Universitas itu, sebuah pertandingan persahabat, pada beberapa jenis Olahraga, Eason dan Vic termasuk Andalan Kampus mereka untuk bidang Futsal..
Eason pun mengajak Ando jalan bersama menuju lapangan, memang diantara mereka hanya Eason yang anak perantauan sehingga sedikit lebih perhatian pada dirinya dibanding 3 orang lainnya...
Di Lapangan Universitas itu, sedang berlangsung Tanding basket, Saat itu Universitas mereka unggul 87- 72 dari Universitas itu, suasananya sangat riuh, banyak sekali penontonya, sambil menyuruh Ando mencari tempat duduk Eason dan Vic bersama Babe mereka, berjalan menuju ruang Ganti,..
Di ruang ganti itu sudah menunggu Ryan dan Jack, mereka sudah siap dengan Jersey mereka, beserta beberapa Pemain Lainnya,..
Tak lama Pertandingan Basket itu pun selesai, Universitas kami berhasil mempertahankan keunggulan dan menang 92-80..
Eason yang memimpin teman-temannya keluara dari kamar ganti berbalut dengan Seragam Merah kebanggaan Univesitas kami, No punggung 21 yang berwarna Emas menambah keagungan Jersey kami, berturut-turut keluar pemain lainnya, Vic no. 9 , Ryan no. 16 , Rey no. 10 , Jack no.31 , dan beberapa pemain lainnya..
Pak Rahmat, pelatih Universitas kami pun memberikan intruksi dari bangku pemain, dia menurunkan Rey terlebih dahulu berduet dengan Vic dibantu Ryan dan Jack, tentu saja dengan sang Kiper Edwin,..
Pertandingan pun dimulai, suara para gadis pendukung para pemain pun gaduh memenuhi ruangan itu,..Beberapa gadis kampus kami pun ada disana,..Sampai matanya tertuju pada Steffany yang berdiri disamping kekasihnya Frans memberi dukungan pada para pemain kami,..
Disudut tampak terlihat Jessica yang bercengkrama dngan Saudaranya serta Cheryl, ya mungkin bisa dibilang para WAGs Universitas kami, dari kejauhan tampat Vina sang bispak kampus, dia bercengkrama dengan sahabatnya,.. Sebelum akhirnya Vina digandeng keluar seorang Pria meninggalkan sahabatnya itu yang masih asik memberi dukungan pada pacarnya, salah satu pemain kami juga..
Taklama Frans ikut melangkah keluar, tanpa ditemani Steffany, menyadari ada hal yang menarik Ando pun berpikir, mendekati Steffany yang berdiri sendirian, atau mengikuti frans, akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti Frans mencari celah hubungan mereka...
Frans menghampiri Vina dengan wajah penuh emosi, dia melabrak wanita itu didepan pria yang bersamanya, pria itupun tampak pasrah dengan tindakan Frans, sementara vina tampak terkejut dengan kehadiran Frans dan hanya dapat membawa Frans menghindar karena malu dengan pria disebelahnya dan membawa frans menjauh, Frans pun memilih membawanya ke tempat parkir...
Ando tampak menyesali pilihannya mengikuti Frans terlalu berbahaya baginya untuk mengikuti frans lebih jauh, maka dia pun memutuskan kembali ke lapangan pertandingan, dia pun segera melangkah menuju lapangan itu berharap Steff masih disana. dan memberikan peluang baginya untuk mendekati gadis itu..Namun dalam perjalanan dari salah satu sudut kampus itu sebuah suara mearik perhatiannya untuk mendekat...
"Dasar Perek lu !!!" kata Frans penuh kemarahan pada Vina
"Kenapa lu marah ma gw??? " Ucap Vina santai...
Mendengarnya saja sudah membuat Frans Emosi
"Pecun LU!!" Bentak Frans sambil menampar Vina
Tak terima dengan perlakuan Frans Vina pun membalas tamparan Frans dan meninggalkan mobil Frans dan kembali ke gedung kampus itu..
Frans dengan nada kesal menelepon Steffany, menyuruh pacarnya itu untuk pulang bersamanya, rasa kesal dan kecewa menyelimuti hatinya,..Tak lama Steff pun sampai dan masuk dalam Mercedes Frans,..Melihat kegusaran kekasihnya Steffany berusaha menenangkan mosi kekasihnya dan menanyakan masalah yang dialami kekasihnya, namun Frans hanya diam seribu bahasa, Mobil mereka pun melaju meninggalkan Universitas itu...
Diiringi Sorak Penonton, Eason melakukan selebrasi ketika tendangan Volly-nya merobek gawang lawan, saat ini kami unggul 2 bola dari lawan, bermaksud memancing Emosi lawan Eason berlari kearah Jessica. dan memeluk kekasihnya itu, musuh mereka pun tampak tersulut emosinya dengan cara Eason merayakan Golnya, namun itu lah yang Tim kami inginkan dengan begitu akan menjadi jauh lebih mudah bagi kami untuk mengendalikan permainan,..
Permainan mereka memang cenderung menjadi lebih kasar, namun arah bola akan lebih mudah ditebak karena pasti cenderung menerebos dengan dribell, Gol-gol lain pun bermunculan menghujam gawang lawan. sampai akhirnya peluit meniup peluit panjang tanda berakhirnya permainan,
"Gmana permainan gue??, Keren ga?? makanya lu ikut gw lah main Ok.." Ajak Eason dengan Bangga
"Keren-keren koq. tapi gue ga lah latihan gitu, ga bisa gue, ga bakat.." Jawab Ando,
"Belajarlah, gue juga gitu, Ok" Kata Eason, sambil berjalan kearah teman-temannya,.
Wajah mereka tampak gembira, demikian juga Ando, Wajah menampakkan suatu kebahagian, entah apa, Hingga dia menghilang dan terpisah dari Rombongan, Entah kemana...
__________________________________________________________________________________
Malam itu Fras tampak berbincang dengan seseorang dalam mobilnya, mereka tampak menunggu sesuatu, ruangan itu sudah tampak kosong, Malam sudah terlalu larut bagi siapapun dikampus itu, Tampaknya sudah cukup lama mereka menanti, hingga akhirnya sebuah Toyota Yaris melintas dihadapan mereka,
Frans segera memajukan mobilnya, ditekannya pedal gas memacu mobilnya menghalagi mobil yang melintas, Pengemudi Yaris itu segera menekan Pedal Rem, Frans membuka pintu Mobilnya, ternyata pengemudi Yaris itu adaLah Vina, Vina yang duduk di belakang kemudi tampak kesal dengan tingkah kekanak-kanakan Frans, dia pun bergegas keluar dan menghardik Frans...
"Gila lu ya?? Kayak anak kecil aja.." Bentak Vina
"Lu tuch Perek, Matre!!!" Balas Frans sambil menampar Vina, Keras..
Vina pun meneteskan air mata tak percaya akan kelakuan Frans, Belum lagi ketika 2 orang lagi muncul dari mobil Frans, seorang adalah satpam Kampus itu, yang dipecat karena ulah Vina, wajah orang itu penuh dendam dengan rambut yang cepak dan kekar, walaupun orang itu cukup pendek, namun tetap saja menyeramkan bagi gadis seperti dirinya,,
Yang seorang lagi,, adalah seseorangyang lumpuh, dengan kaki yangg hanya sebatas lutut, pakaiannya seperti seorang pengemis, entah mengapa dia ada disini..
"Kenapa kaget begitu!!" Kata Frans,..
"Mereka sama ma gue, yang benci ma perek kayak lu tau Gak!!" lanjutnya
Vina pun hanya dapat menahan tangis ketika tamparan Frans kembali mendarat di pipinya, airmata mengalir dari mata indahnya,,,membasahi wajahnya yang cantik, Vina masih bertanya dalam hati, apa kesalahannya pada pengemis tua itu?
Namun belum sempat dia menemukan Jawabannya, Frans sudah mendekatinya, rencan Frans sudah tersusun matang, malam sudah terlalu larut, dan dia pun sudah hapal kebiasaab Vina yang pulang pada malam selarut ini, setelah memperdayai Lelaki-lelaki hidung belang seperti dirinya..
Frans mendekati tubuh moleh Vina, yang tampak ketakutan, Vina pun berusah menghindar, namun usahanya sia-sia, Satpam itu menangkap tubuh indahnya,..
ingatannya melayang kebeberapa minggu lalu, belum hilang traumanya yang membekas tentang pemerkosaan yang dialaminya, namun kini bayangan itu kembali muncul dihadapannya,..
Frans pun menghampiri tubuh Vina yang sudah tertangkap tak berdaya,..Dengan Kasar dan tanpa pikir lagi, Frans menarik Blouse Vina sehingga merobek seluruh kancing Blouse itu, Payudara Vina yang tertutup oleh BH biru itu pun menampakan keindahan belaiannya, namun Frans yang sudah kesetanan tak berhenti sampai disitu,Frans menarik lepas Branya, dan membuang Bra itu keluar gedung itu, kini dadanya yang besar itu menjadi santapan 3 pasang mata dihadapannya, dengan masih terkekang oleh satpam itu, Vina harus melayani Frans yang mulai bermain dengan payudaranya..
Frans bermain dengan kasar jauh dari image sebagi orang terpelajar, jemarinya menarik puting susu Vina kasar yang membuat Vina memekik kesakitan, tak cukup sampai disitu, Frans mulai menyantap Payudara Vina, dia mengigit putingnya keras, sambil menyedot payudara itu, belum lagi tangannya yang tak berhenti memilin Puting susu Vina...
Air mata Vina berderai, namun mulutnya mulai mendesah menikmati rangsangan ini, Frans bermain selama beberapa menit hingga tangannya menyingkap rok mini Vina, sementara pengemis tua dan satpam itu tertawa menikmati erangan Vina..
Celana dalam Vina yang berwarna senada dengan BHnya tersingkap karena Roknya diangkat oleh Frans, namun bukan itu tujuan frans, dengan segera Frans pun menarik Cela dalam Vina, Vina tak kuasa mencegahnya hingga Vaginannya yang ditumbuhi halus itu dilumat oleh jemari Frans, dengan kedua jarinya Frans bermain di Clitoris Vina, yang membuat Vina mendesahmakin hebat, Lembut awalnya, namun belum sempat Vina cukup menerima rangsangan, kedua jemari Frans sudah menerobos masuk dalam Vagina Vina,
"Ohhhh..." Vina tampak kesakitan, ketika vaginanya diterobos begitu saja,tanpa pemanasan yang cukup, Frans memompa jemarinya dengan cepat dalam vagina yang belum basah itu, hingga membuat Vina kesakitan, Air mata Vina kembali menetes, namun birahi punmulai muncul dalam diri wanita itu,..
Semakin lama jemari itu meluncur makin cepat, karena Vagina Vina yang mulai basah hingga akhirnya sebuah Organsme menyerang Vina, yang membuatnya menjerit, Otot-otot vaginanya mencengkram jemari frans Kuat, cairan cintanya meleleh disela-sela jemari Frans, namun bukan berarti frans menghentikan Aksi jemarinya..Malah Jemari frans menghujam lebih cepat dan kuat, hingga Vina mencapai Organsme yang berikutnya, an mulai membuat Gadis itu tak kuasa menahan tubuhnya berdiri tegak...
Namun Satpam itu tak membiarkan tubuh Vina Lunglai, Satpam itu menopang Vina dan memaksanya berdiri dengan kedua kakinya,..
"Ohhh" Pekik Vinaketika sebuah organsme kembali menyerangnya..
Tubuhnya penuh dengan peluh, sudah organsme ke 4 yang dirasakannya, hingga akhirnya Frans mencabut Jemarinya dari vagina Vina, Mungkin karena sudah mulai Horny, Vina tak berpikir panjang untuk menghisap Jemari Frans yang diacungkan di depan mulutnya, Vina membersihkan jemari Frans yang dipenuhi lendir cintanya...
Mereka pun tertawa melihat Sosok vina yang kesetanan seperti itu, penuh dengan kata-kata hinaan menghiasi tawa mereka, namun Vina seolah tak perduli,..
Vina terbelalak ketika frans justru menyuru Satpam itu memperkosanya, Sungguh dia tak mengerti jalan pikir Frans, dia mengira bahwa Franslah yang akan menyetubuhinya, namun orang hina seperti Satpam ini yang akan menyetubuhinya...
"Aaaaahhh, Aduh,..Pelan Pak" Belum sempat Vina berpikir, Penis Satpam itu sudah menerobos masuk dalam vaginanya,..Vina Mendesah tak karuan, Tubuhnya sedikit menunudk, sementara kedua tangannya masih dalam belenggu satpam itu,..
Satpam itu memompa Vina dengan cepat, sementara Frans mengeluarkan Penisnya yang sudah menegang, cukup besar dan langsung dihujamkan oleh frans ke dalam mulut Vina yang terbuka lebar..
"MMMmmphhh" Vina tampak kaget dengan benda asing yang masuk dalam mulutnya, sementara Frans tak sabar memompa penisnya dalam mulut Vina, Tangan frans pun kembali bermain di dada montok Vina,...sesekali dia masih sempat memilin puting Vina, yang membuat gadis itu mendesah kesakitan...
Terkadang Penis Frans Masuk terlalu dalam yang membuat Vina tersedak, Tak hanya itu Penis kekar satpam itu pun tak berhenti mengaduk Vagina Vina, Dalam...
Frans menarik Rambut Vina yang dikuncirnya, Leher jenjang Vina yang mulus dengan sebuah tahi lalat menambah sensual pemandangan, sementara Pengemis tua itu hanya dapat memegangi penisnya menikmati pertunujkan itu, Frans makin cepat memperkosa mulut Vina,..
Ketika Satpam itu melepaskan cengraman tangan Vina, bergati ke Pinggul gadis itu, di luar dugaan Gadis itu menggunakan jemarinya sendiri memijit Vaginanya, dengan bertumpu pada pinggul gadis montok itu, Satpam itu menjadi lebih leluasa menyetubuhi tubuh Vina, makin cepat dan kuat sehingga membuat gadis itu tak kuasa menahan Organsme demi Organsme yang menderanya..
Entah sudah berapa lama Vina melayani kedua orang ini, hingga akhirnya satpam itu melepaskan Penisnya dari vagina Vina, Begitu juga dengan Frans, Vina Berlutut dengan kedua kakinya, membuka mulutnya lebar, menunggu penis mereka meledak,
"Crot, Crot...Penis satpam itu meledak lebih dahulu sementara Frans masih sibuk mengocok penisnya,..Satpam itu meminta Vina untuk menghisap penisnya sampai meledak dalam mulutnya dan langsung masuk ke tenggorokan Vina,..Cukup banyak hingga Vina kesulitan mencernanya,..tak lama giliran Frans yang memuntahkan muatannya, namun bukan di mulut Vina, dengan Penisnya, Frans memoles wajah Vina dengan spermanya, menganti Make Up yang menghiasi wajah cantik Vina,..
Vina langsung tertunduk di lantai semen itu, dia sudah sangat kelelahan, Vaginanya terasa nyeri, ke-tiga orang itu tampak menikmati pertunjukan itu, mereka tak menyadari seseorang mengabadikan permainan mereka dengan kamera Ponselnya, dan bergegas meninggalkan tempat itu...
"Ok ready for the main event" kata Frans yang membuat jantung Vina meloncat keluar...
Vina menyangka ini semua sudah berakhir, namun ternyata...
Apalagi ketika Pengemis pincang itu memelorotkan celana, Penisnya besar sekali, hingga membuat mata Vina terbelalak, belum lagi membayangkan disetubuhi, pengemis cacat dan buruk rupa seperti ini,..
Melihat keraguan Vina, Satpam tadi segera mengangkat tubuh Vina dan melempar Vina kepelukan satpam itu yang dusuk di Jok CR-V Frans, sedangkan Frans tampak cuek dengan kelakuan mereka...
Pengemis itu mengerayangi tubuh montok Vina, sementara Vina hanya menangis jijik dengan penampilan pengemis itu, Belum lagi ketika pengemis itu tanpa rasa Jijik menjilati wajah cantiknya yang bersperma Frans..
"Jangan Pak , Tolong Ampun pak..." Mohon Vina...
Pangemis itu terus menjilati wajah Vina sampai bersih..
"Salah sendiri kenapa lupa ma saya??Saya aja selalu ingat kata-kata hinaandari Non"
Vina pun mulai mengingat kejadian itu dan kembali merengek,..
Namun Pengemis itu tak perduli dan menyodokan pensinya dalam mulut Vina,..Vina pun terpaksa mengoral penis itu karena Pengemis itu mencekik lehernya,..Vina menghisap penis itu, bahkan sesekali mendeep Throatnya, dengan harapan semuanya akan cepat selesai dan terlepas dari penderitaan ini,..
Lutut buntung pengemis itu bermain di dada Vina, jijik sekali rasanya, ketika lutut itu menyentuh putingnya, berulang-ulang, Vina pun berusaha menyepong penis itu dengan kuat, hingga tanpa disadarinya Frans menarik Roknya hingga lepas, belum hilang rasa kagetnya penis Frans menjelajah masuk dalam Vaginanya, dengan satu sodokan keras yang membuat Vina meloncat kesakitan, namun sodokan itu langsung diikuti sodokan-sodokan lain yang membuat vina tak lagi dapat berkonsentrasi mengoral pengemis itu...
"Ayo, sepong Non, jangan dikocok aja" kata pengemis itu, namun sulit untuk Vina, karena Penis frans meluncur begitu deras dalam vaginanya,, membuai gadis itu, hingga Pengemis itu hilang kesabarannya dan menyodokan penisnya dalam mulut Vina...
"Ahhh, Mmmmmphhh.." desah Vina,..
Organsme kembali mendera gadis itu, hingga akhirnya, pada Organsme kedua tanpa perasaan Frans ikut memuntahkan laharnya dalam Rahim Vina yang membuat gadis itu tersentak kaget..
"Hahaha, mampus lu perek.." Ketika Air mata Vina menetes, gadis itu menyadari hari ini termasuk masa suburnya,..namun dia tak dapat berlama-lama memikirkan nasibnya...Pengemis itu tampak gusar, dibantu satpam itu untuk mengangkat Vina. Tubuh Vina yang Tergeletak di Jok mobil itu, kini harus siap dengan pentrasi dari pengemis itu, berpegangan pada Jok mobil, Vina menutup matanya ketika penis yang berukuran jauh lebih besar dari pendahulunya itu mulai menerobos masuk,,..
Inci demi inci mulai masuk membelah Vaginanya,..sementara Vina mendesah tak karuan, Penis pengemis itu menerobos masuk hingga dengan satu tusukan kuat Penis itu masuk seluruhnya yang membuat Vina menjerit,..
Sesaat menikmati himpitan denyut otot-otot vagina Vina, Pengemis itu menumpahkan semua hasratnya menyetubuhi vina, tanganya pun tak berhenti memainkan Payudara Vina yang terpelanting kekanan-kiri, Jemarinya pun tak lupa memijit vagina Vina bermain di Clitorisnya, yang membuat Vina melupakan wujud orang yang menyetubuhinya, tenggelam dalam birahinya sendiri,..
Mereka bermain cukup lama dalam posisi DoggyStyle, 2 Organsme menyerang Vina dalam Posisi itu, hingga membasahi Jok mobil Frans, namun tak cukup sampai disitu, Pengemis itu mengangkat tubuh Vina dan memposisikan dalam posisi Woman On Top dan memaksa Vina kembali beraksi menyetubuhi pengemis itu, sementara Pengemis itu menghisap sambil sesekali mengigit payudara Vina yang berpentalan didepannya, brewok pengemis itu memberikan tambahan sensasi bagi Vina..
"Ahhhh, awww..." ketika Vina kembali berorgansme.sampai akhirnya Vina yang sudah kelelahan mulai lemas untuk mengenjot Pria ini, Pengemis itu gantimengenjot Vina yang sudah kelelahan, ditatapnya wajah cantik Vina yang kelelahan namun masih dipenuhi nafsu, Hingga Akhirnya... Penis Pengemis itu mengeras, Tak ingin kecolongan Vina pun segera meepaskan diri, Sperma pengemis itu berceceran di perut Vina, yang kemudia dipoles ke seluruh permukaan dadanya, Vina yang kelelahan itu pun mulai tak sadarkan diri di jok mobil Frans...
Stelah itu, Frans dan Satpam itu memindahkan Tubuh Molek Vina yang tak sadarkan diri ke mobilnya, mereka pun berpisah.Frans dengan Mobilnya meluncur lebih dahulu sementara Pengemis dan Satpam itu mengendarai mobil Vina, Pengemis itu duduk dibelakang sementara Si satpam mengemudi, Pengemis itu tampak belum puas memperdayai Vina, Tangannya masih bermain di Vagina Gadis yang tak sadarkan diri itu, bahkan ketika mereka meninggalkan Vina di daerah dekat rumahnya, Penegmis itu masih sempat mengantungi Celana Dalam Vina,sebelum pergi dengan Taxi entah kemana..
__________________________________________________________________________________
"Yooooooooooooo!!!!" Teriak Vic sambil mengandeng Mellissa kekasihnya,..
Diikuti oleh Eason dan lainnya meloncat dari perahu Boat yang mereka sewa Ke pulau Bidadari itu menjelang UTS memang ada libur selama 3 hari yang dimanfaatkan oleh mereka untuk bermain-main sekedar melepas penat, di rombongan berjumlah 30 orang itu tampak Ando, sebenernya dia malas ikut, namun karena Gratis dan ajakan dari Eason dan beberapa teman lain membuatnya tak kuasa menolak,.
Para WAGs menyewa satu Cottage besar dan hanya diisi 4 orang, sementara Vic dan lainnya menyewa cottage disebalah para gadisitu,..Ando pun harus bergabung dengan 9 orang lainnya disebuah Cottage yang lebih menyerupai bangsal..
Malam itu mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing, ada yang asik bercanda dengan para Gadis, ada juga yang sibuk pacaran dengan kekasihnya, namun siapa yang perduli dengan Ando, memang dia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini, tapi entah sampai kapan, semoga Esok hari akan membawa Angin perubahan bagi hidupnya...
Ando pun berjalan sendirian dalam keremangan malam, hingga sebuah Cottage kecil namun cukup mewah, ya ibarat Juniour Sweet lah, menarik perhatiaanya, cottage itu cukup terisolasi, hanya sebuah cottage yang menyala, sedangkan 2 cottage di sisinya, tampak kosong tak berpenghuni..
Penasaran Ando pun mendekati tempat itu...dibayangan kamar itu, terlihat sosok wanita berdiri seolah tak berbalut selembar kainpun,..berjalan mendekati Pria yang duduk di sebuah sofa,..Bukan bahkan bukan berjalan lebih tepat merangkak mendekatinya..
Pemandangan ini membuat Ando makin penasaran, hingga akhirnya dia mengintip disela-sela kamar Jendela kamar itu...Wanita yang dilihatnya sungguh membuat dirinya terkejut, ya dia mengenal wanita ini teman Ryan, si Tomboy Audrey bagaimana mungkin gadis yang lebih mirip seorang lelaki ini, bagaikan seorang budak sex, wajahnya yang cantik dengan rambut pendeknya menambah daya sensualnya yang berbeda dengan Gadis lain..
Ando pun melihat sosok lelaki itu, Ya ampun Ternyata Steve, orang ini memang Bajingan yang tak pernah sadar dengan dirinya sendiri, selain Gendut dan Jelek orangini selalu menganggap dirinya hebat..Melihat Sosok Pria Culun yang menyetubuhi Audrey, membuat Ando menginginkan bagiannya juga..
Ya selain itu, masih jelas teringat penghinaan yang diberikan Audrey ketika mengalahkannya dalam tanding basket, ya memang OlahRaga bukan lah bidang keahliannya, namun apa harus Cewek itu mempermalukannya didepan umum seperti itu..
Ando pun mengetuk pintu itu, terdengar bunyi kasak kusuk dari dalam, hingga tak lama hanya dengan celana pendek Steve membuka pintu, perut buncitnya memperlihatkan kemakmuran yang tak dimiliki orang-orang di kampung Ando..
Wajah Steve tampak sangat terkejut ketika Ando muncul dari balik Pintu...
"Mau ngapain lu!!Kenapa bisa ada disini??" Kata Steve penuh emosi..
"Suka-suka gue donk...!!" Balas Ando sambil berjalan masuk,..
Tentu saja Steve mencegah Ando masuk, namun Ando yang jelas lebih kuat dari si gendut Steve tetap dapat melangkah masuk,..Hingga Ando mengancam Steve..
"Gue Tahu lu ngapain tadi!!" Ancam Ando..Yang membuat Steve luluh lemas..
"Ok, lu mau apa??" Tanya Steve, dengan nada memelas..
"Keluarin donk cewenya, gue mau nonton lu.." jawab Ando..
Steve pun pasrah, entah apa yang ditakutinya, mungkin reputasi keluarganya sebagai pemilik salah satu yayasan sosial di IbuKota, membuatnya pasrah mengakui perbuatanya didepan Ando,..Tak lama Audrey pun keluar dari salah satu kamar, dan tampak kaget melihat sosok Ando..
"Kenapa lu disini??" Tanya Audrey kaget..
"Justru gue yang binggung, gue ga luiat lu di rombongan.."
Audrey dan Steve pun mengerti, rencana mereka untuk SexParty ditempat ini terancam bubar, ternyata teman-teman kampus ikut berlibur di pulau itu...Wajah mereka tampak lemas berbanding terbalik dengan senyum di wajah Ando..
"Ayo donk lanjut lagi"..Ujar Ando pada kedua orang itu, sambil duduk di Sofa
Audrey yang hanya mengenakan Celana dalamnya tampak Enggan Sementara Steve hanya pasrah saja, dan memelorotkan celana Pendeknya...
Penisnya ternyata masih menegang, dia berusaha mendekati Audrey, namun Audrey menutup kedua payudaranya yang memang tidak besar itu dengan kedua jarinya..Permaina kejar mengejar itu membuat Ando kesal, Hingga Akhirnya dia menangkap Tubuh Audrey..Keindahan tubuh Audrey cukup membuat Ando terangsang, Dipeluknya tubuh Audrey, sementara tangannya mulai menjelajahi payudara Audrey..
"Jangan, Ahhh.." Audrey berusaha memberontak..
Sementar steve makin tampak kepengecutannya dan membiarkan kekasih yang didapatkannya dengan paksa itu bermain dengan Orang yang lebih jelek dari pada dirinya..
Dengan tanganya yang besar Ando merogohi dada Audrey, sementara Dia berusaha mencumbu Audrey, Tangannya memainkan puting susu Audrey, sesekali dia menariknya dengan keras, yang membuat Audrey mendesah, Tubuhnya mulai menerima rangsangan rangsangan dari Ando..
Audrey membuka bibirnya mempersilahkan Ando memasuki tubuhnya..Audrey mulai mendesah menikmatinya..Ando dengan gencar berpindah posisi menindih Audrey, tanpa sedetikpun lidah mereka berhenti bermain, Audrey pun tak ragu lagi ataupun malu, tangannya mulai meanri di dada Ando, begitu juga Ando yang mulai menyusu pada Audrey, sementara tangannya sudah mengeksplore, daerah bawah tubuh Audrey,..
Jemarinya menyingkap celana dalam Audrey, semetara jemari yang lain mulai bermain di Klitorisnya...Audrey pun lagi-lagi hanya Pasrah, sejak pemerkosaan yang dilakukan oleh Steve, yang ada dalam pikirannya hanya Sex, Sex, dan Sex..Namun dia terlalu lugu hanya bercinta dengan steve, ini adalah pengalamannya yang pertama dengan lelaki lain...
Audrey pun mendesah tak karuan, ketika Jemari Ando menari di Clitorisnya yang membuatnya makin terbuai oleh keadaan, Audrey pun memelorotkan celan pendek Ando,..Sekaligus Celana dalamnya hingga Penis Ando pun menyembul keluar, Audrey seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sementara Penis Steve saja sudah dianggapnya sebagai penis terbesar di dunia, namun Penis Ando membuka mata Audrey tentang Ukuran Penis,..
Tak Malu lagi mereka sudah berposisi 69, sementara Audrey mulai mengulum penis Ando, Ando pun mulai memainkan Lidahnya yang panjang dan tebal itu menyapu setiap Sudut Vagina Audrey, yang membuat gadis itu makin mengila, sementara Steve hanya dapat duduk termenung menatap kekasihnya yang sedang digauli Orang lain..
Penis itu besar sekali hingga tak dapat tertampung dalam mulut Audrey, jemari Audrey pun tak lupa mengocok penis Hitam Ando dan sesekali bermain di buah Zakarnya,..Hingga Akhirnya Ando mulai menyodokan jemarinya dalam Vagina Audrey yang membuat Gadis itu menyeruak,..
Jemari Ando meluncur deras di Vagina Audrey yang membuat Audrey tak lagi bisa mengoral Ando dengan benar..
"ohhh, awwww.." Ceracau Audrey...
Jemari Ando memacu Vagina Audrey cepat hingga membuat gadis iu mengejang dan berorgansme, sementar cairan cintanya membasahi jemari Ando,..
Puas dengan hasil kerjanya Ando pun berbalik, mengangkat satu kaki Audrey,..Sambil mencumbunya.. Dia mulai berusaha melakukan penetrasi ke Vagina Audrey, sempit sekali hingga membuat Audrey, mendesah tak karuan, pemandangan ini justru membuat Steve makin menegang..
Penis Ando pun memasuki Vagina Audrey, sedikit demi sedikit sementara Audrey tampak kesakitan yang justru memacu Ando untuk melakukan Penetrasi lebih Kuat,..Stelah beberapa menit berusaha..Akhirnya Ando dapat measukan penisnya daklam Vagina Audrey,..Audrey hanya menutup matanya ketika Ando mulai mengenjotnya...
"Ohhhh, yaaa, awww" Audrey terus mendesah
Sementara Steve menatap wajah kekasihnya yang tampak menikmati tiap penetrasi yang di rasakannya
"Gila sempit banget, ga lu apa-apain ya??" Tanya Ando..
Steve hanya menggelengkan kepala, sambil memegangi juniornya..Ando pun mengerti keinginan Pria Itu..
"Mau ikut??Mulutnya kosong, hahaha" Tawar Ando,..Diluar dugaan Steve berjalan mendekat, dan memasukan penisnya yang sudah menegang ke mulut Audrey, Audreypun langsung menyantap Penis itu seperti kesetanan...
Karena Permukaan Vagina Audrey yang makin basah memudahkan Ando untuk melakukan penetrasi lebih dalam dan cepat sehingga membuat Gadis itu blingsatan,...Sementara Steve pun hanya merem melek menikmati service Audrey yang kesetanan, dilahpanya penis Steve sampai tak tersisa,..
Hingga Akhirnya tubuh Audrey mengejang hebat, Otot vaginanya mengeras, disertai lolongan panjang, Audrey pun Berorgansme, sebuah Organsme dahsyat yang belum pernah dirasakannya..Ando pun tidak mengendurkan kecepatannya..Dia terus memacu gadis itu, hingga dalam beberapa menit entah sudah berapa Organsme yang dirasakan oleh Gadis itu..
Sampai akhirnya setelah hampir satu jam bercinta, Audrey yang sudah tampak kelelahan pun harus meminum Sperma Steve,..Ando pun segera mengganti posisi dia turun dar sofa itu sementar Audrey menyandar pada bagian punggung Sofa,..Setelah merentangkan kedua kaki Audrey,Ando kembali melakukan penetrasi dangkal pada Audrey, Penetrasi dangkal itu membuat Audrey makin belingsatan..
Gadis itu pun mulai menggerakan pinggulnya berusaha mendapatkan penetrasi yang lebih dalam, hingga akhirnya Ando melakukan sebuah sodokan kuat yang membuat Gadis itu berteriak..
"ohhhhh, shit..." Audrey memekik kenikmatan...
Ando pun kembali memompa Audrey dengan dahsay hingga tubuh Gadis itu terangkat beberapa kali, dengan tubuh kekarnya Ando sesekali mengangkat tubuh mungil Audrey yang membuat Gadis itu merasakan penetrasi yang lebih dalam..
Ando terus memacu Audrey hingga gadis itu, berorgansme buerulang kali, hingga akhirnya Ando pun mencapai klimaks, Tanpa pikir Panjang Ando Memuntahkan semua muatannya dalam vagina Audrey, yang membuat gadis itu kembali berorgansme...
"Ohhhh," ucap Audrey, sebelum gadis itu tidur kelelahan,..
__________________________________________________________________________________
Audrey pun terbangun setelah bebrapa jam menatap Ando yang duduk di sofa,.. Merangkak mendekati Lelaki itu, dan merogoh penisnya sambil berkata...
"Tuan, mau service seperti apa"
Mereka pun bercinta sampai keesokan harinya selam 2 hari di pulau itu, tanpa ada orang lain yang mengetahui keberadaan Audrey di Cottage itu..
Sekembalinya dari Pulau Bidadari, Ando pun melakukan Packing, selamat tinggal kemiskinan, dengan Jumlah Player yang banyak, kini Ando dapat menyewa sebuah Rumah sederhana yang jauh lebih baik dari tempat kostnya, belum lagi kini memiliki seorang budak Seks cantik yang dapat melayani kebuthan biologisnya...
 
Campus Desperado 4: Count Down
Brakk!!!
Vic terjatuh keras karena Sliding kasar dari Ando...
Sepertinya sliding itu disengaja oleh Ando...
Vic pun berdiri dan menerjang Ando..
"Lu bisa maen ga sich!!!" Bentak Vic sambil menarik kerah kaus Ando...
Eason pun segera melerai kedua temannya itu..
Sedangkan Ando hanya melepaskan Kausnya dari cengkraman Vic,..
Wajahnya tampak tidak bersalah,..
Sementara Eason berusaha menenangkan Vic, Ando malah mengambil bola
seolah
tidak terjadi apapun saat itu..Vic pun makin tersulut emosinya...
Dia pun menghampiri Ando dan langsung memukulnya...
"****** lu!!!" bentak Vic
Tendangannya pun menyusul kemudian..menghantam perut Ando...
Ando pun jatuh tersungkur, sementara "Lisa" kekasih Vic, segera berlari
menhampiri kekasihnya..
"Yang, sabar yang.." Ucap Gadis cantik itu sambil menenangkan Kekasihnya..
"Tai lu tau gak.." Bentak Vic lagi,..
Sementara Eason segera membangunkan tubuh Ando yang masih meringis
kesakitan..
"Udah lu mending cabut aja!!" Saran Eason...
Reaksi Ando jauh dari perkiraan Eason, bahkan seperti bukan Ando yang
dikenalnya,,Ando justru mendorong tubuh Eason,..Namun Eason masih bisa menahan
kesabarannya..Dia pun segera berdiri..Sedangkan Ando melangkah meninggalkan lapangan itu...
"Udah, udah, udah...Lanjut lanjut" Kata Jack berusaha mencairkan
suasana..
"Jack.." Kata Ryan sambil memberi Passing pada Jack..
Vic dan Eason pun berusaha kembali larut dalam permainan meski hati
mereka
jelas masih kesal..
Sesudah berakhirnya latihan rutin mereka, sambil mengambil tasnya,
Eason pun
melangkah menghampiri Vic yang sedang membasuh lukannya..
"Sory sory, gue ga tahu bakal begini"
"Tai lah tuch orang!! gue ga nyalahin lu!! Tapi jangan ajak tuch orang
lagi!!" Jawab Vic
"Iya gue ngerti makanya sorry Vic" Kata Eason sambil membasuh keringat
diwajahnya dengan Handuk...
"Udah jangan Marah-marah aja" Kata Lisa sambil memberikan Aqua pada
pacarnya
itu,..
"Mau minum??" tawar Lisa pada Eason..
"Ga ga usah gue ada, cici lu mana??"
"Ada di depan tuch"
"Ok dech, gue ke cici lu dulu.." Kata Eason, sambil melangkah keluar,
sementara Lisa masih menenangkan Emosi Pacarnya itu...
Yupz dua gadis itu memang kembar, yang satu pacar Eason yang satu lagi
Vic,
namun wajah mereka tidak serupa walaupun mirip,..
Dengan wajah manis Jess menunggu kekasihnya sambil duduk di bangku
sekitar
lapangan, Eason pun membalas senyuman manis dari gadis yang
dicintainya,
namun.
"Kan aku dah bilang!! Jangan Ajakin tuch orang, lu masih aja gaul ma
dia!!"
bentak pacarnya..
Kembali untuk kesekian kalinya untuk hari ini Eason kena semprot
kekasihnya..
"Iya, iya..Udah dech cape nich.." Rayu Eason..
"Jangan deket-deket bau ah.." Jerit Jessica ketika Eason berniat
memeluk
gadis itu..
"Ah, masa gitu..hehehe" sambil mengejar kekasihnya..
Mereka pun kejar-kejaran sambil diiring tawa teman-temannya..
————————————————————————————————————
Berjuta kemarahan berkecamuk dalam benak Ando, dia menjatuhkan dirinya
diatas tempat tidurnya...
"Kenapa gue musti lebih rendah dari mereka??"
"Kenapa mereka ngangep gue gitu??"
"Kenapa mereka ngerasa lebih...!!"
Pertanyaan itu berulang kali keluar dari mulut Ando sampai akhirnya
Ando
berhenti berkomat-kamit dan menemukan jawabannya sendiri
"Uang..Uang..Uang"
"Semua karena uang,,...!!"
"Liat gue sekarang!! Apa gue masih kalah dari mereka???"
Tawanya pun memenuhi ruangan mewah tersebut..
Ruangan Tempat tinggalnya sekarang jauh lebih baik dari yang
ditinggalinya
selama ini..Sebuah Laptop Toshiba tergeletak disebuah meja "kerjanya",
dan
ruangan itu pun terasa sejuk berkat sebuah AirConditioner disudut
ruangan..
Ando pun membawa LapTopnya keluar..
Diluar Adhie, sang Gremo yang sudah menjadi anak buah Ando duduk sambil
membuat perhitungan Judi, di mejanya puluhan lembar kertas tergeletak
yang
menandakan jumlah player Ando,..
Sambil menyalakan Laptopnya,..Ando pun berkata..
"Dhie, gue mau si Ella Donk sekarang.."
Adhie pun menatap Ando,..Kemudian tampak berpikir...
"Tenang aja bisnis tetep bisnis..Pasti gue bayar.." Tegas Ando
"Bukan gitu boss,.." Namun Adhie menghentikan tanya melihat kemarahan
Ando..
Dia pun segera memencet tombol HandPhonenya menghubungi Gadis malang
itu..
Berselang berapa lama, sebuah Jazz merah pun berhenti di pekarangan
rumah kontrakan Ando.***dis cantik itu pun dengan langkah berat melangkah
masuk kerumah Ando, didalam Ando sudah menunggunya dan membopong Gadis itu
menuju Kamarnya..Ella sempat menatap Adhie tajam, namun Ando sudah menarik Gadis itu dalam kamarnya...
"Ohhh..." desah Ella ketika Penis Ando menghujam Vaginanya dengan
Deras..
Gadis itu sudah berulang kali disetubuhi oleh Ando, semua dilakukan
untuk menjaga Rahasia ini dari Orang lain, termasuk kekasihnya..Walaupun
sudah mulai menikmati penis Ando, namun tetap saja Penis itu terlalu besar
bagi gadis sepertinya,..
Tubuh Ella sudah dipenuhi peluh, ketikaAndo mengangakat wajah gadis
itu, dan memasukan penisnya yang basah oleh cairan kemaluannya sendiri, Ella pun segera mengoral penis hitam Ando, menatap wajah Lelaki jelek itu saja sudah membuat Ella muak, namun tetap saja dia harus mengoral penis itu,sementara sambil mengoral penis itu, dengan semua ilmu yang dimilikinya, Ella pun merasakan perih di daerah selangkangannya karena serangan Ando tadi..
Setelah Ando merasa Puas dengan sapuan lidah Ella pada penisnya Ando
pun mendorong tubuh Ella, dan kembali memasukan penisnya dalam vagina Ella,
Gadis itu pun kembali mendesah tak karuan dalam Posisi DoggyStyle itu,
rambut panjangnya dijambak Ando dari belakang, sementara Ando memasukan jari telunjuknya pada anus Ella yang membuat gadis itu makin mengerang kenikmatan..
Entah sudah berapa kali Ella berorgansme, sementara Ando masih tampak
belum menumpahkan semua hasratnya, Tangannya yang besar dengan bulu yang memenuhi tangan kuat itu, terus mengerayangi tubuh montok Ella yang sudah penuh dengan peluh, hingga akhirnya Ando mencabut penisnya dari vagina Ella dan memasukan penisnya dalam mulut mungil Ella, taklama Penis itu pun menembakkan amunisinya memnuhi mulut Ella, Ella pun mengerti dia harus menelan semua sperma Ando bila tidak ingin Ando menamparnya...
Sementara Adhie diluar tampak asik berbincang dengan Audrey, Gadis itu
sudah menjadi budak Sex Ando, dan menunggu Tuannya memanggil gadis itu,..
Ella pun melangkah ke arah kamar mandi yang masih dalam kamar tidur Ando, diikuti oleh lelaki jelek dan hitam itu,..Sementara Ella membasuh
tubuhnya dengan air hangat yang mengalir dari Shower di kamar mandi,sedikit penghilangkan penatnya,..sementara Ando masih sibuk memainkan payudara Ella yang bahkan Puting susunya sebelah kanannya masih menonjol akibat hisapan Ando yang kasar..
Selesai mandi Ella pun kembali mengenakan pakaiannya, Ella pun
melangkah keluar sementara..Audrey menatap Ella dengan tajam seperti penuh dengan Api cemburu, tapi Ella seolah mengenal Gadis cantik itu...Dan Ella tidak mengangapnya terlalu penting toh berarti mereka mengengam Rahasia yang sama dengannya..
Sementara Audrey yang tampak kegirangan menatap wajah buruk Ando dan segera mendorong Pria itu mauk ke kamarnya.Ella tampak memarahi Adhie dengan terjadinya peristiwa ini..
"Gue dah bilang berapa kali ma lu!! Ngerti gak sich!! Jangan Hubungin
gue hari Kamis gini!!" Bentak Ella
"Sory gue juga ga mau, tapi gue bisa apa!!" Jawab Adhie penuh rasa
bersalah..
Ella pun bersungut-sungut meninggalkan rumah itu,..sementara Adhie,
hanya dapat menatap Gadis itu pergi, Gadis yang mungkin dicintainya namun apa dayanya??
Panasnya udara siang itu, dtambah pengapnya ruangan Foodcourt, membuat Ac yang ditaruh di tiap sudut ruangan menjadi kurang berarti, sementara puluhan mahasiswa menikmati makan siang mereka, mereka memiliki cerita masing-masing
" Ah gila panas banget nich Kangkung... " Ujar Ryan, sambil meniupi kangkung dihadapannya
" Pelan-pelan donk makannya " Jawab Cheryl
" Hehehe, iya nich juga kepanasan Tau " lanjut Ryan sambil bercanda dengan Cheryl
" Ah, lu dasar... Gila tugas gue banyak banget..Pusing gue " Kata Vic tiba-tiba, bukan makanan yang ada di mejanya, tapi tumpukan buku dan kertas-kertas yang sedang dikerjakannya..
" Lu sich kalo belum mau kumpul ga pernah ngerjain sich..hehehe " Ujar Ryan, sambil menganyam makanannya..
" Mau gue bantuin ga Vic ?? " Tawar Cheryl..
" Lu mank baek ya..Hahaha..Nich tolong kerjain dah, gue mau makan dulu,.." Kata Vic, sambil memberikan bukunya pada Cheryl..
" Jangan semua do... " kata Cheryl, sayang terlambat, karena Vic sudah meloncat , sambil menaruh telunjuknya ke depan mulutnya, memberi tanda..
Namun Vic tercengang tatkala melihat sesosok wanita yang meleintas cepat di depan meja mereka...
" Audrey... " pikir Vic ,..
" Jangan Vic " sanggah Ryan cepat, sayang Vic sudah melangkah mengejar Wanita itu..Ryan hanya takut kasus itu melebar, mengingat hubungan Lisa kekasih Vic, dengan Audrey kurang baik, karena kelakuan Vic juga sich..
Audrey seolah menyadari bahwa Vic mengejarnya, sehingga dia mempercepat langkahnya, namun masih dapt terkejar oleh Vic, yang langsung menahan bahu gadis itu..
" Drey, kenapa si lu nghindarin gue?? gue salah apa ma lu " Kata Vic
" Ga..eh.. itu,.. Lu ngerasa nya aj kali..gue, gue biasa aja.. " jawab Audrey terbata-bata, jelas sekali aroma kebhohongan dari ucapannya..
" Ok, kalo lu marah ma gue, tapi kenapa lu ga pernah masuk lagi.. " Lanjut Vic..
" Ah, gak koq, buktinya..Buktinya gue ke kampus sekarang.. "
" Udahlah Drey, kenapa sich lu?? "
" Ah ga, eh udah ya Vic, gue, gue masih da tugas, bye.. " kata Audrey sambil melangkah pergi..
Vic pun akhirnya kembali masuk dalam FoodCourt, dengan sejuta kekecewaan, bukan-bukan karena cinta, namun Audrey adalah kawan Vic sejak masih SMA dahulu, namun entah kenapa, tiba-tiba gadis itu menjauhinya..
Sambil membawa sepiring Mie Goreng yang tadi dipesannya, Vic kembali ke mejanya..Ryan pun melepaskan pegangan tangannya dengan Cheryl, Vic sebenarnya menyadarinya, namun seolah tak tahu, untuk menghindari perpanjangan masalah..
" Gimana Vic ?? " Tanya Ryan..
" Ah, ga lah.. Ga masalah.." Jawab Vic singakat, wajahnya tampak sangat kecewa,..
" Nich tugas lu, cape gue banyak gitu.." Kata Cheryl
" Hmmm, Thanx ya.. " Kata Vic, sambil menutup buku, dan melepaskan papernya, memasukan dalam Filenya..
" Udah, lu santai aja...Cewe lu dateng..." sanggah Ryan
2 orang gadis cantik, mendekati meja mereka, si kembar Jessica dan Mellisa, Mellisa berjalan lebih cepat sambil merangkul Vic dari belakang...
" Hunz, koq sms aku ga dibales ?? " Tanya Lisa, manja
" Sory, mank kamu sms ya?? " Sambil mengeluarkan 9500nya memeriksa sms yang masuk..
" Iya, ampe 3 kali loh.. " Lanjut Lisa..
" Iya, tadi aku Silent, kan ga vibrate, lagi aku lagi bikin PR nich hunz " Jawab Vic,..
Mereka berdua pun mulai asik dengan obrolan mereka sendiri, sementara Jess, duduk di salah satu bangku, dan langsung menyerang Ryan dengan pertanyaan..
" Liat cowo gue ga Ryn?? Lu bedua mesum ya ??" Jess, setengah bercanda
" Wah gue kaga tahu, ga gue kandangin tadi..." Kata Ryan binggung..
" Masuk ga dia tadi?? Lu sekelas kan...?? "
" Ma,..masuk tadi, gue sebelahan ma dia tadi.*** telat lagi, tumben kan..heheehe" Jawab Ryan Mantab..
" Oh,... " Jawab Jess sambil mengeluarkan Ponselnya, menhubungi Eason pacarnya..
Jantung Ryan langsung berpacu deras, bagaimana tidak, siapa diantara Geng mereka itu yang tidak tahu bagaimana, amukan Jessica yang ganas..
Bagaimana Bila Eason, masih tidur dan tidak mengangkat ponselnya
" Halo, dimana lu!! " Kata Jessica ketus dibalik telepon
Untunglah diangkat..Yang membuat Ryan sedikit tenang, sementara Jess asik dengan teleponnya, mereka kembali sibuk dengan cerita masing-masing..
—————————————————————————————————
" Kenapa sich La?? Lu koq selalu nutupin hubungan kita " Kata Jack, dibalik kemudi Lancer-nya
" Bukan gitu huney , aku belum siap aja " jawab gadis cantik disebalahnya
" Tapi, sudah lebih 4 bulan kan kita jalan.." Lanjut Jack
" Ya, aku janji kasih aku waktu sebentar lagi... " Jawab gadis itu, sambil mencium bibir Jack lembut..tangannya pun merangkul leher Jack, menambah dalam suasana
Beberapa menit mereka asik bercumbu,tak perduli dengan kendaraa-kendaraan yang melintas, sampai Gadis itu melepaskan pelukannya,..
" Yang, aku masuk dulu ya..." Kata Gadis itu..
" Nanti kita jalan ya sore.."
" Iya sayang " Gadis itu pun, mengangguk sambil mencium kening Jack, dan membuka pintu mobil itu, melangkah keluar..
Jack pun, kembali merenung menatap gadis yang mungkin kekasihnya itu, berjalan menuju koridor yang menghubungkan gedung parkir dengan kampus..
" Oi, oi, oi.. Mesum aja lu.. " Kata Eason, sambil mengebrak-gebrak pintu mobil Jack, membuyarkan lamunannya..
" Sial lu...Telat lagi lu ya...?? " Tanya Jack..
" Iya, ngehe, mana bisa bangun gue jam A gitu, mana jum'at karang, tiap kamis kan kt maen ampe malem kali.." Jawab Eason..
" Gue aja bisa..Hahaha " Ledek Jack..
" Ah, Taik..Lu aja telat, mank gue kaga tahu.."
" Hahaha, iya lah, BT gue, jam A terus kuliah lagi jam D.."
" Weew, cabut yuk " Ajak Eason, sambil duduk di sebelah Jack..
" Ah, tar cewe lu ngambek "
" Tenang, tadi gue dah ditelepon, gue bilang ma lu makanya nyari lu.."
" Sial lu, gue lagi dijadiin alesan..hahaha, mau kemana kita??"
" Pijit yuk..hahaha!!"
" Ga mahal, nyodok aja yuk.." Ajak Jack
" Ok, dech " Sambar Eason..
" Di belakang aja ya.." Sambil menstarter mobilnya.
" Dimana aja lah.."
Mereka pun meninggalkan pelataran parkir itu, tak lama sebuah Toyota Yaris merah menggantikan posisi parkir mereka..
Vina, gadis cantik yang ternoda berada di balik kemudi mobil itu, dia memijit nomor diponselnya..untuk menelepon seseorang..
" La, gue diparkiran lantai 4.." memberi kabar ke balik telepon sana
Taklama dari seberang sana terdengar jawaban
" Yawda, cepetan ya.." Jawab Vina
Sekitar 10 menit kemudian, Gadis yang sama dengan yang bersama Jack tadi.***dis itu masuk dalam mobil Vina sambil menyerahkan sebuah buku..
" Nich buku lu Vin,.."
" Thanx ya La" Jawab Vina, sambil menaruh buku itu di Jok belakang..
" Lu ga masuk lagi?? "
" Ga dech, gue ada urusan.. "
" Cerita donk Vina, da apa.."
" Nanti gue pasti cerita La, lu da kelas kan, masuk sana "
" Yawda, tapi lu mau kemana?? "
" Ga, gue mau pulang, tar sore ada urusannya " sedikit berbohong
" Ya lu ati-ati ya huney.." Kata Gadis itu sambil memeluk Vina..
" Iya sayang " Vina pun mencium Gadis itu hangat...
Gadis itu pun kembali masuk dalam Kampus, sementara Vina, meninggalkan gedung parkir itu, tak lama, dia kembali memencet ponselnya..menghubungi seseorang...
" Gue kesana sekarang " Kata Vina singkat sambil menutup ponselnya..
Vina pun menuju Tol, mengemudikan mobilnya cepat ditengah terik matahari
—————————————————————————————————
" Sial Lu!!.. " Bentak Vina, ketika sampai di salah satu hotel berbintang di pusat kota Jakarta..
Ternyata Vina mengingkan rekaman pemerkosaan dirinya oleh Frans, beberapa hari yang lalu, dia mendapat mms, yang berisi cuplikan adegan pemerkosaanya, dari orang yang dia kenal, Vina berusaha menelepon nomor itu, namun tidak diangkat samapai pagi tadi semua sms masuk dalam ponselnya, yang berupa ajakan untuk datang ke hotel itu hari ini..
Namun dia tak menduga bahwa yang mengabadikan adalah ANDO, orang kampung yang kerap dihinanya, pemuda jelek hitam bertubuh kuli, yang membuatnya lebih heran adalah kehadiran Audrey, mereka memang tidak bersahabat..namun saling mengenal karena pernah sekelas dahulu..
Yang membuatnya lebih terpukul, yang merekam adegan itu adalah Audrey, dengan Ponsel N73-nya,..Kini Vina sudah terjebak dalam lingkaran setan karena kebodohannya sendiri, dan kegilaan Frans, ditambah lagi Ando yang muncul menambah mimpi buruknya..
" Ok, Lu mau apa?? Duit?? gue tahu lu butuh duit.." Tanya Vina, berusaha tegar..
" Hahaha, duit ?? Sekarang gue jga punya.. " Ejek Ando, sambil mencium Audrey yang membuat Vina jijik ketika Ando yang buruk rupa itu, melumat bibir mungil Audrey yang cantik..
" Jadi lu mau Apa ?? " Bentak Vina..
" Koq, lu jadi marah sich..." Jawab Audrey ketus..
" Ya buat apa gue liat lu bedua kaya gitu ?? "
" Ok.,Lu mau semua ini disebar??" Ancam Ando
Mendengarnya saja sudah membuat Vina serasa disambar geledek,..
" Jangan, gue mau bayar berapa juga, itu menentukan hidup gue selanjutnya.. " Mohon Vina
" Ok, gue cuma pengen kaya mereka, " Jawab Ando
Vina terpaku, pikirannya berkecamuk, kenapa ini kembali menerpa dirinya, haruskah dia menanggung pemerkosaan ini lagi??
Akhirnya Vina memilih mengangguk ketika Ando bertanya tentang kesediaanya untuk kedua kalinya, Ando pun segera melangkah menghampiri Vina, melepas Blouse pink yang membalut tubuh molek Vina, Sementara Audrey dengan Ganas mencumbu Vina, kedua gadis itu mulai asik menikmati permainan Lidah mereka..
Ando meremas Payudara vina yangmasih terbungkus Bra hitam itu dengan Kasar, yang membuat Vina mengerang kesakitan, Ando pun melepas Bra Vina hingga putingnya yang coklat terang itu menyembul keluar..
Vina tak kuasa mempertahankan harga dirinya, dia pun terpaksa melayani lidah Ando yang menyerang mulutnya, sementara Audrey mulai bermain dengan kedua puting Vina..
Ando pun puas bermain dengan payudara Vina, dia memelorotkan celana pendek yang dikenakan Vina, dan langsung memainkan Jemarinya di vagina Vina yang masih ditutupi celana Dalam itu..
Sementara Audrey, memelorotkan Celana orang yang dicintainya itu, dibukannya celana Jeans Ando, hingga Penis Ando yang besar dan kekar itu dapat dilihat oleh Vina,..
Ditengah desahannya, Vina sempat tertegun tak percaya melihat ukuran Penis Ando yang luar biasa, seolah tak percaya, bahwa itu penis manusia bukan penis Kuda..
Audrey segera memainkan jemarinya dalam Penis Ando, sehingga membuat penis itu bertambah besar dan keras, setelag dirasa cukup, tanpa ragu, Audrey langsung mengulum penis itu dalam mulutnya,..
Vina langsung bergidik tak percaya menyaksikan gadis itu menghisap penis Ando, seolah lupa dengan jati dirinya, sebagai gadis chinesse,..
" Kenapa?? Lu mau juga ?? " Tanya Ando tiba-tiba..
" Eh..Ng.. Ngak lah.. Lu gila apa !! " Bentak Vina..
" Tapi Gua mau!! " Balas Ando, sambil mendorong gadis itu berlutut dihadapan penis Ando..
Audrey pun langsung mendorong Wajah Vina ke penis Ando, Vina pun tak mampu lagi menghindar ketika Ando mulai menjengut Rambutnya yang pirang itu...Vina pun mulai mengengam penis Ando dengan jemarinya yang kecil, diiring rasa ragu, akhirnya Vina mulai menjilati batang penis itu, sebelum akhirnya memasukan penis Ando yang besar itu dalam mulutnya..
" Aooh " desah Ando Nikmat, ketika Lidah Vina yang mhangat mulai membelai penisnya..
" Gila perek menk beda,,..Belajar ma dia ya sayang.." Kata Ando, yang membuat wajah Vina mereh kebakaran menahan Malu..
Sementara Audrey mengangguk sambil menghisapi buah Zakar Ando, yang membuat Ando makin merininggis kenikmatan..
Entah sudah berapa lama kedua gadis itu melayani Ando, hingga akhirnya Ando melepaskan penisnya dari kedua gadis itu, dan mengocokanya sendiri, sampai akhirnya penis itu menembakan laharnya, Vina terpaksa membuka mulutnya lebar-lebar, ketika Ando membagikan spermanya yang kental itu pada kedua gadis cantik itu, dengan menahan rasa Jijik Vina terpaksa menelan Sperma itu,..
Vina tahu ini belum selesai, Audrey sudah asik menjatuhkan tubuh Vina keatas temapt tidur, dia mulai membuka pakaiannya sendiri, sesudahnya langsung mempreteli celana dalam Vina,..
Dengan Ganas Audrey langsung menyantap vagina Vina, di belainya dengan jemarinya yang mungil, sementara Audrey pun mengangkang di wajah Vina, meminta "Jatah" yang sama dari Vina..
Vina pun terpaksa menyantap vagina Audrey yang ditumbuhi bulu-bulu halus, ditambah lagi Lidah Audrey yang begitu dahsyat membelai vagina dan Clitorisnya, memang benar pepatah yang mengatakan " Wanita tahu dimana Wanita ingin disentuh "
Vina pun mulai tenggelam dalam birahinya dan mulai membalas keinginan Audrey, disapunya vagina Audrey, seolah sudah terbiasa dengan para wanita, membuat Audrey pun tebuai dengan permainan lidah Vina..
Kedua gadis itu saling bergumul hebat, hingga beberapa menit kemudian keduanya mencapai Organsme secara bersamaan..
Ando melihat takjub pemandangan ini, penisnya sudah kembali kencang, diapun menuju ranjang itu, dan mengangkat paha Vina ke pundaknya, sambil menghujamkan penisnya dalam Vgaina Vina, pertama hanya sekedar di depan saja, mengoles mulut Vagina itu, hingga akhirnya dengan satu tusukan keras yang membuat Vina memekik hebat Ando menancapkan Penisnya dalam Vagina Vina..
Vina pun hanya bisa mengigit bibir bagian bawah, ketika Ando mulai menusukan penisnya dalam vagina Vina,..
"Ahh, ahh, ahhh " Erang Vina, tiap kali Ando menusukan penisnya dalam vagina Vina yang sempit, untuk ukuran penis Ando
Entah kenapa nasibnya seperti ini, jatuh dari satu pelukan ke pelukan yang lain, sementara penis ando seras mengocok seluruh Vaginanya, belum lagi dia harus menjilati Vagina Audrey..
Sapuan lidah Audrey keseluruh permukaan Vagina Vina, membuat Vina terus mendesah tak karuan, sementara Penis Ando meluncur bagaikan Piston dalam Vaginanya..
" Aooohhh...." desah Vina tak tertahankan, ketika Penis Ando tertancap dalam..
Audreypun menghisap Clitorisnya, yang membuat gadis itu memikik untuk kedua kalinya..
Tangan Ando terus menampar bokong Vina sampai membuat pantat gadis itu merag menyala, sementara Vina mulai tak perduli dengan rasa sakit itu karena makin terbuai oleh birahinya..
Audrey mulai ikut memasukan jemarinya dalam vagina Vina, yang membuat Vina makin kesakitan, Penis Ando saja sudah membuat Vaginanya terasa sangat penuh, belum lagi ditambah oleh jemari Audrey, walau mungil tetap saja menambah beban Vaginanya untuk merengang lebih lebar..
" Ohhh " Vina kembali mendesah, sementara bagina Audrey masih mengambang di depan wajahnya seolah minta disaantap, namun apa daya, yang terjadi saat ini saja sudah diluar kemampuannya, bagaimana dia bisa melayani keinginaan Audrey...
Akhirnya Vina tak sanggup lagi menahan gelombang Organsme yang menyerangnya, diiringi sebuah desahan hebat Vina mencapai organsmenya yang kesekian kali, belum lagi selesai Organsmenya yang pertama, Audrey menghisap clitorisnya dengan kuat, sampai Vina kembali berorgansme untuk kedua kalinya..
" Masa cuma gini aja lu dah ampe lagi, ****** gue aja belom mentok.." celoteh Ando
Sementara Audrey menjilati cairan cinta Vina yang menetes sampai ke paha dan perutnya...Ando masih mehantamkan Penisnya dalam Vagina Vina, yang membuat Gadis itu hanya dapat membenamkan wajahnya ..
Audrey berbalik, dan menghisapi payudara Vina yang besar, jauh lebih besar daripada miliknya, " Wow, gede banget ya?? Asli ?? " Ejek Audrey..
Sementara Ando memompa penisnya dengan cepat yang membuat Vina makin kelojotan, dia masih sempat tersenyum ketika Audrey mulai meghisapi puting payudara Vina, sambil memelintir, puting yang satunya, Vina makin tak kuasa menahan desahnya..
Audrey kini beranjak ke wajah Vina, dikangkanginya wajah Gadis itu, sambil membenamkan Vaginanya ke wajah Vina..Vina Pun teerpaksa mengorat Vagina itu, sekaligus, mengalihkan rasa sakitnya dari serangan Ando,
Sesekali Ando mencabut penisnya, kemudian menancapkannya dalam-dalam secara tiba-tiba yang membuat Vina memekik sampai pantatnya terangkat,
Ando meminta Audrey turun dan membalikan Tubuh Vina Dalam Doggy Style, sementara kini giliran Audrey yang mengangkangkan Vaginanya, ke wajah Vina,..
Vina menutup wajahnya bersiap menerima penis Ando dalam Vaginanya, menghiraukan Vagina Audrey yang tepat di depan wajahnya..
" Ohhh......Awwwwww..." Vina memekik keras, ketika Ando ternyata menusukan penisnya dalam Anus Vina, Gadis itu tidak siap dan berontak, namun Audrey menarik wajah Vina dan membenamkannya dalam Vaginanya..
" Ahhh " desah Vina tiap kali, penis Ando menancap dalam Anusnya, bunyi tumbukan Pinggul Ando dengan Pantat Montok Vina menimbulkan bunyi tersendiri yang makin mengairahkan suasanan, belum lagi suara desahan kedua gadis cantik itu, yang bergantian memenuhi ruangan, menambah suasana erotis di kamar hotel itu..
Sementara memompa Vina dengan dahsyat di anusnya, jemari Ando yang besar itu, menancap dalam Vagina Vina yang membuat gadis itu makin terstimulasi birahinya, enatah sudah berapa kali dia berorgansme, sampai akhirnya, Ando memuntahkan spermanya, mengisi liang anus Vina,..
Ando pun melepaskan gadis itu dari rangkulannya, sambil terengah-engah, Vina kembali menarik nafas takkala, Audrey mulai menjlati sperma Ando yang menetes dari anusnya, kemudian kembali menjilati Vagina Vina sampai bersih..
Audrey pun merangkak ke arah Ando yang duduk di sofa sebelah ranjang, denagn Ganas, dia menghisapi penis Ando, sampai kekar kembali, dan kemudian memompa dirinya sendiri samentara Ando dalam posisi duduk diam menikmati dilayani gadis Cantik itu,
Entah berapa kali hari itu, Vina harus melayani nafsu Ando dan Audrey, hingga akhirnya ia terbangun dimalam hari, ditinggalkan, dengan peluh, dan sperma kering disekujur tubuhnya...
—————————————————————————————————
Rey pun asik bermain Basket bersama beberapa temannya, termasuk Frans,..
Sambil mendriblle bola Frans sedikit memancing emosi Rey
" Lu percaya ma temen-temen lu ?? " Ejek Frans
" Dah lu ga sah banyak bacot,.." Jawab Rey, sambil berusaha melewati Frans
" Lu bisa liat lah gimana SAHABAT lu itu ma PACARLU SENDIRI " Frans terus memanasi Rey..
Rey pun mulai tak sabar dengan ucapan-ucapan Frans..
Setelah melakukan Shoot dia segera menghampiri Frans,..
" Lu ga usah banyak bacot, Ryan urusan gue..Buat apa lu banyak bacot !! " sambil menarik kaus Frans..
" Gue cuma ngasih tahu!!! " Balas Frans sambil mendorog tubuh Rey..
Teman-teman mereka berusaha melerai, sementara Rey mulai beranjak meninggalkan lapangan Basket itu, masuk dalam Nisan X-Trailnya..
Dia langsung mengambil ponselnya menghubungi Ryan
—————————————————————————————————
Sambil makan malam bersama Vic, Lisa, Jess, Eason, Cheryl ,Cindy dan Veli, Ryan tampak asik menyantap Kepitingnya, sampai Handphonenya berdering, Terlibat dalam sebuah konvrontasi ringan yang membuat air muka Ryan berubah..Tak lama dia menutup teleponnya..
" Cowo, lu mau kesini Cher.." Kata Ryan singkat..
" Ohhh,.." Jawab Cheryl singkat,..
Eason, dan Vic berusaha mencairkan suasana yang tiba-tiba menjadi kaku itu..Sambil asik menjahili Gadis – gadis itu, sementara Ryan tampak termenung dalam lamunanya, dia sadar hal ini akan datang cepat atau lambat..
Taklama Rey pun sampai, sambil menarik pacaranya, yang tak dapat dicegah siapapun, Ryan pun berinisiatif mengajak Rey bicara..
" Jangan gitu donk caranya..." Pinta Ryan
" Iya, gue tahu, tapi gitu cara lu ?? " Jawab Rey sedikit membentak..
" Ok, Ok.. Kita bisa bicarain baik-baik kan " Kata Ryan
Mereka pun melangkah keluar, berusaha menyelesaikan masalah dengan pikiran dewasa para lelaki, sementar Vic dan lainnya hanya dapat terdiam...
Tiba-tiba sosok Gadis yang dikenalnya kembali lewat di depan matanya..Ditemani seorang sosok lelaki...
" Ando.." Pekik Eason
" Audrey .. " Kata Vic hampir bersamaan..
Vic, tak perduli dengan pegangan tangan dari Lisa yang bermaksud menghentikan langkah Vic..Vic mendekati meja mereka dan langsung menegur Audrey..
" Jadi ini Drey.." Ujar Vic, sambil memandang Ando rendah..
Audrey tampak kaget dengan kehadiran Vic dan lainnya di tempat yang jauh dari kampus itu..
" Ko,..ko.. Lu ada disini sich.." Audrey terbata-bata..
" Mank kenapa. Lu mau apa sama Jambrong kaya dia?? " Ejek Vic..
" Lu ga ngehargain gue amat " Ando langsung berdiri dihina Vic,..
Sementara Lisa langsung ikut dalam keributan itu, agar tidak terlalu besar karena malu dilihat orang-orang..
" Udah-udah, kenapa sich lu ributin banget soal Audrey Vic!! " Kata Lisa sambil menarik Vic..
" Heh, lu ga usah ikut-ikutan dech, ini urusan gue ma cowo lu..." Bentak Ando..
Jess tak diduga langsung menampar Ando, membela saudaranya, sementara Lisa mengambil teh panas dimeja dan menuangnya kewajah Ando..
Hal ini jelas membuat Ando naik pitam dan langsung berusah menampar Gadis itu, hingga Eason yang dari tadi diam kebinggungan terpaksa bergerak melindungi Pacar dan Saudaranya...
Eason langsung menghajar Ando yang tinggal sedikit lagi mendaratkan tamparannya di pipi Jessica..
" Taik lu!! berani amat ma cewe.." Bentak Eason..
" Lu yang Taik tau Gak !! " Balas Ando, sambil berusaha berdiri dibantu Audrey..
" Dah-Dah, kita pergi dari sini.." Pinta Audrey,.
Ando dengan penuh dendam meninggalkan kedai makanan laut itu, sementara Eason langsung membayar Bill dan meninggalkan tempat itu..
Ryan yang kembali dengan segudang masalah tampak binggung dengan kejadian yang terjadi, Dia pun hanya dapat mengikuti teman-temannya..Sedikit malu karena beberapa pengunjung dan pelayan disitu tampak memerhatikan mereka aneh..
Mereka pun masuk dalam kendaraan mereka, sebuah Fortuner hitam milik Lisa, meninggalkan tempat itu,..
Hitungan Mundur menuju akhir petualangan ini pun dimulai,..
 
Campus Desperado 5 (Part 1) : Perfection of the Goddess
" Pa yang benar aja, masa Cuma skripi saya saja yang ditolak " tanya gadis itu, dengan nada kesal dari balik telefone...
" Koq, kamu malah bertanya sama saya, kamu memang merasa saya sengaja tidak meluluskan kamu?? " Kata dosen itu di ujung sana,..
" Pak, saya sudah mengikuti semua petunujk Bu Handayani, dan menurut beliau skripsi yang saya buat ini pasti diterima, jangan mempersulit saya donk pak..." rengek gadis itu..
" Sekarang dosen pembimbing anda saya, atau ibu Handayani?? " dosen itu menjawab dengan ketus..
" Pak Hermawan, tapi saya kan seharusnya dengan bu Handayani kalau saja beliau tidak sakit.. "
" Ya tapi menuut saya, kajian data kamu itu masih jauh dibawah standard, sekarang menurut penilaian saya ya kamu gagal "
" Oh jadi kenapa bapak malah menyudutkan saya?? Saya jugabisa membalas perbuatan bapak yang semena-mena seperti itu" Gadis itu balas mengancam, sambil memutuskan hubungan telepon itu, kesal...
Gadis itu Karen, menghadapi sidang skiripsinya beberapa hai lagi, tiba-tiba saja skripsi yang sebelumnya disetujui oleh dosen pembimbingnya, Bu Handayani, tiba-tiba di tolak oleh pak Hermawan, dosen tua bangka yang mengantikan Bu Handayani karena beliau menadak sakit keras, andai saja dia bisa menyelesaikan skripsinya 3 hari lebih awal, karena perlu beberapa revisipasti dia tidak perlu berurusan dengan dedengkot tua ini, tiba-tiba saja darah tinggi Bu Handayani kumat sebelum dia memberikan skripsi baru Karen kepada ketua jurusan untuk ujian sidangnya..
Pak Hermawan yang menggantikan Bu Handayani terus saja mengangunya menyelesaikan tugas akhir, sudah berulang kali Karen harus mengulang-ulang skripsinya, namun sampai saat ini belum dianggap memuaskan oleh pak Hermawan.. Habis sudah kesabaranya selama ini, belum lagi membayangkan kesempatan keja disebuah perusahaan nasional yang sudah menerimanya beberapa waktu lalu terancam melayang bila gagal lulus semeter ini, bukan-bukan hanya hal iu yang dikhawatirkannya namun juga kesempatan bekerja di perusahaan yang sama dengan mantan kekasih yang asih dicintainnya itu, berharap ria itu kembali membuka pintu hatinya atas kesalahan bodoh yang pernah dia lakukan, menhianati cinta lelaki itu..
Dengan bimbang dan pikiran kalut, muncul keberanian dalam dirinya untuk melaporkan tinkah pola dosen tua sialan itu pada dekan, memohon minta dosen pembimbing yang baru, yang akan memudahkan kelulusannya..Dengan tidak mempersulit Skripsinya..
" Besok, besok pasti akan aku temui pak Franky, untuk melaporkan Hermawan sial itu " Ujar Karen dalam hati, membulatkan tekadnya..sambil memncet tombol lift yang akan membawanya turun.
" Jadi selama ini lu bohongin gue!! " bentak jess
" Ya enggak sayang, denger dulu omong..." Sanggah eason, terputus
karena tumpukan foto2 itu terlanjur mendarat di wajahnya..
Foto2 itu berserakan di lantai setelah menampar wajah eason, jatuh
dicelah kakinya, sementara Eason hanya dapat duduk di kursi dengan wajah
tertunduk..foto2 yang berisikan kemesraan dirinya dengan seorang
wanita,wanita yang cantik memang.. namun tetap saja melukai hati gadis itu..
" Ini bukan bukti ?? " sambung jess masih dengan nada emosi yang
meluap..
" Iya tapi foto ini ga semua , ada lagi ... "
" Oh jadi ada yang lebih mesra lagi!! " lagi2 jess menyela saat
kalimat itu pun belum selesai diucapkan..
" Ya ampun Tuhan, aku bisa cerita sayang tapi, tapi ga sekarang ... "
pangkas eason
" Oh iya, masih belom tahu mau ngarang apa lagi..lu selalu bohongin
gue.."
Gadis cantik itu memang tampak sangat emosi, wajahnya penuh amarah,
namun sorot matanya, dibalik lembar2 rambut poninya menampakan kesedihan, sedikit merah. bulir2 kesedihan tergambar dari raut wajahnya, kesedihan sebuah rasa penghianatan yang mampu menjerumuskan ke jurang dendam.. wajah sedih itu malah membuat pemuda yang duduk dihadapannya itu makin tak menentu mengambil sikap..
" Jadi lu bener2 ga mau ngomong?? " ujar jessica dengan air mata yang mulai merambat turun dari pelupuk matanya, mengalir ke pipinya sebelum jatuh ke lantai..
kebodohan pemuda itu, hanya dapat terdiam, seolah tak mampu berkat,
berusaha menyembunyikan sebuah cerita, entah sebuah ketulusan atau
dosa belaka..
" Ga sekarang sayang... " jawab pemuda itu terbata dengan suara yang
sangat kecil nyaris tak terdengar..
Kontan suara kecil itu bagaikan petir menyambar,halus namun menyakitkan, bagaikan sebuah upaya kebohongan yang tetap dijaga walaupun nyaris terungkap..Mengapa bukan sebuah kejujuran yang dikatakannya namun sebuah kalimat penolakan, penolokan yang sama dengan penghianatan atas cinta mereka..
Pikiran2 kalut membayangi jessica, pikiranya terus berimajinasi,kebohongan apa, kebodohan apa yang ku lakukan sampai mencintai orang ini.. rasa cinta dan sayang anak manusia yang kandas dengan sebuah penghianatan..
Hatinya terlanjur hancur ,terluka hingga tak mampu berkata apapun lagi, berat dia berbalik, menghadap pintu yang terbuka semenjak tadi..bimbang perasaanya, sementara hati ini terlalu pedih..langkahnya gontai meninggalkan kamar itu..
Air mata tak kunjung berhenti mengalir..
Lelaki bodoh itu hanya terduduk layu, seolah tak mampu menunjukan kejantananya, tak berani mengakui dosa indah yang dilakukannya.. menatap gadis yang dicintainya melangkah pergi, tanpa sedikit pun usaha mengejar.. Tak lama suara mesinpun terdengar, beberapa detik cukup
untuk menghilangnya suara itu meninggalkan tempat terkutuk di hati gadis yang terluka, meninggalkan sebuah kesunyian, bukan, bukan hanya di ruang itu, namun di relung hati kedua insan yang pernah saling mencintai..
Sementara 2 manusia menghadapi probelmatika cinta.. yang lain memiliki cerita tersendiri, sebuah masalah memang yang tak pernah lepas dari hidup manusia, namun sebuah syarat kehidupan..
Diruangan yang tenang, beberapa orang berkumpul dengan pakaian rapi,
yang pria dengan pakaian kemeja putih lengan panjang. dan celana panjang itam, sedangkan yang membedakan dengan para wanita hanya celana berganti dengan rok warna senada... Wajah mereka kalut, entah menakuti apa..tampak tidak tenang sementara beberapa rekan yang berpakaian bebas tampak berusaha menenangkan teman2nya..
Taklama pintu bertuliskan " Ruang Sidang " terbuka..seseorang berjalan
keluar tanpa mampu membendung senyum yang tergurat diwajahnya,
berjalan tenang menuju satu sudut ruangan, sambil melepas dasi yang
dikenakannya..
Pemuda tampan dengan rambut spike tertata rapi, dengan senyum yang
merekah, membuat beberapa temannya ikut tersenyum bahagia..Ryan pun langsung memberitakan kabar bahagia itu pada teman2nya..
" Hahaha, gila anjrit tegang banget..." tawanya..
" Sukses bro?? " tanya salah satu temannya..
" Sukses, tegangnya gila, B+ lah nilai gue.. hehehe " dengan penuh
rasa bangga
" Tenang aja man.. " lanjut Ryan sambil menepuk punggung temannya, Vic
yang tampak tegang sambil memasang dasi dibantu kekasihnya
" Ok dech, tapi tegangnya gila " balas Vic selesai memasang dasi..
" Dah, lu tegang malah makin kalut nanti sayang.." Sanggah Lisa
menenangkan pemuda itu..
" Iya sayang kamu doain aku ya hunz.." kata vic menatap kekasihnya..
Gadis cantik itu mengangguk dengan mata penuh harapan..semantara Vic
melangkah menuju ruangan sambil berbincang dengan Ryan tentang suasana
sidang,,
Tepat sebelum memasuki ruangan sidang dengan dada yang berdebar keras.
sebuah suara menghentikan langkah Vic..yang membuatnya memalingkan
mata kebelakang..Lisa melangkah mendekat setelah memanggil kekasihnya itu..Dengan sebuah pelukan mesra yang langsung melumat bibir vic, seolah memberikan ketenangan, walaupun gadis itu pun sama teganganya dengan kekasihnya..
Ciuman itu begitu manis, bibir indahnya bertumpuk dengan bibir
kekasihnya, seolah tak perduli dengan mata2 yang mengawasi mereka mata-mata jahil yang sedikit iri dengan keberuntungan pemuda itu mendapatkan bidadari secantik itu, terlebih mata2 jahil itu lebih banyak menatap ke arah dadanya yang cukup besar, ataupun pahanya yang mulus dengan kaki yang panjang indah...taklama saat mata2 nakal itu tersadar dengan ketegangan menunggu sidang..
Ciuman beberapa detik yang cukup membuat Vic tenang, berjalan dengan
lebih mantap, sambil melempar senyum ke arah kekasihnya..bersiap menghadapi sidang itu..
Sore itu, giliran Karen yang harus menyelesaikan sidangnya..Dibalut, kemeja putih dan rok pendek hitam, yang memang pakaian wajib untuk mengikuti siding, ditemani 2 teman wanitanya yang menunggu diluar, Karen tampak cantik dengan rambut panjang yang diponi dibagian depannya, rambutnya yang di highlight pirang menambah keanggunannya, kecantukan yang sempat terpampang di beberapa majalah dewasa, lelaki manapun pasti akan jatuh dalam pelukannya, begitu juga harapannya pada dosen sidangnya yang akan tertegun dengan kecantikanya sampai lupa memberikan pertanyaan..
Dengan tenang, apalagi setelah pertengkarannya dengan pak Hermawan, dosen pembimbing skripsinya, sampai akhirnya dia mendpat dosen pembimbing yang baru, yang dengan cepat memberikan tanda lulus pada skripsinya yang memang sudah lebih dari memenuhi syarat..
Terbayang olehnya segala kesulitan untuk menyelesaikan skripsi ini, pemerkosaan oleh karyawan-karyawan perpustakaan, pimpinan perpustakaan, bahkan oleh mahasiswa yang tak dikenalnya, membayangkannya sudah membuat jantungnya berdeguk kencang...Namun sebuah senyum muncul daro wajahnya, dengan keyakinan yang mantab, ini adalah ujian terakhirnya, sebelum memulai hidup yang baru nanti..
Diketuknya ruangan itu, seblum masuk ke ruangan itu, melangkah dengan mantab kea rah kursi, hingga 2 dosen lain memasuki ruangan itu, yang membuatnya tertegun, 2 dosen yang dating malah pak Hermawan yang jelas-jelas akan mempersulitnya, sedangkan yang satu lagi adalah pak Kusno, dosen tua yang terkenal cabul, dengan perutnya yang buncit..
Karen menelan ludah, ketika pak Darmo, selaku penyidang utama, mulai membalik rangkuman skripsinya, dilihatnya kearah pak Hermawan yang tampak tersenyum seolah menelanjangi tubuh molek Karen
Ketiga dosen out mulai memberikaku pertanyaan, bukan pertanyaan yang berbobot, bahkan terkesan melecehkan, dengan banyak mempertanyakan hal-hal pribadiku, hingga akhirnya mereka menanyakan apakah Gadis memang biasa dipakai oleh Om-om??
Karen sontak berang dengan pertanyaan itu, dia pun langsung berdiri dan berniat meninggalkan ruangan sidang itu, namun
"Kita sudah tahu semua tentang kamu dari pak Dahlan" kata Pak Hermawan
Kembali nama itu menjadi ganjalan dalam hidup Karen, Karen pun menghentikan langkahnya dan hanya dapat terperanjat kaget ketika dosen itu menyuruhnya melucuti pakaiannya..
Tentu saja gadis itu menolaknya..
" Apa-apaan sich Pak " protes Karen..
" Kamu mau sidang ini saya batalkan?? " Ancam Pak Hermawan
Mendengarnya membuat Karen bimbang, seluruh usahnaya harus kah melayang karena penolakan ini, toh dia bukan seorang perawan, dan bukan gadis yang baik-baik amat..bimbang dan dibawah ancaman dosen-dosen bejat itu..
Karen pun pasrah dan hanya dapat memenuhi tuntutan ketiga dosen bejat itu, yang dengan mata nakalnya dan senyuman mereka mulai menyaksikan Karen membuka satu persatu kancing bajunya, hingga tubuhnya yang putih mulus dan bra hitamnya yang menutup rapar payudara indah didalamnya dapat disaksikan oleh bajingan-bajingan keparat itu,
Begitu pula kala Karen mulai melepas rok hitamnya, Celana dalam berwarna senada dengan branya, yangmenutupi vaginanya, serta paha jenjangnya yang putih mulus, kini tinggal bra dan celana dalam hitam yang menutupi tubuh molek Karen. Gadis itu tampak ragu untuk membuka auratnya...Keraguanya itu terbaca oleh pak Kurniawan, dan langsung menghardiknya..
" Buka gak!!! " Bentak pak Hermawan
Karen hanya menggelengkan kepala menolak..
" Buka !!! " Kembali pak Hermawan yang tampak lebih vocal dari kedua rekannya membentak Karen, namun gadis itu kembali menolak ...
Habis sudah kesabaran pak Hermawan menangkap pergelangan tangan Karen, lalu menariknya ke meja dosen itu, perlahan dosen-dosen yang lain membantu menurunkan gelas, dan buku-buku yang bertumpuk diatas meja, hingga tak terjatuh dan menarik perhatian yang diluar, walaupun memang sudah tak ada lagi mahasiswa yang harus disidang hari ini,
"Pak.. mau apa paak...", Karen berusaha memohon untuk menyelamatkan dirinya dari pemerkosaan ini, dia berusaha berteriak namun dapat dicegah oleh pak Hermawan..
"Teriak aja!!! Dinding ini tebal, suara lu ga gampang bisa keluar" Ancam pak Hermawan seraya menampar Karen, hingga gadis itu menghentikan usahanya untuk berteriak
Pak Kurniawan dibantu dengan Pak Darmo yang mengekang tangan Karen memelorotkan celana dalamnya yang sudah agak basah...
Karen kembali dirobohkan ke meja itu, dan dengan buas pak Darmo langsung mencumbunya. Branya pun tak perlu waktu lama, hingga dipelorotkan oleh pak Kusno, Payudaranya pun menjadi santapan mulut pak Kusno, Puting payudarnya langsung dijilat dengan lahap, seolah lupa dengan kondisi jantungnya sendiri, sesekali pak Kusno pun mengigit kecil putting susu Karen. Karen pun hanya dapat mendesah lemah disela-sela mulut Pak Darmo . apalagi ketika pak Darmo ikut mengerjai payudara Karen yang cukup besar itu..membuat Karen tambah terangsang..
Sementara Pak Hermawan sibuk mengerjai Vaginaku, lidahnya membasahi tiap sudut vagina Karen. Sesekali yang menyentuh clitorisnya, yang membuat gadis itu mengeliat lembut..Tak tertahan..
Genjotan pak Hermawan itu makin lama makin kuat, yang membuat Karen tak mampu lagi menahan organsme yang melandanya dilanda, membuat tubuhnya menggelinjang sesaat hingga sedikit menekuk, sementar dosen-dosen lain tertawa melihat Karen yang berorgasme hebat, Pak Hermawan terus mengenjotnya dengan kuat selama beberapa saat hingga Karen kembali berorgansme.. Tangannya mencengkram kuat sisi meja, berusaha mengurangi rasa nikmat yang melandaku..
Sambil berpegangan pada sisi meja, Karen harus merenggangkan Kedua kakinya, sementara Pak Hermawan, terus memacunya tanpa mengurangi tempo, yang membiarkan gadis itu dapat sedikit beristirahat,..
Sodokan pak Hermawan yang bervariasi kembali memancing Karen untuk berorgansme, kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya yang membuat cairan vaginanya sampai menetes merambati pahanya yang panjang dan putih itu...
Karen hanya dapat menutup mata menyadari gesekan penis pak Darmo yang berpindah ke anusku, Tak ada yang dapat diperbuatnya ketika penis itu mulai memasuki anusnya yang sempit dan kering, Pak Darmo membutuhkan beberapa kali tusukan hingga akhirnya dapat memasukan penisnya ke dalam anus Karen, seluruhnya...
Sementara Karen hanya dapat menggigit bibir bagian bawahnya, menahan rasa sakit dianusnya, Pak Darmo tampak akan memulai adukannya dalam anus Karen, yang membuat gadis itu berdesah menahan sakit, 15 menit Pak Darmo mengenjot anus Karen, gadis itu sudah tampak kelelahan sementara, pak Kusno maju dan meminta service oral dari Karen, sambil memaksa Gadis itu membuka mulutnya dan langsung menghujamkan penisnya dalam mulut Karen..
Tubuh Karen yang tergencet antara tubuh pak Kusno dan pak Darmo membuatnya tak mampu bergerak banyak, Karen pun hanya bisa pasrah, kedua pangkal pahanya sudah terbuka lebar, Tiap mili penis pak Darmo terasa mengaduk seluruh dinding anusnya, dan tubuh Karen pun mulai mengejang antara rasa sakit yang melanda berusaha menenangkan dirinya untuk dapat segera menikmati pemerkosaan ini, dan sedikit mengurangi rasa sakit di anusnya..
Sementara Karen pun berusaha mengalihkan rasa sakitnya dengan mengoral penis pak Kusno, terkadang menghisap buah zakarnya yang membuat dosen tua itu mendesah kenikmatan, pak Darmo pun terus mengenjot anus Karen, yang membuat gadis itu kembali berorgansme, yang membuat tubuhnya sampai melenting, entah karena kenikmatan menikmati wajah cantik yang kesakitan itu, Darmo pun ikut berorgansme, dan menuangkan semua spermanya dalam anus Karen..
Pak Kusno pun berpindah menyetubuhi Vagina Karen yang masih basah akibat Organsme yang baru menerjangnya, dengan sekali tusuk penis Pak Kusno pun amblas seluruhnya yang membuat gadis itu, kembali menarik nafas panjang ketika pak Kusno mulai mengenjotnya
Sedangkan pak Darmo meminta Karen untuk menjilat penisnya yang kotor dan bau itu, Karen dengan terpaksa menuruti kemauan dosen bejat itu, diraihnya penih itu dengan tangan kanannya, sementara liadahnya mulai menelesuri penih pak Darmo, dari kepala, hingga bagian buah zakarnya, sampai mengkilat..dan pak Darmo puas dengan hasil kerja Mahasiswinya..
Pak Kusno naik keatas meja, dan meminta Karen menyetubuhninya dengan posisi woman On top, dengan terpaksa dan bayang-bayang kelulusan yang sangat diidam-idamkannya tersebut, di balik bayang-bayang ancaman pak Hermawan, dengan terpaksa Karen pun mulai menaiki meja itu, di raihnya penis pak Kusno yang cukup panjang dan besar, dan mulai mengarahkan nya dalam vaginannya..
Perlahan penis itu mulai menerjang masuk, sementara wajah cantik itu, menutup matanya menahan rasa salit yang menderanya, setelah seluruh penis itu masuk dalam vaginanya, Karen pun mulai menyetubuhi pak Kusno, sambil mengenjot pak Kusno, payudaranya tak pernah sepi dari gerayangan pak Hermawan dan pak Darmo, mereka menyusu di kedua payudaranya..Membuat Karen makin merem melek, menikmati terjangan mereka yang asyik menyetubuhinya..
Permainan Itu membuat Karen Harus berorgansme dua kali sebelum akhirnya pak Kusno memuntahka Spermanya dalam vagina Karen, dan seperti biasa Karen kembali harus menjilati penis itu sampai bersih...
Entah berapa Organsme yang menghajar tubuh mulusnya, Wajah cantiknya pun sudah penuh dengan sperma para dosen bejatnya, sementara para dosen itu masih tampak bernafsu menyetubuhinya , sudah berapa lama waktu berlalu, sementara Karen hanya dapat pasrah menikmati penis-penis yang menerjang ketiga lubang kenikmatan di tubuh mulusnya..Hingga sebuah kata lulus pun terucap dari mulut para dosen itu..sambil memakai pakaiannya meninggalkan Karen yang kelelahan dalam kondisi bugil, tertidur kelelahan..
Beberapa Hari kemudian
Irama progresif berbalut paduan kilatan2 cahaya, kumpulan pemuda2 yang
bergoyang di dance floor mengikuti alunan irama, ataupun mereka2 yang
asyik menikmati minuman alkohol yang membuat mereka makin asik dengan
suasana hanyut noda dosa manusia..
Anak2 manusia yang bergembira atau pun berusaha menghapus lara
kegagalan sidang tadi pagi, acara kampus nite ditempat clubbing elite di jakarta, gadis2 cantik beriung dengan pemuda2 yang asyik menikmati suasana..tak berbeda dengan kumpulan Vic, Ryan, Eason, Cindy, Veli, Jess, dan Lisa tampak duduk di salah satu balkon,..
Berbeda dengan mereka yang menikmati suasana atau hanyut dalam
kesuksesan sidangnya, 2 manusia itu termenung, tubuh mereka sedikit mengikuti music yang diputar, namun temaram di hati mereka belum lah pudar
" Dah lah Jack, turun lah yuk, " Kata Eason , menarik kawannya ke Dance Floor..
" Heh, lu gila gue ga mau disalahin cewe lu.." Jack sedikit getir, melihat kelakuan kawannya yang justu makin memancing kmarahan kekasihnya itu..
" Dah lu bawel dech, dia juga belum tentu masih anggep gue pacarnya tau!!"
" Ya tapi lu baek2 lah mau putus juga.."
" Ah lu, gue jalan sendri ajalah..Bisa gue juga turun sendiri.." Eason tampak sangat kesal..
Jack menjadi binggung dan akhirnya memutuskan menemani kawannya itu, sekaligus mencari kekasihnya, orang yang dirahasiakan selama ini..hanya ada 1 orang lain yang mengetahui hubungan mereka selain Jack dan Gadis itu..
Jessica pun tampak makin kesal dengan epenecutan kekasihnya itu, rasa ecewanya makin bertumpuk, rasa sayang selama ini, brubah menjadi balutan kekesalan, ingin rasanya membuktikan penghianatan kekasihnya itu..
Apalagi samar terlihat ketika langkah Jack dan Eason terhenti dikerumunan gadis-gadis, satu wajah cantik yang membuat retak hubungan mereka saat ini, justru bertegur sapa dengan mesra pada kedua lelaki itu..
Cukup sudah cukup, rasa kesal yang dipendamnya seakan meledak di kepalanya. Sumbu emosinya yang memang sudah pendek terbakar habis yang membuatnya segera berdiri, dan melangkah, baju berkerah V hitam, dengan celana Jeans membuat Jess tampak anggun, belum lagi balutan make up ringan yang membuatnya telihat cantik, namun ampak luar keindahan angurah yang kuasa itu tampak kontras dengn kemarahan yang trpancar jelas dimatanya yang indah..
Langkahnya sempat dihentikan oleh Cindy, kemarahan sebelum meledak ditempat itu,yang jelas akan memancing cemoohan banyak pihak..
" Jess, mau kemana lu.." Cegah Cindy
" Dah dech, lu liat ga cowo gua lagi apa.." Bentak Jess, kurang jelas karena bisingnya suasana..
" Udah, udah, lu yang mustinya liat jelas, mank cowo lu ngapain?? Cuma ngobrol doank kan??" Cindy berusaha menenangkan sahabatnya..
" Iya, tapi gue tetep aja ga suka liat dia begitu.."
" Ya ampun Jess..Malu liat tuch ade lu?? " Cindy berusaha menalihkan topik..
Tampak Lisa yang asik bercumbu dengan kekasihnya, Vic seolah tak pduli lagi dengan keadaan sekitarnya, rasa malu yang terhapus oleh kebahagiaan kelulusan kekasih yang dicintainya, jauh berbeda dengan emosi yang menyalak dari hati sang kakak..
" Bodo ah.." Jess benar-benar sudah tak dapat dihibur..
Padahal kenyataan yang terlihat tampak Eason tak memperlihatkan keakraban yang lebih pada gadis di foto itu, justu sahabatnya Jack yang lebih tampak akrab, walaupun sesekali kekasihnya tampak berbicara, namun tak seujung jari pun menyentuh wanita itu ataupun gadis-gadis lain di dance floor..
Kecemburuan buta yang melanda Jess cukup untuk menutup matanya pada bukti-bukti tersebut, dia pun ingin segera mendamprat kekasihnya, namun kini giliran adik kembarnya, yang menyadari kekesalan kakaknya itu, berusaha menenangkan amarah sang Kakak..
" Ci, ampun dech ya..Liat dulu donk..Lu kan ga punya bukti apa-apa" Lisa berbisik
" Mank lu pikir foto itu bukan bukti?? Coba Vic yang gitu gimana??" Balas Jess
" Ya, ya, tapi cici liat lah, ga da pa-pa kan.."
" Coba lu jadi gue gimana coba?? Mank lu ga kesel apa??" Lanjut Jess
" Iya-iya, tapi ga harus disini kan??" Lisa sedikit mencoba menenangkan kakaknya..
Terlambat memang apalagi, ketika Gadis yang ada di foto, bersama seorang temannya tampak melangkah ke sudut lorong club itu, yang diikuti oleh Jack dan Eason, sudah habis kata yang dapat terucap, Jess pun seakan langsung meloncot dari tempatnya berada, mencoba mengejar..
Cindy dan Lisa pun tak punya pilihan untuk segera mengejar Jess, berusaha menghentikan gadis itu, dari kemarahan yang mungkin akan mempermalukan gadis itu sendiri, ataupun Eason bersama gadis di foto itu..
Jess berjalan menyusuri gelapnya lorong2 louge itu, dia yakin pacarnya
melewti jalur ini tadi, sementara Lisa dan Cindy sudah mengajaknya untuk kembali, Jess masih bersikukuh untuk melangkah lebih jauh, langkahnya terhenti di lorong dengan pintu yang sedikit terbuka.. Langkahnya terhenti... angin yang merambat dari sela-sela pintu menghentikan langkahnya..Dia pun menoleh kebelakang, ke saudara dan sahabatnya itu..Tampak mereka pun mengusulkan untuk kembali saja..
Namun keingginan untuk membuktikan kebohongan kekasihnya yang terlihat
berlari dengan seorang gadis ke ujung lorong itu..dikumpulkannya segenap keberanian, sempat dia melihat ke arah teman2nya sebelum dibukanya pintu itu..
Bersama mereka membuka pintu yang terlihat sedikit usang tersebut..
Saat pintu itu terbuka, tangan2 kokoh mencengkram ketiga gadis itu, 2
orang yang tak terlihat jelas wajahnya..Mencengkram leher Jessica dan Lisa, sedangkan Cindy mendapat hantaman tepat dikepala dari orang yang bersemunyi dibalik pintu..Yang membuat Cindy terjatuh ke tanah yang kotor itu..Tak sadarkan diri..
Melihat seorang temanya jatuh tak sadarkan diri kedua gadis itu bertambah histeris, namun ke dua orang itu dengan sigap menutup mulut kedua gadis itu kemudian mendorongnya masuk ke bagasi Toyota Vios, ke dua gadis itu berusaha memberontak melepaskan diri, namun tetap saja mereka kalah tenaga, dari kedua penjahat tersebut..Sampai akhirnya pintu bagasi itu pun tertutup, upaya mereka untuk mendobrak bagasi itu gagal, terlebih Jess lebih memikirkan saudaranya yang ikut tak sadarkan diri karena kepalnya yang terbentur saat dilempar masuk tadi..
Sementara Cindy masih tak sadarkan diri, bahkan saat mendungnya awan
mengganti gelap malam dan cahaya rembulan, Rintik2 air yang menyentuh
wajah cantiknya, tak kunjung membangunkannya, sementara mobil Vios yang
membawa 2 temannya makin jauh sebelum menghilang di sebuah tikungan,...
Eason pun terus mengoyangkan bola matanya mencari ketiap sudut ruangan, mencari ke setiap wajah yang tercermin dimatanya, tas Jess masih berada di balkon itu, bersama kunci mobilnya, namun sosok gadis cantik yang dicintainya itu, tetap tak terlihat, sudut-sudut Club itu sudah ditelusuinya..
Vic pun tampak binggung dengan kekasihnya yang ikut raib, begitu pula dengan Cindy yang ikut hilang,..Vic dan Ryan pun menelusuri dance floor itu mencoba mencai gadis-gadis yang menghilang itu..
Langkah Ryan harus terhenti ketika sesosok pria berdiri di hadapannya.,entah mengapa mereka berada disini..
Ryan pun berusaha menghindar, Vic pun mengerti prasaan temannya itu, dan segera mengikuti Ryan..sampai langkah Ryan dihentikan oleh tangan Rey..
" Ryan, gue mau ngomong.." Ujar Rey..
" Sory gue lagi sibuk sekarang.." Jawab Ryan tegas..
" Gue, Cuma mau ngasih selamet aja buat lu Yan.." Kata Rey singkat, sambil menjulukan tangannya, diluar urusan gadis yang mereka rebutkan itu sesungguhnya mereka tetap 2 sobat dekat, sejak pertama masuk universitas itu, sampai retaknya hubungan mereka hanya karena 1 wanita..Terlalu banyak kenangan persahabatn mereka yang harus dhapuskan hanya karena kasus ini..
Kenangan dimana Rey yang membantunya kala Ryan sbagai anak perantauan dari Luar pulau tanpa satu pun kerabat di kota sebesar Jakarta ini sakit, hal ini terjadi jauh sebelum Ryan mengenal, Vic dan Eason maupun sahabat-sahabat lainnya saat ini, apa lagi saat itu sedang libur semester, yang membuatnya lebih sakit hati adalah, kedua orang tuanya yang tampak lebih sibuk dengan usaha mereka..saat itu Rey lah yang merawat sakitnya,
Bagi Rey, pun sahabatnya itu sangat berharga, dialah yang memacu semangatnya, kala kedua orang tua Rey memutuskan untuk bercerai, emacu semangatnya untuk melanjutkan kuliah, hanya dirinya sendirilah yang akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah, menyerah pada kemalasannya,..
Kenangan-kenangan inilah yang membuat kedua pemuda itu, membuang semua kesombongan mereka, menjulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan, membuang semua kebencian mereka..satu sama lain, jabatan tangan yang begitu erat, seerat hubungan persahabatan mereka,
" Sory , gue dah nuduh lu yang ga-ga.." Rey berkata..
" Sory gue juga yang hampir menghianati persahabatan kita.."
" Ga-ga..Gue ngerti Ryan, gue tahu gue Cuma cembuu buta, kenyataannya gue lebih ga mau ngeusak persahabatan kita, apalagi Cuma seorang cewe,.."
" Apalagi gue tahu, kalo sebenernya Cheryl lebih milih lu, mungkin itu yang membuat gue marah.." Tambah Rey..
" Gue ga bisa ngambil harta yang berharga itu dari lu Rey.."
Beberapa saat mereka terlarut dalam suasana persahabatn yang mengaharukan, hingga akhirnya Ryan sadar dengan tujuannya semula, mencari Jess, Lisa, dan Cindy yang menghilang..
Vic yang ikut senang dengan bersatunya persahabatan dua kawan dekatnya itu, jelas tak mau menggangu suasana itu, dan berusaha mencari kekasihnya sendiri..
" Rey, gue lagi nyari Jess ma yang lain, ga tahu kemana, lu ma siapa??" Tanya Ryan
" Ma Cheryl, dia di mobil, ga mau gue ajak turun tadi, koq aneh, ilang kemana?? Dah coba di telepon??"
" Udah ma Vic ma Eason tadi, pertama nyambung tapi ga diangkat, sekarang ilang ga aktiv..Lu liat mobilnya??" kata Ryan
" Coba kita liat ke bawah.." Usul Rey..
Setelah, memberi tahu Jack, yang kebetulan melintas dihadapannya, yang tampak ikut sibuk mencari gadis-gadis itu, Ryan dan Rey pun segera melangkah turun ke pelataran parkir, mencoba melihat mobil gadis-gadis itu..mencoba mencari petunjuk..
Dari balik kaca mobil X-Trail Rey, Cheryl menatap kebeberapa baris parkir, melihat seseorang yang tampak sibuk, dengan ban mobil mobilnya, mungkin kempes..ingin rasanya dia membantu, namun segan karena mungkin dia tak mengenal orang itu..
Ketika sosok itu berbalik, ternyata Frans, yang sempat menjadi kawan sekelasnya dulu, Cheryl pun tak ragu lagi untuk turun, sekadar bertanya apa ada yang dapat dibantunya..
Dengan balutan tank top hijau dan celana leging colat. Cheryl pun mendekati sosok yang tampak sibuk berjongkok di dekat ban mobilnya, yang sepertinya kempes itu, walaupun masih terlihat normal, tak ragu Cheryl pun menyapa Frans..
" Hey Frans, kenapa?? Steff mana?? " Sapa Cheryl.
" Eh lu Cher,..Ma siapa?? Stef di tempat temen gue..Selamet ya sukses sidangnya " Frans berbasa-basi, sementara senyum dingin tampak diwajahnya, namun berhasil disembunyikannya dengan sempurna..
" Makacih, ban lu kenapa Frans, mau gue suruh Rey bantuin??" Cheryl menawarkan bantuan..
" Ah, ga papa...gue lebih khawatir ma lu.." tawa Frans, ketika sebuah tangan kokoh, mencengkram mulut Cheryl dari belakang, Cheryl pun berusaha meronta melepaskan diri, sementara berusaha melepaskan diri, Frans pun membuka pintu mobilnya..Tanpa menyadari seseorang yang tiba-tiba melintas dihadapannya..Untung Frans dan seorang anak buahnya sibuk menguasai Cheryl yang terus meronta tak karuan, hingga sempat bersembunyi,
Gadis itu, Karen segera tersadar dari kadar alkohol yang mengisi darahnya, ingin rasanya berteriak minta tolong namun jelas tak ada yang mendengar di tempak sepi seperti ini..
Akhirnya Frans dan anak buahnya, Satpam Kampus yang sudah dipecat itu berhasil memasukan Cheryl dalam mobilnya..Sementara Karen masih bersembunyi kebinggungan..
Ketika langkah kaki terdengar dari Tangga yang berada tak jauh dari belakangnya, Karen bergegas berteriak,
" Tolong, penjahat Tolooong!! "
yang memancing perhatian Frans dan satpam itu, namun mereka jelas tak mau mengambil resiko menghentikan Karen..Pula langkah yang berada di tangga pun bergegas mempercepat langkahnya..Rey dan Ryan muncul dari balik Tangga..
Melihat itu Frans bergegas mengambil pisau lipat dan menusuk ban mobil Rey, berusaha memperlambat langah Rey dalam mengejarnya, sementara satpam itu sudah berada di balik kemudi, menyalahkan mesin mobil Frans, dan bergegas meninggalkan tempat itu begitu Frans masuk dalam mobilnya..
" Cheryl, Yan... Rey.... " Karen berteriak..
Kedua lelaki itu bergegas berlari mencoba menghentikan laju kendaraan itu, menyelamatkan seorang gadis yang mereka cintai..Namun mobil itu melaju cepat dan justru nyaris menabrak Rey..
" Tai, apa-apaan ni..." Amuk Rey setelah melihat Ban mobilnya pun kempes karena sobekan pisau...Dan menjadi yakin karena Tas Cheryl masih berada di Mobil. Sedangkan pemiliknya lenyap entah kemana..
Sementara Karen masuk dalam mobilnya dan menghampiri Ryan dan Rey..
" Ayo masuk...Rey lu aja nyetir " Kata Karen
Kedua pemuda itu pun bergegas masuk dalam mobil Karen, sementara Rey mengmbil alih posisi kemudi dari Karen,..
" Siapa sich mereka... " Tanya Ryan..
" Frans, Yan.,.." Jawab Karen..
" Sial tuch orang !!!" Amuk Rey, sambil memukul kemudi mobil Karen, dan langsung menginjak pedal Gas, sebelum Honda CRV silver,.Yang digunakan Frans menghilang dari pandangannya, dengan penuh kemarahan dia pun mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengejar mobil itu..
Sementara di Balkon Club itu, Vic , dan Eason terduduk dengan wajah lesu..Sambil menegak Minuman yang tersisa diatas meja..Mereka diam seribu bahasa, ingin berbicara, namun sulit diungkapkan, kata-kata terlalu penuh dalam pikiran mereka hingga sulit untuk dikeluarkan..
Tiba2 ponsel Vic berdering...Lisa?? Pikirnya, Ternyata Ryan menghubunginya untuk mengabarkan keadaan mereka sekarang, penculikan yang dialami Cheryl makin membuat emosi Vic meledak-ledak..
" Tai Apaan sich ini.." Sambil membanting gelas di tangannya, kontan memancing perhatian orang-orang yang berada disana..Namun keduanya tampak tak perduli dengan mata-mata yang memandang kearah mereka..
Kali ini giliran ponsel Eason yang berdering, dia pun mengangkat panggilan itu, sebuah titik terang keberadaan kekasihnya pun mulai bersinar, kala Jack mengabarkan keberadaan Cindy yang tergeletak di lorong belakang Club itu..
Eason dan Vic pun bergegas meninggalkan balkon mereka, menyusuri tangga demi tangga dan pintu pintu yang gelap, hingga sampai lah mereka ke tempat Jack dan Cindy..
Rintik hujan yang menetes, sementara Cindy masih terduduk di matanya masih memancarkan Shock atas kejadian yang dialaminya, Kekasih Jack masih berusaha menenangkan Cindy, dan memberikan aqua pada gadis itu..
" Lu gapapa Cin?? Jess mana " Tanya Eason panik..
Cindy pun menatap kearah Eason yang tampak cemas, sementara Jack tampak sibuk berbicara dengan Vic, tentang keadaan Cindy..Cindy seolah menatap kosong kearah Eason, tampak binggung dan berusaha mengingat kejadian yang baru saja dialaminya, sampai akhirnya dia mampu mengingatnya, dan satu nama pun keluar dari mulutnya..
" Ando , Son, Ando.." Kata Cindy dengan nada panik,..
Begitu pula keempat orang lain yang berada disana, tampak kaget mendengar nama itu..
" Ando ??" Pikir Eason..
" Sial itu orang lagi...Mau apa sich dia..." Vic langsung beraksi dan berusah lari kearah gedung parkir, namun dia menyadari dia tak mengetahui keberadaan orang itu,..
" Son , lu tahu kan kost dia,.." Ujar Vic dengan nada tak sabar, melihat sahabatnya yang masih termenung kaget..
" Percuma Vic, dia udah pindah gue ga tahu kemana..."
" Ya Tuhan, lu giman sich,..Mau cari kemana?? Lapor polisi juga telat,.."
" Iya-iya gue juga tahu, gue lagi mikir ini.."
Kedua orang itu malah ribut sendiri, sementara Jack berusaha menenangkan kawan-kawannya..
Gadis cantik yang bersama Jack, tampak pucat, seolah binggung harus melakukan apa..entah apa yang disembunyikannya, namun melihat keadaan Cindy yang masih tampak Shock berat, melihat pengorbanan Eason untuk hubungan dia dan Jack, Gadis itu tampak berat, namun akhirnya mampu mengeluarkan kata yang dipendamnya dengan suara terbata, akhirnya dia menyela perkelahian mulut ketiga orang itu..
" Stop, stop stop, kalo tempat Ando gue tahu.. " Kata gadis cantik itu..
Jack dan kedua orang lainnya langsung menatap kearah kearah gadi itu..
" Dimana??? " Tanya Vic cepat...
" Di daerah belakang kampus, lu cari dari daerah jalan panjang.... " Gadis itu menerangkan secara cepat, dan dapat dimengerti oleh Vic maupun Eason,..Setelah yakin dengan tempat yang akan ditujunya, Vic pun bergegas meninggakan tempat itu, sementara Eason masih sedikit binggung, bukan , bukan karena dia masih belum yakin dengan tempat itu, namun bagaiman gadis itu bisa tahu secara mendetail tempat Ando berada..Hingga Vic kembali memanggilnya, Eason pun menatap ke arah Jack, yang jelas berpikir sama dengannya..Jack menatap ke arah Eason, dan memberi kode untuk meninggalkan masalah ini pada dirinya..
Eason pun memahami kebinggungan temannya dan getir yang tampak dari wajah Gadis itu..
" Nanti gue yang hubungin polisi " Kata Jack, Eason pun mengganguk dan bergegas mengejar Vic..Meninggalkan Tiga orang yang masih berada disana..
" Sory, Jack sory.." Ucap gadis itu, sambil berlari kearah gedung itu..Derai tangis mengucur dari pelupuk mata gadis cantik itu, Jack pun berusaha mengejar, dan berhasil meraihnya di dalam gedung itu..
Sambil memeluk gadis itu, Jack berusaha menenangkan kekasihnya yang terus menangis..
" Sory gue dah bohong selama ini ma lu.." Gadis itu terbata berucap..
" Kenapa musti minta maaf , kebohongan apa ?? " Jack tampak binggung..
" Gue dah bohong ma lu.. " Gadis itu terus menangis..
" La, Ella sayang, ngomong donk, aku ga kan marah sayang.. "
Gadis itu sesengukan, dan menarik nafas panjang, sebelum menjatuhkan tubuhnya berjongkok sambil menangis,..
" Aku, bukan takut dengan Vina, yang selama ini aku bilang pasangan lesbi aku..Aku, aku normal Jack.." Kata gadis itu, terputus oleh tangisnya..
" Tapi semua karena Ando..." Gadis itu berkata dan kemudian kembali melanjutkannya, menceritakan keseluruhan cerita hidupnya, Ella terus menangis di sela ceritanya, sementara Jack, tertegun tak percaya mendengar cerita tersebut..
Remang, lorong itu ditambah denga rintik air hujan yang terkena jendela gedung itu, gelap gelap, segelap perasaan kedua anak manusia itu, Ella yang cantik itu terus menangis, sementara Jack tampak termenung tak wajahnya binggung, binggung harus melakukan apa, ditatapnya gadis yang menangis itu, tak tahu harus berkata apa hingga akhirnya kata itu terucap juga...
" Aku sayang kamu, siapa pun kamu..." Bisik Jack,..Seraya memeluk gadis itu..
 
ohh campus desperadonya om shusaku ya. keren2. gw up 2 date nih klo karya om shusaku. :D
 
Campus Desperado 5-2: Godisnowhere (final)
Vic memacu RX-8 yang dikendarainya…Mobil itu melesat melewati Jalan tol yang telah rengang kesibukan kota metropolitan baru akan dimulai beberapa saat lagi, kota ini tertidur bagi sebagian orang , namun tidak bagi sebagian yang lain..
Wajah cemas penuh emosi yang tercampur menjadi satu terpancar dari wajah keduanya, keluar dari pintu told an mulai melaju kencang lagi, menuju tempat terkutuk, mencari, menemukan, dan berusaha menyelamatkan orang-orang yang berharga bagi mereka,…
Bukan hanya 2 orang ini yang mengejar cinta mereka, masih ada Rey dan Ryan yang mengejar kegilaan Frans, entah apa jalan pikiran Frans sampai terpikir melakukan hal tersebut, mengejar cepat pancaran-pancaran lampu jalanan , jarak diantara kedua mobil mereka tidak jauh, namun tidak kunjung mendekat..
Jembatan-jembatan layang dan jalan sepi, sementara wajah mereka tampak kalut dan binggung, berganti pintu pelabuhan mulai terlihat, container-container besar mulai terlihat, Hening sepi di pelabuhan, lampu dari kedua mobil yang saling berkejaran, sementara lampu-lampu yang ada di sisi jalan tidak membantu banyak menerangi jalan itu, Ryan berpikir keras mengapa Frans membawa Cheryl kesana..Sedangkan Rey tampak tegang mengendarai mobil Karen..
Ketegangan yang sama pun ada di dalam mobil Frans, Si satpam yang mengemudikan mobil Frans tampak bingung menentukan arah, sementara Frans tampak penuh amarah kepada gadis di hadapannya…Entah rahasia apa yang mereka simpan…
” Kapan lu mau berhenti nipu gue !! ” Bentak Frans…
” Gue nipu apa ?? ” Cheryl menjawab binggung..
” Keparat lu.. Selama ini lu morotin gue, lu seolah dekat dengan gue supaya lu bias pake duit gue kan.. “
” Lu yang terlalu berharap sama gue ?? “
Habis sudah kesabaran Frans, melihat Cheryl yang menjawab sesukanya…
Tangannya melayang ke wajah Cheryl, dan mendarat telak yang membuat Cheryl terbenam dalam Jok mobil, memegangi wajahnya yang memerah dan menahan sakit,..
Tiba-tiba sebuah Truk Trailer melintas didepan mobil Frans, Satpam yang mengendarai Mobil Frans langsung membanting stir menghindari tabrakan langsung, namun justru menghantam Container yang ada di sisi jalan,.. DUarrrrrr !!!!
Sementara Rey yang berjarak agak Jauh bergegas menginjak pedal Rem, menghindari kecelakaan di depannya, wajah Ryan, Rey dan Karen memancarkan hal yang sama… Kepanikan, Bunyi berdesit dari Rem Vios Karen terdengar keras, sulit mengerem mobil yang tengah berlari dalam kecepatan Maksimal..
Pukul 13.00 Hari yang sama
Mobil yang dikendarai Frans berhenti tepat didepan sebuah rumah, Steffany tampak binggung, dia tahu bahwa ini tempat Ando, tapi tidak mungkin dia bersuara dan dia pun tak mengerti mengapa Frans mengenal Ando..
” Tempat siapa Frans ?? ” Pura-pura bertanya..
” Nanti juga kamu tahu sayang, ayo turun ..” Frans mengajak Stef turun dan memasuki rumah itu…
Mereka pun memasuki ruang itu, sepi hingga masuk ke ruang makan, dimana terdapat Ando disana yang sedang menyantap makan siangnya, tak lama muncul Audrey, sambil membawa air minum untuk Ando, Wajah Audrey tampak kaget melihat Steffany sahabatnya…
Frans tiba-tiba mendorong Steffany ke sofa, membuatnya terjerembab, Ando justru tertawa yang membuat Steff Shock, mengira-ngira ada apa ini..
” Lu dah nipu gue Stef..!!! ” Bentak Frans
Steff kebingungan tak mengerti, sementara Ando masih ayik menyantap makanannya, dan Audrey yang tampak kebingungan ..
” Apa, aku selalu jujur ma kamu ” Steff membela diri…
” Mau Tahu!!! Mau Tahu Lu nipu Apa !! ” Amuk Frans…
Ando berdiri dan mendekat kea rah Frans, Stef merasa memilik penolong, sementara Ando mendekat dan merogoh kantongnya, Dan memberikan sesuatu pada Frans dan langsung duduk di sofa kecil dekat Stef..
Frans melemparkan benda yang diberikan Ando, sementara Ando tampak cuek saja, melihat wajah penuh tanda Tanya Steffany..
Benda itu mengenai kening Steff dan jatuh, Steff mencari benda tersebut dan menemukannya di dekat tempat duduknya, betapa kagetnya takkala melihat benda itu, Kartu mahasiswanya yang hilang, wajahnya langsung pucat padam, namun berusaha tenang,,,
” Gue dah tahu semua!! Jijik gue sama lu ” Bentak Frans sambil menampar Steff, yang membuat gadis itu meringis kesakitan..
” Kesepakatan kita ?? ” Ando menyela..
” Dia buat lu ” Jawab Frans santai.. Sambil berbalik ke arah pintu keluar, sementara Ando tersenyum puas, mendapatkan semua yang didinginkannya, Ando menatap Steff tajam..Melihat gadis ternoda yang tak berdaya, hati gadis itu pastilah sangat hancur, frans tempat satu-satunya dia bergantung, bahkan secara tidak langsung adalah orang yang menjerumuskan nya dalam noda ini…
Audrey tampak kalut, mengambil nampan di atas meja, mendekat, dan menghajarkannya kewajah Ando, Duak !! Ando meringis kesakitan, sementara Audrey langsung lari meraih tangan Steff, dan mengajaknya lari lewat pintu belakang, Ando berusaha meraih jaket yang dikenakan Audrey, namun Audrey berhasil melarikan diri, Frans tampak binggung menyaksikannya, yang dia tahu Audrey begitu setia terhadap Ando..Frans pun berusaha mengejar, melewati dapur…diikuti Ando..
Sementara Audrey dan Steff sudah tertangkap di tangan Adhie dan Fahrie adik Ando..Audrey lupa akan keberadaan mereka yang menyebabkan mereka terpenjara dalam situasi yang lebih sulit ini..
Ando langsung memukul wajah Audrey..Yang membuat gadi itu sambil berdarah pada bibirnya…
” Lu mau gue mampusin kaya babi Steve !! “
” Lu mau gue patahin !! “
Ando terus mengamuk , mencaci Audrey dengan kata-kata kasar, sambil menyeretnya kedalam…
Ternyata inilah yang membuat Audrey menuruti semua kemauan Ando, rasa traumanya menyaksikan begitu sadisnya Ando menghajar Steve ketika pria itu berusaha menentang Ando, mematahkan kakinya, tepat di kedua mata Audrey..
” Lu boleh ambil tuch si Audrey, gue ga butuh lagi !! ” kata Ando pada Adhie dan Fahrie
” Ok, gue pikir dah ga da masalah lagi disini gue tinggal ya..” Kata Frans,
Ando membalasnya dengan senyuman dan langsung menggendong tubuh Steffany, mereka menghilang di balik kamar meninggalkan Frans dan anak buah Ando yang tampak asyik mengerayangi Audrey. Tawa Frans terbayang jelas dalam ingatan Stef, memang dia berdosa membohongi Frans selama ini, tentang kejadian pemerkosaan itu, namun dia tak kan pernah menduga, kawan yang dianggapnya setia pada dirinya, satu-satunya orang yang dianggap tak akan menghianati dirinya, justru adalah orang yang akan menghancurkan hidupnya….Setelah menutup pintu Ando langsung membanting Stef keranjang, ranjang yang entah berapa banyak digunakan untuk menghancurkan hidup para gadis seperti Stef…
Ando pun menarik kaos Stef, saat itu Stef masih berusaha mengehindar,namun sebuah tamparan mendarat di kening Stef yang membuat gadis cantik itu terjerembab ke ranjang, bukan sakit dihatinya yang membuatnya tak mampu menahan air mata yang bercucuran, namun sakit dihatinya dan rasa binggung mengapa hidupnya yang dahulu begitu indah, hancur seperti ini,..
Terdiam dan hanya menangis, Stef benar-benar hanya dapat menangis takkala Ando mulai membuka BHnya, Tangan Ando bergerak cepat membuka resleting celana Jeans tanggung yang Stef gunakan. Ando mendesak tubuh mulus Stef keujung ranjang, beralas dinding, ketika jemari kasar Ando mulai mengerjai putingnya, Stef terdiam memejamkan mata, menahan semua rasa sakit yang di rasakannya….Sapuan-sapuan lidahnya pada putingnya membuat benda itu mulai mengeras.
Ando tak sabar membayangkan tubuh gadis yang sangat diidam-idamkanya ini, bidadari yang ternoda yang jatuh dalam jebakannya , Jemari Ando mulai menyelinap ke balik CD Stef, diusap-usapnya perlahan bibir Vagina Stef yang ditumbuhi bulu-bulu halus .
” Eemhh..!” Stef menahan desahannya dan mulai tak dapat menahan desahnya takkala jemari Ando mulai membuka Labianya, bermain di depan Clitorisnya yang mulai sedikit basah…,sementara itu tangan yang satunya tanpa henti meremasi dan mengerjai payudara Stef, tak sadar Stef mulai terbawa nikmat oleh permainan Ando..
“Hehehe.. Kenapa sayang ?” ejek Ando di telinga Stef, dan langsung melumat telinga gadis itu,..yang membuat gadis cantik itu makin tak mampu menahan desahannya
Ditengah gairah yang makin memuncak Ando justru menghentikan aktivitasnya Yang justru membuat wajah Stef sedikit kecewa, melihat itu diiring tawa Ando mulai mengerjai Stef lagi hingga Vagina Stef yang mulai basah itu hingga menimbulkan bunyi berkecipak di sela pahanya yang panjang dan mulus itu.
Ando berdiri dan mulai membuka pakaianya otot yang kekar di balut kulit Hitam khas daerah asal Ando berbalut wajah yang jelek mendekati hancur itu, Setelah Ando membuka celana pendek disusul celana dalamnya tampak kemaluan yang sudah menegang dari tadi. Penis hitam besar, yang sedikit lebih besar dari milik Frans, jelas ini adalah penis terbesar yang pernah dilihat oleh Stef, hingga membuat gadis itu sampai terbelalak melihat penis itu..
Ando mulai membentangkan kedua belah paha Stef. Tatapan mata penuh nafsu, sangat mengerikan , hilang tatapan penuh kejujuran yang dimiliki Ando selama ini berbalik bagaikan setan lapar yang berusaha mendapatkan semua yang diingininya..Saat memandangi daerah selangkangan Stef, Ando langsung membenamkan wajahnya pada Vagina Stef ,penuh nafsu melahap daging basah itu mulai menjilati dan menyedot-nyedot clitoris Stef yang sudah basah itu,
Menjilati dinding vagina dan klitorisnya dengan liar. Sesekali mengorek-ngorek lubang kemaluan itu dengan jemarinya, dalam .menjijikan namun mampu membuat Stef terbuai dan makin hilang dalam rengkuhan nafsu ,mendesah dan mengelinjang nikmat..
Tidak lama akhirnya dinding pertahanan Stef bobol juga, sebuah organsme kecil, sementara Ando sibuk menikmati vaginanya yang tercampur cairan cintanya Jarinya pun mulai aktif mengorek-orej Vaginaku, makin lama dan makin dalam yang membuat Stef mendesah tak karuan, membayangkan bagaimana penisAndo akan mengacak-acak Vaginanya nanti..beberapa saat kemudian Stef pun kembali berorgansme yang membuatnya sedikit mengangkat pantantanya yang bulat indah itu.
Ando pun menarik jemarinya dari dalam Vagina Stef..dan memaksa Stef untuk membersihkan jemartinya yang berlepotan cairan cinta itu dengan mengulumnya dan menjilatinya diluar mulut Stef, dimana Lidah Stef mulai menari membersihkan jemari Ando.
Ando naik dan langsung menyodorkan penisnya ke mulut Stef. Ando pun memerintahkan Stef untuk mengocok penis Hitam besar itu perlahan,
” Untung bukan mengoralnya ” pikir Stef
Dan mulai mengocoknya tanpa ragu, namun tak kala Stef mulai asyik mengerjai penis Ando, Ando memasukan penisnya dalam mulut Stef, sempat terhalang oleh mulut Stef yang mungil itu, namun Ando bukan orang yang mau mengerti dan menyodokannya lebih dalam, hingga membuat Stef gelahapan dan berusaha membuka mulutnya lebih lebar lagi..
Penis itu besar, dan sedikit berbau ingin rasanya Stef muntah, namun dijejali penis sebesar itu membuatnya tak dapat berbuat banyak..TanganAndo pun bertumpu pada kepala Stef, dan mulai mengoyangkan pinggulnya bagaikan sedang menyetubuhi mulut mungil Stef..
“Iseepp donk Stef, katanya Jago nyepong, jangan cuma dimasukin mulutaja..!” Ujar Ando sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulut Stef. Sayup-sayup Stef dapat mendengar erangan Audrey dari luar kamar terbayang olehnya ketakutan gadis itu, kepada Adjie dan Saudara Ando yang sama bejatnya, namun apa dayanya dalam cengkraman monster ini,
Lama kelamaan Stef mulai pasrah dengan keadaan ini berusaha menikmatinya, tangan-tangan Ando bergerak lincah mempermainkan bongkahan payudara Stef yang putih mulus, memilin-milin putingnya membuat Stef kian bersemangat mengulum dan menjilati kepala penisnya.
“Ehmmm, ohhh..!” desah Ando, menjambak Stef menahan nikmat.Selama hampir 20 menit Stef mengkaraoke Ando dan akhirnya Ando pun mencabut penisnya yang mengkilat oleh Ludah Stef…
Ando pun membaringkan Stef di ranjang, dan meletakan kepalanya disebuah bantal empuk sebelum mulai menciumi Stef, Ando pun mulai merentangkan lebar-lebar kedua paha Stef dan berlutut di antara kedua pahanya yang mulus. Stef memejamkan mata membayangkan penis Ando yang akan segera mengaduk Vaginanya, detik-detik ketika penis Ando mulai menerobos liang vaginanya..
Penisnya meluncur tertahan, melewati sempitnya lubang kewanitaan Stef..perlahan, sodokan demi sodokan hingga penis Ando tertampun dalam Vagina Stef, sementara Gadis cantik itu terus mendesah tiapa kali Ando mengerakan pinggulnya..Sodokan-sodokan Ando membuat Stef makin terbuai dan lupa akan segala masa depannya setelah ini, toh semua sudah hancur pikir Stef.
Sambil mengenjot Stef , Ando terus melumat bibir dan payudara Stef, tangannya pun tak berhenti meremas payudara dan pantat gadis itu. Stef terus mendesah hingga tubuhnya mengejang hebat ketika sebuah Organsme menghantamnya,
Erangan panjang keluar dari mulutnya, sekujur tubuh Stef mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuh sexynya sehingga terlihat mengkilat indah yang jelas membuat Ando kian bernafsu. Tanpa memberi kesempatan beristirahat pada Stef Ando menaikkan tubuh lemah ke pangkuannya. Stef pun hanya dapat pasrah saja menerima perlakuan ini.
Setelah penis Ando menerobos masuk untuk kedua kalinya dalam vagina Stef, Ando pun mulai memerintahkan Stef menggerakkan tubuhku naik turun. Ando begitu menikmati pemandangan Payudara Stef yang terlempar kesana kemari, sambil mulai menyusu pada payudara Stef yang terlempar-lempar dihadapannya , payudara Stef dikulum dan digigit renyah oleh Ando,Terkadang Ando ikut menusukan penisnya hingga terhujam lebih dalam, dalam vagina Stef, dan memaksa Stef melakukan gerakan memutar sehingga vaginanya terasa seperti diaduk-aduk.
Stef terus mempercepat goyangannya ketika merasakan bahwa Organsmenya sudah dekat, makin lama gerakannya makin liar dan erangannya pun makin tidak karuan menahan nikmat yang luar biasa itu memenuhi ruangan itu. Dan ketika klimaks itu benar-benar dating membuat Stef sampai menjerit sambil memeluk Ando dengan nafas tersenggal. Dahsyatnya Ando bahkan belum terlihat capai setelah mengenjot Stef sekian lama.
Kali ini Ando membalikkan badan Stef hingga menungging. Untuk menyetubuhi Stef dari belakang, dalam posisi doggy style sementara tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuh Stef. Jemarinya terkadang menusuk-nusuk Anus Stef, membuatnya takut bila ndo sampai menyodomi anusnya, Stef hanya dapat berdoa agar hal itu jangan sampai terjadi, sementara Tangan Ando mulai menampar-nampar pantat sekal milik Stef sampai membuatnya sedikit merah.
Sudah lebih dari setengah jam Ando menggarap Stef dalam posisi itu.Tidak lama setelah Stef pun mencapai klimaks berikutnya, Ando pun mulai mendesah panjang, sodokanya makin kencang dan Payudara diremasnya dengan brutal membuat Stef mendesah tertahan. Menahan sakit dan nikmat yang bercampur menjadi satu..
Hingga akhirnya Ando pun melepas penisnya dan naik ke wajah Stef. Mengocoknya di depan kedua mata Stef beberapa saat, dan memaksa Stef membuka mulutnya lebar-lebar sampai maninya menyemprot dengan deras membasahi wajah dan dada Stef, sementara sebagian besar masuk ke dalam mulutnya, Stef pun mengerti keinginan Ando dan berusaha menelan Sperma itu..
Stef yang sudah kehabisan tenaga, menelan Sperma Ando sedangkan Ando memoles tubuhnya yang putih mulus itu dengan sperma yang bercecer di dada dan wajah Stef.. Stef hanya diam membiarkan kelakuan Ando, Sebelum selesai Ando pun memaksa Stef untuk menjilati Penisnya yang sudah sedikit mengecil, dengan Sisa-sisa kekuatan Stef pun bangun dan membersihkan penis Ando yang sudah menempel di depan mulutnya itu Stef menjilati penis itu sampai bersih dan menelan sisa-sisa sperma di penis itu.
Setelah Puas Ando meninggalkan Stef yang telah tertidur kelelahan, merencanakan Rencana Jahatnya selanjutnya

#####

NOW
Jess Tersadar lebih dahulu, semburan diwajahnya, membangunkanya lebih dahulu, mencari ke kanan dan ke kiri, mencari Lisa, sementara Adhie didepannya memaksa Jess meminum minuman yang dibawanya…Sebelum menyadari dia dan kembarannya terikat tanpa selembar kainpun yang menutupinya..
” Minum lu, biar punya tenaga buat lawan kita.. ” Kata Adhie,
Kepala Jess masih pusing akibat benturan tadi, sementara dia pun menahan malu melihat Adhie yang menyaksikan kedua belah payudaranya, yang putih mulus, dengan ukuran yang pas, serta perut yang rata, berbalut kaki indah, yang menampakan bayangan seorang model kelas atas, mata mesum itu begitu bernafsu menikmati tubuh mulus dihadapannya..
Jess meludah ke wajah Adhie
” Lepasin gue !! ” Bentak Jess
Adhie pun melap ludah diwajahnya dan balas meludahi Jess..
” Lu memang terlalu sombong !! ” Bentak Adhie , mengangkat lengannya berusaha menampar Jess..
Tertahan ketika Ando datang bersama Fahrie yang membawa Segayung air menyiram Lisa, yang kemudian merasakan takut yang sama dengan Jess melihat orang-oranng yang mengelilinginya..
” Mau apa kalian ?? ” Tanya Lisa, dengan nada takut yang terasa
Mereka hanya tertawa menjawab pertanyaan Lisa…
Ando mendekati telinga Jess dan berbisik..
” Pilih dua-duanya atau satu saja ” bisik Ando..
Jess mendelik tak mengerti
” Maksudnya ?? ” Jess menjawab
” Kalau lu mau gue pake, ade lu selamet.. Kalau lu ngelawan dan membocorkan rahasia ini..Sampai kapan pun akan gue kejar.. ” Ancam Ando sambil menunjuk Handy cam di sudut ruangan..
Jess berpikir sesaat sebelum akhirnya menganguk setuju..Ditatapnya keadaan adiknya di sudut ruangan, dimana Adhie dan Fahrie, tampak asyik memainkan payudara Lisa yang ketakutan tak berdaya, sementara tangan-tangan itu menjamahi payudaranya yang besar indah itu…Menciumi wajahnya yang cantik..
” Ok..Ok..Gue turutin mau lu, tapi jangan sentuh dia, ” bisik Jess sedikit menahan tangis..
Ando tersenyum dan berkata pada anak buahnya
” Bawa keluar !!! ” Perintahnya
Adhie dan Fahrie bergegas membawa keluar gadis cantik itu, sementara Lisa tampak tak mengerti menyaksikan Cicinya yang sedang berbisik-bisik dengan Ando, saat melewatinya Lisa dapat melihat air mata di wajah Jess, Lisa berusaha melepaskan kekangan Adhie dan Fahrie, namun tenaga kedua pria itu jelas lebih kuat,
Jess pun menghilang dari pandangannya ketika Adhie menutup pintu kamar itu..Lisa pun tak dapat menahan tangis, membayangkan apa yang akan terjadi pada cicinya, maupun pada dirinya sendiri..
Ando menciumi payudara Jess dengan penuh nafsu, tuntas semua dendam yang ada dalam hatinya, semua dendam dan kemarahannya, tertuang habis, sementara Gadis santapannya tampak berusaha menghindar dari serbuan binatang ini..Ke kanan ke kiri Jess berusaha memalingkan wajah dan tubunya dari serbuan Ando namun ikatan di tubuhnya membuatnya tak dapat berbuat banyak, belum lagi Ancaman Ando untuk mengerjai Lisa juga, bila Jess berani melawan kemauan Ando..
Jess sadar dia tak dapat berbuat banyak, apalagi toh sebenarnya dia sudah tidak perawan, keperawananya saat ini adalah hasil operasi beberapa tahun silam ketika dia begitu mencintai Eason,berusaha memberikan yang terbaik bagi kekasihnya itu.. Saat ini bukan yang pertama memang Namun tetap saja, bila dahulu dia memberikan pada lelaki tampan dan pantas untuknya, jelas berbeda dngan lelaki buruk rupa macam Ando..
” Jangan sentuh tubuhku… ” Jess berusaha melawan, ” Oh nooo..” Tak kala Ando mulai mencium dan meremas kedua payudaranya..Dan mulai memilin putingnya dengan jempol dan telunjuknya, kasar..
Ando begitu menikmati keindahan dan halusnya payudara Jess dibalik jemarinya..
” oh, tolong hentikan.. ” Rintih Jess..
Ando hanya tersenyum , melanjutkan aksinya dengan nafsu yang semakin membara, makin keras, makin kasar, diiringi desahan Jess yang justru membuat Ando makin menggila,…
Jess pun tak kuasa menahan birahinya yang mulai naik, sedikit dia mengigit bibir bagian bawahnya, menahan untuk tidak mendesah, sambil berusaha membuka ikatan yang membelenggu tangannya..Ando sadar, gadis macam ini tidak dapat ditaklukan dengan kekerasan, tapi dengan sentuhan lembut lelaki, dan mulai mengubah gaya permainannya..
Ando pun membelai halus payudara Jess,perlahan dengan penuh kehangatan sehingga membuat Jess merasa nyaman dan mulai sedikit menikmati, terlupa siapa yang sedang mengerjai dirinya..
Ando mulai mencium payudara Jess, lembut, sebelum mulutnya yang bau itu mulai melahap putingnya dan menghisapnya perlahan..
” Ohhh.. “Jess tak kuasa lagi menahan desahan yang seakan meloncat dari mulutnya..
Jess mulai merasakan bagaimana lidah Ando menari di payudaranya..menampa-nampar putingnya di sela hisapan yang tak kunjung henti..sambil sesekali mengigitnya..Jess hanya dapat menahan itu semua dengan memalingkan wajah dan menutup bibirnya yang mungil itu, menahan agar tidak ada lagi desahan yang meloncat dari mulutnya..menahan hangat yang mulai menjalari tubuhnya terutama diantara kedua pahanya,
Ando menikmati sekali tubuh orang yang dibencinya ini , meremas keduanya, dan memainkan kedua putingnya dengan penuh nafsu mengigit dan menghisapkedua puting yang mulai mengeras, dan makin menonjol, dengan warna pink yang makin mengairahkan bagi Ando..
” Ohhh, ehmmm ” Desah Jess tak tertahan lagi, Menikmati kenikmatan birahi yang mulai memenuhi dirinya, perasaan yangsudah lama tak dirasakan olehnya, Jess pun membasahi bibirnya sendiri, sekedar pelampiasan kenikmatan birahi yang dirasakannya..
Ando tampaknya tak pernah bosan dengan payudara Jess, tanganya tak henti menikmati keindahan gunung kembar iu, sementara wajah cantik Jess mulai menampakan nafsu yang menjalarinya, terpancar dari kedua mata indah gadis itu
Perlahan dia melihat bagaimana Ando mulai memindahkan serangnya dari atas, mulai turun ke perutnya yang rata, indah, putih dan berhenti di bagian pusarnya..lidah Ando menari sebentar sebelum meluncur turun kebagian bawah tubuh Jess yang memang sudah tak terlindung satu lembar benang pun..
” Oh shit, nooo ” Mohon Jess, saat lidah Ando mulai menyentuh labianya..Terhenti sesaat, menikmati bagaimana vagina itu mulai membasah, Tanpa ragu Ando pun menghisap cairan cinta itu,
Jess hanya dapat menutup matanya, menikmati sentuhan dan sapuan lidah kasar ini, entah mengapa dia dapat begitu mudahnya jatuh dalam birahi ini, dan mulai tak mengenali dirinya sendiri, ” Apa kah ini gue yang sebenarnya??”
Pertanyaan yang mulai muncul dalam benaknya itu seakan tak terjawab tak kala Ando mulai mengisapi Clitorisnya..Yang membut tubuhnya sedikit Shock, dan membuyarkan lamunanya..Buyar tak kala sebuah organsme kecil menghantam tubuh cantik itu..
Ando berdiri, sambil melepas celana yang dipakainya, dan memainkan sebentarPenis hitam yang besar, dengan diameter yang besar pula, dan urat-urat yang menonjol, penis yang mampu membuat mata gadis manapun terbelalak melihatnya…
Dengan senyum menyeringai, Ando menatap wajah cantik Jess dengan mata yang ketakutan menatap kemaluan Ando” Jangan, tolong gue mohon jangan ” Jess mulai merengek, ketakutan bagaimana penis Ando akan merobek tubuhnya, rasa sakit yang mungkin akan membelh dirinya..
Ando hanya tersenyum bangga dengan senjatanya..dan mulai membuka ikatan dikaki Jess dan langsung merengangkan kedua paha Jess, memainkan penisnya di bibir kemaluan Jess yang agak basah itu, dan mulai menekan masuk kedalam Vaginanya..
” Ohhhhhh ” Erang Jess tak kala penis Ando mulai menyerang masuk, yang membuat tubuhnya membusur menahan penis yang perlahan mulai menghilang dalam vaginanya..Terhenti sesaat tak kala selaput daranya menahan penis itu masuk lebih dalam, Ando pun tersenyum menatap wajah Jess yang ketakutan,menarik penisnya keluar, sedikit, sebelum menghantamkannya lebih kuat…merobek kegadisan gadis itu..
” Ahhhh, awww ” Jerit Jess, sakit sekali, sementara penis Ando masih berusaha merengsek masuk dalam Vaginanya, terlalu besar, apalagi vaginanya pun belum terlalu siap menerima serangan sedalam ini, wajahnya terlempar kesana kemari air mata menetesdri pelupuk matanya, yang ironisnya membuat Ando makin bersemangat mengerjai Jessica..Sampai Akhirnya penis itu masuk seluruhnya dalam vagina Jess..
Ando menatap wajah lawannya yang berantakan, namun tetap cantik dan mengairahkan, rambutnya yang berantakan menambah kesan sensual dalam kecantikan seorang gadis yang ternoda,,Ando menikmati bagaimana otot2 vagina Jess menjepit kemaluanya, sentuhan denyut otot2nya dan sedikit darah segar yang keluar dari sela-sela vaginanya…
Jess mengatur nafas, begitupula dengan Ando yang bersiap melakukan serangan selanjutnya..
Hentakan demi hentakan dari Ando membuat Jess terangkat sedikit dari ranjang itu, setiap kali membuatnya terbenam makin dalam, makin dalam, dalam birahinya..
Desahan mereka memenuhi ruang itu,..Penis Ando meluncur cepat bagaikan piston yang mkin dalam menyetubuhinya..Makin membangkitkan birahi,meski air mata nya masih menetes dari matanya..
Sementara Jess mulai tak sanggup mengekang organsme yang akan menderanya, disertai lolongan kuat, Jess mencapai ogansme yang membuatnya tanpa sadar mengangkat bokongnya naik, membuat penis Ando menancap lebih dalam..Organsme yang membuat seluruh staminanya terkuras..
” Ohhhh..” Desah Jess disertai tawa Ando yang menikmati bagaimana gadis cantik itu mengelepar..mendesah tak berdaya, sementara Ando masih asyik mengerjai gadis itu, makin membuat gadis itu tak berdaya, hanya mampu menjerit berusaha menikmati tiap detik penis itu menyetubuhinya..
Tangan Ando pun tak berhenti mengerjai payudara Jess, tanp henti yang makin membuat gadis itu terperosok dalam jurang kenikmatan, yang mulai diinginkannya..
15 menit kemudian, Jess kembali mencapai puncak kenikmatanya, tak butuh waktu lama untuk mencapai puncak-puncak berikutnya, sementara Ando tampaknya belum bosan menikmati tubuh gadis yang telah berpindah menaikinya..sementara bulu-bulu vagina gadis itu sudah basah kuyub oleh keringat, keadaan didalamnya jauh berbeda, hangat dan sedikit kesat, vagina kelas 1 pikir Ando..
Wajah kelelahan terpancar jelas pada wajah Jess, sementara Ando makin cepat menghajarkan penisnya dalam lubang kenikmatan itu,..Tak lama giliran Ando yang mengerang..Otot-ototnya mengeras, kulitnya yang hitam legam berbasuh butir-butir peluh yang membasahi tubuhnya..Ando pun mencabut penisnya dan memaksa Jess membuka mulutnya, bersiap menerima sperma Ando…
Setelah mengocoknya beberapa saat, Jess menutup mata ketika sperma Ando sedikit muncrat mengenai matanya, sedangkan sisanya meluncur masuk ke dalam mulutnya yang dibuka paksa oleh cengkraman tangan Ando..
Jess pun tak kuasa membayangkan penghinaan yang belum pernah diterima oleh dirinya sebelumnya, penghinaan yang membuat airmata nya tak kunjung berhenti menetes, begitupula sperma Ando yang lengket itu terus membanjiri mulutnya yang mungil, sampai tak tertampung dan menetes keluar dari sela-sela bibirnya..
” Sekarang telan !! ” Bentak Ando, tak kala semua laharnya tuntas ia keluarkan,Jess pun menahan tangis menahan jijik berusaha meneln spema yang membuatnya ingin muntah, perlahan dia berusaha menelannya di selingi tawa Ando sementara pintu kamar terbuka, Adhie diikuti Lisa pun masuk, tubuh Sexy Lisa pun sudah bugil tanpa sehelai kain pun, Ando pun mendekati Lisa yang tampak jijik dengan Ando, sambil menjengut rambut Lisa yang menangis menyaksikan keadaan kembaranya ..
” Ayo telen lu mau kembaran lu gue bikin sama kaya lu.. ” Ancam Ando..Tak mau membuat saudaranya mengalami nasib yang sama dengan dirinya,Menahan rasa jijik yang menghigapinya dan mulai menelan sperma itu, sedikit demi sedikit , tangis Lisa membuatnya mampu melakukan itu semua, sampai akhirnya Jess mampu menelan sperma itu seluruhnya…
Ando pun memberikan kembali segelas minuman pada Jess, membantunya menelan Sperma Ando yang masih ada dalam mulutnya, Jess pun meminumnya, untuk menahan muntah,…
Ando melempar Lisa ke dekat Jess..sementara Lisa langsung memeluk saudaranya dan menangis sejadinya menlihat keadaan Jess namun, apa dayanya,..
” Kamu ga papa kan ?? ” Tanya Jess lembut…
Lisa menyadari betapa saying cicinya itu pada dirinya, mengorbankan dirinya untuk adiknya itu, membuat Lisa kembali menangis, sambil mengelengkan kepala menenangkan Jess bahwa pengobanannya tidak sia-sia..
” Ok, penutup, gue pengen lu Erotic Dance Setelah itu gue akan lepasin lu ” Kata Ando
Kontan keduanya menolak, namun makian dan ancaman Ando membuat keduanya tak berkutik..
Diringi tawa dan cemoohan mereka, Lisa membantu Jess berdiri dan mulai meliuk-liukan badannya, keringat disekujur tubuhnya, ditambah lampu temaram kamar itu, membuat liukan tubuhnya makin terlihat erotis, belum lagi, wajah keduanya makin terlihat cantik di temaram itu…
Ando dan kawan-kawan menahan konak melihat pertunujukan gratis itu, Jess dan Lisa pun hanya dapat meliuk-liukan badan semampunya, jelas mereka tidak memiliki pengalaman sedikitpun untuk menari seperti ini…
” Cium cium donk… ” Iseng Adhie, yang diamini yang lainnya, Jess dan Lisa berusaha menolak, namun mereka terus mengancam keduanya hingga terpaksa melakukannya…
Lidah mereka menari diluar, menahan jijik , tak mampu membayangkan mereka akan melakukan ini, Namun Jess merasakan sedikit keanehan, kepalanya terasa sedikit pusing dan merasakan panas nafsu disekujur tubuhnya..
Jess terlihat sedikit lebih active dibanding Lisa, belum lagi ketika Fahrie, seolah seorang art director, memberikan pengarahan pada keduanya, untuk menari sesuai keinginan penjahat-penjahat ini…
Sesekali putting mereka beradu, yang membuat keduanya merasa nyaman ketika kedua putting indah itu bertemu pada ujung-ujungnya, Payudara Lisa sedikit lebih besar disbanding milik Jess, dengan tubuh atletik membuatnya terlihat sexy, berbeda dengan Lisa yang merawat tubuhnya dengan alat-alat kecantikan, sehingga membuat tubuhnya bagaikan seorang putrid, bagaimana pun kecantikan mereka dan keindahan tubuhnya membuat pria manapun akan menelan ludah menyaksikan pertunjukan ini…
” Sekarang ayo, daripada gue dobol adek lu mending lu aja yang maen ma dia.. ” ancam Ando..
” Gila apa …” Protes Lisa..
Sementara kondisi Jess makin terlihat aneh, dan begitu bernafsu menciuminya tak kala mulutnya bertemu dengan mulut Lisa..Ciuman yang erotis dan terkesan tak dibuat-buat sementara Lisa berusaha melepaskan ciuman Jess..
” Obatnya bekerja..” Tawa Ando, diikuti yang lainnya…
” Sekarang lu pilih mau maen pa ga ma dia ?? Pa lu mau dia gue pake lagi ” Lanjut Ando mengancam..
Lisa tak punya pilihan dan terpaksa menuruti kemauan Ando, dia tampak binggung dengan obat yang dimaksud Ando..
Dalam pengaruh obat perangsang yang dimasukan oleh Ando dalam minumannya membuat Jess begitu bernafsu pada kembarannya itu, Jess melirik kembarannya dan menjulurkan lidahnya ke mulut kembaranya itu, dibawah ancaman Ando dan Adhie serta Fahrie, Lisa pun dengan terpaksa ikut menjulurkan Lidahnya menyambut Jess…Jess meremas payudara besar nan indah milik Lisa, begitu bernafsu..meremasnya, dan menjilatinya dengan lahap…
Meremas dan mengunyah payudara Lisa, sedangkan Lisa hanya dapat meremasRambut Jess menahan sensasi nikmat yang belum pernah dirasakannya,..Takut akan ancaman mereka, Lisa hanya dapat berdoa akan pertolongan entah dari siapa itu datang..
Jess mendorong Lisa sambil terjatuh diatas ranjang, Jess langsung duduk dibawah payudara Lisa, dan meremasnya dengan penuh nafsu, Lisa sungguh tak mengerti, wajah cantik kakaknya kini dipenuhi nafsu yang mengelora bagaikan bukan dirinya yang sebenarnya, hingga dia menyadari minuman yang tadi diminumkan oleh Ando telah dicampur obat perangsang, Lisa menatap Ando Tajam, sementara Ando hanya tersenyum saja..
Jess pun meremas payudara Lisa , dimainkannya dengan liar, terkadang menarik putingnya keras, yang membuat Lisa sedikit mendesah keenakan, namun kelas dia malu untuk mengakuinya, sementara Jess makin liar saja mengerjai Lisa..
Jess berbalik, dan membuka Vagina Lisa dengan kedua tangannya sebelum tanpa ragu dia menjulurkan lidahnya menjilati bibir vagina Lisa, Lisa mendesah tak karuan menikmati sensasi yang belum pernah dirasakan olehnya sebelumnya, lidah Jess mengelayati setiap sudut vagina Lisa, sementara tangannya tanpa henti mengerjai payudara Lisa,
Sementara Vagina Jess menantang jelas di hadapan Lisa, jelas Lisa sama sekali tidak berminat untuk memuaskan keinginan para penonton untuk mengerjai vagina cicinya, ingin rasanya lari dari sini, namun jelas percuma sementara Jess makin asyik menjilati vagina Lisa sambil sesekali menghisap clitorisnya atau mencolok-colok permukaan Vaginanya…
” Ehmmm ” desah Lisa tanpa henti sementara Jess makin asyik menikmati vagina Lisa,.. setelah sekian lama dikerjai seperti itu, akhirnya Lisa mendapatkan sebuah organsme kecil, aneh sekali rasanya , memberikan perasaan lega yang membuatnya ketagihan namun masih mampu ditahan olehnya,,,
Puas mempermainkan Vagina Lisa, Jess mengangkat satu paha Lisa yang membuat pemiliknya binggung memperkirakan apa yang akan dilakukan selanjutnya, tanpa buang waktu, Lisa mulai menempelkan vaginanya ke mulut vagina Lisa, sebelum mulai mengesekannya perlahan yang membuat keduanya terlihat keenakan,yang membuat Ando cs makin senang melihatnya…
15 menit berlalu sementara Lisa mulai menikmati permainan ini, Jess pun makin liar mengerayangi payudara Lisa…Hingga akhirnya keduanya mencapai klimaks di saat yang hampir bersamaan hingga membasahi sprei ranjang itu..
Puas menyaksikannya Ando langsung menghampiri keduanya.. Diikuti oleh kedua anak buahnya…Ando menarik Lisa, dan menghantamkan penisnya ke anus Lisa,hanya sedikit yang masuk memang, namun cukup membuat Lisa memekik kesakitan sementara darah segat mulai mengalir dari Anus Lisa yang dibobol oleh Ando…Mata Lisa terpejam sementara Air mata tak kunjung berhenti mengalir, tiap kali Ando menyodokan penisnya membuat Lisa menjerit sejadinya sementara Ando asyik mengenjot Anus Lisa…Pantat Lisa yang bulat besar memberikan bunyi tersendiri, nyaring dan membuat pendengarnya makin bernafsu menyetubuhinya..
Adhie dan Fahrie pun memaksa Jess yang sudah blingsatan mengoral mereka berdua, dengan Lahap Jess melahap keduanya, sesekali mendeeptroath keduanya, tampak Jess lebih asyik memainkan penih Fahrie yang lebih besar dan kuat dari penis Adhie…
Ando mengenjot Lisa cepat, sementara tangannya mencengkram pinggul Lisadengan kuat untuk memperkuat hentakan demi hentakan yang dilakukannya sehingga membuat Lisa sedikit bergeser maju tiap kali Ando menyodok keras…
Lewat 30 menit,Adhie keluar lebih dahulu dalam mulut Jess, gadis yang mulai tersadar dari pengaruh obat yang diminumnya, membuat Jess terkaget dengan Sperma yang menetes membanjiri mulutnya, sedikit dia berusaha memuntahkan sperma di mulutnya, namun Adhie yang menyadari niat Jess langsung menampar Jess dan mengancamnya untuk menelan spermanya…
Berat apalagi harus melihat keadaan saudaranya yang sedang dikerjai Ando, Lisa hanya dapat menahan jijik dan menelan sperma di mulutnya, dan kemudian mengoral penis Fahrie lagi, dari kepala, menyusuri tiap urat yang menonjol dipenis hitam itu, sampai menghisapai buah zakarnya, yang membuat Fahrie belingsatan menahan nikmat…
” Hmmmmmmm ” Desah Lisa ditengah-tengah sodokan Ando dan Adhie yangmemaksa Lisa membersihkan penisnya yang penuh sperma,sebuah organsme menyerangnya, lebih dahsyat dari yang menyerangnya beberapa menit lalu,
Hingga membuat tubuhnya sedikit menelikung, Lisa ditengah kebingungan dan rasa sakit yang di deritanya, merasa binggung dengan kenikmatan yang dia rasakan saat ini..Hingga akhirnya jepitan anus Lisa yang begitu sempit membuat Ando tak dapat bertahan lebih lama dan membuatnya memuntahkan semua sperma nya dalam anus Jess mendiamkannya sebentar hingga mengecil dan mudah untuk dikeluarkan, sementara semprotan lahar Ando membuat Lisa berorgansme untuk kesekian kalinya…Sperma Ando menetes dari anusnya, tercampur oleh darah segar yang menetes ke ranjang Ando..
Lisa langsung terjerembab takkala Ando melepaskan cenkramannya dari pinggulnya, Ando bergerak beralih ke arah Jess dengan mengacungkan penisnya yang penuh sperma dan darah saudara kembarnya, Jess sempat melihat keadaan saudaranya, yang kini sedang dipaksa mengoral penis Adhie, sementara Adhie sendiri tampak asyik menikmati vagina Jess dengan menhilati dan menghisap clitorisnya dengan lahap…
Belum sempat penis Ando sampai kemulut Jess , Fahri menarik wajah Jess Dan memuntahkan amunisinya dalam mulut Jess, sementara Penis Ando sampai kemulutnya, jadilah Jess harus “menikmati” dua penis yang penuh sperma itu sekaluigus,
Mual sekali rasanya bagi Jess, setelah pengaruh obat perangsang itu hilang membuatnya tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya sebelumnya, sementara kedua penis itu seolah tak mau mengerti keadaannya, dan menunggu lidah Jess menyelesaikan Tugasnya…
Belum sempat Adhie menusukan penisnya dalam Vagina Lisa sebuah bunyi dobrakan pintu membuyarkan niatnya dan membuatnya meloncat menghampiri sumber suara dengan diikuti Fahri..



Ryan meloncat dari mobil itu, diikuti Rey dan Karen, membuka pintu mobil itu, Saat pintu terbuka, Frans dengan pisau ditangannya mengacungkan pisaunya kearah Ryan..
Terlihat Satpam yang mengemudikan mobil itu terbujur kaku tak berdaya, darah mengalir dari mobil itu, Tabrakan tapi menyebabkan satpam yang mengemudikan mobil Frans tewas, sementara Ryan menghadapi Frans, Rey dan Karen berusaha mengeluarkan Cheryl dari dalam mobil…
” Lu gila ya Frans ” ujar Ryan..
” Lu semua yang bikin gue gila ” Balas Frans , wajahnya tertutup darah yang mengalir dari kepalanya, sementara Ryan berusaha menenangkan Frans, Rey berhasil mengeluarkan Cheryl dari mobil Frans, untung tidak terluka parah, hanya lengannya saja yang terluka karena pecahan kaca mobil…
Frans menghunuskan pisau ditangannya menerjang Ryan, sedangkan Ryan terus menghindar kearah cahaya,meskipun beberapa sabetan mengenainya..meski tidak dalam Frans yang blingsatan tak menyadari bahwa itu adalah jebakan, di tempat bercahaya terang, Ryan berhasil menendang jatuh pisau Frans, dan kemudian mereka bergulat sebelum polisi yang datang menyusul kecelakaan itu menangkap Frans..
Frans terus berontak, bahkan ketika ditangan para polisi, berusaha kabur hingga seorang polisi terpaksa menembak kaki Frans…
” Semua selesai ” Ucap Ryan kearah kawan-kawannya..
” Thanx ” ucap Rey..
Sementara Karen bergegas menghampiri Ryan yang sempat terkena beberapa sabetan pisau Frans…
” Gue tahu lu sayang ma Cheryl.. ” Ucap Rey..Membuat mereka semua tertegun..
” Dan gue juga Yan ” Lanjut Rey..
” Maka … ” Tertahan…
” Cheryl kamu boleh pilih diantara kami berdua ” Lanjutnya yang membuat Cheryl terdiam..
Cheryl terdiam, melihat kedua mata Rey, matanya tanpa keraguan..Melihat keadaan Ryan yang berkorban sekian banyak untuk dirinya, membuatnya tak dapat memilih …Terdiam sejenak..
” Sekarang ??” Tanya Cheryl, binggung…
Keduanya mengangguk…
Dengan Berat Cheryl memilih… REY
Ryan hanya tersenyum, dipapah Karen, menatap sahabatnya, dan berpaling meninggalkan Cheryl dan Rey yang berpelukan dibawah cahaya lampu jalanan, Ryan tersenyum, berbalik, melangkah, tersenyum dengan Air mata yang menetes di matanya..
Hanya Karen yang sadar, menatap Ryan dalam, Lelaki yang dicintainya.
Eason langsung menghajar wajah Adhie, begitu mereka bertemu, Fahrie pun menerima tendangan yang tepat di tengkuknya dari Vic, Adhie jelas tak diam begitu saja, dia melayangkan pukulan ke wajah Eason, masih bisa dihindari oleh Eason..yang langsung melayangkan pukulan kea rah perut Adhie, yang membuat Adhie jatuh terjerembab, Eason langsung berteriak memanggil kekasihnya..berusaha berlari kearah dalam rumah, namun langkahnya dihentikan Adhie yang mengait kakinya..
Adhie mengangkat kursi kayu dan berniat menhantamkannya kearah Eason yang terjatuh dilantai, namun Sebuah Balok kayu menghajar Adhie Dari Belakang, sebelum sempat menghajarkan kursi yang dipegangnya kearah Eason..
Adhie tumbang, tak jauh darinya tampak Fahrie yang juga bercucuran darah akibat hantaman balok yang dibawa Vic,..” Thanx Vic ” Kata Eason ketika Vic menjulurkan tangannya membantu Eason berdiri…
Keduanya membuka pintu demi pintu diruangan itu, di kamar belakang mereka menemukan Audrey dan Steff dalam keadaan bugil dan kedinginan…
” Drey ” Ujar Vic, sambil memberikan Jaket Jeans yang digunakanya kepada Audrey, begitu pula Eason yang memberikan Jaketnya pada Steffany…
” Lu ga papa kan ??” Tanya Vic..
Audrey hanya mengangguk, sementara Eason menenangkan keduanya, Vic berbalik, untuk mencari Ando…
” Lu hubungin polisi ma Jack ya ” Pinta Eason , sambil memberikan ponselnya pada Audrey sebelum berbalik naik tangga menyusul Vic..
” Bruak !!! ” Vic terjatuh karena hantaman Ando..
Eason pun langsung menerjang, apalagi ketika melihat Jess telengkup dilantai, tak sadarkan diri, sementara Ando jelas tak mengenakan pakaian sedikitpun..
” Sial lu do !! ” Amuk Eason sambil melayangkan pukulan…Yang dengan mudah dielakan oleh Ando
” Lie…. Lie… Gue punya segalanya” Ejek Ando
” Semua orang mengangap gue remeh dulu, tapi sekarang ? ” Tawa Ando
” ****** lu ” amuk Eason, menendang Ando, mengenai perutnya, begitu juga Vic, yang langsung menghajar pelipis Ando sampai Ando tersungkur, namun Ando langsung berdiri dan mendorong Vic sampai jatuh dari tangga…
Eason bereaksi cepat berusaha membanting Ando, namun Ando unggul tenaga sehingga keduanya jatuh bersamaan menggelinding di tangga..
Ketiga orang itu mengerang kesakitan, sementara Audrey dan Steffanya sudah meninggalkan tempat itu, yang membuat Vic dan Eason sedikit lega..
” Lu gila Do ” ujar Eason sambil menerjang Ando, sementara Vic, yang terjatuh lebih telak masih memegangi kepalanya yang terluka…
Setelah dapat bangkit Vic pun bergegas ikut membantu Eason yang kesulitan menghadapi serangan Ando yang brutal, mereka bergulat seru sampai keruangan makan, ketika Ando berhasil mengunguli Vic yang terjerembab..
Ando memukuli Vic dengan Brutal sementara, Eason yang tadi terjatuh pun bangun dan menghantamkan kursi meja makan yang berat itu kearah Ando,
” Brakk ” Bunyi kursi itu patah, menghantam bagian belakang tubuh Ando, Ando pun terjatuh bersimbah darah…menggelepar sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri, Eason pun mengangkat Vic, wajah mereka bonyok tak karuan, bahkan gigi Vic patah karena hantaman Ando..Senyum mereka merekah melihat Ando yang tak sadarkan diri, menunggu Polisi datang ke tempat itu, sementara mereka bergegas ke atas, memastikan keadaan kekasih masing-masing..
Vic berlari kearah Lisa, sementara Eason langsung memeluk Jess yang tengah menangis,…
” Tenang sayang semua sudah selesai… ” bisik Eason..
Jess menatap mata kekasihnya, penuh penyesalan dan rasa malu…
” Tenang ga pernah terjadi apa-apa oke.. ” Eason memeluk kekasihnya yang menangis lebih erat..Demikian juga Vic di sisi lain ruangan…
Setelah berdiam sebentar, Eason pun mencari pakaian keduanya, dan memberikan pada Jess dan Lisa..setelah memakai pakaian, mereka pun bergegas turun meninggalkan tempat itu, melewati Ando yang masih terkapar…
Eason menatap ” mantan ” kawannya itu dengan penuh penyesalan, Uang membuatnya buta, uang menyesatkanya, … Sebelum berbalik dan berjalan meninggalkannya..
Belum sempat menjauh Ando berteriak dan menerjang, dengan pisau di tangannya..
” Mampus lu ” Bentaknya sambil menghunuskan pisau kearah Jess,..
Eason pun bergegas menarik Jess dan melindungi kekasihnya itu..
” Bleebbb ” Ketika pisau yang digengam Ando menusuk Eason tepat di ulu hatinya…
Teriak Histeris memenuhi ruangan itu, Jess tak dapat percaya melihat kekasihnya tertusuk dihadapannya, Eason sempat menendang Ando sampai tersungkur, sementara pisau itu masih menancap di perutnya, yang membuat Eason terjatuh, menahan sakit..
Vis pun mencabut Pistol yang tadi diambil dari dashboard mobilnya, dan menembakan kearah Ando..
” Duarr ” sekali , dua kali , tiga kali… Sampai Ando menggelepar bersimbah darah..Tewas dengan senyum tertahan dan mata terbelalak..
Sementara Jess dan Lisa menangis sejadinya, melihat Eason yang terus mengeluarkan darah…
Jess menangis sejadinya.. sementara Lisa dan Vis mengucurkan air mata…
” Tenang aja sayang, aku ga pa-pa ” Kata Eason pelan, sambil mengangkat tangannya membelai pipi Jess menghapus air mata-nya..Tersenyum menatap kekasihnya itu, wajahnya damai..Dengan senyum diwajahnya,,Sebelum tangan itu terjatuh…Diirngi suara histeris Jess…
Tak lama Polisi datang bersama Jack dan Ella, Eason dilarikan dengan mobil ambulance, demikian juga Vic sempat dirawat di rumah sakit, sedangkan Ando, dinyatakan tewas, Fahrie dan Adhie dipenjara selama 10 tahun, 5 hari kemudian Vic keluar dari rumah sakit, sedangkan Eason,.. Tidak tertolong…
Jess membuka Semua catatan Eason dalam Laptop orang yang dicintainya, melihat email, semua tulisannya, Kamarnya yang berantakan, seperti biasanya, tiap sudut ruangan seolah menyuarakan suara-nya yang terdengar lembut menyapanya, menghiburnya dengan indah..Hari ini harusnya peringatan 3 tahun hubungan mereka, bahagia bukan kelam seperti ini…
Air mata tak dapat berhenti mengalir dari matanya, dipeluknya boneka babi kecil, yang diberikan oleh Eason dahulu, dipeluknya erat, semua ini terlalu berat baginya, tak ada yang mampu menyelamatkannya dari Jurang ini Sekarang..
Senyum terakhir Kekasihnya itu tak kan mungkin terlupa, senyum polos penuh kelegaan yang membuat hatinya luluh, melupakan semua penghiantan yang dilakukan oleh Eason, Diam cukup diam, Entah mungkin Jess pun sama sekali tidak membutuhkan pengakuan itu lagi, penghiantanya tak berarti dibanding semua kasih yang telah dibuktikannya… Cintanya, sayangnya, pelukannya, bahkan pengorbananya justru membuat Jess merasa tak pantas menerima semua ini,..
Tiada, tidak satupun yang menyalahkan kebodohannya, tidak Orangtua Eason, tidak Vic, tidak juga Lisa…Justru itu membuatnya kian berdosa, Air mata itu terus mengalir,.. Di meja belajar Eason, sebuah Diary, diary yang diisi bergantian, menulis tiap detik kebersamaan mereka..
Dibaliknya hari-hari itu, tiap goresan tangan yang begitu merindukan, hari-hari bahagia yang membuatnya tersenyum membacanya dan keributan mereka, saat masih bisa bermain bersama , tertawa bersama…Kelam… Makin membenamkan hati Jess terus jatuh makin dalam…
Sampai halaman berganti lembaran-lembaran kosong…
Hingga sebuah Halaman terakhir bertanggal 6 hari yang lalu..
Keributan terakhir mereka, sebelum semua menjadi Gila dan lepas kendali
Dibacanya tulisan terakhir Eason,..
Air mata Jess mengalir tanpa henti, membaca tiap kalimat, tiap kata, tiap huruf yang tertulis…
Saat kulihat diri-mu
Kulihat kesucian-mu
Keindahan-mu
Dan semerbak harum hati-mu
Aku mengharapkanmu
Tuk selalu berada di sisiku
Satu malam yang berlalu
Tak kan pernah kembali
Waktu yang terlewati
Membuatku mengerti
Bahwa aku selalu mencintaimu
Kemurniaan hati-mu
Kesucian batin-mu
Keindahan mata-mu
Tak terlukis oleh kata2
Sungguh indah dirimu
Bagaikan bidadari
Turun dari Surga
Cantik dan Suci
Satu yang ingin selalu kukatakan
Aku selalu mencintaimu
Sekarang…Esok..
Maupun akan datang
Sampai akhir hayatku
Biarlah ajalku menjemput
Ku kan selalu mencintai-mu
Kekasih hati-ku…..
Tak kan pernah dan Tak kan bisa aku menghianati-mu
Karena aku akan mencintaimu sampai berakhirnya waktu-ku
Kamu harus kuat, “Waktu-ku” akan menjadi “Waktu-mu”
“Mata-ku” adalah “Mata-mu”
“Hidup-ku” adalah “Hidup-mu”
Kuatlah, Cahaya akan ada bila kau mau memilih Senin , 21 July 200x
Siang itu mendung menutup cahaya matahari, ketika seorang mahasiswi cantik turun dari mobil, sambil membawa tasnya. Ia terlihat riang, dan akan memencet bel rumahnya ketika handphonenya berbunyi. “Halo.. ya ini Vina. Apa kabar Sis?”, kata gadis itu. Ia berbicara dan sudah akan memencet bel lagi ketika ada seorang pengemis yang meminta minta padanya.
Vina terus berbicara dengan peneleponnya, sambil mengeluarkan sekeping uang lima ratus rupiah dan memberikan pada pengemis itu tanpa menoleh. Setelah handphone itu ditutup dan, Vina memencet bel rumahnya, ia baru menyadari ternyata pengemis itu masih belum pergi, hanya menundukkan mukanya.
Dengan heran Vina memandangi pengemis itu. Ia sedikit tercekat melihat kaki pengemis yang buntung sebelah itu. Dengan suara sedikit bergetar Vina bertanya pada pengemis itu, “Pak, kan udah saya beri tadi?”. Pengemis itu mengangkat mukanya, membuat jantung Vina serasa berhenti melihat wajah yang dikenalnya itu.
“Non Vina, masih ingat sama saya kan? Saya mangkal di dekat sini sekarang, nggak nyangka bisa ketemu Non lagi. Nanti kapan-kapan puasin saya ya Non kalau saya bertamu ke rumah Non”, bisik pengemis buntung itu, dan berlalu sambil meremas pantat Vina yang masih terpaku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd