Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Captain Ngentot - Perjalanan Mencari Kepuasan - Update Tamat

Episode 2​
Aku mengajak Riri jalan-jalan kurang lebih selama 1 jam. Sebenarnya tidak terlalu lama tapi kami mengobrol banyak. Ia bercerita tentang dirinya, yang dulu bekerja di bank, lalu berhenti tidak lama setelah menikah. Dan aku bercerita tentang karir palsuku. Aku mengatakan kalau aku menerima kenaikan pangkat. Aku juga mengaku sebagai alumni Akmil. Untungnya aku punya sedikit pengetahuan tentang Akmil lewat internet.



“ nah ini rumah aku. Maaf kalo ga gede”



Aku mengantar Riri ke rumahnya di sebuah Komplek rumah townhouse. Rumahnya satu lantai mungkin tipe 50. Sangat besar untuk orang miskin sepertiku tapi bagi wanita sosialita seperti Riri, rumah itu mungkin cukup kecil.



“ mau mampir mas?”



Riri mengajakku mampir. Aku berusaha tetap berwibawa meski dari tadi imanku sudah diuji dengan belahan dadanya. Riri membuka satu kancingnya sehingga aku dapat melihat jelas belahan dadanya. Kontolku sebenarnya sudah berdiri tegang ingin menyeruduk memeknya tapi aku tetap berusaha berwibawa



“ ah apa Gapapa mbak?”



Ucapku pura-pura malu



“ alah Gapapa mas, masuk ke dalam saja mobilnya”



Ririn turun lalu membuka pagar. Mobilku masuk dan Riri menutup pagar rumahnya. Aku turun dari mobil dengan seragam pdu, lalu Ririn mengajakku masuk



“ masuk yuk mas”



“ baik mbak”



Aku masuk ke rumahnya. Aku melihat fotonya bersama Suaminya. Saat di Mall Ririn bercerita dia sudah menikah dua tahun tanpa kehadiran anak. Ririn sendiri masih 27 tahun. 18 tahun lebih muda dariku.



Aku mengaku belum menikah. Kebetulan Mayor ini belum menikah alias masih lajang. Sikapnya bertambah manja ketika mengetahui aku belum menikah.!



“ mau minum saja mas?”



Tawarnya



“ air putih saja mbak”



Jawabku



“ boleh, aku ganti baju dulu ya”



Ririn masuk ke kamarnya untuk ganti baju. Aku berdiri dari sofa dengan jantung berdegup-degup. Aku sebenarnya takut tapi aku bertingkah berani. Aku selalu begitu. Aku sudah sangat dekat dengan wanita ini meski baru bertemu. Ia sangat menerimaku bahkan aku berani menggandeng tangannya di Mall itu.



“ eh?! Mas! Ada apa?”



Aku buka pintu kamarnya dan Ririn sedang mengganti baju. Ia sangat kaget. Ririn hanya mengenakan bra dan celana dalam pink ketika aku masuk. Kontolku semakin berontak dari sarangnya. Aku melangkah maju dan bertanya



“ boleh saya masuk?”



Ia tersenyum malu.



“ maunya gimana?”



Aku melangkah masuk dan menutup pintu. Ririn masih diam di depan lemarinya. Aku pegang kedua tangannya lalu aku cium pipinya dengan pelan



“ genit kamu mas”



Bisiknya.



“ tapi aku suka”



Bisiknya dengan nada nakal. Aku membuka seragamku, celanaku hingga seluruh pakaian dalamku hingga terlihatlah tubuhku yang cukup kekar dengan kontol yang sudah menegang sempurna. Pipinya memerah



“ aku masih malu mas”



Tapi aku tidak mempedulikannya. Aku cium pipi kanannya dan mengecup pelan telinganya dengan pelan dan penuh perasaan



“ ahhh”



Ia mendesah. Aku buka bra dan celana dalamnya. Ririn hanya pasrah. Aku peluk dia dan ia pun memelukku dengan erat. Rasanya nyaman sekali. Memeluk istri orang dengan nafsu, dengan tubuh sexy mereka berhimpitan dengan kontol panjangku.



Ririn bersandar di lemarinya. Aku berlutut dan mulai menjilati memeknya. Ia remas kepalaku, mendongakkan kepalanya dan mulai mendesah. Pipinya memerah. Lidahku masuk ke dalam memeknya dan mulai menjilati klirotisnya



Desahannya semakin kuat. Tubuh Ririn mulai menggelinjang hebat. Keringat bercucuran dan ia terus mendesah keras sambil memejamkan matanya. Tidak sampai semenit, cairan squirt memuncrat dari memeknya ke lantai dengan deras dan ia pun orgasme.



“ mas Benny”



Bisiknya manja. Permainan berpindah ke kamar mandi. Aku akan menggenjotnya keras dan Ririn tidak melawan. Ia bahkan sangat ingin merasakan bagaimana kontolku mengguncangnya. Aku pun tidak sabar ingin menggenjot memek wanita sesempurna Ririn. Ini impianku sejak lama



“ mmmhh ahh ahh yahhh ahhhh terus sayang ahhh ahh”



“ plok plok plok plok plok”



Aku menggenjot wanita ini dari belakang. Kami baru 2 jam mengenal dan aku sudah menggenjotnya. Aku menggenjot istri orang dengan posisi doggy style, memanjakan kontol dan pelirku yang sudah lama puasa



Aku remas buah dadanya dari belakang. Ia semakin mendesah. Aku percepat genjotanku, menepuk-nepuk pinggulnya dengan selangkanganku. Kontolku terus keluar masuk memeknya dengan ganas, mengguncang memek beceknya tanpa ampun



“ sayang ahhhh sayang mhhh yahhhh ngghhhhh ohhhh”



Suara tepukan selangkanganku terdengar keras di kamar mandi itu. Kami melihat bayangan kami dari kaca dan kami semakin nafsu. Aku tidak pernah merasakan ngentot senikmat ini. Jemariku kini berpindah ke pinggulnya dan siap untuk fase klimaks



Dia memekik panjang. Ia pegang wastafel itu kuat dan tak lama cairan orgasme keluar dari memeknya. Ia mendesah panjang dan squirt dengan deras di kamar mandi rumah suaminya. Cairan orgasmenya tumpah dari memeknya hingga ke lantai. Wajahnya memerah dan ia masih mendesah menikmati orgasmenya



Aku genjot kontolku lebih keras. Aku pegangi tubuhnya yang lemas dan terus menggenjotnya dengan posisi doggy style. Kontolku berkedut dan siap meledak dengan hebat. Ia menghadiahiku dengan ejakulasi yang teramat sangat nikmat di dalam memeknya. Yang selama ini hanya ia berikan kepada suaminya



“ ahhh Sayang, aku ga pernah ngerasain squirt, apalagi sampe dua kali”



Aku tersenyum puas. Kontolku masih berkedut di dalam memeknya. Ia sangat puas bahkan sampai memanggilku sayang. Ini jauh lebih muda dari yang kuduga.



Aku cabut pelan kontolku dari memeknya. Air maniku membanjiri memek Ririn dengan sangat banyak. Wajahnya memerah dan ia masih tertawa-tawa genit. Ia dekatkan wajahnya dan kami pun bercumbu mesra



Ririn membalikkan tubuhnya. Kami pun berkedupan saling bercumbu mesra. Aku remas nafsu buah dada indahnya. Ririn mengocok kontolku dengan tangan kirinya, mengeluarkan sisa-sisa spermaku dengan nafsu.



“ jam berapa suami kamu pulang?”



Tanyaku. Ririn hanya tersenyum.



“ suamiku lagi keluar kota sayang. Tenang aja”



Jawabnya. Aku tersenyum



“ kalo begitu aku nginep boleh?”



Ririn menggeleng kepala.



“ nanti ada yang curiga gimana?”



Ririn menghidupkan air. Kami berdua bermesraan di dalam bathup. Dengan menyamping, sambil meremas kedua buah dadanya dengan nafsu liarku, aku genjot memeknya meluapkan seluruh nafsu di dalam diriku. Aku sangat suka setiap detik ketika kontolku menggenjot-genjot memeknya, setiap detik ketika aku meremas toket, puting, pinggul dan sekujur tubuhnya. Aku paling suka lagi ketika kami saling berhadapan dan bercumbu di dalam bathup itu sambil terus menggenjotkan kontolku makin ganas dan makin dalam ke dalam memeknya.



Aku kembali ejakulasi di dalam memeknya. Sungguh sensasi creampie yang sulit dikatakan dengan kata-kata. Ririn lemas setelah lebih dari 3 kali orgasme. Kami mandi bersama lalu adegan ranjang itu berpindah ke atas kasur.



Aku pulang jam 8 malam. Kami sampai jam setengah 3 sehingga aku sudah mengentot Ririn selama 5 jam lebih. Aku mengeluarkan mobilku dari rumahnya dan pulang. Aku tidak peduli apakah orang akan tahu kami ngentot 8 kali di dalam sana atau tidak. Kalau pun ditangkap, setidaknya aku sudah puas.



“ lu ngentot sama Mas Benny, 8 kali?!”



Ririn menceritakan kejadian itu ke temannya esok siangnya. Suaminya akan pulang besok jadi mungkin hari itu hari terakhir ia bisa nongkrong dengan temannya



“ kalo iya kenapa? Iri?”



Goda Ririn. Ketiga temannya tertawa genit.



“ ampun Rin.”



“ pesona Ririn ga main-main”



“ tapi kalian kan baru kenal? Terus lu kan …..”



Ririn hanya mengentot dengan suaminya. Sebelum menikah, Dia tidak pernah mengentot dengan pria lain. Ia tipikal wanita yang jual mahal. Tapi mendengar fakta bahwa ia mengentot 8 kali dengan pria yang baru ia kenal, teman-temannya bingung seakan tidak percaya



“ mas Benny, yuk kita jalan”



Hari itu aku menjemputnya dari teman-temannya. Kali ini aku ingin mengajaknya nonton di bioskop. Aku mengajaknya ke Mall, dan kami memesan tiket bersama. Lagi-lagi aku mengenakan seragamku dan Ririn sepertinya menyukainya. Tangannya seperti tidak ingin lepas dari tanganku.



“ banyak banget kamu pesen makannya sayang?”



Tanya Ririn. Aku memang memesan banyak makanan untuk kami bawa ke dalam



“ iya aku kan jarang-jarang makan kayak gini. Mumpung aku ga bertugas gitu”



Jawabku santai. Ririn tertawa manja lalu menyandarkan kepalanya ke pundakku.



“ misi om, misi tante”



“ misi ya om”



“ ishh bocah-bocah ini terus. Mereka kayak ada di mana-mana”



Gerutu Ririn. Aku menyembunyikan mukaku. Aku tak menyangka akan bertemu sekumpulan remaja itu lagi. Gadis misterius yang selalu baik padaku itu juga di sana. Mereka duduk, dan gadis itu duduk di sampingku. Ririn mempererat pelukannya, menyandarkan kepalanya, seolah menegaskan kalau aku miliknya saat itu.



“ girls-girls, filmnya sudah mulai”



“ ini bocil berisik amat sih. Kayak ga bisa diem”



Gerutu Ririn lagi. Gadis itu duduk di sebelahku. Ia menatapku tajam, seolah mengacuhkan film yang sudah dimulai



“ hmmm, kok kayak kenal ya”



Ucapnya. Aku diam mengacuhkannya.



“ kayak sering lihat gitu”



“ oi Yessi, ganggu orang selingkuh saja lu”



Goda temennya. Ririn marah dan tak terima



“ apa lu bilang?”



Bentak Ririn.



“ Sayang sudah, cuekin saja”



Ririn akhirnya kembali duduk walaupun ia masih kesal. Gadis-gadis remaja itu justru tertawa terbahak-bahak.



Kami kembali menonton. Atmosfer kembali mesra walaupun setelah apa yang terjadi. Aku rangkul dia dengan mesra dan ia menyenderkan kepalanya, memegang tanganku yang satunya dengan erat. Ketika film itu selesai, remaja-remaja itu keluar dan kami keluar setelah mereka.



Aku mengajaknya makan malam di restoran Jepang. Aku tidak pernah makan masakan luar dan malam itu aku mengajaknya makan malam di sana. Kami seperti dua sejoli yang baru berpacaran. Dan malam itu seperti mimpi basah yang indah bagiku.



Aku mengajaknya pulang ke rumahku. Dengan modal menginap di rumah temannya, untuk membantu menjaga anak, ia menginap di rumahku malam itu. Ia terkagum-kagum melihat rumahku yang memang lebih besar dari rumahnya.



“ Gede banget. Dua lantai lagi”



Aku mendapat banyak uang dari mencuri mobil orang lain jadi wajar saja aku menyewa rumah ini.



“ iya tapi belum ada istrinya”



Godaku. Ririn termakan umpanku. Ia peluk aku dari belakang dan dengan manjanya ia berbisik



“ andai ya kita ketemu dari dulu. Kamu punya semua yang aku mau. Harta, jabatan, ketampanan, bahkan kamu juga pinter puasin aku di atas ranjang”



Aku tersenyum. Aku balik badanku dan kami saling bertatapan mesra. Aku dekup dia dan meluncurkan umpan kedua



“ bagaimana kalau malam ini, kamu anggap aku suami kamu?”



Ririn terdiam. Lagi-lagi aku berhasil membuatnya mabuk cinta



“ tapi aku sudah punya suami. Aku takut. Aku jujur ya, aku mau kamu tapi belum siap pisah sama “



“ pssstt”



Aku diamkan dia sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya



“ jawab yes or yes?”



Ririn tersenyum lebar



“ Yes”



Aku putar musik di dalam kamarku, mengeluarkan minuman keras lalu kami berpesta. Aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya. Kami sangat mabuk. Ketika aku bangun, Ririn berbaring di sampingku, dengan tanpa sehelai kain pun menutupi tubuh indahnya. Kasur ini pun terasa sangat basah. Bau sperma bercampur segala cairan tercium di kasur ini. Bahkan kulit dan wajah Ririn sangat lengket seperti bekas terkena sperma. Bahkan ada noda bekas sperma di mulut Ririn dan lidah Ririn. Ia ikut terbangun lalu tersenyum manja



“ pagi sayang”



Ucapnya manja.



“ pagi”



Aku mencumbunya mesra. Penisku berdiri tegak. Aku berbaring pasrah sementara Ririn membuka mulutnya dan mulai mengulum penisku dengan bibir manisnya. Aku remas kepalanya menikmati setiap detik kuluman bibirnya yang nikmat. Kontolku berkedut hebat dan akhirnya memuncrat hebat di dalam bibirnya. Ririn mendiamkan kontolku di dalam bibirnya dan menelan setiap tetes sperma yang keluar.



“ sayang, siapa yang nelpon?”



Aku raih hpku dan sudah ada 23 miss call. Aku sangat panik.



“ anu sayang. Aku kayaknya ada kerjaan penting nih, aku anter kamu pulang bagaimana?”



Aku baru ingat aku sudah menunggak rubicon ini dua hari. Tapi bukan hanya itu masalah besarnya. Aku baru ingat aku beberapa hari yang lalu, sebelum aku bertemu Ririn, aku menipu seseorang sekitar 1,5 Miliar dengan menjual mobil Land Cruiser curiantanpa BPKB . Mereka sepertinya menyadari mobil itu curian dan BPKB itu tidak pernah ada. Entah kenapa setelah kami mabuk-mabukan semalam, aku merasa aku belum siap ditangkap.



“ oh boleh, aku pakai baju dulu ya”



Aku lari dari rumah itu dengan membawa lari mobil rubicon itu. Aku berpura-pura menukangi mobil namun sebenarnya aku melepaskan gps mobil itu. Ada dua gps di mobil itu dan aku melepaskannya semua. Aku melarikan diri dari rumah itu tepat sebelum dua mobil tiba di depan rumahku. 5 menit lagi saja maka aku sudah tertangkap.



Aku memutuskan bersembunyi selama beberapa hari. Aku menelepon seseorang dan berkendara ke sebuah bengkel di dekat sebuah Komplek pergudangan. Aku menjual mobil itu di sana lalu melarikan diri. Dengan uang hasil menipu itulah, aku menyewa rumah yang lebih besar, tapi kali ini aku membeli Jeep Rubicon-ku sendiri melalui sebuah lelang. Aku juga membeli beberapa identitasi palsu8.



Aku mengaku pada Ririn kalau aku harus bertugas selama beberapa hari. Untungnya aku sempat membawa pergi semua seragamku. Aku bersantai di rumah baru itu, dengan mobil baruku. Aku melihat bayangan diriku di kaca dan aku merasa aku sudah mulai berubah. Beberapa hari yang lalu aku hanya seorang gelandangan, dan sekarang aku seorang perwira tinggi tni dan menyewa rumah dua lantai seharga ratusan juta setahun. Aku tidak tahu berapa lama aku akan tertangkap tapi yang paling penting sekarang, aku ingin mewujudkan obsesi serta impianku lebih tinggi lagi.
 
Episode 2​
Aku mengajak Riri jalan-jalan kurang lebih selama 1 jam. Sebenarnya tidak terlalu lama tapi kami mengobrol banyak. Ia bercerita tentang dirinya, yang dulu bekerja di bank, lalu berhenti tidak lama setelah menikah. Dan aku bercerita tentang karir palsuku. Aku mengatakan kalau aku menerima kenaikan pangkat. Aku juga mengaku sebagai alumni Akmil. Untungnya aku punya sedikit pengetahuan tentang Akmil lewat internet.



“ nah ini rumah aku. Maaf kalo ga gede”



Aku mengantar Riri ke rumahnya di sebuah Komplek rumah townhouse. Rumahnya satu lantai mungkin tipe 50. Sangat besar untuk orang miskin sepertiku tapi bagi wanita sosialita seperti Riri, rumah itu mungkin cukup kecil.



“ mau mampir mas?”



Riri mengajakku mampir. Aku berusaha tetap berwibawa meski dari tadi imanku sudah diuji dengan belahan dadanya. Riri membuka satu kancingnya sehingga aku dapat melihat jelas belahan dadanya. Kontolku sebenarnya sudah berdiri tegang ingin menyeruduk memeknya tapi aku tetap berusaha berwibawa



“ ah apa Gapapa mbak?”



Ucapku pura-pura malu



“ alah Gapapa mas, masuk ke dalam saja mobilnya”



Ririn turun lalu membuka pagar. Mobilku masuk dan Riri menutup pagar rumahnya. Aku turun dari mobil dengan seragam pdu, lalu Ririn mengajakku masuk



“ masuk yuk mas”



“ baik mbak”



Aku masuk ke rumahnya. Aku melihat fotonya bersama Suaminya. Saat di Mall Ririn bercerita dia sudah menikah dua tahun tanpa kehadiran anak. Ririn sendiri masih 27 tahun. 18 tahun lebih muda dariku.



Aku mengaku belum menikah. Kebetulan Mayor ini belum menikah alias masih lajang. Sikapnya bertambah manja ketika mengetahui aku belum menikah.!



“ mau minum saja mas?”



Tawarnya



“ air putih saja mbak”



Jawabku



“ boleh, aku ganti baju dulu ya”



Ririn masuk ke kamarnya untuk ganti baju. Aku berdiri dari sofa dengan jantung berdegup-degup. Aku sebenarnya takut tapi aku bertingkah berani. Aku selalu begitu. Aku sudah sangat dekat dengan wanita ini meski baru bertemu. Ia sangat menerimaku bahkan aku berani menggandeng tangannya di Mall itu.



“ eh?! Mas! Ada apa?”



Aku buka pintu kamarnya dan Ririn sedang mengganti baju. Ia sangat kaget. Ririn hanya mengenakan bra dan celana dalam pink ketika aku masuk. Kontolku semakin berontak dari sarangnya. Aku melangkah maju dan bertanya



“ boleh saya masuk?”



Ia tersenyum malu.



“ maunya gimana?”



Aku melangkah masuk dan menutup pintu. Ririn masih diam di depan lemarinya. Aku pegang kedua tangannya lalu aku cium pipinya dengan pelan



“ genit kamu mas”



Bisiknya.



“ tapi aku suka”



Bisiknya dengan nada nakal. Aku membuka seragamku, celanaku hingga seluruh pakaian dalamku hingga terlihatlah tubuhku yang cukup kekar dengan kontol yang sudah menegang sempurna. Pipinya memerah



“ aku masih malu mas”



Tapi aku tidak mempedulikannya. Aku cium pipi kanannya dan mengecup pelan telinganya dengan pelan dan penuh perasaan



“ ahhh”



Ia mendesah. Aku buka bra dan celana dalamnya. Ririn hanya pasrah. Aku peluk dia dan ia pun memelukku dengan erat. Rasanya nyaman sekali. Memeluk istri orang dengan nafsu, dengan tubuh sexy mereka berhimpitan dengan kontol panjangku.



Ririn bersandar di lemarinya. Aku berlutut dan mulai menjilati memeknya. Ia remas kepalaku, mendongakkan kepalanya dan mulai mendesah. Pipinya memerah. Lidahku masuk ke dalam memeknya dan mulai menjilati klirotisnya



Desahannya semakin kuat. Tubuh Ririn mulai menggelinjang hebat. Keringat bercucuran dan ia terus mendesah keras sambil memejamkan matanya. Tidak sampai semenit, cairan squirt memuncrat dari memeknya ke lantai dengan deras dan ia pun orgasme.



“ mas Benny”



Bisiknya manja. Permainan berpindah ke kamar mandi. Aku akan menggenjotnya keras dan Ririn tidak melawan. Ia bahkan sangat ingin merasakan bagaimana kontolku mengguncangnya. Aku pun tidak sabar ingin menggenjot memek wanita sesempurna Ririn. Ini impianku sejak lama



“ mmmhh ahh ahh yahhh ahhhh terus sayang ahhh ahh”



“ plok plok plok plok plok”



Aku menggenjot wanita ini dari belakang. Kami baru 2 jam mengenal dan aku sudah menggenjotnya. Aku menggenjot istri orang dengan posisi doggy style, memanjakan kontol dan pelirku yang sudah lama puasa



Aku remas buah dadanya dari belakang. Ia semakin mendesah. Aku percepat genjotanku, menepuk-nepuk pinggulnya dengan selangkanganku. Kontolku terus keluar masuk memeknya dengan ganas, mengguncang memek beceknya tanpa ampun



“ sayang ahhhh sayang mhhh yahhhh ngghhhhh ohhhh”



Suara tepukan selangkanganku terdengar keras di kamar mandi itu. Kami melihat bayangan kami dari kaca dan kami semakin nafsu. Aku tidak pernah merasakan ngentot senikmat ini. Jemariku kini berpindah ke pinggulnya dan siap untuk fase klimaks



Dia memekik panjang. Ia pegang wastafel itu kuat dan tak lama cairan orgasme keluar dari memeknya. Ia mendesah panjang dan squirt dengan deras di kamar mandi rumah suaminya. Cairan orgasmenya tumpah dari memeknya hingga ke lantai. Wajahnya memerah dan ia masih mendesah menikmati orgasmenya



Aku genjot kontolku lebih keras. Aku pegangi tubuhnya yang lemas dan terus menggenjotnya dengan posisi doggy style. Kontolku berkedut dan siap meledak dengan hebat. Ia menghadiahiku dengan ejakulasi yang teramat sangat nikmat di dalam memeknya. Yang selama ini hanya ia berikan kepada suaminya



“ ahhh Sayang, aku ga pernah ngerasain squirt, apalagi sampe dua kali”



Aku tersenyum puas. Kontolku masih berkedut di dalam memeknya. Ia sangat puas bahkan sampai memanggilku sayang. Ini jauh lebih muda dari yang kuduga.



Aku cabut pelan kontolku dari memeknya. Air maniku membanjiri memek Ririn dengan sangat banyak. Wajahnya memerah dan ia masih tertawa-tawa genit. Ia dekatkan wajahnya dan kami pun bercumbu mesra



Ririn membalikkan tubuhnya. Kami pun berkedupan saling bercumbu mesra. Aku remas nafsu buah dada indahnya. Ririn mengocok kontolku dengan tangan kirinya, mengeluarkan sisa-sisa spermaku dengan nafsu.



“ jam berapa suami kamu pulang?”



Tanyaku. Ririn hanya tersenyum.



“ suamiku lagi keluar kota sayang. Tenang aja”



Jawabnya. Aku tersenyum



“ kalo begitu aku nginep boleh?”



Ririn menggeleng kepala.



“ nanti ada yang curiga gimana?”



Ririn menghidupkan air. Kami berdua bermesraan di dalam bathup. Dengan menyamping, sambil meremas kedua buah dadanya dengan nafsu liarku, aku genjot memeknya meluapkan seluruh nafsu di dalam diriku. Aku sangat suka setiap detik ketika kontolku menggenjot-genjot memeknya, setiap detik ketika aku meremas toket, puting, pinggul dan sekujur tubuhnya. Aku paling suka lagi ketika kami saling berhadapan dan bercumbu di dalam bathup itu sambil terus menggenjotkan kontolku makin ganas dan makin dalam ke dalam memeknya.



Aku kembali ejakulasi di dalam memeknya. Sungguh sensasi creampie yang sulit dikatakan dengan kata-kata. Ririn lemas setelah lebih dari 3 kali orgasme. Kami mandi bersama lalu adegan ranjang itu berpindah ke atas kasur.



Aku pulang jam 8 malam. Kami sampai jam setengah 3 sehingga aku sudah mengentot Ririn selama 5 jam lebih. Aku mengeluarkan mobilku dari rumahnya dan pulang. Aku tidak peduli apakah orang akan tahu kami ngentot 8 kali di dalam sana atau tidak. Kalau pun ditangkap, setidaknya aku sudah puas.



“ lu ngentot sama Mas Benny, 8 kali?!”



Ririn menceritakan kejadian itu ke temannya esok siangnya. Suaminya akan pulang besok jadi mungkin hari itu hari terakhir ia bisa nongkrong dengan temannya



“ kalo iya kenapa? Iri?”



Goda Ririn. Ketiga temannya tertawa genit.



“ ampun Rin.”



“ pesona Ririn ga main-main”



“ tapi kalian kan baru kenal? Terus lu kan …..”



Ririn hanya mengentot dengan suaminya. Sebelum menikah, Dia tidak pernah mengentot dengan pria lain. Ia tipikal wanita yang jual mahal. Tapi mendengar fakta bahwa ia mengentot 8 kali dengan pria yang baru ia kenal, teman-temannya bingung seakan tidak percaya



“ mas Benny, yuk kita jalan”



Hari itu aku menjemputnya dari teman-temannya. Kali ini aku ingin mengajaknya nonton di bioskop. Aku mengajaknya ke Mall, dan kami memesan tiket bersama. Lagi-lagi aku mengenakan seragamku dan Ririn sepertinya menyukainya. Tangannya seperti tidak ingin lepas dari tanganku.



“ banyak banget kamu pesen makannya sayang?”



Tanya Ririn. Aku memang memesan banyak makanan untuk kami bawa ke dalam



“ iya aku kan jarang-jarang makan kayak gini. Mumpung aku ga bertugas gitu”



Jawabku santai. Ririn tertawa manja lalu menyandarkan kepalanya ke pundakku.



“ misi om, misi tante”



“ misi ya om”



“ ishh bocah-bocah ini terus. Mereka kayak ada di mana-mana”



Gerutu Ririn. Aku menyembunyikan mukaku. Aku tak menyangka akan bertemu sekumpulan remaja itu lagi. Gadis misterius yang selalu baik padaku itu juga di sana. Mereka duduk, dan gadis itu duduk di sampingku. Ririn mempererat pelukannya, menyandarkan kepalanya, seolah menegaskan kalau aku miliknya saat itu.



“ girls-girls, filmnya sudah mulai”



“ ini bocil berisik amat sih. Kayak ga bisa diem”



Gerutu Ririn lagi. Gadis itu duduk di sebelahku. Ia menatapku tajam, seolah mengacuhkan film yang sudah dimulai



“ hmmm, kok kayak kenal ya”



Ucapnya. Aku diam mengacuhkannya.



“ kayak sering lihat gitu”



“ oi Yessi, ganggu orang selingkuh saja lu”



Goda temennya. Ririn marah dan tak terima



“ apa lu bilang?”



Bentak Ririn.



“ Sayang sudah, cuekin saja”



Ririn akhirnya kembali duduk walaupun ia masih kesal. Gadis-gadis remaja itu justru tertawa terbahak-bahak.



Kami kembali menonton. Atmosfer kembali mesra walaupun setelah apa yang terjadi. Aku rangkul dia dengan mesra dan ia menyenderkan kepalanya, memegang tanganku yang satunya dengan erat. Ketika film itu selesai, remaja-remaja itu keluar dan kami keluar setelah mereka.



Aku mengajaknya makan malam di restoran Jepang. Aku tidak pernah makan masakan luar dan malam itu aku mengajaknya makan malam di sana. Kami seperti dua sejoli yang baru berpacaran. Dan malam itu seperti mimpi basah yang indah bagiku.



Aku mengajaknya pulang ke rumahku. Dengan modal menginap di rumah temannya, untuk membantu menjaga anak, ia menginap di rumahku malam itu. Ia terkagum-kagum melihat rumahku yang memang lebih besar dari rumahnya.



“ Gede banget. Dua lantai lagi”



Aku mendapat banyak uang dari mencuri mobil orang lain jadi wajar saja aku menyewa rumah ini.



“ iya tapi belum ada istrinya”



Godaku. Ririn termakan umpanku. Ia peluk aku dari belakang dan dengan manjanya ia berbisik



“ andai ya kita ketemu dari dulu. Kamu punya semua yang aku mau. Harta, jabatan, ketampanan, bahkan kamu juga pinter puasin aku di atas ranjang”



Aku tersenyum. Aku balik badanku dan kami saling bertatapan mesra. Aku dekup dia dan meluncurkan umpan kedua



“ bagaimana kalau malam ini, kamu anggap aku suami kamu?”



Ririn terdiam. Lagi-lagi aku berhasil membuatnya mabuk cinta



“ tapi aku sudah punya suami. Aku takut. Aku jujur ya, aku mau kamu tapi belum siap pisah sama “



“ pssstt”



Aku diamkan dia sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya



“ jawab yes or yes?”



Ririn tersenyum lebar



“ Yes”



Aku putar musik di dalam kamarku, mengeluarkan minuman keras lalu kami berpesta. Aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya. Kami sangat mabuk. Ketika aku bangun, Ririn berbaring di sampingku, dengan tanpa sehelai kain pun menutupi tubuh indahnya. Kasur ini pun terasa sangat basah. Bau sperma bercampur segala cairan tercium di kasur ini. Bahkan kulit dan wajah Ririn sangat lengket seperti bekas terkena sperma. Bahkan ada noda bekas sperma di mulut Ririn dan lidah Ririn. Ia ikut terbangun lalu tersenyum manja



“ pagi sayang”



Ucapnya manja.



“ pagi”



Aku mencumbunya mesra. Penisku berdiri tegak. Aku berbaring pasrah sementara Ririn membuka mulutnya dan mulai mengulum penisku dengan bibir manisnya. Aku remas kepalanya menikmati setiap detik kuluman bibirnya yang nikmat. Kontolku berkedut hebat dan akhirnya memuncrat hebat di dalam bibirnya. Ririn mendiamkan kontolku di dalam bibirnya dan menelan setiap tetes sperma yang keluar.



“ sayang, siapa yang nelpon?”



Aku raih hpku dan sudah ada 23 miss call. Aku sangat panik.



“ anu sayang. Aku kayaknya ada kerjaan penting nih, aku anter kamu pulang bagaimana?”



Aku baru ingat aku sudah menunggak rubicon ini dua hari. Tapi bukan hanya itu masalah besarnya. Aku baru ingat aku beberapa hari yang lalu, sebelum aku bertemu Ririn, aku menipu seseorang sekitar 1,5 Miliar dengan menjual mobil Land Cruiser curiantanpa BPKB . Mereka sepertinya menyadari mobil itu curian dan BPKB itu tidak pernah ada. Entah kenapa setelah kami mabuk-mabukan semalam, aku merasa aku belum siap ditangkap.



“ oh boleh, aku pakai baju dulu ya”



Aku lari dari rumah itu dengan membawa lari mobil rubicon itu. Aku berpura-pura menukangi mobil namun sebenarnya aku melepaskan gps mobil itu. Ada dua gps di mobil itu dan aku melepaskannya semua. Aku melarikan diri dari rumah itu tepat sebelum dua mobil tiba di depan rumahku. 5 menit lagi saja maka aku sudah tertangkap.



Aku memutuskan bersembunyi selama beberapa hari. Aku menelepon seseorang dan berkendara ke sebuah bengkel di dekat sebuah Komplek pergudangan. Aku menjual mobil itu di sana lalu melarikan diri. Dengan uang hasil menipu itulah, aku menyewa rumah yang lebih besar, tapi kali ini aku membeli Jeep Rubicon-ku sendiri melalui sebuah lelang. Aku juga membeli beberapa identitasi palsu8.



Aku mengaku pada Ririn kalau aku harus bertugas selama beberapa hari. Untungnya aku sempat membawa pergi semua seragamku. Aku bersantai di rumah baru itu, dengan mobil baruku. Aku melihat bayangan diriku di kaca dan aku merasa aku sudah mulai berubah. Beberapa hari yang lalu aku hanya seorang gelandangan, dan sekarang aku seorang perwira tinggi tni dan menyewa rumah dua lantai seharga ratusan juta setahun. Aku tidak tahu berapa lama aku akan tertangkap tapi yang paling penting sekarang, aku ingin mewujudkan obsesi serta impianku lebih tinggi lagi.
makasih kapten
 
Hadir Lord, maaf hamba terlambat datang
Absen malam
Selamat datang untuk suhu yang sudah datang dan mampir ke cerita baru nubi. Semoga betah nongkrong di sini :ampun:
Ijin menongkrongkan diri dimari sampai tam_at
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd