Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Caramel Chocolate Macciato

Caramel Chocolate Macchiato



L I M A



Kenapa aku menjadi canggung dihadapan Indy ? Padahal biasanya aku tidak akan pernah melewatkan kesempatan seperti ini sebelumnya. Perlahan kudekatkan wajahku hingga bibir sialan ini menyentuh bibir Indy yang begitu didambakan para pemujanya , bagi mereka Indy bak Bidadari yang kehilangan sayapnya kemudian menjelma sebagai penari yang bisa mereka lihat begitu gemulai nan lincah disetiap pertunjukannya .Ada getaran magis ketika bibir ini menyentuh bibir Indy seakan rasanya sangat berbedan dengan kecupan wanita-wanitaku sebelumnya.

“ Harusnya ini kulakukan dengan cara yang lebih indah

Bukan sekedar melampiaskan nafsu barbar lelaki “


Kedua bibir kami mulai beradu dan perlahan kurasakan rasa lembut yang tidak pernah kutemukan sebelumnya , kedua kelopak mata ini seakan tanpa komando menutup dengan sendirinya menikmati kesunyian yang terbentuk .

Tidak ada gerakan yang berarti untuk beberapa saat hanya desah nafas kami berdua yang semakin lama semakin memburu hingga saatnya aku merasakan sedikit gesekan kecil dari gerakan bibir Indy yang tentu saja kusambut dengan manis mengingat bisa saja ini ciuman pertamanya .

Mungkin iya bisa juga bukan ciuman pertama karena yang kurasakan kini begitu berbeda dengan beberapa saat yang lalu , kini bibir Indy begitu gemas melumat tepian bibirku dibarengi dengan rangkulan kedua tangannya kepundaku.

Sepersekian detik mata kecil Indy sedikit terbuka kemudian Indy sedikit memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengimbangi gerakanku yang kali ini sangat tidak beraturan , bagaimana tidak kami berpelukan dengan begitu erat sehingga dada Indy begitu menempel di dadaku .

Ingin rasanya aku menyentuh beberapa bagian sensitif itu tapi ada sudut hati ini yang berujar pelan “ jangan ganggu Indy Angga !! “ Sehingga aku hanya bisa meneruskan ciuman hangat ini hingga akhirnya aku sedikit menjauhkan kepalaku namun Indy tetap memburu bibirku hingga akhirnya terlepas dengan sendirinya dengan sedikit menyisakan basahan di tepian bibir tipis Indy.

Aku menyeka tepian bibir basah itu dengan tangan kananku kemudian dengan lembut aku memegang dagu Indy yang masih setengah terpejam , kedua mata kami kini beradu , nafas Indy masih tersengal tak beraturan dengan sedikit senyum tergaris Indy kembali berusaha menciumku namun dengan jumawanya aku tersenyum sambil menempelkan telunjuku ke bibir Indy.

“ Cukup ya .... selamat ulang tahun Indy semoga semua cita-citamu terkabul “

“ Kakang ............ “

“ Tidur , istirahat .... “ Aku berusaha memberikan senyum terbaiku kepada Indy

“ Temenin .... “

“ Tidak boleh ... nanti terjadi sesuatu mau gimana juga Kakang cowok normal yang bisa khilaf kapan saja “

“ Temenin sampai aku tidur saja kang ... mau ya please “

Bisakah aku menolaknya ?

Indy dengan segera berbaring di kasurnya yang berukuran sedang senyumnya masih terukir ketika dia memanggilku untuk segera ikut berbaring disampingnya .

“ Tidur .... “

“ Belum ngantuk kang ... elus-elus dong biar cepet tidur akunya “ dengan manja Indy mendekatkan kepalanya ke dadaku

“ Manja banget sih yang ulang tahun “

“ Kan kadonya belum cukup hehe “

Indy memeluku sehingga dengan mudah aku bisa menjangkau rambutnya kemudian mulai mengelusnya perlahan . Mungkin Indy masih ingin bicara banyak denganku tapi setiap saat dia bersuara aku selalu berkata “ sstt tidur , bandel “ padahal ini hanya satu caraku untuk mengurangi libido yang mulai memuncak .

Bagaimana tidak yang sedang kupeluk sekarang ini bukan gadis biasa tapi seorang Indy yang dikenal begitu banyak orang sebagai gadis cantik yang sempurna , tapi bagaimanapun Indy hanya manusia biasa dan dia sedang dalam fase jatuh cinta kepada si tua bangka ini.

Kukira Indy sudah tertidur sekarang karena aku merasakan dengkuran halus diatas dadaku , tapi ketika aku ingin bergerak meninggalkan kasur dengan tiba-tiba Indy menoleh ke arahku dengan mata yang begitu tajam menyorot.

“ Kakang mau kemana .... jangan tinggali Indy , Indy mau sama Kakang malam ini “ Indy memeluku sebentar kemudian ada gerakan sedikit menggigit bibir bawah diiringi perilaku salah tingkah.

“ Tapi Ndy ... “

“ Kakang badan aku panas daritadi .... kenapa ya ? nih pegang deh “ Indy mengangkat tanganku kemudian menempelkan telapak tanganku di pipinya , Indy terpejam sambil tersenyum ketika telapak tanganku menempel .

“ Iya anget , eh malah senyum-senyum lagi hhhh “

“ Seneng deh disentuh Kakang “ Indy mengelus-eluskan telapak tanganku dipipinya

“ Indy .... “

Gerakan Indy begitu cepat hingga tubuhku yang setengah tadinya terduduk di kasur kini menjadi tertindih tubuh Indy yang untuk seukuran gadis Indonesia cukup tinggi dan tentu saja beban berlebih bagiku mengingat tubuh tua ini hanya sepantaran saja ukurannya dengan Indy.

Indy kembali menciumiku namun kali ini lebih liar daripada tadi bahkan kini kurasakan tangannya semakin mencengkram tubuhku dengan sesekali menelusup ke dalam kaos polos yang kukenakan , hangat namun sedikit geli dan juga gerakan tidak beraturan dari Indy berhasil membuat bagian bawahku tegak berdiri , hal ini membuat Indy fokus mencari tonjolan di kedua belah pahaku Indy benar-benar berusaha menggesekan V nya dengan teratur , tidakkkk aku tidak tahan lagi .

Kubalikan posisi dengan sekali gerakan kini aku menindih tubuh Indy menciumi lehernya yang putih dengan perlahan disusul desahan halus , kedua tangan Indy mendekap pinggulku sambil berusaha menekan , astaga gadis ini sedang dalam masa birahi yang begitu tinggi .

“ Ndy ... kita gak boleh seperti ini lagian Kakang yakin ini pertama kali buat Indy “ Bagaimana tidak melihat semua kegugupan Indy juga sedikit pelih memenuhi tubuh Indy yang semakin panas.

“ Indy sayang Kakang ... “

“ Kita baru kenal sebentar Ndy mana mungkin langsung sayang “

“ Indy cinta Kakang ...”

“ Indy ....”

tresno ....”

“Hah ? retno ? siapa “ sedikit candaan sah kali ya

“ iihh Kakang sini ... “

Indy kembali melumat bibirku lebih lebih dan lebih liar bahkan ada sedikit gigitan kurasakan , dengan sedikit canggung aku meraba dada Indy yang berukuran sedang dan aaahhhh Indy menghentikan ciumannya beralih memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya kembali sungguh pemandangan erotis dari gadis pemula .

Dengan lembut aku mulai meremas dada super kenyal Indy kupastikan belum pernah ada yang menyentuh bagian sensitif ini sebelumnya terlihat dari kegelisahan Indy yang semakin menjadi ketika aku mulai menyusupkan tanganku kedalam kaos over sizenya dan ternyata Indy tidak memakai cup penutup bra yang kugenggam benar-benar dada sedang yang sangat menggemaskan menggodaku memainkan puting kecilnya lebih lama lagi.

Perlahan aku menyingkapkan kaos Indy sebatas dada pelan tapi pasti aku menyapu puting merah muda Indy dengan lidahku , reaksinya sungguh luar biasa Indy menggelinjang tidak beraturan disusul desahan yang semakin terdengar lantang mengisi ruang kamar. Sebelah tanganku meremas dada kenyal Indy dengan gerakan konstan tanpa henti bersamaan dengan sapuan lidah laknat ini .

“ Kaang ..... hhhhh aah “

Indy semakin gelisah ketika satu tanganku mulai turun menuju belahan pahanya yang hanya tertutup oleh celana pendek berbahan halus , aku bisa merasakan lembutnya bagian dalam paha Indy dan terus berusaha mencari spot terbaik dibagian ini yaitu area V Indy .

.... Basah .....

“ Jangan Kang malu ... hhhh basah ya ? maluuu ... “ Indy menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya .

Memang sungguh basah dibawah sana , kain penutup area V Indy sudah sangat penuh cairan dan aku masih menggesekan satu jariku diantara belahan V Indy .

“ Ahhh Kakang .. geli aahhh “

Indy merangkul leherku kemudian berusaha mencium dan melumat bibirku dengan sedikit kasar dilepasnya untuk sebentar saja memejamkan mata menikmati sensasi gesekan jariku di V nya kemudian kembali menyerang bibirku tidak beraturan.

“ Kang ... “ Sorot mata Indy begitu tajam juga bibirnya berkali –kali melakukan gerakan menggiggit bibir bawahnya sendiri , dengan sekali gerakan indy membuka kaosnya sendiri kini dihadapanku terlihat bagian atas tubuh Indy yang begitu putih dan nyaris tanpa cacat sedikitpun , para pemujanya mungkin sudah memperkirakan hal ini tapi sialnya kenapa aku harus melihatnya secara nyata dan langsung dan tembok setebal apa yang bisa menghalangi gerakan natural arus bawahku ?

“ Indy ... kamu kan ? “

“ Iya Kang ... tapi .. aku sayang Kakang ... jadinya ... hhhh “ Indy mulai merangsek manja membantuku membuka kaos lusuh yang kukenakan dan kini dua manusia berbeda kelami ini sudah saling berhadapan memandang satu sama lain dengan nafas saling memburu .

Aku bisa melihat nafas Indy begitu tersengal , wajahnya yang memerah perlahan menghampiri wajahku dengan mata terpejam , aku hanya bisa mendekatkan bibirku kemudian mengecup bibir Indy yang sudah siap menerima apapun yang kuberikan tidak lupa aku mengecup keningnya demi memberikan rasa aman untuk Indy di pengalaman yang pertamanya ini.

Tubuh kami mulai saling merangkul merasakan kehangatannya masing – masing namun dering Handphoneku menghentikan gerakan kami ..... aku berusaha mencari asal suara nada dering di saku celana denim yang masih kukenakan , siapa yang menelfonku selarut ini ?

Bersambung ....
 
Hehehe... Kentangnya se kentang kentangnya

Dilanjut atuh kang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd