KENIKMATAN YG TERTUNDA
Sulastri
Suhartini
Tangan kananku kini mulai mengelus punggung hingga mendarat di bangkahan bokong seksi tante Lastri yg segera kuremas lembut dan tangan kiriku masih meremas bergantian di payudara tante Lastri dengan tangan mama, namun mulutku sedang bertarung dengan mama, tangan kanan mama dan tante Lastri bekerja sama mengocok penisku. Karena posisiku dan mama yg menghimpit tubuh indah tante Lastri membuat kenikmatan tante Lastri sudah pasti sangat memabukannya hingga membawa tante Lastri terbang ke langit ke tujuh
"Aaaaaaaccccccchhhhhh,,,Teh aku gak kuaaaaattttttt,," desahan panjang yg disertai rembesan air hangat dari bibir vagina nya
CREEETT,,,CREEETT,,,CREEETT
Kami hentikan sejenak kegiatan kami untuk membiarkan tante Lastri menikmati sisa- sisa kenikmatan orgasme perdananya, terlihat mata tante Lastri yg masih terpejam dengan mulut menganga serta napasnya yg ngos-ngosan akibat badai orgasme yg di dapatnya, aku dan mama saling berpandangan sembari tersenyum
"Liat sayang tantemu ternyata mudah sekali nyampe puncak,,hihihihi" ucap mama sembari ketawa kecil
"Iya Mam,,padahal vagina tante belum di jamah sama sekali" balasku
"Iya itu karna tantemu ini sangat sensitif kalau buah dadanya di serang" ungkap mama
"Ohh gitu ya Mah" balasku yg mengerti kalau titik sensitif tante Lastri berada di payudara nya
"Ya dah sayang,,lanjut di kamar tantemu aja yuk" ucap mama mengajak untuk berpindah
Aku hanya menganggukan kepala saja tanda setuju dan dengan sigap bopong tubuh tante Lastri yg masih terkulai lemas di atas sofa untuk ku bawa ke kamarnya, tante Lastri hanya pasrah atas perlakuanku. Betapa terkejutnya aku juga mama saat membuka pintu kamar pribadi tanteku ini ternyata seisi kamar terpampang fhotoku saat masih smp hingga terakhir kali aku berfhoto bareng dengannya di Bandung, tante hanya tersenyum saat aku dan mama melirik kearahnya
"Dik,,apa teteh mimpi dengan pemandangan saat ini" tanya mama dengan rasa herannya sembari matanya mengelilingi semua fhoto yg terpajang di dinding kamar ini
"Enggak Teh,, aku memang sudah dari dulu terobsesi sama anak Teteh" jawab tante Lastri dengan cueknya
"Wah kamu ini dik ngeduluin Teteh yah" balas mama
Aku hanya bengong mendengar pembicaraan kakak beradik ini ternyata mereka menginginkanku, aku sungguh terkejut dengan kenyataan yg baru saat ini kuketahui
"Kamu knapa sayang" tanya mama yg bingung melihatku bengong
"Ng,,,ngak mam,,,aku gak apa-apa mam" jawabku
Melihatku bengong tante Lastri yg ku tidurkan diatas tempat tidur segera merangkan kearahku yg masih melihat sekitar kamar tanteku yg memang terlihat jelas fhoto-fhotoku dari smp hingga sekarang.
"Tante salah yah kalau jadi pengagum kamu Mal" ucap tante Lastri dengan wajah yg ditundukan
"Gak tante,,,justru Jamal sangat merasa tersanjung ternyata wanita secantik tante bisa mengagumi Jamal yg hanya cowok ingusan" ucapku yg merasa tersanjung akan kekaguman tante Lastri
"Iya Mal Tente dari dulu sangat suka sama kamu, bahkan karena perasaan itulah Tante gak pernah pacaran" ungkap Tante Lastri yg makin membuatku kaget
Tak kusangka wanita secantik Tante Lastri sangat mengagumiku bahkan sampai semua kamar ini di penuhi dengan fhotoku, karna itulah perasaan berbeda muncul dengan sendirinya, bahkan aku lupa dengan balas dendamku pada si Rizal yg telah menggauli mama. Kutatap mata tante Lastri dengan penuh rasa kasih sayang, bahkan bisa melebihi rasa sayangku pada mama, aku gak tau kenapa perasaan ini bisa datang.
Tanpa ragu tante Lastri yg masih keadaan merangkan meraih tubuhku dan memelukku
"Tolong balas perasaan ini yah Mal" ucap tante Lastri di pelukanku
Mama yg masih berkeliling melihat-lihat fhotoku dengan cepat segera berlari kecil dan menaiki tempat tidur dan berada di belakang tante Lastri
"Jangan curang dong dik" ucap manja mama
"Ihh Teteh,,,kan aku belum Teh" balas Tante
"Barengan aja Dik biar seru" ungkap mama pada adik kandungnya
"Teh rasanya ngulum penis itu gmna sih Teh" tanya Tante Lastri dengan polosnya
"Rasain aja langsung,,,tuh kan udah ada di hadapan kamu Dik,,,penis anak kesayanganku" jawab mama sembari menunjukan penisku
Tante Lastri melepaskan pelukannya dan melihat di bawah perutku
"Mal boleh Lastri nyobain penis kamu" permintaan bodoh merutku terucap dari mulut mungil tante Lastri
"Lakukan sesuka Tante saja"jawabku
Tante Lastri menurunkan tubuhnya jadi kepalanya sejajar dengan penisku yg setengah berdiri, namun karena tubuh tante yg menungging tidak di sia-siakan mama yg sudah berada di depan bokong indahnya. Saat tante mulai menjilati penisku yg sedang di genggamnya, mamap juga segera tidur terlentang dan kepalanya mama masukan ke bawah tepat diatas selangkangan tante Lastri, tangan mama meremas bongkahan bokong yg mulus serta sekal Tante sembari sedikit di tekan kebawah agar mulut mama bisa menggapai vagina yg sudah tepat berada di hadapannya, akupun tak tinggal diam dengan cermat tanganku menggapai payudara Tante yg menggantung manja dan meremasnya agak kasr
"SsSttttt,,,,uuuccchhhh,,,Teeeehhh,,,Maaalll,, enak bgt Vagina juga tetekku" racau Tante atas serangan aku dan mama
Tante Lastri sedikit terlupakan akan kegiatannya pada penisku akibat rangsangan yg aku dan mama lakukan pada tubuhnya yg sensitif itu, aku tak kehabisan akal ingin merasakan kenikmatan juga pada batang kemaluanku dengan menggoyangkan pinggulku kedepan sampai menyentuh bibir Tante , walau sedikit kaget akhirnya Tante kini mulai kembali melanjutkan aktivitasnya yg tertunda tadi dengan tanpa basa basi lg segera memasukkan penisku kedalam mulut mungilnya
"Uuuhhhh,,,aaaaahhhh,,, enakkk bgt Tanteee" racauku menikmata batang penisku yg setengahnya sudah masuk ke dalam mulut hangat serta basah Tante
Walau sesekali gigi Tante bergesekan dengan batang penisku namun aku memakluminya karena jam terbang Tante masih minim sekali dalam hal ini. Mama kini semakin rajin dengan sapuan lidahnya pada vagina adiknya serta kini tangan mama iseng mencelupkan tulunjuknya ke sunhole Tante yg berakibat jeritan kini terngiang di ruangan ini
"Aaaaaaaahhhhhhhhh,,,teteh apain anus aku Tehhh" pekikan Tante dengan perlakuan mama
Kembali penisku jadi korban terbengkalai akibat Tante mendapat serangan tak terduga dari mama, dengan sedikit kesal aku sedikit menjauh dari Tante, karena mama gak sadar dengan apa yg kulakukan, mama terus mengerang kedua lubang milik Tante dengan gencar hingga Tante tiada hentinya menjerit dan menggelinjang. Mata Tante terus terpejam menerima serangan mama yg tak mungkin terbayangkan sebelumnya kalau kenikmatan yg dirasakannya saat ini sungguh membuat Tante lupa akan segalanya.
Aku hanya bisa menyaksikan kakak beradik ini bergumul, ternyata main bersama itu tak semudah yg aku bayangkan, bahkan aku lebih sering di cuekin dari pada mendapatkan kenikmatannya, walaupun aku sangat terangsang dengan pemandangan di depanku namun akibat kekecewaan yg tak tertuga membuat nafsuku sedikit demi sedikit memudar dan menghilang.
Saking asiknya mereka sampai gak sadar kalau aku keluar dari kamar tante Lastri dan pergi ke kamar yg mama tempati. Setelah berada di dalam kamar aku kunci pintu dan kuraih kapas yg berada di meja rias kamar, kusumpal liang telingaku agar aku tak bisa mendengar jika ada yg mengetuk pintu ataupun memanggilku.
Kurebahkan tubuhku yg masih dalam keadaan telanjang itu di tempat tidur ini. Masa bodo pikirku dengan apa yg terjadi saat ini di kamar Tante Lastri, yg penting saat ini aku aku tidur agar besok aku bisa pulang dini hari sebelum mereka berdua bangun pikirku. Syukurlah akhirnya lambat laun kantukku datang juga sampai membawa alam sadarku ke tempat ilusi mimpi
*****
Esok harinya nampak sepi sekali saat kubuka mataku dan aku sedikit kaget karna saat melihat jam yg tepasang di dinding kamar ini sudah pukul 09 : 30 namun tak terdengar ada suara sedikitpun di ruangan ini bahkan dari arah luar kamar ini pun aku tak mendengarnya. Sesaat aku berpikir pada kemana mereka yah di hari sabtu ini, masa mereka pada pergi tanpa memberitahuku dahulu' pikirku, namun saat aku bangun dari tempat tidur tak sengaja menyenggol kaleng kecil yg di taruh di meja rias kamar ini terjatuh, anehnya lg kenapa kaleng itu terjatuh ke lantai keramik tak mengeluarkan bunyi akibat jatuhnya, saat aku tersadar 'ohh pantas sepi sekali ternyata telingaku masih tersumpal kapas yg semalam aku cucukkan ke liang teliangaku, aku hanya mengutuk diri sendiri betapa bodohnya aku saat ini.
Setelah aku buka sumpalan di telingaku kini terdengar bunyi di arah luar kamar ini sepertinya mama sedang memasak di dapur dan juga suara televisi sayup terdengar, mungkin Tante sedang nonton tv menunggu mama masak, aku agak sedikit ragu ketika hendak akan keluar dari kaamar ini dengan background kejadian semalam juga keadaanku sekarang masih dalam telanjang bulat, semua pakaian seragamku serta tas yg aku bawa pasti berada di ruang Tv yg sudah pasti saat ini sedang ada orang berada disana. Sebetulnya hari ini aku enggan sekali bertemu ataupun berpapasan dengan mama juga Tante namun apa boleh buat karena aku bangunnya kesiangan jadi resikonya pasti aku bakal dapet pertanyaan yg bakal membuatku susah sekali menjawabnya apalagi kalau di tanya soal kejadian semalam saat aku meninggalkan mereka berdua di tengah permainan syahwat itu.
'Masa bodo pikirku, apapun yg mereka tanyakan padaku pasti aku kan acuhkan dan cepat-cepat aku pakai semua pakaianku dan pulang..................................
Maaf bikin kecewa suhu semua,,, belum saatnya suhu