Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

"DENGER ASYA! MAU KAMU BERANTEM KEK, PISAH KEK AKU GAPEDULI! TOH MALAH BAGUS JADI KAMU BISA SAMA AKU SELAMANYA!" ujarnya sambil mencengkram rahangku dengan kuat.

Seketika aku mengingat Idan, mataku memanas hingga akhirnya menangis. Bagas panik dan melepaskan cengkramannya.

"Maaf babe aku kelepasan sayang" ucapnya dengan tatapan bersalah tapi aku tak peduli.

"aku mau pulang!"

"ta-tapi babe.."

"aku mau pulang bagas!" sentakku

Bagas langsung menyalakan mobil dan mengantarkan ku pulang. Selama diperjalanan ia terus meminta maaf atas perlakuannya, tapi aku sudah terlanjur kecewa dan tak ingin menghiraukannya . Di pikiranku hanya hubunganku dengan Idan dan rasa bersalah yg menyergap kedalam diriku sekarang.

Aku keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah tanpa memperdulikanya, aku masuk ke kamar mengganti pakaianku dan menghapus seluruh makeupku sambil terus menangis.

Tibatiba dering ponselku mengagetkan ku, kalian tau siapa yg menghubungiku?

Bagas? bukan!

Itu Idan! Aku mengangkatnya dengan perasaan tak karuan.

"hallo princesss, sibuk bgt kayaknya sampe baru diangkat telponku"ucapnya dengan lembut dan aku ingin menangis lagi sekarang.

"aku baru beres beres by, maaf yaaa"

"iya gapapa, jangan capecape lho ini minggu dipake istirahat aja sayang"

"iya bawelll, engga kok gacape"

"Idan kangen lho Syaaa.."

"Asya juga kangen Idan.." kini panggilannya berubah menjadi videocall, aku bisa melihatnya sedang duduk bersandar di pohon besar dengan helm proyek yg berada dikepalanya.

"hihi tampan bapa manager ini" ucapku. Tak terasa air mataku menetes melihatnya, tak tahu perasaan apa ini entah bersalah, entah rindu atau lainnya.

"lho lho , kok nangis sayang? jangan nangis atuh ihh. Maaf ya lama, bosen ya nunggu aku hmm?" ucapnya dengan lembut, aku semakin terisak tak bisa menahan tangisku lagi.

"cupcupcup sayanggg"

"k-kapan pulang by?" tanyaku disela isak tangis

"sebentar lagi sayang, sabar ya cantik aku usahain lebih cepet dari prediksi awal sayang" aku hanya mengangguk dan kembali menghapus air mataku

"senyum dong yanggg, udah puas nangisnya hmm? mmm kamu tauga? aku pagipagi dah ada disini lho biar bisa hubungin kamuuuu, eh istri akunya malah sibuk beresberes rumah" ceritanya, aku menanggapinya dengan tersenyum tak tau harus menjawab apa padanya.

Kamipun saling bertukar cerita saat itu, Idan menghiburku membuatku tertawa dengan segala tingkahnya. Idan laki laki yang baik, seketika aku merasa bersalah dan tertampar keadaan.

Sambungan videocallpun terputus setelah kurang lebih 3jam aku dan Idan bercengkrama. Aku kembali pada kenyataan yg menyakitkan , aku melihat diriku didepan cermin, mengelus bagian rahangku yg terdapat tanda berwarna biru seketika aku kembali menangis tersedu.

Idan maafin Asya.

Sudah sminggu semenjak kejadian itu aku menghindari Bagas, aku tak menghiraukan setiap pesan yg ia kirimkan padaku yg isinya hanya omongkosong.

"Udah gue peringatin lu di awal ya Sya, elunya malah gadengerin! sekarang bingung sendiri kan" ucap Kania teman kantorku. Aku menceritakan semuanya perihal hubunganku dengan Bagas dan pertemuanku dengan Deri yang tak sengaja, ucapannya benar! aku tak mendengarkannya waktu itu, aku hanya mementingkan diriku sendiri dan tak memikirkan yg lainnya.

"gue harus gimana ni? gue bingung, gue takut kalo Idan tau semua ini nasib pernikahan gue gimana nantinya?"

"gue juga gatau Sya, tapi kalo Deri ngasih tau Idan harusnya Idan udah murka sih sama lu sekarang tapi dari cerita lu Deri juga galiat lu sama Bagaskan?"

"mungkin, gue gayakin sih tapi gue waswas aja sampe sekarang sumpah"

"yaudah tenang aja Sya kalo gitu gausah dipikirin, btw enakan Idan apa Bagas? hahahaha"

"maksud lo ?!"

"hahaha masa gangerti sih Sya, elu selingkuh sama Bagas ngapain aja anjir?"

"ya pacaran gimana sih? lu pikir gimana? tidur bareng gitu? kagalah! gue masih waras ya"

"bisabisanya lu bilang waras padahal udah jelas lu ngehianatin suami lo"

"Berisik kania!"

"terus lanjutannya gimana sekarang?"

"gue gatau ni masih bimbang, disisi lain gue takut ketauan tapi sisi lainnya gue udah nyaman sama keberadaannya Bagas"

"jangan maruk Asya, itu bisa jdi boomerang buat lu sendiri nantinya"

"nanti lagi deh gue pikirinya Ni"

"yaudah serah lu sih, gue cuman bisa ngasih tau lo aja"

"hmmm thanks"

Akupun melanjutkan pekerjaanku, hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 17.00 wib dan akupun kembali kerumah menggunakan taksi.

Saat aku akan masuk kedalam rumah, tibatiba ada tangan yg memelukku dari belakang. Aku yg terkejutpun langsung berbalik dan mendorongnya.

"apaapan sih!" sentakku

"kamu masih marah babe? aku minta maaf sayang, aku sadar aku salah sama kamu. aku janji gaakan gitu lagi okeyy" Aku hanya diam tak menggubris, Bagas meraih tanganku lalu diciuminya sambil menatapku

"maafin aku ya? aku gabisa jauh dari kamu sayang, kita baikan ya cantikku"

"janji gakasarin aku lagi?"

"iya janji sayang, maafin ya?" Bagaspun memelukku dan mencium pucuk kepalaku berkali kali.
 
Ane rasanya malah takut bagas ngewe dgn asya..haha..
Thanks suhu..cerita yg sangat menguras emosi ..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd