Rendykalong
Semprot Holic
- Daftar
- 30 Jun 2021
- Post
- 328
- Like diterima
- 4.781
Anindhita Rahma Cahyadi
Kisah One shoot
Butuh Uang
Anin butuh uang.(one shoot)Kisah One shoot
Butuh Uang
“OK… siap ya. 1… 2... 3….” Terdengar bunyi klik dari sebuah kamera yang bersamaan dengan kilatan cahaya lampu.
“OK, sekali lagi. 1… 2… 3…. Cakep!”
Saat itu di satu studio foto sedang dilakukan sesi pemotretan. Studionya tidak terlalu besar namun nyaman dan peralatannya juga cukup lengkap. Ada 2 buah kamera di sana dengan flash yang bagus, ada juga lampu besar berjumlah 2 buah, satu tripod dan satu payung reflektor yang digunakan untuk meredupkan pencahayaan. Ada juga beberapa kostum di sana, mulai dari gaun pesta, baju pengantin, tank top, rok mini, sampai beberapa bikini dan lingerie.
“Coba ganti posenya lebih sexy sedikit… Ya begitu… 1… 2… 3…” demikian suara yang keluar dari seorang fotografer. Fotografer itu beberapa kali mengarahkan pose sang model. Nama fotografer itu adalah Raka, fotografer profesional berumur 38 tahun yang sudah 10 tahun menekuni bidang fotografi. Fotografer berbadan gempal dan berambut keriting itu sebenarnya dari tadi sudah sangat nafsu melihat model yang sedang berpose di hadapannya. Maklum saja, si model itu berwajah cantik dan masih malu-malu sehingga menambah kesan tersendiri bagi sang fotografer. Apalagi saat ini anin hanya memakai kemeja putih yang 2 kancing atasnya sudah terbuka, sehingga memamerkan lekukan dadanya yang ranum. Si model bernama anindita rahma cahyadi. Seorang member jkt48 idol grup terbesar di indonesia dan merupakan sister grup dari akb48 yang berasal dari jepang .sebut saja nama nya Anin,anin memiliki wajah yang cantik walau badan nya tidak terlalu tinggi tapi anin memiliki badan yang langsing,. Ditambah lagi kulitnya yang putih mulus bak pualam. Dia sangat populer di kalangan wota(sebutan untuk fans jkt48). Matanya yang bulat indah, juga bibirnya yang tipis seksi, dan hidung mancung menambah kesempurnaan gadis itu.Anin termasuk gadis yang sangat boros. Pergaulannya dengan sosialita di kampusnya membuat dia menjadi suka hura-hura dengan teman-temannya (hangout, salon, shopping, dll)walaupun anin mendapat gajih yang cukup besar di jkt48 namun hal itu belum cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nya sehingga membuat uangnya cepat habis. Gaya hidupnya itu akhirnya membuat dia banyak kena tagihan kartu kredit dan tak bisa membayar uang kuliah, yang membuatnya terancam tak bisa ikut ujian semester. Untuk meminta ke orangtuanya dia tak mungkin karena dia sudah terlalu sering meminta uang, lagipula dia selalu dijatah uang bulanan yang sebenarnya lebih dari cukup. Dia akhirnya bingung cari uang kemana.
Ok kembali ke sesi pemotretan
“Sekarang coba buka satu kancing lagi anin,” kata Raka.
“Tapi malu kak…” jawab gadis manis itu. Memang dia belum pernah difoto sampai buka kancing baju. Biasanya hanya difoto di outdoor dengan gaun biasa dan di hadapan beberapa fotogafer sekaligus.
“Gak usah malu cantik, punya body oke gak apa apa dong diexpose,” ujar Raka.
“Iya… tapi…” jawab gadis itu ragu. Sebelumnya dia memang belum pernah foto sampai senekad ini. Kalau mamahny tahu, pasti dia sudah dimarah-marahi habis-habisan.
“Ngapain malu sih. Lagian kan cuman ada kita berdua di studio ini. Nanti hasil fotonya buat koleksi pribadi kok,” bujuk si fotografer.
Akhirnya Anin pun membuka 1 kancing bajunya lagi, sehingga dadanya mulai terbuka dengan lebih jelas. Dia masih mengenakan bra berwarna merah, yang menutupi payudara 34C nya yang ranum. Raka makin bersemangat memainkan kameranya.
Berbagai pose dia minta untuk dilakukan Anin. Sekitar 20 kali jepret, Raka mulai menaikkan tempo lagi. Dengan bujuk rayu dia meminta Anin untuk membuka semua kancing kemeja yang tersisa. Sebagai fotografer yang sudah sering menghadapi model untuk pemotretan bertema sexy Raka ternyata punya ilmu merayu yang ampuh; tentu saja begitu, kalau tidak pasti susah dong membuat cewek-cewek itu mau buka baju di depan kameranya? Tidak puas hanya dengan itu, setelah 20 jepretan lagi Raka juga meminta Anin melepas rok. Seperti sebelumnya, awalnya Anin menolak karena alasan malu dan takut. Tapi raka lagi-lagi berhasil meyakinkan bahwa ini hanya foto private dan file fotonya akan disimpan sendiri. Maka akhirnya anin melepas rok dan tinggal mengenakan bra dan CD saja. Benar-benar pemandangan yang bisa membuat mata lelaki manapun melotot, termasuk si fotografer. Raka menelan ludah melihat body putih mulus khas gadis remaja, dengan kulit mulus dada dan perut anin. Payudara anin yang montok sekarang tampak di depan Raka dalam bra. Lengkung indah sepasang buah dada Anin terpampang jelas. Pasti enak rasanya bisa berada di dekapan dada itu, batin Raka.
Udah siap mulai belum Kak?" tanya Anin membuyarkan khayalan nakal Raka.
“Eh udah… bentar ya…” kata Raka sambil menyuruh Anin duduk di sofa yang ada di studio. Dia kemudian mengarahkan 2 lampu ke tubuh Anin. Paha Anin yang putih mulus tanpa noda itu terpampang dengan jelas, yang membuat kepala Rak mulai cenat-cenut.
"Posenya gimana? Aduh aku grogi nih kak..." kata Anin sambil berusaha menutupi dadanya. Tanpa sadar Anin menggigit bibirnya, tapi itu membuat wajahnya jadi terkesan nakal di mata Raka. Makin gemaslah Rak.
"Terserah kamu aja. Yang penting relax," kata fotografer gempal itu.
Anin lalu duduk dengan manis di atas sofa, kedua kakinya dirapatkan, wajahnya malu-malu. Raka senang dengan ekspresi grogi modelnya. Sudah ingin rasanya dia menerkam gadis cantik itu. Tapi dia menahan diri. Baginya justru lebih baik dia santai-santai saja biar kelihatan profesional. 20 jepretan awal Anin masih agak kaku, tapi selebihnya sudah mulai relax. Itu berkat kemahiran Raka membuat rasa nyaman di hati Anin. Apalagi Raka membantu atur pose sang model, tentunya sambil meraba-raba sedikit, merasakan kehalusan kulit mulusnya.
“Ayo sekarang kamu buka lebar kakinya ya” pinta raka.
Mungkin karena sudah percaya dengan si fotografer, dengan santai Anin membuka lebar pahanya, sambil berpose dengan sensual. Di balik kameranya raka bisa melihat bulu-bulu halus di sekitar CD Anin. Raka menelan ludah. Dengan cekatan dia langsung mengambil beberapa gambar close-up ke arah tersebut. Kemudian Raka menyuruh Anin berpose membelakangi kamera. Lima kali menjepret pose itu, dia kemudan menyuruh sang model merunduk kedepan dengan agak nungging. Pinggul Anin yang bulat menantang itu benar-benar terekspos frontal ke kamera. Raka makin gerah, AC di ruangan tak bisa menetralisir keringatnya. Si fotografer bisa melihat vagina Anin tercetak jelas di balik CD merahnya. Batang kemaluan Raka sudah tegang berdiri melihat anin menungging dengan sexy di atas sofa.
"Tahan posisinya ya anin," kata raka sambil mendekat, dia ingin meraba pantat gadis itu. Dengan alasan agar raka lebih menunduk, Raka menekan-nekan pantat gadis itu ke bawah. Sungguh kenyal dan lembut sekali. Ingin rasanya raka memperkosa anin dengan posisi doggy style, menunggangi gadis cantik itu sampai puas. Tapi fotografer itu menahan diri. Dia sudah punya “senjata” untuk menikmati gadis itu nantinya.
"nin aku boleh tanya ga ? Tapi kamu jgn marah yah "
Tanya apa kak jawab anin"
"Tapi jangan marah ya. Ini juga kalau kamu lho. Aku dari dulu pengen banget foto cewe bugil. Konsep Nude Art gitu. Mau ga kamu jadi model bugilku yang pertama? Kalau kamu mau, aku kasih sepuluh juta deh. Cuma foto doang.”
Ada jeda beberapa detik di antara mereka. Anin sangat kaget sebenarnya mendengar permintaan aneh sang fotografer. Difoto bugil. Dia belum percaya sang fotografer yang baru ditemuinya itu. Masa’ baru kenal sudah berbugil ria. Di samping itu dia takut jika nanti fotonya tersebar di internet seperti foto-foto artis yang dulu-dulu. Bisa malu dia dan keluarganya.
“Tapi kalau kamu ga mau juga ga apa-apa. Gak maksa kok,” kata Raka sambil tersenyum. “Oh iya, kamu pikir-pikir dulu bentar ya. Saya mau ke kamar mandi,” lanjut Raka sambil pergi ke kamar mandi yang ada di belakang studio.
Sepeninggal sang fotografer, Anin hanya diam saja. Pikiran berkecamuk di otaknya. Di satu sisi dia butuh uang banyak, di sisi lain dia masih ragu. Untuk foto hanya pakai CD dan Bra seperti sekarang saja bukan perkara gampang buat gadis cantik itu. Apalagi sekarang diminta untuk telanjang bulat. Benar-benar pertarungan batin bagi Anin.
“Gimana nin, mau ga?” kata Raka dari balik pintu, yang membuyarkan lamunan gadis itu. “Ayolah, mau kan difoto gitu? Saya janji ga akan nyebarin. Buat koleksi pribadi saja,” bujuk Raka. Dia seolah paham keraguan gadis itu.
“Lagian kamu pasti sudah pernah kan bugil di depan cowok kamu,” pancing Raka, yang dijawab anggukan Anin. Dalam hati Raka tertawa, pancingannya kena.
“Nah itu dia, anggap aja aku cowokmu. Jadi ga usah malu. Janji deh ini cuma buat koleksi pribadi,” bujuk Raka lagi dengan nada ramah menjerumuskan. “Emang sudah berapa cowok sih yang pernah lihat kamu telanjang?”
“Ehhhh… tiga orang. Pacar aku,salah satu fans ku dan dulu ada tetangga kost,” jawab Anin malu-malu.
“Ga masalah kan tambah satu orang lagi yang lihat kamu bugil? Lagian buat foto doang. Oke? I’m a professional photographer,” cecar Raka dengan bertubi-tubi, menggoyahkan batin Anin.
Bujuk rayu dan iming-iming duit banyak akhirnya membuat Anin pasrah. Toh dia juga sekarang sudah setengah bugil, jadi tanggung, pikirnya. Tinggal lepas bra dan CD saja. Lagipula anin juga sadar kalau dia sudah bukan perawan. Sudah beberapa lelaki melihat tubuh telanjanganya.Apalagi tawaran si fotografer sangat menggiurkan menurutnya. Sepuluh juta untuk foto, dan itupun hanya untuk koleksi pribadi. Tidak pakai modal pula. Kapan lagi bisa dapat duit gampang seperti sekarang, pikir Anin dalam hati.
“kalau 20 juta aku mau kak dan janji ga akan disebar kan?” Anin meminta bayaran lebih dan memastikan sekali lagi bahwa photo tersebut hanya untuk koleksi pribadi.
Raka tertawa penuh kemenangan. “ok deal dan Saya janji ,” katanya. “Nah sekarang buka bra dan CD kamu ya...?” rayu Raka.
Walaupun Anin sudah setuju, tapi pas mau buka bra-nya, dia keliatan sangat grogi. Sambil melihat sang fotografer yang juga tegang dia sempat bertanya: “Cowokku ga bakal dikasih tahu juga kan?”
“Ya ga mungkinlah. Nanti bisa-bisa saya dihajar,” kata Raka. “Ya udah ga usah banyak tanya, sekarang tolong buka bra. Aku mau lihat tokedmu yang montok itu. Dari tadi rasanya udah pengen motret toked sexy kamu nin.”
Dalam hati anin terbit rasa bangga dikomentari seperti itu. Seperti biasanya perempuan, Anin senang kalau dianggap menarik, sexy, apalagi raka menyatakannya terang-terangan. Rasa bangga itu bikin Anin makin berani. Segera kedua tangan anin menggapai pengait bra di punggungnya. Dengan mudah terlepaslah bra itu itu dari tubuhnya. Segera dilemparnya bra itu ke atas meja di sudut studio foto itu. Kini kedua payudara Anin terbuka lebar-lebar dan bisa dilihat sang fotografer dengan bebasnya.
“Wah... cakep banget dada kamu nin. Kamu emang cocok jadi model,” puji Raka.
Memang payudara Anin betul-betul putih mulus dan indah menggoda. Dada ranum khas gadis remaja. Kedua putingnya berwarna kemerahan, nampak segar menantang untuk dikulum. Sejenak raka memandangi payudara anin, sebelum akhirnya menyuruh gadis itu kembali berpose di atas sofa. Dengan semangat sang fotografer menyuruh berbagai gaya yang tak lepas dari pameran buah dada Anin yang berkualitas itu. Raka menyuruh Anin meremas pelan dadanya sambil meminta ekspresi mulut mendesah. Raka lalu mendekat ke arah Anin. Sambil merapikan rambut anin dia berbisik pelan ke telinga gadis itu: "Kamu seksi banget deh. Sudah kayak model majalah FHM.”
"Makasih," ucap Anin pelan. Dipuji begitu membuat Anin makin pede.
"Ayo sekarang lebih hot ya,” pinta si fotografer sambil kembali ke belakang kamera. Anin tersenyum malu-malu. Gadis itu lalu membelakangi kamera dan kemudian menunggingkan badannya ke arah kamera. Dia berpegangan pada sandaran sofa. “Seperti ini?” tanya Anin.
“ Yah, begitu, sexy banget deh badan kamu, sangat sexy...” ujar Raka, sambil memfoto pose itu beberapa kali.
Dada Anin yang ranum makin sexy terlihat karena dia menungging. Anin melirik ke arah Raka yang terkagum-kagum didepannya. Anin juga memperhatikan adanya tonjolan yang makin lama makin besar di selangkangan raka.
Sesudah beberapa jepretan dalam pose itu, kemudian Raka akhirnya tidak sabar untuk menikmati “hidangan utama” yaitu vagina gadis cantik itu. Disuruhnya Anin melepas CD. Lagi-lagi butuh waktu lama agar Anin untuk meng-iya-kan. Dia nampak grogi dan malu. Tapi Raka sabar dan tidak keburu nafsu. Fotografer itu paham betul jika “mangsa”nya ini sudah dalam genggaman tangannya. 10 tahun bergelut di dunia fotografi adalah waktu yang cukup lama untuk menaklukan model-model seperti ini.
“Ayolah dibuka CD-nya. Ngapain malu. Toh sudah beberapa cowok kan yang lihat mekimu”.
Agak panas kuping anin mendengar kata-kata Raka. Emang gue cewek gampangan apa? batinnya. Dia hanya diam waktu Raka mendekat dan bilang: “Aku lepasin CD-nya ya?" Anin tak menjawab, hanya mengangguk, wajahnya merah.
Dengan cekatan Raka memelorotkan celana dalam mini Anin, sampai ke lutut. Vaginanya kini begitu jelas terpampang di depan muka si fotografer.
Tampaklah bulu kemaluan Anin yang nampak kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Mata Raka seperti mau copot waktu memandang vagina Anin. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkangan gadis tersebut. Nafas laki-laki itu demikian memburu.
“Sempurna. Benar-benar sempurna tubuhmu,” puji raka. Batang kemaluannya sudah sangat mengeras. Dengan cekatan raka mengambil beberapa foto. Fokus utamanya tetap ke vagina anin . Tampak bulu kemaluan anin yang cukup lebat menjadi santapan blitz kameranya.
“Kamu bakat jadi model majalah dewasa… luar biasa,” puji raka lagi sambil tetap menatap bagian yang paling rahasia itu.
Raka kemudian meminta anin
untuk membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga dapat melihat liang vaginanya yang bagian dalam.
Vagina yang masih sempit dan berwarna merah segar. Ingin rasanya raka membenamkan wajahnya ke liang vagina gadis itu. Beberapa kali hasil jepretannya buram karena tangannya gemetar. Fokusnya sekarang hanya ke dada dan vagina anin. Sesekali tangannya meraba-raba tubuh anin dengan alasan memperbaiki pose. Sambil tetap nungging, anin disuruh agar wajahnya selalu melihat kamera dan dibuat sesensual mungkin. Anin sekuat tenaga mengusir rasa malunya. Dia mau terlihat profesional. Sambil berpose, dibayangkannya yang melihat tubuh telanjangnya bukanlah fotografer, melainkan pacarnya sendiri. Anin memang sudah beberapa kali ML dengan pacarnya itu, jadi telanjang di depan pacarnya adalah hal yang biasa baginya. Ternyata hal itu lumayan berhasil. Anin sudah mulai tidak grogi lagi.
"Bagus3x … sexy banget… kamu mulai enjoy…” kata Raka sambil tetap menjepret.
Sudah hampir 200 jepretan total yang dia lakukan. Saat itu benar-benar Anin begitu sexy dan merangsang mata laki2 yang memandangnya. Tubuhnya yang mulus, putih dan kencang itu terpampang diatas sofa hingga membuat darah fotografer itu tersirap naik.
“Meki kamu kering banget. Kurang fotogenik. Harus sedikit basah,” kata Raka seolah-olah fotografer profesional yang mengerti betul arti kata fotogenik dalam konsep foto nude.
“Saya bantu bikin sedikit basah ya… mohon maaf sebelumnya,” ujarnya dengan sok sopan minta izin. Raka lalu mulai mengusap-usap vagina bagian luar gadis itu. Anin awalnya kaget ada tangan di vaginanya, tapi cepat-cepat dia bayangkan bahwa yang merabanya itu adalah pacarnya. Anin tidak menolak (dan merasa tidak punya pilihan) saat tangan gempal Raka meremas pantat dan juga menjamah liangnya. Melihat tidak ada penolakan dari Anin, pandu kembali memain-mainkan kemaluan Anin yang masih rapat itu. Digosok-gosoknya lubang vagina Gadis itu hingga akhirnya basah. Anin menggigit bibirnya. Dia lambat laun horny juga. Mana ada wanita yang tak naik libidonya saat vaginanya diraba-raba seperti itu. Apalagi yang Anin bayangkan sekarang adalah pacarnya mencumbuinya.
“Hmmmmmm...” desah gadis itu.
Melihat Anin yang sudah mulai horny, Raka tersenyum penuh kemenangan. Strateginya akhirnya berhasil. Dia memang sengaja merangsang vagina Anin agar cepat horny. Sebentar lagi dia akan menyantap vagina gasis itu. Tanpa menunggu lama kemudian jemari raka mulai bermain-main masuk ke dalam vagina anin. Saat raka melakukan itu, anin tidak melawan sedikit pun. Dia hanya menutup mata dan sekuat tenaga menahan desahannya. Gadis cantik itu tanpa sadar ikut meregangkan pahanya sendiri, membiarkan jari-jari Raka dengan serakah mengorek-ngoreknya. “Sudah bisa mulai fotonya belum Kak?” tanya Anin di tengah-tengah kesibukan si fotografer menginvasi vaginanya.
“Bentar lagi nih. Kalau sudah benar-benar basah sekali pasti bagus ditangkap kamera,” akal-akalan Raka makin intensif sambil dia mempermainkan bagian tubuh terlarang gadis itu.
Anin makin menggelinjang saat jari-jari fotografer cabul itu sekarang memainkan klitorisnya. Benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan dengan jari raka yang membuat Anin menggelinjang dan merem-melek menahan geli bercampur nikmat, terlebih lagi jari-jari lainnya menyusup dan menyetuh dinding-dinding dalam liang itu. Anin sadar bahwa ini bukan lagi bagian dari pemotretan.
“kaak..kakak…… ngapainnnn…?” Anin bertanya basa-basi.
“Aku pengen cobain mekimu. Nanti kubayar dua kali lipat jadi empat puluh juta.”
Habis berkata begitu raka membalikkan tubuh anin jadi telentang di atas sofa, lalu dia membenamkan kepalanya di selangkangan gadis itu. Kontan anin bergetar seperti disetrum listrik saat lidah raka menari-nari menyapu dinding vaginanya. Anin tak sempat berontak karena begitu cepat raka memainkan titik-titik ternikmatnya. Apalagi dirinya juga sudah horny, sehingga membuat gadis itu hanya bisa pasrah.
"Ah... euh... ah... aw... " desah anin. “Tapi be... nar... ya kak... Emp… pat pu..luh... ju... ta…” anin memastikan.
“Iya tenang aja. Sekarang kamu tiduran gitu. Biarin aku nyicip mekimu yang segar ini” kata raka.
Dan tanpa membuang waktu lagi dia membenamkan kepala di antara paha raka dan kembali menghirup aroma wangi liang kewanitaan anin. Raka kembali menjilati bibir kemaluan gadis itu. Gadis yang sudah terangsang berat itu mengelus-elus kepala raka seraya membuka pahanya lebih lebar, kepalanya menengadah menatap langit-langit. Anin sungguh tak menyangka dirinya bisa terlarut sedalam itu. Awalnya hanya foto, sekarang jadi persetubuhan terlarang. Walau merasa merendahkan dirinya dengan menggadaikan tubuhnya untuk duit, tapi anin segera membuang pikiran itu jauh-jauh. Toh dia sudah tidak perawan, dan selama ini yang menikmati tubuhnya hanya pacarnya saja. Dan anin merasa sedikit marah karena pacarnya tidak bertanggung jawab atas kondisi keuangannya. Pikir anin, kalau pacarnya tidak bisa bantu, tak masalah dia kalau fotografer ini bisa “bantu”, walau dengan kondisi harus rela dicabuli seperti saat ini. Pikiran yang berkecamuk di otak anin segera teralihkan karena Raka semakin menaikkan tempo permainan. Tangan kiri sang fotografer cabul itu sekarang menjulur ke atas memijati payudara kiri anin, sedangkan tangan kanannya mengelusi paha dan pantatnya, sesekali juga ikut memainkan jarinya pada vagina anin. Sebentar saja badan anin sudah menegang.
“Oh kaaak......!” anin menggigil tak berdaya sambil mencengkeram rambut keriting raka dengan kedua tangannya dan mencoba mendorongnya menjauh karena saking gelinya. Bahkan pacarnyanya tak berani melakukan itu padanya. Lidah si fotografer makin lama makin meningkat intensitas iramanya dan anin mulai kehilangan kendali pada tubuhnya. Dengan malu Anin mulai menyadari kalau tubuhnya perlahan menikmati apa yang dilakukan oleh Raka.
“Aaah!!” lenguh Anin keras sambil terus mencoba mendorong kepala Raka.
Lenguhan anin makin lama makin keras dan tubuhnya menggigil penuh nafsu birahi di bawah rangsangan luar biasa dari Fotografer itu. anin sudah tidak ingat lagi akan semua hal yang ia junjung tinggi, semua hilang ditelan nafsu (dan duit).
"Ah... Kaaak... Nngghh... oww... akukeluar... ahhhhhhh...!" erangnya lebih panjang di puncak kenikmatan.
Tubuhnya jadi bergetar seperti mau meledak. Kedua belah paha anin semakin erat mengapit kepala raka. Tubuhnya lemas setelah sebelumnya mengejang hebat, keringatnya menetes-netes. Anin terenggah-engah dibuatnya. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Baru kali ini dia menerima oral sex sehebat itu. Raka menatap tubuh telanjangnya yang sudah lemas dengan penuh nafsu. Tubuh telanjang gadis itu benar-benar sexy sehabis orgasme.
“Kamu cantik banget waktu orgasme tadi,” kata raka sambil mengamati wajah Anin yang penuh keringat.
Dia mengambil kameranya sebentar dan memotret Anin yang baru selesai orgasme. Sebenarnya Anin malu sekali. Mukanya memerah. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Aku benar-benar konak nih lihat body kamu. Sexy banget. Kontolku sudah tegang dari tadi,” kata Raka sambil meletakkan kameranya. Dia sudah tidak sabar ingin membenanmkan kontol gendutnya ke liang gadis cantik itu.
Raka lalu membuka celana jins yang dipakainya, berikut CD putih. Sekarang di hadapan Anin mengacung penis yang ukurannya sungguh besar. Belum sempat anin ngomong apa-apa, raka langsung menarik kepala gadis itu dan mengarahkan ke batangnya.
“Ayo isap. Puasin aku. ,” paksa raka.
Anin yang tak punya pilihan lain, segera memasukkan penis itu ke dalam mulutnya. Raka mengerang nikmat saat batang penisnya dikulum-kulum dan juga diputar-putar lidah anin. anin meraih dan memijat buah zakar raka dengan lembut. Anin memasukkan lebih dalam lagi batang raka sampai kepala penisnya menyentuh ujung rongga mulut gadis itu.
“Aaa… ahhh… enak .. uuhhh!” desah raka bergetar. Wajah raka menegang dan tangan ny mencengkram kuat kepala Anin. anin menahan bau penis itu dengan berkonsentrasi mengulum. Penis raka ia hisap dari pelan lalu keras lalu pelan lagi, diselingi pula dengan jilatan-jilatan yang membuat raka belingsatan.
Kemudian Raka minta mengubah posisi jadi 69 dengan pria di atas. Dia juga ingin menikmati vagina gadis itu. Anin sepertinya tak punya pilihan dan membiarkan Raka menaiki tubuhnya.
“Memek super nih…” kata fotografer itu. Raka benar-benar mengagumi meki Anin yang memang OK punya, masih kelihatan garis vertikalnya dengan kelentit yang sungguh imut dan mengeras. Segera Raka meremas pantat Anin dan menjilat perlahan paha dalam Anin sebelum memasuki area vagina. Anin melenguh, dan fotografer itu makin terangsang dengan suara sang model yang sendu. Anin memainkan penis Raka yang menggantung dengan mulutnya. Sedangkan Raka sibuk melumat vagina Anin, sampai membuat paha mulus Anin menegang dan menjepit kepala fotografer cabul itu. Benar-benar pemandangan yang sanggat menggetarkan jiwa. Kalau saja cowok Anin melihat, bisa-bisa kedua orang ini dibunuhnya karena kalap.
Anin yang makin terangsang karena mekinya dikerjai Raka makin lama makin meningkatkan permainannya juga. Penis si fotografer yg besar dan panjang itu dikocok dengan cepat dan kepalanya langsung dijilati, diisap-isap, dikelamuti dan diemut-emut. Kadang penisnya dimasukkan mulut sampai hampir separo dan kemudian dikenyut-kenyut dengan mulut dan lidahnya. Raka yang sudah punya jam terbang tinggi menghentikan sejenak aktivitasnya lalu menghadap Anin. Dia tahu Anin sudah sangat terangsang. Ini saatnya dia menikmati hidangan utama. Dilihatnya wajah gadis itu sudah merah karena horny.
“Kamu sudah horny banget ya. Jadi gimana nih kelanjutannya…” Raka menggoda Anin dengan menggesekkan penisnya ke vagina Anin yang basah. Anin hanya diam saja sambil menggigit bibirnya. Walau sudah terangsang, dia masih tetap jaga image untuk tidak minta duluan.
Raka terus menggoda Anin, sambil Berbisik “Mau nggak… kalo mau minta dong.” Rakamau membuat Anin minta dicoblos sendiri. Sentuhan ujung penis Raka di bibir vagina Anin membuat Anin menggeliat. Gesekan-gesekan Penis raka di luar vaginanya membuat Anin akhirnya luluh, dia sudah tak peduli dengan tawaran bayaran Raka. Dia minta dimasuki.
“Ayo masukin kak… anin sudah ga tahan!” gadis itu meminta.
“Masukin apa sayang?” Raka masih tetap menggoda.
“Masukin kontol kakak ke memekku… Cepetan. Please!” pinta gadis itu.
Raka tertawa penuh kemenangan. Dan perlahan tapi pasti, fotografer itu mulai mendorong pantatnya maju, membuat penisnya menyeruak masuk ke dalam vagina Anin secara perlahan-lahan. Anin meringis menahan sesak pada vaginanya. Vaginanya masih sempit, terlalu kecil untuk dimasuki penis yang berukuran di atas rata-rata itu. Raka sendiri merasa kesulitan saat memasukkan penisnya ke dalam vagina Anin. Dia merasakan jepitan vagina Anin begitu kuat, seperti melawan desakan penisnya, tapi dengan satu dorongan kuat, penis si fotografer akhirnya amblas seluruhnya di dalam vagina Anin.
“Ahhhkk…” Anin merintih kecil merasakan sesuatu yang besar memenuhi liang vaginanya yang sempit.
“Ehhh… akhirnya masuk juga…” fotografer itu mengerang lirih. “Gila, memekmu masih kenceng banget… jarang dipake sama cowokmu ya?”
Raka sedang meresapi nikmatnya jepitan vagina Anin yang masih sempit untuk beberapa saat. Baru kemudian secara perlahan si fotografer mulai menggoyangkan pantatnya, melakukan gerakan memompa untuk menggenjot vagina Anin dengan penisnya, mula-mula pelan, tapi saat vagina Anin mulai terbiasa oleh penisnya, dia mulai mempercepat genjotan.
Badan Anin terguncang-guncang keras maju mundur, kakinya mengejang-ngejang dan menyentak-nyentak, kedua payudaranya bergoyang cepat, kepalanya terdongak ke atas, dan bibirnya terkatup rapat antara menahan sakit dan sensasi yang dirasakan di dalam vaginanya. Melihat itu Raka jadi makin nafsu, sambil terus menggenjot vagina Anin dia juga menciumi dan menjilati payudara Anin sambil sesekali bibirnya mengulum puting susu Anin. Kenyotan bibir si fotografer pada payudara Anin menimbulkan sensasi baru dalam tubuh Anin, membuat gerakannya menjadi semakin liar.
“Aaahhh… ooohhhhh... aaahhhh... ooohhhh…” desahan keras Anin mulai terdengar manja.
Rasa sakit pada vaginanya sudah hilang dan digantikan oleh kenikmatan yang luar biasa. Raka sangat lihai memainkan penisnya, ditambah lagi kata-kata Raka yang memuji sekaligus mengintimidasi Anin yang membuat gadis itu makin melayang. Sungguh kenikmatan yang tiada tara bagi Anin. Setelah 10 menit,Raka menyuruh Anin menungging di atas sofa, lalu kembali diserangnya vagina Anin dari belakang seperti seekor anjing. Kedua tangan kekar Raka memegang pinggul Anin dan menariknya hingga posisi pantat Anib kini merapat dengan pinggul Raka, membuat penis Raka membenam seluruhnya di dalam vagina Anin.
“Aaghhhhh enak bangeet kaaak aghhhh!"
erang Anin dengan mata terpejam ketika penis Raka mulai memasuki tubuhnya.
Lalu mulailah Raka menggenjot kembali vagina Anin dengan kedua tangan memegangi pinggul anin. Dia mulai memaju-mundurkan kemaluannya mulai dari irama pelan kemudian makin cepat sehingga membuat tubuh Anin tersodok-sodok dengan kencangnya.
"Aahh… aahh… aahhh… oohh… oohh…” Anin kembali menjerit-jerit saat Raka menggenjotnya nya secara kasar tangan raka pun dengan keras menampar nampar pantat anin yg semok.
Tubuh anib sekarang basah oleh keringat. Payudaranya yang menggantung indah bergoyang-goyang seirama genjotan si fotografer itu. Perlahan Raka mulai menjamah payudara Anin dari belakang, sambil terus menggenjot vaginanya. Dia juga meremas-remas payudara Anin. Erangan-erangan Anin semakin keras, badan dan kepala semakin bergoyang-goyang tidak beraturan mencari titik-titik nikmat di dalam vaginanya.
“Ahhhhh… terus… sodok… kak… Ahhhhhh….”
anin semakin larut dengan permainan lelaki itu pada vaginanya. Raka memompa vagina Anin dengan cepat kemudian melambat dan cepat lagi, begitu seterusnya. Ini membuat Anin semakin mendesah-desah keenakan, lelehan cairan kewanitaannya sudah keluar dan membasahi kedua paha bagian dalam Anin.
Saking larutnya dalam permainan, tanpa sadar Anin menggerakkan pinggulnya apabila Raka dengan sengaja menghentikan genjotan pada vagina Anin. Anin dibuat melayang-layang. Sungguh kenikmatan seks yang belum pernah dia dapatkan dari pacarnya. Kalau sedang seperti ini,pacarnta pasti sudah keluar dari tadi. Tapi Raka berbeda, dia masih bertahan memuaskan gadis muda itu. Anin menggerakkan badannya sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam ke liangnya.Anin sepertinya sudah mau orgasme. Mengetahui Anin sudah di ambang klimaks, tiba-tiba Raka melepaskan pelukannya dan berbaring telentang. Disuruhnya Anin membalikkan badan, berhadapan dengannya. Anin harus mengakui stamina Raka sungguh hebat dan pandai mempermainkan nafsunya yang menggebu-gebu. Raka memberi isyarat sambil menunjuk batangnya yang perkasa agar dinaiki Anin. Sepertinya Raka membiarkan gadis manis itu untuk mencari kepuasan sendiri dalam gaya woman on top, yang memang disenangi Anin. Tanpa ragu Anin menuntun penis Raka yang sudah mengeras ke arah vaginanya dan Raka mengambil posisi menduduki perut Raka yang buncit. Dengan bernafsu Anin menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh gempal itu. Anin sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap dia menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggama sungguh membuatnya seperti terbang ke awang-awang.
“Ahhhh… ahhhhh… ahhhhhh…” desah gadis itu sambil menaikturunkan tubuhnya. Payudaranya yang besar itu naik turun seirama goyangan tubuhnya. Benar-benar pemandangan yang menggiurkan.
"Ayo... goyang sayang... oohh!" Raka sepertinya ketagihan dengan goyangan Anin. Raka meraih kedua bukit mulus itu, meremas dan memilinnya, sehingga membuat Anin makin liar saja.
“Hebat banget goyangan kamu nin. Kapan pertama kali ngentot?” tanya Raka sambil tetap meremas dada gadis yang sedang berada di atas ny itu.
Sambil menggoyangkan pinggulnya, Anin menjawab terbata-bata, “Dulu di… SMA… hhhmmmhh… pas kelas… dua… aah…!” jawabnya.
“Sama siapa?”
“Sama… kakak kelas… ahhhhh…” desah Anin dengan tertahan karena takut suaranya kedengaran sampai keluar ruangan studio foto.
Dia makin liar memacu dan menggoyangkan pinggulnya. Raka juga ikut melenguh keras saat merasakan vagina Anin berkontraksi hebat seolah menyempit mencengkeram penisnya. Dilihatnya wajah Anin merah padam menahan desakan orgasme.
‘Oh… kaak... Anin… mau ke… lu… ar… rrrrr!” jerit Anin.
Raka juga merasakan akan segera orgasme.Raka pun bangkit dan membalikan tubuh anin tanpa mencabut penis ny dari vagina anin,Raka pun kembali menggenjot vagina anin dari atas sambil bibir ny mencumbu bibir sexy anin,"ehmmmm mmmmmm ah mmmmmm"lenguh anin tertahan bibir raka Sekitar 2 menit kemudian, akhirnya Raka mengirimkan hentakan yang cukup keras disertai lenguhan panjang. Demikian pula halnya Anin yang mencapai klimaks secara bersamaan, matanya membeliak dan tubuhnya berkelejotan. Ketika Anin memandang ke Atas, dilihatnya wajah Raka sedang menatapnya dengan takjub, segaris senyum terlihat pada bibirnya, senyum kenikmatan karena telah berhasil menikmati seorang member jkt48.Raka pun ambruk menindih tubuh anin,sebelum raka bangkit raka mencium kening anin"makasih yh nin aku puas banget,Raka pun kemudian berbaring lemas di sebelah anin penis nya terlihat sudah layu karena telah puas menikmati sempit ny vagina anin,tanpa sadar anin memluk tubuh raka yg terbaring di sebelah nya mereka berdua pun tertidur sampai pagi,ketika bangun di pagi hari raka melihat anin di sebelah ny masih tertidur dengan telanjang bulat,raka pun mencium bibir anin yg masih tertidur sambil tangan ny meremas lembut payudara anin merasa tidur ny terganggu dengan ulah raka anin pyn terbangun,"kaak ngapain mmmm masih belum puas ya..?" tanya anin raka pun mengangguk mendengar pertanyaan anin raka pun kembali menyetubuhi anin sampai sore hari.
Untuk akses photo bugil hasil sesi pemotretan anin dan raka bisa lihat di signature profil ane
Terakhir diubah: