Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

BAB XLV


Aral di tengah jalan berkabut


Beberapa hari kemudian……

Wajah Dave terlihat menahan kekesalan saat dari ruangan kerjanya dia melihat manager HRD Yulinda yang sedang berbicara dengan beberapa staff dari tim legal dan procurement, sambil terlihat sumringah dan tawa muncul dari kumpulan mereka yang entah apa yang sedang diperbincangkan.

Ruang kaca dari ruangan besar Dave memang tidak bisa mendengar apa yang dibahas, namun kekesalan hati dan emosi di dada Dave nampak dari wajah dingin nya yang tanpa senyum, dan mata tajam-nya menatap ke arah mereka

Dia ingat kemarin saat dia dipanggil oleh Hayaka Hashemoto di sebuah restoran Sushi Matsu Senopati, di ruangan private yang dipakai Hashemoto dan khusus hanya dia berdua Dave berbincang.

“saran saya, selesaikan masalah kamu dengan bijak…..” nasehat Hashemoto sambil menyantap salmon kesukaannya

“ini masalah pribadi kamu….”

Mata Dave nanar melihat foto-fotonya bersama Tari yang terlihat sekali dipotret oleh kamera tersembunyi.

“saya sampaikan ini karena saya sangat sayang kamu…..”

Wajah bijak dari pria Jepang yang sudah matang menatap Dave seperti sedang memberi nasehat ke anaknya

“usia kami sama dengan usia anak no 2 saya…..” memang usia Dave setahun lebih muda dari anak nomor dua Hashemoto, Tanaka yang berusia 31 tahun.

Dave hanya bisa mengangguk sambil menahan rasa kesal dan campur aduk karena dia tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini, termasuk ada paparazi yang mengikuti dirinya dan Tari.

“saya sudah menasehati HRD…. namun mereka juga tidak salah, karena ini laporan dari luar yang mereka terima…. mungkin untuk sampaikan ke kamu mereka enggan….”

Masih menunduk wajah Dave

“saya tidak ingin masalah pribadi kamu melebar kemana mana….”

Mata Dave bagaikan tidak percaya jika dia yang sedang bersama Tari itu bisa terekam kamera dari orang yang dia tidak kenal siapa dan tidak disadari mengikutinya kemana mereka pergi.

“jangan ganggu istri orang…….” nasehatnya lagi

Dan hingga saat makan malam yang pahit bagi Dave itu berakhir setelah dia menjelaskan siapa Tari, bagaimana mereka kenal, dan apa situasi terkini saat ini, Hashemoto masih sempat memberinya nasehat saat mereka berdua jalan menuju ke depan restoran

“ Keyko anak yang baik….”

“she is a tough woman…”

“strong, smart and very nice…..”

Pujian dari Hashemoto seakan menyiratkan hal lain

“dan tidak ada masalah yang bisa buat kamu terganggu nantinya…..”

Dave terdiam

Dia tahu ini tidak adil bagi Keyko sebetulnya. Gadis sebaik dan semanis Keyko lalu harus merasakan apa yang dia berikan di-belakangnya sungguhlah jahat sebetulnya apa yang dilakukan oleh Dave.

Namun dia juga sulit memungkiri bahwa kehadiran Tari yang semenjak dulu begitu dicintainya, membuat dia bagaikan sulit lepas dari lingkaran cinta yang dia sendiri tidak pernah tahu kapan datang kembali dan membelit hatinya, dan dia tahu bahwa dia sulit untuk ‘mengusir’ Tari dari dalam hidupnya kini. Hamparan impian indah hidup bersama saat dia masih kuliah sering dia rajut dalam lamunannya, kini sudah direngkuhnya dalam hidup yang nyata, dan ini yang membuat dia sulit untuk melepasnya kembali.

Tidak munculnya Keyko dalam hidupnya sehari hari, membuat situasi ini semakin runyam dan berliku, serta membuat dia tenggelam dalam renggutan masa lalu indah, masa dimana dia bisa merasakan indahnya cinta lamanya yang kini sulit untuk dia lepaskan dan buang, meski dia tahu Tari bukan sosok yang dulu dia kenal, dan juga Tari adalah sosok istri orang meski kini sudah berpisah secara nyata.

“lebih baik jangan cari masalah…..” tepuk Hashemoto sambil masuk ke mobilnya.

Dave rasanya ingin marah

Tapi dia segera sadar bahwa saat dia meneruskan apa yang hanya ada di hatinya tanpa berpikir panjang, maka semua semesta akan menentangnya, termasuk orang-orang terdekatnya sekali pun.

Dan tanpa dia sadar juga, bahwa secara natural jika situasi seperti ini, maka yang muncul selalu adalah pembenaran dan penentangan terhadap semua arus yang melawannya, dengan dasar sebuah cinta yang selalu membara dalam hati mereka berdua.

Meninggalkan Tari pun saat ini rasanya sulit bagi Dave. Mereka bagaikan sudah jadi sepasang suami istri ilegal, karena bukan sekali dua kali Tari menginap bersama Dave, atau sebaliknya Dave yang menginap di tempat Tari.

Celakanya, dia pun tidak mampu jujur dengan Keyko. Bahkan dia seperti susah untuk memilih antara Keyko dan Tari. Keyko punya semua hal yang harusnya membuat dia memilih Keyko dengan mudahnya.

Membuka celah bagi Tari, untuk kembali membangun atau sekedar nostalgia lama dengan cintanya yang gagal dulu, tanpa terasa ini yang membuat kaki Dave terperosok dalam di kubangan yang dia bangun sendiri, dan sulit baginya untuk lepas dari jebakan yang harusnya dia hindari dari awal.

Situasi seperti ini membuat dia jadi sensitif. Tawa dan gelak serta gerak-gerik Yulinda pun seperti terlihat sedang mengunjingkannya…..

Emosi Dave agak membara

HRD, Hashemoto, bahkan ibunya Bertha pun kini semua menentangnya dengan keras

Hanya keluarga ayahnya yang sebetulnya tidak dia anggap yang sangat menerima Tari, karena memang Tari seperti nyaman dengan Ica dan Ellen dibandingkan Iva dan Bertha, meski dulunya dia merupakan teman dan sahabat terbaik Dave yang disayangi oleh Bertha sebetulnya.



*********************

Pullman Hotel, Ciawi…..

Acara Seminar yang diberi tajuk Peduli Masa Depan Energi, kali ini digagas oleh PT Hikaru Energy Indonesia. Acara yang menghadirkan petinggi dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM, juga mengundang banyak pelaku pasar di bidang Energi Terbarukan.

Sebagai ajang diskusi dan berbagi ilmu terkait pencapaian target pengembangan EBTKE dengan memperhatikan sisi komersial, PT Hikaru mengundang Satuan Tugas (Satgas) Tata dan Kelola Manajemen Risiko Direktorat Jenderal EBTKE bersama beberapa orang Agen Perubahan dan Perwakilan Dirjen EBTKE yang telah tersertifikasi menjadi pembicara.

Seminar dengan basis diskusi namun berujung pada sisi komersial sudah menjadi senjata bagi Dave untuk memasarkan semua produknya. Dave sangat mumpuni untuk mengakali yang namanya peluang atau sesuatu yang trendi saat ini, menjadi arena untuk mempromosikan produknya.

"Hal in sangat penting dan sangat relevan di era kita kini, dimana resiko memiliki sifat selalu menghadapi tantangan yang baru. Terutama kita menghadapi tren transisi energi dengan segudang tantangan, dan amat perlu memetakan risiko ke depan. Saya berpendapat ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi Pemerintah, sektor swasta, pelaku energi, kalangan akademisi, sektor industri dan kita semua untuk mengembangkan energi terbarukan dan bagaimana mengelola tantangan yang ada" ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, yang hadir sebagai keynote speaker pada seminar ini.

Dan saat Dave kemudian menjadi pembicara, dia lalu menggabungkan faktor energi fosil yang saat ini masih banyak regulasinya yang melenakan pelaku usaha, tanpa disadari bahwa semua yang sedang dinikmati ini, akan berakhir meski potensi energi terbarukan baru sedikit

"Kita harus perbaiki manajemen pengelolaan dan strategi pengembangan EBT ke depannya, dan potensi serta regulasi dan juga cost yang kompetitif, ini menjadi poin kekuatan kita untuk pengelolaan yang lebih baik di masa mendatang", ujar Dave lagi.

“karena ada anggapan bahwa beberapa faktor seperti regulasi, harga, teknologi serta kebiasaan-kebiasaan atau kemudahan-kemudahan yang didapatkan saat menggunakan energi fosil sehingga terlena untuk bergerak cepat dalam pemanfaatan EBT”

David meminta pemerintah berperan besar untuk masalah regulasi, dan untuk harga dan tekhnologinya itu menjadi domain pelaku usaha seperti Hikaru, namun tentu harus didukung oleh kebiasaan dari para konsumen untuk segera tidak abai akan resiko besar penggunaan energi fosil.

Menurut Direktur muda ini , dalam menangani dari aspek ekonomi, harus disadari bahwa transisi ke energi terbarukan bukan hanya sekedar pertimbangan lingkungan, namun merupakan strategi ekonomi yang kuat. Menurutnya, berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan dan terbarukan tidak hanya menciptakan lapangan kerja namun juga mendorong inovasi, sehingga menempatkan kita di garis depan ekonomi ramah lingkungan yang sedang berkembang.

” Selanjutnya PT Hikaru tentu ingin berperan serta menerapkan solusi energi terbarukan, kita harus melakukannya dengan kesadaran dan rasa hormat terhadap keunikan budaya yang menjadi ciri khas setiap komunitas”, ujar Direktur Bisnis Hikaru ini yang disambut tertawa lebar dari para peserta yang tanpa disadari bahwa Dave mulai menjual produknya.

Sang Direktur menutup pemaparannya dengan sebuah keyakinan bahwa dengan melakukan hal tersebut, dapat memastikan bahwa transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan bukanlah sebuah pelepasan dari akar budaya, melainkan sebuah integrasi harmonis yang memperkuat tatanan budaya. Baginya, dunia menuntut komitmen terhadap dekarbonisasi, dan dalam menghadapi tantangan ini, generasi saat ini harus membuka jalan menuju masa depan yang lebih sehat dan berketahanan. Urgensinya, Menurut Dave, bukan hanya mengenai mitigasi perubahan iklim tetapi juga menjaga kesejahteraan generasi sekarang dan masa depan.

“Marilah kita memanfaatkan potensi energi terbarukan untuk mendefinisikan kembali perekonomian kita, menghormati keragaman budaya kita, dan menjamin masa depan di mana kemakmuran hidup berdampingan dengan planet yang berkembang”, tandasnya lagi yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta seminar.



******************

Lunchbreak merupakan rangkaian yang menyenangkan karena selain mendapatkan banyak teman baru untuk diskusi, ini juga jadi ajang bisnis bagi para peserta yang hadir.

Dave pun menjadi salah satu sosok yang dicari oleh banyak peserta. Sosok kunci dan sentral dalam bisnis Hikaru, hampir semua tokoh besar yang hadir menghampiri dan menyalaminya, selain untuk lebih kenal lagi, mereka juga ingin sekedar foto bersama dan juga ingin berbincang lebih lanjut secara B to B untuk kelanjutan masalah komersial.

Ramainya suasana memang biasa karena yang hadir selain dari petinggi Hikaru, banyak juga pelaku usaha lain yang datang dan diundang. Bahkan Hayaka Hashemoto pun kali ini datang untuk melihat langsung seminar ini. Kondisi Dave belakangan ini menjadi perhatian khusus baginya. Karena bukan rahasia lagi, keberhasilan Dave dan usianya yang masih sangat muda, membuat banyak perusahaan lain yang tertarik merekrutnya. Perdebatan yang harusnya dihindari dalam perusahaan, malah semakin meruncing, dan diyakini jika ini dibiarkan maka perusahaan dan dirinya selaku pimpinan tertinggi, yang akan rugi dengan perginya talenta lokal terbaiknya ini.

Tanpa disadari oleh Dave yang sedang sibuk menyapa banyaknya tamu, tiba-tiba ada seseorang yang dia tidak kenal siapa, tiba-tiba menghampirinya dari samping menyapanya….

“selamat siang Pak Dave…..”

“ya siang Pak….”

Wajah Dave agak datar melihat sosok yang menyapanya, dengan kemeja batik rapi

“ ada yang ingin jumpa bapak….”

Heran matanya Dave

“jumpa saya? Siapa?”

Pria itu tersenyum misterius

“beliau tidak ingin masuk…. dia menunggu di dekat tangga….”

Dave masih sedikit bingung, karena merasa tidak ada janji selain dengan para peserta seminar.

“Sebaiknya bapak temuin, karena akan sulit jika dia yang akan kesini…..”

Melihat wajah pria yang baru dilihatnya itu, rasanya sulit bagi Dave untuk tidak menurutinya, selain ingin tahu, dia pun tidak ingin acaranya ini terganggu oleh ancaman konyol seperti ini.

Dave mengikuti pria itu, keluar dari ballroom, belok kiri dan melewati banyak orang yang sedang berbincang di lobby depan ballroom, dan tepat di tangga mau turun ke arah parkiran bawah, ada satu sosok pria berdiri dengan kacamata hitam, celana jeans dan kaos hitam dan berjaket jins biru.

“sialhkan Pak….” ujar pria yang tadi menghampirinya

Dave bingung

Kok bisa orang ini tahu acara kami disini?

Dave lalu menghampiri pria yang meski dengan kacamatanya, dia yakin sedang menatapnya dari balik kacamata hitamnya

“ halo…..”

“wuih….. orang sibuk……”

Dave mencoba menetralkan perasaannya dengan bersikap normal

“ada apa, Mas…”

“wah, ngga ada basa basi kah?”

Diam sesaat

“silahkan….” ajak Dave untuk mencari tempat duduk kosong di lorong lebar samping ballroom

“ada perlu apa cari saya?” tanya Dave saat mereka duduk saling berhadapan…..

“weit… ada apa?” tanya pria itu sambil membuka kacamatanya

“ setelah apa yang lu lakuin ke gue? Trus lu mo tanya ada perlu apa?” mulai sengit nadanya

Dave terdiam

“ gue minta lu balikin istri gue……” bentaknya dengan nada suara yang ditahan

Dave menghela nafasnya

“ harusnya lu gue bikin malu didalam sana, bangsat……”

Ada rasa bersalah di diri Dave sebetulnya

“biar orang-orang pada tahu kalau lu yang bacotnya manis, ternyata ngga lebih dari seorang pecundang perebut istri orang……”

Kilatan marah terlihat dari mata Yudi

“apa sekarang bacot lu?”

“dimana lu umpetin bini gue??”

Cecar dia sambil berbarengan dengan emosinya naik

“jawab cukimai…..”

Dave hanya bisa terdiam

“gini….”

“gini apa bangsat?? dimana bini gue…..”

Dave memang pendiam dan hampir tidak pernah terlibat dalam keributan. Namun dia bukan pria penakut. Hidupnya di pasar selama ini membantu ibunya juga lumayan keras di masa susahnya dulu, dan berhadapan dengan pria seperti Yudi, yang badannya lebih menjulang dan terlatih di gym, menghadapi pria sekelas Yudi bukan hal yang menakutkan, karena hanya ada rasa bersalah saja yang membuat dia terlihat lebih diam

“jawab lu…..”

“hmmmmm…. kalo Mas datang ngajak saya ribut, itu percuma….. lebih baik Mas pulang…”

“eh bangsat lu… mau gue ributin disini lu….??” ancamnya lagi

Dave tersenyum. Dia yang mencoba menyapa dengan baik, malah diajak rusuh seperti ini membuat Dave pun berubah 180 derajat sikapnya

“ gue kalo jadi lu, gue akan sangat bijak dalam hal ini…..” ujar Dave pelan dan mencoba menguasai dirinya

“jangan bicara bijak saat lu sendiri ngga punya etika, Njing…..”

Melihat emosi Yudi yang agak keterlaluan dirasanya, Dave pun mulai agak panas

“oke…. lu bicara baik-baik… kalo ngga gue cabut… “ Dave merasa percuma bicara sopan sama pria yang sebelumnya hanya dua kali dia temui itu

“ mau gue ributin….?” ancam Yudi

Dave tersenyum

“ silahkan kalo lu berani…..” tantang Dave balik.

Lalu

“dimana bini gue??” bentaknya lagi

Dave tersenyum, sambil sesekali menganggukkan kepalanya ke beberapa peserta seminar yang kebetulan lewat di area mereka yang sedang duduk.

“kenapa ngga lu tanya langsung ke dia? Kan masih istri lu…..” jawab Dave tenang

“bangsat lu…. percuma lu jadi direktur kalo ngga bisa cari perempuan lain… sampe harus bini orang yang lu embat….” sembur Yudi lagi sambil menahan amarah dan menatap penuh emosi ke arah Dave.

Dave tersenyum melihat emosi pria di depannya ini.

“kalo dia bini lu…. carilah sendiri… gue bukan siapa-siapanya dia kok….”

“lu yang bikin rumah tangga gue hancur anjing…..”

“gitu?”

“iya bangsat……”

Dave tersenyum simpul.

Dia lalu memberi gerakan dan isyarat untuk mundur dan menunggu diujung sana untuk sopirnya, Sadiman dan Merry yang nampaknya melihat dan kuatir jika terjadi ada apa-apa terhadapnya.

“kasian gue lihat lu….” ujar Dave pelan

“kasian apa, Njing….”

“lu maki-maki gue percuma…..”

“trus mau lu apa? Ribut ama gue?”

Dave tersenyum lagi

“gue tahu lu anak mami…. pria salon yang cuma andalin uang lu untuk bayar orang kok…..”

“mau nyoba lu….” wajahnya agak memerah mendengar ucapan Dave

“ asal lu tahu, gue ngga takut ama lu….”

“bangsat lu…. udah salah banyak bacot lagi…..”

Dave tertawa kecil

“ kalian kelarin urusan rumah tangga kalian…….”

“ kelar kalo ngga lu turut campur, Njing…..”

“sebelum gue datang pun lu udah berantakan……”

Yudi meradang mendengarnya

“itu urusan gua….”

“nah, kalo itu urusan lu, kelarin lah urusan lu…..”

“muter-muter lu….”

“gue ngga muter-muter…. lu kelarin sama Tari… kalo Tari memang istri lu, dia pasti balik ke suaminya kok….”

“tapi dihalangin ama lu, njing……”

Dave tersenyum kembali

“lu dengar baik-baik yah…… ngga ada gue takutnya sama lu…..” bisik Dave kali ini emosi

“gue masih ada urusan lain yang lebih penting daripada meladeni lu…..”

Lalu

“ Tari sahabat baik gue….. lu datang dalam hidupnya dia… lu nikahi dia… trus lu sia-siain dia… bahkan keluarga lu hina-hina dia…… lu sibuk dengan artis lu”

Yudi emosinya kembali menggelegak

“itu urusan rumah tangga gue dan keluarga gue, ngapain lu turut campur??” sengatnya lagi

“ gue ngga turut campur…. “ tepisnya sambil berdiri

“ngga turut campur tapi tetap aja lu gangguin bini orang…. kayak ngga laku aja lu…..”

Dave tersenyum mendengar semburan emosi Yudi

“ Tari yang datang ke gue….. dan lu udah gugat dia di persidangan…. bahkan sekarang dia yang gugat, malah lu yang keberatan….”

Dave tersenyum sinis

“karena artis kesayangan lu selingkuh lagi khan?”

“bukan urusan lu njing….”

“bukan urusan gue memang, termasuk masalah lu dengan Tari juga bukan urusan gue….”

Dave tersenyum dan ingin berlalu

“mo kemana lu?”

Dave berbalik sesaat

“gue ngga ada waktu untuk ladenin suami gagal kayak lu….. lagian khan lu bilang bukan urusan gue?” dia menatap tajam ke Yudi

“bilang aja lu takut….”

Dave kembali berbalik dan menghampiri Yudi

“ lu atur kapan waktu lu mo duel ama gue…. kita berdua….” bisik Dave akhirnya. Dia ingin tekan Yudi untuk tidak berisik lebih lanjut.

“itupun kalo lu berani datang sendirian……”

Geram sekali hati Yudi melihat Dave yang merendahkannya

“usrusan Tari ama lu, itu urusan kalian….. meskipun sebagai sahabat gue marah melihat perlakuan lu ke dia….”

“bilanga ja lu cinta mati ke bini gue….. sampai kabur ke Jepang karena patah hati Tari milih gue khan”

“iya…. gue cinta mati ke Tari….. trus lu mau apa??” tantang Dave

“cari mati lu……” ancam Yudi

“ ngambil bini orang karena ngga laku……”

Dave tertawa mendengarnya

“Tari itu ngga pernah cinta ama lu…. dia bilang gue lu cuma teman di hatinya dia…..” cetus Yudi lagi.

Dave tersenyum kembali

“ lu hanya manfaatin situasi gue ama dia……” cecar Yudi lagi

Meski hatinya kesal, dia memilih lebih tenang menanggapi Yudi

“sudahlah… lu selesaikan masalah lu berdua…..”

“iya, lebih bagus lagi kalo ngga ada lu yang gangguin….”

Dave menggelengkan kepalanya

“gaya lu sebetulnya pengecut sekali… manfaatin event orang untuk mempermalukan orang lain…. sama kayak lu manfaatin HRD gue…..” Dave agak sedikit menyengir ke arah Yudi

“Tari bukan anak kecil yang harus dipaksa paksa…. “

Dia pun berlalu dari hadapan Yudi

“contact gue kalo lu mau duel….. daripada lu cuma gangguin acara orang…..”

“woi….. sini lu….”

Dave tetap jalan tanpa mempedulikan Yudi yang kesalnya sudah sampai ke ubun-ubun. Dan saat melewati sosok dengan batik yang tadi menghampirinya

“ bawa pulang boss anda, Pak……”

Dave sambil berlalu dan kemudian menganggukan kepalanya ke Merry dan Sadiman serta staff marketing yang diminta Merry tadi berjaga jaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Tanpa banyak bertanya Merry mengekor dari belakang

“pasti ada yang beritahu dia kegiatan kita disini…..”

Merry hanya terdiam, dan dia sudah tahu siapa yang dimaksud oleh boss nya itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd