BAB XIX
Setelah 7 tahun
Pagi ini langkah David Pardamean, corporate dan bisnis director agak cepat berjalan dari ruangannya menuju ke ruangan Direktur Utama, Mr. Hayaka Hashemoto.
βselamat pagi Pak. Hashemotoβ Dave membungkuk memberi hormat saat tiba di depan pintu ruangannya
βselamat pagi, Pak. Fujimori β dia memberi hormat kepada director tehnik yang juga sudah ada di ruangan
βselamat pagi, Dave san.β
Lalu
βduduklahβ¦.β
Dave membungkuk dan duduk di kursi di samping kiri Mr. Hashemoto, dan berhadapan dengan Mr. Fujimori.
Mereka berbincang sedikit basa basi, sebelum kemudian Mr. Hashemoto mulai masuk ke intinya.
β pertama, kami mendapat undangan APKASI, untuk meeting di kantor merekaβ¦.β
Dave menganggukan kepalanya, Apkasi atau Asosisasi Pemerintahan Kota dan Kabupaten se Indonesia memang sempat berdiskusi dengan Dave beberapa minggu yang lalu saat Dave masih di Jepang.
β lalu ada beberapa kabupaten dari bagian Indonesia timur, meminta kita untuk bertemu dan mempresentasikan produk kitaβ¦β¦ ini secara spesifik mereka ingin tahu produk kita dan layanan kitaβ¦.β
Dave mendengarkan
βlalu PLN tadi pagi sudah menginformasikan kalau mereka siap menunggu penawaran kita untuk joint venture PLTS di NTTβ¦β¦β
Dave masih diam
βplease take good careβ¦.β
βnoted Pakβ¦.βjawab Dave
β ini semua anda yang follow up, meski baru sebentar disiniβ¦.β
Dave diam kembali
β so, apa planning andaβ¦β¦β
Dave menarik nafas agak panjang
β kita buat semacam Focuss Discussion Group untuk beberapa kabupaten, atau semua kabupaten dan daerah yang potensi PLTSnya bagusβ¦..β
βokeβ¦.β
β kita pasarkan semua produksi yang terbaruβ ujar Mr. Fujimori
βmenurut saya yang produksi tahun 2020 masih relevanβ¦β
βtidak, Dave sanβ¦ kita bisa kalah dengan pesaing kita nantinyaβ¦.β
Dave tersenyum
βsaya sudah baca produk terbaru dari beberapa kompetitor kita, termasuk yang dari Tiongkokβ¦..β
Kedua orang itu kaget mendengar Dave sudah maju beberapa langkah
βproduksi kita tahun 2020 jauh lebih bagus dan feasible untuk situasi di daearh timur Indonesia, rangkanya juga lebih kokoh, dibanding tekhnologi kita yang terbaru di 2023, lebih ringan namun kurang cocok di daerah timur, ditambah lagi harga produk kita yang lama lebih murah 35% dari yang baruβ¦..β
βtapi nanti mereka bisa terima??β
Dave tersenyum
βsaya sudah bedah semua produk mereka, saya sudah diskusi dengan manager teknik kita Mister Takira, dengan perbandingan yang tepat dan harga yang kompetitif, nama brand kita yang lebih menjual kualitasnya, saya yakin produk 2020 akan bisa mengalahkan pesaing kitaβ¦β¦β
Fujimori tersenyum
βokeβ¦ letβs we tryβ¦β
Hashemoto pun setuju
βuntuk PLN, mohon digodok lebih baik lagiβ¦.β
βsiap Pak.β
Lalu
βDelegasi dari Timor Leste akan datang selasa depan, untuk PLTSβ¦..β
Hashemoto kaget
βyang Aceh?β
βbukan, yang Aceh masih banyak birokrasi, namun dari Timor Leste sepertinya akan positif untuk ambil produk kita yang PLTSβ¦..β
Hashemoto menganggukkan kepalanya, dia bicara dengan bahasa Jepang ke Fujimori untuk mempersiapkan spesifikasi teknis dan semua keperluan saat delegasi dari Timor Leste datang.
Lalu, sebelum Dave pamit
βDave san, kamu jangan terlalu galak dengan tim kamuβ¦..β nasehat Hashemoto
Dave tertawa kecil, dia tahu dua orang GM nya pasti mengadukan kejadian beberapa hari lalu ke direktur utama.
βbicara baik-baik dengan merekaβ¦.β
βbaik Pakβ¦..β
βsaya percaya sama kamuβ¦..β
Dave lalu keluar dari ruangan, dan segera menuju ke ruangannya.
Di depan laptopnya, dia lalu mulai mengetik sebuah email dengan klasifikasi sangat rahasia, ditujukan ke HRD, lalu dicc kan ke Presiden Direktur di Jepang, Mr. Hashemoto, HRD di Tokyo, dan di blind carbon copy ke Keiko selaku HI manager.
3 GM di bawah divisinya semua dirotasi, dan 5 manager juga sama.
Ratih dipindahkan ke Marketing Department, posisinya dia digantikan oleh managernya di bawah dia yang bernama Josua. Yunarto dan Surya dikembalikan ke HRD untuk diputuskan. Lalu Rizal sementara menhandel tuga Surya, dan Aminah manager marketing di bawah Yunarto, direkomendasikan untuk diterminate secara prosedural.
Tadinya Dave sempat berpikir untuk memberi kesempatan bagi para manager dibawahnya yang performanya dianggap kurang bagus, namun kali ini dia memilih untuk mengambl sikap tegas. Sebagian dikembalikan ke HRD, sebagian lagi dia minta diberhentikan.
Proyek besar dan tantangan berbeda yang akan dia hadapi dengan gaya dan metode yang dia selalu kembangkan dan analisa, diyakini Dave tidak akan cocok dengan gaya pasukan lamanya yang suka excuses dan terlihat malah menantangnya. Dave sadar, Mr. Hashemoto mungkin sedikit membela karena dia sudah 15 tahun di Indonesia, dan punya kedetakan personal dengan staff dia selama ini, namun jika bicara bisnis dan official, bagi Dave tidak ada toleransi yang berkepanjangan.
*****************
βapa kabar, Bossβ¦βPrasetyo menyambut uluran tangan Dave dengan erat
βsehat, broβ¦.β
βmakin sibuk nihβ¦.β
Dave tertawa
βsaya latteβ¦..β
βsaya cappucinoβ¦.β
Siang ini Dave kebetulan ada waktu, dan saat Pras mengirim whatsapp ke Merry PA nya, untuk minta waktu Dave bertemu, Dave pun menyanggupi bahkan langsung menghubungi Pras untuk bertemu jam 3 sore di kedai kopi di lobby kantor
βgimana kerjaan Boss?β
Dave tertawa
βlu jangan manggil boss dongβ¦β
βkan lu boss sekarangβ¦β
βngga lahβ¦.β
Lalu minuman mereka datang
βkeluarga sehat?β
βiya sehatβ¦β
Dave mengaduk isi minumannya
βminggu datang kan?β
βminggu?β
βiya, acara di tempet gueβ¦.β
Dave mengangguk
βiyaβ¦ kangen juga gue sama anak-anakβ¦.β
βmereka kangen banget sama lu, bossβ¦β
Dave menarik nafas panjang
βpasti banyak yang berubah yahβ¦.β
βiyalah, 7 tahun lebih ngga ketemuβ¦.β
Diam sesaat
β acara di kantor gueβ¦. soalnya kalo dirumah pada protesβ¦β
βemang rumah dimana?β
βSawanganβ¦.β
Dave tertawa
βpantasβ¦.. sabtu minggu jangan ditanya daerah sanaβ¦β
Lalu
βbanyak yang lu undang?β
βngga sih, teman teman aja dan keluarga dekatβ¦.β
βOh okeβ¦.β
Lalu
βTari dan Wiwik juga konfirm hadirβ¦. sama Ponco jugaβ¦β
Dave terdiam sesaat.
Nama yang sulit untuk dia lupakan. Jauh-jauh bahkan dia ke Jepang hanya untuk bisa mengubur nama itu
βlu ngga WA Tari?β
Dave kaget
βngga punya nomornya gueβ¦.β
Pras tertawa
βada di gue nihβ¦..β
Dave kali ini tersenyum pahit
βngga mau ganggu istri orang gueβ¦..β
βkan ngga ganggu, menyapa sebagai sahabat lamaβ¦..β
βtetap ajaβ¦β¦β
Prasetyo mengerti
βokelahβ¦ yang penting lu datang nantiβ¦ Ponco sampe batalin liburannya, karena mau ketemu luβ¦..β
βoh come onβ¦. siapa lah gue iniβ¦.β
βNo Daveβ¦ kami bangga kok ama luβ¦..β ujar Pras dengan nada serius
βNo Prasβ¦ Simon jadi dewan sekarang, lu juga direktur malah usaha lu sendiriβ¦ banyak juga anak-anakβ¦.β
βitβs different Daveβ¦. Simon bapaknya memang bupatiβ¦. gue juga bokap punya usaha yang gue teruskanβ¦.β
βiyaβ¦. tapi kan .. β
βno Daveβ¦ kami sangat dekat dan tahu betapa baiknya dirimu sebagai sahabat duluβ¦ we miss you a lot Broβ¦ wajar anak-anak pengen jumpaβ¦.β
Dave terdiam. Dia ingat memang dia nyaris tidak punya musuh selama kuliah dulu.
βTari nanyain luβ¦.β
Diam dan termenung Dave
β lu boleh marah dengan Tariβ¦.β
βgue ngga marahβ¦ gua bukan siapa-siapa dia dan kenapa harus marahβ¦.β senyuman dan elakan Dave
βthen why you just leave like that Bro?β
Diam
β lu bahkan ngga menghubungi anak-anak sama sekaliβ¦.β
βpadahal lu dan Tari khan sahabatan baikβ¦. sama Wiwik dan Ponco jugaβ¦. β
Menundukkan wajah menjadi pelarian Dave saat ini
β ngga adil Broβ¦..β
Suara keramaian pengunjung terdengar sekali
β Tari sampai sedih sekaliβ¦. gue paham lahβ¦. disatu sisi dia memang menemukan suami yang dia cintaiβ¦ tapi khan dia juga kehilangan sahabat baiknya seperti luβ¦.β
Dave mengangkat gelasnya, dia tersenyum
βsemua sudah berubah broβ¦..β
βpersahabatan kita tetapβ¦.β
βiya dongβ¦..β
Pras tersenyum
βbisnis lu gimana?β
βoke dan sehatβ¦. Hikaru merupakan client terbaik gueβ¦.β perusahaan Prasetyo yang bergerak di bidang catering perusahaan, merupakan rekanan Hikaru untuk pabriknya di Purwakarta.
βjauh banget yah, dari ekonomi jadi ngurus cateringβ¦..β
βiya sihβ¦. abis usaha nyokap ngga ada yang urusβ¦..β
βbini?β
βsekarang dia yang handle untuk internal, untuk klien gue yang pegangβ¦.β
βoh okeβ¦.β
Lalu
βwiwik sekarang lagi sibuk urus yayasannya diaβ¦.. Ponco kerja di Waskitaβ¦.β
βiya gue dengarβ¦..βtimpal Dave
βlu tahu darimana?β
Dave tertawa
βsuka stalking yahβ¦..β
βngga lahβ¦..β
Lalu
βTari lagi urus usaha ayahnyaβ¦β¦β
Dave agak kaget
βlho, bukannya suaminya saja usahanya bejibun?β
Pras tersenyum
β banyak hal yang terjadi setelah lu pergi, Broβ¦.β
Dave termenung sesaat
β yang gue dengar, rumah tangga mereka sepertinya bermasalahβ¦..β
Dave kaget mendengarnya. Dia berpikir selama ini Tari hidup bagaikan putri raja yang mendapat pengran impiannya yang tampan, kaya raya, dan sangat mencintainya, bahkan upacara pernikahannya saja mewah luar biasa.
βmomonganβ¦. ekonomi mungkinβ¦..β
βhmmmmmmβ¦.β
βpengusaha pun pasti ada turun naiknya, Broβ¦..β
Terdiam kembali Dave
βsetidaknya, lu temuin lahβ¦. bicara dengan baik dengan Tari dan anak-anakβ¦.β
βmereka ngga berhak dengan perlakuan lu yang ninggalin tiba-tiba dan menghilang dan tidak mau dihubungiβ¦..βsambungnya Pras lagi
Ribuan rasa bergejolak di pikiran Dave seketika
β asal lu tahuβ¦. Tari nangis pas telpon gueβ¦. dia senang banget, saat tahu kalo lu nanyain dia saat kita ketemu di acara kemarin ituβ¦..β
Kaget dan terkejut Dave mendengarnya. Dia tidak menyangka sampai seperti itu Tari menyikapi semua ini.
βlu ngga tahu kan gimana dia setelah lu pergi?β
Diam sesaat
β harapan dia menikah dan bahagia, mungkin tidak seperti yang dia harapkanβ¦. tapi sahabat terbaiknya, yaitu lu pergi diam-diam.. bagi dia juga menyakitkanβ¦.β
Dave mencoba menetralkan
βini sudah jalannya, Broβ¦.β
βsepakatβ¦. tapi silahturahmi tetap kita jaga Daveβ¦.β
βiya Broβ¦.β
Mereka lalu bersalaman, karena Pras akan segera balik, dan Dave kembali ke ruangannya
βsalam dari mereka,β¦β
βsiapa?β
βwiwik, Ponco, dan Tariβ¦.β
βemang bicara ama mereka?β
βbarusan sambil nunggu lu, gue wa ke grup mau ketemu dan ngopi ama luβ¦.β
βsalam balikβ¦.β senyum kecut Dave muncul
βditungga hari minggu, Broβ¦.β
βsiapβ¦.β
****************************
Kantor milik Prasetyo ini sebetulnya ruko model lama, namun ada halaman tambahan dibelakang yang dibuatkan semacam taman, dan hari ini dibuatkan tenda karena ada acara. Ruko ini barus saja selesai direnovasi, dan lantai 1 dibuat satu jalur tembus hingga ke bagian belakang taman, dan juga untuk mobil box jika ada hantaran catering.
Berhubung ini ulang tahunnya Prasetyo dan anak pertamanya yang hanya berbeda 2 hari, maka sekalian dengan syukuran rukonya, dia mengundang keluarga terdekat, sahabat-sahabat lamanya untuk datang sekalian reuni kecil-kecilan, apalagi sahabat lama mereka Dave, datang kali ini.
Sahabatnya bahkan menggunakan kekuasaannya untuk menolong Prasetyo. Acara marketing di kawasan Vimala Hilss, Ciawi akhir buan ini untuk sekitar 500 orang selama 2 hari, cateringnya Prasetyo ditunjuk langsung untuk handle catering. Alasan Dave, karena catering Prasetyo sudah terbukti kualitasnya di pabrik mereka.
Dan hari ini, acara santai, namun hampir semua kawan-kawannya hadir. Maklum ini jarang-jarang mereka kumpul bersama seperti ini, bahkan ada yang membawa anak-anak mereka juga.
Suasan riuh dan tertawa, mengingat banyak diantara mereka yang sudah lama tidak bertemu, meski ada satu sosok di kelas mereka yang mereka tunggu saat ini.
βTari masih macetβ¦.β ujar Wiwik
βlaki lu ngga ikut?β
βngga, lagi mancing ke pulau seribuβ¦.β
Sonny dan istrinya Usi juga sekelas mereka, datang bersama anak-anak mereka
βmakan broβ¦β
βiyeβ¦ gue datang kan acara luβ¦ karena gue tahu pasti enak makanannyaβ¦β
βishβ¦ ngga ada malunya..β Usi mengomeli suaminya
Semua tertawa mendengarnya
βDave datang kan?β tanya Wiwik, yang berdiri bareng Sonny dan Usi serta Pras
βdatang kayanyaβ¦.β
βkok kayaknyaβ¦.?β
βtadi minta share locβ¦.β
βalhamdulillahβ¦.β
Suasana seketika ramai karena banyak yang sudah berkumpul, apalagi hadirnya Sonny yang memang suka buat banyolan dan lucu-lucuan. Dia terkenal sebagai komedian di kelasnya dari dulu, karena semua bahan ocehannya selalu bikin teman-temannya tertawa. Sambil menyantap makan siang, melihat anak-anak pada bermain di taman belakang, mereka duduk berkelompok dan mengobrol dengan serunya.
Hingga akhirnya sebuah mobil BMW X3 berwarna dark silver, terlihat berhenti di depan ruko Prasetyo, lalu jalan sedikit ke depan, mencari space parkiran, lalu berhenti dan parkir disitu.
Sosok yang mereka tunggu pun tiba. Dengan celana jins, kaos hitam dan jas biru, Dave lalu turun, masuk ke area ruko Prasetyo, lalu melambaikan tangannya ke arah teman-temannya yang sudah menunggu
βdaveβ¦..β seruan kaget dari pada teman-temannya
βhaloβ¦.β senyumannya membentang menyapa sahabat-sahabatnya
βapa kabar, Broβ¦..β
Semua bergantian menyalaminya, ada yang merangkulnya.
βgila luβ¦. kemana aja sihβ¦.β
Dave denagn sabar meladeni
βapa kabar Dave?βWiwik tidak mampu menahan air mata harunya
βsehat Wikβ¦.β dia merangkul sahabatnya
βalhamdulillahβ¦. senang lihat lu semakin suksesβ¦β wiwik menyeka airmatanya
βberkat doa lu, Wikβ¦.β
Dave mengusap punggung sahabatnya
Heboh seketika semuanya, bergantian menyalami, mengambil foto bersama sahabatnya
βgila lu Ndroβ¦. udah jadi captain Tsubasa sekarangβ¦.βujar Sonny yang menyalami nya diikuti oleh istrinya
β Tsubasa Amami ngga lu ajak?β
Ucapan Sonny jelas mengundang tawa
βemang ngaco mulut lu, pahβ¦.β protes istrinya Usi
Semua tertawa mendengar
βkirain lu udah married ama cewe Jepunβ¦.β
Dave tertawa malu malu sambil melayani sambutan dan jabat tangan sahabt-sahabatnya
β Dave ngga bisa lupa sama Tariβ¦.β celetuk Ruth
βngaco ajaβ¦β¦β
Dave tertawa
βbelum datang, lagi OTWβ¦.β bisik Wiwik
βsiapa?β tanya Dave pura-pura
βkekasih hati luβ¦..β
βohβ¦.wkwkwkw..β Tawa Dave langsung terdengar
β Hasian Naburju luβ¦.β
Wajah Dave langsung memerah medengar celetukan Wiwik
βudah ahβ¦ makan dulu, kasian tuh Daveβ¦..β
Mereka beranjak ke meja makan
βsendiri kan Dave?β tanya Pras
βsendiriβ¦.β
Ledekan dan celetukan pun bermunculan. Mereka saling berbagi cerita, dan juga saling melepas rindu. Bagaimana tidak, sekian tahun tidak bertemu, dan baru kali ini mereka bertemu.
Dan benar kata Prasetyo, Dave tidak berubah dari sikapnya yang dulu. Tetap sopan, rendah hati, bicaranya juga lembut, meski demikian, gaya dan tongkrongannya jelas sudah berbeda jauh. Meski masih sederhana, namun pakaian dan asesoris yang melekat pasti bukan barang KW. Hanya itu yang menbedakan Dave, dan tentu wajahnya yang semakin keren dan terlihat lebih muncul aura pria dan leadershipnya saat ini.
Lu dimana?
Macet banget
Tinggal lu yang belum ada
Beneran? Dave?
Sudah datang
Dia nanyain lu
Iya, gue salah jalan, tapi udah dekat sih
Bawa mobil?
Naik grab
OK, buruanlah, nanti bareng gue aja pulangnya
OK
Mata Tari dibuat haru seketika saat digrup muncul foto Dave bersama teman-temannya, dan yang buat dia kaget ialah nomor telpon Dave pun akhirnya muncul, dimasukkan oleh Sonny ke grup alumni, lengkap dengan foto mereka dan ucapan selamat datang dan selamat bergabung di grup.
Tari dibuat jadi ngga sabar, ingin segera tiba disana, meski sudah 1,5 jam dari waktu yang ditentukan. Kondisi macet di seputaran tol, membuat dia meminta lewat jalan arteri, ternyata malah makin parah macetnya
Tari jadi tidak sabar
Dia ingin segera tiba, dan bertemu Dave
Sementara itu, di tempat Prasetyo, sudah beberapa kawan yang pamit pulang. Maklum, dengan berubahnya status dan kesibukan, maka waktu berkumpul seperti ini pun jadi sulit, dan banyak kesibukan lain yang dijalani oleh orang-orang tersebut, sehingga tinggal beberapa orang yang masih tersisa
β jangan balik duluβ¦.β bisik Wiwik
Dave tersenyum
βTari bentar lagi nyampeβ¦.β
Diam
βsabar yah..β
Anggukan dari kepala Dave
βudah dimana emang?β Tanya Ponco, yang dari tadi ngobrol lama dengan Dave, dan karena dia juga termasuk sahabat lama yang dekat.
Tinggal beberapa teman yang tersisa, hingga akhirnya mobil grab Tari pun tiba
Bergegas dia segera turun, setelah sempat merapihkan rambutnya dan dandanannya, dia lalu turun dan berjalan ke arah belakang ruko, setelah diarahkan oleh salah satu pegawai Prasetyo kalau mereka di belakang.
Pandangan Tari pun segera terbetot ke arah satu sosok yang duduk menyamping.
Daveβ¦.. bisik hatinya
βRiβ¦..β teriak Wiwik saat melihat dirinya
Tari pun berjalan pelan menyalami teman-temannya, namun matanya tetap tertuju ke Dave.
Dan kemudian, setelah penantian panjang betahun tahun, sosok sahabat akrab yang saling menyimpan rasa, kini saling berhadapan untuk pertama kalinya.
βDaveβ¦..β bisik Tari
βRiβ¦ β anggukan dan senyuman di bibir Dave sambil berdiri dari kursinya
Tari dengan pandangan penuh haru menatap Dave
Dia merasa seakan merasa hanya ada mereka berdua disana. Tidak ada orang lain disamping yang dia tahu, selain sosok yang dia sangat rindukan saat ini, yang berdiri menjulang di depannya, sambil memamerkan senyuman kikuknya yang semenjak dulu selalu muncul setiap berhadapan Tari.
βkamu kok jahat ke akuβ¦.β mata Tari kini mulai turun bulir aimata
βapa salah aku Dave?β
Dave terdiam saat lengannya dipegang oleh Tari. Teman-teman yang lain seakan hanya diam dan memberi waktu untuk mereka berdua
β kamu jahat Daveβ¦..β tangis Tari kini turun
βtega ninggalin aku tanpa beritaβ¦..β
Tari menatap Dave yang agak tertunduk, tangannya digyang goyang oleh Tari.
β kamu pergi pun ngga bilang apa-apa ke akuβ¦..β
Dave hanya diam
βaku minta maafβ¦.β
Dave mengambil tangan Tari, dia menepuk lengan lembut itu
βmaafin akuβ¦..β
Tari tidak mampu manahan dirinya lagi, dia mengambil tangan Dave, membawanya ke pipinya. Dan seketika tanpa peduli dengan sekeliling, Tari langsung menghambur ke pelukan Dave, dia memeluk Dave, dan menumpahkan semua tangis, kerinduannya, dan juga semua rasa yang bercampur aduk ke dalam pelukan Dave.
βkamu jahat Daveβ¦β¦.β isaknya
Dave tidak mampu berkata apa-apa, selain membalas pelukan Tari. Dia lupa bahwa yang di dalam pelukannya ini adalah istri orang. Dia lupa yang sedang menangis di pundaknya ini adalah Tari yang sekian tahun dia hindari dan lupakan dengan berbagai cara. Dia lupa jika saat ini ada orang lain disitu, selain mereka berdua.
Luber sudah semua dinding pembatas yang ada. Airmata Tari tumpah di pelukan Dave. Dia hanya tahu kalau dia rindu dengan Dave, dia kangen dengan kebersamaan mereka selama ini, dan juga dia seakan lupa dengan semua penderitaan dan persoalan rumah tangga yang menderanya selama ini.
Yang dia tahu adalah dia sedang didalam dekapan orang yang selalu membuat dia nyaman, orang yang selalu ada disaat dia butuh, selalu muncul ketika dia perlu sosok yang melindunginya, sosok yang dia rindukan bertahun tahun lamanya, semenjak Dave pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata pamit ketika itu.