Genap sudah sebulan, kita lost contact, aku gak berani sekedar basa basi sms bik eli. Padahal nomor hpnya sudah ku copy diam2 dari hp mama.
Andai dia tau tiap hari aku ngebayangin dia. Inget setiap momen kejadian itu. Inget wajahnya waktu kemaluanku dengan kasarnya merajam seisi dalam liang vaginanya , inget setiap lekuk tubuhnya, bahkan inget aroma lembab selangkangannya sesaat sebelum spermaku berhamburan di dalam.
"..hmm biik..pengen bangettt.." batinku suatu malam sambil meraba penisku yg mengeras di balik selimut.
***
" Hen..mama ada?"
Aku serasa mimpi waktu bik eli nelpon ke hp mama di hari minggu itu. Kebetulan mama kelupaan bawa hp waktu pergi arisan
"Lagi arisan bik, pa kabar?" jawabku dengan grogi
" Baik..."
Terus hening....kita sama2 kikuk, serba salah.
" Ka..kapan bisa ketemu lagi bik.." pertanyaan nekat terbawa emosi, jantungku berdebar2.
" Hmm..." jawabnya.
" Kamu...kamu bisa bantu uang lagi Hen?"
" Bisa bik...kapan perlunya?"
" Sore ini.."
" Ke rumah ya bik saya tunggu.."
" Hmmm ..hen.."
" ya..?"
" .....tapi hari ini..saya...masih...masih mens.."
" oya gpp..dateng aja, nanti minggu depannya aja ketemu di mana gitu.
"
" oke hen..makasih ya..nanti jam 4 saya ke rumah, mama mu blom pulang kan?.."
"Belom bik..biasanya kan malem baru pulang.."
Perasaanku girangnya bukan main...dia ngerti apa yang saya mau ..hmmm..minggu depan..
*to be continue