Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [cLothingk]>> Sepotong Senja Untuk Dini <<

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
anjrit dah.
Andai aja bini gue kayak si dini...
Keep posting gan.
 
#####


"Alamaak.." batin gue.

Dini mengenakan tank top cokelat dengan model belakang berupa rajutan tali yang menghubungkan sisi satu dengan sisi sebelahnya. No bra of course, dude!! Mirip tank top Cut Tari sewaktu ngentot sama Ariel.


Untuk membalut pinggangnya yang ramping, primadona kampus itu memakai sebuah hotpant jeans pendek warna hitam setengah paha lebih dengan belt lebar. Tak lupa sepatu dengan rajutan tali yang menyilang menghiasi betis bunting padinya. Hanya ada satu kata 'SEKSI'.

Di tangannya juga menenteng sebuah jaket Giovanni Versace. Sebenernya terbersit rasa tidak rela di benak gue. Karena dengan berkostum yang seperti itu tentunya akan menarik banyak mata yang memandangnya. Tapi gue bangga juga sih bisa jalan berdua sama makhluk cantik putri kesayangan Tante Mila ini.


"Aah, kenapa gue jadi timbul rasa sayang sama Dini ya?" gumam gue lirih.

"Kenapa bengong lo? kaya belum pernah liat cewek cakep aja!" sentak Dini sambil memutarkan tubuhnya.


"Busyett dah.. Lo cakep banget Din, gue jadi sayang ma lo neh kayaknya.." sahut gue spontan.

Uupst! kenapa gue keceplosan ngomong.. Kampret!!


Gue lirik, Dini tampak malu dan merona wajahnya.

"Yaudah yuk, kita cabut." tukas gue cepat.


Di halaman rumah, vespa gue nongkrong dengan narsisnya.. Haha..

"Duuch vespa lo keren banget, Ren. Bener-bener classic.." ucap Dini seraya memperhatikan body semog si telur asin.


You know guys, classic is still classic.

"Eemm, tapi gue punya ide neh Ren, biar si telor asin makin mantab."


"Apaa?"

"Itu velg nya di ganti aja.." saran Dini.


"Hah!! diganti apaan?" tanya gue heran.

"Biar makin gagah, harus nya di ganti pake velg delman. Hahaa!!" Dini tergelak sehingga mengakibatkan melon putihnya bergerak dan bergoyang dengan imutnya.


"Kampreettt!! muke gile lo dah!.. Sableng ga ketulungan. Emang dulu nyokap lo ngidam jambul nya Gogon Srimulat yaa?" jawab gue kesal, sambil menarik tubuh Dini dan mengacak-acak rambut nya.

Harum wangi tubuh dan sedikit senggolan nipple toked nya terasa di hidung dan lengan gue. Setelah becanda, kami pun mulai berjalan.


"Dhreen!.. dhrenn!!.. dhreen!!!" suara si telor asin mulai meraung.

Dijalanan, Dini memeluk gue dg erat. Terasa gundukan toked yang membusung menggencet mesra kaos gue.


Hmm.. Empuk dan anget. Lumayaaan. Hihihiii..

Karena celana hotpant jeans yang Dini pake cuma setengah paha lebih, maka ketika dia membonceng tungkai kaki belalangnya jadi lebih terekspos nakal. Apalagi bila terkena sorot cahaya lampu motor atau mobil. Berbahagia lah yang bisa memandangnya dan tentunya Salam Ngaceng!!.. Haha..


Kita keliling kota sambil ngobrol-ngobrol ga jelas gitu deh, pokoknya seru, euy!! Ketika masuk tikungan dengan sedikit gerakan cornering, didepan kami kemacetan mulai terlihat. Gue pun memelankan laju si telor asin.

Tiba tiba terdengar teriakan,


"Dinnii!!"

Menoleh lah kami berdua bersamaan, dan ternyata Tante Mila sama si Oom yang memanggil kami. Mereka baru mau menyebrang jalan untuk menuju gedung pernikahan. Gue samperin mereka dan menyapa sopan si Oom,


"Malem Oom, Tante."

"Siapa ini, Din? Cowok kamu ya?" goda Papa Dini seraya tersenyum jahil.


Dini cuma tersipu dan bilang,

"Ouw ini Reno, Pa. Penjual sate ayam keliling yang biasanya itu lhoo. Cakep khan Pa?"


"Hahaha!!" Tante Mila ikutan tertawa, demi mendengar celotehan Dini yang sama seperti yang dia ucapkan tadi.

Yuupz.. Buah dada Tante Mila pun ikutan tertawa dengan bergerak dan bergoyang lembut di balik gaun helter necknya. Gue tahu itu, karena penglihatan singa gue kan udah di uji emisi, carbon dll. Jd bisa tahu kalu ada benda lunak nan kenyal yang bisa bikin kontie setiap lelaki menggeliat.. Hahaha..


Belum sempat gue bereaksi, si Oom udah menyela dan menjabat tangan gue.

"Saya Tio. Oom Tio, Ren. Kamu cakep kok dengan rambut gondrongmu. Kalu dulu ada film Renegade dengan Harley nya, nah kamu bisa jadi Renogade dengan vespa mu. Yaah 11-12 lah."


"Hahahaa!!" mereka bertiga ketawa kompak berjama'ah. Sedangkan gue merasa keki dan cuma tersenyum kecut mendengar semua celotehan itu.

"Eeh pada mau kemana kalian?" terdengar suara lembut Tante Mila yang keluar dari bibir rada tebal, mirip bibir Angelina Jolie yang berlipstick merah terang.


"Kami cuma jalan-jalan aja kok Ma, Pa. Paling ntar juga mampir makan." jawab Dini kalem.

"Iya Tante, Oom.. Kami puter-puter kota aja dan nyari makan." timpal gue mengamini apa yang Dini katakan.


"Iya deh, hati-hati kalian yaa. Daaagh.." ucap Oom Tio dan Tante Mila.

"Iyaa Oom, Tante. Daaaghh.."


Sepeninggal Reno dan Dini..

"Anak kita cantik ya, Maa." bisik hangat Oom Tio ke Tante Mila.


"Ga cuma cantik lah, Pa. Tapi juga seksi. Ngg.. Siapa dulu dong Mama nyaaa.." jawab Tante Mila genit dengan sedikit menggerakkan bahu sehingga buah dada montok itu bergetar-getar menakjubkan. So naughty..

"Iihh, Mama genit deh. Papa jadi gemes dan pengen cepet-cepet ngentotin Mama setelah acara ini kelar.." bisik Oom Tio sambil meremas pelan pantat bohay Tante Mila.


"Siapa takuuut.." sahut Tante Mila seraya mengerling dan meleletkan lidahnya yang merah basah disudut bibir Angelina Jolie-nya itu. Uuugghhh yeeshhh!!!!


#####


Setelah beramah tamah dengan Papa dan Mama Dini, kini gue melajukan vespa lagi dengan sedikit men-standingkannya. Yiiiihaaaa!!!!

Dan kami berdua memutuskan untuk langsung memilih cari makan malam saja. Didalam perjalanan, karena pelukan Dini yang begitu erat, maka sepasang tokednya yang membusung indah itu menempel di punggung gue, kedua jemari tangannya juga kadang kala ga sengaja menyentuh paha bagian dalam bahkan menyerempet lonjoran kontie sehingga menyebabkan benda tumpul itu lambat laun mulai mengeras haha..


Jujur gue bilang, moment-moment semenjak di kampuz hari sabtu kemarin nyampe malem ini membuat gairah gue meningkat drastis. Siapa sih yang tahan dengan tampilan juga body language yang Dini dan Tante Mila show up kan coba? Tapi sayangnya, gue belum berhasil menyentuh tubuh seksi Dini. Damn!

"Jiaah.. Pistol kuno karatan lo kenapa neh Ren? Kok jadi keras kaya gini?"tanya Dini ngaco sambil jemari lentik itu dengan slebor mengelus kepala kontie gue.


Aduh biyung, kumat lage neh mulut usil Dini.

"Hah!! Ehh hmm.. Gapapa Din, hehe.." jawab gue tergagap.


"Aah gaya lo Reenn, Renn." sahut Dini sambil nabok pundak gue.

Sampe di cafe yang mulai banyak pengunjung, kami berdua bergegas segera mencari tempat rada pojok menghadap kearah jalan dengan penerangan yang temaram. Nah, bener kan tebakan gue. Mata para cowok pengunjung cafe pada kompak ngeliatin body Dini. Terutama di paha dan kaki belalangnya.


Ditambah lagi ketika berjalan ke tempat duduk yang kami tuju itu, dengan sengaja Dini melepas jaket nya pelaan-pelaaan. Yang kemudian bisa ditebak bahwa cewek cantik bertubuh jangkung itu memang sengaja memamerkan bahu, lengan, goncangan toked, dan kulit punggung yang menawan, yang bisa dilihat secara jelas dikarenakan tanktop itu cuma terhalang tali-tali kecil yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang sebelahnya.

Goyang pinggulnya pun kemana-mana. Gue yang berjalan di belakangnya mencoba untuk bertahan dari godaan syaitan yang terkutuk.. Wakaka :D..


"Aseemmm!! lo kok pinter banget siih Diin, mempermainkan gairah yang ada di dalam diri para cowok? cara lo jalan, gerakan-gerakan lo, sumpah perfect banget deh." ucap gue dalam hati sambil menangis haru, sambil tak lupa betulin posisi pistol kuno karatan gue, kaya yang Dini bilang tadi. Haha.. Seettt dah.

Para pengunjung cafe pun gue perhatiin dari yang semula memandang kebawah, sekarang jadi pada ngeliat keatas tubuh Dini.


Sesat kemudian gue liat lagi, mereka para pengunjung itu bolak-balik ngeliatin kebawah-atas, bawah- atas gitu terus berulang. Dan lucunya, mereka bisa kompak mengangguk-angguk, kaya ada dirijen yang memberi aba-aba.. Hohohoo...

Setelah memesan makanan dan minuman, kami asyik mengobrolkan banyal hal. Mulai dunia kampuz, tentang SpeedShop yang gue kelola, dan tak lupa soal asmara tentunya hehe..


"Ren, kenapa malem minggu lo malah ngajak gue jalan? emang pacar lo ga marah apa?" tanya putri Oom Tio dan Tante Mila itu seraya memasukkan potongan daging steak ke dalam mulutnya.

"Aahh.. Jujur gue belum punya cewek kok, Din. Selama ini yang ada cuma temen aja. Kalau pun ada yang dekat, itu hanyalah seorang sahabat, tidak lebih.. Selama ini, gue masih belum nemuin cewek yang sesuai, yang bisa memahami kepribadian juga tingkah laku gue yang rada aneh ini. Maka nya gue seneng banget bisa kenal, deket, dan ngajak lo jalan. Meski pun ternyata lo lebih ga nggenah babar pisan!" terang gue panjang lebar sambil tak lupa ngelirik nipple toked Dini yang nyeplak di balik balutan tanktop seksinya. Haha..


Aaahh gue jatuh hati deh sama Dini.


"Yee!! Enak aja aja ngatain gue lebih ga nggenah. Huuu!! Eehhh.. Tapi mata lo kenapa tuh, kok genit banget si ?" ledek Dini dengan manja dan tersipu mendengar penjelasan gue tadi.

"Aah enggak, mata gue kelilipan nih.."


"Huuu, ngelesnya kurang jitu tuuh.."

"Hehehee, jayus yaah? Eeh, kalo lo sendiri gimana Din?" tanya gue kalem dan kemudian menyedot ice capuccino.


"Hmmm.." Dini menghela nafas panjang.

"Seperti yang lo tau, Ren. Gue juga belum punya cowok." Dini mulai bercakap.


"Jujur aja siih.. Kenalan gue yang namanya makhluk cowok tuuh banyak banget, lagii. Baik anak dari kampuz kita atau pun dari kampuz lain. Juga anak-anak cowok di Model Agency tempat gue belajar modelling, dan masih banyak lagi. Tapi mereka kekanak-kanakan semua menurut standart gue. Belum bisa mandiri. Yaah.. Kolokan dan sok gitu deh ke gue. Caper nya minta ampun, Ren. Makanya mereka semua, ga ada yang nyangkut di hati dan perasaan gue." terang Dini sambil menatap lekat wajah gue.

Tiba-tiba Dini melongokkan wajahnya ke arah jalan, maka tergerailah rambutnya dengan indah. Helai rambut itu menutup sebagian wajah cantiknya.

Yuupz.. Gerakan yang sepersekian detik itu adalah pose terbaik yang pernah gue liat. Berkesan sangat natural, tidak dibuat-buat. Dan kalau di liat dari sisi angle dunia photografi, gue yakin pasti mereka (para fotografer) mengakui pose Dini yang sekarang ini adalah yang terbaik.


Karena gue ga bawa kamera, maka lewat kedua bola mata ini lah, gue capture Dini.

"Creek.. Ckrek.. CkreekK!" bunyi capture dari mata gue pun terdengar.


Sesaat setelahnya, entah dari mana, gue pun punya keberanian untuk memegang kedua tangannya. Dari bahu, turun perlahan ke lengan, dan akhirnya terpeganglah jari jemari lentik Dini yang halus dan berkulit putih. Dini pun serta merta menoleh kearah gue sambil mengerenyitkan keningnya.

"What's up, Ren?" gumam Dini lirih.


"Din, terserah lo mau marah, ngeledek, ngetawain, nampar pipi gue, atau yang lainnya. Nnggg.. Gue cuma mau bilang ke elo, Hmm.. Kalo.. Gu.. Gue.eee pernah jatuh dari pohon kaya monyet lagi belajar manjat.. Gu..Gue pun pernah juga jatuh dari tebing tapi bibir gue ga sampe sumbing.. Emm.. Tapi, lo tau ga, Din? the best way to fall is... Nggg.. In love with you. Would you like to be My Girlfriend? to be My Bloved Little Fairy?" ucap gue dengan mencoba memasang tampang cool walau hati ini gundah gulana.

Dini sedikit terperanjat setelah mendengar ucapan garing yang terlontar dari mulut gue, Renogade, ini. Tapi sesaat kemudian, dia menampilkan senyum termanisnya...


"Hah!! Hmm... Gimanaa yaah, Ren. Nggg.. Rennoo, Gue tahu banget bokap lo sejatinya atlet balap sepeda, iya khan?" tanya Dini.

"Eeh.. I.iiya. Kenapa emangnya?" sahut gue cepat.


"Makanya lo selaluuu meng.. genjott hatii..ii kyuuu.. Setiap hari!!!" celoteh Dini dengan nada centiilll.

Dan ngakak gue pun meledak,


"Huahahahaha!!!.. Gokiiil.. Lo emang edyan, Din!! sarap lo!!! Haha.. Gue suka gaya lo!!"

"So, kita jadian?" tanya gue memastikan.


"Yuupz.. Honey. I am your Little Fairy, rightnow." jawab Dini mantap diiringi senyum yang memabukkan.

Begitu mendengar pernyataan dari Dini, langsung aja gue kecup keningnya dengan penuh kasih sayang, tidak dengan penuh kontie menegang doang.. :D


#####


Apa jadinya ya, kalu Macan Kampuz pacaran sama Bunga Kampuz? Nantikan cerita selanjutnya..
B-)

Sori berrooow!! Lum ada esex esex, uduk uduk na. di tunggu aj yaw bakal makin seru dah hehe.. Mana saran&kritik na neh?
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd