Chapter 13
---
HAPPY BIRTHDAY!!!
Hari Sabtu malam. Hari ulang tahun ku.
2 minggu setelah kepulangan ku dari Banjarmasin.
2 minggu penuh aku berjibaku dengan pekerjaan yang menumpuk.
2 minggu juga dilalui tanpa seks sama sekali.
Kubatalkan acara staycation ku dengan Mba Wanda. Kutolak ajakan Ayu menginap di apartemenku. Lembur ini sungguh menyiksaku...
Setelah sibuk mengisi hari liburku dengan segala lemburan, aku pun menutup laptop dan akhirnya membuka gawai ku. Beberapa chat ucapan ulang tahun ternyata sudah masuk daritadi ke WA ku..
Dengan malas, akhirnya mulai ku balas satu per satu ucapan yang masuk. Beberapa ucapan dari keluargaku. Beberapa lagi dari teman SMA dan kuliah.
Teman kantor pun aku absen. Beberapa ada yang tidak lupa mengirimkan ucapan.
Hingga orang-orang yang terakhir.
Rani. Ayu. Mba Wanda.
Mana ucapan dari Dera ya?
Kuketik nama Dera di WA ku.. Chat terakhir nya beberapa minggu lalu.
Hahh… ritual nya mengucapkan selama ulang tahun kepada ku selalu tepat pukul 00.00 akhirnya berakhir di tahun ini. Tahun yang penuh masalah dan kesalahpahaman di antara kami berdua. Hhhhhh…
adera.aulia
Postingan siang ini dia lagi bermain dengan monyet di Ubud. Aku dapat kabar dari Mba Wanda kalau dia mengambil cuti dari Jumat untuk liburan sendiri ke Bali.
Dengan sebal kupandangi postingan itu, hmm.. enak banget jadi kalo monyet bisa deket-deket sama Dera. Aku bergumam sebal karena seharusnya yang ada di foto itu bukannya si monyet, tapi aku.
Huahhhh…. Kenapa Dera harus liburan pas aku ulang tahun sih? Segitu benci nya kah dia sama aku hingga liburan keluar kota pas banget aku mau ulang tahun?
Aku pun hanya bisa merutuki nasib ku. Gue kangen Dera..
“Maaf Mas, Ayu ga bisa.. Ayu bukan nya ga sayang sama Mas Bayu. Tapi Ayu tahu kalo hati kamu bukan buat Ayu..” ujar Ayu di bandara sepulang dari Banjarmasin. Dengan bodoh nya aku menembak Ayu untuk menjadi pacar ku.
Bukannya jawaban iya yang aku terima, yang ada malah aku tertampar oleh jawaban Ayu.
Tapi Ayu tahu kalo hati kamu bukan buat Ayu..
Terus hati aku punya siapa????
Huaaaaahhhhhhhh… kenapa kisah cinta gue jadi ruwet gini sih?
Aku menjambak-jambak rambut ku saking frustasinya.
Tok.. tok.. tok..
Ehh.. siapa yang tumbenan ke apartemen gue malam-malam begini? Dengan malas, aku pun membukakan pintu depan apartemen ku.
“Surprise…..” pekik kedua wanita cantik yang kini berada di depan pintu apartemen ku.
Ayu Nindya Phastika
Wanda Dewi Sasmita
Ayu dan Mba Wanda ternyata datang ke apartemen ku malam ini. Mereka berdua tampak cantik dengan make-up tipis menghiasi wajah mereka. Mereka dengan serasi sama-sama mengenakan coat panjang hitam hingga ke lutut.
“Apaan deh kalian? Harry Potter nya lagi nongkrong di warkop tuh..” ledekku ke mereka. Coat panjang mereka memang menyerupai jubah yang dipakai Harry Potter di film layar lebar. Aneh..
“Yee.. malah ngeledek.. Suruh masuk kek..” semprot Mba Wanda mendengar ledekkan ku. Tanpa kusuruh, mereka pun langsung nyelonong masuk ke dalam apartemenku.
“Tumbenan pada kesini? Janjian ya kalian?” tanyaku sambil menutup pintu dan kemudian berjalan ke dapur untuk mengambilkan mereka minum.
“Ada yang ga bales-bales chat dari pagi abisnya. Kirain lagi galau gara-gara ditinggal kekasih liburan pas lagi ulang taun hihihi” ledek Ayu kepadaku. Mba Wanda pun ikut nyengir. Aku mendengus sebal.
“Baru bangun gue..” ujarku berbohong sambil menyodorkan gelas sirup ke mereka.
“Halah.. mana mungkin lo baru bangun jam segini Bay..” Mba Wanda tak percaya kepadaku. Ya iya sih.. kecuali aku semalam kecapean habis ngeronda, mana mungkin aku betah tidur seharian.
“Jadinya mau ngapain kesini? Pasti minta traktir ya? Ntar aja hari senen sekalian nraktir orang-orang di kantor..” ujar ku menebak kedatangan mereka. Mereka mesam mesem sangat mencurigakan.
“Mo kasih kado Mas… mau dibuka ga kadonya?” tanya Ayu sambil senyum-senyum ke arah ku yang masih kebingungan.
Ayu memang datang membawa tas ransel nya yang besar. Mba Wanda cuma bawa clutch kecil. Apa kadonya ada di tas Ayu ya? Tapi apa kado nya?
Jam? Dompet? Atau parfum? Ahh.. jadi penasaran kan..
“Kaya anak kecil aja deh di kasih kado segala. Lagian mana kado nya? Kado nya aja ga di kasih tapi udah maen di suruh ngebuka kado aja..” ujarku pada mereka. Mereka tertawa kecil melihat ku menelisik ke arah tas-tas yang mereka bawa.
“Bukan di tas ih kado nya.. Sotoy banget sih kamu Bay..” ujar Mba Wanda sambil berdiri dari posisi duduk nya di sofa. Ayu pun mengikuti Mba Wanda berdiri. Aku tertegun sambil menunggu mana kado yang katanya ada untuk ku.
Aku makin bingung dibuatnya. Kalo ga di tas? Terus mana kadonya?
Srettt….
Jubah Ayu dan Mba Wanda di buka hampir bersamaan. Aku terperanjat kaget. Apa-apaan nih..
Dari balik jubah mereka, ternyata tidak ada busana yang melekat di tubuh mereka. Kecuali pita-pita merah itu. Pita kado.
Wajah cantik Mba Wanda langsung merona ketika tubuhnya yang begitu indah terpampang di hadapanku. Seakan berusaha menutupi area sensitif nya, beberapa ikat pita berwarna merah terlihat seadanya menutupi dada dan selangkangannya. Glek.. ini kado ulang tahun ku?
Di sebelah nya, Ayu dengan kaki jenjang serta tubuh langsing nya kini juga sudah terbalut seksi dengan ikatan pita berwarna merah. Payudaranya yang kecil namun menggoda itu juga terikat pita merah seakan menunggu untuk aku buka.
Gila!
Pemandangan yang tersaji di hadapan ku kini sungguh seksi dan menggoda. Kedua bola mata ku seakan tak puas-puas nya menatap ke arah kedua wanita cantik ini.
Wait.. kenapa bisa mereka datang berdua? Kalo Ayu, mungkin dia tahu cerita ku dengan Mba Wanda karena kejadian keributan kami di rumah sakit dulu.
Tapi kalau Mba Wanda..
“Si Ayu udah cerita kok dia sama Rani di apain aja sama kamu pas di Banjarmasin.. Pantes yaa staycation kita sampe di cancel.. Keenakan abis dapet dua daun muda.. langsung deh yang tua dilupain..” ujar Mba Wanda sambil merengut kepadaku.
Aku tersenyum melihat tingkah nya. Udah ditekuk gitu muka nya tapi masih cantik aja Mba Wanda..
“Terus kado nya cuman mau diliatin aja nih Mas..” ujar Ayu sambil mengibaskan rambut panjang nya itu. Gaya nya yang begitu menggoda menambah keseksian yang terpancar dari tubuhnya.
Entah bagaimana cerita nya sampai mereka berdua bisa janjian kesini hari ini. Ahh.. masa bodoh lah, yang penting aku buka dulu kado ulang tahun ku ini..
Mba Wanda dan Ayu langsung menggandeng tangan ku masuk ke kamar. Tanpa perlawanan, aku pun berjalan menuju kamar dengan di apit oleh kedua wanita bugil terlilit pita kado di sebelahku. Aku hanya pasrah menikmati apa yang akan terjadi malam ini..
Seakan tak sabar, mereka menanggalkan semua baju ku hingga kini bertelanjang tanpa busana. Setelah mendorongku rebah di tengah kasur, mereka berdua langsung menyusulku ke kasur dan kembali mengapit tubuh ku yang sudah bugil. Mba Wanda di sebelah kiri dan Ayu di sebelah kanan ku.
Bagai raja di apit oleh dua permaisuri nya, aku pun langsung mendekap mereka berdua. Kenyal payudara Mba Wanda dan Ayu langsung bersentuhan dengan kulit tubuhku.
“Mmmhhh…” Mba Wanda mendesah ketika bibir nya langsung ku cium. Bibir nya langsung membalas dengan ganas seakan ada dahaga yang telah lama ia tahan.
Pagutan kami terasa sangat intens bagai sepasang kekasih yang sudah lama menahan rindu. Mmmhh.. Mba Wanda..
“Curang.. Aku dilupain..” rengek Ayu melihat seru nya ciuman ku dan Mba Wanda. Bibir nya di manyunkan seakan protes dan cemburu melihat kami bercumbu.
“Mmmmmhhhh…” aku pun langsung melepas ciuman ku dengan Mba Wanda dan beralih ke bibir Ayu. Ayu langsung terpejam bahagia menikmati kuluman bibir ku menghisap bibir tipis nya. Sambil menikmati ciuman ku, tangan Ayu yang halus mulai menggerayangi selangkanganku. Nakal banget sih kamu Yu..
“Ihh.. baru bentar udah di lepas..” rengek Mba Wanda dengan manja. Tangan nya mengikuti tangan Ayu untuk turun ke arah penisku. Penisku yang mulai tegang kini diremas remas dan di kocok kocok oleh dua tangan wanita cantik yang berbeda. Tubuh ku bergetar merasakan rangsangan ini.
“Ssshhhhhh…..” Mba Wanda dan Ayu langsung mendesis dengan suara erotis ketika tangan ku mulai aktif bergerilya ke payudara indah milik mereka.
Payudara bulat milik Mba Wanda yang membusung serta kuncup dada Ayu yang menggoda langsung ku remas-remas dengan lembut.
“Ahhhh… mbaaa…” kini giliranku kegelian karena puting dan dadaku diciumi oleh Mba Wanda. Aku sudah tidak konsen karena geli yang menjalar di area puting ku. Belum sempat lama aku mendesah, mulut ku langsung disumpal puting payudara Ayu yang sudah menegang.
“Iyahh.. isepin mashhh… duh tetek Ayu kangen diisep Mas Bayuhhh..” desah Ayu menikmati permainan lidah dan bibir ku di permukaan dada nya.
Aku hanya dapat pasrah mendongak untuk menjilati dan menghisap dada Ayu yang ada di depan mulut ku. Tubuh Ayu yang langsing ini bergoyang kesana-kemari seakan mengarahkan hisapan dan jilatan mulut ku di seputar dada nya.
Tiba-tiba rangsangan mulut Mba Wanda terhenti. Gesekan rambut panjang Mba Wanda terasa di tubuhku ketika Mba Wanda bergerak turun perlahan ke arah selangkanganku.
Slebbb…
Dengan lahap mulut Mba Wanda langsung mencaplok penisku yang sudah mulai tegang di bawah sana.
Rasa hangat langsung melingkupi seluruh penisku. Kurakasakan bibir nya yang seksi menciumi semua area sensitif di selangkangan ku.
Di tambah kocokan tangannya yang halus, penisku terasa nikmat di buai oleh rangsangan demi rangsangan yang diberikan oleh tangan dan mulut Mba Wanda.
Ahhhhhh… andai saja mulutku sedang tidak tersumpal dengan payudara Ayu, bibir ku pasti sudah mendesah keenakan akibat oral Mba Wanda yang begitu nikmat.
Tak mau kalah dengan rangsangan nya di penisku, tangan ku pun mencengkram pantat montok Mba Wanda mendekat ke arah kepala ku.
“Mmmhh.. Nghhh.. Nghh… Bay… Ahhh….” desah Mba Wanda tertahan penisku menancap di mulut nya.
Seakan ingin adil kepada nya, tangan ku langsung menyusup ke area selangkangan Mba Wanda. Bulu kemaluan nya yang kini dicukur habis membuat vagina nya merekah indah tanpa penghalang. Jemari ku langsung memainkan klitoris nya dan mengelus halus bibir kemaluan Mba Wanda. Rangsangan ku berhasil membuat hisapan dan kocokan nya di penisku semakin liar.
“Aaaaahhhhhhhh…..” lenguh panjang dari Ayu ketika ku tarik tubuh nya supaya berjongkok di atas kepala ku.
Lidah ku dengan cepat menyapu vagina indah milik Ayu yang kini berada tepat di atas kepala ku. Mata Ayu sampai merem melek merasakan permainan lidah ku di klitoris dan bibir vagina nya.
“Bayy.. stophh.. gue ga tahan..” Mba Wanda langsung berpindah posisi membuat tangan ku yang asyik bermain dengan klitoris dan bibir vagina nya terlepas. Tubuh nya yang sudah bugil karena pita-pita itu telah terlepas sekarang berposisi jongkok tepat di atas selangkanganku.
“Gue masukkin ya Bay..” tanpa menunggu jawabanku, kini pinggul Mba Wanda sudah turun ke arah penisku yang sudah mengacung tegak.
“Ahhh.. shittt… gue kangen sama kontol lu Bay.. gedeh....” pekik nya ketika penisku sudah terasa membuka jalan memasuki liang kenikmatan milik Mba Wanda. Oughh.. nikmatnya…
Menyadari kini Mba Wanda berjongkok seperti dengan nya, Ayu pun langsung berhadapan dengan Mba Wanda dan memeluk tubuh Mba Wanda yang molek.
“Mmmmhhh… slurppp… mmmhhhh…” dua wanita cantik nan seksi kini berpagutan penuh nafsu di atas tubuh ku.
Tangan mereka saling memberikan rangsangan ke payudara masing-masing. Lenguhan dan erangan dari bibir mereka kini tertahan oleh permainan lidah mereka yang semakin seru.
Ahhh… betapa beruntung nya aku. Saat ini aku telentang dengan dua vagina yang meminta untuk segera dipuaskan.
Vagina sempit milik Ayu di mulutku, sedangkan vagina legit millik Mba Wanda meremasi penis ku..
“Mashhh… achhh.. ampunhhh…” pekik Ayu melepaskan pagutan bibir nya dengan Mba Wanda.
Tubuh langsing Ayu membusung dengan dada yang sedang sibuk diremasi oleh tangan Mba Wanda. Puting nya yang sudah menegang juga dipilin-pilin halus oleh jemari lembut milik Mba Wanda. Vagina dan klitoris nya sudah habis ku jilati oleh lidah ku. Bongkahan pantat nya kuremas-remas dengan kedua tangan ku.
“AAAAHHHHHH……. AKUH NYAMPE MASHHHHH….” Ayu akhirnya mendapatkan orgasme nya yang pertama.
Mata nya sampai memutih merasakan nikmat yang menjalar di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya Ayu tak kuat dengan rangsangan yang masih aku dan Mba Wanda berikan, tubuhnya menggelepar hingga ambruk ke samping ku.
Melihat tubuh Ayu sudah tidak menjadi penghalang antara Mba Wanda dengan tubuh ku, Mba Wanda langsung menunduk memburu bibir ku.
Tanpa diberikan istirahat, lidah ku kembali bersilat lidah dengan Mba Wanda. Tanganku pun langsung meremas payudara indah milik nya. Desahan dan deru nafas makin keras keluar dari bibir seksi Mba Wanda.
Aku pun merasakan nikmat yang amat sangat dari sensasi bercinta dengan Mba Wanda dan Ayu. Pinggul ku menghentak-hentak ke atas menyambut ayunan pinggul sintal milik Mba Wanda. Kelamin kami terus beradu seakan tak rela untuk terpisahkan.
“Akuh.. kangen bangethhh.. sama kamuhh.. mmmmhh…” lenguh Mba Wanda manja kepadaku. Aku pun kangen pada nya. Sudah lama aku ingin menyetubuhi Mba Wanda lagi sejak kejadian sebelum ke rumah sakit itu. Kami terus bercumbu memberikan kasih sayang satu sama lain.
“Shittt.. Akuhhh ga kuat Bayhhhh…” irama hentakan pinggul Mba Wanda makin tidak karuan. Tubuh nya yang sintal kini sudah begitu menegang. Tangan nya mendekap tubuhku erat.
Hingga akhirnya…
“OUGHHHHHHHHH….” desahan kencang keluar dari bibir nya. Kepala nya mendongak menyambut nikmat klimaks yang ia peroleh. Semburan cairan orgasme semakin membasahi liang vagina nya.
“Hhh… hhh… hhh… akhirnya kesampean juga di entot sama kontol kamu lagi Bay..” ujarnya kepayahan akibat nafas Mba Wanda masih tidak beraturan. Payudaranya yang indah tampak naik turun mengejar nafas nya yang tertahan ketika ia orgasme tadi.
Nafsu ku yang sudah membumbung pun tidak dapat ku tahan lagi. Ayu yang sudah menyelesaikan sensasi orgasme nya yang dahsyat tadi tampak sudah menonton adegan percintaan ku dengan Mba Wanda.
“Aahhhh.. pelan Mas…” pekik Ayu lembut ketika aku beralih ke tubuh nya. Ku tarik kedua paha putih itu mendekat ke arah selangkanganku. Ayu kini sudah pasrah ketika badan ku sudah menindihnya dari atas.
“Sshhhh… Ayu juga kangen sama kontol Mas Bayu..” ujar Ayu manja sambil mengocok pelan penisku. Penisku yang sudah basah akibat liur dan cairan vagina Mba Wanda langsung di arahkan ke depan gerbang kewanitaannya.
“Fuccccckkkhhhh… masih sempit aja yuuu…” racau ku ketika penisku mulai membelah vagina Ayu yang sangat sempit. Dinding vagina nya seakan meremas remas penisku yang membelah perlahan memasuki rongga penuh kenikmatan itu.
“Ughh… mentoghh mashhh…” desah Ayu sambil mengulum bibir bawah nya.
Wajah Ayu sudah begitu bernafsu. Pandangan mata nya dipenuhi kepasrahan dengan kenikmatan yang aku berikan. Tak kuat aku menatap mata nya itu, ada rasa hangat dan cinta terasa dari pandangan Ayu.
“Mashhh…. Iya gituuhh… enakkhhh…” Ayu mulai meracau ketika penisku mulai keluar masuk liang vagina nya.
“Mmmmhhhhh…” tangan nya menjambak rambut ku hingga otomatis kepalaku tertarik ke arah wajah nya. Mulutnya langsung menerkam bibir ku serta mengulum nya penuh nafsu. Nikmat dan nafsu semakin menjalar ke tubuh kami berdua.
Nikmat vagina Ayu tak bisa kugambarkan. Setiap hentakan dan ayunan pinggul ku terasa menancap ke ujung vagina nya. Batang ku terasa di remas nikmat oleh kedutan kedutan kenikmatan yang ada di dinding rongga kemaluan Ayu.
“Oughh… mash ayooo… aahhhkkk.. enakhhh….” Ayu melepaskan ciuman bibir nya dan langsung meracau keenakan. Tangannya memelintir puting nya yang sudah begitu mengacung. Gairah nya sudah begitu terbakar akibat sodokan demi sodokan yang kuberikan ke dalam vagina nya.
“MAAAAAASSSSHHHHH….” teriakan Ayu terdengar keras akibat klimaks yang menerpa vagina nya. Tubuh nya yang langsing langsung kelojotan akibat penisku yang terasa sudah tanggung masih menyodok-nyodok vagina nya yang sempit itu.
Aku yang tidak tahan membalikkan badan Ayu hingga berada di atas ku. Walaupun Ayu sudah kepayahan dan tidak lagi menggoyangkan pinggulnya, aku langsung menhentakkan pinggul ku dengan sangat bernafsu. Ahhh.. sedikit lagi...
“Gelihh masshhh ampunhhh…” pekik Ayu tak tahan dengan sodokan penisku yang makin cepat.
“Arrghhh…” Mba Wanda tiba-tiba menjilati lubang anus dan bola zakar ku. Rangsangan Mba Wanda yang mendadak tersebut langsung membuat nafsu ku semakin membuncah.
“Bay, jangan di dalem. Ayu lagi subur” ucap Mba Wanda cepat ketika dia tahu aku sudah hampir orgasme. Mba Wanda semakin merangsang area selangkangan ku. Aliran listrik seperti menyambar penisku ketika sperma mu sudah tak dapat ku tahan lagi.
“Mashhhh…. Akuhhh… pipishhhhh….” lenguh Ayu ketika orgasme berikut nya langsung menerjang. Aku yang sebentar lagi keluar langsung mencabut penisku dari vagina nya. Kucuran air keluar dari sela vagina Ayu yang masih merekah akibat penetrasi ku barusan. Ayu yang masih berada di atas tubuh ku langsung mendekap bibir ku dengan bibir nya. Oughh.. begitu nikmat nya klimaks ini..
“Slurpppp…. Hoghhhh… hoghhh…. Hoghhhh…” dengan sigap Mba Wanda langsung menelan penisku yang semakin terasa menggelitik. Hisapannya begitu dalam hingga ke pangkal kerongkongannya. Nikmat yang diberikan oleh mulut Mba Wanda akhirnya membuat sperma ku menyemprot dengan kencang.
Croooottttt… croottttt… crotttt… dengan gelagapan Mba Wanda berusaha menampung sperma ku di dalam mulut nya.
“Aahhhhhh….” lenguh ku lemas ketika sperma ku telah habis terkuras oleh mulut Mba Wanda. Pipi mulus nya terlihat menggembung.
“Aaa..” dengan wajah yang begitu sensual, Mba Wanda membuka mulut nya menampilkan lidah dan mulut berlumuran cairan putih sperma ku. Aku pun tersenyum puas melihat wanita cantik itu menampung sperma ku dengan mulut nya.
Mba Wanda dengan cepat berpindah ke arah Ayu yang masih terengah lemas..
“Mmmhhh…slurppp… mhhhhh…”
Shit.. mereka berciuman dengan begitu erotis bertukaran sperma didalam mulut mereka. Pemandangan yang begitu luar biasa terekam di mataku.
Ciuman panas mereka di akhiri dengan menjulurkan lidah mereka ke arah ku memperlihatkan bahwa sperma mu telah habis tertelan oleh kedua wanita cantik ini. Langsung saja kudekap mereka menikmati dua tubuh seksi yang hangat menempel ke tubuh ku.
“Selamat ulang tahun Bay..” ucap Mba Wanda dengan mata terpejam.
“Bilang makasih dong sama yang ngasih kado nya..” Ayu mencium pipi ku dan melesakkan wajahnya di dadaku.
“Makasih sayang-sayangkuuu..” ujar ku sambil menciumi kening mereka. Ayu dan Mba Wanda tersenyum manis di pelukan ku.
Kado ulang tahun terindah tahun ini..