Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Consultant in Action

Status
Please reply by conversation.
Chapter 24
---



Dera Aulia Utami


Rachel Natalie


Duh Dera… ngapain sih mau aja ngikutin ajakan Kak Rachel??? Aaaa.. Malu tauuuuu!!!

Kak Rachel langsung menggamit tanganku ketika aku mengiyakan ajakannya untuk mandi bareng. Aku hanya bisa pasrah ketika dia mulai menggeretku ke arah kamar mandi.

"Gitu dong sekali-sekali kita mandi bareng hehehe" ujarnya sambil tersenyum puas.

Ketika sudah di dalam kamar mandi, Kak Rachel langsung menelanjangi diri nya sendiri tanpa merasa malu sedikit pun. Tubuhnya kini sudah polos tanpa sehelai benang pun menempel ditubuhnya yang mempesona itu. Aku hanya bisa mematung dan terpana melihat tubuh polosnya yang seksi.

Aku benar-benar iri melihat pinggang nya yang ramping, perut nya yang rata, hingga kulitnya yang begitu putih dan mulus bagai pualam.

Ya ampun.. badan Kak Rachel benar-benar sempurna tanpa cacat sedikit pun. Kalau kini dia berpose, aku pasti pangling dan mungkin akan mengiranya seperti model catwalk yang sedang nyasar ke kamar mandi apartemen Mas Bayu.




Duh aku jadi insecure deh ngeliat body Kak Rachel huhuuu..

“Eh ini bocah malah bengong.. Ayo ih buruan mandi!! Dingin nihhhh…” tegur Kak Rachel ketika sadar kalau aku masih belum juga menanggalkan bajuku. Dia sudah berdiri di bawah pancuran shower dan membiarkan tetesan air itu membasahi rambut nya yang hitam tebal serta tubuhnya yang indah.

“Hiiiih... semangat amat sihhh..” dengusku sebal. Aku benar-benar risih membuka baju sambil terus ditatap olehnya. Si jahil itu pasti mau mengerjaiku kalau aku sudah bugil nanti. Hihhh...

“Jangan ngeliatin akuuu... buang muka sana Kakkk...” seru ku lagi pada Kak Rachel.

Dia hanya membalas seruan ku dengan cekikikan kecil sambil membuang muka dari arah tempatku berdiri. Usai memastikan kalau dia sudah tidak lagi menatap jahil ke arahku, aku baru mulai berani untuk menanggalkan pakaianku satu per satu.

“Nah gitu dong.. susah amat disuruh buka baju doang” ujar Kak Rachel usai aku selesai menanggalkan celana dalam ku. Ternyata daritadi dia membuang muka nya ke arah cermin sehingga dia bisa menonton aku stripping hingga bugil! Hiiiihhhhhh sebeeeelll!!!!!!!

“Ga usah manyun gitu ih, ayo buruan sabunan..” tanpa menghiraukan mimik ku yang sebal, dia menarik tubuhku hingga menempel ke tubuhnya. Tepat di bawah pancuran shower itu, Kak Rachel memeluk tubuhku dengan erat.

“Mmhh.. Kak.. Ngapain peluk-peluk sih..” ujar ku gusar.

“Seksi banget sih kamu Ra.. Bener-bener pinter nih si Bayu milih cewek..” sambil memelukku, dia memandangi lekuk tubuhku yang polos ini. Entah kenapa mimik muka nya berubah jadi nakal setelah mengecek tubuhku ini.

“A-apa sih Kak? Gendut gini kok dibilang seksi.. Seksian juga badan Kak Rachel..” jawabku grogi sambil menghindari tatapan matanya yang bitchy. Kak Rachel tersenyum makin puas melihat aku kikuk dipeluk olehnya.

“Ini bukan gendut sayang.. ini tuh montokk..” ujar Kak Rachel sambil mengelus lembut payudara ku. Jamahan tangannya sontak membuat bulu-bulu halus payudara ku berdiri.

Baru kali ini payudara ku disentuh secara langsung. Mas Bayu saja baru memegang payudara ku dari luar baju. Makanya, sentuhan Kak Rachel benar-benar memberikan setruman gairah yang tidak bisa kulawan.

Tidak puas hanya mengelus, tangannya pun mulai bandel meremas-remas payudara ku yang ranum. Jemari lentiknya juga tak mau diam dan mulai nakal memilin putingku hingga badanku bergetar. Puting ku yang berwarna coklat itu pun langsung mengeras karena tak kuat menerima rangsangan Kak Rachel.

"Ssshhh... Kakhhh...mmmhhh..." makin tak kuat menahan gairah, aku pun mulai mendesis pelan menikmati permainan jemari Kak Rachel. Cubitan-cubitan kecil di puting ku pun makin membuat nafsu ku membumbung tinggi.

Seakan tak puas sudah menyiksaku dengan rangsangan di area payudara, tangannya yang lain kini mulai nakal menyusur turun mengelus pantat dan area paha bagian dalam. Aku pun makin blingsatan ketika tangannya terus bergerak ke area vagina ku. Desisan halus dari bibirku pun keluar makin tak bisa kutahan.

“Ouchh…” aku yang sedari tadi menggigit bibir mencoba menahan nafsu yang meninggi pun sontak mengeluh ketika jemarinya mencubit halus klitoris ku.

Tubuhku bergetar tak karuan ketika jemarinya memilin-milin klitorisku kesana-kemari. Setruman-setruman kenikmatan yang kuterima tanpa sadar membuat pinggulku ikut menghentak mengikuti irama permainan jemari Kak Rachel.

Tak tahan menerima terpaan kenikmatan yang Kak Rachel berikan, aku pun mencium bibir nya yang seksi. Kak Rachel yang paham kalau nafsu ku sudah di ubun-ubun pun langsung menyambut cumbuan ku dengan ciuman yang panas.

Meskipun shower daritadi mengucurkan air yang dingin, badanku kini terasa begitu terbakar akibat rangsangan demi rangsangan yang Kak Rachel berikan.

Rasa gatal di vagina ku pun kini makin lama makin menggila. Kedua tanganku merangkul Kak Rachel makin erat. Pinggulku bergoyang mengikuti pilinan jemari Kak Rachel di klitoris ku.

“AAakkhhh.. Kakkhhhh… Mmmhhhhh…” aku makin kelojotan ketika gelombang orgasme semakin mendekat. Hingga akhirnya mata ku memutih. Semua nya gelap. Hanya tersisa pinggulku yang bergetar menyambut semprotan cairan orgasme dari dalam vaginaku.

Serrrr… serrrr… serrrr….

Orgasme ternikmat yang pernah aku terima sepanjang hidupku ternyata diberikan oleh seorang perempuan. Seluruh tenaga ku bagai habis terkuras keluar bersamaan semprotan orgasme ku barusan.

"Khakk.. ngapainhhh... ampunhhh..." seakan belum cukup mengantarku mencapai orgasme yang begitu hebat, Kak Rachel tiba-tiba mengambil posisi di lantai kamar mandi dan membuka lebar kedua pahaku.

Belum sempat pertanyaan ku dijawab, Kak Rachel kembali beraksi dengan kejutan yang lebih gila. Klitoris ku yang sudah membengkak tiba-tiba dijilat oleh lidahnya. Aku pun langsung melenguh kencang karena tidak siap menerima serangannya yang tiba-tiba.




"Oughh.. Kakhhh... Gilakhhh... Ummmhhh... Ampunhhh Kakkhhh..." tak kuat menerima jilatan-jilatan nya di area vaginaku, aku pun kini sudah menempelkan tubuhku di dinding supaya aku tidak lunglai terjatuh.

Aku pun kini hanya bisa pasrah menerima terjangan kenikmatan yang Kak Rachel berikan dengan ikut meremas nenen ku yang besar itu.

Nikmathhh....

Tak sampai lima menit, kembali gelombang orgasme ku melesak hebat dari dalam vaginaku.

"Akuhhh.. nyampehhh... lagihhh...." bersamaan dengan orgasme ku yang tak kalah nikmat dengan sebelumnya, tubuhku langsung lunglai tak berdaya karena tak kuat lagi berdiri.

Kak Rachel dengan sigap menangkap tubuhku dan mendudukkan tubuhku di atas kloset. Aku sudah tidak peduli mau diapain lagi sama Kak Rachel karena sekarang sekedar membuka mata pun aku tidak sanggup.

Seusai berhasil membuatku takluk oleh permainannya, Kak Rachel dengan telaten menyabuni tubuhku hingga bersih sampai selesai dikeringkan oleh handuk. Tubuhku yang tak berdaya pun ia bopong dengan susah payah hingga akhirnya kami berdua kembali ke atas kasur Mas Bayu. Dia pun memeluk tubuh ku dengan erat.

“Enak ga sayang?” tanya Kak Rachel retoris. Aku hanya bisa mengangguk pelan menikmati kenyamanan dari pelukan Kak Rachel saat ini. Tidak hanya dia memelukku dengan erat, dia juga mengusap-usap rambutku seperti ketika aku kecil dulu dan mengecup keningku dengan lembut.

“I love you Kak..” ucapku lemah ketika tenaga ku sudah mulai pulih. Kak Rachel tersenyum manis mendengar ucapanku.

“I love you too sayang.. Udah ada tenaga lagi belum buat ronde dua?” tanyanya iseng.

“Ihh bisa pingsan aku kalau dilanjut ronde dua. Nyerah Kakkk…” jawabku memelas.

“Hihihi.. yaudah bobo aja yuk” ajak Kak Rachel.

“Enak aja. Aku bales dendam dulu baru bobo” protesku atas ajakannya.

“Ohhh ada yang mau bales dendam nih ceritanya? Kalau itu sih emang aku tungguin daritadi. Aku juga mau dong dibikin pingsannnn… hihihi” tantang Kak Rachel sambil menyorongkan dada nya seakan minta untuk dijamah.

Berbekal ilmu yang Kak Rachel berikan di kamar mandi tadi, aku pun langsung saja menyambar bibirnya yang merekah itu. Kak Rachel sempat gelagapan karena tidak siap menerima cumbuanku yang mendadak.

Baru saja dia mulai membalas ciumanku, tanganku sudah bergerilya meremasi payudaranya yang seksi itu. Puas meremasi payudaranya, jemariku mulai melancarkan pilinan lembut ke arah putingnya yang langsung menggeliat tegang. Tak butuh waktu lama hingga putingnya sudah tegang sempurna.

Meskipun payudaranya kecil, ternyata puting Kak Rachel bisa menonjol sampai sepanjang ujung ruas kelingking ku. Aku pun makin puas memainkan putting itu bagai mengganti-ganti saluran radio.

“Mmmffhh… mmmfhhhh…” erangan Kak Rachel yang tertahan oleh cumbuan bibirku terdengar begitu erotis setiap kali aku memilin putingnya. Belum lagi kini badannya meliuk liuk tak tahan dengan rangsangan yang ia terima di payudara nya.

Puas memainkan payudara dan menciumi bibirnya, aku langsung bergerak turun hingga ke selangkangannya. Tak menyangka kalau aku melewati payudaranya seperti apa yang dia lakukan tadi kepadaku, Kak Rachel pun panik.

“Kamuh mau ngapainhhh..” dengan suara yang parau, Kak Rachel memprotesku. Aku pun menggubris Kak Rachel dan langsung saja menjilat clitorisnya yang menonjol.

“Ouggghhh… shiiittttt…” sekali jilatan Kak Rachel langsung melenguh dengan kencang. Seperti nya sejak di kamar mandi tadi, vagina Kak Rachel memang sudah sangat gatal untuk minta kusentuh. Tanpa ragu aku pun melanjutkan jilatanku diklitorisnya.




“OOouugghhh fuuukhhhhh… enakhhh bangettttthhhh rhaaaa… sshhyiiiittttt….” Kak Rachel makin meracau tak karuan ketika jilatan lidah ku dikombinasikan dengan gigitan lembut di klitorisnya.

Sambil asyik menjilati klitoris Kak Rachel, aku begitu menikmati pemandangan tubuh Kak Rachel yang tak berdaya di atas kasur ini.

Wajah cantik Kak Rachel kini sudah memerah menahan gairah. Di sela lenguhannya, berkali kali ia menggigiti bibir bawahnya sehingga wajah cantik nya terlihat begitu sensual.

Belum lagi tangannya yang tidak bisa diam meremas-remas payudara nya dengan kuat. Bercak merah bekas remasan tangan nya sendiri tercetak di kulit payudara nya yang putih mulus itu.

“Guehh engga kuathhh Rhaaa.. Masukinhhh jari pleasehhhh…” di tengah desahannya, Kak Rachel memohon untuk disodok dengan jariku.

Gara-gara aku masih perawan, aku lupa kalau aku boleh memasukkan jariku ke dalam liang vagina nya. Tanpa perlu di minta dua kali, aku pun langsung memasukkan telunjukku ke dalam vagina nya.

“Oughhh kuranghhh…” protes nya ketika mulai kukocok vagina nya dengan telunjuk ku. Aku pun menuruti pinta nya dengan menambahkan jari tengah ku menemani telunjukku di dalam vagina nya.

“Tambahhh lagihhhh…” teriak Kak Rachel masih belum puas dengan jemari yang masuk mengobok vagina nya.

Gilak.. aku tak menyangka kalau Kak Rachel seliar ini. Walaupun kaget, aku pun tetap mengikuti kemauannya dengan menambahkan jari manis ku ke dalam vagina nya. Baru setelah itu Kak Rachel menikmati kocokan tanganku dan kembali meracau tak karuan.

Semakin lama goyangan pinggul Kak Rachel semakin liar tak terkendali. Aku pun meningkatkan tempo kocokan tangan serta jilatan klitorisnya mengimbangi gerakan pinggulnya yang makin kencang menghentak.

“Bentharrr laghiii sayanghhhh… kenchenginnnhhhh… iyahhh gituuhhh… uhhhh… mantappphhh…” semakin dekat dengan orgasme nya, semakin kencang pula racauan Kak Rachel. Semoga saja tetangga apartemen Mas Bayu tidak lapor polisi mengira ada yang di perkosa di kamar ini hihi

“Shhhiittt.... Akuhhh keluarrrrghhhhh…”




Diakhiri hentakan yang kencang, tiba-tiba menyembur dengan deras cairan bening dari vagina Kak Rachel. Sebagian bahkan masuk ke mulutku hingga membuatku gelagapan. Ternyata orgasme nya barusan diiringi dengan squirt yang menyembur kencang hingga membuat tubuh seksi Kak Rachel menggelepar dengan hebat.

Aku pun membiarkan Kak Rachel menikmati momen orgasme nya hingga puas. Kucuran squirt nya makin lama makin melemah begitupun dengan getaran tubuhnya.

Setelah Kak Rachel melewati momen orgasme nya, aku pun gantian memeluk Kak Rachel dengan erat sepreti yang Kak Rachel lakukan tadi seusai mandi. Dalam pelukanku, beberapa kali tubuh Kak Rachel bergetar kecil akibat sisa sensasi orgasme nya yang tertinggal.

Hingga akhirnya nafasnya sudah stabil, Kak Rachel akhirnya membuka matanya dan tersenyum ke arahku.

“Makasih ya Ra..” ucapnya lemah.

“Sama-sama Kak..” jawabku sambil mencium keningnya dengan lembut.

“Nyesel engga?” tanyanya lagi kepadaku.

“Engga lah Kak. Yang ada nanti malah aku ketagihan hihihi..” jawabku jujur.

Setelah melewati kenikmatan dan kenyamanan seperti ini, sulit rasanya untuk tidak ingin mengulanginya lagi. Sekarang aku paham bagaimana beratnya Kak Rachel dan Mba Wanda yang harus puasa seks dengan Mas Bayu selama setahun terakhir.

Kalau seenak ini rasanya, siapa yang tahan? Apalagi kalau nanti udah merasakan penis Mas Bayu ya? Hihihi

“Ya ampunn.. nanti pasti aku kena marah Bayu deh kalau kamu ketagihan sama aku hihihi” balas Kak Rachel sambil bercanda.

“Kak, aku boleh nanya?” ujarku tiba-tiba. Kak Rachel yang tadi tertawa kecil mendadak pucat. Mungkin Kak Rachel takut aku tanyakan terkait keliarannya selama petualangan kami tadi.

“Kamu mau tanya kenapa aku seheboh tadi ya?” tanya nya sambil melirik ke arah payudaranya sendiri yang memerah dimana-mana.

“Gara-gara kelamaan puasa sama kangen sama penis nya Mas Bayu ya Kak?” jawabku menebak.

“Nah itu kamu tau jawabannya hihihi kalo nanti kita ajak, pasti Mba Wanda liar nya engga beda jauh sama aku kok Ra” Kak Rachel tampak lega karena jawabanku sepertinya tepat.

“Tapi bukan itu yang mau aku tanyain Kak..” balasku lagi. Kak Rachel mengernyitkan dahi tanda bingung campur panik.

“Mmm.. emang nya kalau ngocok ‘memem’ harus sampai tiga jari gitu ya Kak?” tanya ku malu. Sebetulnya aku malu menanyakan itu karena aku tidak dapat membayangkan apa yang dia rasa. Tapi rasa penasaranku mengalahkan rasa malu untuk menanyakan hal ini kepada Kak Rachel.

“Oalahhhh.. nanya ituu tohh hahaha kirain nanya apaan..” Kak Rachel tertawa mendengar pertanyaan polosku.

“Kan tadi kamu udah jawab sendiri. Aku kangen penis nya Bayu..” jawab Kak Rachel santai.

“Hah??? Penis Mas Bayu segede ini?!!!” tanyaku lagi dengan polos. Aku mengangkat tanganku dengan posisi yang sama dengan posisi ketika aku mengocok vagina Kak Rachel tadi.

“Oh iya gue lupa ngabarin Bayu!” Kak Rachel mengabaikan rasa shock ku mengetahui penis Mas Bayu yang seukuran 3 jariku digabung menjadi 1 itu. Dia sibuk mencari hape nya dan membuka kunci layar nya. Sedangkan aku masih saja terkaget tidak percaya kalau penis Mas Bayu sebesar itu.

Duh.. muat engga ya nanti di memem ku?

“Hihihi ada yang nyariin kita nih Ra..” kekeh Kak Rachel melihat banyak missed call dan chat dari Mas Bayu. Kalau aku cek handphone ku, notifikasi ku juga pasti akan seramai itu.

Rachel: Hallo sayang.. masih bangun engga?

Bayu: RACHEL! Darimana aja sih kamu? Aku telfon engga di angkat. Aku chat engga di bales. Dera juga sama aja. Kalian bukannya lagi apartemen? Kok engga ada kabar?

Rachel: Your ladies are fine sayangggg… jangan panik gitu dong hihihi

Bayu: Gimana engga panik? Udah 3 jam kalian dihubungin engga ada yang bales.

Rachel: Heh jangan marah-marah. Entar cepet tua hihi

Bayu: Abis ngapain sih kalian?

Rachel: Abis main dua ronde nih sama Dera babe.. coba kamu disini, pasti kamu happy deh hihi

Bayu: Rachel… answer me seriously

“Ada yang marah-marah nih pacar nya pada ngilang Ra. Enaknya kita kasih apa ya Ra biar dia engga bawel?” tanya Kak Rachel padaku. Dengan nada nya yang jahil barusan, pasti dia mau membuat Mas Bayu makin meledak. Duh kasian Mas Bayu hihi.

“Geser sini Ra..” Kak Rachel mengarahkan aku supaya duduk sejajar dengannya. Entah apa yang direncanakan Kak Rachel, yang jelas senyum jahil itu sudah tersungging di bibirnya.

Cekrek..

Tiba-tiba Kak Rachel mengambil foto dari atas yang memperlihatkan tubuh polos kami dari perut hingga ke ujung kaki.

“Kak!” pekik ku panik melihat selangkanganku terekspos bebas di dalam foto itu.

“Tenang.. aku cuma mau ngasih teaser doang kok hihi” kekeh nya lagi sambil mengedit foto yang barusan ia ambil itu.

Ternyata dia meng-crop foto kami hingga bagian selangkangan ke atas terhapus dalam foto. Meskipun sudah sedikit ‘sopan’, tapi Mas Bayu pasti bakal pusing tujuh keliling melihat foto yang akan dikirimkan Kak Rachel itu.

Dua pasang kaki yang mulus tanpa cacat sedikitpun tertangkap berjejer dalam foto itu. Kaki jenjang yang seksi milik Kak Rachel di sebelah kiri. Sedangkan kaki ku yang menampilkan paha yang terlihat begitu menggoda di sebelah kanan. Sing sabar ya Mas Bayu hihihi

Rachel: *sent a picture*

Bayu: What the..

Bayu: Incoming Video Call

Bayu: Rejected incoming video call

Rachel: Aku sama Dera udah lemes banget nih sayang.. video call nya besok aja ya.. kita mau bobo dulu ya di kasur kamu. Kangen deh sama kamu. Love you sayang :*

Rachel: PS. Ngocok nya jangan kenceng-kenceng ya sayang hihihi

Bayu: ARRRRGHHHH… AWAS YA KAMU RACHEL NATALIE!!!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd