Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[COPAS] Nissa Sabyan

H4n53n

Tukang Semprot
Daftar
5 Feb 2018
Post
1.312
Like diterima
3.695
Bimabet
Pagi itu Khoirunnisa bangun dengan badan segar serta bersemangat. hari ini. Rencananya Nissa akan memenuhi panggilan casting oleh sebuah rumah produksi yang kabarnya sedang berencana merilis sinetron-sinetron bernuansa religi.
Penyanyi berhijab itu memang amat menantikan hal tersebut, mengingat ini pengalaman barunya dalam dunia seni peran. Apalagi kabarnya sederetan artis ternama rencananya akan ikut membintangi sinetron itu.

Mandi pagi telah membuat tubuh gadis berhijab itu segar, ia segera berdandan secantik dan seanggun mungkin. Nissa bertekad akan membuat para peng-castingnya kagum akan aktingnya. Untuk itu gadis berhijab asal Jakarta ini amat serius mempersiapkan diri. Apalagi katanya sang produser akan datang melihat langsung casting hari ini.
Nissa bercermin dan untuk sesaat nampak tersenyum puas akan penampilannya yang dianggap cukup memukau. Tubuh serta pinggul yang ramping, ditopang sepasang kaki yang indah serta sepasang buah dada berukuran 34C, rasanya cukup untuk menambah nilainya sebagai pesinetron baru.
Untuk urusan pakaian ia memilih baju lengan panjang berbahan satin yang mengkilap seperti sutra berwarna pink dipadu rok panjang sebahan dan sewarna dengan bajunya. Hijab pendek seleher yang dikenakannya juga berbahan satin berwarna merah hingga membuat paras kecantikan gadis muda berhijab ini terpancar sempurna.

Tak lama kemudian jemputan tiba. Setelah berpamitan dengan orang tuanya Nissa bergegas menuju kendaraan yang terparkir di luar rumahnya. Baru kali ini artis berhijab itu berangkat sendirian untuk urusan casting tanpa ditemani salah satu anggota keluarganya. Dikarenakan production house yang memberinya tawaran job tersebut mengajukan syarat Nissa harus datang sendirian. Dan demi menunjukkan bahwa artis berhijab itu memang seorang profesional, ia menyanggupinya.

Tempat dimana casting akan dilaksanakan ternyata di sebuah villa yang lokasinya berjauhan dengan villa-villa lainnya. Lingkungan dimana villa itu berada nampak sepi. Suhu udara yang dingin disertai hembusan udara yang sejuk membuat Nissa agak kedinginan tatkala melangkah keluar dari kendaraan yang menjemputnya. Dengan langkah santai artis berhijab itu berjalan menuju kedalam villa. Sejenak diperhatikannya ruangan bangunan yang sebagian ruangannya telah dirombak menjadi sebuah studio untuk keperluan shooting.

Dalam hati Nissa seperti mengenal ruangan ini, karena tempat ini memang sering dipakai sebagai setting sinetron yang banyak ditayangkan di televisi. Namun raut wajah Nissa sedikit berubah bingung tatkala disuruh masuk ke dalam sebuah kamar di villa itu karena hanya ada beberapa orang disana. Tidak satupun wajah yang dikenalnya. Hanya sang sutradara yang pernah ditemuinya. Lagipula disitu hanya ada segelintir kru film. Sekilas perasaan was-was menghinggapi hati artis berhijab ini karena diruangan itu yang ada lelaki semua!

Namun suasana hati Nissa yang sedang was-was itu sejenak mencair kala sosok yang dikenalnya menyapa seraya mendekatinya. Seorang pria paruh baya berwajah lumayan tampan dengan tubuh atletis itu bernama Tyo. Dialah sutradara yang ditunjuk untuk menangani sinetron ini. Dan konon kabarnya berkat usaha sang sutradara pula Nissa mendapat prioritas pertama untuk casting peran utama sinetron tersebut.

"Hai Nissa apa kabar? Gimana perjalanan tadi? Lancar khan?", sapa sang sutradara itu tersenyum.

"Syukurlah semua lancar-lancar aja Pak Tyo", balas Nissa dengan tersenyum manis.

"Gimana? Siap untuk casting sekarang?", tanya Tyo lagi.

"Siap. Tapi emm..", jawab Nissa lagi dengan nada bimbang. "Kok, yang ada disini keliatannya cuma kru film sama sutradara aja sih Pak?", selidik Nissa lanjut.

"Ohh,itu. Begini Nis, artis-artis pendukung lain yang akan dicasting kebetulan datangnya agak siangan dikit. Sedangkan calon lawan main kamu lagi ada masalah dijalan tol. Tadi dia udah calling ke handphone-ku ngasih tau kalo dia bakalan telat datang. Begitu loh ceritanya. Kebetulan aja kamu duluan yang nyampe disini.", jawab si sutradara.

"Oh begitu..", sahut Nissa manggut-manggut mengerti.

Lalu singkat cerita hijaber vokalis sabyan gambus tersebut diperkenalkan kepada sang produser sekaligus sang pemilik rumah produksi.

"Nis, kenalkan ini Pak Harry, produser kita yang akan menyaksikan langsung casting kamu hari ini", ujar Tyo memperkenalkan Nissa pada si produser.

"Apa kabar Pak? Saya Nissa", ujar artis cantik berhijab itu seraya mengulurkan tangan.

Sambil tersenyum misterius pria yang disapa itu membalas sapaan Nissa seraya menjabat tangan halus si artis berhijab itu, "Ah ya, saya Harry". Pria bersosok tubuh sedang namun tidak kalah atletis dari Tyo nampak memandangi Nissa dari atas kebawah seakan matanya sedang mengagumi keindahan lekuk tubuh Nissa yang dibalut pakaian tertutup namun agak ketat.

"Wah,wah,wah. Aku nggak menyangka, penampilan kamu beda banget sama yang di tivi. Lebih cantik kalo melihat langsung!", puji si produser.

"Ah bapak! Biasa aja kok", sahut Nissa tersenyum malu dengan wajah merah merona mendapat pujian seperti itu.

"Ok deh! Untuk menyingkat waktu coba Nissa mulai casting sekarang. Tyo, kasih dia script", titah Harry pada Tyo. Lalu seraya sang sutradara menyerahkan naskah kepada artis berhijab itu Harry berujar, "Ok, sekarang coba kamu baca mainkan perannya".

"Ya pak!", sahut Nissa sumringah kala menerima script itu ditangannya.

Namun saat sang artis berhijab mulai membaca naskah itu nampak raut wajahnya yang cantik itu sedikit mengernyit. Harry yang melihat perubahan pada mimik muka Nissa seakan sudah menduganya segera berujar,"Kenapa Nissa? Kamu keberatan? Memang...... dalam naskah itu ceritanya kamu baru saja diculik dan hendak diperkosa oleh para penjahat. Dan memang akan ada adegan dimana nanti kamu diikat di ranjang sebelah sana. Nah, pada saat shoot dimulai kamu harus bisa menampilkan ekspresi dan akting yang meyakinkan kala kamu menangis dan memohon untuk dilepaskan. Paham?".

Nissa sang artis berhijab itu nampak menunjukkan wajah ragu dengan adegan seperti itu. Ia tidak menyangka jika test castingnya langsung akan ada adegan yang berat seperti ini. Gadis berhijab tersebut nampak tercenung sesaat.

"Nis?? Lho kok malah bengong. Apa kamu nggak sanggup dengan peran ini?", sergah sang produser tak sabar. "Kalo kamu nggak sanggup, ya udah kita batalin aja casting hari ini dan biar kita casting artis lain yang sanggup.", sergah Harry lanjut seakan memojokkan Nissa yang sedang berpikir ulang.

Sesaat kemudian artis cantik berhijab itu nampak menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Nissa kemudian beringsut menuju ranjang lalu berbaring di tempat tidur yang berada diruangan itu. Kru film yang berada disitu segera bekerja mengikat tangan dan kaki artis berhijab itu ke ujung tempat tidur membentuk huruf X.
Wajahnya yang cantik berbalutkan hijab merah satin itu terlihat cemas dan was-was saat kemudian mulutnya disumpal.

"Rileks dong! Adegannya cuma sebentar aja kok. Saya yakin begitu kamera rolling kamu akan enjoy. So, coba sedikit tenang. Ok?", ujar Tyo berusaha menenangkan Nissa.
Lalu Nissa mengangguk pelan dan ia nampak jadi sedikit lebih tenang.

"Ok! Kamera roll.. Action!", seru Tyo. Adegan pun dimulai dan nampak seorang pria yang diplot sebagai si penjahat memasuki set melangkah mendekati Nissa dan membuka sempal mulut gadis berhijab itu.

"Tolong lepaskan saya?! Jangan apa-apakan saya?!", seru Nissa kala mulai berakting.

Namun tiba-tiba, "Cuuttttt..!! Aduh Nissa! Nggak ok akting kamu, kurang meyakinkan! Ulangi lagi..!!!", teriak Tyo yang tak puas dengan adegan itu.
Mulut Nissa pun kembali disumpal dan adegan diulang.

"Cuutt?..!!!! Ya ampun Nissa! Kamu ini bisa akting nggak sih? Ulang!!!", seru Tyo kesal karena tak puas, sementara Nissa merasa mulai tak nyaman dengan semua ini. Jika harus diulang sekali lagi, ia berpikir untuk menyudahi semua ini dan segera pulang.

Adegan kembali diulang, Nissa bersiap menunggu sang pemeran penjahat untuk masuk, namun kali ini ia sangat terkejut.
Kali ini yang mendatanginya bukanlah sang pemeran penjahat tadi melainkan Harry sang produser bersama Tyo si sutradara! Dengan wajah ketakutan mata Nissa melotot kala melihat sang produser dan sutradara yang sudah bertelanjang dada mendekatinya. Panik, sang artis berhijab yang sedang terikat diranjang itu segera menoleh ke sekeliling ruangan itu. Kosong! Ruangan itu telah ditinggalkan oleh para kru film tadi. Sekarang yang ada tinggal mereka bertiga plus seorang jurukamera yang nampak serius sedang mengambil gambar mereka.

Bagaikan tersadar dari alam mimpi, Nissa pun segera bergerak berontak dan meronta- ronta berusaha melepaskan ikatan di tangan dan kakinya. Namun ikatan tersebut terlalu kuat. Sadar akan bahaya yang menghampirinya dan artis berhijab itu nampak tidak berdaya, air mata mulai meleleh membasahi pipi.

Harry kemudian naik ke ranjang seraya mengelus elus paha mulus Nissa dari luar rok panjang merah satin miliknya. Perlahan gerakan tangannya terus naik ke atas pangkal pahanya. Lalu jemarinya bergerak halus menggesek-gesek selangkangan Nissa dari luar rok panjang satinnya. Artis berhijab itu sontak berontak meronta-ronta dengan kala mendapat perlakuan tersebut. "Mmmphh?..hhhhmmm?!!", jeritannya tertahan oleh sumpalan kain dimulutnya. Wajahnya yang cantik terbalut hijab merah satin itu menampakkan amarah yang amat sangat. Namun apa daya semua itu sia-sia ikatan yang kuat di kedua kaki dan tangannya. Sejurus kemudian Harry berpindah keatas ranjang seraya menduduki kedua betis Nissa yang terlentang dengan kedua pangkal betis kakinya. Kini praktis rontaan kedua kaki artis berhijab itu terhenti karenanya. Dengan air mata berlinang tak berdaya ditatapnya pria yang berada diujung ranjang itu sedang asyik menyingkap rok panjang merah satinnya sepinggang. Bulu kuduknya merinding ketika merasakan tangan kekar seorang pria yang bukan muhrimnya itu menyentuh kulit pahanya dengan halus tatkala menyingkap rok panjang satin miliknya. Sekarang terpampanglah gundukan kemaluan nan halus terbungkus celana dalam berwarna krem.

Nissa si artis berhijab, hanya bisa menutup mata dengan tubuh tergetar menahan tangis kesedihan yang mendalam. Dia tahu, kalau hari ini akan menjadi sejarah kelam dalam kehidupannya. Karena itulah penyanyi berhijab itu hanya bisa diam pasrah membiarkan sang produser dan sutradara melucuti celana dalam serta kancing-kancing baju lengan panjang satinnya. Harry sang produser yang berada persis didepan selangkangannya yang telanjang itu menatap penuh birahi kemaluannya yang gundul. (Nissa ternyata rajin mencukur bulu kemaluannya). Kemudian dengan jemarinya pria itu menelusuri gundukan vagina wanita berhijab itu dengan lembut. Tyo sang sutradarapun tidak ketinggalan beraksi. Pakaian lengan panjang Nissa yang telah terbuka kancingnya hingga menyembulkan sepasang buah dada nan ranum itu sekarang menjadi bulan-bulanan permainan tangan Tyo. Dengan gemas diremas dan dipilin-pilinnya buah dada dan puting artis muda berhijab itu. Tubuh Nissa hanya menggeliat pelan dengan mata terpejam kala mendapat perlakuan tersebut. Hanya isak tangis yang tertahan saja yang keluar dari mulutnya yang tersumpal.

Untuk beberapa saat tubuh indah Nissa menjadi hiburan yang mengasyikan bagi kedua pria bejat itu. Buah dadanya diremas, dijilati dan dihisap oleh mulut Tyo. Begitu juga vaginanya, Harry dengan rakusnya menguak, menjilati serta menghisap liang surgawi artis berhijab tersebut. Tak ada bagian tubuh Nissa yang lolos dari jamahan tangan dan mulut jahil kedua pria tersebut. Artis berhijab itu hanya bisa mengutuk dalam hati atas tindakan bejat kedua pria tersebut terhadap dirinya yang masih suci ini. Namun sebagai seorang manusia biasa yang juga punya kelemahan lama kelamaan perlakuan yang awalnya dianggap sebagai sebuah siksaan itu perlahan berubah menjadi suatu sensasi yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Nafas si artis berhijab itu perlahan mendengus naik turun tidak beraturan. Kemaluannya juga semakin lama semakin basah mengeluarkan cairan kewanitaannya. Secara naluri, tubuh Nissa kini mulai terangsang. Dalam hati, artis cantik berhijab itu mengutuk tubuhnya yang tidak dapat menahan rangsangan birahi kedua pria bejat itu.

Kini kedua lelaki bejat itu telah tahu kalau artis cantik berhijab korban kegiatan mereka mulai terangsang birahinya. Sejenak mereka hentikan aksinya masing-masing. Sesaat Nissa menarik nafas lega kala pria-pria yang menjamahi tubuhnya itu berhenti beraksi. Namun mata artis cantik berhijab itu tiba-tiba terbelalak ngeri ketakutan kala kedua lelaki itu membuka celana masing masing. Penis-penis yang nampak tegak mengacung itu seketika membuatnya kembali meronta-ronta ketakutan, namun sia sia.

"Hei Tyo, pegangin kaki Nissa! Gue mau lepasin nih roknya!", titah Harry pada Tyo.

Tyo yang menuruti perintah bosnya itu segera memegangi kedua kaki Nissa. Setelah melepaskan kedua ikatan kaki si artis berhijab itu, Harry kemudian memelorotkan rok panjang satin yang tersingkap sepinggang tadi. Nissa si penyanyi berhijab itu kini hanya mengenakan rok dalaman merah muda serta blus satin lengan panjang yang terbuka kancingnya.

Kemudian sang produser yang telah telanjang bulat itu naik lagi keatas ranjang dan duduk bersimpuh tepat didepan selangkangan Nissa. Sambil tertawa mengejek, Harry mulai mengosok gosokan penisnya tepat diujung bibir vagina Nissa seraya menikmati ekspresi ketakutan gadis berhijab itu. Nissa yang seumur hidup belum pernah mengalami hal ini, menjerit tertahan dibalik sumpalan mulutnya ketika akhirnya penis besar berurat itu perlahan membelah bibir serta memasuki vaginanya.

"Ough Nissa, memekmu sempit banget sayangg....Ugghh!", racau Harry yang sedang berjuang merobek keperawanan Nissa. Wajah cantik Nissa yang terbalut oleh hijab ketat merah satin itu nampak mengernyit seraya kepalanya mendongak kebelakang menahan sakit. Dan beberapa saat kemudian penis produser itupun akhirnya sukses membobol keperawanan artis cantik berhijab itu. Nampak darah keperawanan Nissa mengalir dari pangkal pahanya.

Sesaat kemudian Nissa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan frustasi saat penis itu bergerak maju mundur di vaginanya. Rasa sakit, malu, marah dan menyesal bercampur aduk di dadanya.

Sambil menyodok-nyodok kemaluan artis berhijab itu, Harry membuka sumpalan mulutnya.

"Aakkhh!! Ssudahh..Ssakkitt....Ookkhh!", pekik mohon Nissa agar Harry berhenti memperkosanya.

Namun semua teriakan , tangisan dan rontaan Nissa malah makin membuat pria itu semakin brutal mendorong masuk penisnya, sehingga tubuh gadis berhijab merah satin itu terguncang guncang di ranjang.

Tyo yang sedari tadi berdiri disamping ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri tanpa basa-basi memaksa masuk penisnya yang besar ke mulut si artis berhijab merah satin yang sedang kepayahan disodok-sodok oleh penis Harry.

"Isap!! Kulum! Awas berani gigit!!!", ancam Tyo seraya menjambak hijab pendek merah satin Nissa.

Penis yang besar, panas, serta asin itu memenuhi rongga mulut dan bibir Nissa, membuat gadis berhijab itu tersedak-sedak kala penis itu mencapai tenggorokannya. Menghalangi jalan masuknya udara. Sambil memaju mundurkan penisnya di mulut si artis cantik berhijab itu, dengan kasar Tyo mencengkeram hijab dan kepalanya. "Ookkhh....Mmmphh...", hanya bunyi itu yang keluar dari mulut Nissa kala penis Tyo maju mundur didalam mulutnya.

Artis dan penyanyi berhjab itu hampir saja kehabisan nafas, beruntung sekali penis dimulutnya itu tidak terlalu lama berada dalam mulutnya. Tak lama kemudian, "Akkhh,.Nissaaaaaa...Nniihhh,..!!", seru Tyo yang telah mencapai klimaksnya seraya menyemburkan sperma dari ujung penisnya. Cairan putih dan hangat mengisi langsung mulut dan tenggorokannya. Membuat Nissa tersedak-sedak serta merasa jijik. Namun akhirnya artis berhijab itu bisa bernafas lega saat penis Tyo ditarik dari dalam mulutnya.

Kini hanya tinggal Harry yang masih bertahan menyetubuhinya. Dengan penuh semangat genjotan pria pemerkosa itu semakin lama semakin cepat sehingga mulut gadis berhijab ini hanya mampu mengeluarkan lenguhan-lenguhan menahan sakit serta birahi yang entah darimana datangnya.

"Oohh...iihh..oohh..iihh..", begitulah lenguhan Nissa kala menahan gempuran dan genjotan Harry terhadap vaginanya.

Hampir 15 menit lamanya Nissa digenjot oleh Harry dengan posisi terlentang. Tiba-tiba pria itu menghentikan genjotannya. Lalu dengan tubuh Nissa yang lunglai itupun dibaliknya hingga tengkurap. Diangkat bokong bulat nan padat itu hingga menungging keatas. Dengan gemas diusap-usap dan diremasnya bongkahan pantat bulat milik Nissa. Lalu seraya mencengkeram, Harry mulai menyodok-nyodok liang surgawinya dari belakang.

"Oouhh,..aaakkhh!!", teriak artis berhijab itu tatkala hentakan keras penis pria pemerkosanya menghujam keras dari belakang. Wajahnya yang manis terbalut hijab merah satin itu nampak mendongak dan merintih kesakitan sekaligus nikmat. Lalu disela-sela genjotannya, Harry meremas-remas buah dadanya seraya melepaskan baju satin merah lengan panjang Nissa.Tyo yang telah kembali tegang segera ikut beraksi kali ini dia duduk mengangkang didepan wajah cantik Nissa seraya kembali memaksanya untuk mengoral penisnya lagi. Dan dengan memegangi kepala Nissa yang terbalut hijab merah satin didorongnya penis itu maju mundur.

"SShhh..oooohhhhh,...ooohhhhh enak bangetttt kammuu Nisssssaaaaaaa!!", racau kedua pria yang sedang asyik memperkosa mulut dan vagina artis berhijab itu dari depan belakang.

Nissa yang tak berdaya lagi hanya bisa melenguh, ......"Emmhhh....Uummhhhh", suara yang tertutup oleh derasnya hujaman penis Tyo dimulutnya. Matanya terpejam seraya kedua tangannya mencengkeram pangkal paha Tyo erat.

Betapa pemandangan yang menggairahkan! Bagaimana tidak? Artis cantik berhijab pendek itu sudah telanjang hanya rok dalamannya yang berwarna pink tersingkap sepinggang sedang menungging. Dua orang pria sedang sibuk menyetubuhinya dari depan dan belakang.

Tubuh Nissa yang sudah amat kepayahan menghadapi serangan penis pemerkosanya mendadak bergetar hebat. Nampaknya Nissa telah mencapai puncak orgasmenya. Dan bersamaan dengan itu pula, "Aaahh, Nissssaaaaaaaa!! Nniihhh!!", teriak Harry kala mencapai puncak orgasmenya sembari menyodok dalam-dalam penis ke dalam liang surga Nissa.
"Crrooottt,,.crooot,,.crottt", sperma sang produser itupun menyembur kedalam rahim sang artis berhijab. Dan tak lama kemudian Tyo pun menyusul dengan memuncratkan spermanya di wajah Nissa. Sebagian muncratan sperma Tyo nampak membasahi hijab pendek merah satin yang dikenakan Nissa.

Mereka bertiga pun tersungkur lemas diatas ranjang itu dengan Harry menindih tubuh Nissa yang sedang tengkurap sedangkan Tyo nampak terduduk lemas mengangkang didepan kepala artis berhijab itu.

Setengah jam kemudian kedua pria itu kembali melampiaskan hasrat birahinya yang terpendam selama ini terhadap Nissa sang artis berhijab. Nampak Tyo sedang duduk dibangku yang ada samping ranjang sedang memangku Nissa yang diposisikan duduk membelakanginya. Sedangkan Harry sang produser itu nampak berdiri diatas ranjang asyik memaju mundurkan penisnya kedalam mulut Nissa seraya memegangi kepala yang terbalut hijab merah satin itu.

Hampir seharian mereka memperkosa tubuh sintal milik Nissa si penyanyi muda berhijab itu sepuas-puasnya tanpa memberi kesempatan pada anak buah mereka untuk ikut mencicipi juga. Yah maklumlah, namanya juga bos. Masa yang enak mau dibagi-bagi?

Nissa yang telah dinodai seharian oleh si produser dan sutradara sinetron bejat itu, tidak dapat berbuat banyak setelah menerima ancaman mereka. Apabila ia buka mulut, rekaman perkosaan itu akan mereka sebarluaskan. Klise, namun ampuh.

Nissa, artis berhijab itu akhirnya pulang dengan membawa kisah kelam yang tak akan dapat diceritakannya. Bukannya job sinetron yang ia dapat melainkan sex job!
 
walaupun cuma ganti nama karakter, tapi gak apa lah, setidaknya dia berusaha
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
cerita kayak gini yang harus diperbanyak di SF Fiksi.
 
Walaupun copas ganti nama, tapi ga masalah ini baru penyegaran ketimbang cerita jkt48 melulu bikin bosen.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd