Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(copas) tukang lulur istriku

atlaksion

Adik Semprot
Daftar
24 Jan 2013
Post
109
Like diterima
114
Bimabet
Kring.., kring..!, Telepon di ruang
kerjaku berdering. "Hallo, pap. Mamah pulangnya agak malam, Istri pemilik
usaha ini, minta di temani jalan." Dan
bla-bla-bla, istriku ngoceh terus. Tapi
yang penting buatku, katanya dia tidak
enak dan kasihan sama Bu Eka (tukang
lulur). Daripada ngebatalin, ya udah..,
akhirnya aku yang menggantikan istriku
luluran.

Jam 04.00 sore aku sampai di rumah.
Rupanya Bu Eka belum datang. Jadi aku
sempat makan sedikit. Belum habis
makanannya, Bu Eka sudah berada di
muka pintu gerbang. Karena sudah biasa,
dia langsung masuk dan membereskan
kamar olah raga (biasanya di pakai
istriku untuk senam dan luluran).
Sebelumnya pembantuku, Ning namanya
sudah aku beritahu, kalau istriku tidak
luluran, yang luluran aku. Sambil
membawa air putih, pembantuku
menyampaikan, kalau Bu Eka sudah
menungguku untuk luluran.

"Sore Bu..", sapaku sambil membuka
baju dan celana panjang. Tinggal
memakai celana dalam saja. Mestinya
seperti istriku, kalau luluran tidak
memakai apa-apa. Tetapi karena aku
cowok dan baru kali ini luluran, tidak
enak juga rasanya, kalau ikutan polos.
Bisa dibilang baru kali ini aku ngobrol
banyak dengan Bu Eka. Katanya, dia
sudah lama menjadi tukang lulur. Kira-
kira 10 tahun dan menjadi tulang
punggung keluarga. Dia bercerai dengan
suaminya sudah 5 tahunan dengan
menanggung 2 anak remaja. Sambil
tiduran (karena di lulur), aku perhatikan
Bu Eka. Umurnya kira-kira 45 thn.
Kulitnya putih (turunan chinese),
tingginya kira-kira 165 cm, beratnya 60
kg, dan berwajah menarik. Sekali-kali Bu
Eka menunduk, sambil menggosok
badanku dengan lulur, wah.., tangan Bu
Eka ini termasuk lembut juga. Mungkin
karena tiap hari ngelulurin, jadi lembut
kali. Aku benar-benar tidak menyangka
kalau Bu Eka memiliki payudara yang
besar. BH-nya berukuran kira-kira 38D.
Sampai-sampai brung di bawah pusarku
bergetar, terangsang. Ingin rasanya
memasukkannya ke dalam lubang
kemaluan Bu Eka. Tapi aku tidak mempunyai keberanian untik itu, takut
ketahuan istri, bisa gawat! Sambil nyoba-
nyoba aku pancing-pancing Bu Eka.

"Bu.., pernah nggak ngelulur laki-laki?",
sambil bertanya aku sibakkan celana
dalam. Maksudnya supaya dia ngelulur
juga selangkaanku. "Sering Pak, Malah ada anak remaja,beberapa langganan saya suaminya juga sering luluran".
"Nggak malu Bu? Kalau sampe ada yang
buka celana, trus ibu pasti liat barang
terlarang khan?", Coba-coba kupancing
dia. Nah.., kelihatannya dia sudah mulai
terbawa suasana hot.
Sambil ketawa dia bilang, "Ya.., nggak
dong Pak, khan ngeliat aja, nggak di
apain, paling dipegang aja". Nah..,
feelingku mulai merasa ini bisa
dimainkan juga. Pikiran kotorku mulai
beraksi.

"Kalau gitu, saya buka celana dalamnya
ya.., bu? Biar bisa di lulur di
selangkangan, kan dakinya banyak di
situ". Tanpa banyak ba.., bi.., bu..,
celana dalam kulepas, kini aku bugil di
depan Bu Eka, dengan penisku yang
mendongak ke atas. Berdiri tegak
dengan jantannya. Kulihat ekspresi
mukanya sedikit, entah kaget atau
takjub, melihat penisku yang besar dan
panjang.
"Lho.., kog? Udah gede.., Pak, adik
kecilnya" katanya, tapi matanya tetap
tidak berkedip memandang penisku.
Mulai terbakar birahinya.
"Wah.., ini sih belum apa-apa Bu, kalo
dipanasi bisa tambah greng lho?, kataku
sambil tangannya kupegang dan aku
letakkan di atas penisku. Tapi Bu Eka
bukannya mengelak, malah tangannya
mulai memain-mainkan penisku. Gila..,
acara lulurannya jadi berubah..! Tangan
Bu Eka benar-benar lembut dan halus.
Di mainkannya kemaluanku dengan
mesranya. Diremeess, diusap-usap,
sedikit kocokan.., membuat kepala
penisku kian membesar. Kulihat juga Bu
Eka makin terangsang.
"Aah.., mhemm..", Tidak kusia-siakan
kesempatan ini, kulepas tangannya dari
penisku, langsung kumasukkan ke mulut
Bu Eka. Bibir seksinya mencium dan
mulai mengulum penisku, "Whoom..,
oopp.., whoomm.., whoop.., oopp!"
Bunyi mulutnya tatkala mengocok
penisku.
"Besar sekali.. Pak, sampe nggak muat
ke mulut saya", Sambil senyum Bu Eka
kembali beraksi. Masuk.., keluar..,
maju.., mundur.., penisku masuk ke
mulut Bu Eka.
"Uuhh.., oohh.., nikmat skali.., Bu..,
trus.., Bu.., aduh.., nggak tahan saya!"
Aku benar-benar merasakan
kenikmatan. Aku tahan spermaku yang
mau keluar, aku ingin keluar di dalam
lubang vaginan Bu Eka. Sambil aku
tahan, Bu Eka makin menjadi-jadi
memainkan penisku di mulutnya. Mulai
aku buka bajunya, kupegang
payudaranya yang besar, kuremas
dengan lembut, Bu Eka tambah
terangsang. Dari rintihan kecilnya, aku
tahu, dia sudah dibawah kendaliku. Aku
maki bernafsu.., dengan bangun pelan-
pelan, kulepas bajunya sambil bibirnya
dan big boobnya kucium, aku dan Bu Eka
seperti lepas kendali.., saling cium..,
peluk. Badanku yang masih berisi lulur
menambah hangatnya pergumulan.
Payudaranya yang besar menempel di
badanku. Bergetar nafsuku.
"aah.." Bu Eka sedikit mengerang,
sewaktu payudaranya kucium dan
kugigit-gigit. Posisinya sekarang di
bawah, telentang! Dari payudaranya
kutelusuri (aku jilati) perutnya "cup..,
csrut..", lidahku mulai bermain. Semua
detial payudaranya kucium, kujilati..,
meluncur ke bawah, perutnya.., ke
bawah lagi.., waah.., luar biasa.., bau
badan Bu Eka begitu harum. Tinggal
selangkah lagi lidahku bermain, hingga
kutemukan bulu-bulu halusnya yang
menyembul dari celana dalamnya.
Sedikit usaha terlepas sudah celana
dalamnya. Kelihatan bulu-bulu hitam
menyembul makin lebat. Aku melongok
ke bawahnya, bulu-bulu hitamnya
kusibakkan.., terlihat lubang kenikmatan
yang berwarna merah muda menantang.
Aku tidak tahan! Kujilati semuanya..,
bulu-bulunya.., clitorisnya.., lubang
vaginanya. Sisi-sisi vagina Bu Eka
memang sedikit keluar, aku hisap,
"Sruup.., cuupp.." semuanya!
"Aahh.., Oooh.., aduh nggak tahan..,
Pak..!" Erangannya menambah nafsu
liarku, tidak henti-hentinya kujilati
vaginanya dan clitorisnya aku kulum,
kugigit-gigit kecil, sampai akhirnya,
"aah.., aduh.., saya keluar..", sambil
berusaha duduk menghadap ke arahku.
Akupun langsung berdiri. Kuarahkan
penisku ke arah bibirnya, "Slup..,
mhom..", dikulumnya sekali lagi
penisku.
"Oooh.., bagus Bu.., trus masukin
semuanya.., hisaap.., Bu.." kulumannya
membuatku semakin mabuk kepayang.
Dari ujung penis hingga ke biji pelerku
semua bersih.., dihisep.., dikulum..,
masuk.., keluar, "oohh.." Karena kita
sudah makin memuncak, aku tarik
penisku, kucium Bu Eka sambil tiduran,
kakinya menjulur ke bawah tempat
tidur. Pahanya kubuka, lubang
kenikmatannya sedikit terbuka.
Pelan tapi pasti penisku mulai masuk,
"Bleep..", sedikit basah.., Sreet..,
bleep.., penisku maju mundur
menembus lubang kenikmatan Bu Eka.
Semakin lama semakin dalam aku
benamkan penisku, hingga menembus
bagian dalamnya.., cairan Bu Eka makin
banyak keluar.
"Oohh.., saya keluar.., pak!", Sambil
badannya mengelinjang orgasme. Aku
benar-benar seperti kuda liar, lepas
kendali. Aku suruh Bu Eka nungging,
lubang pantatnya kelihatan jelas, aku
gosok-gosokan penisku di lubang
duburnya, sambil penisku turun ke
bawah mencari lubang kenikmatan Bu
Eka. Kuintip lubang vaginanya, gila!
Bagaikan sumur dalam yang tidak ada
ujungnya.
"aahh.., aduh.., Pak..? Bu Eka menjerit
kecil. "Sreet.., bleep.., penisku masuk
ke lubang vaginanya. Lalu kupompa Bu
Eka.., "Bleepp.., sreet..", bunyi penisku
dan vagina Bu Eka, bersatu padu.
"Aahh.., oohh.., keluar.., Bu..!"
Bersamaan dengan air maniku keluar,
Bu Eka juga mengerang, "aahh..".
Croot.., crot! air maniku keluar dari
dalam lubang Bu Eka. Hangat.., penisku
masih terbenam. Terasa disedot. Bu Eka
sengaja memainkan lubangnya, sambil
berbalik memciumiku, kupeluk Bu Eka,
Mesra!
Jam 09.00 malam istriku sampai di
rumah, diantar sopir kantornya. Panjang
lebar dia cerita tentang kegiatannya
dengan ibu pemilik perusahaan. Sambil
muji badanku, "tambah putih dan bersih
lho.., Pap..? Pinter ya.., Bu eka
ngelulur." Aku hanya mengangguk saja,
no comment! Padahal dalam hati,
pikiranku melayang membayangkan
lubang Bu Eka!
 
ternyata .... ah, jadi keras nih ..... aaaahhhh
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd