Part 3 - Pembalasan
A = Alvin (Aku sendiri)
R = Rekan kerja ku di tempat yg lama (Mantan Pacar)
M = Suami dari R
B = Kakak kandung dari A (Kasus ke 4)
F = Polisi (Anak mantan bos ku)
V = Junior kerja di tempat yg lama
O = Suami dari V dan rekan kerja M (Bull)
P = Rekan kerja M (Bull)
T = Rekan kerja M (Bull)
Dede G = Putri Kandung R
Tante H = Ibu Kandung R
Om D = Ayah kandung R
Y = Adik Kandung R
N = Istri P
L = Rekan F (Polisi)
Bang Sa = Abang sepupu F (Polisi)
Om S = Paman F (Polisi)
Bapak/Pak J = Ayah Kandung F
Ibu/Bu Y = Ibu Kandung F
Beberapa bulan setelah kehamilan, ku pikir semua udah kembali damai. Aku pun balik fokus pada pekerjaanku (maklum budak corporate) beberapa kali juga nengok dede G (kalo pengen nengok mamanya gak boleh, soalnya udah ada yg punya walau rada" pea)
Sampai suatu hari pas di perjalanan ke tempat kerja, R menelponku. Dia minta tolong antar ke rumah mamanya sekarang juga.
Nah disinilah pikiran udah mulai macam" tapi yd deh ke sana aja dulu. Setelah izin sama bos, aku pun berangkat ke sana sampe di sana dia udah stand by sama dede G di teras lengkap dengan tas gede.
A = "Ada apa sampe mesti pulang ke rumah mama?"
R = "Nanti ku jelasin di sana, ayo berangkat."
A = "Dede G belom ada setahun R masa naek motor, pesen G*car aja nanti ku kawal dari belakang."
R ="Terserah yg penting udah gak di rumah ini lagi."
Singkat cerita sampailah kami ke rumah Tante H, gak lama pulanglah Om D (Ayah kandung R) dia juga izin dari kantor.
Dede G langsung dikasih ke Y (Adik Kandung R). Duduklah kami berempat di ruang tengah, di sini R bilang kalo mau cerai sama M. Dia juga bercerita tentang perilaku seks M yg menyimpang. Orang tua R tenyata baru tau dan ngamuklah mereka berdua pas tau anaknya dijadikan objek seks semata apalagi pas R cerita tentang depresi dia saat menikah.
Ternyata semalam R habis cekcok lagi sama M, dikarenakan M mulai kumat lagi pengen cuckcold dan selama sebulan ini M terus menerus ajak R untuk sesi cuck lagi.
Saking takutnya akan ide gila M yg mungkin terjadi seperti dulu (Lihat part 1). R pindah ke kamar tamu, gak berani keluar kamar saat M pulang, dia stock makanan, minuman, susu bayi dan popok di dalam kamar. Pintu kamar pun selalu dikunci dan hanya dibuka saat M pergi.
Aku sangat kesal sama M, R sampe dibikin trauma begini. Mungkin saja ada hal gila lainnya yg sudah M lakukan ke R tapi tidak R ceritakan ke aku karna malu. Kali ini udah gak kata ampun lagi, aku udah komit mau jalanin rencana yg dulu pernah aku rancang.
Sore itu juga aku pergi ke rumah B (Kakak kandung A dari kasus 4). Aku ceritakan semua tentang permasalahan R dan M. B yg dengar itu pun langsung panas karna keinget dengan adiknya yg meninggal karna cukcold.
Malam itu aku datang ke basecamp sama B buat temui F (Polisi dan Anak Mantan Bos ku). F adalah orang yg jadi pendamai antara kami dan keluarga N, N kami aniaya hingga cacat akibat kelakuan dia yg jadi bull terus bikin A hamil tapi tidak mau tanggung jawab hingga akhirnya A bunuh diri.
(Lihat kasus 4).
Aku jelaskan rencanaku, awalnya dia sempat menolak tapi setelah kuyakinkan kalau kali ini enggak sampe cacat cuma dibikin trauma dan malu di depan keluarganya akhirnya dia bersedia bantu.
Proses eksekusi kami tunda sampe surat cerai keluar. Sambil menunggu kami lacak rumah O, P, dan T. Seminggu setelah surat cerai pas hari minggu kami pun berangkat untuk eksekusi.
Target pertama adalah M.
Kami berlima, aku, B, F dan 2 rekannya datangi rumah M. Kami minta dia tanda tangani surat perceraian dia dengan R.
Awalnya dia menolak tapi setelah aku kasih liat video rekaman saat sesi 2, 3 dan 4 dia pun tak berkutik.
Kami jelaskan kalau di video itu jelas kalian melakukan pemerkosaan tapi dia ngebantah kalo R itu istrinya jadi dia bebas melakukan apapun terhadap istrinya.
Aku yg udah terlanjur kesel akhirnya jambak kepalanya terus paksa liat video di hp. Aku perbesar suaranya.
A = "Lu liat pake mata lu bego, di sini istri lu nangis dia bahkan memohon sama lu buat dilepasin tapi gak lu lepasin kan. Ini udah termasuk pemerkosaan."
M = "Tapi kan dia menikmati.."
A = "Gak ada istilahnya orang diperkosa menikmati bangsaaat. Lu kasih dia obat perangsang ya udah pasti hormon estrogen dia menguasai akal. Otak lu dimana sih sebagai manusia?? Di kontol??"
F = " Vin sabar vin..
Begini mas, justru istri mas sendiri lah yg melakukan penuntutan terhadap mas, dan dia bersedia bicara di pengadilan. Bukti sudah ada, korban sekaligus saksi juga udah siap bicara, anggota saya yg lain juga udah stand by di dekat rumah O, P, dan T untuk menangkap mereka. Sekarang terserah mas, mau tanda tangan atau kami bawa ke kantor".
Akhirnya M pun pasrah dan mau tanda tangan tapi...
A = "Tar dulu, bukan itu yg harus pertama tanda tangani tapi ini..."
M = "ini apaan??
A = "Baca aja dulu"
Yg aku sodorkan adalah selembar surat perjanjian.
Isi surat perjanjian
1. M harus menandatangani surat perceraian antara dia dengan R
2. Hak asuh anak (Dede G) jatuh kepada R
3. M bersedia untuk di pukuli oleh A dan rekannya B selama 5 menit. Setelah pemukulan maka masalah antara A dan M dianggap selesai sampai di sini dan dilarang untuk diungkit di masa depan.
M = "Kenapa harus ada beginian segala? Terus ini apa maksudnya poin no 3?"
A = "Biar masalah gua sama lu selesai di sini, tapi terserah lu. Kalau gua mah ngikutin alur aja."
F = "Saya saranin mas, mending ikutin aja biar masalahnya gak makin panjang."
A = "Cuma 5 menit kok, sebentar itu mah."
M pasrah, dia tanda tanganilah ke 2 surat tersebut.
B = " Yd yuk kita mulai, biar cepet selesai."
A = "Sebentar, ada yg mau gua tanyain. M knapa lu bisa jadi suka cuckcold? Gua pengen tau penyebabnya. Lu berubah jadi orang yg enggak gua kenal tau gak, knapa lu bisa jadi kaya gini."
Di sini M cerita kalo O lah yg pertama kali mengenalkan dia sama cuckcold, dia jugalah yg menyarankan untuk sesi Cuckcold. 1 tabir akhirnya terungkap. O lah dalang semua ini. Jadi gak sabar aku pengen ketemu dia.
A = "Yd B, dimulai aja."
B = " Ok, woiiii sini lu."
F = "Sabar B, ini timernya belom aku set loh. Inget, jangan sampe cacat atau mati. Berhenti saat aku bilang stop.
Yak.. mulai!"
B = "SALAM OLAHRAGAAAAAA."
Aku biarkan B gebukin M, aku lebih pilih makan kue cucur yg tadi ku beli di pasar.
F = "Kamu gak ikutan vin?"
A = "Males, aku lagi laper bang. Malahan juga, dulu aku udah pernah mukulin dia."
F sama 2 rekannya cuma geleng" kepala aja liat kelakuan kami berdua.
F = "STOP."
B = "HAH?? Belom 5 menit bang..."
F = "Kalau diterusin nanti dia mati"
A = "Lu belom puas?"
B = " Hehehe.... Belom."
A = " Yd, 2 berikutnya jatah lu. Tapi si O milik gua. Deal?"
B = "Deal"
F = "Kalau udah selesai, ayo kita pergi."
A= "Sebentar bang.
M gua kasih tau 1 hal, R sama sekali tidak tau soal ini. Ini murni inisiatif gua, jadi kalau mau balas dendam. Balaslah ke gua. Tapi gua harap ini semua selesai di sini. Dan gua saranin mending lu periksain diri lu ke psikiater."
Ku ambil ke 2 kertas tersebut lalu lanjut ke target ke 2 yaitu kostan T.
Kami lakukan hal yg sama terhadap T, kami paksa dia tanda tangan surat perjanjian. Isi surat perjanjian sama dengan surat perjanjian M. Bedanya poin 1 dan 2 tidak ada dan langsung ke pemukulan 5 menit.
Karena teriakan T saat dipukuli, para penghuni kost pada keluar dan suasana sempat panas tapi berkat F dan 2 rekannya suasana jadi kondusif terlebih saat aku menunjukkan rekaman dimana mereka gangbang R. Para penghuni kost akhirnya balik kanan gak mau ikut campur.
Lanjut ke rumah P
Kami lakukan hal yg sama seperti kepada T, bedanya adalah kami harus menonton keributan rumah tangga antara P dan N (Istrinya P) dulu sekitar 5 menitan. Tau gitu beli jajanan dulu di warung.
N = "Kamu gak punya otak mas, kita punya anak perempuan loh. Coba kamu bayangin kalau itu adalah anak kita. Apa kamu gak punya hati nurani??"
F = "Sudah bu, tidak baik memperlihatkan kekerasan di depan anak kecil. Mending sementara ibu ajak jalan anak ibu ke depan. L (Rekan F) tolong temenin ibu ini sebentar.
L = "Siap ndan. Mari mbak bawa anaknya sekalian."
N = "Hajar yg keras pak, biar kapok."
Dan akhirnya ronde 3 pun dimulai. Aku sebagai pemain cadangan masih menyimpan tenaga buat ronde ke 4.
Terjadi hal unik setelah sesi pemukulan, kami dibuat nunggu sama L dan N serta anaknya N sampai sejam lebih.
Pas balik mereka langsung minta maaf katanya keasikan makan seblak sambil ngobrol.
Sue bener,,, L taunya malah ambil kesempatan SSI binor. Binornya juga koplak, laki lagi digebukin eh dia malah makan seblak. Dasar keluarga cemara.
Lanjut langsung ke rumah O tapi pas sampe F malah suruh nunggu.
A = "Kita nunggu siapa bang?"
F = "Bang Sa (Abang sepupu F) sama Om S (Pamannya S)."
Bang Sa dan Om S juga polisi dan punya jabatan yg cukup tinggi.
A = "Ngapain mereka ke sini bang?"
F = " Kamu tau gak ini rumah siapa?"
A = "Rumahnya O kan??"
F = "O itu menantunya Pak Haji Z. Yg megang wilayah sini, kamu pasti pernah dengar kan."
B = "Wah,,, penyakit ini mah vin."
A = "Sarang serigala ternyata.
Jangan" Bapak yg nyuruh Bang Sa dan Om S kesini?"
F = "Iya, atas perintah Ibu."
A = "Knapa Abang kasih tau..."
F = " Aku gak ngasih tau mereka, mereka tau sendiri. Kamu lupa kalau mata Bapak ada di mana-mana. Biarpun anak asuhnya udah pada mencar tapi dia selalu tau tentang kalian semua.
B = "Jadi gimana?? Lanjut gak?"
A = "Lahir di jalanan."
F = "Besar di jalanan."
A,B,F = "Patang Arang Digertak Orang. Hahahaha...."
F = "Yuk turun, mereka udah sampe."
"Hutang nyawa dibayar nyawa
Hutang darah dibayar darah
Biarkan api amarah membara
Karena malam ini ku menginginkan darah" ~ The Guardian Ancient (19 Naga)
ใคใฅใ