Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Dapat Three in One.......Sepaket

candracakep

Semprot Lover
Daftar
11 Jan 2014
Post
279
Like diterima
378
Bimabet
Ketika aku kembali dari kantor, kulihat istriku sedang mengobrol dengan seorang wanita berumur kira-kira 29 tahunan, di sebelahnya ada gadis yang umurnya kira-kira 16 tahun. Setelah kuletakan tas kantor di kamar tidur aku ikut nimbrung mengobrol dengan istriku dan tamunya yang aku ketahui wanita itu adalah calon pembantu di rumah kami, seorang janda cerai dengan anak gadisnya yang putus sekolah.

Malam itu aku berembuk tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itu mengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami. Alasanku itu karena istriku sedang sibuk-sibuknya mengurus bisnis MLMnya dan karena pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.

Keesokan harinya sekitar jam 5:00 sore wanita itu dan anak gadisnya telah berada di rumahku untuk melakukan tugas sebagai pembantu, sebut saja wanita itu Nani Putri dan anak gadisnya Santi. Karena rajinnya kerja kedua pembantuku itu, maka Santi kuijinkan untuk meneruskan ke SMU atas tanggunganku. Kulihat di wajahnya tersenyum kegirangan.

“Terima kasih Pak, Santi senang sekali bisa meneruskan sekolah, terima kasih Pak, Bu.”
“Ya, tapi kamu harus rajin belajar, dan kalau sudah pulang sekolah kamu harus bantu ibumu,” kata istriku sambil berpelukan dengan Santi, kulihat di wajah ibunya Nani pun terlihat keceriaan.

Enam bulan berlalu sejak Nani dan Santi bekerja di rumah kami, aku berbuat mesum dengan Nani sewaktu istriku pergi keluar kota untuk urusan bisnis MLMnya. Hari itu hari Sabtu, malamnya istriku ke Yogya dengan kereta api, karena Sabtu kantor libur sementara Santi sedang sekolah, aku melihat Nani yang sedang berdiri di dapur membelakangi aku yang sedang masuk dapur selesai mencuci mobil. Aku tertegun melihat tubuh Nani yang mengunakan baju terusan warna hijau muda agak tipis sehingga terbayanglah tali BH dan celana dalam yang keduanya berwarna hitam menutupi bagian vitalnya. Pantatnya yang padat dan seksi serta betisnya yang terbungkus kulit putih dan mulus bentuknya seperti membunting padi, membuatku merasa tersedak seakan-akan ludahku tidak bisa tertelan karena membayangi tubuh Nani yang indah itu.

Tiba-tiba Nani berbalik dan kaget melihatku yang baru saja membayanginya.
“Eh.. Bapak, ngagetin saya aja.”
“Eh.. Nani boleh saya duduk, saya mau tau kenapa kamu cerai, kamu mau menceritakannya ke saya.” Pura-puranya aku bersikap begitu.
“Eng.. gimana yach.. saya malu Pak, tapi bolehlah.”
Akhirnya aku duduk di meja makan sementara Nani menceritakan sejarah hidupnya sambil terus bekerja mempersiapkan makan siang untukku. Akhirnya aku baru tahu kalau Nani itu menikah di usia muda, 17 tahun dan setahun kemudian, dia melahirkan Santi. Dia bercerai 2 tahun yang lalu karena suaminya yang suka mabuk, judi, main perempuan, suka memukulinya, dan pernah hampir membunuhnya. Dia tunjukkan bekas penganiayaan suaminya padaku. Dapat kulihat pada punggung Nani, ada bekas tusukan pisau. Aku tertegun mendengar ceritanya sementara Nani seakan mau menangis membayangi jalan hidupnya yang tragis itu. Kulihat begitu berat bayangan penderitaannya di matanya sewaktu dia bercerita. Karena rasa kasihanku, spontan kurangkul tubuh Nani.

“Sudah, Nani.. jangan nangis.. sekarang kamu sudah bisa hidup tenang di sini bersama anakmu, lupakan masa lalumu yah.. saya minta maaf kalau hal itu membuatmu harus mengingat lagi pengalaman buruk itu.”
“Iya.. Pak.. saya dan Santi.. berterima kasih sekali.. Bapak dan Ibu baik.. pada kami.”
“Ya.. sudah.. sudah.. jangan nangis terus.. nanti Santi pulang.. kamu malu deh.. kalau lagi nangis.”
Nani tetap menangis terisak-isak dalam rangkulanku, air matanya membasahi kausku tapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lain karena kedua payudaranya yang montok itu, menyentuh bukit dadaku dan menekannya. Hal itu spontan membuat gejolak nafsuku meningkat. Tanpa sengaja bibir mungilnya kucium lembut dan membuat dirinya gelagapan.
“Aaahh.. Bapak!”
Tapi sejurus kemudian dia membalas kecupanku dengan lembut sekali diikuti lidahnya memainkan lidahku yang membuatku semakin berani berbuat nakal terhadapnya.

“Pak.. sshh..”
“Kenapa.. Nani..?”
“Tidak.. Pak.. aahh.. tidak apa-apa.”
Kuangkat roknya dan aku meraba pantatnya yang padat lalu kutarik ke bawah celana dalam warna hitam miliknya sampai dengkul, pahanya kuraba dengan lembut sampai memeknya tersentuh. Nani mulai bergelinjang, dia membalas dengan agresif leher dan pipiku diciuminya. Ditekannya erat payudaranya yang kenyal itu ke dadaku. Kami terus berciuman mesra dan penuh nafsu sambil terus menekankan dada kami lebih erat lagi. Kumainkan jariku pada memeknya, kutusuk memeknya dengan jari tengah dan telunjukku hingga agak basah.

“Aahh.. Pak, enak sekali deh..”
“Nani.. bagaimana kalau kita lanjutkan ini di kamarku?”
“Saya sih mau aja Pak, tapi kalau nanti Ibu tahu gimana?”
“Ah, ibu khan lagi ke Yogya, lagi pulangnya ‘kan hari Selasa.”
Kugiring Nani ke kamarku, sampai di kamar kututup pintunya dan langsung kusuruh Nani untuk menanggalkan pakaiannya. Nani langsung menuruti keinginanku, seluruh pakaiannya ditanggalkan hingga dia pun bugil. Yang agak mengagetkanku ternyata Nani memiliki tubuh yang indah, tidak kalah indah dengan istriku! Nani dengan tinggi sekitar 167 cm memiliki payudara yang kencang dan montok dibungkus kulit yang putih bersih, pinggul Nani agak kurus tapi pantatnya yang agak besar dan padat, serta memeknya yang ditutupi bulu halus agak lebat, membuatku seakan tidak bisa menelan ludahku. Kalau aku beri nilai tubuh Nani nilainya 9.9, hampir sempurna.

“Bapak, baju Bapak juga dilepas dong, jangan bengong melihat tubuh Nani.”
“Nani, tubuhmu indah sekali, lebih indah dari tubuhnya Ibu.”
“Ah, masa sih Pak?”
“Iya Nani, tahu gitu kamu saja yang jadi Ibu deh.”
“Ah Bapak bisa aja nih, tapi kalau Nani jadi Ibu, Nani mau kok jadi ibu ke dua.”

Aku langsung menanggalkan pakaianku dan batang kemaluanku langsung menegang keras dan panjang. Kuhampiri Nani langsung kucium bibirnya, dipeluknya erat-erat diriku, tangan mungil Nani meraba-raba tubuhku, dari leher, dada, perut hingga ke batang kemaluanku. Tak lama batangku itu dikocoknya, sementara liang memeknya kusentuh dan kutusuk-tusuk dengan jariku, kami bergelinjang bersamaan. Dengan spontan kami menjatuhkan diri bersamaan ke tempat tidur. “Nani, kamu mau nggak hisap kontol saya? nanti saya jilatin memekmu?” Nani hanya mengangguk lalu kami ambil posisi 69. Batang kemaluanku sudah digenggam oleh tangannya lalu dijilat, dikulum dan disedot sambil sesekali dikocoknya. Liang memeknya sudah kujilati dengan lembutnya, memeknya mengeluarkan bau harum yang wangi, sementara rasanya agak manis terlebih ketika biji klitorisnya terjilat lidahku.

Bermenit-menit lamanya kami asyik beroral seks, dengan erangan dan rintihan yang sahut menyahut. Ketika keluar cairan ejakulasinya, putih kental membasahi dan tumpah dari liang memek itu, langsung kutelan habis. “Aaakkhh.. aakkhh..” rintih Nani kelojotan. Tak lama kemudian giliranku yang kelojotan. Pejuhku pun keluar dari batang kemaluanku membasahi muka Nani tapi dengan sigap dia langsung menjilat dan menelannya hingga habis lalu “helm” dan batangku dibersihkan dengan lidahnya. Setelah itu, aku merubah posisi, aku berbaring sedangkan Nani kusuruh naik dan jongkok di selangkanganku. Nani tampak berinisiatif. Janda muda yang doyan seks ini, mengulurkan tangannya untuk menggapai batang kemaluanku. Lalu diarahkannya batangku itu masuk ke liang memeknya. Tapi karena liang memek Nani yang sudah lama tidak dimasukan senjata laki-laki, agak sempit rasanya saat kucoba tembus dengan batangku. Setelah kucoba dengan beberapa kali sodokan, barulah memek itu dapat dengan lancar tertembus batang kemaluanku.

“Blleess.. jlebb.. jlebb..”
Kulihat Nani agak menahan nafas karena batangku yang besar dan panjang ini mulai menembus memeknya, hingga ke bagian terdalam liangnya.
“Heekkh.. heekkhh.. punya Bapak gede banget sih Pak, tapi Nani suka deh rasanya sodokannya sampai perut Nani.”
Tubuh Nani dinaik-turunkan dan sesekali berputar, sewaktu berputar aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
“Nani, memekmu enak sekali, batangku kayak diperas-peras oleh memekmu, terus terang Bapak baru kali ini merasakannya, Nani enak sekali.”

Sambil terus turun naik, aku dengan rakusnya mengulum payudara Nani, sedangkan Nani tak lepas-lepasnya mencakar dan melumati putting-putting dadaku. Dia juga melakukan hal yang sama di perutku. Tak ada otot-otot di dada dan perutku yang luput dari cakaran dan gigitannya. Setengah jam kemudian, aku merubah posisi dengan batang kemaluanku masih di dalam memek Nani, aku duduk dan kuangkat tubuhnya lalu kubaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur dengan kaki Nani menggantung, kutindih tubuhnya sehingga membuat sodokan batangku jadi lebih terasa ke dalam lagi masuk memeknya.

“Aakkhh.. aakkhh, iya Pak enakan gaya gini.” Payudaranya yang mancung dan puting yang agak kecoklatan tak lepas kucium, kuremas dan kusedot-sedot sejak tadi. 30 menit kemudian kami ganti posisi lagi, kali ini kami berposisi doggie-style, liang memeknya terus kusodok oleh batang kemaluanku dari belakang, Nani menungging aku berdiri. Kuhentak-hentakkan batanganku agar dapat masuk lebih dalam lagi ke memek Nani yang sempit dan legit ini. Kala kulihat di jendela kamar itu, kulihat bayangan sepasang lelaki dan perempuan yang sedang asyik bergulat penuh nafsu. Bayanganku dan Nani sendiri. Keringat yang membanjiri tubuh sang lelaki, membuat otot-otot kekarnya yang bersembulan, tampak terlihat jelas. Begitu pula dengan Nani, keringat yang membasahi tubuhnya membuat tubuhnya yang molek itu semakin seksi dan menggairahkan saja kelihatannya. Akhirnya bermenit-menit kemudian, Nani pun menjerit kencang….
“Akhh.. arghh.. sshh.. sshh.. Pak, Nani keluar nih.. akhh.. sshh..”

Keluarlah cairan ejakulasinya dari memek Nani yang membasahi dinding memeknya dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalamnya sehingga memek itu agak licin, tetapi tetap kusodok lebih keras lagi hingga 10 menit kemudian aku pun merasa ingin menembakkan cairan ejakulasinya dari kemaluanku.

“Nani.. saya juga mau keluar nih, saya nggak tahan nich..”
” Pak.. oohhh… tolong keluarin di dalam saja yach.. oohh… aaahh… saya mau coba kehangatan pejuh Bapak, aahhh… ooohhh… saya pun sdiap jadi ibu kedua….”
“Crroott.. croott.. crroott..”

Keluarlah pejuhku membasahi liang memek Nani, karena banyaknya pejuhku hingga luber dan menetes ke paha Nani. Lalu kulepaskan batangku dari memeknya dan kami langsung terbaring lemas tak berdaya di tempat tidurku.

Lima menit kemudian yang sebenarnya kami ingin bermain lagi, tapi tiba-tiba aku mendengar suara Santi dari luar kamar tidurku. Spontan kami pun tersentak kaget. Setelah berpakaian lengkap, kusuruh Nani keluar kamarku untuk menemui Santi. Rupanya Santi, anaknya, sudah ada di ruang makan, dia tampak mencari-cari ibunya setelah pulang dari sekolah.
Malam harinya setelah Santi tertidur, Nani kembali masuk kamarku untuk bermain birahi lagi denganku. Malam itu persenggamaan kami menjadi jauh lebih liar dan bernafsu. Aku sukses meraih 3 kali ejakulasi dengan 10 kali orgasme, sedangkan Nani berhasil meraih 9 kali ejakulasi dengan 12 kali orgasme.

Keesokan harinya, setelah aku terbangun kira-kira jam 8:00, aku keluar kamar. Aku mencari Nani, bermaksud ingin menggaulinya sejenak, tapi yang aku temukan hanya Santi yang sedang menonton TV. Rupanya aku baru ingat kalau setiap Minggu pagi Nani pergi berbelanja ke pasar. Setelah mandi kutemani Santi yang lagi duduk di karpet sambil nonton TV, sedangkan aku duduk di sofa.

“Santi.. gimana sekolah kamu..?”
“Baik.. Pak, bulan depan saya mau ulangan umum.”
“Mmm, ya sudah kamu belajar yang rajin yah, biar Ibumu bangga.”
“Pak, boleh Santi tanya?”
“Iya, kenapa Santi..?”
“Kemarin ketika Santi pulang sekolah, Santi kan cari ibu Santi, pas buka kamar Bapak, Santi melihat Bapak dan ibu Santi lagi telanjang terus Santi lihat kalau Ibu Santi ditusuk dari belakang oleh Bapak, ada sesuatu punya Bapak yang masuk ke badan ibu Santi, maaf yach Pak, Santi lancang. Mama Nani lagi diapain sih sama Bapak?”
“Hah, jadi kamu sempat melihat ibumu telanjang?”
“Iya Pak, tapi kok Mama Nani kayaknya keenakan ya. Santi jadi kepingin dech Pak kayak mama Santi.”
“Kamu serius San, kamu mau?”
“Iya Pak.”

Kulihat Santi tersipu malu menjawab pertanyaan dariku, sementara rok Santi tersingkap sewaktu duduknya bergeser sehingga pahanya yang putih mulus terlihat oleh mata nakalku yang berpengalaman ini, dan membuatku langsung terangsang. Kusuruh Santi duduk dipangkuanku.

“San, sini kamu duduk di pangkuan Bapak.” Ketika dia berdiri menujuku, aku membuka resleting celanaku dan kuturunkan celana dalamku lalu aku keluarkan batang kemaluanku yang sudah menegang, sebelum Santi duduk di pangkuanku, celana dalamnya yang putih kuturunkan sehingga memek mungil putih bersih milik gadis 16 tahun ini ada di hadapanku, menyerbakkan aroma wangi dari memeknya yang ditutupi bulu-bulu halus dan langsung kujilat dengan lembutnya. Santi memegang kepalaku dan tubuhnya menggeliat keenakan.

“Aahh.. sshh.. enak.. Pak.. enak.. sekali.”
Memek Santi yang masih muda itu terus kujilati karena rasanya manis-manis asin. Santi pun semakin menggelinjang, kira-kira 15 menit kemudian Santi mulai kejang-kejang dan basahlah memek itu oleh cairan ejakulasinya putih kental yang mengalir dari dalamnya, cairan ejakulasinya itu langsung kutelan habis.

“Arghh.. arghh.. Pak.. ada yang keluar nih dari tempat pipis Santi.. eugh.. eugh..”
Tubuh Santi langsung lemas tak berdaya, cepat-cepat kupangku. Batang kemaluanku yang mengeras kutempelkan pada memeknya yang basah. Tubuhnya kuarahkan menghadapku, kemeja yang dikenakan Santi kulepas sehingga dia hanya mengenakan baju dalam yang tipis, payudara Santi yang baru tumbuh terbayang di balik baju dalamnya, segera kulepaskan juga sehingga di mukaku terpampang payudara yang baru mekar ditutupi kulit yang putih bersih dengan dihiasi puting agak kemerahan, langsung kulahap dengan mulutku, kujilat, kugigit dan kuhisap membuat payudara itu semakin mekar dan putingnya mengeras. Sementara Santi masih tertidur lemas, batang kemaluanku yang sudah menempel di memek Santi yang masih sempit kusodok-sodokkan agar masuk, karena memek itu masih sempit. kumasukkan dua jariku untuk membuka memek itu, kuputar kedua jariku sehingga memek itu agak melebar dan basah.

Setelah itu kucoba lagi dengan batang kemaluanku, kusodok masuk batangku ke memek Santi yang memang masih sempit juga walau sudah dibantu dengan jariku. Akhirnya setelah 20 kali kutekan, masuklah helm kebanggaanku ke memek Santi. Santi mulai tersadar ketika batanganku menyodok memeknya, dia pun menjerit kesakitan.

“Aawww.. aawww.. sshh.. sshh.. aawww.. sakit.. Pak.. tempat pipis Santi.. sakit awww.. aawww..”
“Sabar sayang nanti juga enak.. sayang.. tahan ya.. sakitnya.. sebentar lagi..”

Kupeluk tubuh Santi dan menenangkannya dari rasa sakit pada memeknya yang robek oleh batang kemaluan milikku yang memang ukurannya king size ini. Batang kemaluan yang sudah merasakan banyak memek perempuan dan gadis…

Sodokkanku pada memek Santi kupelankan untuk mencegah rasa sakitnya dan 10 menit kemudian Santi mulai merasakan kenikmatan.
“Ahh.. ahh.. arghh.. arghh.. Pak.. sekarang tidak sakit lagi.. sekarang jadi enak.. aahh.. aahh..”

Hampir setengah jam kemudian tiba-tiba Santi mengeluarkan cairan ejakulasinya dari dalam memeknya berikut tetesan darah dan langsung tubuh Santi lemas lagi. Aku menyadari bahwa aku telah membobol keperawanan Santi.

“Arrgghh.. Pak.. Santi.. lemmaass..”
Aku agak kaget juga melihat keadaan Santi yang secara tidak sengaja kubobol keperawanannya tapi karena sudah tanggung terus kugenjot batanganku ke memek Santi yang sudah ejakulasi itu. Beberapa menit kemudian keluarlah pejuh dari dalam kemaluanku dengan derasnya memasuki liang memek Santi hingga meluber ke pahaku.

“Crroot.. crroott..”
“Ssshh.. sshh.. aahh.. nikmatnya.. memek.. gadis ini..”

Langsung kucabut batang kemaluanku dari memek Santi dan kubaringkan Santi yang tertidur lemas di Sofa. Sisa pejuhku yang masih melekat di memek Santi kulap dengan bajuku hingga bersih, sesudah itu kurapihkan baju Santi dan kubiarkan Santi yang tertidur di Sofa, aku lalu pergi ke kamar mandi, membersihkan tubuhku sendiri.

Sepuluh menit kemudian Nani, datang dari pasar sedangkan aku sudah memakai baju lagi. Sejak saat itu aku bermain birahi dengan istriku jika dia di rumah, dengan Nani jika istriku pergi dan Santi sekolah, dengan Santi jika istriku dan Nani pergi. Aku lakukan sudah hampir 3 bulan lamanya merasakan kenikmatan memek dari tiga perempuan cantik, binal, dan seksi di rumahku ini. Tapi sekarang aku sedang bingung sebab 2 bulan yang lalu kudengar istriku mendapat berkah bahwa dia hamil 1 bulan, 1 bulan yang lalu giliran Nani yang kuketahui bahwa dia hamil 1 bulan juga, sekarang 2 minggu yang lalu setelah kuajak Santi periksa ke dokter dia pun sudah hamil 1 bulan juga.
 
wahhhh mantappp nih brooo ...
lanjutin cerita nya broo ...
misal tanpa di ketahuin istrinya ... setelah itu nani tau anak nya juga di gauli sama bapak nya itu hingga hamil, dan nani minta pertanggung jawaban juga untuk nani ..
tapi ternyata bapak nya itu minta nani dan santi di gugurkan kandungan nya, dan nani serta santi setuju tapi dengan syarat bapak nya bertanggung jawab atas biaya hidup mereka berdua. tetapi kisah sex mereka terus berlanjut hingga ada orang baru.

saran aja broo hehhee
 
Boleh juga cerita-nya, Gan ..
Enak juga tuch ada 3 available meki dalam 1 rumah ...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Itu tandanya masa nikmatnya sudah selesai.

Sekarang waktunya panen anak, 3 anak dari 3 perempuan.
Dan panen masalah. Hahaha

:Mantap:

Seru gan lanjut lagi.
:)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd