Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Dema dan Dunia Zombie

**
Tak terasa waktu menunjukkan 2:00 dini hari, aku terbangun dan langsung berjalan ke luar tenda, sementara Matthew masih tertidur pulas.

Di luar, tak ada aktivitas sama sekali, mungkin masih pada tidur, pikirku. Aku pun menyalakan rokok filterku. Kuhisap rokokku dalam-dalam, sambil menikmati udara dini hari dan embun khas pegunungan.

Batang demi batang rokok kuhisap, tak terasa sudah 5 batang rokok kuhabiskan pagi itu sambil menunggu yang lain bangun, aku pun masih melanjutkan hisapan rokokku, hingga aku cukup dikagetkan dengan seseorang yang memelukku dari belakang. Ya, posisiku memang membelakangi tenda, karena ada batu cukup besar yang bisa kududuki, dan viewnya bagus.

"Kok gak bangunin aku sih honey?," "Cuuuuup," sebuah kecupan hangat mendarat di pipi kananku.

"Eh, pacarku udah bangun nih," aku pun memutar kepalaku dan langsung mengecup mesra bibir Mia.

"Kamu dari jam berapa udah di luar sayang?," ucap Mia

"Hmmm kurang tau deh sayang, pokoknya ini batang rokok keenam hehe," ucapku

"Muaaaaah gemes deh aku sama kamu," Mia pun kembali mencium gemas pipiku, lalu melepas pelukannya dan sekarang duduk di sampingku.

"Rokok?," Aku menawarinya rokok

"Rokokku bukan ini sayang, rokokku spesial, tuh hihi," dengan genit Mia menunjuk ke arah kontolku yang tertutup celana training.

"Heh nakal ya pagi-pagi," ucapku sambil membalas senyum manisnya

"Hihi biarin sama pacar sendiri ini," jawabnya

Aku pun yang gemas kemudian mematikan rokokku dan menciumnya, kulumat bibirnya yang sensual dengan penuh kelembutan.

"I love you honey," kembali mia mengucapkan cinta kepadaku

"I love you too Mia Helvetia," aku pun kembali melumat bibirnya, hingga akhirnya....

"YAAAA TEROOOS AJA TEROOOOS, YANG LAIN MAH NGONTRAK, DUNIA PUNYA KALIAN LAH UDAH," Matthew keluar dari tenda

Aku dan Mia pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapannya.

"Haha apa sih Matthew bisa aja," ucap Mia malu-malu

Tak lama kemudian, aya dan ica keluar tenda.

"Kita siap-siap yuk, udah mau jam 3 nih," ucap Aya

"Eh BangSat mana?," tanya Mia

"Oiya masih tidur kali ya?" balasku

Sesaat kemudian, keluarlah Satrio dari tendanya dengan hanya mengenakan sarung dan tshirt.

"KAYAKNYA ADA YANG CAPE BANGET YA, SEMALEM TIDUR JAM BERAPA SIH BangSat?" ucap Matthew dengan intonasi mengejek sambil mengerlingkan matanya ke arahku, aku pun cekikikan dibuatnya.

"Eh kamu kenapa cekikikan sayang? Itu kenapa Matthew kayak gitu ke BangSat? Kayak ngejek gitu?" ucap Mia penasaran

Aku pun membisikkan perihal kejadian Satrio ngentotin ica ke telinga Mia

"Satrio fucked ica last night," ucapku sambil berbisik pelan

"O....M....G really honey?" Mia terkejut mendengar ucapanku sambil menatapku.

Aku hanya tersenyum kepadanya sambil menggerakan bibirku tanpa bersuara, "iya bener," anggukku.

Mia pun tertawa sambil menutup mulut dengan tangannya.

"Haha nggak Matt, mungkin udaranya enak jadi gue nyenyak banget tidurnya. Udah yuk kita siap-siap, rapiin tenda lalu berangkat," ucap Satrio

Kami pun membereskan tenda dan peralatan.

Akhirnya sekitar pukul 3:10, kami pun melanjutkan perjalanan. Kami pun bersyukur, sepanjang perjalanan tidak ada gangguan suatu apapun dan lancar sampai puncak.

Tepat pukul 5:15 pagi, kami pun sampai di puncak, sudah cukup banyak pendaki lain yang juga telah berada di puncak dengan berbagai aktivitas, ada yang mendirikan tenda, memasak dan lain-lain.

"Alhamdulillah kita udah sampe puncak, makasih ya temen-temen udah berkomitmen sampe puncak. Inilah yang kalian dapatkan, setimpal kan?" ucap Satrio sambil menggerakan tangannya menunjuk ke arah sunrise yang sebentar lagi akan tampak.

"Yuk gelar tenda dulu sebelum sunrise," ucap Satrio

Lalu kami pun menggelar tenda kembali. Setelah selesai menggelar tenda, kami pun disuguhi pemandangan yang luar biasa. Ya sunrise sudah tampak sempurna menyapa para manusia yang berada di atas sana.

"Indahnya," ucap Aya sambil merentangkan tangannya dan berputar

"It is beautiful, isn't it?" Ucap Mia kepadaku sambil menyenderkan kepala ke bahuku

"Yes. As beautiful as you." ucapku singkat sambil tersenyum.

Mia pun tersenyum lalu memeluk tubuhku.

Aya yang melihatku dengan Mia bermesraan lantas bertanya pada Matthew yang berdiri di sebelahnya. "Eh matt mereka...?," ucap aya tanpa menyelesaikan ucapannya

"Iya ay, mereka pacaran," jawab Matthew singkat

"CIYEEEE ADA YANG JADIAN TAPI GAK BILANG-BILANG NIH," ucap aya ke arahku dan Mia

Aku dan Mia berbalik badan menatap aya dan tersenyum kepadanya.

"Hah Dema sama Mia pacaran?" ucap ica

"Iya ca, liat aja noh mesra begitu," balas Matthew.

Kami pun berlanjut menikmati sunset yang berada di depan kami.

"Ay, ada yang mau aku omongin sama kamu," ucap Matthew yang masih di sebelah aya.

"Iya matt, mau ngomong apa?" balas Aya

Matthew tiba-tiba berlutut di depan aya sambil memegang kedua tangannya

"Biarkanlah, matahari pagi ini menjadi saksi, bahwa ada seorang lelaki yang berusaha mendapatkan hati, dari wanita yang ia cintai," Matthew dengan mantap mengucapkan kalimat itu di depan semua orang yang ada di puncak.

"Eh matt....kamu...," wajah aya tampak memerah karena Matthew menembaknya di depan banyak orang

"Trima.....trima....trima....," orang-orang ramai-ramai menyebutkan kata itu kepada aya agar menerima Matthew.

"Matt, bangun." ucap Mia

Matthew pun lalu berdiri.

"Makasih ya, kamu ....telah berusaha mengenyahkan rasa malumu di depan banyak orang demi mendapatkan cintaku, sungguh aku terharu melihatnya... I said yes..."
Aya menerima cintanya Matthew


"Horeeeeeeee" semua orang yang berada di puncak menyelamati Matthew yang cintanya diterima aya.

Matthew pun mencium kening aya lalu mereka berpelukan.

"Aaahh so sweet," ucap Mia di sebelahku sambil kembali memelukku dari arah samping

Aku pun hanya tersenyum melihatnya, ternyata kalimat cintaku berhasil membuat aya luluh.

Ya asal tahu saja kalimat yang Matthew ucapkan ke aya tadi berasal dari ucapanku.

"Tingal satu lagi nih, BangSat gak nembak ica nih BangSat?" aya menggoda BangSat

"Udah ay semalem, nembaknya di dalem pula," sahut Matthew yang membuat kami semua tertawa

"Hahaha udah udah, yuk siapin sarapannya," ucap Satrio memgalihkan topik. Dia memang sudah menembak ica, namun berkahir dengan penolakan.

Para wanita pun menyiapkan sarapan. Setelah kami sarapan dan rebahan sebentar, jam 10 pagi kami turun dari puncak.

Kami pun sudah sampai pos pertama atau pos registrasi pukul 18:30. Satrio pun mengurus administrasi dengan petugas lalu kami semua naik mobil yang telah kami carter untuk kembali ke stasiun. Kami pun sampai tepat waktu ke Stasiun yang akan membawa kami kembali ke Jakarta.

Jam 2 siang keesokan harinya, kami sudah tiba di Stasiun Gambir, lalu dijemput supirnya Mia. Kami pun sampai rumah Mia sekitar jam 4 sore.

"Kalian kalo mau istriahat dulu istirahat aja dulu di rumah, udah aku siapin kamar kok," ucap Mia kepada kami semua

"Kayaknya aku pulang duluan deh mi, aku nebeng BangSat soalnya," ucap ica

"Iya sorry ya guys, gue harus balik ke rumah malem ini jadi gak bisa lama-lama," ucap Satrio

"Kita pulang dulu ya semua," ucap Ica

Lalu ica dan Satrio pun pulang.

"Yuk istirahat dulu aja di kamar, nanti pulangnya maleman aja," ucap Mia kepada Matthew dan aya.

"Yuk ay," Matthew menarik tangan aya ke kamar.

"Eh sayang apa sih, masa di rumah Mia kita bobo bareng sih? Malu tau," ucap aya sambil menahan tarikan tangan Matthew

"Ih gapapa sayang, gapapa kan mi?" ucap Matthew ke Mia.

"Hahaha iya Mat, gih kalian ena ena dulu mumpung papa mamaku gak ada di rumah," jawab Mia terkekeh

"Okeeeee mi gaaaaas," ucap Matthew sambil berjalan ke arah kamar dengan aya.

Aku dan Mia pun hanya tersenyum melihat tingkah Matthew.

"Yuk honey," Mia menggandeng tanganku menuju kamarnya.

Aku pun masuk ke kamarnya Mia, lalu kuangkat tubuhnya Mia dan merebahkannya ke kasur, selanjutnya gak usah diceritakan dengan detail lah ya, kami bercinta dengan panas sampai malam, sampai akhirnya kami berdua sangat lelah setelah kurang lebih 3 ronde aku mengentotnya.

Sementara Matthew dan aya memulai dengan saling berciuman, Matthew yang udah lama mengincar aya begitu bernapsu melumat bibir aya, aya pun yang terbawa suasana meladeni permainan bibir Matthew. Tak lama kemudian, t-shirt aya pun sudah tanggal, menyisakan beha dan hotpantsnya yang ia pakai. Matthew pun membuka behanya dan menyembul lah payudara aya. Sedang namun pas di genggaman. "Sluuuurp..sluuurp," Matthew menjilati puting aya sampai kelojotan

"Shhhhhs yes sayang isep nipple aku sayang," aya meracau

Matthew pun menghisap puting aya, tak lama kemudian matthew melepas baju dan celananya, aya pun lalu meraba celana dalamnya Matthew dan mengeluarkan kontol Matthew, ia pun berlutut dan langsung menyepong kontol Matthew. "Shhhhh ah baby enak banget sepongan kamu," racau matthew

Setelah 5 menit, Matthew pun mengangkat tangan aya lalu mereka berciuman kembali, sesaat kemudian matthew menghempaskan tubuh aya ke kasur dan melucuti hotpantsnya.

Matthew pun kemudian memainkan klitoris aya sebentar hingga basah, setelah cukup basah, tak menunggu waktu lama Matthew langsung memghujamkan kontolnya ke memek aya. "Bleeees," dibarengi dengan desahan aya yang keenakan.

"Ah ah ah ah ah enak banget sayang sodokan kamu," racau aya

Setelah setengah jam mencoba berbagai posisi, Matthew pun tak tahan lagi, ia melepas kontolnya saat posisi doggy lalu membalikkan badan aya. Aya pun yang mengerti langsung berlutut di depan kontol matthew dan menjulurkan lidahnya sambil menatap matanya Matthew. "Yes cum on me baby, i want your cum," ucap aya

Lalu..."Crooot...croot...crooot" semburan sperma Matthew memenuhi wajah dan mulut aya, aya pun tanpa buang waktu langsung menelan spermanya, lalu menggunakan jari-jarinya untuk membersihkan sisa sperma di wajahnya, tak lupa aya juga membersihkan sisa sperma di kontol matthew.

"Aaaha enak banget sayang memek kamu,"puji Matthew

"Makasih sayang, kamu juga enak," senyum aya.

Mereka pun kemudian tidur tanpa mengenakan sehelai benang pun.

Besoknya aku dan Matthew pun pulang dari rumah Mia, sementara aya pulang dijemput driver.

"Thanks ya semua, see you at campus," ucap Mia. Mia lalu menghampiriku sambil memelukku, "Miss you already honey, jangan nakal ya," ucap Mia sambil mencium bibirku. Aku dan Mia pun berciuman di depan Matthew dan aya.

Tak mau kalah, Matthew pun menghampiri aya dan mencium bibirnya. "Love you sayang, jangan nakal," ucap Matthew.

Kami pun akhirnya pulang setelah driver aya tiba di rumah Mia.

"Bye semuaaa,"

"Byeeee,"
 
Terakhir diubah:
**

Perjalanan cintaku dimulai dari sini. Ya, Mia adalah pacar pertamaku, dan cinta pertamaku juga. Sementara Matthew dan aya pun sama, mereka.sedang dimabuk cinta. Kehidupan seksku semakin menggila di masa kuliah ini, apalagi aku sudah punya pacar, semacam "legitimasi" untuk bebas melakukan apapun dan kapanpun aku mau.

Ya kira-kira begitulah gambaran kehidupan percintaanku dengan Mia, hampir setiap hari aku ngewe dengan Mia. Aku dan Matthew pun hampir tiap hari nyamperin Mia dan aya ke rumah dinas papanya Mia di dekat kampus, lalu kami melepaskan hasrat kami di kamar masing-masing. Begitulah memang kehidupan seksku, semakin ke sini kehidupan seksku semakin liar saja.

Sudah hampir setahun aku berpacaran dengan Mia, lalu tibalah saat yang menyedihkan itu, Mia lulus kuliah dan papanya berencana memasukkan Mia ke Oxford atau Cambridge untuk menempuh pasca sarjana. Mia pun menangis di pelukanku, bercerita kepadaku, bahkan dia bilang ke papanya bahwa dia ingin menikah saja denganku. Aku pun cukup kaget mendengar pernyataan Mia, karena terus terang saat itu aku baru semester 5 dan sama sekali belum berpikir untuk menikah.

"Honey, please marry me, take me somewhere, I cant live without you," Mia berucap kepadaku sambil sesenggukan di kamar kostku.

"Sayang, aku mau banget nikahin kamu, tapi papaku juga pastinya akan melarang aku untuk menikah sebelum lulus, dia sudah wanti-wanti sama aku untuk menikah pas sudah dapat pekerjaan," balasku berusaha menenangkan.

"Please honey aku gak mau ninggalin kamu, aku gak sanggup jauh dari kamu," ucap Mia.

"Iya sayang, aku gak bakal ninggalin kamu kok," ucapku

"Terus aku harus gimana sayang? aku bingung. Aku pun awalnya menolak, aku jelaskan sama papaku kalo aku pengen bikin bisnis sama aya tapi papaku tidak setuju, ia ingin aku melanjutkan pasca sarjana dan doktoral di Inggris, ," ucap Mia sesenggukan

"Sayang, kamu harus nurut ya, aku yakin itu yang terbaik buat kamu, lagi pula kita kan masih bisa komunikasi lewat video call, bbm dan sosmed," ujarku

Setelah kutenangkan, Mia akhirnya melunak.

"Tapi kamu susul aku ya honey, kamu S2 ke Inggris juga please," Mia memohon padaku

"Iya sayang, I promise," ucapku sambil memeluknya.

Sesaat kemudian datanglah Matthew..

"Eh ada Mia, sorry mi soalnya si Dema gak ngasih tau kalo ada kamu di sini." ucap Matthew

"Gapapa kok mat, aku juga cuma lagi curhat sama Dema, gak lebih," ucap Mia

"Gue ganggu gak? atau kalo nggak gue samperin aya deh, aya ada di rumah kan mi? Aku telpon gak diangkat," ucap Matthew.

"Iya dia tadi langsung pulang ke rumah matt, ada di rumah, paling lagi tidur matt," ucap Mia

"Lo sini aja nyet, Mia balik kok bentar lagi," ucapku

"Iya mat ini aku mau pulang, aku harus nyiapin materi buat revisi juga soalnya," ucap Mia

Aku pun berjalan ke luar lamar dan mengantar Mia pulang.

**

Tak terasa, tibalah waktunya kepergian itu, Mia yang masih sangat sedih memelukku di airport sebelum keberangkatan.

"Sayang, jangan ninggalin aku ya no matter what, aku usahain pulang sebulan atau dua bulan sekali ya, love you sayangku," ucap Mia sambil menangis dan memelukku.

"Iya sayang, hati-hati ya kamu. Jaga makanan, jaga sikap, dan jaga perasaan aku ya," aku pun menjawab dengan senyum manisku

Mia pun pergi, tampak papa dan mamanya pun mengantar kepergiannya.

Waku demi waktu terus berlalu, tak terasa 5 bulan setelah kami terpisah, kami sering bertengkar terkait masalah yang tidak pernah kami dapatkan selama kami tidak berjauhan. Mia sering kepo dengan aktivitasku, bahwa dia membayar ica dan menjadikannya mata-mata untuk memantau aktivitasku. Aku pun yang mengetahui hal itu merasa keberatan dan risih, beberapa kali aku bertengkar denganya perkara masalah ini. Tepat setelah 6 bulan kita terpisah jarak, kami pun sepakat mengkahiri hubungan, karena aku pikir sudah tidak sehat berhubungan seperti ini. Hampir setiap hari ada aja yang dipersoalkan. Kami pun lost contact semenjak itu

Lain halnya denganku, Matthew dan aya masih pacaran, seringkali mereka ngentot di kostku sampai aku berasa tamu di rumah sendiri. Ya, setelah lulus, aya juga lanjut ke S2, namun masih di kampus ini.

Setelah beberapa bulan berlalu, aku mendapat telepon dari aya yang memberitahuku bahwa ia baru putus dari Matthew

"Dem, Matthew selingkuh," ucap aya membuka obrolan di telepon

"Hah? Masa sih? Matthew itu sayang banget sama kamu lho ay," ucapku sambik berusaha membela matthew

"Hehe aku juga berpikirnya begitu dem, tapi ya gimana semua pria sama aja, kerjaannya nyakitin doang," ucap Aya

"Nanti aku coba tegur dia ay," jawabku singkat, lalu kami pun mengakhiri obrolan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd