Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Desa Cipogoh

Status
Please reply by conversation.
Chapter 2 : Ingatan Malam Itu


Balai Desa Cipogoh (Malam Hari)

“Ini aneh banget, kenapa badan aku jadi sangat sensitif, ya? Kenapa juga tadi aku teriak kayak gitu?” tanya Yuli pada diri sendiri mengingat ketika dia berteriak seperti mendesah sambil melihat suami dan anaknya yang sudah tertidur.

Yuli yang tidak bisa tidur karena tubuhnya terasa panas dan tak nyaman kemudian memilih untuk keluar dari balai desa buat mencari angin segar. Berharap dia bisa mendinginkan sesuatu yang panas dan sangat menggebu-gebu pada tubuhnya.

Yuli berjalan melewati beberapa ruangan di balai desa tersebut yang kosong atau diisi dengan anak-anak Desa Cipogoh yang sudah tertidur. Namun ada perasaan aneh di hatinya itu ketika dia berjalan melewati lorong-lorong itu, tetapi dia tidak tahu apa hal aneh itu. Istri Rendi tahu kalau ada sesuatu hal yang aneh terjadi di Desa Cipogoh, tetapi dia tidak dapat menjelaskannya.

Saat Yuli berjalan menuju pintu keluar Balai Desa Cipogoh, tiba-tiba saja wanita cantik berambut panjang itu mendengar suara-suara aneh dan berisik dari salah satu ruangan yang ada di balai desa tersebut. Suara aneh itu semakin terdengar di telinganya secara intens ketika kakinya melangkah mendekati asal suara tersebut.

“Ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh ... ahhh....”

SLURP ... SLURP ... SLURP....

Betapa kagetnya Yuli ketika melihat kakak iparnya sudah dalam keadaan telanjang tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya dan dalam posisi menungging sambil menjilati batang kontol yang ada di depan wajahnya.

“Mbak Maya!” teriak Yuli dalam hati terkejut melihat apa yang dilihatnya sekarang sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.

“Slurp ... kontolnya enak banget, Pak. Slurp ... gak pernah bosen Maya sama kontol Pak Aryo,” ucap kakak Rendi itu di sela-sela jilatan lidahnya pada batang kontol.

Yuli tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya melihat hal itu. Posisi Maya itu sangat lah menggairahkan di mata Yuli. Entah apa yang istri Rendi itu pikirkan, matanya tidak bisa lepas dari tubuh wanita berambut pendek yang sedang menungging sambil salah satu kakinya itu terangkat ke atas, memperlihatkan lobang memeknya yang tanpa bulu.

“Mbak Maya, aku dengar kalau tadi dia bilang tidak punya pacar, tapi kenapa sekarang—” Yuli tidak melanjutkan ucapannya karena dia benar-benar shock melihat kakak iparnya sedang berbuat hal tidak senonoh seperti itu.

PLOK ... PLOK ... PLOK....

“Agrhhh ... entot terus memek Maya. Ahhh ... Maya Lonte, Maya Lonte kalian semua. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... nikmat banget. Ugrhhh ... NGENTOT!” teriak Maya yang raut wajahnya itu benar-benar binal. Lobang memek kakak Rendi itu sedang disodok dengan batang kontol, sedangkan dari depan mulutnya tersumpal dengan benda keras yang membuat dia sesekali terbatuk-batuk.

Mata Yuli tidak bisa lepas dari pemandangan yang ada di depan matanya. Awalnya dia mengira kalau Maya itu sedang dalam keadaan diperkosa oleh para pria tersebut. Namun ketika dia melihat raut wajah kakak iparnya yang seperti sedang menikmati hal apa yang dilakukannya itu, Yuli merasa pemikirannya itu salah.

“Ahhh ... memek Lonte dientot kontol. Owhhh ... owhhh ... owhhh ... genjot yang kenceng! Ugrhhh ... ngentot, ngentot, ngentot! Shhh ... keluarin pejunya di memek Maya Lonte. Agrhhh....” Maya mendesah menggila dengan raut wajahnya yang begitu nakal tidak dapat disembunyikannya. Sesekali lidahnya menjulur keluar dan ekspresi sangenya itu sangat lah menggairahkan.

“Mbak Maya, kenapa Mbak Maya begitu—” Yuli tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi raut wajah binal Maya itu benar-benar membuatnya iri. Payudara kakak iparnya itu terhempas ke sana ke mari mengikuti goyangan batang kontol orang yang sedang mengentotnya. Bahkan terdengar suara-suara sensual yang berasal dari hantaman pertemuan antara kedua kelamin manusia tersebut.

PLOK ... PLOK ... PLOK....

Yuli tanpa sadar sudah memegang daerah selangkangannya sambil mengintip perbuatan mesum kakak iparnya. Badannya terasa semakin panas dan tubuhnya menjadi sangat sensitif daripada sebelumnya.

“Kenapa, kenapa itu sangat menggairahkan sekali. Ahhh .. apa ini nyata?” tanya Yuli dalam hatinya.

Yuli mulai membayangkan batang-batang kontol itu berada di sekelilingnya, benda keras yang diselimuti cairan cinta berwarna putih kental yang berada di ujung kepalanya itu. Wanita cantik itu terjatuh dari tempatnya berdiri dan mulai memainkan daerah sensitifnya sendiri. Payudara besarnya itu diremas-remas dari balik bajunya dengan tangan kanannya. Sedangkan lobang memeknya yang sudah sangat basah itu digesek dengan tangan kirinya dari balik celana yang dipakainya.

“Shhh ... shhh ... shhh ... Mbak Maya. Ouwhhh ... owhhh ... owhhh ... Mbak. Shhh ... kenapa, Mbak. Ahhh ... kenapa gitu?” desah Yuli yang tidak menyadari kalau tempat dia sedang memainkan payudara dan lobang memeknya itu adalah tempat dia sedang mengintip kakak iparnya sedang melakukan hubungan sex.

Di saat Yuli terhanyut ke dalam nafsu birahinya. Tiba-tiba saja ada orang yang memegang pundaknya. Dia menengok ke belakang dan mencoba melihat orang tersebut. “Rendi, itu kamu?”

“Rendi, badan aku ngerasa panas banget. Aku pikir aku sekarang udah mabok,” ucap Yuli yang berpikir kalau orang yang memegang pundaknya dan berada di belakangnya itu adalah suaminya sendiri.

Pria yang berada di belakang Yuli itu sama sekali tidak menjawab ucapan wanita cantik itu. Malah dia dengan intens meremas-remas payudara istri Rendi dengan kerasnya.

“Shhh ... stop, Rendi! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... jangan di sini! Shhh ... kita gak bisa ngelakuinnya di sini, Ren. Owhhh ... owhhh ... owhhh ... Sayang berhenti, nanti semua orang ngeliat kita. Agrhhh ... Rendigrhhh....” Yuli mendesah dengan suara tertahan. Pikiran wanita cantik itu masih meyakini kalau orang yang sedang menjamah tubuhnya itu adalah suaminya sendiri.

Yuli memohon-mohon pada pria itu untuk menghentikan rangsangan pada tubuhnya. Bahkan yang tadinya pria itu hanya meremas-remas payudara Yuli saja, sekarang sudah mencupang leher wanita cantik itu dan memasukkan tangannya ke dalam celana istri Rendi.

Pria itu terus merangsang tubuh Yuli hingga beberapa menit sampai tubuh istri Rendi itu menjadi kelojotan. Wanita cantik itu mendesah-desah nikmat dengan suara tertahan sambil kedua tangannya itu berpegangan pada tubuh pria yang sedang memainkan tubuhnya. Sampai akhirnya rangsangan itu terus Yuli rasakan dan tubuhnya menjadi menegang dan mendapatkan puncak kenikmatannya.

“AGRHHH ... SAYANG. STOP! OWHHH ... BERHENTI, RENDI. AHHH ... AHHH ... AHHH ... RENDI, EGRHHH. AKU KELUARGHHH....” Yuli melenguh dan matanya menjadi sayu dengan posisi kakinya itu mengangkang lebar. Mulut wanita cantik itu juga terbuka lebar dengan lidahnya sedikit menjulur keluar dari sela-sela mulutnya yang mengucur air liurnya.

Kocokkan tangan pria pada lobang memek Yuli itu memberikan klimaks yang membuat liang kewanitaan istri Rendi itu menjadi sangat becek. Ditambah lagi dengan tontonan di mana kakak iparnya yang sedang dientot oleh banyak pria. Hal itu membuat sensasi yang diterima Yuli benar-benar sangat lah hebat dan membuatnya menjadi lupa diri.

*******​

Desa Cipogoh (Pagi Hari)

“Selamat pagi, Pak Rendi-Bu Yuli,” sapa Pak Aryo dengan ditemani beberapa warga Desa Cipogoh.

“Selamat pagi, Pak Aryo,” jawab Rendi. “Terima kasih atas sambutan pestanya tadi malem. Saya sampai ketiduran jadinya,” lanjut suami Yuli itu.

“Hehehe ... gpp, Pak Rendi. Mulai sekarang kita satu keluarga, kok,” timpal Pak Aryo dengan senyum seringai penuh arti di wajahnya.

Rendi berbasa-basi mengobrol dengan Pak Aryo dan warga Desa Cipogoh. Yuli sendiri hanya terdiam karena mengingat-ingat kejadian semalam yang terjadi pada dirinya. Dia berpikir apakah kejadian semalam itu semuanya nyata atau lah hanya mimpinya saja. Kalau bukan suaminya, lalu siapa pria semalam yang menyentuh tubuh dirinya dan sampai menyetubuhinya.

“Bu Yuli … kamu, gpp?” tanya Pak Aryo dengan bersikap seperti khawatir pada istri Rendi.

“Hehehe ... istri saya mungkin kelelahan karena tadi malem, Pak,” jawab Rendi.

“Hahaha ... mungkin aja, Pak Rendi. Mungkin Bu Yuli kecapean habis tadi malem di—” Pria berkepala botak itu tidak melanjutkan ucapannya. Namun sorot matanya tidak bisa lepas dari tubuh sexy Yuli yang ada di depan matanya.

“Iya, Mas Gendus. Mungkin masih perlu istirahat juga saya,” timpal Rendi yang tidak menyadari kalau suasana antara istrinya dan para pria yang ada di depannya sangat lah aneh.

Yuli masih memikirkan apa yang terjadi semalam pada dirinya. Siapa, siapa yang semalam menyentuh tubuhnya? Siapa yang semalam membuatnya klimaks? Siapa yang membuatnya sampai melakukan hal seperti itu?

Bayangan raut wajah kakak iparnya yang begitu binal dan sedang dientot oleh banyak pria itu juga masih jelas teringat di benak Yuli.

Yuli sangat yakin kalau semalam itu bukan lah mimpi. Tetapi dia masih tidak begitu yakin dengan ingatannya sendiri. Bayangan orang-orang yang melihatnya sedang bersetubuh itu kabur dengan perasaan nikmat saat tubuhnya itu mendapatkan puncak kenikmatan terhebatnya berkali-kali.



Bersambung....​



 
Terakhir diubah:
:pandapeace::pandapeace::pandapeace:



1. Mohon maaf dan pengertiannya kepada para Suhu kalau komen-komennya nanti tidak bisa aku balas satu persatu. Aku akan fokus dalam menulis dan tetap membaca semua komen yang masuk.

2. Apabila ada pelanggaran dalam post yang aku buat dalam bentuk apapun itu, mohon kepada Admin, Moderator, dan para Suhu berkenan menegur aku melalui komen ataupun DM.

3. Aku menerima semua kritik dan saran yang membangun dan aku akan mengabaikan semua komen-komen negatif yang masuk.

4. Silakan untuk memberikan saran ataupun ide cerita. Nanti pasti aku masukkan ke dalam notes dan mungkin saja bisa aku buat untuk jalan cerita karyaku selanjutnya.






:ampun::ampun::ampun:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd