Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Desa Cipogoh

Status
Please reply by conversation.
Chapter 4 : Berlari Dalam Kenikmatan


Balai Desa

PLOK ... PLOK ... PLOK....

Yuli tidak bisa melepaskan pandangannya pada batang kontol yang sedang mengentot lobang memek kakak iparnya. Wajah wanita cantik itu menjadi memerah dengan detak jantungnya berdetak dengan begitu cepat. Ekspresi nakal Maya itu benar-benar terukir jelas di otaknya bagaimana tubuh kakak iparnya itu dipermainkan oleh banyak pria.

“Ougrhhh ... terus entot memek Maya. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... nikmat banget. Ougrhhh ... kontolnya enak. Shhh....” Maya sudah terhanyut ke dalam nafsu birahinya. Tubuhnya sesekali teruntal ke depan dengan dorongan batang kontol di dalam lobang memeknya.

“Hehehe ... kenapa, Yuli? Lo sange lihat kakak ipar lo lagi dientot?” tanya pria yang sudah menjamah tubuh Yuli. “Ini putingnya udah keras banget!” sambungnya dengan mencubit puting payudara istri Rendi dan menariknya dengan keras.

“AGRHHH ... SAKITGRHHH....” teriak Yuli dengan mukanya meringis kesakitan.

“Lo sange ngeliat kontol gede masuk memek Maya kan, Yuli? Gak usah nyangkal, tubuh lo gak akan bohong,” bisik pria lainnya yang menjamah tubuh istri Rendi.

“Gak, kalian gila! Aku bakal laporin suamiku tentang semuanya!” teriak Yuli.

“Hehehe ... saat kamu kasih tahu Rendi, apa dia percaya? Kamu gak akan kasih tahu siapa pun, Yuli. Karena gak ada yang percaya dengan cerita kamu,” ucap Pak Aryo dengan wajah serius. “Bahkan kalau kamu mau ceritain ke suami kamu, sebentar lagi kamu gak akan berpikir tentang hal itu lagi,” lanjutnya dengan senyum tipis di wajahnya.

PLOK ... PLOK ... PLOK....

“AGRHHH ... KONTOL! AHHH ... LONTE MAU KELUAR. OWHHH ... OWHHH ... OWHHH ... NGENTOT! SHHH ... MEMEK MAYA KELUARGHHH ... AGRHHH ... NGENTOTGRHHH....” Maya melenguh sambil menghadap Yuli dengan matanya memutih dan lidahnya menjulur keluar. Raut wajahnya begitu binal hingga tanpa sadar membuat istri Rendi itu menjadi terkagum.

Yuli terpana dengan pemandangan yang ada di depannya. Wanita cantik itu berpikir. Apakah benar senikmat itu. Mata istri Rendi itu tidak bisa lepas dari raut wajah kakak iparnya yang begitu menikmati batang kontol di dalam lobang memeknya.

“Tenang, Yuli. Wanita di desa ini adalah sesuatu yang berharga. Jadi kamu hanya perlu relax dan menerima diri kamu jadi wanita lonte desa ini,” ucap Pak Aryo.

SLURP ... SLURP ... SLURP....

Pakaian yang Yuli pakai hanya tinggal bajunya saja yang menempel di tubuhnya. Bra dan CD-nya sudah terlepas hingga memperlihatkan bagian sensitifnya. Payudara yang besar terombang-ambing di tangan pria yang menggerayanginya. Begitu juga dengan lobang memeknya yang menjadi objek tangan-tangan nakal pria itu.

“Ahhh ... tidak! Lepasin aku! Aku mohon! Shhh ... aku gak mau!” Yuli masih saja memohon dan mencoba lari dekapan pria yang memeluknya. Tetapi usahanya itu sia-sia saja karena perlahan-lahan energi di tubuhnya itu habis.

Para pria itu merangsang dengan gila tubuh Yuli. Mereka menguntal ke sana ke mari istri Rendi itu dengan rangsangan-rangsangan di bagian tubuh sensitifnya. Payudaranya dihisap dan diremas. Sedangkan lobang memeknya digesek-gesek hingga mengeluarkan cairan cintanya.

SLURP ... SLURP ... SLURP....

“Ahhh ... memeknya harum banget. Enak banget pasti buat dijilatin,” ucap pria yang membuat tubuh Yuli menjadi telungkup kemudian menjilati lobang memek wanita cantik itu.

“AGRHHH ... BERHENTI! OUGRHHH ... STOP, SUDAH! JANGAN DIJILAT LAGI! AGRHHH....” Yuli berteriak dengan desahan sexy tertahannya. Kedua tangannya bertumpu pada lantai mencoba bangkit berdiri.

MUACHHH ... MUACHHH ... MUACHHHH....

Pria yang lain ada di sana mencium bibir manis Yuli hingga wanita cantik itu terdiam. Dari belakangan tubuh Yuli itu juga sudah tergesek-gesek batang kontol dan beberapa saat kemudian benda keras itu langsung mencoblos lobang memek istri Rendi.

“AGRHHH ... TIDAK! JANGANGRHHH....”

PLOK ... PLOK ... PLOK....

Yuli menungging dengan batang kontol itu menghantam keras lobang memeknya. Baju yang dia pakai sudah terlilit di atas payudaranya hingga bongkahan kembar yang ada di dada wanita cantik itu ikut bergerak seiring genjotan batang kontol di dalam lobang memeknya.

“Ahhh ... ahhh ... ahhh ... berhenti! Ougrhhh ... sudah, cukup! Shhh ... jangan diterusin! Ugrhhh....”

Para pria yang sedang mengelilingi Yuli itu menatap mesum wanita yang sedang menungging dengan begitu sexy-nya. Mereka tertawa dan mengomentari kotor tubuh istri yang begitu terlihat menggairahkan.

“Gila, teteknya mantep banget!”

“Memeknya juga pasti masih rapet itu!”

“Cepetan woi yang ngentot! Gue juga mau cicipin memek Lonte!”

Yuli hanya bisa mendesah dengan suara tertahan dan memohon-mohon pada pria itu agar melepaskan dirinya. Tetapi tatapannya itu tidak bisa lepas dari tubuh kakak iparnya yang sedang mengentot di depan matanya.

Maya sedang dalam posisi reverse woman on top. Satu tangannya bertumpu pada dada pria yang mengentotnya. Sedangkan tangannya yang lain berada di atas kepalanya. Tubuh wanita cantik berambut pendek itu terlihat sangat lah menggairahkan. Apalagi Yuli bisa melihat jelas bagaimana payudara Maya bergoyang ke sana ke mari dan batang kontol yang berukuran besar keluar masuk lobang memek kakak iparnya.

“Agrhhh ... ngentot! Shhh ... shhh ... shhh ... kasih memek Maya Lonte peju! Ugrhhh ... terus entot Maya. Agrhhhh ... ENAGRHHH....”

“Mbak Maya,” panggil pelan Yuli dengan tubuhnya terasa semakin panas karena nafsu birahi.

Silih berganti pria mengentot lobang memek Yuli. Sampai wanita cantik itu tidak tahu siapa saja orang yang mengentot lobang memeknya. Dia juga perlahan-lahan hanyut ke dalam gairah sex-nya. Istri Rendi itu yang tadinya bersikap pasif dengan lawan yang mencium bibirnya, namun kini dia telah membuka mulutnya dan menerima lidah yang masuk ke dalam rongga mulutnya.

MUACHHH ... MUACHHH ... MUACHHH....

“Hari masih panjang, Yuli. Biar saya yang buat kamu jadi ketagihan dengan kontol,” ucap Pak Aryo yang sudah mendapat giliran untuk mengentot istri Rendi. “Saya akan buat kamu keenakan dengan kontol besar saya ini,” sambungnya sambil mencium bibir manis Yuli.

*******​

Kantor Desa

Rendi sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya. Pria itu tengah sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk dengan banyaknya.

“Huhhh ... selesai juga,” ucap Rendi sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.

“Hehehe ... cepet juga kerja kamu, Ren,” ucap staf Desa Cipogoh.

“Iya, Pak. Saya dulunya juga kerja kayak gini,” timpal Rendi.

BRUG!

“Masih ada yang perlu kamu kerjain, Ren. Sepertinya kamu harus lembur,” ucap staf Desa Cipogoh sambil menaruh berkas menumpuk di atas meja kerja Rendi.

“Ahhh ... Pak!” teriak Rendi sambil menengok pria yang ada di sampingnya. “Huhhh ... baik, Pak,” lanjut suami Yuli sambil mulai merapikan berkas yang ada di depannya. Tadinya Rendi ingin menolak karena ingin cepat-cepat bertemu istrinya. Namun ketika melihat wajah pria yang ada di sampingnya, dia urungkan niatnya itu.

“Tenang, Ren. Saya bantu, kok. Malam ini juga kita ada pesat di balai desa.”

“Iya, Pak.”

*******​

Desa Cipogoh

Yuli berlari dengan tubuh telanjangnya di antara pepohonan rimbun. Payudaranya memantul ke sana ke mari setiap dia melangkah jauh dari balai desa tempat dia sedang diperkosa tadi. Pandangan Yuli menengok ke sekelilingnya, berharap ada seseorang yang menolongnya.

Yuli tidak dapat menyembunyikan rasa ketakutan dan kecemasannya. Dia berlari, berlari sekuat yang dia bisa agar tidak tertangkap oleh para pria yang sedang mengejarnya.

“Mau lari ke mana, Yuli!” teriak salah satu pria yang mengejar istri Rendi itu.

Para pria yang ada di balai desa tadi memang sengaja melepaskan Yuli. Mereka memang sengaja membuat harapan semu untuk wanita cantik itu.

“Sayang, tolong! Tolong aku, Rendi!” ucap Yuli dalam hatinya sambil berlari.

BRUG!

Yuli terjatuh dan saat dia menengok ke belakang, ternyata sudah ada beberapa pria yang berhasil mengejarnya.

“Wah, Yuli! Stamina kamu ternyata lumayan juga,” ucap pria yang sudah membekap tubuh wanita cantik itu.

“Tidak! Lepasin aku!” teriak Yuli dengan mencoba melepaskan dekapan pria itu.

“Mau ke mana pun kamu lari, gak akan ada orang yang bantu kamu, Lonte!” bisik pria lainnya yang mengejar Yuli di telinga istri Rendi. “Di desa ini bebas. Di jalan, sawah, rumah, dan di mana pun di sini bebas untuk mengentot. Kamu gak ada tempat untuk lari dari batang kontol ini,” sambungnya dengan terkekeh sambil menancapkan batang kontolnya di dalam lobang memek Yuli.

“AGRHHH ... GILA, KALIAN GILA!”



Bersambung....​



 
:pandapeace::pandapeace::pandapeace:



1. Mohon maaf dan pengertiannya kepada para Suhu kalau komen-komennya nanti tidak bisa aku balas satu persatu. Aku akan fokus dalam menulis dan tetap membaca semua komen yang masuk.

2. Apabila ada pelanggaran dalam post yang aku buat dalam bentuk apapun itu, mohon kepada Admin, Moderator, dan para Suhu berkenan menegur aku melalui komen ataupun DM.

3. Aku menerima semua kritik dan saran yang membangun dan aku akan mengabaikan semua komen-komen negatif yang masuk.

4. Silakan untuk memberikan saran ataupun ide cerita. Nanti pasti aku masukkan ke dalam notes dan mungkin saja bisa aku buat untuk jalan cerita karyaku selanjutnya.






:ampun::ampun::ampun:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd