Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Devina : My Eksib Story (NO SARA)

Bimabet
Will it be that simple? apa penghuni kost ngga akan berusaha cari tau kemana Devina?
many possibilities.... i like it...
 
Devina dikos baru ..ada org baru ..cerita baru...dan semoga tetep seru..semangat hu
 
Mau update tapi chapter yang ini belum kelar ditulis pedahal udah nulis panjang banget, kalo di update sekarang bakalan kentang wkwkwkw, mau di buat 2 part kaya part 9 kah atau lanjut beresin dulu nih ? Hehehe kemungkinan besar bakalan sangat panjang di next update tapi akan saya usahakan tulisannya segera diselesaikan.. Mohon bersabar ya suhu2
 
Bimabet
CHAPTER 11 : NEW CHALLENGE

Aku mengganti nomor handphoneku sekaligus kontak whatsappku. Agar orang-orang di kost ku tidak dapat menghubungiku lagi. Hanya orang-orang terdekatku dan teman-teman kantor ku yang ku berikan nomor whatsappku yang baru. Aku ingin memulai hidup baru dan mencoba untuk melupakan kenangan buruk yang ku lewati ketika aku stay di kost tersebut. Bisa ku katakan mungkin hanya Indralah penghuni kost yang memiliki Nomor whatsappku yang terbaru. Aku menghabiskan waktuku dengan menikmati view yang cukup indah dari balkon kamarku. Hingga akhirnya aku mendapatkan kabar dari Indra bahwa ia baru bisa mengantarkan barang-barang milikku nanti malam, karena keadaan kost pun yang masih cukup ramai. Ia pun sempat memberitahuku bahwa Ferry sempat mencari ku, tapi Indra mengelak karna ia memang baru pulang dari kampus, jadi ia pura-pura tidak tahu kemana aku pergi. Untungnya Indra mensave nomorku yang baru tidak menggunakan nama ku, tapi ia samarkan dengan Nama wanita lain, kebetulan aku menggunakan foto anakku, Ferry sudah pasti tidak mengenali siapa yang ada di profile picture yang ada di WA ku.

Sekitar pukul 9 malam, setelah aku menyantap makan malam yang ku pesan melalui aplikasi ojek online, aku pun tertidur dengan cukup pulas. Bukan karna hanya merasa kenyang tapi memang aku lumayan terasa lelah. Kemungkinan besar aku akan merengkuh kembali kenikmatan bersama Indra pun siapa yang tau ketika Indra datang untuk mengantarkan barang-barang milikku. Hingga akhirnya sekitar pukul setengah dua pagi, aku terbangun dikarenakan Indra menelpon ku. Ia tidak bisa naik ke lantai 7 dimana tempat aku tinggal saat ini. Aku pun bergegas menjemputnya di lobby tanpa persiapan apapun dengan masih menggunakan pakaian tidur, toh aku hanya menjemput Indra. Apa lagi Indra menungguku tepat di depan lift.

Tanpa menunggu lama, setelah pintu lift terbuka Indra pun lansung masuk ke dalam Lift, dengan membawa Koper ukuran besar milikku.

Devina : Kok lama banget Ndra ?
Indra : Iya, maaf ya aku harus bener-bener mastiin kalo kondisi kostan aman tanpa ada yang curiga satupun..
Devina : Ia gpp ndra.. makasih banget udah mau nolongin aku..
Indra : sama-sama, karna aku juga ga mau liat kamu terus-terusan di gilir sama mereka..
Devina : Kamu nginep sini kan nemenin aku ?
Indra : Boleh ? Dengan senang hati sayang..

Sesampainya di kamar apartemenku, Indra pun cukup terkejut dengan mewah nya apartemen yang ku tempati, tapi ia memang tak heran karna memang Aku sudah bercerita tentang statusku yang saat ini menjadi simpanan Anak dari pemilik perusahaan dimana tempatku bekerja. Satu hal yang ku sukai dari Indra adalah sikap dewasanya, serta ia mampu mengontrol nafsu syahwatnya yang tidak terbur-buru itulah yang menjadi nilai lebih Indra dimataku. Aku menyiapkan segelas minuman untuk Indra, dan mencoba membuat Indra senyaman mungkin ketika bersamaku. Aku cukup mempercayai dia bisa menjaga rahasia dimana aku tinggal saat ini. Aku dan Indra menghabiskan waktu sepanjang malam dengan bercanda sambil menonton TV yang ada di kamar utama apartementku. Hingga akhirnya rasa kantuk mendatangi kami berdua, dan aku pun tertidur dalam pelukan Indra saat itu. Mungkin karena rasa lelah pula lah, yang membuat kami berdua enggan berhubungan badan malam itu.

Aku terbangun ketika sinar matahari mulai menyorot masuk ke dalam kamarku. Tetapi ketika aku terbangun, aku tak mendapati Indra di dalam kamar apartku. Aku langsung mencari handphone ku untuk mencari tahu kemana Indra pergi, tapi syukurlah ketika aku membuka whatsapp Indra sudah meninggalkan pesan untukku, dan mengabariku bahwa ia harus segera berangkat ke kampus. Hal itu cukup membuatku tenang. Aku bergegas ke toilet dan mandi, selesai mandi aku mencoba browsing mencari tiket travel yang akan ku gunakan untuk mudik ke rumah orang tuaku. Aku memutuskan untuk membooking tiket travel untuk keberangkatan sore hari, sehingga aku harus bergegas untuk segera membereskan keperluan yang harus ku bawa selama aku pulang ke rumah orang tuaku. Memang mamaku tidaklah tinggal sendirian, selain ada anakku tentu ada adikku dan suaminya juga yang tinggal di rumah mamaku. Jadi aku tak perlu khawatir anakku akan kesepian terlebih adikku saat ini pun tengah mengandung.

Setelah selesai membereskan barang apa saja yang perlu ku bawa, aku memilih untuk berkeliling apartement, yang tentu ada foodcourt dan tempat untuk nongkrong di sana. Setelah cukup lama berkeliling dan menikmati view apartement, aku memutuskan untuk berhenti disalah satu kantin yang menjual masakan-masakan rumah. Aku yang memang jarang masak, dan sudah cukup lama juga tidak menikmati masakan-masakan ala rumahan, cukup tertarik untuk mencobanya. Hingga akupun memesan makanan tersebut hanya saja aku minta untuk dibungkuskan agar aku bisa makan di kamar apartement ku.

Naasnya setelah aku menyantap nasi hungkus yang ku beli dari kantin sekitaran apartmentku. Aku mengantuk dan mulai tertidur, hingga akhirnya aku ke bablasan tidur hingga jam 4 sore dimana 1 jam lagi adalah jadwal keberangkatan travel ku. Aku segera beranjak dari tempat tidurku, dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka, tanpa berdandan. Aku bahkan tak mengganti pakaianku yang saat ini menggunakan tanktop mini dengan celana ripped jeans, karna memang tak ada lagi waktu, agar aku tidak ketinggalan travel. Aku memutuskan untuk berangkat ke pool travel menggunakan ojek online. Setelah mengorder, cukup lama aku harus menunggu driver tersebut tiba di lobby apartementku.

Devina : Mas yang dapet orderan atas nama Devina bukan ?
Ojol : Oh iya bener mbak.. Tujuannya ke travel **** ya ?

Ia agak sedikit terpana dengan penampilanku, itu yang ku lihat dari cara ia memandang padaku.
Devina : Iya, mas betul.. yuk mas saya takut terlambat, kalo bisa agak ngebut jg ya..
Ojol : Siap mbak..

Sehingga aku yang tergesa-gesa mengejar waktu keberangkatan meminta sang driver untuk mengebut. Sialnya padatnya arus lalu lintas di kota Surabaya sore ini, ditambah dengan bubaran jam kantor membuat arus lalu lintas semakin macet. Aku tetap meminta sang ojol yang bernama Imam untuk tetap memacu motornya lebih cepat, karna jalanan yang cukup macet, sang ojol pun cukup sering ngerem motornya, sehingga terkadang payudaraku sering tehimpit dengan punggungnya. Tapi tak apalah pikirku, lagian memang salahku juga yang memintanya untuk menancap gad agar aku tidak telat sampai pool travel. Sesampainya di tempat travel yang ku tuju aku sempat meminta sang ojol untuk menungguku sebentar, karena Jam yang wajtu itu menunjukan sudah pukul 17.15 WIB aku takut ketinggalan travel.

Devina : Mas mobil Travel tujuan Solo sudah berangkat belum ya ?
Operator Travel : Oh sudah berangkat mbak 10 menit yang lalu..
Devina : yah gimana dong mas tadi jalanan macet, jadi saya ga bisa datang ontime.. pedahal sudah booking jg.
Operator Travel : yah mau gimana mbak, mobilnya sudah berangkat. Dan memang untuk tujuan solo sudah ga ada lagi buat hari ini, paling ada untuk keberangkatan jam 7 pagi mbak..
Devina : Ya sudah boleh deh mas, dari pada gak bisa nengok orang tua..

Dengan terpaksa akupun membeli tiket travel untuk keesokan harinya, memang salahku juga yang memesan tiket dadakan, apalagi aku sempat tertidur juga setelah makan siang. Aku pun kembali menemui sang ojol untuk mengantarku balik ke apartement agar aku tidak perlu mengorder lagi saat itu..

Devina : Mas balik lg ke apartement yang tadi ya..
Ojol : Gak jadi liburan e mbak ?
Devina : Ga jadi mas di tinggal sama travelnya tadi, jadi mau ga mau pesen lg deh buat besok..
Ojol : Oalah.. yo wes mbak ayo ta anter balik lg hehe

Ditengah perjalanan aku mulai membuka percakapan dengan sang ojol hanya berniat untuk basa-basi saja pikirku, kasian juga ngeliat dia mau menungguku dengan sabar bahkan saat ku perintahkan dia untuk mengebutpun ia lakukan.

Devina : Uda lama mas jadi driver online ?
Ojol : Yah lumayan mbak, masih keitung baru juga.. Baru sekitar 3 bulanan hehe..
Devina : Kenapa ga ngelamar kerjaan di tempat lain aja mas ? Kan masnya masih muda juga..
Ojol : Yah mbak kaya ga tau aja jaman sekarang susah cari kerja mbak.. Apa lagi saya cuma tamatan SMA mbak, banyak saingannya, dari pada nganggur kan mending ngojek aja hehe..
Devina : Iya sih.. Sudah nikah mas ?
Ojol : Belum mbak.. Pacar aja ga punya gimana mau nikah hehe, masih mau fokus biayain adik saya sekolah dulu mbak..

Wah mulia sekali pikirku, tapi karena kami yang keasikan ngobrol dijalan, akhirnya tanpa sengaja sang driver pun sedikit terganggu konsentrasinya, sehingga ia tak bisa menghindari polisi tidur yang ada di depan, dengan kondisi motor yang melaju cukup cepat sekitar 60km/jam. Membuat keseimbanganku pun goyang. Refleks tanganku tidak sengaja menyentuh jendolan yang ada di balik celana sang driver, apalagi ditambah payudaraku yang membusung padat walau tidak besar semakin terhimpit ke punggung sang driver, aku sedikit merasakan jendolan yang ada di balik celana sang driver ojol menggembung seperti sedang ngaceng. Tapi aku coba untuk berpikir positif saja saat itu.

Ojol : Maaf ya mbak, tadi ga liat ada polisi tidur.. Jadi ga enak sama mbaknya..
Devina : Gpp kok mas.. namanya juga ga konsen sambil ngobrol tadi..

Tadinya ingin sekali aku bertanya mengapa jendolan di balik celana yang ia kenakan sempet menggembung seperti sedang ngaceng, tapi ku urungkan niat tersebut, untuk sedikit menjaga wibawaku. Aku lihat ada sebuah mini market di ujung jalan, sehingga aku memutuskan untuk meminta sang driver singgah terlebih dahulu, dengan alasan aku ingin sekalian ngambil uang ke ATM dan membeli beberapa cemilan untuk di apartementku.

Devina : Mas nanti mampir dlu ya di minimarket yang di ujung jalan itu, ada yang mau saya beli sekalian ngambil uang ke ATM untuk pegangan..
Ojol : Oh iya mbak..

Setelah sampai di minimarket, aku pun bergegas masuk untuk berbelanja cemilan dan sedikit minuman, tak lupa juga aku membelikan sang driver beberapa botol minuman segar dan air mineral atas kebaikannya. Tapi tunggu dulu, aku jadi sedikit tertangtang untuk menggoda sang driver agar ia semakin horni kepadaku. Ketika aku di depan mesin ATM yang ada di minimarket ini, sayangnya mesin ATM tersebut sedang error sehingga aku tidak bisa mengambil uang cash, untuk membayarpun, Akhirnya aku menggesek kartu debitku di kasir. Aku mulai kepikiran bagaumana nantinya aku akan menggoda sang ojol dan menjadikan alasan jika mesin ATM yang ada di minimarket tersebut sedang rusak. Setelah selesai membeli beberapa cemilan dan juga minuman aku kembali menghampiri sang driver ojol, meskipun tidak terlalu ganteng, bisa dikatakan jauh dari kata biasa, tapi ini semakin menantang hasratku untuk berbuat usil kepadanya, karena dari apa yang ku dengar biasanya kalo main dengan orang-orang seperti ini bisa memberikan kepuasan yang belum pernah terbayangkan. Benar atau tidaknya kita lihat aja nanti, aku harus cari tau pikirku.

Ojol : Mari mbak sini barang belanjaan nya taruh di depan aja, biar ga sempit duduknya..
Aku malah berpikir mungkin ini akal-akalan dia saja dengan harapan toketku bisa kembali menyentuh punggungnya.
Devina : Udah mas gpp biar saya pegang aja..
Ojol : Jangan mbak kasian nanti mbaknya, ini masih cukup kok walau ada koper.. hehe

Akhirnya ku serahkan keresek berisi barang belanjaan ku yang memak tidak banyak. Hanya untuk ngemil aja. Kami melanjutkan perjalanan kami menuju apartementku. Selama di perjalanan aku sempat memegang pinggulnya, bahkan sesekali tak sengaja menyentuh jendolan yang ada di balik celana sang driver ketika driver sedang mengerem motornya. Setibanya kamu di lobby apartement, aku tidak langsung turun dar motor, tapi aku meminta Driver Ojol ini untuk menuju parkiran motor yang ada di halaman parkir apartementku, dengan alasan Uang cash yang ku bawa tidaklah cukup untuk membayar ongkos pulang pergi dsru apartementku ke poold travel yg saya pertama tuju. Akhirnya sang driverpun setuju untuk menungguku, namun ketika di parkiran aku beralasan lagi, agar ia ikut ke atas untuk ke kamar ku agar ia tidak bosan juga menunggu di parkiran, dan aku tidak perlu bolak balik naik turun hehehe.

Aku melihat ada raut bahagia dari wajah Ilham sang driver online, tak lupa ia juga membantuku membawakan Koper yang semula ku bawa untuk pergi ke solo. Imam berjalan mengikutiku dari belakang, aku sangat yakin sekali bahwa ia terus menatap tubuhku mulai dari atas hingga bawah, karna ketika aku tidak dengan sengaja menyentuh gundukan yang ada di celananya, batang kontol miliknya sudah cukup mengeras. Di dalam lift dia hanya diam dan sesekali memperhatikan lekuk tubuhku, tubuhku yang sangat putih dengan rambut yang terurai ke depan sehingga memperlihatkan leherku yang jenjang dan pundak ku yang terbuka karena tanktop yang ku pakai memang cukup seksi. Aku sedikit menahan senyumku yang ku tutup dengan lenganku, ketika aku melirik dia dari pantulan kaca yang ada di lift saat ia berusaha membetulkan posisi kontolnya dari luar celana yang ia kenakan.

Tak terasa liftpun berhenti di lantai 7, Aku dengan di ikuti Ilham keluar dari lift dan langsung menuju kamarku. Suasana apartementku saat itu memang cukup sepi mungkin para penghuni yang tinggal di apartku banyak yang pergi liburan sehingga membuat keadaan di lantai 7 menjadi cukup sepi. Jujur saja kondisi ini membuatku menjadi semakin bergairah untuk menggoda Ilham sang driver online. Sesampainya di depan kamarku, aku mempersilahkan Imam untuk masuk sebentar dan menunggu di sofa ruang tamu yang ada di apartemenku.


Devina : Duduk dulu aja mas, saya ambil dulu uang nya di dalem kamar..
Ojol : Oh iya mbak.. saya tunggu sini


Ia pun duduk dengan perasaan gelisah, atau mungkin ia juga tak menyangka akan mendapat rezeki yang terduga dariku. Sebelum aku masuk ke kamarku, yang terletak di ujung karna memang apartementku memilik 3 buah kamar tidur. Ia pun cukup kaget melihat begitu luasnya apartement yang ku tinggali. Aku sengaja tak menutup pintu kamarku ketika itu. Sambil mencari uang yang sengaja ku sisihkan di laci tempat riasku, aku mulai berpikir untul menggoda Ilham. Aku mulai melepaskan celana ripped jeans yang ku pakai, hingga bagian bawahku hanya tertutup oleh Celana dalam model G-String dengan bagian belakang yang sedikit terbuka hingga jika ada orang yang mengintip ia akan langsung menikmati pemandangan belahan pantatku. Samar-samar ku lihat ada sedikit bayangan seseorang yang tengah mengintipku dari luar pintu yang memang sengaja tak ku tutup rapat. Aku yakin Ilham akan sangat terangsang melihat keadaanku yang saat ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan celana hotpants karet yang sangat pendek, bahkan jika aku duduk mungkin pangka pahaku akan sedikit terlihat. Memang itu kan tujuanku ? Menggoda ilham agar ia terangsang dan aku bisa mencoba dan membuktikan omongan orang-orang bahwa bercinta dengan orang yang tidak ganteng dan pekerja keras bisa membuat kita meraih kenikmatan yang luar biasa.


Aku pun segera membalikan badan sebelum meninggalkan kamar aku melepaskan BH yang ku pakai, Sehingga aku hanya mengenakan tanktop mini dan celana hotpans super pendek. Ketika aku membalikan badan memang aku mendengar sedikit suara kepanikan Imam yang ketakutan akan ketauan olehku bahwa ia tadi tengah mengintip aku mengganti celana. Aku menuju ke ruang taku dimana Ilham yang sedang duduk dengan muka agak panik, tapi ke panikan nya hilang menjadi wajah yang cukup riang meliat penampilan *******. Aku sangat-sangat yakin Kontol miliknya sudahlah sangat kerasa, karena aku melihat ada tonjolan besar di balik celananya. Aku berjalan menghampiri tempat duduk Ilham.


Devina : Masss.. Duhh maaf ya jadi ga enak hikin mas nungguin saya terus.. Ini uang nya mas..


Aku memberikan dua lembar uang seratus ribuan kepada Ilham. Entah cukup atau tidak tp untuk sementara aku bisa menahannya untuk tetap bersamaku.


Ojol : Iya mbak gpp, saya malah seneng bisa bantuin Mbak, tapi ini uang yang mbak kasih kebanyakan mbak, tarif nya ga sampe 200rb mbak..
Devina : Gpp mas, sisanya ambil aja buat nambah-nambah biaya untuk adik mas sekolah walau ga seberapa..


Aku kembali beranjak mengambil kresek belanjaan yang tadi sempat ku beli dan ku simpan di ruangan dapur, aku yakin mata imam terus terarah mengamati lekuk tubuhku dari belakang. Dari posisi dimana Ilham duduk memang sangat strategis dan dapat melihat dengan jelas ruangan dapur. Sekembalinya aku membawa beberapa botol minuman dan cemilan untuk ku suguhlan kepada Ilham, Aku duduk di sebrang sofa dimana Ilham duduk, bahkan aku yang sedikit berbungkuk sebelum duduk sangat yakin ilham sempat melihat gundukan payudaraku yang bergelantung.


Devina : Diminum dulu mass.. muka nya jangan trgang gitu ah hehe.. Anggap aja mas lagi main ke tempat temen..
Ilham : Iiiiyyaa Mbakk.. maakasih


Kami berbicang-bincang untuk mencairkan suasana, bahkan hingga akhirnya kamipun sudah semakin akrab tanpa batasan lagi antara seorang customer dengan sang driver. Di tengah-tengah obrolan yang kami perbincangkan beberapa kali aku menangkap mata Ilham memandangi payudaraku, kadang juga ke arah selangkanganku yang memang sangat menggoda sekali saat itu, apalagi aku yang menggunakan hotpants super mini ini bila sedikit daja mengangkangkan kakiku akan cukup terlihat sedikit dari belahan celana yang kupakai. Membuat Imam beberapa kali menelan air liurnya. Aku sangat yakin Ilham sudah mulai terangsang melihat mulusnya tubuhku. Aku mulai memberanikan diri untuk duduk di sebelahnya.


Devina : Mas ga akan nyari orderan lagi kan hari ini ?
Ojol : Kee..napa ee..mang..nya Mbak ?
Devina : Mas capek kan nyari orderan seharian ini ? Mas temenin aku dulu disini ya ? Soalnya disini sepi mas, saya ga ada temen..


Entah keberanian darimana Ilham menarik lenganku, yang membuatku semakin dekat duduknya dengannya. Ia pun langsung mencium bibirku dengan penuh bernafsu, hanya saja ku tolak karena bau mulutnya dan keringat sehabis ngojek membuat ku agak risih. Sehingga aku menyarankannya untuk mandi terlebih dahulu.


Devina : Mass.. ihh main cium aja..
Ilham : Abisnya mbak dari tadi kaya mancing-mancing saya sih.. hehe jadinya ga tahan deh..
Devina : Mandi dulu gih mas.. Bau asem tuh badannya..


Akhirnya Ilham si driver onlinepun setuju untuk tidak menerima order apapun dan mau menamiku. Ia beranjak dari sofa dan bergerak menuju kamar mandi setelah ky tunjukan kamar mandi yang bisa ia gunakan, memang bukan kamar mandi yang ada di kamarku. Setelah 2 menit ia menghilang dari pandanganku mulai terdengar suara kucuran air dari shower dari kamar mandi tempat Ilham mandi. Aku pun menyiapkan handuk dan berniat memberikan anduk tersebut pada Ilham. Ketika ilham membuka sedikit pintu kamar mandi aku menyerahkan handuk untuknya, sekilas aku melihat bayangan kontol milik Ilham dari pantulan cermin yang ada di kamar mandi. Aku cukup terkejut meski hanya sekilas aku sangat yakin bahwa ukuran kontol Ilham cukup besar. Mungkin lebih besar dari milik Ferry ? Laki-laki yang memilki kontol terbesar yang pernah berhubungan badan denganku.


Sekitar 10 menit Ilham mandi, aku mulai tegang apa memikirkan kegilaan apa yang akan terjadi nanti. Tapi udah kepalang tanggung, apa lagi akupun yang sudah terbawa oleh hawa nafsu, memutuskan pasrah dengan apa yamg akan terjadi nanti. Ilham keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk saja, untuk menutupin bagian pinggang ke bawah. Aku cukup salah fokus dengan tonjolan di bagian selangkangan dia. Sesaat kami saling bertatapan dan beberapa detik kemudian Ilham langsung mencium bibirku, yang aku balas dengan ciuman panas. Ilham yang mungkin sudah dikendalikan oleh nafsu yg kuat, merengkuh tubuhku sambil terus saling mengulum bibirku, lidah kami saling menghisap satu sama lain, tak mau diam saja tangannya langsung berpindah tempat, tangan Ilham langsung menyelusup masuk ke dalam tanktopku dan mulai meremas payudaraku yang beukuran 32B, sementara tangan kirinya meremas pantatku yang sexy.


Aku mulai pasrah pada setiap rangsangan yang Ilham berikan padaku.
Tanganku kini mulai berani mencoba menyentuh jendolan yang mulai menggembung di balik handuk yang ia pakai. Aku ga tinggal diam tanganku mulai melepaskan handuk yang ia pakai dan mulai mengelus-elus kontolnya yang cukup panjang dan berurat. Ilham melepaskan ciumannya, kini dia coba untuk membuka tanktop yang ku kenakan, akupun membantunya dengan mengangkat tanganku ke atas agar ia lebih mudah melepaskan tanktopku. Aku pun langsung berjongkok dan mulai mengocok kontol milik Ilham dengan tanganku. Begitu kokohnya kontol Ilham dalam genggaman tanganku. Aku pikir 2 kepal tangankupun teteap tak sanggup mengocok kontol panjang Ilham.


Devina : Kontol kamu panjang banget ma berurat lg..
Ilham : Hehehe Mbak suka sama yang panjang berurat kaya gini ?


Aku menganggukan kepalaku, yang merupakan jawaban bahwa aku menyukai ukuran kontol milik Ilham tapi apakah seluruh batang kontol Ilham mampu masuk ke dalam lubang memekku ?


Aku mulai menjilati kontol milik ilham, mulai dari kepala kontolnya hingga buah zakarnya. Ilham mulai melenguh dan menikmati permainan lidahku. Kontolnya yang sudah mulai basah akibat jilatan lidahku. Tak butuh lama setelah ku rasa kontol Ilham semakin mengeras dan semakin panjang, aku mulai mengulum kepala kontol Ilham, sembari tangan ku memainkan buah zakarnya, terkadang karna ukuran kontolnya yang panjang, sehingga mulut ku tak mampu menampung semua dalam mulutku. Erangan kenikmatan Ilham membuatku semakin bersemangat menyervice kontolnga dengan mulutku. Tangan ilhampun tak tinggal diam, tangannya mulai meremas-remas toketku yang putih bersih dengan puting berwana coklat kemerahan membuat ku semakin terangsang bahkan sesekali ia memainkan puting susuku.


Puas dengan service mulutku, Ilham menggendong tubuhku menuju kamar tedekat dari sofa tempat kami duduk. Sesampainya di kamar, ia langsung merebahkan tubuhku di atas ranjang dan mulai mencium bibirku kembali. Kami berciuman dengan mesranya, namun tak lama berselang ciuman ilham mulai turun menuju leherku yang jenjang, sedangkan tangan kanannya tetap meremas-remas toketku hingga akhirnya coumannya tepat di toketku. Lidahnya kulai menyapu pinggiran puting susuku, dan terkadang ia menggigit gemas puting susuku.


"mmmhhhhh...mmmhhhmmmmmhhhh" Aku hanya bisa mendesah menahan segala kenikmatan ini. Bahkan kini tangan kanan ilham mulai turun ke arah selangkangan dan menyusupkan tangannya ke dalam celana dalamku. Tanganku pun tak mau kalah dengan tangannya yang mulai memainkan klitorisku, sedangkan tanganku meraih batang kontolnya yang panjang dan mulai mengocoknya perlahan.


Devina : Kontol kamu panjang banget mas, nikmat banget kaya nya..
Ilham : Kamu suka mbak ?
Devina : He..emhh..


Aku hanya tersenyum ketika Ilham membuka celana dalam g-string yang aku kenakan, kini terlihatlah dengan jelas memek tanpa bulu yg begitu indah putih tanpa cacat, Ilham mulai menjulurkan lidahnya untuk masuk melalui belahan memekku, kulihat Ilham begitu bernafsu melihat memekku yang berwarna pink bersih, yang mungkin hanya bisa ia dapatkan sekali dalam seumur hidupnya. Cairan bening yang mulai menetes dari lubang memekku, menandakan bahwa aku mulai sange berat.


What the Fuck !! Ilham sangat pandai dan lihai sekali melakukan oral seks pada memekku. Aku berkata dalam hati, mungkin ini yg namanya rezeki bisa mendapatkan kenikmatan yang belum pernah ku dapatkan, dan aku mulai berpikir bahwa benar kata orang-orang mengenai berhubungan seks dengan orang yabgmerupakan pekerha keras betul-betul nikmat.


Sekitar 10 menit Ilham memainkan memekku dengan lidahnya terkadang ia mengocok lubang memekku dengan dua jarinya, sepertinya ia mulai tak kuasa menahan nafsu syahwatnya, kini ilham berusaha memasukan kontolnya kedalam memekku. Sedikit demi sedikit kontolnya mulai masuk kedalam memekku yang sedari tadi sudah becek dan blessshh masuklah kontolnya kedalam memekku, Aku merasakan sedikit linu karna kepala kontolnya menyentuh dinding terdalam dari lubang memekku.


Devina : Ssshhhhhh..... aaahhhh sakit mas..
Ilham : Memekmu sempit banget mbak..


Aku memainkan otoy memekku untuk menjepit erat batang kontol ilham yang membuat ku merasakan benar-benar nikmat, sensasi luar biasa yang ga aku temui dari kontol manapun.


"ssshhhhsss...aaahhh...ssshhhh...aaahhh...eeenn....akk.. Mas, genjot terus yang kenceng mass..” desahku yang semakin tak kuasa menahan kenikmatan ini.


Badanku mulai mengelijang, bergoyang merasakan serbuan kontol Ilham yang keluar masuk dari memekku. Pinggulku mulan bergoyang- goyang perlahan mengimbangi sodokan kontol ilham yang semakin kencang menggenjot lubang memekku, sementara aku masih terus mendesah-desah kenikmatan.


Devina : aaahhh....aahh....ahhhh ssshhhhh emhhh Enak banget mas kontolmu..
Ilham : iya mbak, memek kamu juga enak banget bisa ngejepit banget kontol ku, aku pengen ngewe kamu sampai pagi Boleh ga mbak?
Devina : booolleeeehhh Mass.. memekku buat kamu mass... Emmhhh terussss mass.. entotin aku sepuaas kamu mass


Ia tersenyum girang mendengar jawaban dariku yang tengah dilanda nafsu dan kenikmatan. Ku rasakan sebentar lagi aku akan meraih orgasmeku yang pertama.Ilham yang sadar akan orgasmeku ia mulai menurunkan tempo kocokan kontolnya pada lubang memekku.


Devina : aku keluarr masss...


Tanganku mencengkram pundak Ilham dan menarik tubuhnya agar semakin rapat dengan tubuhku. Ku cium bibirnya berkali-kali sebagai tanda terima kasihku karna telah diberikan kepuasan olehnya.


Devina : Nikmat banget mas, makasih ya


Sementara Kontolnya masih di dalam memekku ia menjawab.


Ilham : Eitss kok kamu aja yang keluar mbak, aku juga pengen keluar donk..


Belum sempat aku menjawab ia mengangkat tubuhku dan membalik kan posisi nya kini ia berada di bawahku, eva, kucium bibir ilham dengan panasnya, lidah kami saling melumat, bertukar ludah, dalam posisi ini jelas sekali kontol ilham menjadi semakin dalam menancap di dalam memekku. Aku menyodorkan toketku ke mulut ilham agar ia memainkan dan mengulum susuku. Puting ku yang kembali mengeras ketika ia menggigit putingku membuat aku bernafsu kembali


Devina : ahhh.. isep terus masss.. iyaaa... Emmhhh.. aku sange lagi mas..


Aku yang sudah berada di atas tubuh Ilham, mulai menggoyangkan pinggulku naik turun secara perlahan. Kontolnya yang panjang dan berurat membuatku dapat merasakan betapa kekar dan gagah ya kontol pria yang tengah mereguk kenikmatan bersamaku. Setelah aku mampu beradaptasi dengan ukuran kontolnya yang panjang dalam memekku. Aku mulai menggoyangkan tubuhku semakin cepat, sehingga membuat toketku ikut bergoyang mengikuti irama goyangan pantatku. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku bahkan aku meremas-remas payudaraku sendiri sebagai ekspresi rasa nikmat yang ku dapatkan dari kontol driver ojek online ini. Bahkan Ilham semakin keras mengerang keenakan menikmati goyanganku. Erangan dan lenguhan ilham semakin membuatku bersemangat untuk memberikan kepuasan kepada pria ini.


Ilham : ohh mbakk.. enak banget ngewe sama kamu mbak.. empotan memekmu kerasa banget di kontolku mbak.. ga kaya cewe-cewe pinggir jalan..


Aku udah ga peduli lagi dengan ocehan ilham. Sekarang, aku hanya ingin fokus memberikan kepuasan pada kontol ilham yang telah mengantarkanku orgasme lebih dulu. Kini ku rasakan memekku mulai berkedut lagi sebagai tanda aku akan meraih orgasme yang kedua begitu juga dengan ilham aku merasakan kontolnya seperti ingin menyemburkan lahar panas di dalam lubang kenikmatanku.


Ilham : mbakk.. aku mau keluar mbakk, lepasin mbak dari memekmu.. ntar keburu keluar di dalemm...
Devina : gpp mas.. ahhh.. keluarin di dalem aja aku rela mass.. di semprot peju dari kontol kamu yang panjang mass..


Aku masih terus menggoyangkan pinggulku hingga akhirnya cairan bening hangat milik ilham mengalir memenuhi rahimku. Aku benar-benar terpuaskan oleh kontol panjang dan berurat milik ilham, meskipun dari wajahnya tidaklah ganteng seperti pria-pria lain yang pernah menikmati tubuhku. Aku memeluk tubuhnya erat-erat seakan aku tak ingin ia melepaskan kontolnya yang masih di dalam memekku. Aku merasakan batang kontolnya masoh cukup keras. Benar-benar stamina yang luar biasa dimiliki oleh pria ini.


Devina : Aku puas banget mas di entot sama kmu..
Ilham : Aku juga puas kok mbak.. Apa lagi mbaknya binal banget hehehe..


Badan kami dibasahi oleh peluh, sementara aku masih memeluk tubuh ilham, kurasakan nafas masih tak karuan, aku sedikit bangkit dan kembali menciumi bibir ilham dan ilhampun membalas dengan ciuman hangat, aku dan ilham saling membalas ciuman untuk beberapa saat. Setelah cukup beristirahat aku dan Ilham membersihkan diri bersama di kamar mandi, di dalam toilet aku dan Ilham sempat main lagi satu ronde. Kami bermain sambil berdiri, ia pepetkan tubuhku ke tembok kamar mandi sambil mengangkat kakiku sebelah, Kontol ilham yang perkasa mampu mengantarkanku kembali orgasme untuk yang ketiga kalinya di toilet bahkan ilhampun kembali menumpahkan lahar panasnya di dalam memekku. Setelah itu kami berdua pergi keluar sejenak untuk mencari makan, setelah kenyang kami kembali lagi ke apartemen dan mengulanginya hingga 3 ronde, total malam itu aku dan ilham ngewe sampai 5 ronde, membuat ku sangat lemas, malam itu aku dan ilham bagaikan sepasang kekasih yang sedang di mabuk sex, hingga kami berdua terlelap tertidur dalam posisi bugil ia memeluk tubuhku dari belakang dengan kontolnya yang masih menusuk dengan gagahnya di dalam memekku. Hingga akhirnya aku terbangun sekitar pukul 5 subuh, Ilham yang masih tertidur pulas dengan batang kontolnya yang tetap tertancap di dalam lubang memekku. Alu membangunkannya untuk segera mengantarkanku ke pool travel yang akan berangkat pukul 7 pagi agar aku tidak terlambat seperti kemarin sore.


Devina : Mas bangun mass.. udah jam 5 anterin aku ke pool travel mas..
Ilham : emmm.. udah jam befapa emang mbak ?
Devina : Uda jam 5 mas..
Ilham : main satu ronde lagi yuk mbak hehe masih ada waktu kan ?
Devina : isshh aku hrs pergi mas belum siap2 mandi juga..
Ilham : yaudah mainnya sambil mandi aja hehee..


Akhirnya aku yang tak bisa menolak kenikmatan kontol ilham pun akhirnya kembali mebyerahkan tubuhku untuk di nikmati okeh Ilham, hingga akhirnya setelah kami bersiap-siap Ilham mengantarkanku ke pool Travel untuk mudik ke rumah orang tuaku.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd