Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Di Pantai Terlarang Cintaku dan Dhira Bersemi

manchester1880

Semprot Kecil
Daftar
3 Feb 2012
Post
59
Like diterima
71
Bimabet
Dhira namanya, cewek di kantorku. Wajahnya jutek tapi cantik, berjilbab modern dan modis, kulitnya langsat dan badannya tinggi langsing. Banyak yang naksir tapi dia jutek dan ketus. Awal aku naruh hati, karena urusan kerja. Ada beberapa laporan yang aku harus kroscek ke Dhira. Aku bertanya dan dia marah marah. Aku dimarahi dan dijutekin, tapi aku berusaha sabar.

Sialnya, Dhira ketus banget sama aku. Tapi aku laki laki jantan, pantang buat nyerah. Pdkt ku lakukan lewat whatsapp. Pernah aku sms juga, 29 sms tidak dibalas sama Dhira, telepon apalagi, 140 kali aku telepon dan dia tidak angkat. Aku sampai frustasi, dan marah.

Pelampiasanku kulakukan dengan ngocok. Aku suka ngocok membayangkan Dhira, kapan ya bisa memiliki dia. Aku berkhayal.

Satu hari aku ke Korea, dan kubelikan Dhira oleh oleh yaitu jam tangan,. Dia acuh saja menerimanya, tapi perlahan kurasakan dia melunak,sms ku mulai dibalas, dan aku sudah boleh main ke kosnya.

Dhira pengen banget ke pantai, maka aku ajak dia, kami rencana menyusur pantai indah ini. Dan ada satu rahasia di pantai ini yang akan kutunjukkan pada Dhira, aku yakin dia akan terpana.

Lanjut nanti ya.

Oke dilanjut.

Pantai ini ada di daerah GK. Rahasia ya. Ada satu pantai yang masih sepi, karena harus melewati bukit,mustahil untuk sampai ke pantai ini kecuali kita menyusur karang saat laut surut dari pantai sebelahnya yang ada akses jalan. Dan jarak dari pantai sebelah adalah 45 menit, berjalan menyusur karang dan berkejaran dengan waktu karena jika air pasang, matilah kita.

Pagi itu kujemput Dhira, kami libur hari ini, sarapan soto dulu dan dia berkemas aku tunggu Dhira di kamar kosnya. Aku bawa tenda, awalnya Dhira nolak kalau harus menginap di pantai, tapi dia mau juga akhirnya.

Dan kita berangkat, cuma naik motor saja, selama di jalan kami ngobrol asik. Jauh juga perjalanan tapi keindahan alam membekas di mata membuat kita lupa lelah. Dhira langsung berlarian di tepian air, sementara aku memasang tenda dan menyiapkan kayu bakar, untuk buat mie atau air. Sengaja aku cari lokasi yg sepi, dan cuma ada kami berdua di pantai ini. Setelah semua beres, aku susul Dhira dan kami bermain air bersama.

Lelah main, kulihat langit akan sore, dan waktunya air surut. Aku punya rencana gila, menyisir pantai ini melewati bagian karang yang surut karena air menuju ke pantai rahasia. Kusampaikan pada Dhira, dia agak takut, karena waktu menyusur kita berkejaran dengan waktu pasang ombak. Bahaya sekali.

Tapi aku berkeras, oke kata Dhira, kami mulai menyusur karang yang tajam. Harus hati hati. Kadang ombak menyapu dekat sekali dengan kami, aku pegang erat erat tangan Dhira. Setelah cuma menemui karang selama 45 menit, kami capek. Terbelalak mata kami di depan kami ada pantai kecil di bawah tebing, tak ada akses jalan kecuali menyusur karang seperti kami atau mendaki turuni bukit.

Kami berlari kecil ke pantai rahasia itu. Laut biru, pasir putih, ombak tenang, bayangkan ini seperti di film The Beach nya Leonardo diCaprio. Dhira girang, bahkan memelukku.

Tapi kegembiraan kami lenyap, akses jalan lewat pinggir karang tadi tiba tiba tertutup air dan ombak. Dan kami terjebak di pantai kecil ini tak bisa kemana mana, hanya ada gua, dan pantai serta tetesan sumber air tawar dari bukit. Kami harus menunggu sampai esok, dan hari pun mulai gelap.

Dhira panik, tapi aku bawa kayu bakar di tas, kami masuk sedikit ke dalam gua di karang, dan kudirikan tenda cadangan di situ, kayu bakar ku nyalakan dan kurebus air. Kubuatkan Dhira kopi, dan sekarang betul betul gelap, malam telah datang. Aku masak mie instan dibantu Dhira, dan kami makan mie di pinggiran gua. Debur ombak menghanyutkan suasana.

Kami ngobrol sambil berdiang di api, Dhira nampak cantik.

Mas, Dhira mau pipis katanya. Ya pipis aja, tuh kan di sana juga bisa, kataku menunjuk pojokan. Temenin kata Dhira, takut gelap. Asik nih batinku, kuantar Dhira ke tengah pasir, agak dekat pantai, dan dia pipis di situ, pipis dibawah temaram bintang bulan. Suurrr... aku bisa dengar suara pipis yang keluar dari lubang mekinya. Dhira lalu mengelap mekinya dengan tisu, gelap sekali, aku tidak bisa melihat mekinya karena tak ada cahaya.

Dikomen ya, nanti dilanjutin lagi ceritanya,

Oke lanjut, sehabis pipis kami berdiang di depan api unggun lagi, suara deburan ombak kadang terasa menyeramkan. Aku agak takut deburan ombak ini menyapu kami berdua. Tapi rasanya aku hanya paranoid saja, di sini aman. Jam kulirik, jam 22.00. Dhira beberapa kali menguap, kami pelukan mesra di depan api unggun.

Dhira,aku sayang kamu, kataku. Dhira juga mas, jawabnya. Lalu kami berpagutan bibir, seperti Rangga dan Cinta di film AADC saat mereka saling melumat bibir di bandara di ending film. Bibir Dhira lembut, bahkan kami mainkan lidah kami. Indahnya.

Aku bantu Dhira melepas jilbab, dan kemudian aku beri kecupan di leher nya. Dhira memejam mata, sambil menikmatinya. Malam ini terasa tak begitu dingin, mungkin juga karena kami berada dekat api unggun. Dhira rebahan di matras sementara kaosnya sudah terbuka, bh nya juga sudah aku buka sehingga leluasa aku memainkan puting susunya dengan jariku, Dhira nampak lemas menahan geli.

Payudara Dhira tidak besar, tapi pas, kencang dengan puting kecoklatan, sumpah kulit Dhira putih. Dengan masih rebahan, kali ini aku jejalkan kontolku ke mulut Dhira. Dengan naluri, Dhira langsung melahapnya, dikulum, dijilat, dan dihisap. Rasanya nikmat sekali,melihat wajah Dhira yang sedang ngemut dan jari lentiknya sesekali mengocok kontolku.

Aku cabut kontolku dari mulutnya, pelan tapi pasti mulai kubuka retsleting celana Dhirna, kepelorotkan jeans nya, dan Dhira cuma bisa pasrah, dia sudah nggak bisa menolak lagi.

Paha Dhira mulus dan putih, kuraba pahanya, dan kuciumi, Dhira cuma bisa mendesah, dan celana dalam Dhira warna krem dengan renda, di bagian tengah aku lihat ada bercak basah, rupanya dia sudah terangsang, mekinya nampak membentuk gundukan, dan kumainkan jariku di bagian belahannya tanpa membuka cd nya. Lalu kukangkangkan kakinya dan pelan kulepaskan cd nya.

Meki Dhira ditumbuhi bulu sedikit, nampaknya dia mencukurnya, belahannya nampak rapat, dan kuakui ini meki yang indah banget, kubuka belahan mekinya dan kusentuhkan jariku ke dalam, aku maju mundurkan jariku, rasanya basah di dalam, itil Dhira juga aku coba tekan dengan jari, dan reaksi Dhira tak karuan, dia menggeliat dan seperti tidak sadar lagi, pelan kedekatkan mulutku ke meki nya dan kujilat jilat lubang mekinya, naik turun lidahku menyelusur paha, lubang meki dan perut pusar.

Jangan tanya lagi gimana reaksi Dhira, menggelinjang dan mendesah desah tak karuan, aku fokuskan lidahku di mekinya, dan kupadukan dengan hisapan di itilnya, berkali kali kurasakan cairan bening keluar dari lubang meki Dhira, ini yang disebut cairan kenikmatan seorang cewek.

Rasanya belum puas kalau tidak sekalian menggarap lubang belakangnya Dhira, lubang pantat. Aku ganjal bokong Dhira dengan beberapa bantal, dan bisa leluasa aku memperlakukan lobang belakangnya. Jleb jariku kumasukkan ke meki Dhira, jari satu lagi kumasukkan anus nya. Mau tahu kelanjutannya? Apa yang akan ku lakukan terhadap bokong Dhira?

Lanjut besok nunggu komen ya

Oke, aku usap usap bokong Dhira, aku memang membawa bantal untuk berkemah, itu kebiasaanku, sehingga bokong Dhira yang aku ganjal bantal makin sempurna posisinya. Pelan aku jilat lubang anusnya, Dhira mendesah dan gelinjang, lidahku bergerak berputar di seputaran lubang anusnya, pelan pelan aku gerakkan lidah ke kanan kiri, atas bawah. Aaahhh..aaahhhh, Dhira nampak mendesah hebat.

Kurasa sudah cukup basah lubang anus Dhira, dengan hati hati aku masukkan lagi jariku ke lubang belakang ini. Satu jari kumasukkan pelan, dan aku tusukkan pelan, sambil pelan pelan aku masukkan jariku ke anusnya, aku menjilati memek Dhira. Aku lihat Dhira mengerang diperlakukan seperti ini. Kugerakkan jemariku maju mundur di anusnya, sementara hisapan kuat dengan mulut kuberikan ke memeknya, srruuuuup..sruuuuuup. Aaaaahhhhhhh... Dhira menjerit menerima rentetan rangsangan ini.

Puas bermain main, kini aku masukkan 2 jari ke anusnya, aku berikan tambahan pelumas dari ludahku yang aku oleskan ke lubang anusnya, supaya lebih licin dan tidak sakit, tapi nampaknya Dhira masih kesakitan juga, maju mundur 2 jariku bergerak ke anusnya membuat Dhira mengerang tersiksa.

Memang aku sengaja tidak memasukkan kontolku ke memek Dhira lebih dulu, karena aku ingin menikmati bokong Dhira. Seks anal memang sakit, dan ini memang kusengaja, untuk sedikit balas dendam ke Dhira karena dia sudah jutek dan kasar sama aku dulu. Dan inilah hukuman untuk kamu Dhira sayang, kamu akan menerima ngentot dari lubang belakang.

Aku keluarkan 2 jariku dari lubang anusnya, kusiapkan kontolku, kedekatkan ke lubang anusnya.

Mas aku mau diapain? Kata Dhira.
Udah, adek tenang saja, mas mau ngerasain bentar aja. Aku berkata.

Pelan kugesek gesekkan kontolku di sekitar anusnya, kadang aku naikkan ke atas sehingga kontolku menggesek kemaluan Dhira. Dhira nampak pasrah, dengan sedikit dorongan, aku majukan pelan, kontolku mulai melesak ke dalam lubang anus. Dhira meringis kesakitan, baru kepala kontolku yang masuk.

Aku diamkan dulu, rasanya enak banget, kepala kontolku terjepit di lubang sempit, dan rasanya hangat. Aku lihat Dhira mulai sesenggukan, Dhira menangis.

Dengan satu lesakan kencang, aku dorong kontolku lebih dalam. Arrghhh...aaahh,.aahh. Dhira nangis dan kesakitan, tapi nafsuku sudah di ubun ubun, dengan ganas aku dorong dorongkan kontolku lebih dalam, dan Dhira mulai aku entot, aku genjot dengan gerakan seks, bokong Dhira benar benar enak dan hangat, Dhira nangis dan sepertinya hampir pingsan mendapat perlakuan seperti ini.

Kontolku melesak di lubang anusnya, sementara satu jariku aku kocok kocokkan di meki Dhira, dan aku berikan tekanan pada itil Dhira, tanganku juga sesekali meremas, dan mencubit payudaranya.

Crott, croooott..crooot..3 kali spermaku menyembur di bokong Dhira, enak tak terkata. Langsung aku cabut kontolku, dan kedekatkan mulut Dhira, kujambak rambutnya dan kupaksa Dhira memasukkan kontolku ke mulutnya, energi Dhira nampak sudah habis karena menangis, aku jambak rambutnya dan paksa dia mengulum kontolku. Rasanya sangat enak, Dhira cuma bisa nangis sambil mengulum kontolku.
 
Terakhir diubah:
mantab suhu
lanjutkan
tapi kalo bersambung, mending ke cerbung aja suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd