Dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Mita mulai menatapku dalam-dalam dengan matanya yang bulat itu. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah.
Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Nafasnya juga semakin memburu, mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu menciumku dengan bernafsu. Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas.
Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian vagina Mita. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan vaginanya membasahi pahanya. Ssshhtt.. gilaa say.. enak banget.. ehmm.. desah Mita.
Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Mita terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai bergerak meremas2 dan mengocok kontolku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat kontolku semakin berdenyut- denyut. Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba payudaranya yang sudah mengeras.
Mita mulai membuka blazer dan kemejanya, dan memintaku untuk memainkan kedua payudaranya.Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasakan ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih berenda2. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, payudaranya yang berukuran jumbo dan putingnya yang kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk diemot.
Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Mita menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Aku benar-benar menikmati payudara jumbo Mita. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat dia wajahnya seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.
Mita kemudian mengambil posisi jongkok dan aku yang duduk di kloset. Kontolku menggantung di depan mukanya. Dikocok-kocok kontolku, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit, kemudian baru Mita mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan kontolku.
Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh kontolku masuk ke mulutnya yang seksi, kontolku sama sekali sudah tak terlihat lagi. Lalu dia mulai memaju mundurkan kontolku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa.
Aku menahan rasa nikmat yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan pejuku di dalam mulutnya. Aku ingin mengeluarkan pejuku di dalam vagina Mita. Maka aku memberi tanda agar Mita berhenti sebentar, aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Mita mulai melanjutkan permainan mulutnya selama kurang lebih 10 menit.
Mita kemudian bangkit berdiri kemudan melepaskan seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya, ia juga melepaskan g stringnya dan dilemparkan ke wajahku. Aku mengambil posisi kemudian kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah memek entry yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun.
Mita benar-benar pandai merawat vaginanya .Aku kemudian menjilat-jilat vaginanya yang sudah basah. Mita terlihat sangat menikmati permainan ini, matanya tampak sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya. Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa say.. enak banget.. Sambil menjilat terkadang aku selingi dengan memasukkan jari telunjukku ke dalam vaginanya sambil mengait-ngaitkan klitorisnya.
Tentu saja Mita semakin menggila reaksinya, semakin kelojotan nggak karuan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang pahanya dan tangannya menjambak rambutku. Cairan yang keluar dari vaginanya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Tiba-tiba Mita mendorong kepalaku dari belahan pahanya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.
Masukin dong say itumu, aku udah nggak tahan nich.. ayo dong say., pinta Mita dengan suara mendesah. Ayo cepat dikit dong.. katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak. Kuelus-elus dahulu kepala kontolku ke bibir memeknya. Kudorong kontolku perlahan masuk sedikit demi sedkit.. Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang vagina Mita yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget.
Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Kontolku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali serasa masih perawan. Tubuh Mita sempat tersentak ketika kontolku sudah masuk seluruhnya. Auuwww.. Ooooh mantaap .. pelann.. sstt..,
Mita sedikit menjerit2. Kutarik kontolku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur. Tampaklah pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk vagina Mita.