Part 8. Dian berjilbab sexy
"Udah malam pak saya kalau nggak pulang sekarang ntar keburu dicari papa mama saya". "Lho mbak Dian kamu masih tinggal sama orang tua? " kata pak Ali. "Iya pak rencana sih setelah menikah baru pindah, tapi ini gimana enaknya sekarang?". "Pakai taksi aja Yan sebentar aku telponkan dulu" jawab pak Budi. Setelah mendengar kata2 pak Budi aku kemudian segera ke tumpukan pakaian untuk memilih salah satu pakaian yang aku rasa tidak terlalu terbuka rapi masih terkesan sexy.
Setelah melalui banyak pertimbangan aku akhirnya memutuskan memakai party dress warna pink dengan rok panjang semi transparan dengan belahan dada rendah serta bagian belakang terbuka sampai pinggang.. Bhku sudah sobek ditarik pak Ali jadi di dalam pakaian tsb aku hanya memakai celana dalam g string saja.. "Hmmm cantik mbak, sexy & elegan nggak murahan" komentar pak Ali. Pak budi yang sedari tadi menikmati pemandangan ketika aku berganti pakaian senyum2 saja.
"Sudah ditelpon belum pak taxinya?". " Iya nih sudah ada yang standby di depan hotel katanya ready setiap saat". Aku memperhatikan penampilanku "Hmmmm lumayan cuma sexy biasa, masih wajarlah kalo naik taxi". Kemudian aku merapikan rambutku yg acak2an dan membersihkan wajahku dari sisa2 sperma yg menempel.. "Ayo pak saya sudah selesai kita turun yuk". "Hmmm cantikan tadi wajahmu penuh peju yan" ujar pak Budi. "Hahahahaha betul sekali kata budi mbak Dian , wajahmu memang cocok kalo berbalut sperma".. "Huuuuu mau apa aku ditangkep satpol pp udah yuk keburu kemalaman banget nih".
Sepanjang koridor hotel penampilanku memang masih menarik perhatian sebagian pengunjung tetapi tidak seekstrim ketika aku datang ke hotel. Setelah sampai di depan hotel memang betul sudah ada taxi yg menunggu. Ketika aku akan menghampiri taxi tersebut tiba2 aku distop oleh pak Ali. "Tunggu mbak Dian sebentar, aku tiba2 punya ide brilyan nih, tunggu di sini ya dengan pak Budi".. "Hmmm ok deh pak Ali, as you wish" maunya apa lagi orang satu ini ide apalagi yg dimaksud, huuu entahlah udah terlanjur basah menurut aja sekalian, apalagi uangnya belum ditransfer..
Setelah terlibat perbincangan serius antara sopir taxi dan Pak Ali, dapat terlihat wajah sopir taxi itu shock dan kemudian menoleh memandangiku. Kemudian pak Ali memanggil kami "Udah mbak Dian sini udah beres". Aku pun menghampiri pak Ali dan sopir taxi tsb, "beres apanya pak kalau bayar taxi saya masih ada uang kok? ". "Hmmm bukan masalah itu mbak Dian, saya tiba2 punya ide nih gimana kalau mbak Dian nanti duduk di depan temani pak Ahmad nyetir sambil hisap itunya tuh hehehe"..
"Haa gila apa pak! Nggak deh nggak mau saya, udahlah saya naik taxi yang lain aja".. " Gini mbak Dian tentunya nggak free of course, saya kasih tambahan uang 10jt tunai skg juga cuma hisap dan emut2 saja tapi tentunya direkam ya besok berikan ke pak Budi di kantor".. " Hmm 10 juta buat hisap aja?? Uang tunai pak" aku pun sedikit tergoda dengan tawaran pak Ali, ini namanya easy money tapi bukankah kalau aku semakin menurut malah tambah semakin aku terjerumus. Melihat wajahku yg masih bimbang pak Budi sepetti biasa sebagai seorang penjilat berusaha mempengaruhiku.
" Yan ini uang gampang, cuma kerja nikmat sebentar dapet 10jt kapan lagi kalau aku jadi mbak Dian langsung nggak pikir panjang".. "Hmmm tapi pak, kalau sama sopir taxi uuuuhh gimana ya, saya biasanya kalau mau oral ya sama pacar atau paling nggak ttm". "Tenang aja mbak saya bersih kok nggak pernah jajan" sambil terlihat giginya yg tonggos ketika tersenyum.. "Hmmmm ya udah deh pak saya pasrah aja nurut".
"Hahahaha saya tahu kalau kamu pasti bakal mau, tenang saja ini aku kasih uangnya biar tambah yakin" sambil pak Ali memberikan aku uang 10jt dalam pecahan 100rb rupiah. Wajah sopir taxi itu pun berbinar2 sambil matanya memandangiku dari atas ke bawah seolah2 siap menelanjangiku.. "Eeeh tp ingat lho pak sopir, eh sapa tadi namanya pak Ahmad ya? Ingat ini cuma hisap2 pakai mulut aja gak boleh yg lain".
"Iya mbak tenang saja ini sudah bersyukur saya dapat rejeki nomplok, sudah dapat uang 500ribu dapat servis kontol gratis juga hahahaha". "Ya udahlah ayo cepet masuk pak, saya permisi dulu ya pak Ali jangan lupa janjinya buat yang transfer tadi di kamar hotel, mari pak Budi besok kita ketemu di kantor". " Oooh tenang pasti beres mbak Dian uang segitu kecil, oh ya ini handycamnya jangan lupa kasih perkenalan dulu atau basa basi di awal rekaman ya? Biar lebih mantap". Aku sambil merengut2 menjawab " iya pak, kayak mau interview kerja aja pake perkenalan"..
Setelah aku di dalam mobil taxi segera kutaruh handy cam tadi di laci dashboard dan bersandar di jok mobil dan memejamkan mata. Di dalam hatiku berkata Diaaaan sejak hari ini statusmu sudah resmi menjadi wanita nakal yg menjual tubuhmu demi uang huuuuuuuuu dasar wanita nakal pelacur. Tapi setelah aku pikir2 sepadan dengan pengorbananku kalo untuk uang sebanyak itu.. "Ehem ehem mbak jadi nggak nih saya sudah nggak sabar lihat nih adik saya dah siap siaga satu". Aku yang masih dalam posisi melamun segera membuka mataku, aku lupa kalau masih ada satu kesepakatan lagi dengan pak Ali..
Ketika membuka mata aku terbelalak melihat pak Ahmad yg sudah memelorotkan celana panjangnya sehingga kontolnya sudah mengacung tegak ke atas hampir menyentuh setir mobil. Aku lihat tangan kirinya sibuk mengocok batang penis tsb sedangkan tangan kanannya dipakai untuk menyetir mobil. "Waduuuh pak nggak sabar amat sih, saya baru mau istirahat sebentar capeek nih". "Waaaah capek kenapa mbak, pasti habis melayani 2 om2 tadi ya? Binal juga mbaknya ini, oh ya namanya siapa sih mbak?
"Om2 mank pak Ahmad ini apa bukan om2? Malah keliatan lebih tua daripada pak Ali tuh rambut sudah putih semua". "Hahahahaa saya memang sudah umur 64 th mbak, sudah kakek2 bukan om2 lagi. "Iya iya kek sabar aku pasang handycamnya dulu". Tangan kiriku memegang handycam dan mengangkatnya ke atas mengarahkan ke wajahku terlebih dahulu baru kemudian ke pak Ahmad.
"Uuuuhmm hai aku Dian, ini di sampingku pak Ahmad sopir taxi yg mengantarku pulang, sekarang ini aku lagi gatel nih pengen ngemut hisap kontol di dalam mulutku. Tak ada rotan akar pun jadi, meski dapetnya kakek2 sopir taxi ya namanya lagi pengen hehehe ( sambil aku menjilat bibirku dan memasang pose selfie sexy ). Aku taruh kemudian handy cam tsb di posisi yg pas agar bisa merekam wajahku ketika menghisap kontol pak Ahmad.
"Lho mbak Dian toh namanya, dari tadi ditanya nggak dijawab, udah melayani 2 lelaki masih belum puas juga mbaknya ini benar2 nakal ya heehehehe dah mbak ini langsung dihisap kontol saya" aku diam saja sambil pasang wajah cemberut tangan ku langsung meremas2 kontol pak Ahmad.
"Uuuuuuh halusnya mbak tangannya beda ya cewek kantoran sama cewek2 kampung yg biasa kerja dapur kocooook dulu mbak enak juga nih uuuh uuuuhh". "Pak Ahmaaaad biarpun enak ya jangan merem melek gitu kalo nyetir bisa nubruk entar". "Hehehe iya mbak Dian saya konsen nih konsentrasiiiii hmmmmm enaknya tangan mbak Diaan iniii mantaaap". Aku teruskan mengocok2 kontolnya naik turun, tangan kiri pak Ahmad pun turut aktif meraba2 pahaku..
Aku yg diraba2 seperti itupun gairahku pun ikut naik , tangan pak Ahmad yg tidak menyetir aku arahkan ke payudaraku "Uuuuh ya pak ahmad teruuus pak remas perlahan2 ya paaaak, jangan lupa putingnya dimaininin juga uuuuh".. " Udaah lama mbak Dian jual diri mbak?". "Ngawur aja pak, baru hari ini tadi itu pun juga tergiur uang besar kalo nggak saya nggak bakal mau". "Uang berapa banyak mbak siapa tahu saya bisa nabung kalo mau booking mbak Dian heehehe".
"200juta pak, sanggup ta". " Wiiik gilaa banyak banget mbak masa sampai dibayar segitu banyak! Gak percaya saya".. "Saya baru 3 jam yg lalu saya masih perawan tingting, ini aja masih kerasa ngilu nih selangkangan" sambil tanganku masih terus mengocok batang penis pak Ahmad. "Wah kalau gitu boleh nyicip nggak mbak selangkangannya, jadi penasaran nih rasa memek yg perawan baru dijebol pasti masih sempit".