daredensus
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 May 2011
- Post
- 50
- Like diterima
- 46
Lanjut gass..
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Dika ( Tamat)
- Thread starter bigoldlover
- Start date
barbukbaru
Semprot Holic
- Daftar
- 22 Jun 2018
- Post
- 334
- Like diterima
- 289
jejak sejati tertinggal disini.. nek opo iki wkwkkww
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.174
Mantep tenan lanjutanne...
Jooss wes
Jooss wes
niqaylunia
Tukang Semprot
- Daftar
- 22 Feb 2019
- Post
- 1.147
- Like diterima
- 7.435
Lanjutkan Dika, potensial bgt kau nak
semprotku_hotmail
Senpai Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2020
- Post
- 869
- Like diterima
- 1.004
Ijin memyimak
Himawans191
Kakak Semprot
- Daftar
- 25 Jan 2018
- Post
- 151
- Like diterima
- 60
Hujan di luar hu, ane nitip sempak di mari yah
Pemulung69
Semprot Addict
- Daftar
- 1 Aug 2016
- Post
- 478
- Like diterima
- 953
Stw gk ada matinya, gasss
SarkasJail
Tukang Semprot
- Daftar
- 12 Dec 2019
- Post
- 1.371
- Like diterima
- 1.167
Lanjutkeun
Dambolijem
Semprot Addict
- Daftar
- 30 Jan 2017
- Post
- 455
- Like diterima
- 340
Hajarrr Blehhh... 
GeniWonggg
Guru Semprot
- Daftar
- 9 Jan 2019
- Post
- 648
- Like diterima
- 639
lanjut terus om
- Daftar
- 16 Aug 2017
- Post
- 178
- Like diterima
- 2.344
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
bigoldlover
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Dec 2012
- Post
- 183
- Like diterima
- 1.128
Mas dika nyatane bukan cuma kuat, tapi juga bisa sabar. Ngeliat saya wis tepar ngono, dia ndak maksa lanjut. Akhire kita ngobrol sambil baring bersebelahan. Badane ditutup seadanya dengan baju kaosnya nutupi bawah pusar.
" Kok iso selera mbek aku tho mas, wis tuek, lemu, ndak menarik blass. "
" Hehehe.. Cerita dikit ya mbok.." Jawabnya, matanya ndelok langit2 kamar, narik napas dalem.
" Sebelum ayah jemput saya di rumah, 2 bulan sebelumnya sempet ngekos di rumah ibuk2 gitu deh, dibilang tante girang jg gak sih. Dia orang rumahan, kaya, lebih banyak tinggal sendiri sambil ngawasin kost2an di belakang rumahnya. Awalnya dia kasian liat saya karena gak bisa lagi bayar bulanan kos, uang dari mama untuk saya bersembunyi dari polisi sudah habis. Akhirnya saya ditampung di rumahnya. "
" Terus mas? "
" Ya ternyata setelah tinggal serumah 2 minggu, dia bilang suka sama saya. Dan dari situ mulai dia minta saya untuk nemenin tidur, tadinya saya masih belum ngerti maksudnya apa. Dan akhirnya sampai deh kita mulai berhubungan badan. "
" Walahh, terus mas?"
" Itu pertama kalinya saya tau begituan mbok, dan langsung ketagihan. Namanya juga pikiran lagi sumpek, jadi hiburan, semenjak itu hampir tiap hari kita nge seks. Sampai akhirnya ayah nyari saya dan jemput di rumah mama. "
" walahh.. Tenan iki mas? "
" Ya beneran, ngapain bohong.. "
" Pantesan kok wis pengalaman ae gayamu, terus kenapa kok sekarang saya jadi pelampiasane mas? "
" Hehehe.. Badannya kayak kamu mbok, dia tinggi besar gitu, umurnya juga kurang lebih lah sama mbok . Semenjak dibawa ke sini ya artinya saya gak pernah lagi dong begituan, liat dirimu kok jadi pengen banget nge seks lagi. "
"Oalahhh.. Gitu tho, terus opo rasane punyaku mas?"
" Ya, sama lah... Kayak dia dulu, sempit.. Hehehe"
" Halahh...kamu itu masss.." aku langsung cubit tangannya.
" Boleh mulai lagi gak mbok?"
" Ohh masih pengen thoo..?" godaku.
" Iyalah, kan saya belum nyampe.. Hehe.."
" Yo wis.. terserah kamu mas.."
"Mbok naik ke atas saya ya.." Pintanya sambil ngelempar baju kaosnya ke samping ranjang.
Saya melirik manuke mas dika, belum apa-apa wis mulai ngeras lagi. Walah..
Saya manut ae nindih badane cah iki, mas dika langsung narik mukaku, kita langsung ciuman bibir.
Tangannya narik bawahan daster sampe ke atas pinggang, dua tangannya ngeremes2 pantatku. Rasane geli nemen, tapi bikin saya cepet terangsang lagi.
Dia nyiumi dagu dan leherku, tangan kirine meraba susuku, tangan satunya nyentuh bulu2 dan bagian luar tempikku. Sebentar ae saya langsung napsu.
" Masukin mbok, pake tangannya.."
Saya senyum sambil ngeliatin muka dika, sumpah ganteng nemen cah iki. Opo ndak rugi dia dapet aku?
" Ayo mbok.." Pintanya lagi.
Saya nurutin maunya, tangan kiriku meraih manuke dika, walahh..
" Gede nemen tho mas.."
" Hehehe.. Ya gitulah adanya mbok..arahin kepalanya.."
Saya ngedeketi kepala manuke ke bibir tempikku, baru ae nempel, dika langsung ndorong pantatnya ke atas, dan...
" Ohhhhhhh...ssshhhhmmm.." Desah dika.
" Masssss..." Bisikku lirih.
Kepala dan seluruh batang manuke masuk pelan2 ke lubangku. Rasane edan nemen, kayak isi dalemanku ketarik2.
Rahimku serasa anget, denyut2 kepala manuke bikin saya terbang.
" Haduhhh masss.. Ndak bisa gerak aku.." kataku sambil meluki kepala dan mukanya.
" Mbok diem aja, biar saya yg goyang."
"Plakk...!"
"Masss..."
"Plakk..!"
"Plakk..!"
" Aduhhhhh.." Rintihku panjang.
Dika naek turuni pantatnya dari bawah dengan semangat, pinggul dan pohoku berguncang2 nerima sodokan keras dika.
Dengus nafas cah iki terdengar jelas, mukanya serius, terkesan ganas menatapku. Dua tangannya megangi pinggangku kuat2, sekali ini saya bakal habis2an dilahap dika.
Rasane sudah 10 menit, dika masih terus nusuk2 tempikku dari bawah, saya mulai bisa ngimbangi permainan cah iki. Pantat, poho dan pinggulku bergerak maju mundur.
Berkali2 kami berciuman bibir, kadang dika ngisepi susuku bergantian kiri kanan, saya ndak mau nyerah, mau ngeladeni dia sampe tuntas.
"Mbok.. Nungging ya.. Boleh?" Katanya setelah sekian lama.
" Yo wis.."
Saya ganti posisi, masang bokong gedheku nungging di pinggir dipan. Dika wis pasang kuda2 berdiri di belakangku. Bojoku dulu juga seneng koyok ngono, jare bikin dua cepet keluar.
" Saya suka liatnya mbok, montok banget pantatnya.. Hehehe.."
" Wis hantemno mas, sak kerase.." Godaku.
Ndak pake basa basi, dika langsung nyumpeli manuke ke tempikku. Dua tangane megangi pantatku.
" Sshhh... Mbokk.. Enak bangettt.."
"Plakk..!"
"Plakkk..!"
"Plakk..!"
Dika nemen kenceng nyodok2 pantatku dari belakang, dengus napasnya memburu. Saya nimpali dengan muter2 bokongku ke sana kemari. Cah iki mulutnya kayak ngedumel ndak jelas, sangking napsune mbek pantatku.
Sebentar ae dia keliatan panik..
" Mbokk.. Uhhhhh.. Mbokkk...mau keluar mbokk..!" katanya dengan suara berat.
"Plakk.. Plakk.. Plakk.."
Saya wis kebayang bentar lagi lobangku disemprot maninya. Ndak pengen rugi, saya ikut2an liar goyangi pantat, poho dan pinggulku lebih cepet . Dadaku wis berdebar diguncang emosi yg siap meledak.
Dan..
" Ahhhhhhh..!!! " Dika njerit kenceng sambil hantem pantatku sekeras mungkin untuk yg terakhir, badannya langsung kejang2 dibelakangku.
Semburan mani cah iki langsung berhamburan ke dalem tempikku, saya juga sudah ndak tahan lagi. Ujung klitorisku berdenyut, terus nyemprot cairan kentel yg bikin saya ngerintih semaunya.
" Uhhhh.. Massss.. Aduhhhhhh....!"
Bokong dan pohoku gemeteran ngerasani nikmat paling edan yg pernah saya rasakan, ditambah semprotan mani dika yg berkali2 nyiram rahimku, angett nemen rasane.
" Hhhhhhhh... Makasih ya mbok.. Nikmat banget.. Sumpahh.." Kata dika dengan napas memburu sambil baring telentang di sebekahku.
"Sama ae mas, lha saya wis dua kali keluar, banyak nemen manimu mas.." Jawabku polos.
" iyahh.. Napsu banget sih, mbok masih subur gak?"
"Sudah 2 taun ndak mens lagi mas."
" Aman ya kalo gitu.."
"Nggihh.."
"Yang penting jaga rahasia ya mbok, jangan sampe orang rumah tau."
"Ya pasti tho.. Bisa edan bapakmu ngamuk ke saya mas. Malu pokoke klo sampe mereka tau mas.."
" Ya udah yuk mbok bersih2, takut keburu adik2 pulang."
***
Sore pun tiba, mbok yati sudah 1 jam yg lalu pulang, aku masih kepikiran dengan cerita detail si mbok tadi. Ada perasaan lucu, miris, merinding juga iya, sekaligus lega. Tapi yg jelas aku dengan tegas melarang si mbok ngeladeni nafsu si dika lagi, dia manggut2 tanda setuju walau terkesan gak rela. Aku nanti mau saranin suami supaya dika untuk sementara dimasukin ke bimbel untuk persiapan mau kuliah atau kerja. Jadi pagi di rumah cuma ada si mbok aja untuk mencegah mereka tergoda lagi berbuat mesum.
Yg bikin lega dari cerita si mbok adalah ternyata dika punya alasan tersendiri, dia cuma punya kelainan orientasi seks sama perempuan lebih tua, dua anak perempuanku aman, lagian aku juga yakin dika dari dulunya memang sayang sama mereka, karena ndak punya adik.
Yg bikin merinding itu, diusia masih belia gitu ternyata dia sudah berpengalaman urusan perempuan, ditambah lagi aku sempet ngeliat dia telanjang gitu, nyeremin.
Lagi ngelamun gitu ndak sadar di depanku ada cermin besar, aku merhatiin badanku. Bukankah tampilanku juga gak jauh beda dengan cerita dika tadi, badanku termasuk tipe big size, tinggiku sekitar 165, payudaraku besar, pinggul, paha dan pantatku besar juga, pikirku sambil berputar2 di depan cermin merhatiin sekujur tubuhku.
Di banding si mbok, ya jelas aku jauh lebih menarik, kulitku bening karena memang ayah dari ibuku keturunan etnis Tionghoa. Wajahku oriental banget, rambutku hitam tebal, agak ikal sepanjang bahu dan pastinya terawat. Apa dia juga jangan2 tertarik ngeliatku.
" Ahh.. Pikiran gila.." Batinku.
*** Next update is the last.
" Kok iso selera mbek aku tho mas, wis tuek, lemu, ndak menarik blass. "
" Hehehe.. Cerita dikit ya mbok.." Jawabnya, matanya ndelok langit2 kamar, narik napas dalem.
" Sebelum ayah jemput saya di rumah, 2 bulan sebelumnya sempet ngekos di rumah ibuk2 gitu deh, dibilang tante girang jg gak sih. Dia orang rumahan, kaya, lebih banyak tinggal sendiri sambil ngawasin kost2an di belakang rumahnya. Awalnya dia kasian liat saya karena gak bisa lagi bayar bulanan kos, uang dari mama untuk saya bersembunyi dari polisi sudah habis. Akhirnya saya ditampung di rumahnya. "
" Terus mas? "
" Ya ternyata setelah tinggal serumah 2 minggu, dia bilang suka sama saya. Dan dari situ mulai dia minta saya untuk nemenin tidur, tadinya saya masih belum ngerti maksudnya apa. Dan akhirnya sampai deh kita mulai berhubungan badan. "
" Walahh, terus mas?"
" Itu pertama kalinya saya tau begituan mbok, dan langsung ketagihan. Namanya juga pikiran lagi sumpek, jadi hiburan, semenjak itu hampir tiap hari kita nge seks. Sampai akhirnya ayah nyari saya dan jemput di rumah mama. "
" walahh.. Tenan iki mas? "
" Ya beneran, ngapain bohong.. "
" Pantesan kok wis pengalaman ae gayamu, terus kenapa kok sekarang saya jadi pelampiasane mas? "
" Hehehe.. Badannya kayak kamu mbok, dia tinggi besar gitu, umurnya juga kurang lebih lah sama mbok . Semenjak dibawa ke sini ya artinya saya gak pernah lagi dong begituan, liat dirimu kok jadi pengen banget nge seks lagi. "
"Oalahhh.. Gitu tho, terus opo rasane punyaku mas?"
" Ya, sama lah... Kayak dia dulu, sempit.. Hehehe"
" Halahh...kamu itu masss.." aku langsung cubit tangannya.
" Boleh mulai lagi gak mbok?"
" Ohh masih pengen thoo..?" godaku.
" Iyalah, kan saya belum nyampe.. Hehe.."
" Yo wis.. terserah kamu mas.."
"Mbok naik ke atas saya ya.." Pintanya sambil ngelempar baju kaosnya ke samping ranjang.
Saya melirik manuke mas dika, belum apa-apa wis mulai ngeras lagi. Walah..
Saya manut ae nindih badane cah iki, mas dika langsung narik mukaku, kita langsung ciuman bibir.
Tangannya narik bawahan daster sampe ke atas pinggang, dua tangannya ngeremes2 pantatku. Rasane geli nemen, tapi bikin saya cepet terangsang lagi.
Dia nyiumi dagu dan leherku, tangan kirine meraba susuku, tangan satunya nyentuh bulu2 dan bagian luar tempikku. Sebentar ae saya langsung napsu.
" Masukin mbok, pake tangannya.."
Saya senyum sambil ngeliatin muka dika, sumpah ganteng nemen cah iki. Opo ndak rugi dia dapet aku?
" Ayo mbok.." Pintanya lagi.
Saya nurutin maunya, tangan kiriku meraih manuke dika, walahh..
" Gede nemen tho mas.."
" Hehehe.. Ya gitulah adanya mbok..arahin kepalanya.."
Saya ngedeketi kepala manuke ke bibir tempikku, baru ae nempel, dika langsung ndorong pantatnya ke atas, dan...
" Ohhhhhhh...ssshhhhmmm.." Desah dika.
" Masssss..." Bisikku lirih.
Kepala dan seluruh batang manuke masuk pelan2 ke lubangku. Rasane edan nemen, kayak isi dalemanku ketarik2.
Rahimku serasa anget, denyut2 kepala manuke bikin saya terbang.
" Haduhhh masss.. Ndak bisa gerak aku.." kataku sambil meluki kepala dan mukanya.
" Mbok diem aja, biar saya yg goyang."
"Plakk...!"
"Masss..."
"Plakk..!"
"Plakk..!"
" Aduhhhhh.." Rintihku panjang.
Dika naek turuni pantatnya dari bawah dengan semangat, pinggul dan pohoku berguncang2 nerima sodokan keras dika.
Dengus nafas cah iki terdengar jelas, mukanya serius, terkesan ganas menatapku. Dua tangannya megangi pinggangku kuat2, sekali ini saya bakal habis2an dilahap dika.
Rasane sudah 10 menit, dika masih terus nusuk2 tempikku dari bawah, saya mulai bisa ngimbangi permainan cah iki. Pantat, poho dan pinggulku bergerak maju mundur.
Berkali2 kami berciuman bibir, kadang dika ngisepi susuku bergantian kiri kanan, saya ndak mau nyerah, mau ngeladeni dia sampe tuntas.
"Mbok.. Nungging ya.. Boleh?" Katanya setelah sekian lama.
" Yo wis.."
Saya ganti posisi, masang bokong gedheku nungging di pinggir dipan. Dika wis pasang kuda2 berdiri di belakangku. Bojoku dulu juga seneng koyok ngono, jare bikin dua cepet keluar.
" Saya suka liatnya mbok, montok banget pantatnya.. Hehehe.."
" Wis hantemno mas, sak kerase.." Godaku.
Ndak pake basa basi, dika langsung nyumpeli manuke ke tempikku. Dua tangane megangi pantatku.
" Sshhh... Mbokk.. Enak bangettt.."
"Plakk..!"
"Plakkk..!"
"Plakk..!"
Dika nemen kenceng nyodok2 pantatku dari belakang, dengus napasnya memburu. Saya nimpali dengan muter2 bokongku ke sana kemari. Cah iki mulutnya kayak ngedumel ndak jelas, sangking napsune mbek pantatku.
Sebentar ae dia keliatan panik..
" Mbokk.. Uhhhhh.. Mbokkk...mau keluar mbokk..!" katanya dengan suara berat.
"Plakk.. Plakk.. Plakk.."
Saya wis kebayang bentar lagi lobangku disemprot maninya. Ndak pengen rugi, saya ikut2an liar goyangi pantat, poho dan pinggulku lebih cepet . Dadaku wis berdebar diguncang emosi yg siap meledak.
Dan..
" Ahhhhhhh..!!! " Dika njerit kenceng sambil hantem pantatku sekeras mungkin untuk yg terakhir, badannya langsung kejang2 dibelakangku.
Semburan mani cah iki langsung berhamburan ke dalem tempikku, saya juga sudah ndak tahan lagi. Ujung klitorisku berdenyut, terus nyemprot cairan kentel yg bikin saya ngerintih semaunya.
" Uhhhh.. Massss.. Aduhhhhhh....!"
Bokong dan pohoku gemeteran ngerasani nikmat paling edan yg pernah saya rasakan, ditambah semprotan mani dika yg berkali2 nyiram rahimku, angett nemen rasane.
" Hhhhhhhh... Makasih ya mbok.. Nikmat banget.. Sumpahh.." Kata dika dengan napas memburu sambil baring telentang di sebekahku.
"Sama ae mas, lha saya wis dua kali keluar, banyak nemen manimu mas.." Jawabku polos.
" iyahh.. Napsu banget sih, mbok masih subur gak?"
"Sudah 2 taun ndak mens lagi mas."
" Aman ya kalo gitu.."
"Nggihh.."
"Yang penting jaga rahasia ya mbok, jangan sampe orang rumah tau."
"Ya pasti tho.. Bisa edan bapakmu ngamuk ke saya mas. Malu pokoke klo sampe mereka tau mas.."
" Ya udah yuk mbok bersih2, takut keburu adik2 pulang."
***
Sore pun tiba, mbok yati sudah 1 jam yg lalu pulang, aku masih kepikiran dengan cerita detail si mbok tadi. Ada perasaan lucu, miris, merinding juga iya, sekaligus lega. Tapi yg jelas aku dengan tegas melarang si mbok ngeladeni nafsu si dika lagi, dia manggut2 tanda setuju walau terkesan gak rela. Aku nanti mau saranin suami supaya dika untuk sementara dimasukin ke bimbel untuk persiapan mau kuliah atau kerja. Jadi pagi di rumah cuma ada si mbok aja untuk mencegah mereka tergoda lagi berbuat mesum.
Yg bikin lega dari cerita si mbok adalah ternyata dika punya alasan tersendiri, dia cuma punya kelainan orientasi seks sama perempuan lebih tua, dua anak perempuanku aman, lagian aku juga yakin dika dari dulunya memang sayang sama mereka, karena ndak punya adik.
Yg bikin merinding itu, diusia masih belia gitu ternyata dia sudah berpengalaman urusan perempuan, ditambah lagi aku sempet ngeliat dia telanjang gitu, nyeremin.
Lagi ngelamun gitu ndak sadar di depanku ada cermin besar, aku merhatiin badanku. Bukankah tampilanku juga gak jauh beda dengan cerita dika tadi, badanku termasuk tipe big size, tinggiku sekitar 165, payudaraku besar, pinggul, paha dan pantatku besar juga, pikirku sambil berputar2 di depan cermin merhatiin sekujur tubuhku.
Di banding si mbok, ya jelas aku jauh lebih menarik, kulitku bening karena memang ayah dari ibuku keturunan etnis Tionghoa. Wajahku oriental banget, rambutku hitam tebal, agak ikal sepanjang bahu dan pastinya terawat. Apa dia juga jangan2 tertarik ngeliatku.
" Ahh.. Pikiran gila.." Batinku.
*** Next update is the last.
Terakhir diubah:
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.174
Matur suwun updet lanjutanne kang @bigoldlover
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
