Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Dilema Sebuah Hati

PART LIII



The Power of Forgiveness



Bunda Fia....



"Cinta sejati adalah ketika kamu harus melihat kekasihmu pergi

dan kamu tahu bahwa tidak akan melihatnya lagi......

Tapi kamu tahu ia akan selalu berada di dalam hati dan pikiranmu.......

Selamanya......





Your Love

Aslan




Tulisan yang mencerminkan isi hati Aslan, itu tertulis indah di sebuah kaligrafi yang tergantung di kamarnya di rumahnya, bahkan itu pun diposting di laman Instagramnya yang hingga kini belum dia hapus.

Dan hari ini, makna serta tulisan indah itu dibawanya pagi ini, saat dia secara sengaja datang dan menemui mendiang istrinya.

Cuaca yang sedikit mendung pagi hari ini, tidak menyurutkan keinginan Aslan untuk datang di pemakaman mewah dan megah ini, makam dimana 4 tahun lalu dia untuk terakhir kalinya melihat tubuh wanita yang dicintainya harus terkubur dan kembali ke Sang Pencipta, serta meninggalkan kisah cinta mereka yang begitu banyak dibicarakan orang.

Dan semenjak sibuk dengan usahanya serta keluarga barunya, bahkan ditambah dengan hadirnya Alma mebuat semua waktunya bagaikan benar-benar tersita habis, sehingga rasanya waktu yang ada hanya untuk keluarga dan pekerjaaannya.

Ada rasa berdosa dalam hatinya, karena saking sibuknya dia dengan pekerjaan dan keluarga, dia seperti melupakan mendiang. Sosok yang selama ini begitu dia cintai, semenjak dia masih kecil, hingga mungkin saat ini, dia merasa bahwa cintanya ke Nafia pun seperti sulit digeser oleh siapapun, meski saat ini dia sudah menikah dengan Adiba.

The infinity Love, timeless, dan unconditional love……

Semua ungkapan kata yang nyaris tidak pernah mampu menggambarkan bagaimana dia sangat mencintai mendiang. Bahkan jika dibilang dia menikah dengan Adiba, salah satu yang menjadi pertimbangan ialah faktor kedekatan dan juga banyak kenangan dari mendiang yang suka muncul dalam setiap kebersamaannya dengan Adiba, yang akhirnya memunculkan semua tanda dan arah hingga menyatukan dirinya dengan kakak sang mendiang.

Karangan bunga berwarna putih dengan nuansa warna biru dan ungu, diletakkan oleh Aslan di makam mendiang. Kemeja flannel biru, celana cargo krem, serta jam tangan yang semuanya merupakan pemberian Nafia, kali ini dipakai oleh Aslan, khusus untuk datang menemui wanita yang tercinta yang kini terkubur di balik tanah di hadapannya kini.

“apa kabar., Bunda??” sapanya lirih

“sehat kan Bunda disana?”

Bayang-bayang Fia sedang tersenyum ke arahnya bagaikan berlarian di kepala Aslan.

“ayah minta maaf yah….. ngga ada niat mengabaikan Bunda….”

Rasa haru menyeruak dari dalam dada Aslan.

Wanita yang selama ini selalu tersenyum

Tidak pernah sedikitpun dia melontarkan kata-kata kasar untuk suaminya

Wanita yang selalu patuh dan menuruti semua apa yang diminta suaminya selama mereka menikah.

Wanita yang tidak pernah mengeluh sakit sekalipun dia sedang dalam kondisi yang sangat parah akibat ganasnya kanker.

“ayah tahu, Bunda sudah ada di sana bersama Sang Penciptamu…. Harusnya ayah tidak perlu kuatir lagi tentang Bunda…..”

Ada aliran airmata di sudut matanya

“ayah kangen sama Bunda…….”

Isakannya mulai terdengar

“masih boleh kan ayah datang kesini nengok Bunda?”

Sebuah pinta miris yang dia sadari bahwa berubahnya siklus hidup membuat dia bagaikan lupa akan Nafia, lupa akan sejarah indah dalam hidupnya yang pernah terisi oleh hadirnya Nafia, dan semua hal baru yang datang bagaikan sedikit menggeser nama Nafia dari dalam hatinya.

Dia bagaikan takut jika Nafia akan marah dengan dirinya yang kini sperti sedikit jarang menemui sang istri secara pribadi. Dia tidak ingin melukai hati sang istri yang selama ini sangat mencintainya, menerima dirinya bahkan memberi semua apa yang dia punya hanya untuk sang suami.

Begitu banyak keluh kesah hatinya yang ingin dia sampaikan. Selain kehadiran Alma, hubungannya dengan Yahya dan Fitri yang selama bersama Nafia begitu indah dan sangat dekat, kini bagaikan jauh panggang dari api. Situasi yang nyaris tidak pernah terpikirkan akan seperti ini jika Nafia masih ada.

“bantu ayah ambil keputusan, Bunda……”

Kenangan masa dimana Fia masih ada…. Mungkin Yahya dan Fitri tidak akan berada di situasi ini. Karena dari awal mereka bertemu, Fitri bagaikan sudah jatuh hati dengan pribadi Fia yang lembut dan sangat menyayangi Aslan.

“ayah kangen sama Bunda……”

“kangen banget Bun…..”

Kini dia tidak mampu menahan tangisannya. Rasa bersalah dan rasa rindu akan emndiang bercampur aduk emnjadi satu, membuat emosinya bagaikan disatukan dengan semua kerinduannya akan mendiang, dan hanya airmata serta ungkapan kata tanpa ada jawaban, yang bisa dia uraikan sebagai bentuk sebuah asa dan rindu.

Mendung yang menggantung bagaikan memberinya payung besar dari panasnya matahari di hari yang pagi menjelang siang ini, mendung yang mengingatkan bagaimana sikap alam saat Nafia pergi meninggalkannya dan terkubur abadi di balik tanah di hadapannya kini, yang seakan menjadi pintu pemisah yang tidak bisa dia buka untuk selamanya lagi.

Mencintai Fia adalah kisah terindah yang pernah Aslan rasakan

Kehilangan Fia pun merupakan kepergian terperih yang dirasakan olehnya

Namun memiliki hidup yang saat ini dia jalani juga adalah fase baru yang indah bagi dirinya. Dicintai oleh Adiba, Arvind dan Ravi, serta memiliki Alma yang baru hadir ke dunia, seakan membuat hidup Aslan berwarna kembali, setelah melewati banyak marathon kehidupan yang naik turun jalurnya, namun akhirnya dia mengerti bahwa apa yang direncanakan Allah meski sulit dipahami, namun ujungnya jika disyukuri akan indah pada waktunya.



***********************

Dua bulan berselang……

Ruang meeting di Graha Synergi Almahira pagi ini terlihat berbeda.

Selain Gedung baru yang sudah selesai direnovasi dan dibuat dengan tampilan yang modern, membuat bagian interior dan fasad depan bekas Gudang ini sudah diubah total menjadi ruang kantor modern dan jauh berbeda dibanding beberapa bulan sebelumnya. Bahkan sisi timur pun sudah ditambah sebuah bangunan baru untuk mengakomodir beberapa anak perusahaan dan juga lini usaha baru yang sedang dikembangkan oleh Aslan dan Adiba.

“lihat sini, Pak…..” komando seorang fotografer ke kedua sosok yang sedang berdiri berjejer dan saling menandatangani sebuah dokumen.

“Oke Pak, sekarang gantian….”

Kedua orang itu saling menukar dokumennya

“lihat sini…..”

Lalu bunyi klikan kamera terdengar

“salaman Pak…..”

“lihat sini…”

Komando dari fotografer terdengar berkali kali

Sesi penandatanganan kini usai, lalu dilanjutkan dengan foto bersama para sosok-sosok penting yang hadir disini, dan kembali suara sang fotografer terdengar mengomandoi semua adegan satu persatu, sebelum akhirnya pelukan hangat dan jabatan tangan masing-masing hadirin mengakhiri sesi foto kali ini.

“thanks yah, Aslan…..”

“sama-sama Bang…..”

Lalu

“makasih yah Mbak Diba….”

“iya Ka…. Sama-sama juga…..”

Pelukan dan ciuman pipi kiri dan kanan dari dua wanita itu pun tak lepas daari kamera fotografer.

Pagi ini hadir di ruangan ini semua sosok penting dari PT Synergi Almahyra Lestari yang diwakili oleh Aslan, Adiba, Jafar, Nabila anak kedua Thalib, dan Linda adik Aslan, serta beberapa tokoh senior karyawan lama Jafar. Sementara dari pihak sebelah hadir sepasang suami istri Yahya dan Fitri, Irjen Dani, serta Direktur Keuangan dan juga Yandri, Direktur Operational atau COO.

Hari ini menjadi hari bersejarah bagi dua perusahaan ini, yang akhirnya mencapai kesepakatan untuk saling bekerja sama sekaligus menggabungkan divisi survey marine cargo milik Synergi Almahyra yang baru berdiri beberapa bulan, kini digabung dengan PT Delta Serasi Indonesia.

Peleburan ini membawa konsekuensi besar bagi kedua perusahaan ini, yang semua detailnya dituangkan dalam bentuk kontrak kerjasama di hadapan notaris, sehingga banyak perubahan yang harus segera dijalankan dan diimplementasikan dengan target 6 bulan kedepan semua sudah beres dan settle dalam satu bendera yaitu PT Delta Serasi Indonesia.

Adiba merupakan sosok kunci yang membuat semua ini berjalan. Ini setelah dia akhirnya menyetujui Aslan untuk kembali ke Delta Serasi, sekaligus mengijinkan akusisi usaha barunya di bidang marine cargo dan claims masuk ke Delta Serasi dengan imbalan share saham untuk dirinya.

Sebagai sosok yang sangat menentukan, maka Adiba pun memberikan sejumlah syarat bagi Yahya dan Fitri untuk dipenuhi, agar ijinnya untuk Aslan bergabung kembali bisa turun. Salah satu permintaannya ialah kantor Aslan dipindahkan ke Jakarta, dan Aslan juga diperkenankan menjadi direksi di Synergi Almahira.

Syarat ini meski sedikit berat, namun akhirnya disetujui oleh Fitri dan Yahya, karena bagi mereka ialah Aslan harus kembali bergabung. Dan ekses dari peleburan ini membuat pergeseran ditubuh Delta Serasi pun akhirnya terjadi.

Kantor pusatnya tetap di Makasar, Jakarta menjadi second head office, sedangkan cabang yang di Kendari dipindahkan untuk bergabung di kantor Synergi, karena kantor milik Synergi merupakan kantor milik, sedangkan kantor Delta yang di Kendari itu merupakan kantor yang disewa dari jaman Aslan masih di Kendari.

Penggabungan ini pun membuat struktur perusahaan berubah, Aslan selain menjabat sebagai Direktur Utama di Synergi Alhmahira, dia resmi kembali ke Delta Serasi dengan jebatan Chie Executive Officer. Posisi Yahya, Fitri dan Irjen Dani tetap sebagai komisaris, sedangkan Yandri tetap menjadi COO, dibantu oleh CFO (Chief Financial Officer) dan CHR (Chief Human Resources)

Haryono, anak buahnya yang ex Delta Serasi lalu menjadi Manager Survey dan Claim, kini ikut kembali dan menjabat sebagai General Manager Divisi Dry and Bulk, sedangkan Riva ditunjuk sebagai General Manager Divisi Oil dan Chemical.

Yani akhirnya kembali bergabung dan menjabat sebagai Finance Manager, sedangkan Vika tetap di Synergi cabang Kendari. Beberapa karyawan juga harus kembali mutasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan tentu dengan kesepakatan dengan karyawan.

Perubahan ini direncanakan segera bergabung dengan cepat, dan ditargetkan 6 bulan kedepan semua proses bisnis sudah terintegrasi dan berjalan secara satu atap. Jika sebelumnya Aslan anti dengan konsultan perusahaan, terutama untuk bidang HR dan IT, kini dia memilih melibatkan konsultan untuk kedua department ini, agar semua proses integrasi bisa berjalan dengan baik.

Merger ini membuat nafas Yahya dan Fitri jadi lebih lega, karena selain memulangkan kembali anak yang hilang, mereka secara tidak langsung sudah ikut “menyingkirkan” calon competitor dalam diri Aslan, dengan menggabungkan kedua sumber daya yang dimiliki, maka ceruk pasar akan segera bisa mereka kuasai kembali.

Keahlian, ilmu, dan prosedur bisa kita ciptakan dan kembangkan, namun insting dan leadership, ini butuh kematangan, bakat dan juga pengalaman panjang, dan ini yang dimiliki oleh Aslan, sehingga kami dengan bangga menyambutnya kembali, sebagai bagian dari keluarga besar Delta Serasi Indonesia.

Demikian tulisan pagi ini dipampang di website milik Delta Serasi. Yahya bahkan sengaja menyewa satu halaman khusus di majalah Energy Minning dan di portal mereka untuk memberitahukan pengumuman penting ini, agar semua pasar dan konsumennya maklum dan keinginan mereka hengkang, bisa diredam, bahkan yang sudah keburu hengkang, bisa kembali jadi konsumen Delta Serasi kembali.

Wajah Fitri pun sudah tidak sejutek sebelumnya saat dia memergoki Adiba di rumah Aslan di Makasar. Kini dia penuh kesejukan dan senyuman, karena selain tidak ada lagi yang perlu dia kesalkan, kini dia bisa tersenyum karena semenjak Aslan mengiyakan minggu lalu untuk kembali bergabung, semesta seperti ikut berpihak, bahkan orderan pun mulai terasa ada peningkatan kembali, karena memang tidak bisa dipungkiri, kerja keras dan dedikasi Aslan selama ini, yang membuat nama Delta Serasi berkibar.

Jafar pun tidak kalah bahagianya. Dia kemudian mengajak para tamu untuk berkeliling di area gudang belakang yang kini dirombak menjadi gudang modern yang bertingkat dan ramah lingkungan. Semua produk oli pelumas baik yang di dalam kemasan dus, dan juga drum tersimpan berjejer rapi.

Armada truk dan mobil box pengangkut pun terparkir rapih. Semua system yang mereka gunakan pun sedah tersertifikasi dengan ISO system 9001 dan 14001, sehingga tidak kalah dengan perusahaan lain.

“ini semua karena kerja keras Adiba dan Aslan….” Puji Jafar melontrakan pujian untuk kedua anaknya

“ Semua provinsi di Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Tenggara, bahkan kini kami mulai merambah di daerah Papua dan Maluku Utara…..” terangnya lagi

Mereka kemudian masuk kembali ke ruang kantor Synergi, untuk menikmati santapan makan siang secara bersama sama.

“saya jujur berat untuk lepas Aslan ke abang…..” tutur Jafar pelan

Yahya hanya terdiam

“ tapi saya rasa dia bisa bagi waktu…..”

Yahya menganggukan kepalanya

“ kami mensyukuri keputusan hari ini…….” Balas Yahya

“ kami sebetulnya butuh nama dia agar tetap ada dengan kami…..” sambungnya lagi

“karena nama Aslan sudah terlalu melekat di kita…..”

Yahya menerima potongan buah di piring kecil yang disodorkan oleh Fitri, yang kini ikut bergabung bersama Yahya dan Jafar, sambil memandangi Aslan yang bersama Yandri sedang mendengar pemaparan Riva terkait sebuah kasus claim yang baru mereka handle, terkait hilangnya sebuah tongkang batubara.

“ hadirnya Aslan kembali…. Membuat pasar kami tenang… dan karyawan kami pun lega… “ ujar Yahya lagi

Jafar hanya bisa terdiam, seperti halnya Fitri yang kini lebih banyak diam dan mendengar saja. Sebelum kemudian beranjak karena melihat Adiba datang dan memanggilnya

“Cobain yuk Ka…. Dimsum buatan kawan saya…. “ ajak Adiba

“enak… bahkan mau pesan harus 2 hari sebelumnya…..”

Fitri tersenyum dan bangkit dari kursi dan ikut bersama Adiba.

Melihat adegan itu, Jafar hanya bisa tersenyum dan merenung sesaat.

Dia bagaikan tersadar bahwa semua ini berawal dari cinta matinya Aslan ke Nafia. Cinta mereka yang harus berakhir dengan tebasan tangan maut, lalu merubah semua spektrum kehidupan seisi keluarga, dari benci ke Aslan, lalu kemudian jadi sayang, hingga akhirnya sulit melepasnya, dan keterikatan itu juga yang kemduian membuat semua keadaan ini terjadi.

Banyak hal yang berubah. Dirinya dan Anissah yang kini semakin bijak, semakin diterima banyak orang, termasuk Adiba yang dulunya dikenal tinggi hati, kini jadi ibu yang hebat untuk ketiga anaknya, dan semua ini berubah karena adanya sebuah hal yang disebut cinta, cinta yang tulus dan tidak bersyarat.

Dan seperti apa yang sduah dan selalu disampaikan oleh para guru agama, bahwa rumah tangga yang selalu adem, saling sayang dan saling membawa semua masalah dalam sujudnya saat sholat, ini membuat Allah lalu membuka begitu banyak pintu rizeki bagi seisi rumah tersebut.

Kemajuan usaha mereka, anak dan cucu-cucu mereka yang sehat dan tumbuh penuh dengan cinta dari kedua orangtuanya, seakan menjadi bukti bagaimana Allah membawa keluarga mereka menjadi berada di fase seperti yang mereka alami saat ini.



*********************

“ayah mau kopi?”

Aslan menatap wajah istrinya yang muncul di balik pintu ruangannya. Selesai makan siang bersama tadi, semua tamu sudah kembali pulang, sehingga Aslan dan Adiba kembali sibuk dengan pekerjaan mereka.

“mau?” wajah Adiba mimiknya seperti meminta kepastian

Aslan tersenyum

“kok ngga dijawab…” desak Adiba

“gimana mau jawab, wong mami ngelongok gitu….”

“ih, ditanya juga yah….”

“sini makanya…. Ayah ngga dengar….”

“boong….”

Adiba tersenyum melihat gaya suaminya, namun akhirnya dia masuk juga menghampiri suaminya yang berhenti sejenak mengetik di laptopnya

“bilang aja mau meluk mami….” Goda Adiba

“emang ngga boleh…” Aslan berdiri

Adiba mendekati suaminya, yang kemudian langsung dipeluk

“I love you, Mami….”

Ciuman di atas kepalanya

“love you back, ayah…..”

Pelukan suaminya seketika menentramkan hatinya

“ senang hari ini, ayah?”

Wajah Adiba terangkat menatap wajah suaminya yang tersenyum tipis

“alhamdulillah tenang…..”

Adiba memebankan wajahnya di dada suaminya

“ bismillah yah, ayah…..”

“iya Mi….”

“mami juga senang…. Kita bisa selesaikan ini dengan baik…..”

Elusan tangan suaminya di punggungnya

“ makasih yah Mi…..”

“ih… justru mami yang harus bilang makasih….” Sambil menggeledot manja ke dada suaminya

“ kita bisa selesaikan masalah ini dengan baik…..”

“iya Mi…”

“abang Yahya dan Ka Fitri…. Bagaimanapun sosok yang penuh jasa…..”

Aslan membenarkan dalam hatinya

“Ayah pasti sulit untuk tolak permintaan mereka…..”

Diam dan mengiyakan dalam hatinya

“ini keputusan terbaik…..”

“iya Mami…..”

Pelukan Aslan semkin hangat merangkul istrinya

“ jadi kopi?”

“mau…..”

Lalu

“lepasin dong….”

Aslan tertawa

“enak pelukannya…..”

“hmmmm…. Pasti ada maunya ini…..”

Adiba tahu persis apa yang dimaui oleh suaminya. Maklum saat dadanya menempel ke suaminya, terasa sekali putingnya mengeras dan payudaranya mengencang, dan ini membuat isi celana suaminya juga menegang.

Aslan tertawa kecil sambil mencium leher istrinya.

“nanti malam yah…..”

Adiba tertawa

“siap buat suamiku……”
 
Terimakasih atas dedikasinya suhu.

Apresiasi yang terbaik untuk suhu El sang maestro yang sangat menginspirasi. Sehat selalu untuk suhu dan cheers atas selesainya salah satu mahakarya yang fenomenal

Selamat tinggal Aslan dan Adeba. Kisah cinta kalian sungguh indah dan mendebarkan. Semoga kalian hidup bahagia selamanya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd