akangcerita
Adik Semprot
- Daftar
- 15 Jan 2024
- Post
- 118
- Like diterima
- 721
hallo dan selamat datang kembali!
Daftar Isi Dini : New Life
1. Menjadi Tidak Berpakaian (part 1)
2. Menjadi Tidak Berpakaian (Part 2)
3. Bermain Bersama
4. Saran Kakak
5. The Day i Met Him
6. The Day You Lost Your Sense of Shame
7. Used By Big Brother
8. Daddy~ Mommy~
9. Dini Going Home
10, New Kind of Adventure
11. Crazy on the side
12. Menyiksa Marni
13. A Night in Fast Food Store
*****
Menjadi Tidak Berpakaian
namaku adalah Andini Dwi Putri
seorang wanita berusia 19 tahun yang tinggal sendiri di kota orang. tinggi badanku sekirat 165 cm dengan berat badan 60an. sedikit gemuk tapi aku suka dengan bentuk badanku. perawakanku sendiri terlihat sedikit seperti chindo, walaupun sebenarnya tidak ada darah chindo mengalir dalam diriku. kulitku terbilang cukup putih walaupun tidak seputih itu. bisa dibilang, selain wajahku yang lumayan menarik dan bentuk tubuhku yang cukup proporsional, aku bisa di bilang biasa saja atau tengah tengah.
keluargaku cukup berada, bahkan bisa dibilang berlebih secara harta. itu terbukti dengan aku yang bisa bebas memutuskan untuk tinggal sendiri di kota lain tanpa pengawasan mereka di usia yang semuda ini. menurut mereka selama aku selamat dan uangku cukup, maka aku sudah pasti bahagia dengan apapun yang kulakukan. mereka tidak mempersoalkan hal lain selama aku bahagia dan tidak merusak nama keluarga.
untungnya, keluargaku tidak memiliki perpanjangan keluarga besar lain. kakek nenekku sudah tiada dan kami semua merupakan salah satu dari jalur keluarga langka dimana setiap generasi hanya memiliki satu orang anak. namun berbeda sedikit di generasiku, karena aku mempunyai seorang kakak laki laki yang juga memilih untuk tinggal jauh dari orang tua walau usianya masih 23 tahun. ini berarti apapun yang kami lakukan, selama tidak menyematkan nama keluarga dan tidak memamerkan identitas, tidak akan membuat nama keluarga kami tercemar.
aku dan kakakku tinggal jauh dari orang tua kami tentunya dengan alasan yang cukup kuat dan solid, walaupun tidak sepenuhnya benar secara moral. kakakku yang seorang laki laki dengan bentuk tubuh yang bagus dan gagah, memilih tinggal jauh dari orang tua supaya bisa membangun kerajaan bisnisnya sendiri. baik itu bisnis normal, maupun bisnis kotor.
dengan modal dan beberapa koneksi dari orang tua, kakakku berhasil membangun beberapa cabang bengkel dan butik dikota tempat dia berada. sementara di kota tetangganya, kakakku membangun bisnis jasa pelayanan seksual dimana dia menjajakan wanita dan pria berpakaian minim dan tubuh menarik untuk menjadi pemuas nafsu para pelanggan. kakakku juga bekerja sama dengan agen internasional untuk mengiklankan jasanya pada para turis dari luar negeri. sementar dia sendiri selain sibuk bekerja, juga sibuk menebar benih benih sperma didalam tubuh wanita wanita murahan yang menyediakan diri mereka untuk secuil uang kakakku.
*****
berbeda dengan kakakku yang berbisnis, aku sendiri memilih menetap di kota lain karena alasan yang lebih personal.
aku sudah bosan berpakaian.
agak aneh memang, tapi aku memilih untuk menjauh dan membuat lingkungan hidupku sendiri. lingkungan dimana aku bisa hidup bebas dari kain penutup tubuh kapanpun dan dimanapun aku mau. tentunya karena masih dinegara yang sama, aku tidak bisa dengan bebas keluar masuk dan berjalan jalan tanpa pakaian. tapi bukan berarti aku tidak bisa mengakali itu.
hal pertama yang kulakukan setelah tiba di kota ini adalah mencari tempat yang cukup terpencil dan membangun sebuah rumah yang cukup luas dengan dinding yang tinggi. dinding ini sudah didesain untuk tidak bisa dipanjat baik secara langsung maupun menggunakan alat.
setelah dinding aman, rumahku juga sudah didesain supaya aman dari pandangan orang luar yang tidak sengaja berhasil mengintip melalui dinding, jika ternyata dinding tersebut entah bagaimana caranya berhasil dilalui oleh orang tidak dikenal. sisi luar dari dinding rumah hampir tertutup rapat, dengan sedikit jendela untuk memberi jalur cahaya dan udara masuk kedalam rumah. sementara pada sisi dalam, hampir semua dinding terbuat dari kaca tembus pandang. sehingga kapan pun dan dimanapun, tamu ku bisa melihat tubuh ku yang tanpa pakaian ini berjalan bebas didalam rumahku.
setelah rumahku siap, langkah berikutnya adalah mencari karyawan. karyawan ku akan terbagi menjadi dua, orang luar dan orang dalam. orang luar tidak boleh masuk ke dalam dan orang dalam tidak boleh sering keluar. orang luar akan sepenuhnya berpakaian dan menjaga kondisi diluar, sementara orang dalam akan sepenuhnya tanpa pakaian dan akan menjadi bahan mainanku.
sejujurnya aku adalah orang yang pemalu. bahkan untuk berbicara pada orang lain saja kadang aku sangat sulit, sampai kadang aku lebih memilih pasrah daripada berbicara. itu juga yang membuat keinginanku untuk tanpa pakaian dan memiliki karyawan tanpa pakaian menjadi hal yang sangat luar biasa. aku ingin melatih diri supaya tidak malu lagi. bahkan aku mau menjadi orang yang tidak punya rasa malu sama sekali.
karena itu, saat mencari karyawan, aku harus bisa mengikat mereka tidak cuma dengan uang tapi juga dengan pikiran dan mental. solusinya adalah menggunakan koneksi orang tuaku. aku meminta mereka mencarikan beberapa orang dengan penampilan menarik, pria dan wanita, yang bisa kuseleksi. syaratku mudah, mau bekerja tanpa busana dan bisa menjadi mainan seksku. sayangnya syaratku ternyata tidak semudah itu terpenuhi, sehingga butuh waktu sekitar enam bulan sampai semua karyawan orang dalamku lengkap.
Daftar Isi Dini : New Life
1. Menjadi Tidak Berpakaian (part 1)
2. Menjadi Tidak Berpakaian (Part 2)
3. Bermain Bersama
4. Saran Kakak
5. The Day i Met Him
6. The Day You Lost Your Sense of Shame
7. Used By Big Brother
8. Daddy~ Mommy~
9. Dini Going Home
10, New Kind of Adventure
11. Crazy on the side
12. Menyiksa Marni
13. A Night in Fast Food Store
*****
Menjadi Tidak Berpakaian
namaku adalah Andini Dwi Putri
seorang wanita berusia 19 tahun yang tinggal sendiri di kota orang. tinggi badanku sekirat 165 cm dengan berat badan 60an. sedikit gemuk tapi aku suka dengan bentuk badanku. perawakanku sendiri terlihat sedikit seperti chindo, walaupun sebenarnya tidak ada darah chindo mengalir dalam diriku. kulitku terbilang cukup putih walaupun tidak seputih itu. bisa dibilang, selain wajahku yang lumayan menarik dan bentuk tubuhku yang cukup proporsional, aku bisa di bilang biasa saja atau tengah tengah.
keluargaku cukup berada, bahkan bisa dibilang berlebih secara harta. itu terbukti dengan aku yang bisa bebas memutuskan untuk tinggal sendiri di kota lain tanpa pengawasan mereka di usia yang semuda ini. menurut mereka selama aku selamat dan uangku cukup, maka aku sudah pasti bahagia dengan apapun yang kulakukan. mereka tidak mempersoalkan hal lain selama aku bahagia dan tidak merusak nama keluarga.
untungnya, keluargaku tidak memiliki perpanjangan keluarga besar lain. kakek nenekku sudah tiada dan kami semua merupakan salah satu dari jalur keluarga langka dimana setiap generasi hanya memiliki satu orang anak. namun berbeda sedikit di generasiku, karena aku mempunyai seorang kakak laki laki yang juga memilih untuk tinggal jauh dari orang tua walau usianya masih 23 tahun. ini berarti apapun yang kami lakukan, selama tidak menyematkan nama keluarga dan tidak memamerkan identitas, tidak akan membuat nama keluarga kami tercemar.
aku dan kakakku tinggal jauh dari orang tua kami tentunya dengan alasan yang cukup kuat dan solid, walaupun tidak sepenuhnya benar secara moral. kakakku yang seorang laki laki dengan bentuk tubuh yang bagus dan gagah, memilih tinggal jauh dari orang tua supaya bisa membangun kerajaan bisnisnya sendiri. baik itu bisnis normal, maupun bisnis kotor.
dengan modal dan beberapa koneksi dari orang tua, kakakku berhasil membangun beberapa cabang bengkel dan butik dikota tempat dia berada. sementara di kota tetangganya, kakakku membangun bisnis jasa pelayanan seksual dimana dia menjajakan wanita dan pria berpakaian minim dan tubuh menarik untuk menjadi pemuas nafsu para pelanggan. kakakku juga bekerja sama dengan agen internasional untuk mengiklankan jasanya pada para turis dari luar negeri. sementar dia sendiri selain sibuk bekerja, juga sibuk menebar benih benih sperma didalam tubuh wanita wanita murahan yang menyediakan diri mereka untuk secuil uang kakakku.
*****
berbeda dengan kakakku yang berbisnis, aku sendiri memilih menetap di kota lain karena alasan yang lebih personal.
aku sudah bosan berpakaian.
agak aneh memang, tapi aku memilih untuk menjauh dan membuat lingkungan hidupku sendiri. lingkungan dimana aku bisa hidup bebas dari kain penutup tubuh kapanpun dan dimanapun aku mau. tentunya karena masih dinegara yang sama, aku tidak bisa dengan bebas keluar masuk dan berjalan jalan tanpa pakaian. tapi bukan berarti aku tidak bisa mengakali itu.
hal pertama yang kulakukan setelah tiba di kota ini adalah mencari tempat yang cukup terpencil dan membangun sebuah rumah yang cukup luas dengan dinding yang tinggi. dinding ini sudah didesain untuk tidak bisa dipanjat baik secara langsung maupun menggunakan alat.
setelah dinding aman, rumahku juga sudah didesain supaya aman dari pandangan orang luar yang tidak sengaja berhasil mengintip melalui dinding, jika ternyata dinding tersebut entah bagaimana caranya berhasil dilalui oleh orang tidak dikenal. sisi luar dari dinding rumah hampir tertutup rapat, dengan sedikit jendela untuk memberi jalur cahaya dan udara masuk kedalam rumah. sementara pada sisi dalam, hampir semua dinding terbuat dari kaca tembus pandang. sehingga kapan pun dan dimanapun, tamu ku bisa melihat tubuh ku yang tanpa pakaian ini berjalan bebas didalam rumahku.
setelah rumahku siap, langkah berikutnya adalah mencari karyawan. karyawan ku akan terbagi menjadi dua, orang luar dan orang dalam. orang luar tidak boleh masuk ke dalam dan orang dalam tidak boleh sering keluar. orang luar akan sepenuhnya berpakaian dan menjaga kondisi diluar, sementara orang dalam akan sepenuhnya tanpa pakaian dan akan menjadi bahan mainanku.
sejujurnya aku adalah orang yang pemalu. bahkan untuk berbicara pada orang lain saja kadang aku sangat sulit, sampai kadang aku lebih memilih pasrah daripada berbicara. itu juga yang membuat keinginanku untuk tanpa pakaian dan memiliki karyawan tanpa pakaian menjadi hal yang sangat luar biasa. aku ingin melatih diri supaya tidak malu lagi. bahkan aku mau menjadi orang yang tidak punya rasa malu sama sekali.
karena itu, saat mencari karyawan, aku harus bisa mengikat mereka tidak cuma dengan uang tapi juga dengan pikiran dan mental. solusinya adalah menggunakan koneksi orang tuaku. aku meminta mereka mencarikan beberapa orang dengan penampilan menarik, pria dan wanita, yang bisa kuseleksi. syaratku mudah, mau bekerja tanpa busana dan bisa menjadi mainan seksku. sayangnya syaratku ternyata tidak semudah itu terpenuhi, sehingga butuh waktu sekitar enam bulan sampai semua karyawan orang dalamku lengkap.
Terakhir diubah:
